Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

Langkah-Lagkah Pemerintah dalam Menjaga Stabilitas Sumber Daya


dengan Tujuan Menjaga Pertumbuhan Ekonomi atau Hidup Berdampingan
di Tengah-tengah Pandemi Covid 19

Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah ....


Dosen: ......

LOGO

Disusun oleh:
Nama : ...
NIM : ....

PROGRAM STUDI ...


UNIVERSITAS ...
KOTA ...
2021

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan makalah yang
berjudul “Langkah-Lagkah Pemerintah dalam Menjaga Stabilitas Sumber
Daya dengan Tujuan Menjaga Pertumbuhan Ekonomi atau Hidup
Berdampingan di Tengah-tengah Pandemi Covid 19.” Makalah ini disusun
untuk memenuhi tugas mata kuliah Ekonomi Publik.
Penulisan makalah ini merupakan salah satu tugas yang diberikan oleh .....
selaku Dosen Pembimbing. Penulis mengucapkan terimakasih kepada semua
pihak yang telah membantu sehingga makalah ini dapat diselesaikan tepat pada
waktunya. Penulis menyadari   bahwa dalam penulisan makalah ini masih jauh
dari sempurna, baik pada teknis penulisan maupun materi, mengingat akan
kemampuan saya masih dalam tahap pembelajaran.. Oleh karena itu, penulis
sangat mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun dari para
pembaca demi kesempurnaan makalah ini.
Semoga makalah ini dapat memberikan informasi dan bermanfaat untuk
pengembangan wawasan dan peningkatan ilmu pengetahuan bagi kita
semua.Amiin Yaa Robbal ‘Alamiin.

Kotaaa..., 5 November 2021

Penulis

2
DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL..........................................................................................1
KATA PENGANTAR...........................................................................................2
DAFTAR ISI..........................................................................................................3
BAB I.....................................................................................................................1
PENDAHULUAN.................................................................................................1
A Latar Belakang.........................................................................................5
B Kondisi Saat Ini.......................................................................................6
C Rumusan Masalah....................................................................................7
BAB II....................................................................................................................8
PEMBAHASAN....................................................................................................8
A Tinjauan Teori.........................................................................................8
1 Pengertian Pembangunan Ekonomi........................................................8
2 Langkah-Lagkah Pemerintah Menjaga Pertumbuhan Ekonomi
di Tengah-Tengah Pandemic Covid 19 1.................................................... 8
B Harapan Masa Depan dan Alternatif Solusi yang Perlu Dilakukan......10
BAB IIII...............................................................................................................11
PENUTUP...........................................................................................................11
A Kesimpulan............................................................................................11
B Daftar Pustaka........................................................................................12

3
BAB I
PENDAHULUAN
A Latar Belakang
Virus corona atau covid-19 telah menyita perhatian publik sejak
kemunculannya di Wuhan pada akhir tahun 2019. World Health Organization
(WHO) menjelaskan bahwa Coronaviruses (Cov) adalah virus yang
menginfeksi sistem pernapasan (Silpa Hanoatubun, 2020). Meninggalnya
ribuan jiwa akibat virus ini menjadi masalah besar bagi banyak negara,
termasuk Indonesia. Pada tanggal 15 September 2020 dilaporkan kasus
terkonfirmasi positif di Indonesia telah mencapai 225 ribu kasus di 34 provinsi.
Salah satunya provinsi Sumatera Barat sebanyak 3.631 kasus terkonfirmasi
positif dan kota Padang jumlah kasus positif terbanyak di yaitu 1.760 kasus
positif dikutip dari www.corona.sumbarprov.go.id.
Sejak kasus pertama di Indonesia, pemerintah langsung melakukan
penanganan dengan menerapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB)
dari Maret 2020 hingga Mei 2020. Didalamnya diatur agar pembatasan
aktivitas dan dihentikan kegiatan yang bersifat massal. Salah satunya kota
Padang akibat jumlah kasus terbanyak di Sumatera Barat yaitu hampir 70
persen dari kasus covid-19 berada di kota Padang, membuat kota Padang
menjadi zona merah yang berdampak sangat signifikan kepada semua sektor.
Sebagai pusat kota, kota Padang menjadikan sektor industri, perdagangan, jasa
dan pariwisata sebagai andalan perekonomian. Tentunya, sektor ini yang
membutuhkan massa banyak sehingga sektor ini sangat terdampak akibat
adanya peraturan social distancing.
Dengan adanya peraturan tersebut, malah berdampak sangat besar
terhadap ekonomi negara dan masyarakat. Semenjak adanya covid-19,
pertumbuhan ekonomi Inodnesia mengalami penurunan yang sangat
signifikan. Sebelumnya pertumbuhan ekonomi Indonesia memang selalu
mengalami fluktuatif. Akan tetapi pada tahun 2019 menurun hingga dan terus
anjlok hingga terkontraksi sampai pada tahun 2020 (BPS).

