Abstrak
Artikel INFO Penggunaan smartphone menjadi kebutuhan utama saat ini, namun penggunaan yang
berlebihan dapat berdampak buruk salah satunya smartphone addiction. Smartphone
Diterima:21 Mei 2020 addiction adalah suatu bentuk keterikatan terhadap smartphone yang memungkinkan
Direvisi :19 Sep2020 terjadinya masalah sosial seperti menarik diri dan kesulitan dalam melaksanakan
Disetujui: 11 Nov 2020 aktivitas sehari-hari. Penelitian ini bertujuan untuk mendeteksi tingkat masalah dan faktor
demografi yang berkontribusi terjadinya smartphone addiction pada penduduk di Banda
DOI: Aceh. Menggunakan desain kuantitatif dengan metode survei, responden penelitian ini
http://dx.doi.org/10.24014/ berjumlah 500 orang, dengan teknik pengumpulan sampel menggunakan unrestricted
jp.v14i2.9794 self-selected surveys. Pengumpulan data penelitian diperoleh menggunakan skala
adaptasi Smartphone Addiction Scale Short Version (SAS-SV) yang dikembangkan oleh
Kwon, dkk. Berdasarkan hasil penelitian dapat diketahui tingkat smartphone addiction
pada penduduk di Kota Banda Aceh tidak jauh berbeda persebarannya, yaitu sebanyak
51.4% subjek berada pada tingkat smartphone addiction rendah dan 48.6% subjek
berada pada tingkat smartphone addiction tinggi. Hasil uji Chi Square menunjukkan
terdapat beberapa variabel demografi yang berkontribusi terhadap tingkat smartphone
addiction (p<0.05) yaitu usia, pendidikan terakhir, pekerjaan, total waktu penggunaan
smartphone perhari, dan rutinitas memeriksa smartphone perhari.
The use of smartphones is a basic necessity at this time, but excessive use can lead a
bad impact, one of them is smartphones addiction. Smartphone addiction is a form of
attachment to smartphones that allows social problems such as withdrawal and daily
disturbance. This study aims to determine the problem level and demographic factors
that contribute the smartphone addiction on society in Banda Aceh. Using a quantitative
design with a survey method, the respondents of this study were 500 people, with
sample collection techniques using unrestricted self-selected surveys. Research data
collection was obtained using adaptation the Smartphone Addiction Scale Short Version
(SAS-SV) by Kwon, dkk. Based on the results of the study it can be seen that the level
of smartphone addiction in the population on Banda Aceh society not much different,
there are 51.4% subjects with low smartphone addiction levels and 48.6% subjects with
high smartphone addiction levels. Chi Square test results showed that there are several
demographic variables that contributed to smartphone addiction level (p<0.05), age,
education level, occupation, duration of smartphone use on single day, and frequency of
smartphone check on single day.
