Dosen Pengampu :
Disusun Oleh :
Ade Irawan
NIM 2001090
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena rahmat dan
hidayah-Nya saya bisa menyelesaikan makalah yang berjudul “Keadaan Sistem Perekonomian
Tidak lupa saya menyampaikan rasa terima kasih kepada dosen pengampu yang telah
memberikan bimbingan serta masukan yang bermanfaat dalam proses penyusunan makalah ini.
Rasa terima kasih juga hendak saya ucapkan kepada rekan-rekan mahasiswa yang telah
memberikan kontribusinya baik secara langsung maupun tidak langsung sehingga makalah ini
makalah ini, namun saya menyadari bahwa di dalam makalah yang telah saya susun masih
terdapat banyak kesalahan serta kekurangan. Sehingga saya mengharapkan saran serta masukan
dari para pembaca demi tersusunnya makalah lain yang lebih baik lagi. Akhir kata, saya berharap
Ade Irawan
2
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL.................................................................................................................................i
KATA PENGANTAR.................................................................................................................................ii
DAFTAR ISI..............................................................................................................................................iii
BAB 1.........................................................................................................................................................1
PENDAHULUAN.......................................................................................................................................1
A. Latar Belakang.................................................................................................................................1
B. Rumusan Masalah...............................................................................................................................3
C. Tujuan.................................................................................................................................................4
D. Manfaat...............................................................................................................................................4
BAB II.........................................................................................................................................................5
PEMBAHASAN.........................................................................................................................................5
A. Konsep Ekonomi Kerakyatan di Indonesia.........................................................................................5
B. Dampak Ekonomi Kerakyatan di Era Pandemi Covid-19 Saat Ini.................................................11
C. Peluang Ekonomi Kerakyatan di Era Pandemi Covid-19 Saat Ini.................................................13
D. Strategi Pengembangan Ekonomi Kerakyatan di Era Pandemi Covid-19 Saat Ini.........................15
BAB III......................................................................................................................................................19
PENUTUP.................................................................................................................................................19
A. Kesimpulan....................................................................................................................................19
B. Saran..............................................................................................................................................20
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................................22
3
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
ekonomi baru, namun hanya sebagai konstruksi pemahaman dari realita ekonomi yang
umum terdapat di negara berkembang. Suatu realita ekonomi dimana selain ada sektor
formal yang umumnya didominasi oleh pengusaha dan konglomerat terdapat sektor
informal dimana sebagian besar anggota masyarakat hidup. Ekonomi rakyat berkembang
ekonomi kerakyatan dapat dijelaskan juga sebagai ekonomi jejaring yang menghubung-
usaha kecil menduduki peran penting dan strategis dalam pembangunan nasional, baik
dilihat dari segi kuantitas maupun dari segi kemampuannya dalam meningkatkan
4
pendapatan dan penyerapan tenaga kerja dalam mewujudkan pemerataan hasil-hasil
diselenggarakan oleh rakyat adalah usaha ekonomi yang menjadi sumber penghasilan
keluarga atau orang-perorang. Perekonomian nasional berakar pada potensi dan kekuatan
masyarakat secara luas dalam menjalankan roda perekonomian mereka sendiri. Adapun
ataupun modal.
Pada awal tahun 2020, Covid-19 menjadi masalah kesehatan dunia. Kasus ini
(WHO) pada tanggal 31 Desember 2019 yang menyebutkan adanya kasus kluster
pneumonia dengan etiologi yang tidak jelas di Kota Wuhan, Provinsi Hubei, Cina. Kasus
ini terus berkembang hingga adanya laporan kematian dan terjadi importasi di luar Cina.