4
Oleh sebab itu, pemerintah, baik di tingkat pusat maupun daerah,
mengeluarkan berbagai kebijakan untuk menanggulangi penyebaran COVID-
19 serta kebijakan kebijakan yang bersifat penanggulangan dampak sosial dan
ekonomi akibat pandemi ini. Kendati demikian, pelaksanaan berbagai
kebijakan ini perlu dipantau dan dievaluasi untuk mengetahui efektivitasnya.

B Kondisi Saat Ini


Melalui Perppu Nomor 1 Tahun 2020 dan Undang-Undang Nomor 2
Tahun 2020, pemerintah telah menetapkan kebijakan keuangan dan stabilisasi
sistem keuangan untuk penanganan pandemi COVID-19. Sebagai penjabaran
Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2020 melalui Peraturan Pemerintah Nomor
23 Tahun 2020, pemerintah telah mencanangkan lima program pemulihan
ekonomi nasional. Lima program tersebut yaitu penyertaan modal negara
kepada BUMN dan/atau melalui BUMN yang ditunjuk, penempatan dana pada
bank peserta yang terdampak restrukturisasi, investasi pemerintah untuk modal
kerja, penjaminan secara langsung oleh pemerintah dan/atau melalui badan
usaha penjaminan yang ditunjuk, serta belanja negara yang salah satunya
berupa pembelian subsidi bunga bagi kelompok usaha ultra mikro, mikro kecil,
dan menengah yang terdampak COVID-19.
Pencanangan lima program tersebut ditujukan untuk mempertahankan dan
meningkatkan kemampuan ekonomi para pelaku usaha dari sektor riil dan
sektor keuangan dalam menjalankan usahanya. Untuk itu, program pemulihan
ekonomi nasional perlu segera dieksekusi dengan cepat.
Namun demikian, di sisi lain, pembiayaan program pemulihan ekonomi
nasional telah mengakibatkan peningkatan belanja negara dan peningkatan
defisit anggaran. Mustahil bagi pemerintah untuk menjaga stabilitas ekonomi
nasional dan menanggulangi dampak COVID-19 jikalau kebijakan fiskal tidak
didukung dan diimbangi dengan kebijakan moneter yang tepat.
Untuk saat ini, prioritas utama pemerintah secara umum adalah dukungan
untuk sektor kesehatan, penguatan jaring pengaman sosial dan penyelamatan
sektor dunia usaha. Pemerintah maupun Bank Indonesia (BI) sudah

5
menyiapkan kebijakan dari sisi fiskal maupun moneter. Oleh karena itu, dapat
dipastikan kebijakan pemerintahan saat ini akan mampu menghasilkan output
terbaik dalam menjaga kelangsungan ekonomi Indonesia di masa pandemik
COVID-19 ini.
C Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud pembangunan ekonomi?
2. Bagaimana langkah-lagkah pemerintah dalam menjaga stabilitas sumber
daya dengan tujuan menjaga pertumbuhan ekonomi atau hidup
berdampingan di tengah-tengah pandemi covid 19?

