Anda di halaman 1dari 11

Social anxiety, Smartphone Addiction and Adolescents

HUBUNGAN ANTARA KECEMASAN SOSIAL DENGAN


SMARTPHONE ADDICTION PADA REMAJA DI YOGYAKARTA

THE RELATIONSHIP BETWEEN SOCIAL ANXIETY AND SMARTPHONE


ADDICTION IN ADOLESCENTS IN YOGYAKARTA

Hendra Rahmat Pratama1 Dr. Rahma Widiyana, M.Si2


Katrim Alifa Putrikita, M. Psi3
Universitas Mercu Buana Yogyakarta
Hendrarahmat@gmail.com

ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara kecemasan sosial
dengan smartphone addiction pada remaja di Yogyakarta. Hipotesis yang diajukan
adalah ada hubungan positif antara kecemasan sosial dengan smartphone addiction pada
remaja. Subjek dalam penelitian ini adalah 80 remaja dengan rentang usia 13-20 tahun
yang berdomosili di Yogyakarta. Pengambilan data dalam penelitian ini yaitu
menggunakan skala kecemasan sosial dan skala smartphone addiction . Analisis data
yang digunakan yaitu dengan teknik analisis Product Moment dari Pearson. Hasil
analisis data dalam penelitian ini menunjukan adanya hubungan positif yang signifikan
antara smartphone addiction dan kecemasan sosial dengan r= 0,698 dan p = 0,000 (p<
0.050). Hasil tersebut menunjukkan bahwa terdapat hubungan positif antara kecemasan
sosial dengan smartphone addiction pada remaja. Artinya semakin tinggi kecemasan
sosial maka semakin tinggi smartphone addiction pada remaja, sebaliknya semakin
rendah kecemasan sosial maka semakin rendah pula smartphone addiction pada remaja di
Yogyakarta.
Kata kunci: Kecemasan sosial, Smartphone Addiction dan Remaja
ABSTRAC
This study aims to determine the relationship between social anxiety and
smartphone addiction in adolescents in Yogyakarta. The hypothesis put forward is that
there is a positive relationship between social anxiety and smartphone addiction in
adolescents. Subjects in this study were 80 adolescents aged 13-20 who live in
Yogyakarta. Retrieval of data in this study is to use a social anxiety scale and a
smartphone addiction scale. The data analysis used was the Pearson Product Moment
analysis technique. The results of data analysis in this study indicate a significant
positive relationship between smartphone addiction and social anxiety with r = 0.698
and p = 0.000 (p <0.050). These results indicate that there is a positive relationship
between social anxiety and smartphone addiction in adolescents. This means that the
higher the social anxiety, the higher the smartphone addiction in adolescents, on the
contrary, the lower the social anxiety, the lower the smartphone addiction in adolescents
in Yogyakarta.
Keywords: Social anxiety, Smartphone Addiction and Adolescents

1
Social anxiety, Smartphone Addiction and Adolescents

PENDAHULUAN

Di era serba digital ini banyak perubahan yang telah dirasakan terkait dengan
teknologi informasi, banyak penemuan baru akibat dari kemajuan teknologi yang
berkembang sangat cepat salah satunya yaitusmartphone (Prasanti, 2016).Adanya
teknologi smartphone mempunyai sumbangan besar dalam lembaga pendidikan,
termasuk di dalamnya adalah pencapaian tujuan pembelajaran daring (Korucu & Alkan,
2011).Sesuai Kebijakan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Pemerintah telah
melarang sistim belajar tatap muka (konvensional) dan memerintahkan untuk
menyelenggarakan pembelajaran secara daring untuk menghambat penyebaran covid 19.
(Surat Edaran Kemendikbud Dikti No. 1 tahun 2020). Walaupun penggunaan smartphone
dapat mendukung pembelajaran daring, tetapi ada dampak negatif yang perlu mendapat
perhatian dan diantisipasi yaitu penggunaan smartphone yang berlebihan.
Berdasarkan  Survei  Asosiasi  Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) di
tahun 2018, sebanyak 171,14 juta orang atau 64,8% menggunakan internet dari populasi
penduduk Indonesia sebanyak 264,14 juta orang, setiap harinya sebanyak 93,9% di akses
menggunakan smartphone dan penetrasi pengguna internet terbesar di usia  15-19  tahun
sebanyak 91%.Hal ini dapat menyebabkan remaja mengarah pada smartphone addiction.
.Kwondkk. (2013) smartphone addictions adalah perilaku keterikatan atau
kecanduan terhadap smartphone yang memungkinkan menjadi masalah sosial seperti
halnya menarik diri, dan kesulitan dalam performa aktivitas sehari-hari atau sebagai
gangguan kontrol impuls terhadap diri seseorang.hari atau sebagai gangguan kontrol
impuls terhadap diri seseorang.Ada 6 Aspek Smartphone addictionyang dikembangkan
okeh Kwon dkk.(2013) antara lain yaitu: Daily life, Positive anticipation, Withdrawal,
Cyberspace-oriented relationship, Overuse, Tolerance.