2020, WHO resmi menetapkan penyakit virus Corona pada manusia ini dengan sebutan
Coronavirus Disease (Covid-19). Pada tanggal 2 Maret 2020 Indonesia telah melaporkan
dua kasus konfirmasi Covid-19. Pada tanggal 11 Maret 2020, WHO sudah menetapkan
Covid-19 sebagai pandemi. Covid-19 adalah sekeluarga virus yang ditemukan pada
5
manusia dan hewan. Sebagian virusnya dapat menginfeksi manusia serta menyebabkan
Indonesia adalah salah satu negara yang terdampak Covid-19. Dampak pandemi
Covid-19 tidak hanya pada kesehatan masyarakat namun juga berdampak pada
perekonomian negara dan masyarakat, terutama pekerja informal yang rentan berkurang
karantina wilayah. Hal tersebut dilakukan untuk memutus rantai penyebaran Covid 19
Berdasarkan latar belakang dan uraian tersebut, maka penulis tertarik untuk menyusun
B. Rumusan Masalah
ini?
6
C. Tujuan
ini.
D. Manfaat
7
BAB II
PEMBAHASAN
kerakyatan adalah suatu sistem ekonomi yangnharus di anut sesuai dengan falsafah
negara kita yang menyangkut dua aspek, yakni keadilan dan demokrasi ekonomi, serta
adalah sistem ekonomi yang berbasis pada kekuatan ekonomi rakyat, dimana ekonomi
rakyat sendiri adalah sebagai kegiatan ekonomi atau usaha yang dilakukan oleh rakyat
kebanyakan (popular) yang dengan secara swadaya mengelola sumberdaya ekonomi apa
saja yang dapat diusahakn dan dikuasainya, yang selanjutnya disebut sebagai usaha kecil
makanan, dsb. Yang ditujukan terutama untuk memenuhi kebutuhan dasarnya dan
ekonomi yang secara tegas terdapat pasal penjelasan,. Penjelasan pasal 33 UUD 1945
8
masyarakat. Dengan demikian salah satu pilar dari demokrasi ekonomi itu adalah
Pemahaman tentang ekonomi rakyat dapat dipandang dari dua pendekatan yaitu:
pertama, pendekatan kegiatan ekonomi dari pelaku ekonomi berskala kecil, yang disebut
sistem ekonomi, yaitu demokrasi ekonomi atau sistem pembangunan yang demokratis,
seluruh lapisan masyarakat dalam proses pembangunan yang berkaitan erat dengan aspek
keadilan, demokrasi ekonomi, keberpihakan pada ekonomi rakyat yang bertumpu pada
mekanisme pasar yang adil dengan tujuan untuk peningkatan kesejahteraan ekonomi
pemerataan dan keadilan sosial. Kedua, semangat nasionalisme ekonomi yang kuat,
dan masyarkat. Keempat, keseimbangan yang harmonis, efisien dan adil antara
perencanaan nasional dengan desentralisasi ekonomi dan otonomi yang luas, bebas dan
9
bertanggung jawab, menuju perwujudan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia
(Mubyarto, 1999).
konsumen, pengusaha, ataupun sebagai tenaga kerja. Tanpa perlindungan dan hak
dan partisifasinya secara aktif dalam berbagai kegiatan ekonomi, termasuk dalam
kegiatan tersebut, semua pihak harus mengacu kepada peraturan yang berlaku.
10
- Penciptaan iklim persaingan usaha yang sehat dan intervensi yang ramah pasar.
hubungan kemitraan antar usaha besar dan UKM harus berdasarkan kompetensi
dan perilaku perilaku ekonomi diluar aturan permainan yang dianggap wajar dan
- Pemanfatan dan penggunaan tanah dan sumber daya alam lainnya, seperti hutan,
laut, air, udara, dan mineral. Semuanya harus dikelola secara adil, transparan dan
11
4. Prinsip-Prinsip Ekonomi Kerakyatan
pasal 33 adalah:
Prinsip ini merupakan acuan semua badan usaha baik BUMN dan BUMS,
BUMD.
yang sama kepada semua anak bangsa, apakah ia sebagai konsumen, pengusaha
maupun sebagai tenaga kerja. Tidak ada perbedaan suku, agama dan gender,
terlalu mementingkan pertumbuhan ekonomi yang tinggi teryata itu hanya semu
besar, sementara mayoritas masyarakat berbeda pada posisi miskin dan melarat.
12
menyatakan bahwa tiap-tiap warga negara berhak atas pekerjaan dan penghidupan
masyarakat banyak.