6
BAB II
PEMBAHASAN
A Tinjauan Teori
1. Pembangunan Ekonomi
Pembangunan ekonomi adalah suatu proses kenaikan pendapatan total
dan pendapatan perkapita dengan memperhitungkan adanya
pertambahan penduduk dan disertai dengan perubahan fundamental dalam
struktur ekonomi suatu negara dan pemerataan pendapatan bagi penduduk
suatu negara.
Pembangunan ekonomi tak dapat lepas dari pertumbuhan
ekonomi (economic growth); pembangunan ekonomi mendorong
pertumbuhan ekonomi, dan sebaliknya, pertumbuhan ekonomi
memperlancar proses pembangunan ekonomi.
Yang dimaksud dengan pertumbuhan ekonomi adalah proses kenaikan
kapasitas produksi suatu perekonomian yang diwujudkan dalam bentuk
kenaikan pendapatan nasional. Suatu negara dikatakan mengalami
pertumbuhan ekonomi apabila terjadi peningkatan GNP riil di negara
tersebut. Adanya pertumbuhan ekonomi merupakan indikasi keberhasilan
pembangunan ekonomi.

2. Langkah-Lagkah Pemerintah Menjaga Pertumbuhan Ekonomi Di


Tengah-Tengah Pandemic Covid 19
Melalui Perppu Nomor 1 Tahun 2020 dan Undang-Undang Nomor 2
Tahun 2020, pemerintah telah menetapkan kebijakan keuangan dan
stabilisasi sistem keuangan untuk penanganan pandemi COVID-19. Sebagai
penjabaran Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2020 melalui Peraturan
Pemerintah Nomor 23 Tahun 2020, pemerintah telah mencanangkan lima
program pemulihan ekonomi nasional.
Reopening kegiatan perekonomian jelas membawa dampak positif.
Pertama, melakukan belanja besar-besaran guna meredam kontraksi
ekonomi akibat pandemi Covid-19. Langkah tersebut dipilih karena, pada

7
masa krisis akibat pandemi Covid-19, belanja pemerintah diakui sebagai
instrumen pengungkit pemulihan ekonomi. Di samping itu, sektor swasta
dan UMKM harus dipulihkan dengan stimulus. Melalui belanja besar-
besaran, permintaan dalam negeri meningkat dan dunia usaha tergerak
untuk berinvestasi.
Kedua, pemerintah membentuk Komite Penanganan Covid-19 dan
Pemulihan Ekonomi Nasional. Pada komite ini, Airlangga Hartarto
bertindak sebagai pemimpin, dan Erick Thohir selaku Ketua Pelaksana.
Komite tersebut akan memastikan penanganan kesehatan dan ekonomi
berjalan sinergi, dan menjaga pertumbuhan ekonomi pada kuartal III 2020.
Pemerintah telah menganggarkan dukungan fiskal untuk penanganan
pandemi Covid-19. Total dukungan fiskal yang dianggarkan adalah sebesar
Rp695,20 T yang dialokasikan untuk: (a) Penanganan Kesehatan sebesar
Rp87,55T dan (b) Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) sebesar
Rp607,65 T. Program PEN diharapkan menjadi faktor pengungkit
perekonomian di kuartal ketiga dan kuartal keempat tahun 2020.
Ketiga, pemerintah memberi bantuan kredit berbunga rendah, dan
menyiapkan berbagai program agar UMKM bergeliat kembali. Salah
satunya adalah kebijakan restrukturisasi dan subsidi bunga kredit.
Pemerintah meluncurkan penjaminan kredit modal kerja untuk usaha mikro,
kecil, dan menengah (UMKM) dalam rangka mempercepat pemulihan
ekonomi nasional. PT Jamkrindo dan PT Askrindo telah ditugaskan melalui
Keputusan Menteri Keuangan untuk menjamin pelaku usaha UMKM atas
kredit modal kerja yang diberikan oleh perbankan. UMKM menjadi
prioritas utama dalam pemulihan ekonomi nasional. Usai UMKM
terdampak Covid-19 diberi keleluasaan untuk melakukan restrukturisasi
kredit, maka pemerintah melihat bahwa suntikan modal kerja untuk UMKM
menjadi sangat penting.
Pemerintah melalui Kementerian Keuangan telah mengalokasikan
dukungan berupa pembayaran imbal jasa penjaminan (sesuai porsi
dukungan yang diberikan), counter guarantee (penjaminan balik), loss limit,

