Anda di halaman 1dari 21

PENGARUH PENGGUNAAN INSTAGRAM TERHADAP

EKSISTENSI DIRI MAHASISWA UNIVERSITAS

MUHAMMADIYAH RIAU

Dymas Putra Anjasmara1 , Putri Novita Sari2 , Nindy Dwi Puteri3

Prodi Ilmu Komunikasi Universitas Muhammadiyah Riau

Jl. Ahmad Dahlan No.88, Kp. Melayu, Kec. Sukajadi, Kota Pekanbaru, Riau

28156

Abstrak

Instagram merupakan salah satu media sosial yang cukup banyak diminati para
masyarakat dunia termasuk indonesia, hal ini dikarenakan banyaknya fitur-fitur
menarik yang tidak ada di platform media sosial lainnya sehingga hal ini dapat
memunculkan eksistensi pada setiap user-nya. Alasan tersebut juga me-
latarbelakangi peneliti untuk meneliti bagaimana pengaruh Instagram terhadap
eksistesni diri mahasiswa Universitas Muhammadiyah Riau. Metode yang
digunakan di penelitian ini adalah metode kuantitatif dengan proses pengumpulan
datanya menggunakan survey berupa angket. Sedangkan teori yang digunakan
dalam penelitian ini adalah teori Self Disclouser. Hasil hipotesis menunjukan
bahwa pengaruh instagram berpengaruh signifikan terhadap eksistensi diri
mahasiswa Universitas Muhammadiyah Riau dengan pengaruh sebesar 43,7% dan
nilai korelasi koefisien dalam regresi linear sederhana sebesar 0,661 dimana
termasuk kedalam kategori kuat.

Kata Kunci: Pengaruh, Media Sosial, Instagram


Abstratc

Instagram is one of the most popular social media in the world community

including Indonesia, this is because of the many interesting features that are not

available on the other platform and gave rise to the existence of its users.

Therefor this becomes the background of researchers to examine how the

influence of the use of the self existence on Instagram at University of

Muhammadiyah Riau. This research researchus methods quantitativewith the

data collection process to use the survey form questionnary. While the theory

used in this research is theory of Self Disclouser. The results of hypothesis

suggests that the influence of the significant effect on instagram existence on

Muhammadiyah University of Riau with influences of 43.7% correlation

coefficient value and in simple linear regression of 0.661 which is included in the

strong category.

Keywords: Influence, Social Media, Instagram.

Pendahuluan

Media sosial telah menjadi media favorit masyarakat. Media sosial menjadi

sarana komunikasi, baik searah maupun dua arah. Banyak tokoh masyarakat

memanfaatkan media sosial untuk menyampaikan pesan kepada khalayaknya.

Demikian juga masyar-akat luas memanfaatkan media sosial, sebagai sarana

menyemai gagasan, informasi, dan juga sosialisasi. Melalui media sosial,

informasi bertebaran sedemikian rupa, bahkan informasi berkembang menjadi

opini, alat selfi, ekspresi, dan pencitraan diri bagi para penggunanya. Alhasil,
media sosial menjadi media strategis, efektif, dan bahkan sulit terkontrol dalam

penyebaran informasi dan opini di tengah masyarakat luas.

Nasrullah (2015:11) mengatakan bahwa media sosial merupakan medium di

internet yang memungkinkan pengguna mem-presentasikan dirinya maupun

berinteraksi, bekerja sama, berbagi berkomunikasi dengan pengguna lain, dan e-

journal “Acta Diurna” Volume VI. No. 1. Tahun 2017 membentuk ikatan sosial

secara virtual. Menurut Shirky (dalam Nasrullah, 2015: 11) Media sosial dan

perangkat lunak sosial merupakan alat untuk meningkatkan kemampuan pengguna

untuk berbagi (to share), bekerja sama (to co-operate) di antara pengguna dan

melakukan tindakan secara kolektif yang semuanya berada di luar kerangka

institusional maupun organisasi. Media sosial yang memungkinkan secara

perangkat siapa pun bisa mengunggah apa saja, pada akhirnya memunculkan

budaya berbagi yang berlebihan dan pengungkapan diri (self disclosure) di dunia

maya.