202
Tingkat Smartphone Addiction pada Penduduk di Kota Banda Aceh.... Rita Fathya
203
Jurnal Psikologi, Volume 16 Nomor 2, Desember 2020
belajar atau bekerja, lupa mengerjakan gangguan fisik seperti sakit pada persendian
pekerjaan yang telah direncanakan, selalu (Hernanda, 2017), dan dapat menyebabkan
membawa pengisi daya kemanapun, merasa seseorang menjadi stres, cemas, dan depresi
hubungan yang lebih intim dengan teman- (Boumosleh & Jaalouk, 2017). Hal tersebut
teman yang ada di aplikasi smartphone, dapat terlihat pada penelitian yang dilakukan
merasa gembira dan dapat menghilangkan oleh Suwannahong (2018) pada 400
stres ketika menggunakan smartphone, dan mahasiswa di Thailand, menemukan bahwa
merasa hampa tanpa smartphone (Kwon lamanya waktu penggunaan smartphone
dkk., 2013a). dapat berpengaruh terhadap kesehatan
mata dan juga kesehatan mental. Durasi
Penelitian yang berkaitan dengan
penggunaan smartphone yang berlebihan
smartphone addiction lainnya juga pernah
terbukti memiliki hubungan positif dengan
dilakukan oleh Lurhmann dari Universitas
gejala musculoskeletal yaitu gangguan
Stanford pada tahun 2010. Hasil penelitian
anggota badan pada leher dan persendian
tersebut menemukan bahwa pada 200 subjek
(Kim & Kim, 2015). Penggunaan smartphone
yang menggunakan smartphone, seluruh
yang dilakukan pada malam hari dapat pula
subjek sangat aktif dalam menggunakan
berkaitan dengan gangguan tidur yang buruk,
smartphone-nya, dan banyak subjek yang
gejala insomnia, dan gejala depresi (Lemola
mengandalkan smartphone sebagai bagian
dkk., 2014). Menurut Bhattacharyya (2017)
dari gaya hidupnya. Secara keseluruhan,
penggunaan smartphone yang berlebihan
10% dari subjek penelitian sepenuhnya
cenderung menyebabkan iritabilitas, sulit
kecanduan smartphone, 34% pada peringkat
tidur, harga diri rendah, dan masalah
hampir kecanduan, dan 6% mengatakan
psikologis lainnya. Penelitian mengenai
tidak kecanduan sama sekali. Selanjutnya,
smartphone addiction lainnya juga dilakukan
75% mengaku tidur dengan membawa
oleh Yang, Lin, Huan dan Chang (2018)
smartphone, dan 69% melaporkan bahwa
pada 218 remaja SMP hasil penelitian juga
lebih baik melupakan dompet daripada harus
menunjukkan terdapat korelasi positif antara
meninggalkan smartphone-nya. Meskipun
durasi penggunaan smartphone >3 jam
tingkat kecanduan berat tidak terlalu tinggi
perhari dapat berkaitan dengan kesehatan
sebagai efek samping dari penggunaan
fisik dan mental yang buruk pada remaja.
smartphone, namun 41% dari subjek
mengatakan apabila mereka kehilangan Pada survei yang dilakukan oleh Woodall
smartphone hal tersebut merupakan suatu (2018) dalam Review.org melaporkan
peristiwa yang tidak menyenangkan, masalah smartphone addiction yang dialami
sedangkan 22% dari subjek mengatakan oleh 2000 laki-laki dan wanita berusia 18 –
apabila mereka kehilangan smartphone hal 54 tahun dimana 76,5% subjek menganggap
tersebut lebih berbahaya dari apapun (Hope, dirinya kecanduan smartphone, 57,5%
2010). berada pada kecanduan tingkat sedang dan
19% berada pada tingkat sangat kecanduan.
Smartphone addiction secara negatif
Selanjutnya 54,5% subjek mengatakan
mempengaruhi kehidupan sehari-hari individu
bahwa menggunakan smartphone ketika
baik dari segi sosial, fisik, maupun psikologis.
sedang mengemudi, 91,5% subjek merasa
Individu yang mengalami smartphone
tidak nyaman jika berpergian tanpa
addiction lebih menyukai interaksi melalui
membawa smartphone, dan 62% subjek
media sosial dibandingkan dengan harus
mengatakan bahwa memeriksa smartphone
bertemu secara langsung (Bian & Leung,
hingga 160 kali dalam sehari. Hasil dari
2014), merasa cepat lelah, sakit kepala dan
survei ini menunjukkan bahwa tidak
204
Tingkat Smartphone Addiction pada Penduduk di Kota Banda Aceh.... Rita Fathya
terdapat perbedaan pada cara seseorang teman yang dikenalnya melalui smartphone
menggunakan smartphone meskipun dengan menjadi jauh lebih akrab daripada hubungan
rentang usia yang berbeda. dengan teman di kehidupan nyata, mengalami
perasaan kehilangan yang tidak terkendali
Permasalahan smartphone addiction tidak
ketika tidak menggunakan smartphone dan
hanya terjadi pada rentang usia remaja saja,
selalu memeriksa smartphone.
tetapi juga terjadi pada rentang usia dewasa.
