Anda di halaman 1dari 8

Jurnal Ekonomika Dan Bisnis ISSN : 2807-8438

Vol. 2 No. 1 Juli 2022 Hal. 83-90


DOI : https://doi.org/10.47233/jebs.v2i1.65

HUBUNGAN ANTARA LONELINESS DENGAN FEAR OF


MISSINGOUT PADA REMAJA YANG MENGGUNAKAN
INSTAGRAM DI SMA PERTIWI 1 KOTA PADANG

Selvi Zola Fenia1, Krisnova Nastasia 2


Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Putra Indonesia “YPTK” Padang, Indonesia
selvizolafeia.szf@gmail.com, krisnova88@gmail.com

Abstract
The purpose of this study was to determine whether there is an influence between loneliness
(loneliness) and fear of missing out among teenage students who use Instagram at SMA Pertiwi 1 Kota
Padang. The variables in this study consisted of two variables, namely the loneliness tool and the fear of
missing out. The research method used in this research is quantitative research methods. The measuring
instrument used is a Likert scale questionnaire based on the loneliness scale and the fear of missing out
scale. The sampling technique used is random sampling, with a total of 90 people, namely teenage students
who use Instagram in high school. Pertiwi 1 Padang City The results of the study found that 16% of the
loneliess level was low and 70% was moderate, meanwhile 17% of the teenage students had a high level
ofloneliness.
Keywords: loneliness (loneliness), fear of missing out, adolescents.

Abstrak
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah ada pengaruh antara loneliness (kesepian) dengan fear
of missing out pada remaja siswa yang menggunakan instagram di SMA Pertiwi 1 Kota Padang Variabel
pada penelitian ini terdiri dari dua variabel, yaitu Alat loneliness dan fear of missing out. Metode penelitian
yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kuantitatif.Alat ukur yang digunakan berupa
angket skala likert berdasrakan skala loneliness dan skala fear of missing out.Teknik sampling yang
digunakan adalah random sampling, dengan jumlah 90 orang yaitu siswa remaja yang menggunakan
instagram di SMA Pertiwi 1 Kota Padang Hasil penelitian ditemukan bahwa 16% tingkat loneliess rendah
dan 70% sedang, sementara itu 17% remaja siswa mempunyai tinggkat loneliness yang tinggi.Hal ini searah
dengan perolehan hasil fear of missing out, yaitu sebanyak 16% siswa remaja yang memiliki fear of missing
out rendah , 67% siswa remaja kategori sedang, dan 17% remaja siswa memiliki fear of missing outyang
tinggi.Dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara loneliness dengan fear of missing
out pada remaja siswa yang menggunakan instagram dengan arahpositif.
Kata Kunci: loneliness ( kesepian ), fear of missing out , remaja .

This work is licensed under Creative Commons Attribution License 4.0 CC-BY International license

1. Pendahuluan menggunakan internet dalam kehidupan


Perkembangan dunia digital beberapa tahun sehari-hari. Salah satu konten yang paling
terakhir ini mengalami pertumbuhan yang diminati dan paling sering diakses adalah
sangat pesat. Melalui survey yang di rilis di konten media social (dalam Arianti G, 2017
tahun 2018 oleh Asosiasi Penyelenggara ).Berdasarkan survey yang dilakukan pada
Jasa Internet Indonesia (APJII) ditahun tahun 2018 oleh Ictwatch menunjukkan
2017 pengguna internet di Indonesia rata-rata orang mengakses internet hampir 9
mencapai 143,26 juta jiwa atau setara 54,7 jam dalam sehari, dan sebagian besar
persen dari total populasi di Indonesia. Hal digunakan untuk mengakses media sosial.
ini bisa diartikan lebih dari separuh jumlah Media sosial menyita perhatian pengguna
penduduk Indonesia sudah tidak asing internet karena memungkinkan
dengan dunia digital dan secara aktif penggunanya untuk membagikan foto,
video ataupun cerita kepada orang lain