Cross (dalam Nasrullah, 2015: xii) memaparkan data pada 2011 yang menye-

butkan dalam satu musim saja ada sekitar 159 juta publikasi di jurnal pribadi

online atau blog atau setara dengan lebih dari 68 ribu publikasi baru setiap

harinya. Pengungkapan tersebut menjadi sebuah budaya yang pada akhirnya

memberikan pengaburan terhadap batas-batas antara ruang pribadi dan ruang

publik. Pengungkapan diri serta budaya berbagi yang berlebihan di media sosial

ini lah yang kerap menimbulkan berbagai masalah yang terjadi di masyarakat.

Seperti kita ketahui telah sering terjadi penculikan, perdagangan manusia, bahkan
pembunuhan serta tindak kriminal lain yang terjadi, yang bermula dari media

sosial.

Seringkali pengguna (user) mem-bagikan informasi yang bersifat pribadi dan

sensitif ke media sosial secara berlebihan, sehingga dapat memicu terjadinya

tindak kriminal. Selain itu, kemauan untuk mengu-ngkapkan diri dan berbagi

secara berlebihan di media sosial dapat menimbulkan kerugian – kerugian lain

bagi penggunanya.

Berdasarkan data statista.com per Oktober 2019 jumlah pengguna Instagram

Indonesia sebesar 60 juta tiga peringkat di bawah pengguna Instagram Amerika

Serikat sebesar 116 juta. Hampir seperempat populasi penduduk Indonesia aktif

menggunakan media sosial Instagram. Perusahaan analis Sosial Media Marketing

yang berbasis di Warsawa, Polandia, NapoleonCat mencatat dengan jumlah

pengguna Instagram Indonesia per November 2019 yakni sebanyak 61.610.000

juta.

Dari data yang telah dipaparkan, peneliti tertarik untuk menjadikan

Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Riau sebagai subjek dari penelitian ini,

Khususnya mahasiswa Ilmu Komunikasi. Dapat dilihat bahwa media sosial yang

merupakan salah satu bagian dari kehidupan remaja Millenials dan dapat dilihat

bahwa media sosial yang merupakan salah satu media komunikasi, tentu sangat

dekat dengan mahasiswa jurusan Ilmu Komunikasi. Sehingga mahasiswa harus

selalu mengikuti perkembangan serta kemajuan teknologi media komunikasi.

Selain itu, pada remaja saat ini, khususnya mahasiswa Universitas Muhammdiyah
Riau, dapat dilihat bahwa dalam setiap kegiatan yang dilakukan tidak terlepas dari

proses dokumentasi dan publikasi ke media sosial, dan dapat dikategorikan

sebagai penggunaan media sosial yang berlebihan.

Rumusan Masalah

Yang menjadi rumusan masalah dari penelitian ini adalah : Apakah

Penggunaan Instagram mempunyai pengaruh terhadap Eksistensi Diri Mahasiswa

Universitas Muhammadiyah Riau?

TINJAUAN PUSTAKA

Pengaruh

Menurut kamus besar bahasa indonesia (KBBI:2020) Arti kata

pengaruh adalah daya yang ada atau timbul dari sesuatu (orang, benda) yang ikut

membentuk watak, kepercayaan, atau perbuatan seseorang.

Media Sosial

Media sosial adalah sebuah media online, pengguna dapat dengan mudah

berpartisipasi, berbagi dan menciptakan isi meliputi blog, jejaring sosial, wiki,

forum dan dunia virtual. Blog, jejaring sosial dan wiki merupakan bentuk media

sosial yang paling umum digunakan oleh orang di seluruh dunia. (Aris

Kurniawan:2020)

Andreas Kaplan dan Michael Haenlein (2010) mendefinisikan media

sosial sebagai “sebuah kelompok aplikasi berbasis internet yang membangun Web
2.0 ideologi dan teknologi, dan yang memungkinkan penciptaan dan pertukaran

user-generated content.

