Anda di halaman 1dari 8

Journal of Islamic and Contemporary Psychology (JICOP)

Volume 2, No.1, Juni 2022

HUBUNGAN ANTARA FEAR OF MISSING OUT DENGAN


KECANDUAN MEDIA SOSIAL

Salwa Nafisa1, Irma Kusuma Salim2

Fakultas Psikologi, Universitas Islam Riau, Indonesia.


Jl. Kaharuddin Nasution Km. 11 No. 113 Pekanbaru, Indonesia
1
Corresponding author : salwanafisa3@gmail.com

ABSTRACT
This study aims to determine the relationship between Fear of Missing Out and
social media addiction in stdents at the Islamic University of Riau. The hypothesis
in this study is positive and significant relationship between fear of missing out and
social media addiction in student at the Islamic University of Riau. Subjects in this
study amounted to 100 people who are student with age range of 19-25 years.
Data collection uses a fear of missing out scale of 21 items and a social media
addiction items. The analytical method used in this research is Spearman Rank
Order correlation analysis. The results of statistical analysis obtained a correlation
value of 0.264 (>0.05) with a significan 0.008 (p<0.05). The result of this tudy
obtained a value of R = 0.304 with p < 0.005 which is 0.092, this indicates that
there is a significant positive relationship between fear of missing out and sosial
media addiction in students at the Islamic University of Riau. That is, the higher the
addiction to social media, the higher the fear of missing out and vice versa. The
effeictive contribution of the social media addiction provides and active contribution
of 9.2% to the fear of missing out variable while the rest is influenced by other
factors.

Keywords : Fear of Missing Out. Social Media Addiction. Students

ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara Fear of Missing Out
(FoMO) dengan kecanduan media sosial pada mahasiswa Universitas Islam Riau.
Hipotesis dalam penelitian ini terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara
fear of missing out dengan kecanduan media sosial pada mahasiswa Universitas
islam Riau. Subjek dalam penelitian ini berjumlah 100 orang yang merupakan
mahasiswa aktif dengan rentang usia 19 - 25 tahun. Pengumpulan data
menggunakan skala fear of missing out sebanyak 21 aitem dan skala kecanduan
media sosial sebanyak 14 aitem. Metode analisis yang digunakan dalam penelitian
ini yaitu analisis korelasi Spearman Rank Order. Hasil analisis statistik
memperoleh nilai korelasi sebesar 0,264 (>0,05) dengan signifikan 0,008 (p<0,05).
Hasil dari penelitian ini diperoleh nilai R= 0,304 dengan p < 0,005 yaitu 0,092, Hal
ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang positif secara signifian antara
fear of missing out dengan kecanduan media sosial pada mahasiswa Universitas
Islam Riau. Artinya, semakin tinggi kecanduan media sosial maka semakin tinggi
pula fear of missing out begitupun sebaliknya. Sumbangan efektif variabel
kecanduan media sosial sebesar 0,092 artinya kecanduan media sosial

41
Volume 2, No.1, Juni 2022
P-ISSN 1412-5382
E-ISSN 2598-2168
-ISSN 0000-0000SSN 0000-0000
memberikan sumbangan aktif sebesar 9,2% terhadap variabel fear of missing out
sedangkan sisanya dipengaruh oleh faktor lainnya.