Seperti penelitian yang dilakukan kepada Keempat adalah Overuse, yaitu
6000 orang tua yang memiliki anak berusia penggunaan smartphone yang tidak
8-13 tahun. Hasil penelitian menunjukkan terkontrol, lebih memilih mencari sesuatu lewat
sebanyak 52% orang tua mengaku lebih smartphone daripada meminta bantuan orang
sering memeriksa ponsel mereka daripada lain, selalu mempersiapkan alat pengisi daya
memperhatikan anak-anaknya. Menariknya, smartphone, dan dorongan untuk kembali
sebanyak 28% dari orang tua menyadari menggunakan smartphone setelah berhenti
bahwa mereka telah mengajarkan hal yang menggunakannya. Kelima adalah Tolerance,
tidak baik pada anak ketika terus menerus yaitu selalu berusaha untuk mengontrol agar
bermain ponsel, akan tetapi mereka juga tidak menggunakan smartphone akan tetapi
mengaku tidak tahu bagaimana cara berhenti selalu gagal melakukannya.
dari ketergantungan tersebut. Sementara itu,
Terlepas dari pentingnya smartphone
dari pihak anak, sebanyak 54% mengaku
dalam kehidupan sehari-hari, ternyata
jika orang tua mereka memang lebih sering
penggunaan smartphone secara tidak
bermain dengan smartphone. Bahkan, 32%
terkendali dapat mempengaruhi kehidupan
anak-anak yang menjadi subjek penelitian
penggunanya. Masalah smartphone addiction
merasa bahwa orang tua mereka lebih
merupakan permasalahan umum yang
mementingkan smartphone daripada dirinya
terus menerus meningkat setiap tahunnya.
(Gravelly, 2015).
Penggunaan smartphone pada berbagai
Menurut Kwon, Kim, Cho, dan Yang kalangan usia dan pekerjaan serta tersedianya
(2013b) terdapat 5 aspek dari smartphone kemudahan dalam mengakses internet dapat
addiction, yaitu Daily-life Disturbance yang mengarah pada peningkatan penggunaan
merupakan gangguan kehidupan sehari- smartphone yang berdampak mengalami
hari mencakup hilangnya pekerjaan yang smartphone addiction, yang mana salah satu
sudah direncanakan, mengalami kesulitan lokasi yang berpotensi memiliki masalah
konsentrasi di dalam kelas atau saat bekerja, smartphone addiction adalah Kota Banda
penglihatan menjadi buram, nyeri pada Aceh. Kota Banda Aceh merupakan pusat
pergelangan tangan dan di belakang leher kota yang menyediakan jaringan internet
serta terjadinya gangguan tidur. yang bagus, sehingga membuat penggunaan
smartphone yang berbasis internet meningkat
Kedua adalah Withdrawal, yaitu rasa
di Kota Banda Aceh. Berdasarkan survei
tidak sabar, gelisah, dan tidak mampu tanpa
yang dilakukan Asosiasi Penyelenggara
smartphone, selalu mengingat smartphone
Jasa Internet Indonesia (2012) menunjukkan
meskipun tidak menggunakannya, tidak
bahwa Kota Banda Aceh merupakan daerah
pernah berhenti menggunakan smartphone
penetrasi pengguna internet yang cukup
dan menjadi tersinggung apabila diganggu saat
tinggi dibandingkan dengan kota-kota lain
sedang menggunakan smartphone.Ketiga
di Sumatera dengan persentase sebesar
adalah Cyberspace-oriented relationship,
36.1%, sehingga dengan tersedianya
hal ini mencakup pertanyaan mengenai
kemudahan mengakses internet ini dapat
seseorang yang merasa hubungan dengan
205
Jurnal Psikologi, Volume 16 Nomor 2, Desember 2020
206
Tingkat Smartphone Addiction pada Penduduk di Kota Banda Aceh.... Rita Fathya
207
Jurnal Psikologi, Volume 16 Nomor 2, Desember 2020
208
Tingkat Smartphone Addiction pada Penduduk di Kota Banda Aceh.... Rita Fathya
dari subjek penelitian berada pada tingkat smartphone untuk mengeksplorasi identitas,
smartphone addiction tinggi dan 86.5% subjek sehingga mereka sangat terikat terhadap
lainnya berada pada tingkat smartphone smartphone dan menganggap smartphone
addiction rendah. Penelitian lainnya juga perangkat penting bagi mereka (Cha & Seo,
dilakukan Demirci, Akgonul, dan Akpinar 2018).