Peneliti melakukan wawancara pada tanggal, 13 juni 2020 kepada 5 orang


remaja dan 15 juni 2020 kepada 5orang sehingga jumlah keseluruhan 10 orang remaja di
Yogyakarta. Berdasarkan hasil wawancara kepada 10 remaja tersebut terindikasi
smartphone addiction karena perilakunya mengarah pada aspek smartphone
addictionnmilik Kwon, Kim, Cho, dan Yang (2013). Smartphone addiction pada remaja
dapat menimbulkan dampak negatif pada remaja yakni sangat sulit untuk membagi waktu
antara belajar dengan barmain-main menggunakan smartphone diluar keperluan
akademik (Tri, 2014). Maka dari itu seharusnya remaja dapat mengontrol penggunaan
smartphone agar ketrampilan komunikasi interpersonal dan bergaul dengan teman

2
Social anxiety, Smartphone Addiction and Adolescents

sebaya, baik secara individual maupun kelompok berkembang dengan baik (Putro, 2017)
serta dapat mencari keterampilan baru dan kemampuan bersosialisasi (Kroger, 2004)
Vaghefi dan Lapointe(2014) juga mengungkapkan bahwa penggunaan
smartphone yang berlebihan dapat menghambat hubungan sosial dengan orang lain,
penurunan produktivitas kerja, dan juga dapat menyebabkan masalah psikologis. Kibona
dan Mgaya (2015) memperlihatkan tingginya pemakaian smartphone dapat mengganggu
proses pembelajaran jika penggunaannya mencapai 5-7 jam setiap hari untuk sosial
media.Dampak buruk lainnya remaja yang mengalamismartphone addiction bisa lupa
waktu hingga tidak menghiraukan lingkungan sekitar atau tidak menghargai perasaan
orang lain, remaja tersebut lebih banyak berinteraksi dengan smartphone dibandingkan
dengan teman ataupun orang disekitarnya (Purnomo, 2015).
Menurut Agusta (2016) faktor-faktor resiko smartphone addiction yaitu : factor
internal, factor situasional, factor eksternal dan factor social. Salah satu faktor yang
mempengaruhi smartphone addiction yaitu faktor situasional. Faktor ini mengarah pada
penggunaan smartphone sebagai sarana pengalihan situasi yang tidak nyaman seperti
kecemasan sosial. Hal ini didukung oleh Thomas dkk. (2019) remaja akan merasa
nyaman secara psikologis apabila menggunakan smartphoneketika dalam situasi sosial.
Menurut La Greca dan Lopez (1998) kecemasan sosial adalah ketakutan yang menetap
terhadap situasi sosial yang berhubungan dengan performa diri dan menghadapi evaluasi
dari orang lain, diamati, takut dipermalukan, dan dihina.
Remaja dengan gejala kecemasan sosial yang meningkat memilki risiko
smartphone addiction meningkat, karena kecemasan sosial menyebabkan penghindaran
hubungan secara langung. Selain itu, sosialisasi virtual dapat mengurangi ketakutan atau
kekhawatiran akan tanda-tanda fisik dari gejala gairah fisiologis, seperti gemetar,
berkeringat dan lainnya yang merupakan gejala inti dari kecemasan sosial. Smartphone
dapat memberikan kesempatan untuk merasa bebas dan berperilaku tanpa persepsi
tekanan pada individu dengan kecemasan sosial (Darcin dkk., 2016). Berdasarkan uraian
diatas, kecemasan sosial dapat diasumsikan menjadi salah satu faktor yang
mempengaruhi smartphone addiction pada remaja. Maka dari itu, penulis merumuskan
permasalahan sebagai berikut: “apakah ada hubungan antara kecemasan sosial dengan
smartphone addiction pada remaja?”
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara kecemasan
sosial dengan smartphone addiction pada remaja yang ada di Yogyakarta.