Jurnal Ekonomila Dan Bisnis (JEBS) Vol.02 No. 01 Juli 2022 83


Jurnal Ekonomika Dan Bisnis ISSN : 2807-8438
Vol. 2 No. 1 Juli 2022 Hal. 83-90
DOI : https://doi.org/10.47233/jebs.v2i1.65

secara online. Media sosial juga pada media sosial instagram mereka bebas
memudahkan seseorang uuntuk selalu mengepresikan diri nya seperti posting foto
terhubung dengan orang lain di belahan instagram , video instastory dan jumlah like
dunia manapun (dalam Wibowo Danan S, merupakan salah satu yang mereka tuju ,
Murayama, Nurwindasari R , serta sebagai media untuk mendapatkan
2019).Menurut Data dari We are social informasi penting dan jika beberapa dari
Hootsuite yang dikutip oleh katadata.co.id mereka tidak dapat mengakses atau
(2019) menunjukkan bahwa jumlah menggunakan instagram sebagian dari
pengguna aktif mediasosial di Indonesia mereka merasakan kesepian dan mereka
pada januari 2019 meningkat tajam dengan merasa terasingkan walaupun sebenarnya
jumlah 150 juta yaitu 56 % dari seluruh mereka sebenarnya individu tidak sendiri
populasi Indonesia. Data ini meningkat dan bera pada lingkungan yang ramai dan
20% dari data sebelumnya dan pengguna meraka menganggap individu tersebut
media sosial mobile berjumlah 130 juta ketinggalan informasi dari media sosial .
jiwa atau sekitar 48% dari jumlah penduduk Beberapa dari mereka mangatakan
Indonesia. Instagram adalah media sosial mengunakan sosial adalah untuk
ketujuh yang penggunanya paling banyak di mendapakan informasi baik secara
dunia dengan jumlah 800 juta pengguna langsung maupun tidak langsung terutama
dan Indonesia adalah negara ketiga media sosial instagram , alasan mereka
pengguna Instagram terbesar di dunia menggunakan media sosial intragram di
setelah Amerika Serikat dan karenakan instagram adalah media sosial
Brasil.Penggunaan media sosial juga yang saat ini paling banyak digunakan oleh
dipengaruhi oleh perbedaan umur. Survey para remaja karena di instagram mereka
yang dilakukan oleh Royal Society of bisa mendapakan informasi yang lengkap
Public Health menunjukkan 91% pengguna seperti informasi berita publik , style , dan
media sosial adalah remaja berumur 16-24 masih banyak informasi yang lain yang bisa
tahun. Selain itu survey lainnya yang mereka dapatkan , dan mereka menggunkan
dilakukan oleh Pew Research Center instagram agar merasa dekat dengan
ditemukan bahwa salah satu platform yang selebgram , artis , teman karena mereka
populer dalam umur rentang 18 – 24 tahun bisa mengetahui apa yang dilakukan oleh
adalah Snapchat dan Instagram (dalam idola mereka dan tidak hanya itu alasan
Anggraini A P, 2018).Melalui Instagram, mereka mengituki idola mereka
seseorang bisa membagikan foto dan video dikarenakan bisa sebagai transter dalam
pendek dengan harapan orang lain yang bergaya baik itu dari pakaian , benda –
melihat akan suka, peduli, perhatian, benda yang digunakan idola nya seperti
berkomentar dan bahkan memuji handphone , jam tangan dan lain – lain .
postingannya. Fitur lain yang ditawarkan Ketika merasa ada momen yang paling
oleh Instagram adalah Instastory dan berharga atau layak untuk di bagikan
Instagram Live, membuat pengguna kepada orang lain mereka akan
Instagram dengan mudah bisa mengikuti membagikan ke instagram seperti di
setiap aktivitas yang dibagikan oleh teman- bagikan ke dalam instatory adan unggahn
temannya terutama pada remaja karena foto mereka,alasan melakukan karena
dengan menggunakan Instagram remaja dengan membagikan momen tersebut
dapat mengekspresikan dirinya secara sebagai melihatkan kebagian mereka ,
bebas dan berusaha memperoleh eksistensi membagikan cerita yang dirasakan
diri (dalamMahendra,2017).Berdasarakan .Wawancara yang di dapatkan oleh peniliti
wawancara yang dilakukan penilitian sebagian dari mereka mengatakan ketika
terhadap beberapa siswa di SMA Pertiwi 1 tidak membuka atau menggunakan
Kota Padang di dapatkankan bahwa media instagram dalam sehari saja mereka
sosisal hal yang sengat penting bagi mereka merasakan ada yang kurang dikarenakan
terutama media sosial instagram karena mereka tidak mendapakat infomasi apa saja

