Universitas Mataram
Nurmujaahida
H1A017068
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MATARAM
MATARAM
2020
PROPOSAL KARYA TULIS ILMIAH
Universitas Mataram
Nurmujaahida
H1A017068
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MATARAM
MATARAM
2020
2
HALAMAN PERSETUJUAN
Judul Karya Tulis Ilmiah : Hubungan Tingkat Pengetahuan Terkait Pola Makan Dan
NIM : H1A017068
Fakultas : Kedokteran
Karya Tulis Ilmiah ini telah diterima sebagai salah satu syarat meraih gelar sarjana pada Fakultas
Kedokteran Universitas Mataram
3
PRAKATA
Puji syukur senantiasa penulis panjatkan kepada Allah . atas karunia dan berkah-Nya
sehingga penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini tepat pada waktunya. Karya tulis
ilmiah ini disusun untuk memenuhi salah satu persyaratan meraih gelar sarjana di Fakultas
Kedokteran Universitas Mataram. Karya Tulis Ilmiah ini berjudul: Hubungan Tingkat
Pengetahuan Terkait Pola Makan Dan Aktivitas Fisik Dengan Status Kadar Gula Darah Pada
Dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini, penulis banyak memperoleh bimbingan dan
petunjuk-petunjuk, serta bantuan dan dukungan dari berbagai pihak baik dari institusi maupun
dari luar institusi program studi. Melalui kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih yang
2. dr. Emmy Amalia, Sp. KJ selaku Ketua Tim Karya Tulis Ilmiah Fakultas Kedokteran
3. dr. Eva Triani, M.Ked.Trop selaku Sekretaris Tim Karya Tulis Ilmiah Fakultas
4. dr. Devi Rahmadhona, Sp.PK selaku pembimbing satu yang telah bersedia
meluangkan waktu untuk memberikan arahan, bimbingan, dan saran selama proses
5. dr. Dyah Purnaning Sp.OT selaku pembimbing dua yang telah bersedia meluangkan
waktu untuk memberikan arahan, bimbingan, dan saran selama proses penyusunan
4
6. Kepada seluruh dosen dan staf administrasi Fakultas Kedokteran Universitas
Mataram, yang sudah memberikan ilmu yang bermanfaat serta membantu penulis
7. Kepada kedua orang tua penulis Bapak Nurdin S.E dan Ibu Siti Ramlah S.Pd. Terima
kasih atas segala kasih sayang, doa, kebaikan, dan kesabaran yang selalu dicurahkan
sampai saat ini sehingga dapat memudahkan langkah penulis dalam menggapai cita-
cita.
8. Kepada kedua kakak penulis M. Junaid dan Nurlailah yang selalu mendukung dan
Mataram
9. Terima kasih kepada seluruh teman-teman atas segala kepedulian, dukungan dan
Universitas Mataram.
Penulis
5
PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam Karya Tulis Ilmiah ini tidak terdapat karya yang
pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu perguruan tinggi, dan sepanjang
pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat orang lain yang pernah ditulis atau
diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis diacu dalam naskah ini dan disebutkan
Penulis
6
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN PERSETUJUAN................................................................................... ii
PRAKATA................................................................................................................. iii
PERNYATAAN ........................................................................................................ v
DAFTAR ISI.............................................................................................................. vi
7
2.1.3 Faktor Risiko Diabetes Melitus ................................................................. 8
4.3.1 Populasi...................................................................................................... 27
8
4.3.2 Sampel ....................................................................................................... 27
LAMPIRAN………………………………………………………………………..40
9
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1 Kadar Tes laboratorium Darah Untuk Diagnosis Diabetes dan Prediabetes 13
Tabel 2.2 Jenis Diet Diabetes Melitus Menurut Kandungan Protein, Lemak, dan Karbohidrat
.................................................................................................................................... 21
Tabel 2.3 Aktivitas Fisik atau Olahraga pada Penderita Diabetes yang Kehilangan Sensasi
Protektif...................................................................................................................... 24
10
BAB I
PENDAHULUAN
Diabetes melitus (DM) atau yang akrab dikenal dengan sebutan kencing manis oleh
pankreas dalam menghasilkan insulin yang cukup bagi tubuh atau gambaran yang
menunjukkan kondisi ketika tubuh tidak dapat menggunakan insulin secara efektif. Dalam
tubuh insulin berfungsi sebagai pengontrol gula darah . Apabila kondisi ini tidak segera
diatasi dengan baik maka dapat menimbulkan kerusakan pada sistem tubuh lainnya (WHO,
2020).