(2015) pada mahasiswa di Universitas Turki
Penelitian lainnya yang dilakukan oleh
menunjukkan hasil sebanyak 39.8% subjek
Ha, Chin, Park, Ryu, dan Yu (2008) dan Lee,
penelitian mengalami smartphone addiction,
dkk (2016) menunjukkan penyebab remaja
selanjutnya penelitian yang dilakukan di
memiliki kecenderungan kecanduan yang
Lebanon menunjukkan hasil sebanyak 44.6%
lebih tinggi berkaitan dengan harga diri yang
dari subjek penelitian mengalami smartphone
rendah pada remaja. Remaja yang memiliki
addiction (Hawi & Samaha, 2016).
harga diri rendah umumnya memiliki krisis
Fenomena smartphone addiction kepercayaan diri, kurangnya kontrol diri, dan
dapat memberikan dampak patologis akan cenderung mencari keintiman di dunia
pada penggunanya. Beberapa penelitian maya di mana mereka akan membangun
sebelumnya menunjukkan bahwa diri yang baru, sehingga penggunaan
smartphone addiction dapat menyebabkan smartphone pada usia ini dilakukan sebagai
depresi, kecemasan, dan gangguan tidur pelarian terhadap permasalahan yang
(Elhai, Dvorak, Levine, & Hall, 2016; dirasakan, penyelesaian masalah dilakukan
Alhassan, Alqadhib, Taha, Alahmari, Salam, dengan melakukan hal-hal yang dianggap
& Almutairi, 2018; Xie, Dong, & Wang, 2018). menyenangkan dan smartphone merupakan
Seorang individu yang mengalami depresi salah satu perangkat yang menawarkan
dapat mendorong terjadinya penggunakan berbagai aplikasi yang dapat dijadikan
smartphone secara berlebihan untuk pilihan ketika menghadapi masalah sehingga
menghindari emosi negatif depresi, namun pada usia tersebut lebih rentan mengalami
penggunaan smartphone yang berlebihan smartphone addiction (Aydin & Sari, 2011;
akan membuat individu terjaga hingga larut Chiu, 2014; Van Deursen, Bolle, Hegner,
malam sehingga menimbulkan lebih banyak & Kommers, 2015). Pada usia dewasa
depresi, cepat marah, stress dan menjadi meskipun berada pada tingkat yang lebih
cemas, sehingga menyebabkan smartphone rendah mengalami smartphone addiction,
addiction berkaitan erat dengan patologis namun tetap memiliki resiko. Penyebab usia
(Yen, Yen, Chen, Chang, Yeh, & Ko, 2012). dewasa lebih rendah mengalami smartphone
addiction dapat terjadi dikarenakan
Hasil analisis deskriptif tingkat smartphone
penggunaan smartphone pada usia
addiction jika dilihat lebih lanjut kelompok usia
dewasa hanya sebagai pilihan disela waktu
15-21 tahun menunjukkan persentase yang
senggangnya, selain itu usia dewasa juga
lebih tinggi mengalami smartphone addiction
sudah lebih matang dalam menghadapi dan
dibandingkan dengan kelompok usia lainnya,
menyelesaikan permasalahan yang sedang
hal ini dapat terjadi karena pada usia
dihadapinya (Van Deursen dkk., 2015).