Kata Kunci : Fear of Missing Out, Kecanduan Media Sosial, Mahasiswa

PENDAHULUAN Jenderal APJII Henri Kasyfi Soemartono


Sosial Media merupakan sebuah aplikasi menyatakan bahwa pengguna Internet
yang berbasis internet dibangun dengan Indonesia dari 2019-2020 dengan jumlah
dasar teknologi web 2.0 serta ideologi, selain 73,7% naik dari 64,8% pada tahun 2018.
itu juga media sosial dapat menjadi tempat Sedangkat dari data BPS (Badan Pusat
bertukar informasi. Era digital sekarang Statistik) di tahun 2019 penggunaannya naik
menyediakan berbagai kemudahan bagi dari 171 juga denga 73,7% dalam
penggunanya, media sosial menjadi salah penggunaan internet di Indonesia. Dalam hal
satu pemangkas jarak komunikasi antar ini yang banyak menggunakan internet rata-
individu. Pengguna sosial media kini menjadi rata adalah remaja dan mahasiswa, dimana
kebutuhan sehari-hari dimana saat ini saat ini lebih banyak aktivitas maupun dalam
penggunaanya banyak melakukan kegiatan tingkat pendidikan menggunakan internet.
sehari-hari melalui sosial media demi Efek negatif yang dialami oleh kecanduan
keefektifan dan efisiensi waktu (Kaplan dan media sosial adalah menjadikan pengguna
Haenlein, 2010). mengalami stress hingga depresi (Karaburun,
Pada data statitik tahun 2019 menunjukan 2016). Selain itu menurut Young, Pistner, O’
penggunaan dunia maya di Indonesia pada Mara dan Buchanan (2000) memiliki beberapa
tahun 2018 dengan jumlah 95,2 juta, pada indikator kecanduan media sosial yang mana
tahun 2021 tumbuh 13,3% dengan 84 juta beranggapan bahwa media sosial merupakan
pengguna. Hal ini menunjukkan adanya jalan keluar dari masalah pribadi, tidak
peningkatan rata-rata penggunaan 10,2% beradaptasi dengan kehidupan nyata, menarik
dalam tahun 2018-2023. Di tahun 2019 tingkat diri dari kehidupan, insomnia, kenaikan berat
pengguna internet sendiri di Indonesia badan, serta tidak dapat mencegah diri dalam
diperkirakan tumbuh 12,6% dibandingkan mengakses media sosial walau telah
2018, yaitu menjadi 107,2 juta pengguna mengetahui hal yang tidak diinginkan.
(Databoks). Sedangkan menurut Kirik, Arslan,
Sedangkan penggunaan internet pada Cetinkaya dan Gul (2015; Hs & Hidayat, 2021)
tingkat penggunanya media sosial di usia 16- menyatakan bahwa kecanduan media sosial
64 tahun di Indonesia pada tahun 2020. sebagai kegiatan yang menghabiskan waktu
Sebanyak 94% pengguna di Indonesia secara berlebihan di situs jejaring sosial serta
mengunakan Youtube dalam satu bulan ketidakmampuan dalam mengontrol diri
terakhir, ini menjadi platform paling tinggi di sendiri dalam mengakses situs-situs tersebut,
antara lainnya. Selain itu kebanyakan tidak terdapat diagnosis pasti pada
responden pada WhatsApp (87,7%), pernyataan tersebut. Oleh karena itu, sangat
Instagram (86,6%), Facebook (85,5%), Twitter sulit dalam mengidentifikasi kecanduan media
(63,6%), Facebook Messenger (52,4%) dan sosial pada diri seseorang. Fenomena ini
Line (44,3%) data terakhir. dilihat dari survei awal melalui Google Form
Media sosial atau penggunaan internet di yang diperoleh peneliti pada tanggal 12
Indonesia menjadi nomor urut kelima sebagai Agustus 2021 terdapat 49 dari 72 responden
pengguna internet tertinggi di dunia. Hasil mendeskripsikan perasaan bosan dan juga
survey APJII yang dilakukan oleh Sekretaris kekhawatiran dalam bersosialisasi dengan

42
Hubungan Antara Fear Of Missing Out (Rasa Takut Ketinggalan)
Dengan Kecanduan Media Sosial Pada Mahasiswa Universitas Islam Riau
(Salwa Nafisa, Irma Kusuma Salim)