3
Social anxiety, Smartphone Addiction and Adolescents

METODE PENELITIAN
Subjek dalam penelitian ini adalah remaja. Remaja dengan rentang usia 13-20
tahun. Berdasarkansurvei yang dilakukan APJII (2018) penetrasi penggunaan internet
paling banyak adalah remaja yang diakses melalui perangkat smartphone. Karena remaja
merupakan individu yang haus akan informasi atau hal baru, kemudahan dan kenyamanan
yang didapatkan saat menggunakan smartphone membuat remaja terus menerus
menggunakan smartphone dan tidak bisa lepas dari smartphone serta tidak dapat
mengontrol penggunaan smartphone (Primadiana, 2019).
Metode pengumpulan data yang diterapkan dalam penelitian ini mengunakan
metode skala untuk mengungkap Kecemasan social dan Smartphone adiction. Teknik
analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan mengunakan teknik
product moment.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Data penelitian telah memenuhi asumsi normalitas dan linieritas, karenanya


hipotesis penelitian akan diuji mengunakan teknik korelasi product moment pearson.
Hasil penelitian menujukkan bahwa adanya hubungan positif yang signifikan
antara kecemasan sosial dengan smartphone addiction dengan nilai korelasi (rxy)
= 0,698 dengan signifikansi p = 0,000 (p < 0,05) yang berarti bahwa hipotesis
dalam penelitian ini diterima yaitu, semakin tinggi kecemasan sosial pada remaja
maka semakin tinggismartphone addictionpada remaja. Sebaliknya, semakin
rendah kecemasan sosial pada remaja maka akan semakin rendah pula
smartphone addiction pada remaja. Diterimanya hipotesis dalam penelitian ini,
menunjukkan bahwa kecemasan sosial dapat dianggap sebagai salah satu faktor
yang ikut menentukan tingkat smartphone addiction pada remaja.

Berdasarkan hasil kategorisasi data penelitian smartphone addiction dapat


diketahui bahwa subjek yang memiliki tingkat smartphone addiction tinggi
sebanyak 19 subjek (23,75%), sedangkan subjek yang memiliki tingkat
kecemasan sosial sedang sebanyak 55 subjek (68,75%), dan 6 (7,5%) subjek yang
memiliki tingkat smartphone addiction rendah.Berdasarkan hasil tersebut dapat
disimpulkan bahwa tingkat smartphone addiction mayoritas remaja cenderung
sedang. Artinya bahwa masih ada responden menganggap smartphone adalah hal

4
Social anxiety, Smartphone Addiction and Adolescents

paling penting dalam kehidupannya yang ditandai dengan tingginya jumlah nilai
yang diperoleh pada aspek positive anticipation.

Adapun hasil kategorisasi data penelitian kecemasan sosial dapat diketahui


bahwa subjek yang memiliki tingkat kecemasan sosial tinggi sebanyak 30 subjek
(37,5%), sedangkan subjek yang memiliki tingkat kecemasan sosial sedang
sebanyak 45 subjek (65,25%), dan 5 (6,25%) subjek yang memiliki tingkat
kecemasan sosial rendah. Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa
tingkat kecemasan sosial mayoritas remaja cenderung sedang. Artinya bahwa
masih ada responden khawatir dinilai atau diperhatikan oleh orang lain karena
adanya prasangka bahwa orang lain melihat negatif terhadap dirinya, takut untuk
bertemu orang asing, takut untuk berhadapan dengan situasi yang tidak
membuatnya nyaman.

Berdasarkan hasil penelitian diatas mengungkapkan bahwa diperoleh


koefisien determinan R2 (R Square) yang diperoleh sebesar 0.487, hal tersebt
menunjukan bahwa variabel kecemasan sosial memilliki kontribusi sebesar 48.7%
terhadap variabel smartphone addiction dan sisanya 51.3% berhubungan dengan
variabel lainnyaseperti kontrol diri,sensation seekingself esteem,stres, kesedihan,
kesepian, kejenuhan belajar, leisure boredom faktor eksternal dan faktor sosial
yang dapat mempengaruhi smartphone addiction yang tidak diteliti dalam
penelitian.

KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan, maka
dapat ditarik kesimpulan bahwa ada hubunan positif antara kecemasan sosial
dengan smartphone addiction pada remaja di Yogyakarta dengan nilai korelasi
(rxy) = 0,698 dengan signifikansi (p < 0,000) yang berarti semakin tinggi
kecemasan sosial yang dimiliki remaja maka smartphone addiction yang dialami
semakin tinggi. Sebaliknya, semakin rendah kecemasan sosial pada remaja maka
akan semakin rendah pula smartphone addiction pada remaja.

5
Social anxiety, Smartphone Addiction and Adolescents

DAFTAR PUSTAKA

Agusta Duha,(2016), Addiction Risk Factors Using Smartphone to Students in SMK


Negeri 1 Kalasan Yogyakarta , E-Journal Bimbingan dan Konseling. 3 (5)

Ainiyah, N. (2018). Remaja Millenial dan Media Sosial: Media Sosial Sebagai Media
Informasi Pendidikan Bagi Remaja Millenial. Jurnal Pendidikan Islam
Indonesia, 2(2), 221-236.

Albarashdi, H. S., Bouazza, A., Jabur, N. H., & Al-Zubaidi, A. S. (2016). Smartphone
addiction reasons and solutions from the perspective of sultan qaboos university
undergraduates: a qualitative study. International Journal of Psychology and
Behavior Analysis, 2(113), 1-10. doi: 10.15344/2455-3867/2016/113.

Aroma (2012). Hubungan Kontrol Diri Dengan Kecenderungan Kenakalan Remaja.


Jurnal psikologi Pendidikan dan Perkembangan Universitas Airlangga Volume
01. (02)

ternet Indonesia.(2019). Penetrasi dan profil pengguna internet indonesia 2018. Di


akses17 Juni 2020 dari https://mail.google.com/mail/u/0/?
tab=wm#search/ap/FMfcgxwHNqLWcsTsDKFhHgcrShCHWrJK

Ayar, D., Bektas, M., Bektas, I., Akdeniz Kudubes, A., Selekoglu Ok, Y., Sal Altan, S.,
& Celik, I. (2017). The effect of adolescents' internet addiction on smartphone
addiction. Journal of Addictions Nursing, 28(4), 210-214.

Ayu Palupi ,D., Sarjana, W., Hadiati, T. (2018). Hubungan ketergantungan smartphone
terhadap kecemasan pada mahasiswa fakultas Diponegoro.Jurnal Kedokteran
Diponegoro.7(1), 140-145. Online :
http://ejournal3.undip.ac.id/index.php/medico

Azwar, S. (2014). Metode penelitian. Yogyakarta : Pustaka Belajar.

Azwar, S. 2017. Reliabilitas dan validitas. Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Baron,Robert A..,Donn Byrne. (2005). Psikologi Sosial jilid 2 Edisi Kesepuluh (alih
Bahasa:Ratna Djuwita,dkk). Jakarta:Erlangga

Bartlett, D. (1998). Stress: Perspectives and processes. McGraw-Hill Education (UK).

Bianchi, A., & Phillips, J. G. (2005). Psychological predictors of problem mobile phone
use. CyberPsychology & Behavior, 8(1), 39-51. doi: 10.1089/cpb.2005.8.39

Brecht, G. (2000). Mengenal dan Menanggulangi Kekhawatiran. Jakarta: Prenhallindo

Butler, G. (2008). Overcoming social anxiety and shyness. London: Constable


&Robinson, Ltd.

6
Social anxiety, Smartphone Addiction and Adolescents

Darcin, A. E., Kose, S., Noyan, C. O., Nurmedov, S., Yilmaz, O., & Dilbaz, N. (2016).
Smartphone Addiction and Its Relationship with Social Anxiety and Loneliness.
Behaviour & Information Technology, 30, 505-510

Dayakisni, T. &Hudaniah. (2015). Psikologi sosial. Edisikelima. Malang: UMM


Press

Desiningrum, D., Indriana, Y., dan Siswati. (2017). Intensi penggunaan gadget
dan kecerdasan emosional pada remaja awal. Prosiding Temu Ilmiah X
Ikatan Psikologi Perkembangan Indonesia, ISBN: 978-602-1145-49-4

Desmita. (2017). Psikologi Perkembangan. Bandung. PT Remaja Rosdakarya.