Pengertian dan Perkembangan Instagram

Instagram merupakan suatu aplikasi sosial media yang

berbasis Android untuk Smartphone, iOS untuk iPhone, Blackberry, Windows

Phone dan bahkan yang terbaru saat ini juga bisa dijalankan di komputer atau PC

anda. Namun untuk penggunaan di dalam komputer tidak bisa sepenuhnya

menikmati fitur yang hanya terdapat pada basis smartphone

Pada umumnya orang – orang menggunakan Instagram untuk

saling mensharing atau membagikan foto maupun video. Prinsip yang satu ini

memang cenderung berbeda dengan aplikasi media sosial lainnya yang lebih

menekankan pada penggunaan kata – kata atau status untuk dibagikan ke publik.

Sama halnya seperti aplikasi media sosial lain, pada Instagram ini anda dapat

mencari banyak teman dengan menggunakan istilah Follow dan Follower atau

Mengikuti dan Pengikut. Dengan banyaknya Follower maka menandakan akun

anda sudah memiliki banyak teman. Interaksi bisa dilakukan dengan kegiatan like

atau saling komen pada postingan anda ataupun teman anda. Bisa juga dilakukan

dengan menggunakan perpesanan atau Direct Message (DM) dan yang paling

popular saat ini yakni InstaStory yang berupa aktivitas membagikan video secara

live atau langsung.

Perkembangan Instagram
Pada awalnya aplikasi Instagram yang dulunya masih bernama Burbn

didirikan oleh suatu perusahaan yang bernama Burbn Inc. dan dipelopori oleh

kedua CEO mereka yakni Mike Krieger dan Kevin Systrom pada tahun 2010.

Burbn Inc. merupakan suatu perusahaan startup yang memang bergerak di bidang

pengembangan aplikasi untuk mobile phone. Pada awalnya aplikasi ini hanya

dapat digunakan oleh iPhone saja dan memiliki terlalu banyak fitur namun

akhirnya dikurangi oleh Mike Krieger dan Kevin Systrom menjadi aplikasi untuk

share foto, komentar dan juga menyukai. Inilah awal mula terbentuknya

Instagram.

Dan akhirnya pada tahun 2012 perusahaan Facebook secara resmi

mengambil alih pengelolaan Instagram. Dan setelah melewati waktu yang cukup

panjang pada tahun 2016 logo resmi Instagram diubah dan diperkenalkan ke

publik dengan tampilan yang lebih stylish serta elegan seperti yang kita jumpai

saat ini. (Hermawan:2019)

Eksistensi Diri

Eksistensi adalah kata yang berasal dari bahasa latin existere yang

memiliki arti : muncul, ada, timbul, berada. hal ini kemudian melahirkan empat

penjelasan baru tentang eksistensi, antara lain:

1. Eksistensi adalah apa yang ada

2. Eksistensi adalah apa yang dimiliki

3. Eksistensi adalah segala sesuatu yang dialami dengan penekanan bahwa

sesuatu itu ada


4. Eksistensi adalah kesempurnaan

Teori Self Disclosure

De Vito (1997) mengemukakan self disclosure adalah jenis komunikasi

dimana kita mengungkapkan informasi tentang diri kita sendiri yang biasanya kita

sembunyikan. Self disclosure mengacu pada mengkomunikasikan informasi kita

tentang diri kita kepada orang lain. Dalam Johari Window diungkapkan tingkat

keterbukaan dan kesadaran tentang diri kita yang dibagi dalam empat kuadran

(Rahmad, 2005: 107). Secara berurutan, kuadran-kuadran tersebut antara lain :

a. Open area atau daerah terbuka (kuadran 1)

Daerah ini berisikan semua informasi, perilaku, sikap, perasaan,

keinginan, motivasi, gagasan, dan sebagainya yang diketahui oleh diri

sendiri dan orang lain. Macam-macam informasi seperti nama, jenis

kelamin, dan lainlain. Ketika seseorang baru berkenalan dengan orang

lain, ukuran kuadran 1 yang tidak terlalu besar akan membuka seiring

pertukaran informasi yang didapat dari interaksi. Ketika proses saling

mengenal terus berlanjut, batas kuadran akan bergeser ke kanan dan ke

bawah untuk memperbesar kuadran 1.