tersebut merupakan masa dimana individu
mulai mencari identitas dirinya, pada satu Pada variabel jenis kelamin frekuensi
sisi mereka masih bergantung pada orang subjek tertinggi terdapat pada jenis kelamin
tua-nya, namun disisi lain mereka berusaha perempuan dengan tingkat smartphone
untuk mandiri dan membangun identitasnya addiction rendah dan frekuensi terendah
sendiri sehingga pada masa ini mereka terdapat pada jenis kelamin laki-laki dengan
akan menggunakan aplikasi yang ada di tingkat smartphone addiction rendah. Lebih
209
Jurnal Psikologi, Volume 16 Nomor 2, Desember 2020
lanjut jika dilihat pada tingkat smartphone Ditinjau dari variabel total waktu
addiction tinggi menunjukkan hasil jika jenis pengunaan smartphone frekuensi tertinggi
kelamin laki-laki menunjukkan nilai persentase terdapat pada kelompok dengan total waktu
yang lebih tinggi dibandingkan dengan penggunaan lebih dari 6 jam pada tingkat
perempuan, hal ini dapat disebabkan karena smartphone addiction tinggi, sedangkan
laki-laki akan menggunakan smartphone untuk frekuensi terendah terdapat pada kelompok
tujuan bisnis, pemanfaatan teknologi, dan dengan total waktu penggunaan dibawah
hubungan profesional. Lebih lanjut dijelaskan 60 menit pada tingkat smartphone addiction
bahwa laki-laki kurang memiliki kontrol diri tinggi. Selanjutnya, pada variabel rutinitas
terhadap penggunaan teknologi, sedangkan memeriksa smartphone frekuensi tertinggi
pada perempuan mereka lebih mungkin terdapat pada kelompok dengan rutinitas
untuk mengenali penggunaan smartphone memeriksa smartphone kurang dari 10 menit
mereka yang bermasalah atau penggunaan sekali dengan tingkat smartphone addiction
yang berlebihan, sehingga akan berusaha tinggi, dan frekuensi terendah terdapat pada
untuk mengurangi atau menghentikan kelompok rutinitas memeriksa smartphone
penggunaannya lebih dari laki-laki, sehingga lebih dari 5 jam sekali dengan tingkat
dibandingkan dengan perempuan laki-laki smartphone addiction tinggi. Berdasarkan
cenderung mengembangkan ketergantungan penelitian yang dilakukan oleh Lin, Chiang,
yang berlebihan pada smartphone dan Lin, Ko, Lee, dan Lin (2016) dan Liu, Lin,
mereka cenderung menjadi pengguna yang Pan dan Lin (2016) dijelaskan bahwa
lebih bermasalah dari perempuan (Lee, smartphone addiction tidak selalu berkaitan
Chang, Lin & Cheng, 2014). dengan lama penggunaan smartphone,
namun berdasarkan penelitian lainnya juga
Pada variabel pendidikan terakhir frekuen-
menunjukkan bahwa individu yang lebih
si subjek tertinggi terdapat pada pendidikan
sering memeriksa smartphone-nya dan lebih
terakhir sebagai pelajar (SMP, SMA) dengan
lama pemakaiannya memiliki kecenderungan
tingkat smartphone addiction tinggi sedangkan
lebih tinggi mengalami smartphone addiction
frekuensi terendah terdapat pada kelompok
(Haug, Castro, Kwon, Filler, Kowatsch, &
pendidikan terakhir sebagai sarjana (S1, S2,
Schaub, 2016; Lin, Lin, Lee, & Lin, 2015).