Jurnal Ekonomila Dan Bisnis (JEBS) Vol.02 No. 01 Juli 2022 84


Jurnal Ekonomika Dan Bisnis ISSN : 2807-8438
Vol. 2 No. 1 Juli 2022 Hal. 83-90
DOI : https://doi.org/10.47233/jebs.v2i1.65

yang tejadi pada hari ini dan sebagain melaporkan kesepian sosial.Perasaan
mereka mengatakan jika tidak dikucilkan dengan sengaja oleh lingkungan
menggunakan instgaram dalam satu hari juga merupakan salah satu contoh dari
mereka merasa biasa saja dan tidak ada socialloneliness.
berdampak kepada mereka.
2.3 Fear Of Missing Out
Menurut (dalam Przyblylski, Murayama,
2. Tinjauan Literatur DeHaan,& gladwell,2013) aspek dari fear
of missing out (FoMO) didasari melalui
2.1 Loneliness
teorimotivasi dalam perspektif Self-
Menurut Cherry (dalam Hidayati Diana S,
Determination Theory (SDT) untuk dapat
2015) kesepian atau loneliness merupakan
memahami fenomena fear of missing out
sebuah perasaan yang umum terjadi pada
(FoMO) secara empiris.Menurut (dalam
seseorang dimana sebenarnya perasaan
Przyblylski, Murayama, DeHaan, &
tersebut kompleks dan unik pada masing-
Gladwell,2013) Seseorang dapat
masing individu. Seorang anak yang sedang
memperoleh regulasi diri dan kesehatan
berjuang untuk menjalin pertemanan di
psikologis apabila ia memperoleh kepuasan
lingkungan sekolahnya mempunyai
terhadap dua kebutuhan dasar psikologis
kebutuhan yang berbeda dengan seorang
yaitu: (a)Self yang berkaitan dengan
dewasa kesepian yang baru saja ditinggal
competece keinginan yang melekat pada
meninggal olehpasangannya.Kesepian
individu untuk merasa efektif dalam
adalah pengalaman subjektif yang tidak
berinteraksi dengan lingkungannya
menyenangkan dimana kualitas dan
mencermikan kebutuhan untuk melatih
kuantitas hubungan sosial seseorang
kemampuan dan mencari tantangan yang
mengalami penurunan secara signifikan
optimal dan autonomy kemampuan untuk
Peplau & Perlman (dalam Savitri Diana
secara efektif dalam bertindak dan
Hidayati , 2015).Kesepian (loneliness)
berinteraksi dengan lingkungannya,
adalah emosi negatif yang muncul karena
individu adalah sumber dari perilaku yang
adanya kesenjangan hubungan sosial yang
ia lakukan atas insiatifpribadi.
diharapkan dengan kenyataan yang ada,
(b)Relatedness, kedekatan dan
baik secara kualitas maupun kuantitas
keterhubungan dengan orang lain.Melalui
Russel, Peplau dan Cutrona (dalam putri
perspektif teoritis ini dapat terlihat bahwa
indah sari & Arruum Ratih ,2015) .
seorang individu yang tidak dapat
2.2 Aspek-Aspek Loneliness memenuhi tiga kebutuhan dasar
psikologisnya dapat berkaitan dengan fear
Weiss Giervield (dalam Maulia of missing out (FoMO), kurangnya
Muhammadin P &Mellia Christia,2014) kepuasan akan kebutuhan dasar
loneliness terbagi dalam dua dimensi, yaitu berhubungan dengan FoMO dan
(a)Emotional Loneliness, Kesepian yang penggunaan sosial media. Przyblylski,
bersumber dari tidak adanya sosok yang Murayama, DeHaan, & Gladwell(2013).
intim atau ikatan emosional yang dekat
(pasangan, sahabat). Kesepian emosional 3. Metodologi Penelitian
muncul, misalnya, ketika hubungan pasangan Menurut Sugiyono (2014) variabel penelitian
larut melalui perceraian dan ditandai oleh adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari
perasaan kehampaan, pengabaian, dan orang lain, objek atau kegiatan yang
kesedihan yangintens.(b)Social Loneliness, mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan
disebabkan oleh ketidakhadiran hubungan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian
yang intim yang timbul karena kelompok di ditarik kesimpulannya. Variabel tergantung
lingkungannya tidak menarik (teman, kolega, (dependent variabel) adalah variabel
dsb). Orang-orang muda yang telah pindah penelitian yang diukur untuk mengetahui
dan menjadi pendatang baru sering besarnya efek atau pengaruh variabel.