b. Blind area atau daerah buta (kuadran 2)

Daerah ini merujuk kepada perilaku, perasaan, dan motivasi yang

diketahui oleh orang lain, tetapi tidak diketahui oleh dri sendiri. Bila

berada dalam daerah ini, komunikasi cukup sulit terjalin. Hal ini

disebabkan karena komunikasi menuntut keterbukaan dari pihak-pihak


yang terlibat, sementara salah seorang individu tidak memahami

dirinya sendiri.

c. Hidden area atau daerah tersembunyi / tertutup (kuadran 3)

Sedangkan daerah ini merujuk kepada perilaku, perasaan, dan

motivasi yang diketahui oleh diri kita sendiri, tetapi tidak diketahui

oleh orang lain. Biasanya hal – hal yang disimpan di kuadran ini

bersifat sangat pribadi atau rahasia yang disembunyikan kepada orang

lain. Namun apabila seseorang dapat memperlebar kuadran ini, maka

terjadilah proses self disclosure. Apabila seorang individu telah

mengungkapkan dirinya, maka yang diharapkan selanjutnya adalah

terjadi proses lain yaitu menerima umpan balik (feedback) dari orang

lain. Jika hal ini berlangsung secara seimbang, maka pengungkapan

diri akan berlangsung dengan baik yang kemudian akan menjadi

hubungan saling keterbukaan.

d. Unkown area atau daerah tidak dikenal / gelap (kuadran 4)

Daerah ini merupakan bagian yang merujuk kepada perilaku,

perasaan, dan motivasi yang tidak diketahui, baik oleh diri kita sendiri

ataupun oleh orang lain. Ini adalah informasi yang tenggelam di alam

bawah sadar atau sesuatu yang luput dari perhatian.

Hipotesis

Hipotesis dalam penelitian ini adalah Adanya Pengaruh Penggunaan

Instagram Terhadap Pengungkapan Diri Mahasiswa Universitas Muhammadiyah

Riau.
METODOLOGI PENELITIAN

Metode yang digunakan untuk penelitian ini adalah Metode Penelitian

Kuantitatif. Metode Penelitian kuantitatif adalah suatu proses menemukan

pengetahuan yang menggunakan data berupa angka sebagai alat menganalisis

keterangan mengenai apa yang ingin diketahui. (Kasiram (2008: 149) dalam

bukunya Metodologi Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif)

Variabel Penelitian

Variabel penelitian menurut sugiyono (2013: 61) adalah segala sesuatu

suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai

variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari kemudian ditarik

kesimpulannya. Dalam penelitian ini terdapat dua variabel, yaitu variabel bebas

dan variabel terikat. Variabel bebas adalah variabel yang memengaruhi variabel

lain. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah Media Sosial Instagram yang

dapat ditandai dengan (X). Variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi

variabel bebas. Variabel terikat dalam penelitian ini yaitu Eksistensi Mahasiswa

yang dapat ditandai dengan (Y).

Indikator

1. Penggunaan Instagram (X)

Penggunaan Media Sosial Instagram adalah pemanfaatan teknologi serta

fitur-fitur yang dimiliki media sosial Instagram agar dapat melakukan hal-

hal yang menjadi tujuan seperti publikasi, komunikasi, interaksi serta


pengungkapan diri, dimana penggunaan media dapat dilihat dari jumlah

waktu dan isi media, dengan indikator : Jumlah Waktu, Isi Media

2. Eksistensi Diri Mahasiswa (Y)

Eksistensi Diri Mahasiswa merupakan sebuah pengakuan diri

seorang mahasiswa untuk membagikan informasi mengenai dirinya

sehingga merasa di akui keberadaannya. Informasi tersebut dapat berupa

Materi Personal, Pemikiran dan Ide, Agama, Pernyataan Emosi Diri, Rasa

serta Permasalahan, dengan indikator:

1. Materi Personal

2. Pemikiran dan Ide

3. Agama

4. Pernyataan Emosi Diri

5. Rasa

6. Permasalahan

Indikator pada variabel X dan Y bersumber dari salah satu jurnal yang disusun

oleh Andrian Mailoor, J.J, Senduk, J.W. Londa pada tahun 2017

Populasi

Menurut Sugiyono (2014: 80) Populasi adalah wilayah generalisasi yang

terdiri atas: obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu

yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik

kesimpulannya. Populasi dalam penelitian ini adalah Mahasiswa Universitas

Muhammadiyah Riau jurusan Ilmu Komunikasi angkatan 2018 yang


menggunakan media Sosial Instagram, berdasarkan data awal yang telah didapat

oleh peneliti yaitu sebanyak 200 mahasiswa.