Diabetes melitus merupakan salah satu dari empat penyakit tidak menular yang
menyebabkan masalah kesehatan masyarakat. Diabetes melitus (DM) hingga saat ini masih
menjadi perhatian utama pemerintah dalam menanggulangi kasus ini karena prevalensi dan
jumlah penderita yang semakin meningkat (WHO, 2016). Menurut data World Health
Organization (WHO) tahun 2020, terjadi peningkatan jumlah penderita DM yakni sebanyak
422 juta penderita pada tahun 2014 jika dibandingkan dengan tahun 1980 yaitu sebanyak
108 penderita, serta terjadi peningkatan angka kematian dini akibat DM, yakni sebanyak 5%
dari tahun 2000 hingga 2016. Pada tahun 2016 terdapat sekitar 1,6 juta kematian yg secara
langsung diakibatkan oleh DM dan pada tahun 2012 sekitar 2,2 juta kematian akibat
peningkatan gula darah . DM Merupakan penyebab utama terjadinya kebutaan, gagal ginjal,
Berdasarkan data nasional terdapat 1,5% kejadian diabetes melitus pada semua usia
penduduk Indonesia. Berbeda halnya dengan data diagnosis dokter pada tahun 2018
11
didapatkan prevalensi kejadian terendah terjadi pada usia kurang dari satu tahun yakni
0,007% dan kejadian tertinggi pada usia lima puluh lima tahun hingga enam puluh empat
tahun dengan prevalensi 6,3% (Kemenkes, 2018). Terjadinya peningkatan secara terus
lanjut dalam menangani masalah kesehatan di Indonesia. Hal ini diperparah dengan wabah
covid19 yang masih mewabah hingga saat ini khususnya di Indonesia. Masyarakat dengan
riwayat penyakit kronis seperti DM memiliki mordibitas tersering kedua setelah kasus
hipertensi yang memiliki risiko terkena covid19 lebih tinggi dengan komplikasi yang buruk
bahkan dengan angka kematian tiga kali lipat (PERKENI, 2020). NTB menempati posisi ke
pada penduduk usia≥ 15 tahun dengan presentasi 1,6 % pada tahun 2018 dan mengalami
peningkatan jika dibandingkan dengan tahun 2013 yaitu 0,9%, data ini menunjukkan bahwa
terdapat peningkatan sekitar 0,7% kasus DM dengan jumlah penderita sekitar 36.486 jiwa
dan terdapat 25.856 jiwa atau 70.9% penderita yang mendapatkan pelayanan DM sesuai
dengan standar(Kemenkes RI, 2019). Kota mataram menempati posisi ke 4 tertinggi dengan
jumlah penderita DM sekitar 5.040 dan hanya sekitar 1.277 jiwa atau 25,34 % masyarakat
perubahan pola makan masyarakat yang mengikuti perkembangan zaman dari makanan
alami menjadi makanan cepat saji yang tinggi akan lemak, garam, gula, serta rendah serat,
merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi kejadian DM. Kurangnya aktivitas fisik
seperti olahraga yang dapat membantu membakar kalori tubuh juga ikut andil dalam
menangani kasus DM. Energi, yang dihasilkan dari makanan dan minuman yang tinggi akan
12
lemak,garam dan gula tertimbun di dalam tubuh, karenaoutput yang dihasilkan tidak
seimbang dengan intake. Aktivitas fisik yang rutin dapat membantu membakar kalori serta
membantu memecah glukosa dalam tubuh sehingga kadar gula darah dalam tubuh dapat
Pengetahuan merupakan segala aspek yang dilihat, dikenal lalu dimengerti yang
melibatkan sistem pengindraan. Pola makan dan aktivitas fisik yang baik ataupun buruk
dapat dipengaruhi oleh tingkat pengetahuan pasien karena, pasien memiliki peran serta
mempengaruhi kepatuhan pasien dalam penanganan pengobatan. Hal ini memicu Peneliti
untuk melakukan penelitian lebih lanjut terkait “Hubungan Tingkat Pengetahuan Terkait
Pola Makan dan Aktivitas Fisik Dengan Status Kadar Gula Darah Pada Pasien Diabetes
Berdasarkan penjelasan di atas, maka rumusan masalah penelitian ini adalah : apakah
terdapat Hubungan Tingkat Pengetahuan Terkait Pola Makan dan Aktivitas Fisik Dengan Status
Kadar Gula Darah Pada Pasien Diabetes Melitus Di Rumah Sakit Umum Daerah Kota Mataram
Mengetahui hubungan tingkat pengetahuan terkait pola makan dan aktivitas fisik dengan
status kadar gula darah pada pasien diabetes melitus di rumah sakit umum daerah kota Mataram
13
1.3.2 Tujuan Khusus
1. Mengetahui tingkat pengetahuan terkait pola makan dengan status kadar gula darah
pada pasien diabetes melitus di rumah sakit umum daerah kota Mataram.