dan S3) dengan tingkat smartphone addiction
tinggi, sedangkan pada variabel pekerjaan, Hasil analisis uji Chi Square yang
frekuensi tertinggi terdapat pada kelompok dilakukan menunjukkan bahwa terdapat
bekerja dengan tingkat smartphone addiction beberapa variabel demografi yang
rendah dan frekuensi terendah terdapat pada berkontribusi terhadap tingkat smartphone
kelompok pelajar dengan tingkat smartphone addiction pada individu, yaitu usia, pendidikan
addiction rendah. Hal ini dapat terjadi karena terakhir, pekerjaan, total waktu penggunaan
perbedaan dalam pemanfaatan smartphone, smartphone perhari, dan rutinitas memeriksa
penggunaan smartphone pada pelajar dan smartphone perhari dengan nilai signifikansi
mahasiswa didominasi penggunaan pada kurang dari 0.05 (p<0.05).
saat sekolah atau belajar, mengakses
Hasil penelitian terkait usia pada
internet, mengerjakan tugas, menghabiskan
penelitian ini menunjukkan nilai p=0.000
waktu untuk menonton video dan bermain
dengan rentang usia 15-21 tahun merupakan
game, sehingga membuat mereka lebih
rentang usia yang memiliki kecenderungan
terikat dengan penggunaan smartphone
smartphone addiction tertinggi, hal ini sejalan
dibandingkan dengan kelompok lainnya
dengan penelitian sebelumnya yang pernah
(Tamura, Nishida, Tsuji, & Sakakibara, 2017).
dilakukan oleh Kwon, dkk (2013b), dan
210
Tingkat Smartphone Addiction pada Penduduk di Kota Banda Aceh.... Rita Fathya
Alhassan, dkk (2018) yang menunjukkan addiction, lebih lanjut dijelaskan jika semakin
bahwa terdapat kontribusi yang signifikan lama waktu yang seseorang gunakan untuk
antara tingkat usia dengan tingkat smartphone mengakses smartphonen-nya maka semakin
addiction pada seseorang, dimana individu besar pula kemungkinan individu tersebut
dengan rentang usia yang lebih muda akan mengalami smartphone addiction.
memiliki risiko smartphone addiction yang
Variabel rutinitas memeriksa smartphone
lebih tinggi dibandingkan dengan usia
dalam sehari pada penelitian ini menunjukkan
dewasa, karena pada usia tersebut remaja
nilai p=0,004 dengan rutinitas memeriksa
sedang berada pada tahap pencarian
smartphone <10 menit sekali merupakan
identitas sehingga mereka lebih sering dalam
kategori yang memiliki kecenderungan
pemanfaatan smartphone dan mereka lebih
smartphone addiction tinggi. Hasil ini
rentan menerima teknologi baru daripada
menunjukkan bahwa terdapat kontribusi
kelompok generasi yang lebih tua, hadirnya
yang signifikan antara rutinitas memeriksa
teknologi apabila tidak dimanfaatkan dengan
smartphone dengan tingkat smartphone
semestinya dapat menyebabkan smartphone
addiction, hal ini sejalan dengan penelitian
addiction.
yang pernah dilakukan oleh Lin, dkk (2015)
Hasil penelitian terkait pendidikan dan penelitian Riani (2016) yang mununjukkan
terakhir dan pekerjaan pada penelitian ini hasil bahwa rutinitas memeriksa smartphone
menunjukkan nilai p=0.000 dengan kategori yang semakin sering dapat menyebabkan
pendidikan terakhir sebagai pelajar dan individu menjadi ketergantungan terhadap
pekerjaan sebagai mahasiswa merupakan smartphone dan mempengaruhi tingkat
kategori yang memiliki kecenderungan smartphone addiction individu.
smartphone addiction tinggi, sejalan dengan
Pada uji Chi Square variabel demografi
penelitian yang pernah dilakukan oleh
jenis kelamin, jumlah smartphone yang
Kwon, dkk (2013a) yang menunjukkan hasil
dimiliki, dan lama waktu kepemilikan
dimana individu dengan tingkat pendidikan
smartphone memiliki nilai p>0.05 yang
yang lebih rendah dan sebagai pelajar lebih
artinya variabel demografi tersebut tidak
memungkinkan untuk mengalami smartphone
berkontribusi terhadap tingkat smartphone
addiction, hal ini dapat disebabkan karena
addiction.