Jurnal Ekonomila Dan Bisnis (JEBS) Vol.02 No. 01 Juli 2022 85


Jurnal Ekonomika Dan Bisnis ISSN : 2807-8438
Vol. 2 No. 1 Juli 2022 Hal. 83-90
DOI : https://doi.org/10.47233/jebs.v2i1.65

Variabel bebas (indepent variabel) adalah (sangat tidak setuju). Skala penelitian ini akan
suatu variabel yang variasinya mempengaruhi melewati tahap analisis yaitu uji validitas,
variabel lain atau variabel yang pengaruhnya merupakan derajat ketepatan antara data yang
terhadap variabel lain terjadi pada objek penelitian dengan daya
ingindiketahui:Variabelindependent : yang dapat dilaporkan oleh peneliti
Loneliness(X) ,Variabel dependent : Fear Of (Sugiyono, 2014). Suatu item dapat dianggap
Missing Out ( FoMO)(Y) .Populasi dalam memiliki daya diskriminasi yang memuaskan
penelitian ini adalahsiswa SMA Pertiwi 1 jika berkorelasi signifikan terhadap skor total
Kota Padang yang berjumlah 568 atau jika melakukan penilaian langsung
siswa.Teknik pengambilan sampel dalam terhadap koefisien korelasi bisa digunakan
penelitian ini adalah nonprobality sampling batas nilai berkriteria rxy> 0,3 (Sugiyono,
yaitu, teknik pengambilan sampel yang 2014). Dan sebaliknya item skala dikatakan
memberikan peluang yang sama bagi setiap gugur jika koefisien korelasi lebih kecil dari
unsur (anggota) populasi untuk dipilih 0,3 (rxy< 0,3). Juga dilakukan uji normalitas
menjadi anggota sampel. Teknik nonprobality menggunakan uji Kolmogrov-Smirnov.
sampling yang digunakan adalah sampling Priyatno (2013) menyatakan bahwa
insidental yaitu teknik penentuan sampel datadinyatakan berdistribusi normal jika
berdasarkan kebetulan,yaitu siapa saja yang signifikansi lebih besar dari 5% atau 0,05.Uji
secara kebeulan atau insidetal bertemu dengan Liniearitas bertujuan untuk mengetahui
peneliti dapat digunakan sebagai sampel,bila apakah dua variabel mempunyai hubungan
dipandang orang yang kebetulan ditemui yang linear atau tidak. Dua variabel dikatakan
cocok sebagai sumber.Metode pengumpulan mempunyai hubungan yang linear bila
data yang digunakan dalam penelitian ini signifikansi (liniearity) kurang dari 0,05.
adalah skala. Alat ukur yang digunakan dalam
penelitian ini adalah skala loneliness dan
skala fear of missing out . adalah model skala 4. Hasil dan Pembahasan
likert. Skala Likert digunakan untuk 4.1 Hasil
mengukur sikap, pendapat dan persepsi Koefisien validitas skala loneliness memiliki
seseorang atau sekelompok orang tentang nilai corrected item- total correlation
fenomena sosial. Dengan skala Likert, maka berkisar antara 0,632 sampai dengan 0,747.
variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi Dengan koefisien reliabilitasnya sebesar
indikator variabel. Kemudian indikator 0,227. Koefisien validitas skala Fear Missing
tersebut dijadikan titik tolak untuk menyusun Out memilikinilai corrected item-total
item-item instrumen yang dapat berupa correlation berkisar antara 0,221 sampai
pernyataan atau pertanyaan (Sugiyono, 2014). dengan 1,060 dengan koefisien reliabilitas
Skala Likert terdiri dari pernyataan- sebesar 0,926. Uji normalitas dalam
pernyataan yang terdiri atas dua macam, yaitu penelitian ini menggunakan uji Kolmogrov-
pernyataan yang favorabel (mendukung atau Smirnov, Priyatno (2013) menyatakan bahwa
memihak pada objek sikap) dan pernyataan data dinyatakan berdistribusi normal jika
yang unfavorabel (tidak mendukung objek signifikansi lebih besar dari 5% atau
sikap), (Azwar, 2017).Skala dalam penelitian 0,05.Berdasarkan hasil pengolahan data
ini memiliki format respon dengan empat dengan menggunakan program IBM SPSS
alternatif jawaban, yaitu SS (sangat setuju), S versi 21.0, maka diperoleh hasil sebagai
(setuju), TS (sangat tidak setuju), dan STS berikut:

Tabel 1. Uji Normalitas Loneliness denganFoMO


Variabel N KSZ P Sebaran
Loneliness 90 0,747 0,632 Normal
FoMO 90 1.060 0,211 Normal

Jurnal Ekonomila Dan Bisnis (JEBS) Vol.02 No. 01 Juli 2022 86


Jurnal Ekonomika Dan Bisnis ISSN : 2807-8438
Vol. 2 No. 1 Juli 2022 Hal. 83-90
DOI : https://doi.org/10.47233/jebs.v2i1.65

Berdasarkan tabel 1. di atas, maka diperoleh dengan KSZ = 1.060, hasil tersebut
nilai signifikasi pada skala loneliness sebesar menunjukkan bahwa nilai p > 0,05, artinya
p = .632 dengan KSZ = .747 , hasil tersebut sebaran skala resiliensi terdistribusi
menunjukkan bahwa nilai p > 0,05, artinya secaranormal.
sebaran terdistribusi secara normal,
sedangkan untuk skala fear of missing out
diperoleh nilai signifikasi sebesar p = .211
Tabel 2. Uji Linieritas Skala Loneliness dengan FoMO
N Df Mean Square F Sig
90 1 83.576 4.626 0,053

Berdasarkan tabel 4.6 di atas, diperoleh nilai F = 4.626 dengan signifikansi sebesar p = 0,053 (p <
0,05), artinya varians pada skala loneliness dan fear of missing out .

Tabel 3. Hasil Uji Korelasi Antara Skala Loneliness dengan FoMO


P (α) Nilai Korelasi R square Kesimpulan
(r)
0,032 0,05 0,227 0,027 Sig (2-tailed) 0,032 <
0,05level of significant
(α), berarti hipotesis
diterima.

tinggi. Hal ini diperkuat dengan hasil


Berdasarkan tabel 3.di atas, terlihat uji signifikansi dengan bantuan IBM
korelasi yang signifikan antara SPSS Statistic versi 21.0, di dapatkan
loneliness dan fear of missing out, p = 0,032 < 0,05 level of significant
yaitu sebesar r = (α), yang berarti terdapat hubungan
0,227dengantarafsignifikanp=0,032. yang signifikan antara hubungan
Halinimenunjukkankorelasiyang loneliness dengan fear of missing out
berarah positif, berarti jika loneliness pada Siswa SMA Petiwi 1 Kota
positif, maka fear of missing out Padang.
tinggi dan sebaliknya jika fear of
missing out positif maka loneliness