teman yang hanya berkomunikasi melalui Fenomena ini hangat dibicarakan setelah
smartphone. JWT atau Intelligence menerbitkan sebuah
Hal-hal tersebut dapat berubah pada laporan penelitian mengenai FoMo di tahun
2012. Ia menyebutkan bahwa FoMO
penggunaan media sosial yang mana
merupakan rasa ketakutan ketika tidak dapat
merupakan kondisi fear of missing out (FoMO) memperoleh informasi dari teman maupun
seperti kondisi ingin terus up to date apa saja orang lain yang melakukan kegiatan yang
yang dilakukan oleh orang dimedia sosial lebih seru dibandingkan dirinya. Hal ini juga
sehingga muncul perasaan kegelisahan adanya kekhawatiran akan tertinggalnya tren
dimana ingin terus mengecek dan memantau atau gaya baru yang apa saja sedang terjadi
keseruan yang dilakukan oleh orang lain di media sosial.
Pada tahun 2012 sebuah survei oleh
(Przbylski, dkk 2013).
MyLife.com menyatakan bahwa 56% individu
Menurut Alwisol (2014) FoMO merupakan
merasa takut akan kehilangan momen, baik
rasa takut yang muncul secara psikologis
info penting maupun up to date ketika berada
pada kebutuhan ingin terus tetap terhubung
jauh dari jejaringan media sosial (Azmil,
akan tetapi tidak terpenuhi, sehingga ada
2013). Selain itu, penelitian di Amerika dan
ditandai dengan rasa cemas yang dilewatkan
Inggris pada tahun 2012 menyatakan sekitar
ketika tidak dapat menggunakan media sosial
65% bahwa remaja pernah mengalami takun
dari segi waktu dan uang yang cukup serta
akan kehilangan moment (JWTIntelligence,
hal lainnya yang tidak dapat terhubungan
2013).
dengan jaringan internet.
FoMO tidak didorong dari apa yang
Menggunakan media sosial secara
didapatkan namun dari apa yang telah
berlebihan dapat menimbulkan kecemasan,
dilewatkan dari orang sekitar. FoMO suatu
kegalauan, serta emosional yang tidak stabil
peristiwa yang sedang berkembang serta
(Young, 2010). Hal ini bila tidak memperoleh
menjadi bagian faktor yang besar dalam
sesuai keinginan dapat menjadi sebuah reaksi
kontribusi dengan menggambarkan adanya
yang tidak nyaman, cemas maupun
sindrom FoMO. Hal ini terlihat dari bagaimana
kegelisahan dalam diri seseorang. Salah satu
seseorang mengembangkan perasaannya
ciri dari FoMO adalah rasa ketakutan pada
serta emosional negative yang disebabkan
saat tidak dapat menggunakan media sosial
oleh perasaan iri pada postingan serta
secara terus menerus yang mana dapat
kehidupan orang lain di media sosial. Hal ini
menyebabkan ketergantungan atau
sejalan di mana Fear of Missing Out menjadi
kecanduan pada media sosial, selain itu juga
pemicu untuk melakukan di luar batas
dalam penelian yang menemukan bahwa
kewajaran dalam menggunakan media sosial.
kecanduan media sosial pada mahasiswa
Tidak sekadar rasa takut kehilangan moment
dapat menggalami adanya penurunan dalam
penting di media sosial. Akan tetapi adanya
belajar (Al-Menayes, 2015; Zelvia,2016).
kesengajaan untuk memposting gambar
FoMO merupakan bagian dari Social
ataupun tulisan serta menceritakan diri sendiri
Anxiety (Kecemasan Sosial) yang mana
yang belum tentu adanya kejujuran dalam
adanya telah maju serta segala informasi
memposting demi sensasi semata di media
dapat diperoleh melalui internet atau media
sosial. (Department of Psychology, School of
sosial. Dalam hal ini memperoleh segala
Social Sciences, dalam Anggraini, 2019).
informasi dengan media sosial tanpa harus
Berdasarkan uraian permasalahan di atas,
berkomunikasi tatap muka, sehingga dengan
maka rumusan masalah pada peneliian ini
adanya internet berkomunikasi jarak jauh
ialah “Apakah ada atau tidaknya Hubungan
lebih mudah dan terjangkau (Abel, dkk 2016).
Antara Fear of Missing Out Dengan
Kecanduan Media Sosial Pada Mahasiswa