8
atau dukungan risk sharing lainnya yang dibutuhkan. Pemerintah juga telah
mengalokasikan dana cadangan penjaminan dan anggaran imbal jasa
penjaminan yang berasal dari APBN. Di sisi lain, bank sebagai salah satu
penyalur kredit kepada UMKM tetap menerapkan prinsip kehati-hatian di
tengah resiko tingginya gagal bayar. Di sinilah peran penjaminan kredit
sangat diperlukan. Itulah sebabnya kredit modal kerja tersebut akan dijamin
pemerintah.
Keempat, pemerintah menempatkan dana di perbankan guna memutar
roda ekonomi. Adapun penempatan yang telah dilakukan adalah Rp 30
triliun di Himpunan Bank Milik Negara, dan Rp 11,5 triliun di Bank
Pembangunan Daerah. Berkat langkah tersebut, penyaluran kredit
perbankan mulai membaik. Dengan penempatan dana pemerintah tersebut,
Sri Mulyani mengatakan, diharapkan dapat disalurkan kepada debitur yang
merupakan pangsa pasar masing-masing bank sehingga dapat
menggerakkan perekonomian di sektor riil.
Kelima, pemerintah melakukan penjaminan kredit modal kerja untuk
korporasi. Dalam program penjaminan ini, pemerintah memberikan
penjaminan atas seluruh kewajiban finansial atas seluruh pinjaman modal
kerja meliputi tunggakan pokok pinjaman serta bunga yang telah disepakati
dalam perjanjian pinjaman. Pinjaman yang mendapatkan penjaminan adalah
pinjaman modal kerja baru atau pinjaman modal kerja dalam rangka
pemulihan ekonomi nasional. Adapun kriteria korporasi yang mendapatkan
penjaminan adalah pelaku usaha yang melakukan kegiatan yang
menghasilkan devisa, menghemat devisa dalam negeri, meningkatkan
kapasitas produksi nasional, atau memiliki karyawan minimal 300 orang.
Dengan kelima langkah tersebut, pemerintah menegaskan bahwa
perkataan segelintir pengamat yang mengatakan pertumbuhan ekonomi
Indonesia akan semakin parah hanyalah asumsi negatif.

B Harapan Masa Depan dan Alternatif Solusi yang Perlu Dilakukan

9
Optimisme stabilitas pembangunan ekonomi dapat didukung dengan
upaya pemerintah meningkatkan investasi dan penciptaan lapangan kerja baru
yang luas, dengan mempermudah dan menyederhanakan birokrasi dan regulasi
perizinan usaha. Ooptimisme pada outlook perekonomian Indonesia harus
mensyaratkan laju angka Covid-19 melandai.

10
BAB III
PENUTUP

A Kesimpulan
1. Pembangunan ekonomi adalah suatu proses kenaikan pendapatan total dan
pendapatan perkapita dengan memperhitungkan adanya
pertambahan penduduk dan disertai dengan perubahan fundamental dalam
struktur ekonomi suatu negara dan pemerataan pendapatan bagi penduduk
suatu negara.
2. Melalui Perppu Nomor 1 Tahun 2020 dan Undang-Undang Nomor 2 Tahun
2020, pemerintah telah menetapkan kebijakan keuangan dan stabilisasi
sistem keuangan untuk penanganan pandemi COVID-19. Lima program
tersebut yaitu penyertaan modal negara kepada BUMN dan/atau melalui
BUMN yang ditunjuk, penempatan dana pada bank peserta yang terdampak
restrukturisasi, investasi pemerintah untuk modal kerja, penjaminan secara
langsung oleh pemerintah dan/atau melalui badan usaha penjaminan yang
ditunjuk, serta belanja negara yang salah satunya berupa pembelian subsidi
bunga bagi kelompok usaha ultra mikro, mikro kecil, dan menengah yang
terdampak COVID-19.
3. Harapan masa depan dan alternatif solusi yang perlu dilakukan optimisme
stabilitas pembangunan ekonomi dapat didukung dengan upaya pemerintah
meningkatkan investasi dan penciptaan lapangan kerja baru yang luas,
dengan mempermudah dan menyederhanakan birokrasi dan regulasi
perizinan usaha.

11
B Daftar Pustaka
Azwar. Kajian Ekonomi Keuangan. Vol. 20 No. 2 (Agustus 2016). Badan
Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan RI.

Mas’udi Wawan. 2020. Badan Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan RI.


Yogyakarta: UGM Press.

12

Anda mungkin juga menyukai