Tabel 4. Descriptive Statistic Skala Lonelinesse dengan FoMO


Variabel N Empirik
Mean Std. Deviation Minimum Maximum
Loneliness 90 37.33 4.816 61 122
FoMO 97 31.16 4.271 51 119

Berdasarkan tabel 4. nilai mean empirik tersebut, maka dapat dilakukan pengelompokkan yang
mengacu pada kriteria pengkategorisasian dengan tujuan menempatkan individu kedalam
kelompok-kelompok yang terpisah secara berjenjang menurut suatu kontinum berdasarkan atribut
yang diukur (Azwar, 2016)

Tabel 5. Kategori Intimate Friendship dengan Self Disclosure


Variabel Skor Jumlah Persentase Kategori

Jurnal Ekonomila Dan Bisnis (JEBS) Vol.02 No. 01 Juli 2022 87


Jurnal Ekonomika Dan Bisnis ISSN : 2807-8438
Vol. 2 No. 1 Juli 2022 Hal. 83-90
DOI : https://doi.org/10.47233/jebs.v2i1.65

(%)
61 – 83 17 12% Rendah
Intimate
84 – 101 109 74% Sedang
Friendship
102 – 122 21 14% Tinggi
51 – 77 15 10% Rendah
Self
78 – 98 118 80% Sedang
Disclosure
99– 119 14 10% Tinggi

Berdasarkan table 5 dapat digambarkan Kota Padang, sebaliknya


bahwa 17 orang (16%) siswa memperoleh semakin rendah fear of
loneliness yang rendah, 61 orang (70%) missing out , maka
siswa memperoleh loneliness yang semakin rendah
sedang, dan 12 orang (14%) siswa loneliness pada Siswa
memperoleh loneliness SMA Pertiwi 1 Kota
yangtinggi.Sementara itu terdapat 17 Padang.Jadi, loneliness
orang (16%) siswa memiliki fear of atau Kesepian
missing out yang rendah, 60 orang (67%) merupakan suatu reaksi
siswa memiliki fear of missing out yang dari pengalaman
yang sedang, dan 13 orang (17%) siswa subjektif yang tidak
memiliki fear of missing out yang tinggi. menyenangkan atau
kurangnya kualitas dari
4.2 Pembahasan hubungan tertentu baik
secara sosial maupun
5. Berdasarkan hasil uji emosional yang dialami
korelasi product moment seseorang. Lebih lanjut
pearson yang dilakukan lagi, kesepian ini
dengan bantuan IBM dipandang sebagai
SPSS versi 21.0, kesenjangan antara apa
diperoleh nilai yang diinginkan dan apa
koefisienkorelasi r = yang diperoleh ( dalam
0,227 dengan nilai p = lita arrfandiyah &
0,032, karena nilai (p) Hamidah,2013).Senada
sig 0,032 < 0,05 maka dengan penelitian yang
hipotesis diterima. Hasil dilakukan oleh Swar
ini menunjukkan bahwa (2017) yang
terdapat hubungan yang menghasilkan
signifikan antara kesimpulan bahwa asal
loneliness dengan fear of mula seseorang yang
missing out pada siswa Fear of Missing Out
SMA Pertiwi 1 Kota adalah karena kurang
Padang dengan arah terpenuhinya Basic
positif yang artinya Psychological Needs
semakin tinggi dalam dirinya,setelah
loneliness, maka semakin merasakan tahap Fear of
tinggi fear of missing out Missing Out, maka
Siswa SMA Pertiwi 1 selanjutnya seseorang
tersebut akan memasuki