43
Volume 1, No.1, Juni 2021SSN 0000-0000

Universitas Islam Riau?” Tujuan dari > 0,05) dan variabel fear of missing out
penelitian ini untuk mengetahui Hubungan memiliki nilai signfikasi 0,000 (p >0,05).
Antara Fear of Missing Out atau FoMO
Dengan Kecanduan Media Sosial Pada Tabel 2
Mahasiswa Universitas Islam Riau. Hasil Uji Normalitas
Variabel Linierity Signifikasi Keteran
(F) gan
METODE PENELITIAN
Kecanduan 10,848 0,002 Linerity
Penelitian merupakan penelitian kuantitatif Media
dengan pendekatan korelasional, ialah jenis Sosial
yang dipakai untuk melihat apakah ada Fear of
ataupun tidak adanya hubungan antara Missing Out
variabel dependen dan variabel independent.
Variabel dependen adalah kecanduan media Dari uji linearitas didapatkan hasil bahwa
sosial dan variabel independent adalah fear of nilai deviation from linearity untuk kecanduan
missing out (rasa takut akan kehilangan). media sosial didapatkan bahwa nilai F
Sampel pada penelitian ini adalah seluruh (deviation) 10,848 dengan nilai p = 0,002
mahasiswa Universitas Islam Riau sejumlah (p>0,05) sehingga dapat kita ditarik
13.529 pada mahasiswa aktif 3 tahun terakhir kesimpulan bahwa kecanduan media sosial
(2018, 2019, 2020) berdasarkan data BAAk dan fear of missing out adalah linier.
Universitas Islam Riau. Dengan
Tabel 3
menggunakan Teknik sampling yang peneliti Hasil Uji Hipotesis
gunakan adalah Non Random Sampling.
KMS FOMO
Metode pengumpulan data yang dilakukan
penelitian adalah dengan melakukan Spe KMS Correlation
1,000 ,264**
penyebaran angket dengan menggunakan arm Coefficient
skala psikologi, skala fear of missing out dan an's Sig. (2-
skala sosial media addiction scale. Di mana . ,008
rho tailed)
skala ini mempunyai tujuan yaitu untuk
N 100 100
melihat apa adanya hubungan antara fear of
missing out dengan kecanduan media sosial. FOMO Correlation
,264** 1,000
Penelitian yang digunakan adalah penelitian Coefficient
kuantitatif dan metode yang digunakan adalah Sig. (2-
metode analisis korelasi product moment. ,008 .
tailed)
N 100 100
HASIL DAN PEMBAHASAN

Tabel 1 Hipotesis pada penelitian ini ialah adanya


Hasil Uji Normalitas hubungan yang positif di antara kecanduan
Variabel Signifikasi Keterangan media sosial dengan fear of missing out pada
Kecanduan 0,200 (p < 0,05) Normal mahasiswa Universitas Islam Riau. Hasil yang
Media Sosial
Fear Of 0,000 (p > 0,05) Tidak didapatkan setelah dilakukan uji korelasi
Missing Out Normal memakai teknik korelasi pearson product
moment ialah nilai koefisien ( r ) = 0,264
Hasil uji normalitas dengan teknik one beserta signifikansi nilai 0,008 (p<0,005) di
sampel kolmogrov-smirnov di atas mana hal ini menunjukkan hipotesisi diterima
menunjukkan bahwa variabel kecanduan yang artinya terdapat hubungan signifikan
media sosial memiliki nilai signifikasi 0,200 (p antara fear of missing out dengan kecanduan