2. Mengetahui hubungan tingkat pengetahuan terkait aktivitas fisik dengan status kadar
gula darah pada pasien diabetes melitus di rumah sakit umum daerah kota Mataram.
1.4.1 Teoritis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat dalam pengembangan ilmu pengetahuan,
khususnya mengenai hubungan tingkat pengetahuan terkait pola makan dan aktivitas fisik
dengan status kadar gula darah pada pasien diabetes melitus di rumah sakit umum daerah kota
Mataram
1.4.2 Praktis
1. Bagi Peneliti
makan dan aktivitas fisik dengan status kadar gula darah pada pasien diabetes melitus
2. Bagi Mahasiswa
Meningkatkan pengetahuan bagi mahasiswa, hasil penelitian ini juga dapat digunakan
sebagai bahan informasi bagi penelitian selanjutnya dengan topik yang sama atau
sejenisnya.
Penelitian ini dapat dijadikan referensi dan evaluasi bagi Rumah Sakit Umum Daerah
14
4. Bagi Masyarakat
Diharapkan hasil penelitian ini dapat menambah wawasan dan pengetahuan masyarakat
15
BAB III
KERANGKA KONSEP
Genetik
Umur
Jenis kelamin
Diabetes melitus Faktor Risiko
Pola makan
Tingkat
Pengetahuan
Aktivitas fisik
: Diteliti
: Tidak diteliti
16
3.2 Hipotesis
1. Tidak terdapat hubungan tingkat pengetahuan terkait pola makan tingkat pengetahuan
pasien terkait pola makan dan aktivitas fisik dengan status kadar gula darah pada pasien
2. Tidak terdapat hubungan tingkat pengetahuan terkait aktivitas fisik dengan status kadar
gula darah pada pasien diabetes melitus di Rumah Sakit Umum Daerah Kota Mataram.
1. Terdapat hubungan tingkat pengetahuan terkait pola makan dengan status kadar gula
darah pada pasien diabetes melitus di Rumah Sakit Umum Daerah Kota Mataram.
2. Terdapat hubungan tingkat pengetahuan terkait aktivitas fisik dengan status kadar gula
darah pada pasien diabetes melitus di Rumah Sakit Umum Daerah Kota Mataram.
17
BAB IV
METODE PENELITIAN
Jenis penelitian yang digunakan adalah observasi analitik dengan desain penelitian cross
sectional di mana peneliti ingin menganalisa hubungan pengetahuan terkait pola makan dan
aktivitas fisik dengan status kadar gula darah diabetes melitus di Rumah Sakit Umum Daerah
Kota Mataram..
Penelitian ini dilaksanakan di Rumah Sakit umum Kota Mataram dan dilakukan pada
4.3.1 Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah penderita diabetes melitus rawat jalan yang
terdaftar April 2021 – Mei 2021 di Rumah Sakit Umum Daerah Kota Mataram.
4.3.2 Sampel
a. Kriteria Inklusi
puasa
2. Penderita dapat baca, tulis dan dapat berkomunikasi dengan baik saat
penelitian
18
b. Kritesia Eksklusi
Sampel yang diambil pada saat penelitian adalah sejumlah 50 orang menggunakan
n = Z21-α/2 p (1-p) N
Perhitungan :
n= Z21-α/2 p (1-p) N
= 50 orang
Keterangan :
n = Besar Sampel
N = Populasi
19
p = Proporsi nasional diabetes melitus 1,% = 0,015 (Riskesdas, 2013)
p= 1367 x 100 %
39006
p= 3,5% ( 0,035 )
Q= 1-p
Sampel yang diambil pada saat penelitian dilaksanakan sejumlah 50 orang. Teknik
pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakannon probability sampling, dengan metode
purposive sampling.