Sampel

Menurut Sugiyono (2013: 118) sampel adalah bagian dari jumlah dan

karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Karakteristik sampel dalam

penelitian ini adalah:

a. Mahasiswa yang aktif berkuliah di Universitas Muhammadiyah Riau

Jurusan Ilmo Komunikasi angkatan 2018.

b. Mempunyai akun Media Sosial Instagram

c. Menggunakan Media Sosial Instagram

Untuk menghitung banyaknya sampel yang akan ditarik dari populasi, Karena

jumlah populasi lebih dari 100 penelitian ini menggunakan 20% sampel dari

jumlah populasi yaitu, 40 mahasiwa dari anggota populasi.

Instrumen Penelitian

Pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah dengan

menggunakan Kuesioner (Angket). Menurut Nasution (2009: 128) metode angket

adalah daftar pertanyaan yang didistribusikan melalui pos untuk diisi dan

dikembalikan atau dapat juga dijawab dibawah pengawasan peneliti. Penelitian ini

menggunakan skala likert, dimana skala likert adalah skala untuk mengukur sikap,

pendapat, dan persepsi seseorang tentang suatu objek atau fenomena tertentu.

Skala likert memiliki 2 bentuk pernyataan, yaitu pernyataan positif dan negatif.

Pernyataan positif diberi skor 5, 4, 3, 2, dan 1, sedangkan bentuk pernyataan


negatif diberi skor 1, 2, 3, 4, dan 5. Bentuk jawaban skala Likert terdiri dari sangat

setuju, setuju, ragu-ragu, tidak setuju, dan sangat tidak setuju (Siregar, 2015: 50)

Dalam penelitian ini, ada dua skala yang akan diberikan yaitu skala Penggunaan

Media Sosial Instagram dan skala Eksistensi Diri Mahasiswa.

Tabel 1. Kisi-kisi Instrumen Penelitian Penggunaan Media Sosial Instagram


Variabel Indikator No. Item Jumlah
Penggunan - Jumlah Waktu 1, 2, 3,
Media Sosial - Isi Media 4, 5, 6,7, 8
Instagram
8

Tabel 2. Kisi-kisi Instrumen Penelitian Eksistensi Diri Mahasiswa


Variabel Indikator No. Item Jumlah
Eksistensi Diri - Materi Personal 1, 2, 3, 4
Mahasiswa
- Pemikiran dan Ide 4, 5, 6, 7
8, 9, 10, 11
- Agama

- Pernyataan Emosi Diri 11

- Rasa

- Permasalahan

Pengujian Instrumen Penelitian

Berdasarkan hasil analisa Brivate Corellate pada program spss diketahui

uji validitas instrumen penggunaan media sosial instagram tidak terdapat butir

soal yang gugur, sedangkan eksistensi diri mahasiswa tidak ada butir soal yang
gugur. Uji Reliabilitas instrumen untuk variabel penggunaan media sosial

instagram sebesar 0,798 dan variabel eksistensi diri mahasiwa sebesar 0,917.

Besarnya nilai reliabilitas lebih besar dari alpha minimum yaitu (α = 0.6), maka

dapat disimpulkan bahwa instrumen penggunaan media sosial instagram dan

eksistensi diri mahasiswa tersebut reliabel.