perbedaan dalam pemanfaatan smartphone
dan kurangnya kontrol pada diri mereka (Kim, Pada proses pelaksanaan penelitian
Namkoong, Ku, & Kim, 2008). ini disadari masih terdapat beberapa keter-
batasan dan kekurangan, yaitu pengka-
Hasil penelitian terkait total waktu peng-
tegorisasian hasil penelitian yang hanya
gunaan smartphone dalam sehari pada
melihat berdasarkan tingkat tinggi dan rendah
penelitian ini menunjukkan nilai p=0.000
smartphone addiction saja dan penelitian ini
dengan total waktu penggunaan smartphone
bersifat kuantitatif, sehingga hasil penelitian
>6 jam merupakan kategori yang memiliki
tidak dapat melihat interaksi yang lebih
kecenderungan smartphone addiction tinggi,
mendalam antara variabel demografi dengan
hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian
tingkat smartphone addiction.
yang pernah dilakukan oleh Cha dan Seo
(2018), Alhazmi, Alzahrani, Baig, Salawati,
dan Alkatheri (2018) dan Lukman (2018) Kesimpuln
yang menunjukkan terdapat kontribusi yang
signifikan antara total waktu penggunaan Penelitian ini bertujuan untuk mengi-
smartphone terhadap tingkat smartphone dentifikasi tingkat smartphone addiction pada
penduduk di Kota Banda Aceh. Hasil penelitian
211
Jurnal Psikologi, Volume 16 Nomor 2, Desember 2020
Agusta, D. (2016). Faktor-faktor resiko Cha, S-S., & Seo, B-K. (2018). Smartphone
kecanduan menggunakan smartphone use and smartphone addiction in middle
pada siswa di SMK negeri 1 Kalasan school students in Korea: Prevalence,
Yogyakarta. E-Journal Bimbingan dan social networking service, and game use.
Konseling, 3(5), 86-96. Health Psychology Open, 1-15. DOI https://
Alhazmi, A. A., Alzahrani, S. H., Baih, M., doi.org/10.1177/205510291875504
Salawati, M. E., & Alkatheri, A. (2018). Chiu, S-I. (2014). The relationship between
Prevalence and factors associated with life stress and smartphone addiction
smartphone addiction among medical on Taiwanese university student: A
students at King Abdulaziz University, meditation model of learning self-efficacy
Jeddah. Pac J Med Sci, 34(4), 984- and social efficacy. Computers in Human
988. DOI: https://doi.org/10.12669/pjms. Behavior, 34, 49-57. DOI: http://dx.doi.
org/10.1016/j.chb.2014.01.024
344.15294
Alhassan, A. A., Alqadhib, E. M., Taha, N. W., Demirci, K., Akgonul, M., & Akpinar, A. (2015).
Alahmari, R. A., Salam, M., & Almutairi, Relationship of smartphone use severity
A. F. (2018). The relationship between with sleep quality, depression and
addiction to smartphone usage and anxiety in University students. Journal of
depression among adults: a cross Behavioral Addiction, 4(2), 85-92. DOI:
sectional study. BMC Psychiatry, 18(148), 10.1556/2006.4.2015.010.
1-8. DOI: https://doi.org/10.1186/s12888- Elhai, J. D., Dvorak, R. D., Levine, J.