1. Variabel Bebas : Tingkat pengetahuan terkait pola makan dan aktivitas fisik
2. Variabel Terikat : Status kadar gula darah pada pasien DM diabetes melitus
20
4.6 Definisi Operasional
sudah divalidasi
kadar glukosa
darah prepandial
kapiler 80 – 130
mg/dL, glukosa
21
darah 2 jam post
prepadial kapiler
7%.
Kriteria terkontrol didasarkan pada hasil pemeriksaan kadar glukosa, kadar HbA1c dan
profil lipid. Diabetes melitus dikatakan terkontrol apabila kadar glukosa darah prepandial
kapiler 80 – 130 mg/dL, glukosa darah 2 jam post prepadial kapiler < 180 mg/Dl, dan kadar
HbA1c < 7%. Tidak semua fasilitas kesehatan mampu melakukan pemeriksaan HbA1c, untuk itu
dapat digantikan dengan menggunakan konversi glukosa darah rerata ke perkiraan HbA1c
1. Data Primer
terkait pola makan dan aktivitas fisik yang diperoleh melalui kuesioner yang
2. Data Sekunder
22
diabetes melitus. Sedangkan data penderita diabetes melitus dapat diperoleh
1. Data Primer
diperoleh dengan cara mengisi kuesioner pengetahuan terkait pola makan dan
2. Data Sekunder
kuesioner.
Mataram.
penderita, data penderita diabetes melitus diperoleh dari buku rekam medis
Rumah Sakit Umum Daerah Kota Mataram. Semua data gambaran umum
23
Penilaian diperoleh dengan cara pemberian skor yaitu skor 1 untuk
Kuesioner yang telah diisi, kemudian dinilai dengan rumus skor relative :
Jumlah pertanyaan
Tingkat pengetahuan diet penderita disajikan dalam bentuk tabulasi dan dianalisis
secara deskriptif.
masing masing yang diteliti. Data ini merupakan data primer yang meliputi usia, jenis
kelamin, data kadar gula darah , lama menderita penyakit, pendidikan, pekerjaan, dan
24
Digunakan untuk menganalisis data dua variabel penelitian. Analisis bivariat
menggunakan tabel silang untuk menyoroti dan menganalisis hubungan dua variabel.
Menguji ada tidaknya hubungan antara variabel, yakni untuk menganalisis hubungan
tingkat pengetahuan terkait pola makan dan aktivitas fisik dengan kejadian diabetes
DAFTAR PUSTAKA
Abidah Nur, Veny Wilya, Raisuli Ramadhan, 2016. Kebiasaan Aktifitas Fisik Pasien
Diabetes Melitus Terhadap Kadar Gula Darah di Rumah Sakit Umum dr. Fauziah Bireuen
Diabetes Care
Arikunto, S. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.
Asif Mohammad. 2014. The Prevention and Control the Type-2 Diabetes by changing lifestyle
Dafriani, 2017.Hubungan Pola Makan dan Aktifitas Fisik Terhadap Kejadian Diabetes
Salmba Medika.
25
Dinas Kesehatan Provinsi Nusa Tenggara Barat, 2017. Profil Kesehatan Provinsi Nusa
Penerapan Teori Keperawatan Self Care Orem”. Mitra Wacana Media: Jakarta.
Hanum, N.N., 2013. Hubungan Kadar Glukosa Darah Sewaktu Dengan Profil Lipid
Pada Pasien Diabetes Melitus Tipe 2 Di Rumah Sakit Umum Daerah Kota Cilegon Periode
Januari-April 2013.
Hastarini A, 2017. Hubungan Kadar Gula Darah Puasa dan Kreatinin Pada Pasien
Pengelolaan Diet Pada Pasien Rawat Jalan Diabetes Melitus Tipe 2 di Kota Semarang
https://kbbi.web.id/tahu
Kementrian Kesehatan (Kemenkes) RI. 2014. “Pusat Data dan Informasi Situasi dan
26
Kemenkes, 2018. Hasil Utama Riskesdas 2018, Kementerian Kesehatan Badan Penelitian
National Institute for Diabetes and Digestive and Kidney Diseases (NIDDK). 2014.Cause
Notoatmodjo, Soekidjo. 2012. Promosi kesehatan dan Perilaku Kesehatan. Rineka Cipta,
Indonesia. PB PERKENI
Biokimia Program Pasca Sarjana Ilmu Biomedik Program Double Dolgree Neurologi Fakultas
penderita diabetes melitus tipe 2. Skripsi, Fakultas Kedokteran – Universitas Sebelas Maret,
Surakarta.