- Prinsip kerja sama atau jaringan. Dalam prinsip ini para pelaku ekonomi harus
saling membantu dan bekerja sama. Dengan kerja sama tentu berbagai kegiatan
usaha kecil akan menjadi kuat dan besar. Kerja sama ini bisa menghimpun para
pelaku ekonomi baik produsen, konsumen dan pelaku ekonomi lainnya, baik
pembiayaan yang cukup maka UKM akan mampu bangkit dari keterbelakangan.
keberlanjutan.
pada masyarakat.
13
- Mekanisme alokasi melalui perencanaan pemerintah, mekanisme pasar
dan kerjasama.
Pandemi Covid-19 yang terjadi sejak Maret 2020 hingga sekarang membawa
dampak yang signifikan bagi negara. Hampir seluruh negara di dunia terdampak akibat
pandemi Covid-19 ini. Salah satu negara yang terkena dampaknya adalah Indonesia.
Dampak pandemi Covid-19 tidak hanya pada kesehatan masyarakat namun juga
kasus Covid-19 di Indonesia per tanggal 29 November 2020 sebanyak 534.266 kasus.
Segala upaya untuk mencegah penyebaran Covid-19 telah dilakukan secara terus
physical distancing adalah upaya yang ditempuh oleh pemerintah. Meski berdampak baik
14
namun upaya ini belum menunjukkan langka pencegahan virus secara sempurna.
Langkah terbesar yang kini mulai diberlakukan oleh beberapa daerah yang termasuk
dalam kategori zona merah pandemi untuk mencegah penyebaran virus adalah melakukan
Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). Langkah ini dinilai akan mencegah
penyebaran virus dalam skala besar. PSBB merupakan pembatasan kegiatan tertentu
dalam suatu wilayah yang diduga terinfeksi Coronavirus Disease 2019 (COVID-19).
Langkah besar juga telah diputuskan oleh pemerintah pusat dalam mencegah penyebaran
wilayah Indonesia.
(INDEF). Hasil dari pembahasan tersebut bahwa setiap hari pandemi ini semakin
pandemi semula hanya menggerus sisi eksternal. Namun seiring semakin meningkatnya
kasus penyebaran Covid-19 turut berimbas pada stabilitas perekonomian internal. Salah
satu imbasnya ialah nilai tukar rupiah terus melemah tajam. Permasalahan ini tentu
berpengaruh pada arus permintaan (demand), penawaran (supply), dan produksi pada
bahan baku, distribusi terhambat, kesulitan pemodal, serta produksi yang terhambat.
Kesulitan-kesulitan yang dialami oleh sektor bisnis selama pandemi turut dirasakan oleh
15
pada karyawan-karyawan agar menjaga stabilitas arus kas keuangan perusahaan (cash
masyarakat jika tidak ada langkah yang tepat dan bijak dari pemerintah.
Terlebih beban masyarakat ditambah ketika bantuan dari pemerintah tidak tepat sasaran.