Ditha Prasanti,(2016) Perubahan Media Kounikasi dalam Pola Komunikasi


Keluarga di Era Digital .,Jurnal Commed .1(1)

Fitri Fauziah & Julianti Widuri, 2007. Psikologi Abnormal Klinis Dewasa.
Jakarta: Universitas Indonesia (UI-Press)

Geçer, A. K., & Gümüş, A. E. (2010). Prediction of public and private university
students’ communication apprehension with lecturers. Procedia - Social
and Behavioral Sciences, 2(2), 3008–3014.

Ghina, (2019 20 Oktober) , Anak kecanduhan Gawai di Negara Abai. Mediajabar.


Diakses dari https://www.mediajabar.com/opini/anak-kecanduan-gawai-
negara-abai.html

Greca La, A. M., & Lopez, N. (1998). Social anxiety among adolescents:
linkages with peer relations and friendships. Journal of Abnormal Child
Psychology, 26, (2), 83-94.

Hakim, T. 2002. Mengatasi Rasa Tidak Percaya Diri. Rineka Cipta, Jakarta.

Handarini, O. I., & Wulandari, S. S. (2020). Pembelajaran Daring Sebagai Upaya


Study From Home (SFH) Selama Pandemi Covid 19. Jurnal Pendidikan
Administrasi Perkantoran (JPAP), 8(3), 496-503.

Hofmann, Stefan, G & Dibartolo, Patricia, M. 2010. Social Anxiety: Clinical,


Developmental, and Social Perspectives Second Edition. Academic Press
Is An Imprint of Elsevier United States of America

Hurlock, B.E. (2018). Psikologi Perkembangan Suatu Pendekatan Sepanjang


Rentang Kehidupan. (5 th ed). Jakarta: Erlangga

Indonesia, K. B. B. (2019). nd “KBBI Daring Kemdikbud” https://kbbi.


kemdikbud. go. id.

7
Social anxiety, Smartphone Addiction and Adolescents

Kibona, L., & Mgaya, G. (2015). Smartphones’ effects on academic performance


of higher learning students. Journal of Multidisciplinary Engineering
Science and Technology, 2(4), 777- 784. ISSN: 3159-0040

Kim, M., Kim, H., Ju, S., Choi, J.H., & Yu, M. 2015. Smartphone Addiction:
(Focused Depression, Aggression and Impulsion) among College
Students. Indian Journal of Science and Technology; 8 (25):1-5

Korucu, A. T., & Alkan, A. (2011). Differences between m-learning (mobile


learning) and elearning, basic terminology and usage of m-learning in
education. Procedia - Social and Behavioral Sciences.

Kroger, J. (2004). Identity in adolescence: The balance between self and other
(3rd e). New York: Psychology Press

Kwon, M., Kim, D. J., Cho, H., & Yang, S. (2013).Development and Validation
of a Smartpone Addiction Scale (SAS). Jounal open Acces Freely
available online

Kwon, M., Kim, D., Cho, H., Yang, S. (2013). The Smartphone Addiction Scale:
Development and Validation of a Short Version for Adolescents. Plos
One, 8 (12), e83558, doi:10.1371/journal.pone.0083558

Larsen, J. R., & Buss, D. (2005). Personality Demans of Knowledge about Human
Nature 2nd Edition. USA: Hill Internasional

Lazarus, R.S (1976). Patterns of adjustment Third edition. California: Mcgrawhill,


Inc.

Leary, M. (1999). Making sense of selfesteem. Current Directions In


Psychological Science, 8(1), 32- 35.

Leary, Mark. 2012 - The Great Courses Understanding the Mysteries of Human
Behavior. United States Of America: The Teaching Company

Lin, Y.-H., Chang, L.-R., Lee, Y.-H., Tseng, H.-W., Kuo, T. B. J., & Chen, S.-H.
(2014). Development and Validation of the Smartphone Addiction
Inventory (SPAI

Magrur, R. Y., Siregar, N. R., & Silondae, D. P. (2020).Pengaruh Layanan


Konseling Kelompok Terhadap Kejenuhan Belajar Siswa. Jurnal Ilmiah
Bening (Belajar Bimbingan dan Konseling), 4(1).