Setiati S, Alwi I, Sudoyo AW, Stiyohadi B, Syam AF 2014.Buku ajar ilmu penyakit
Sigit Nugroho, 2012. Pencegahan dan Pengendalian Diabetes Melitus Melalui Olahraga.
Oktober 2012
27
Sonta Imelda, 2018 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Terjadinya diabetes Melitus di
World Health Organization (WHO), 2016. Global Report on Diabetes. Available online at
: https://www.who.int/publications/i/item/9789241565257
https://www.who.int/news-room/fact-sheets/detail/diabetes
Zhang, Y., & Chu, L. (2018).Effectiveness of Systematic Health Education Model for
28
LAMPIRAN
Lampiran 1
Kepada Yth :
Pola Makan Dan Aktivitas Fisik Dengan Status Kadar Gula Darah Pada Pasien Diabetes Melitus
Saya Nurmujaahida adalah mahasiswa semester akhir Program Studi Pendidikan Fakultas
menganalisis Hubungan Tingkat Pengetahuan Terkait Pola Makan Dan Aktivitas Fisik dengan
Status Kadar Gula Darah Pada Pasien Diabetes Melitus di Rumah Sakit Umum Daerah Kota
Mataram sehingga hasil penelitian ini diharapkan memberi informasi mengenai apakah terdapat
hubungan tingkat pengetahuan terkait pola makan dan aktivitas fisik dengan kecemasan status
Pada penelitian ini, Anda diminta untuk mengisi kuesioner yang telah di sediakan. Kuisioner
akan diberikan dalam bentuk lembaran. Pengisian kuisioner dilakukan dalam waktu ±15 menit.
pola maka dan aktivitas fisik pada penderita diabetes melitus. Segala informasi yang Anda
berikan akan digunakan sepenuhnya hanya untuk kepentingan penelitian ini dan setiap jawaban
yang diberikan akan dirahasiakan. Peneliti tidak melakukan tindakan apapun kepada responden,
29
Ketidaknyamanan dan Risiko/Kerugian yang mungkin akan dialami oleh Peserta
Penelitian
Penelitian ini tidak akan menimbulkan ketidaknyamanan dan risiko atau kerugian baik fisik
maupun psikis karena responden hanya diminta untuk mengisi kuesioner penelitian.
Partisipasi Anda bersifat sukarela, sehingga apabila selama proses pengambilan data Anda
merasa kurang aman dan nyaman, Anda dapat mengundurkan diri dengan sebelumnya
diberitahukan terlebih dahulu kepada peneliti. Pengunduran diri dalam penelitian ini tidak akan
mendapatkan sanksi apapun. Jika sudah memahami hal-hal seperti yang telah dijelaskan di atas
dan telah bersedia untuk menjadi reponden dalam penelitian ini, Anda dapat menandatangani
Apabila mempunyai keluhan, kesulitan, ataupun pertanyaan, Anda dapat menghubungi peneliti
di nomor HP 085237718296.
Hormat Saya
Peneliti
30
Lampiran 2
Lembar Persetujuan Bersedia Menjadi Subjek Penelitian
Saya yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa saya telah mendapat
penjelasan secara rinci dan telah mengerti mengenai penelitian yang akan dilakukan oleh
Nurmujaahida dengan judul “Hubungan Tingkat Pengetahuan Terkait Pola Makan Dan
Aktivitas Fisik Dengan Status Kadar Gula Darah Pada Pasien Diabetes Melitus.
Di Rumah Sakit Umum Daerah Kota Mataram”. Saya memutuskan setuju untuk ikut
berpartisipasi pada penelitian ini secara sukarela tanpa paksaan sesuai dengan kemampuan saya
Nama :
Umur :
Jenis Kelamin :
Alamat :
Mataram, ……………..