018- 1745-4 C., & Hall, B. J. (2016). Problematic
Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet smartphone use: A conceptual overview
212
Tingkat Smartphone Addiction pada Penduduk di Kota Banda Aceh.... Rita Fathya
and systematic review of relations with Internet Users Pass The 4 Billion Mark.
anxiety and depression psychopathology. We Are Social. Diakses pada 6 oktober
Journal of Affective Disorders. DOI: http:// 2018 dari h t t p s : / / w e a r e s o c i a l . c o m /
dx.doi.org/10.1016/j.jad.2016.08.030 blog/2018/01/global-digital-report- 2018
Gravelly, D. (2015 September 25). Survei: Kibona, L., & Mgaya, G. (2015). Smartphones’
Smartphone kalahkan perhatian orang effects on academic performance of
tua pada anak. Techno.id.Diakses pada higher learning students. Journal of
16 April 2019 dari https://www.techno.id/ Multidisciplinary Engineering Science
tech-news/survei-smartphone-kalahkan- and Technology (JMEST), 2(4), 777-
perhatian-orang-tua-pada-anak-1509254. 784.
html Kim, E-J., Namkoong, K., Ku, T., & Kim, S-J.
Ha, J. H., Chin, B., Park, D.-H., Ryu, S.-H., & (2008). The relationship between online
Yu, J. (2008). Characteristics of excessive game addiction and aggression, self-
cellular phone use in Korean adolescents. control, and narcissistic personality traits.
Cyber Psychology & Behavior, 11, 783- Europian Psychiatri, 23(3), 212-218.
784. DOI: 10.1016/j.eurpsy.2007.10.010.
Haug, S., Castro, R. P., Kwon, M., Filler, S., Kim, H. (2013). Exercise rehabilitation
Kowatsch, T., & Schaub, M. P. (2015). for smartphone addiction. Journal of
Smartphone use and smartphone Exercise Rehabilitation, 9(6), 500-505.
addiction among young people in Kim, H-J., & Kim, J-S. (2015). The relationship
Switzerland. Journal of Behavioral between smartphone use and subjective
Addictions 4(4), 299–307. DOI: 10.1556/ musculoskeletal symptoms and university
2006.4.2015.037 students. Journal of Physical Therapy
Hawi, N. S., & Samaha, M. (2016). To excel Science, 27(3), 575-579. DOI: 10.1589/
or not to excel: strong evidence on the jpts.27.575
adverse effect of smartphone addiction Kwon, M., Lee, J-Y., Won, W-Y., Park,
on academic performance. Computer & J-W., Min, J-A., Hanh, C., … Kim, D-J.
Education, 98, 81-89. (2013a). Development and validation
Hernanda, Y. (2017). Hubungan Lama of a smartphone addiction scale (SAS).
Penggunaan Smartphone dengan PLoS ONE, 8(2), 1-7.
Kesehatan Mental Remaja di SMK Negeri Kwon, M., Kim, D-J., Cho, H., & Yang, S.
5 Padang Tahun 2017. Skripsi. Diakses (2013b). The smartphone addiction
dari http://scholar.unand.ac.id/26583/ scale: Development and validation of
Hope, D. (2010, March 8). iPhone addictive, a short version for adolescents. PLoS
Survey reveals. Live Science. Diakses ONE, 8(12), 1-7. DOI: 10.1371/journal.
pada tanggal 27 Maret 2019 dari https:// pone.0083558
www.livescience.com/6175-iphone-addictive- Lee, Y-K., Chang, C-T., Lin, Y., & Cheng Z-H.
survey-reveals.html (2014). The dark side of smartphone
Ithnain, N., Ghazali, S. E., & Jaafar, N. (2018). usage: Psychological traits, compulsive
Relationship between smartphone behavior and technostress. Computers in
addiction with anxiety and depression Human Behavior, 31, 373-383.
among undergraduate students in Lee, H., Kim, J. W., & Choi, T. Y. (2017).
Malaysia. International Journal of Risk factor for smartphone addiction in
Health Sciences & Research, 8(1), 163- Korean adolescents: smartphone
171. use patterns. J Korean Med Sci, 32,
Kemp, S. (2018). Digital In 2018: World’s 1674-1679. DOI: https://doi.org/10.3346/
213
Jurnal Psikologi, Volume 16 Nomor 2, Desember 2020
214
Tingkat Smartphone Addiction pada Penduduk di Kota Banda Aceh.... Rita Fathya
215