44
Hubungan Antara Fear Of Missing Out (Rasa Takut Ketinggalan)
Dengan Kecanduan Media Sosial Pada Mahasiswa Universitas Islam Riau
(Salwa Nafisa, Irma Kusuma Salim)

media sosial dengan arah yang positif. berkembang serta menjadi bagian faktor yang
Dengan ini bisa dinyatakan bahwa semakin besar dalam kontribusi dengan
tinggi kecanduan media sosial maka semakin menggambarkan adanya sindrom Fear of
tinggi pula fear of missing out (FoMO) pada Missing Out. Hal ini terlihat dari bagaimana
mahasiswa. seseorang mengembangkan perasaannya
Efek negatif yang dialami oleh kecanduan serta emosional negative yang disebabkan
media sosial adalah menjadikan pengguna oleh perasaan iri pada postingan serta
mengalami stress hingga depresi (Karaburun, kehidupan orang di media sosial. Hal ini
2016). Selain itu menurut Young, Pistner, O’ sejalan dimana Fear of Missing Out menjadi
Mara dan Buchanan (2000) memiliki beberapa pemicu untuk melakukan di luar batas
indikator kecanduan media sosial yang mana kewajaran dalam menggunakan media sosial.
beranggapan bahwa media sosial merupakan Fear of Missing Out (FoMO) suatu
jalan keluar dari masalah pribadi, tidak penyebab orang mengalami rasa takut ketika
beradaptasi dengan kehidupan nyata, menarik tidak dapat memainkan gadget terutama
diri dari kehidupan, insomnia, kenaikan berat media sosial secara berulang-ulang.
badan, serta tidak dapat mencegah diri dalam Penelitian yang dilakukan oleh Ayu Pratiwi
mengakses media sosial walau telah dan Anggita Fazriani (2020) menemukan
mengetahui hal yang tidak diinginkan. bahwa Fear of Missing Out secara relevan
Menggunakan media sosial secara antara FoMO dengan kecanduan media sosial
berlebihan dapat menimbulkan kecemasan, pada remaja pengguna media sosial di SMA
kegalauan, serta emosional yang tidak stabil Negeri 14 kabupaten Tangerang tahun 2019.
(Young, 2010). Hal ini bila tidak memperoleh Fear Of Missing Out (FoMO) adalah rasa
sesuai keinginan dapat menjadi sebuah reaksi takut ketika tidak dapat menggunakan media
yang tidak nyaman, cemas maupun sosial secara berulang yang mana dapat
kegelisahan dalam diri seseorang. Salah satu menyebabkan ketergantungan atau
ciri dari FoMO adalah rasa ketakutan pada kecanduan pada media sosial (Przybylski dkk,
saat tidak dapat menggunakan media sosial 2013). Akibatnya ada keinginan untuk terus
secara terus menerus yang mana dapat mengetahui informasi maupun momen yang
menyebabkan ketergantungan atau ada di media sosial yang menjadikan
kecanduan pada media sosial, selain itu juga seseorang secaea emosional takut akan
dalam penelian yang menemukan bahwa kehilangan momen maupun tren terbaru.
kecanduan media sosial pada mahasiswa Rasa ketakutan ini bisa terjadi di semua
dapat menggalami adanya penurunan dalam kalangan yang menggunakan media sosial.
belajar (Al-Menayes, 2015; Zelvia,2016). FoMO akan terus memperoleh peningkatan
FoMO merupakan bagian dari Social yang pesat dengan terus berkembangnya
Anxiety (Kecemasan Sosial) yang mana media sosial. Hal ini, salah satu gejala FoMO
adanya telah maju serta segala informasi yang akan berkembang terus di kalangan
dapat diperoleh melalui internet atau media mahasiswa serta juga berpengaruh pada
sosial. Dalam hal ini memperoleh segala kecanduan media sosial. Pada saat ini, akan
informasi dengan media sosial tanpa harus timbul rasa ingin tetap terus up date tentang
berkomunikasi tatap muka, sehingga dengan apa saja yang menjadi sebuah tren terkini
adanya internet berkomunikasi jarak jauh sehingga mereka rela melupakan aktivitas
lebih mudah dan terjangkau (Abel, dkk 2016). sendiri.
Fear of Missing Out tidak didorong dari Senada dengan Timbung (2017)
apa yang didapatkan namun dari apa yang menyebutkan adanya terdapat hubungan
telah dilewatkan dari orang sekitar. Fear of yang positif secara relevan pada pengguna
Missing Out suatu peristiwa yang sedang media sosial Instagram pada mahasiswa