Mesagno, C., Harvey, J.T., & Janelle,C.M. (2012). Choking under pressure: The
role of fear of negative evaluation. Psychology of Sport and Exercise. 13.
60 – 68

8
Social anxiety, Smartphone Addiction and Adolescents

Mutahari,H., Pendidikan, F.I. & Negeri, U. (2016). Hubungan antara Kepercayaan


Diri dengan Kecemasan Sosial pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 2
Kalasan Tahun Ajaran 2015. pp.13-23

Nevid, J.S., Rathus, S,A., & Greene, B. (2005). Psikologi abnormal, ( Jilid 1).
Jakarta: Erlangga

Paramita, T., & Hidayati, F. (2016). Smartphone addiction ditinjau dari alinasi
pada siswa SMAN 2 Majalengka , Jurnal Empati, 5(4), 858-862

Park, C. & Park, Y. R. (2014). The conceptual model on smartphone addiction


among early childhood. International Journal of Social Science and
Humanity, 4 (2).

Primadiana, D. B., Nihayati, H. E., & Wahyuni, E. D. (2019). Hubungan


Smartphone Addiction dengan Kecemasan Sosial pada Remaja. Psych
Nurs. J., 1(1).

Purbohastuti, A. W. (2019). Perilaku Mahasiswa Terhadap Sosial Media. Sains:


Jurnal Manajemen dan Bisnis, 11(2), 237-253.

Purnomo, A. (2014). Hubungan Kecanduan Gadget (Mobile Phone) dengan


Empati Pada Mahasiswa “skripsi”. Universitas Islam Negeri Sunan
Kalijaga Yogyakarta.

Pusparisa,Y. (2020,20 Januari). Berapa Jumlah Pengguna Smartphone Dunia.


Databoks. Diakses dari
https://databoks.katadata.co.id/datapublish/2020/01/20/berapa-jumlah-
pengguna-smartphone-dunia

Putro Zarkasih, (2017). Memahami Ciri dan Tugas Perkembangan Masa Remaja,:
Jurnal Aplikasi Ilmu-ilmuAgama 17 (1), 25-32

Rakhmahappin, Y., & Prabowo, A. (2014). Kecemasan sosial kaum homoseksual


gay dan lesbian. Jurnal Ilmiah Psikologi Terapan, 2(2), 199-213.

Roberts, J., Yaya, L., & Manolis, C. (2014). The invisible addiction: Cell-phone
activities and addiction among male and female college students. Journal
of Behavioral Addictions, 3(4), pp. 254– 265, DOI: 10.1556

Sadikin, A., & Hamidah, A. (2020). Pembelajaran Daring di Tengah Wabah


Covid-19:(Online Learning in the Middle of the Covid-19
Pandemic). Biodik, 6(2), 214-224.

9
Social anxiety, Smartphone Addiction and Adolescents

Saniatuzzulfa R,. Wijianti A. N, (2019), Smartphone Addiction Ditinjau dari


Subjektive Well Being, Kecemasan Sosial, dan Materialisme pada
Mahasiswa, Psyco idea, 17.(2),

Shabani, M.B. (2012). Levels and sources of language anxiety and fear of
negative evaluation among Iranian EFL learners. Theory and Practice in
Language Studies, 2(11), 2378-2383

Sidaria. (2018). Kecanduhan Gedget dan Keterampilan Sosial pada Remaja di


SMA PGRI 1 Padang, menara Ilmu . XII. (9)

Suwenten, M., & Dewanto, I. (2019). Ultimate Self Healing: Damai dan Bahagia
di hati. Eternity Publishing.

Thomas. (2019) . Hubungan antara Adiksi Smartphone pada Mahasiswa Fakultas


Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado, Jurnal kesmas,
Vol. 8(2)

Tri, A., (2014). Dampak Penggunaan Smartphone Pada Remaja Terhadap


Interaksi Dalam Keluarga Di Kabupaten. Universitas Negeri Yogyakarta

Vaghefi, I., & Lapointe, L. (2014). When too much usage is too much: exploring
the process of IT addiction. 47th Hawaii International Conference on
SystemScienc

10
Social anxiety, Smartphone Addiction and Adolescents

Anda mungkin juga menyukai