Jurnal Ekonomila Dan Bisnis (JEBS) Vol.02 No. 01 Juli 2022 88


Jurnal Ekonomika Dan Bisnis ISSN : 2807-8438
Vol. 2 No. 1 Juli 2022 Hal. 83-90
DOI : https://doi.org/10.47233/jebs.v2i1.65

tahap dimana ia akan 6. Kesimpulan


meningkatkan
penggunaan media Berdasarkan hasil pengumpulan data dan
sosial, sehingga akan analisis data yang telah dilakukan oleh
menyebabkan kecanduan peneliti, maka dapat ditarik kesimpulan yang
Smartphone dan sekaligus merupakan jawaban dari tujuan
penelitian : (a) Terdapat hubungan yang
gangguanSmartphone.M
sangat rendah (sebesar 3%, dima 97 % lagi
elalui hasil pengolahan dipengaruhi oleh faktor lain) yang signifikan
data peneletian diatas antara Intimate Friendship dengan Self
dapat digambarkan Disclosure pada Siswa Kelas XI SMA N 4
bahwa 17 orang (16%) Kota Padang dengan arah positif, yaitu
siswa memperoleh semakin tinggi Intimate Friendship maka
loneliness yang rendah, semakin tinggi pula Self Disclosure yang
61 orang(70%) siswa dimiliki oleh siswa. Begitu juga sebaliknya,
memperoleh loneliness semakin rendah Intimate Friendship maka
yang sedang, dan 12 akan semakin rendah pula Self
orang (14%) siswa Disclosureyang dimilikinya.
(b) Adapun sumbangan efektif variabel
memperoleh loneliness
intimate friendship terhadap self
yangtinggi.Sementara itu disclosureadalah sebesar 3%
terdapat 17 orang (16%)
siswa memiliki fear of Referensi
missing out yang rendah, [1] Anggraini,A.P (2018). Waspadai, Efek
60 orang (67%) siswa Negatif dari Kesepian. Diakses melalui
memiliki fear of missing https:// lifestyle.
out yang yang sedang, kompas.com/read/2018/05/23/18104302
dan 13 orang (17%) 0/waspadai-efek-negatif-dari-kesepian
siswa memiliki fear of [2] Arianti,G (2017). Kepuasan Remaja
missing out yang tinggi. Terhadap Penggunaan Media Sosial
Instagram dan Path.jurnal psikologi .Vol.
16 No. 2 , (180 – 192 ).
[3] Desi , Riska , Ifdil , ( 2017 ) . Tingkat
Kesepian Remaja Di Panti Asuhan X Kota
Padang. Jurnal Konseling Gusjigang .VOL
3 (01) , (1 – 6 )
[4] Duwi,Priyatno.2018 .SPSS Paduan
Mudah Olah Data Bagi Mahasiswa &
Umum.Penerbit Andi .Yogyakarta
[5] Evina,Krisnawati , Christiana Hari ,
( 2017 ) . Hubungan Antara Kesepian
Dengan Selfie – Liking Pada
Mahasiswa .Jurnal Psikologi . Vol. 16 (02) ,
(122 – 127)
[6] Febriana,Trenawati.R (2016)
.Hubungan Antara The BigFive Personality
Traits Dengan Fear Of Missing Out About
Social Media Pada Mahasiswa.Jurnal
Ilmiah Psikologi .Vol 8 (3) , (179 -185)

Jurnal Ekonomila Dan Bisnis (JEBS) Vol.02 No. 01 Juli 2022 89


Jurnal Ekonomika Dan Bisnis ISSN : 2807-8438
Vol. 2 No. 1 Juli 2022 Hal. 83-90
DOI : https://doi.org/10.47233/jebs.v2i1.65

[7] Hidayati,Diana .S,(2015). Self [16] Rinjani, H & Firmanto, A. (2013).