45
Volume 1, No.1, Juni 2021SSN 0000-0000

Universitas Kristen Satya Wacana. Hariadi Al-Menayes. (2015) The Fear Of Missing Out
(2018) menyatakan bahwa apabila tingkat Scale: Validation of the Arabic version
FoMO yang tinggi maka tinggi pula and correlation with social media
kecanduan media sosial, dengan korelasi addiction. International Journal
0,345 yang bersifat positif antara FoMO doi:10.5923/j.ijab.20160602.04
dengan kecanduan media sosial pada remaja Alwisol. (2014). Psikologi Kepribadian.
siswa MAN Surabaya. Peristiwa ini sejalan Malang. UMM Press (Edisi Keduabelas)
dengan juga penelitian Halimah (2019) Andreassean, C.S. (2015) Online Social
mengenai hubungan FoMO dengan adiktif Network site addiction: A Comprehensive
media sosial pada mahasiswa pengguna reviuw. Curr Addict Rep. 2: 175-184.
Instagram di Universitas Islam Bandung doi:10.1007/s40429-015-0056-9
dengan korelasi spearman 0,425 apabila Arianti, G. (2017). Kepuasan remaja terhadap
tingginya fomo pada mahasiswa maka tinggi penggunaan media sosial Instagram dan
pula kecenderungan untuk mengalami adiksi Path. Jornnal. Universitas Al-Azhar
pada media sosial. Azmi (2019) menyatakan Indonesia. 2017. Vol (16 No.2
bahwa terdapat hubungan antara FoMO Arikunto, S. (2010). Prosedur Penelitian Suatu
dengan kecanduan media sosial pada Pendekatan Praktek. Jakarta: PT Rineka
mahasiswa dengan korelasi 0,314 dengan Cipta.
sumbangsih FoMO pada kecanduan media Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet
sosial sebesar 9.84% sisanya dipengaruhi Indonesia (APJII). (2014). Profil
variabel lain. Pengguna Internet Indonesia 2014.
Jakarta: Penerbit Pusat Kajian
KESIMPULAN Komunikasi Universitas Indonesia
Menurut hasil penelitian yang telah dilakukan, Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet
maka kesimpulannya ialah terdapat hubungan Indonesia (APJII). (2016). Infografis
antara Fear of Missing Out (FoMO) dengan Penetrasi dan Perilaku Pengguna Internet
kecanduan media sosial pada mahasiswa Indonesia 2016. Jakarta: Penerbit Polling
Universitas Islam Riau. Adapaun arah yang Indonesia.
ditunjukkan dalam penelitian ini adalah Augusto, C.S., Moraes, BM., De, M., Anthony,
kecanduan media sosial memiliki arah yang K., Magdalena CH., Kurt Widhalm PS.,
positif terhadap FoMO yang artinya jika David J, HeraBC. (2015). Dietary protein
kecanduan media sosial tinggi maka FoMO and amino acids intake and its
akan semakin tinggi pula. Oleh karena itu, relationship with blood pressure in
saran kepada pengguna smartphone agar adolescents. European: Journal of Public
mampu mengelola penggunaan smartphone Health, Vol. 25, No. 3, 450–456.
dan kepada orangtua agar melakukan Azmi, N. (2019). Hubungan Antara Fear Of
pengawasan penggunaan smartphone pada Missing Out Dengan Kecanduan Media
anak-anak dan remaja. Sosial Pada Mahasiswa. Skripsi.
Universitas Islam Negeri Suska Riau.
DAFTAR PUSTAKA Azmil, F. (2013, Juli 11). 56 Persen pengguna
Abel, J. P., Buff, C., & Burr, S.. (2016). Social jejaring sosial terkena FOMO. Diambil
Media and Fear of Missing Out: Scale kembali dari Merdeka.com:
Development and Asesment. Journal of http://www.merdeka.com/teknologi/56-
Business & Economics persen-pengguna-jejaring-sosialterkena-
Research(JBER)14(1),33-44. fomo.html
https://doi.org/10.19030/jber.v14i1.9554