Peneliti, Responden,
(Nurmujaahida)
31
Lampiran 3. Kuesioner Penelitian Pola Makan (Pengetahuan)
Pilihlah jawaban dari pernyataan-pernyataan dibawah ini pada tempat yang telah disediakan
dengan memberi tanda centang ()
TS : Tidak setuju ( bila saya tidak setuju dengan pernyataan yang diajukan)
No Pernyataan S TS
1. Diabetes melitus (DM ) adalah penyakit yang ditandai dengan peningkatan
kadar gula darah diatas normal.
2. Kadar gula darah pada waktu puasa <126 mg/dl dan kadar gula darah
sewaktu <200 mg/dl disebut dengan DM
3. Riwayat keluarga, kegemukan, pola makan yang salah dan kurangnya
aktivitas fisik adalah faktor pencetus timbulnya DM.
4. Kemungkinan timbulnya penyakit diabetes melitus tipe 2 hanya dipengaruhi
oleh riwayat keluarga/keturunan.
5. Makanan bagi penderita diabetes melitus harus rendah gula
6. Pola makan yang baik merupakan salah satu tindakan pencegahan terhadap
timbulnya penyakit DM.
7. Pengaturan jumlah makanan, jenis makanan dan jadwal makan (3J) yang
baik dapat mengurangi risiko timbulnya penyakit DM.
8. Setiap hari mengkonsumsi minuman bersoda, sirup, dan minuman
berpemanis secara berlebihan, tidak meningkatkan kadar gula darah di dalam
tubuh.
9. Mengkonsumsi makanan cepat saji secara terus menerus dapat meningkatkan
risiko terjadinya penyakit DM.
10. Asupan makanan yang dikonsumsi tidak harus disesuaikan dengan
kebutuhan energi yang diperlukan oleh tubuh kita.
11. Tanpa harus memperhatikan waktu makan, makan makanan yang bergizi
tetaplah merupakan pola makan yang sehat.
12. Waktu makan yang baik dalam sehari adalah 3 kali yakni sarapan, makan
siang, dan makan malam serta diselingi dengan makanan selingan
13. Mengkonsumsi makanan yang berlemak secara berlebihan tidak berpengaruh
terhadap timbulnya penyakit DM tipe 2.
14. Seorang pasien yang telah menderita diabetes melitus tidak harus menjaga
pola makan yang baik karena sudah diberi obat antidiabetes.
15. Penderita DM memerlukan obat agar tidak terjadi komplikasi diabetes
32
Lampiran 4. Kuesioner Penelitian Aktivitas Fisik (Pengetahuan)
Pilihlah jawaban dari pernyataan-pernyataan dibawah ini pada tempat yang telah disediakan
dengan memberi tanda centang ()
TS : Tidak setuju ( bila saya tidak setuju dengan pernyataan yang diajukan)
No Pernyataan S TS
1. Aktivitas fisik hanya perlu dilakukan oleh orang yang telah terkena penyakit
DM saja.
2. Aktivitas fisik hanya dapat dilakukan oleh orang yang menyukai olahraga
saja
3. Aktivitas fisik diperlukan untuk mendapatkan manfaat kesehatan
4. Kurangnya aktivitas fisik dapat menjadi salah satu faktor penyebab timbulnya
penyakit DM.
5. Pasien yang telah menderita DM tidak perlu melakukan aktivitas fisik secara
rutin karena telah diberikan obat antidiabetes.
6. Aktivitas fisik yang kurang di usia muda tidak berpengaruh terhadap risiko
timbulnya penyakit DM.
7. Rutin melakukan aktivitas fisik adalah salah satu cara mencegah penyakit
diabetes melitus tipe 2.
8. Aktivitas fisik tidak harus dilakukan selama berjam-jam, cukup selama 30-60
menit tetapi rutin dilakukan.
9. Melakukan kegiatan ringan dalam keseharian seperti rekreasi, berjalan-jalan
di taman, berkebun dan membersihkan pekarangan rumah dapat dikatakan
sebagai aktivitas fisik
10. Menghabiskan waktu berjam-jam untuk bermain game ataupun menonton tv
tidak berpengaruh terhadap kesehatan.
11. Lebih baik olahraga berat tapi tidak teratur dari pada olah raga ringan tapi
secara teratur
12. Berolahraga tidak harus dilakukan setiap hari, tetapi cukup 3-5 kali dalam
satu minggu.
Manakah dari aktivitas fisik berikut menurut anda yang secara umum
memberikan manfaat bagi kesehatan?
13. Bersepeda
14. Bermain Alat Musik
15. Jogging/Berlari
33