Melihat permasalahan ini, maka solusi yang tepat adalah menciptakan masyarakat
mandiri, yang tidak berpangku tangan pada bantuan pemerintah tapi mempunyai inisiatif
mandiri di tengah kondisi pandemi Covid-19, bukan hanya berdiam diri tanpa
produktivitas atau kreativitas yang dihasilkan. Strategi yang terbaik dalam melihat ini
semua yakni masyarakat harus pintar membaca peluang ekonomi di tengah kondisi
pandemi Covid-19 ini. Pandemi mematikan sektor ekonomi, tapi tidak mematikan ide
untuk menghasilkan keuntungan ekonomi. Oleh karena itu, pemerintah sebagai fasilitator
cara membuat masker, cara membuat tempat cuci tangan dari barang bekas, ataupun
menghasilkan keuntungan ekonomi. Hal ini juga akan menciptakan masyarakat mandiri
yang tidak bergantung pada bantuan orang lain ataupun pemerintah karena mengingat
16
bantuan yang diberikan pemerintah sangat terbatas, dan tidak dapat diberikan kepada
ekonomi. Masa pandemi Covid19 ini masyarakat dituntut mampu membaca peluang
ekonomi untuk bertahan hidup. Maka dari itu, ekonomi kerakyatan harus dikembangkan,
berbasis pandemi kepada masyarakat agar dapat tetap menghasilkan uang di kondisi
pandemi. Program tepat guna kepada masyarakat akan dapat membantu masyarakat
untuk tetap produktif meskipun di tengah pandemi, walaupun dalam kondisi ini tidak
boleh mengumpulkan massa yang banyak di satu tempat, namun dapat tetap dilakukan
dengan pemanfaatan teknologi. Pemanfaatan teknologi pun harus juga melalui sosialisasi
kepada masyarakat, karena mengingat masyarakat tidak sepenuhnya paham, dan masih
banyak yang buta terhadap teknologi. Sehingga sosialisasi dari pemerintah terkait
pemanfaatan teknologi di tengah pandemi sangat dibutuhkan karena teknologi saat ini
dijadikan sebagai sarana dalam berkomunikasi maupun acara-acara resmi lainnya seperti
seminar virtual yang dikenal dengan webbinar ataupun pelatihan-pelatihan dalam bentuk
virtual.
dengan dunia digitalisasi terlebih mengingat virus ini mengubah tatanan kehidupan dunia
menjadi serba virtual. Tatanan kehidupan ini memang sudah diprediksi oleh para pakar,
jika sebelumnya kita mengenal era Revolusi Industri 4.0 yang merupakan tatanan
kehidupan baru pada sektor industri dimana pekerjaan dilakukan oleh tenaga mesin
17
bukan lagi tenaga manusia, maka saat ini kita sudah masuk ke era Revolusi Industri 5.0
Jika society 4.0 memungkinkan kita mengakses juga membagikan informasi di intenet.
Maka, pada fase society 5.0 semua teknologi akan menjadi bagian dari manusia itu
sendiri. Internet tidak hanya sebagai akses mendapatkan informasi namun juga digunakan
adanya kesenjangan pada manusia dan masa ekonomi pada kemudian hari.
Ada beberapa langkah atau upaya yang harus diperhatikan dalam merealisasikan
terhadap pelaku ekonomi, seperti koperasi, usaha kecil, mikro, menengah, petani
pendamping.
mengembangkan usaha.
4. Koordinasi dan evaluasi kepada yang terlibat dalam proses pembinaan, baik
penerapan teknologi.
18
1. Sumber daya ekonomi yang semakin dikembangkan aksesnya.
daerah terdepan, terisolir, dan terbelakang juga merupakan bentuk lain dari
diberikan dengan cepat, mudah, dan murah. Meskipun saat ini pemerintah
kebijakan ini masih menjadikan investor dari luar sebagai prioritas. Pelaku
19
untuk mendatangkan investor dari luar. Kebijakan tersebut belum
ekonomi rakyat.
c. Kolaborasi dan pola kerja sama antar pelaku ekonomi rakyat dengan
ekonomi rakyat.
kejuruan kelautan dan perikanan, sementara daerah dengan potensi hutan perlu
non kayu (non timber forest product). Pada sisi lain, pendidikan umum khususnya
konsep ekonomi rakyat. Untuk itu studi, pemodelan dan teoritisasi ekonomi
kegiatan ekonomi yang efisien dan produktif menjadi suatu keharusan. Hal ini
20
bukan persoalan mudah, sebagai contoh pengembangan kapasitas dari aparat desa
untuk mampu memanfaatkan dana desa secara optimal masih menjadi tantangan.
Terdapat lebih dari 74,000 desa, bila setiap desa harus dilatih kepala desa,
sekretaris desa, dan kepala BPD (Badan Perwakilan Desa) berarti 222,000 orang
melaksanakan hal ini masih menjadi isu yang tidak kunjung selesai.
ekonomi kerakyatan terdiri dari praktik bisnis besar yang ilegal seperti ilegal
fishing, ilegal logging, ilegal trading. Praktik bisnis ilegal membuat pelaku usaha
besar mendapatkan bahan baku yang murah dan pada kasus perikanan
berikutnya adalah tata niaga yang bias sehingga menyebabkan harga jual pelaku
dibebankan oleh otoritas lokal, seringkali tanpa ada dasar yang jelas.