46
Hubungan Antara Fear Of Missing Out (Rasa Takut Ketinggalan)
Dengan Kecanduan Media Sosial Pada Mahasiswa Universitas Islam Riau
(Salwa Nafisa, Irma Kusuma Salim)

Azwar, S. (2010). Penyusunan Skala Riyanto, P.G. (2021, Februari 23). Jumlah
Psikologi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar Penggunaan Internet Indoensia 2021
Budury, S., Fitriasari, A., Khamida. (2019). Tembus 202 Juta. Kompas.com
Penggunaan media sosial terhadap https://tekno.kompas.com/read/2021/02/2
kejadian depresi, kecemasan, dan stres 3/16100057/jumlah-pengguna-internet-
pada mahasiswa. Bali Medika Jurnal, indonesia-2021-tembus-202-juta 12. 12
6(2), 214-217. oktober 2021
Cengiz, E. (2010). Measuring Customers Irso. (2020, November 09). Survei Penetrasi
Satisfaction: Must Or Not?. Jurnal Of Pengguna Internet Di Indonesia Bagian
Naval Science And Engineering. Vol. 6 , Peenting Dari Transformasi Digital.
No. 2. Hal. 76-88 Kominfo.go.id
Charoensukmongkol, P. (2016). Exploring https://www.kominfo.go.id/content/detail/3
personal characteristics associated with 0653/dirjen-ppi-survei-penetrasi-
selfie-liking. Cyberpsychology: Journal of pengguna-internet-di-indonesia-bagian-
Psychosocial Research on Cyberspace, penting-dari-transformasi-
10(2), article 7. digital/0/berita_satker di akses senin 8
DeVito, J. (2015). Komunikasi Antar Manusia. november 2021 10:58
Tanggerang Selatan: Kharisma JWT (2012). Fear of Missing Out (FoMO),
Publishing Group. March 2012.
Halimah, L, Andi, I.D.P. (2019). Hubungan http://www.jwtintelligence.com/wpcontent/
Fear Of Missing Out dengan Adiksi Media uploads/2012/03/F_JWT_FO MO-
Sosial Pada Mahasiswa Pengguna update_3.21.12.pdf. Diakses pada
Instagram Di Universitas Islam Bandung. tanggal 2 November 2021.
Jurnal. Vol.5 No.2. JWTIntelligence. (2013). Fear of Missing Out
Hariadi, A.F. (2018). Hubungan antara Fear (FOMO) : March 2012 Update . New
Of Missing Out dengan Kecanduan Media York: JWTIntelligence.
Sosial Intagram. Skripsi, Surabaya: Kaplan, A.M. & Haenlein, M. (2010). User of
Universitas Islam Negri Sunan Ampel the world, unite! The challenges and
Surabaya. opportunities of Social Media. Business
Hou, Y., Xiong, D., Jiang, T., Song, L., & Horizons 53, 59-68.
Wang, Q. (2019). Social Media Addiction: Kirik, A.M., Arslan,A., Cetinkaya, A., Gul, M
Its Impact, Meditation, and Intervesion. (2015) A quantitative research on the
Cyberpsychology: Journal of level of sosial media addiction among
Psychosocial young people in Turkey. International
Hs, A. H., & Hidayat, B. (2021). Solusi Journal of Science Culture and Sport
Gangguan Smartphone Addiction (IntJSCS), 3(3)
Berdasarkan Pendekatan Psikologi Islam. Kucaburun, K. (2016). Self-Esteem, Daily
Al-Hikmah: Jurnal Agama dan Ilmu Internet Use and Social Media Addiction
Pengetahuan, 18(1), 65-78. as Predictors of Depreession among
Lidwina, A. (2021, Februari 17). 94% Orang Turkish Adolescentes. Journal of
Indonesia Akses Youtobe Dalam Satu Education and Practice Vol. 7, No.24
Bulan Terakhir. Databoks. Moqbel, M., Nevo, S. and Kock, N. (2013).
https://databoks.katadata.co.id/datapublis Organizational members’ use of social
h/2021/02/17/94-orang-indonesia-akses- networking sites and job performance,
youtube-dalam-satu-bulan-terakhir di Information Technology & People, Vol. 26
akses senin 8 november 2021 11:05 No. 3, pp. 240- 264.