Teknik Analisis Data

Untuk menghitung pengaruh “Penggunaan Instagram Terhadap Eksistensi

Diri Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Riau” peneliti menggunakan dasar

perhitungan dengan analisis kuantitatif berupa regresi sederhana yang merupakan

suatu proses memperkirakan secara sistematis tentang apa yang paling mungkin

terjadi di masa yang akan datang berdasarkan informasi masa laludan sekarang

yang dimiliki agar kesalahannya dapat diperkercil. (Riduwan:2013)

Salah satunya adalah untuk meramalkan atau memprediksi variabel terikat

(Y) apabila varibel bebas (X) diketahui.

Persamaan regresi dirumuskan : Y = a + Bx

Dimana,

Y = Subjek variabel terikat yang diproyeksikan

X = Variabel bebas yang mempunya nilai tertentu untuk diprediksikan

a = Nilai konstanta harga Y jika X = 0

b = Nilai arah sebagai penentu ramalan (prediksi) yang menunjukan nilai-

nilai peningkatan (+) atau nilai penurunan (-)


Dalam penelitian ini, peneliti melakukan analisis regresi sederhana untuk

mengetahui besar pengaruh dari satu variabel terhadap variabel lain. untuk

mengetahui kuat rendahnya hubungan pengaruh dapat di klarifikasi sebagaimana

berikut;

Tabel 3. Keterangan Interval Tingkat Hubungan Koefesien Korelasi

Interval Koefisien Tingkat Hubungan


0,00 - 0,199 Sangat Rendah
0,20 - 0,399 Rendah
0,40 - 0,599 Sedang
0,60 - 0,799 Kuat
0,80 - 1,000 Sangat Kuat

Pembahasan Hasil Penelitian

 Analisis Data

Data yang diperoleh dari penyebaran kuesioner dianalisis dengan

menggunakan teknik analisis regresi linear atau sederhana dengan bantuan

program software spss dan berdasarkan hasil olah data tersebut dapat

dilihat pada tabel berikut;

Dengan hipotesis,
Ha : Terdapat pengaruh yang signifikan pada penggunaan instagram

terhadap bentuk eksistensi diri mahasiwa Universitas Muhammadiyah

Riau.

Ho :Tidak terdapat pengaruh yang signifikan pada penggunaan

instagram terhadap bentuk eksistensi diri ahasiwa Universitas

Muhammadiyah Riau.

Tabel 4. Correlation

Pada hasil Output Brivate Correlate diatas, nilai yang diperoleh

sebesar 0,661 yang berarti terdapat hubungan yang sangat kuat antara

variabel pengaruh penggunaan instagram terhadap bentuk eksistensi diri.

dan nilai Sig (2tailed) sebesar 0,000. Apabila nilai sig < 0,05 maka ada

hubungan yang signifikan.

Tabel 5. Model Summari


Berdasarkan pada gambar tabel model summary, diperoleh nilai R

sebesar 0,661 dan koefisien Determien sebesar 0,437. Hal ini menunjukan

pengertian bahwa pengaruh penggunaan Instagram dipengaruhi sebesar

0,437 (43,7%) sedangkan sisanya disebabkan fakor lain.

Tabel 6. Anova

Hasil dari uji Anova, pada bagian ditampilkan hasil yang diperoleh

adalah nilai F sebesar 29,503 dengan tingkat signifikan 0,000, karena nilai

sig 0,000 < 0,05 maka Ho ditolak dan Ha diterima. terbukti bahwa

penggunaan instagram berpengaruh signifikan terhadap eksistensi diri

mahasiswa universitas muhammadiyah riau.

 Hasil Hipotesis

Uji t statistik digunakan untuk menguji signifikan koefisien regresi

pengaruh dari variabel X dan Y. Dengan langkah sebagai berikut;

Ha : Terdapat pengaruh yang signifikan pada penggunaan instagram

terhadap bentuk eksistensi diri mahasiwa Universitas Muhammadiyah

Riau.
Ho : Tidak terdapat pengaruh yang signifikan pada penggunaan instagram

terhadap bentuk eksistensi diri mahasiwa Universitas Muhammadiyah

Riau.

Tabel 7. Koefisien

Hasil dari uji koefisien, menunjukan nilai konstanta (a) = 13,891

dan beta 0,661 serta t hitung dan tingkat signifikan 0,000. Dari tabel diatas

diperoleh persamaan perhitungan adalah Y = 13,891 + 0,661X. Persamaan

regresi yang didapat tersebut selanjutnya akan diuji apakah memang valid

untuk memprediksi variabel dependen.