21
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
erat dengan aspek keadilan, demokrasi ekonomi, keberpihakan pada ekonomi rakyat yang
bertumpu pada mekanisme pasar yang adil dengan tujuan untuk peningkatan
Pandemi Covid-19 yang terjadi sejak Maret 2020 hingga sekarang membawa
dampak yang signifikan bagi negara. Hampir seluruh negara di dunia terdampak akibat
pandemi Covid-19 ini. Salah satu negara yang terkena dampaknya adalah Indonesia.
Dampak pandemi Covid-19 tidak hanya pada kesehatan masyarakat namun juga
berdampak pada ekonomi kerakyatan atau kesejahteraan ekonomi negara hingga ekonomi
masyarakat.
yang tidak berpangku tangan pada bantuan pemerintah tapi mempunyai inisiatif mencari
solusi untuk memperoleh keuntungan ekonomi. Strategi yang terbaik dalam melihat ini
semua yakni masyarakat harus pintar membaca peluang ekonomi di tengah kondisi
pandemi Covid-19 ini. Pandemi mematikan sektor ekonomi, tapi tidak mematikan ide
22
penerapan memiliki konsep kolektivitas atau gotongroyong. Dengan informasi penurunan
angka pertumbuhan ekonomi, tentu kita akan bisa benahi ketika saling bahu-membahu.
Di saat seperti ini dibutuhkan komunikasi yang baik antara pihak pemerintah dan juga
para pelaku usaha dalam negeri. Keputusan pemerintah dalam memberikan tunjangan
atau insentif kepada masyarakat yang terdampak sudah sangat tepat dan sesuai dengan
fungsi keberadaan Negara itu sendiri. Di sisi lain pihak perusahaan swasta juga mesti
terdampak.
Ada beberapa langkah atau upaya yang harus diperhatikan dalam merealisasikan
melakukan identifikasi terhadap pelaku ekonomi, seperti koperasi, usaha kecil, petani dan
Ketiga, program pendidikan pelatihan sesuai dengan kebutuhan mereka pada saat
terlibat dalam proses pembinaan, baik pembinaan terhadap permodalan, SDM, pasar,
B. Saran
23
2. Pemerintah dapat melakukan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat tentang cara
24
DAFTAR PUSTAKA
Marzuki, Alie. 2015. Indikator Ekonomi. Yogyakarta: UPP STIM YKPN. Mubyarto, 1999.
Aditya Media.
BPFE.
Soeharto, Prawirokusumo. 2010. Ekonomi Rakyat : Konsep Kebijakan dan Strategi. Yogyakarta:
BPFE.
Zulkarnain. 2006. Kewirausahaan, Strategi Pembelajaran Usaha Kecil dan Penduduk Miskin.
Hoesein, Zainal Arifin. 2016. Peran Negara Dalam Pengembangan Sistem Ekonomi Kerakyatan
menurut UUD 1945 . Jurnal Hukum IUS QUIA IUSTUM No. 3 Vol. 23 Juli 2016: 503
– 528.
Putra, M. Umar Maya. 2015. Konsep Pengembangan Ekonomi Kerakyatan Di Kota Medan.
Sebuah Kajian Literatur. Jurnal EMBA Vol.6 No.4 September 2018, Hal. 4133 – 4142.
25
Sadikin, Achmad. 2011. Membangun Ekonomi Kerakyatan Dalam Kerangka Paradigma
Dwianto, Achmad Reyhan, DetikHealth. 2020. Perjalanan 8 Bulan Pandemi Virus Corona
COVID-19 di Indonesia.
https://health.detik.com/beritadetikhealth/d-5240992/perjalanan-8-bulan-pandemi-virus-
coronacovid-19-di-indonesia
https://m.cnnindonesia.com/nasional/20201110123516-25- 568018/kilas-balik-
pandemi-covid-19-di-indonesia
26