47
Volume 1, No.1, Juni 2021SSN 0000-0000

Nurmandia, H., Wigati, D., & Masluchah, L., Kecanduan Media Sosial Pada Siswa
(2013). Hubungan Antara Kemampuan Kelas XI SMAN 1 Pandan. Bimbingan dan
Sosialisasi Dengan Kecanduan Jejaring Konseling.
Sosial. Jurnal Penelitian Psikologi. Vol 04 Syamsoedin, W. P., Bidjuni, H., & Wowiling, F.
No. 2. (2015). Hubungan Dyrasi Penggunaan
Pratiwi, Ayu, Anggita Fazriani. (2020). Media Sosial Dengan Kejadian Insomnia
Hubungan Antara Fear Of Missing Out Pada Remaja Di SMA Negri 9 Manado.
(FOMO) Dengan Kecanduan Media Ejouenal Keperawatan (e-Kp) Volume 3.
Sosial Pada Remaja Pengguna Media Nomor 1.
Sosial. Jurnal Kesehatan. Vol.9 No.1 Thakkar, V. (2006). Psychological disorder
Przybylski, A. K., Murayama, K., Dehaan, C. :addiction. New York: Chealsea House
R., & Gladwell, V. (2013). Motivational, Publisher
emotional, and behavioral correlates of Timbung, Alberthus Antonius PL. (2017).
fear of missing oaut. Computers in Hubungan Antara Fear Of Missing Out
Human Behavior. Dengan Intesitas Penggunaan Media
Sahin, C. (2018). Social media addiction Sosial Instagram Pada Mahasiswa Di
scale-student form : The reliability and Universitas Kristen Satya Wacana.
validity study. The Turkish Online Journal Skripsi. Universitas Kristen Satya
of Educational Technology, 17(1), 169– Wacana.
182. Young & C. A. Abreu (Eds). (2010) Internet
Santoso, (2010). Mastering SPSS 18. Jakarta: Addiction: A Handbook and Duide to
PT Elex Media Komputindo. Evaluation and Treatment. New Jesey:
Soemartono, H., (2018). Bulletin APJII. John Wiley & Sons,Inc.
Jakarta. Edisi 22 Young, K., Pistner, M., O’Mara, J., &
Subana, M., Sudrajat, (2011), Dasar – Dasar Buchanan, J. (2000). CyberDisoeders:
Penelitian Ilmiah, Bandung: Pustaka The Mental Health Concern for th New
Setia. Millenium. Cyber Psychology & Behavior.
Subathra, Nimisha dan Lukmanul Hakeem. 3(5), 475-479
(2013). A Study On The Level Of Social Young, K.S & Abreu, C.N. (2017). Kecanduan
Network Addiction Among College Internet panduan konseling dan petunjuk
Students. Social Science. 355-357. Vol.3 untuk evaluasi dan penanganan.
Sugiyono., (2013). Metode penelitian Diterjemahkan oleh: Soetjipto, H.P &
Kuantitatif & Kualitatif R&D: Bandung. Soetjipto, S.M Yogyakarta: Pustaka
Alfabeta Pelajar.)
Swar, B., & Hammed, T. (2017). Fear of Zelfia. (2016). Dampak Kecanduan Media
Missing Out, Social Media Engagement, Sosial Pada Hasil Belajar. Ak-Munzir Vol.
Smartphone Addiction and Distraction: 9 No.2.
Moderating Role of Self-Help Mobile
Apps-based Interventions in the Youth. In
Proceeding of the 10th International Joint
Conference on Biomedical Engineering
Systems and Technologies (BIOSTEC
2017).
Swastika, R.I., & Lukitaningsih, R. (2015).
Penerapan Strategi Pengelolaan Diri
(Self-Management) Untuk Mengurangi

48

Anda mungkin juga menyukai