 Jika nilai t hitung > t tabel maka Ho ditolak dan Ha diterima

artinya signifikan

 Jika nilai t hitung < t tabel maka Ho diterima dan Ha ditolak,

artinya tidak signifikan

Tabel Coeficient diperoleh t hitung sebesar 5,432

Mencari statistik tabel,

df atau dk (derajakt kebebasan) n-2 = jumlah data 40-2= 38

sehingga didapat t tabel dari 38 (dua sisi 0,025) = 2,024


Ternyata nilai t hitung > t tabel atau 5,432 > 2,024, maka Ho

ditolak Ha diterima artinya dengan signifikan jadi pengguna Instagram

berpengaruh terhadap bentuk eksistensi diri mahasiswa Universitas

Muhammadiyah Riau.

Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis, maka dapat disimpulkan bahwa:

1. Hasil uji analisis data yang menunjukan bahwa pengguna instagram

berpengaruh signifikan terhadap bentuk eksistensi mahasiswa Universitas

Muhammadiyah Riau. Hal ini dibuktika dengan t hitung sebesar 5,432 yang

lebih besar dari t hitung sebesar 2,024. sehingga hipotesis diterima

2. Pengguna Instagram memberikan pengaruh terhadap eksistensi diri mahasiwa

Universitas Muhammadiyah Riau. hal ini dibuktikan dengan uji regresi linear

sederhana 43,7% dan untuk nilai korelasi koefisien dalam regresi sederhana

sebesar 0,661 sehingga termasuk kedalam kategori kuat.

Saran

1. Disarankan untuk mahasiswa agar dapat menggunakan media sosial

Snapchat lebih bijak lagi, terlebih dalam melakukan pengungkapan diri.

Agar tidak memicu masalah-masalah yang kemungkinan dapat terjadi

karena melakukan pengungkapan diri dan penggunaan media sosial

Snapchat yang berlebihan.


2. Diharapkan untuk aplikasi media sosial Snapchat untuk mengembangkan

aplikasinya dengan fitur-fitur yang lebih menarik dan dapat menunjang

kebutuhan penggunanya untuk berkomunikasi melalui aplikasi media sosial

Snapchat.

3. Disarankan untuk peneliti lain agar dapat meneliti variabel lain yang dapat

memengaruhi Pengungkapan diri Mahasiswa yang tidak diteliti dalam

DAFTAR PUSTKA

Rahmad, Jalaluddin. 2005. Psikologi Komunikasi . Bandung: Remaja.

Rosdakarya. Siregar, Syofian. 2015. Statistik Parametrik untuk Penelitian

Kuantitatif. Jakarta: PT Bumi Aksara.

Sugiyono. 2014. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung:

Penerbit Alfabeta.

Nasrullah, Rulli. 2015. Media Sosial Perspektif Komunikasi, Budaya, dan

Sosioteknologi. Bandung: Simbiosa Rekatama Media.

Jurnal:

Adrian Mailoo, J.J. Senduk J.W.Londa. 2017, Pengaruh Pengunaan Media

Sosial Snapchat Terhadap Pengungkapan Diri Mahasiswa Universitas Sam

Ratulangi. Manado : Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Sam Ratulangi.

Ropingi, Prima. 2018. Media Sosial Ruang Publik dan Budaya Pop. Jawa timur:

Prodi Komunikasi dan Penyiaran Islam IAIN Kediri.


Internet:

Dosen, Pendidikan. 2020. Penelitian Kuantitatif. (online).(

https://www.dosenpendidikan.co.id/penelitian-kualitatif/, diakses pada tanggal 23

maret 2020)

Hamdan, Nuranisa. 2019. Pengguna Instagram di Indonesia Terbesar Ke-4 di

Dunia.(online).( https://www.tagar.id/pengguna-instagram-di-indonesia-terbesar-

ke4-dunia, diakses pada tanggal 23 Maret 2020)

Anda mungkin juga menyukai