Compassion Dan Loneliness.Jurnal Ilmiah Kebutuhan Afiliasi Dengan Intensitas
Psikologi Terapan, VOL 03 (01), (154 - Mengakses Facebook Pada Remaja.Jurnal
164) Ilmiah Psikologi Terapan,Vol 1, (75-84)
[17] Riska,Dwi, Cahyani & Tino,Leonardi
[8] Innova,E.I (2016). Motif dan Kepuasan
(2015).Hubungan Antara Kesepian Dengan
Pengguna Instagram di Komunitas
Problematik Internet Use Paada Mahasiswa
Instameet Indonesia.Jurnal .(4).01,(1-11)
.Jurnal Psikologi .Vol 4 No 1( 9 -13)
[9]Khamim,Zarkasih Putro ( 2017 ) .
[18] Ristia,Agesti & Imelda,Dian I.O
Memahami Ciri dan Tugas Perkembangan
(2020) . Peran Fear Of missing Out
Masa Remaja. ejournal.uin-
(FoMO) Sebagai Mediator Antara
suka.ac.id/pusat/aplikasia, Vol. 17 No. 1 ,
kepribadian Dan Penggunaan Internet
( 25 -32 )
Bermasalah .Jurnal Psikologi . Vol 2 (790
[10] Lita, Arfandiyah K.D & Hamidah
– 800)
(2013) .Hubungan Antara Kesepian
Dengan Ise Bunuh Diri Pada Remaja Yang [19] Saifuddin,Azwar . 2017 .Penyusunan
Menggunakan Instagram.Jurnal psikologi . Skla Psikologi . Yogyakarta .Pustaka
Vol. 02 No. 03, Desember 2013 [20]Belajar Salimi,A & Jowkar,B (2011).
Personality Predispotitions and Loneliness
[11] Aisyah Firdaus Hariadi (2018).
inAdolescence.Sosial and Behavioral
Hubungan Antara Fear Of Missing Out
Science.(296-299)
(FOMO) Dengan Kecanduan Media
[21] Satria, S, Mafaza , Lala Septiani. S.
Sosial Pada Remaja.skripsi. Universitas
Peran Harga Diri Terhadap Fear Of Missing
Islam Negeri Sunan Ampel.Surabaya
Out Pada Remaja Penggunan Jejaring
[12] Maulia,Muhammadin.P Sosial .Jurnal Psikologi .Vol 10 No. 2 (127
&Mellia,Christia (2014).Hubungan Antara – 138 )
Dimensi – Dimensi Loneliness Dan
[22] Setiawan , Andry , dkk , (2018).
Penggunaan Social Network Sites Pada
Ketakutan akan kehilangan momen
Dewasa Muda Di Indonesia.Jurnal . Vol 1
(FOMO) Pada remaja Kota Samarinda.
(1 – 10 )
Psikostudia: Jurnal Psikologi .Vol 7 , No 2
[13] Muclishin,Riadi (2019). Pengertian , , ( 38 – 47 )
Aspek dan Penyebab Kesepian. Diakses
[23] Sugiyono . 2014 .”Metode Penelitian
melalui
Kuantitatif Kualitatif Dan
https://www.kajianpustaka.com/2019/08/pe
R&D”.Alfabeta.Bandung
ngertian-aspek-dan-penyebab-
[24] Wibowo,Danan.S, Murayama,
kesepian.html
Nurwindasari.R ,(2019). Hubungan
[14] Przybylski, A., Murayama, K.,
Intensitas Penggunaan Instagram Terhadap
DeHaan, C., & Gladwell, V. (2013).
Regulasi Diri Dan Fear Of Missing Out.
Motivational, emotional, and behavioral
Psikologi Sosial.(323 – 327)
correlates offear of missing out. Journal
[25] Widiartanto,Yoga.H (2017 ).Instagram
Computers in Human Behavior.
Dinilai Buruk Untuk Kesehatan Jiwa
[15] Putri,Indah.Sari & Arruum Ratih, Remaja.https://amp.kompas.com/tekno/rea
( 2015 ). Hubungan Antara Resiliensi d/2017/05/21/09345137/instagram.dinilai.b
Dengan Kesepian(Loneliness) Pada Dewsa uruk.untuk.kesehatan.jiwa.remaja.
Muda Lajang .Jurnal ProsidingPESAT. Vol
16 ( 02 ) , (122 – 127)

Jurnal Ekonomila Dan Bisnis (JEBS) Vol.02 No. 01 Juli 2022 90

Anda mungkin juga menyukai