Anda di halaman 1dari 11

Jurnal Teknologi dan Informasi Bisnis ISSN : 2655-8238

Vol. 3 No.1 31Januari 2021


https://doi.org/10.47233/jteksis.v3i1.189

FENOMENA SELF-DISCLOSURE DALAM PENGGUNAAN


PLATFORM MEDIA SOSIAL
(Studi Deskriptif pada Akun Selebgram)

Muhammad Rachdian Al Azis


Mahasiswa Program Studi Ilmu Komunikasi Strata 2 (S2)
Universitas Indonesia, Jakarta
muhammad.rachdian01@ui.ac.id

Dr. Irwansyah M.A


Staf Pengajar Departemen Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Indonesia, Jakarta
irwansyah09@ui.ac.id

ABSTRAK
Keterbukaan diri menjadi salah satu fokus kajian dalam di dalam komunikasi sebagai ilmu.
Seiring dengan berkembangnya zaman dan kemajuan teknologi saat ini yang mempermudah
komunikasi antar manusia, keterbukaan diri juga bisa dilakukan di berbagai media, salah satu
yang populer saat ini adalah melalui platform instagram. Di zaman serba modern seperti
sekarang ini kemajuan teknologi nyatanya mempermudah komunikasi antar manusia melalui
berbagai platforms digital, khususnya instagram. Seiring dengan hal tersebut, muncul sebuah
fenomena baru yaitu lahirnya para selebgram. Saat ini selebriti tidak selalu identik dengan
tayangan televisi, sekarang muncul sebuah istilah baru yaitu selebgram, yaitu orang-orang yang
terkenal di media sosial khususnya Instagram.
Artikel ini bertujuan menghasilkan uraian teoritis mengenai pengaruh teori pengungkapan diri
(self-disclosure) pada fenomena selebgram tersebut terhadap perkembangan hubungan antara
selebgram dengan pengikutnya. Hubungan antara gender dan self self-disclosure. Metode
penulisan artikel yang digunakan yaitu pendekatan kualitatif dengan menggunakan studi
literatur (desk study) yaitu dengan mengumpulkan literatur-literatur yang relevan.

Kata kunci: Pengungkapan diri (self-disclosure), komunikasi, instagram

ABSTRACT
Self-openness is one of the focuses of study in communication as a science. Along with the
development of the times and current technological advances that facilitate communication
between humans, self-disclosure can also be done in various media, one of which is popular
today is through the Instagram platform. In modern times like today, advances in technology
make communication between humans easier through various digital platforms, especially
Instagram. Along with this, a new phenomenon emerged, namely the birth of celebrities.
Currently, celebrities are not always synonymous with television shows, now a new term has
emerged, namely celebrities, namely people who are famous on social media, especially
Instagram.
This article aims to produce a theoretical description of the effect of self-disclosure theory on
the celebrity phenomenon on the development of relationships between celebrities and their
followers. The relationship between gender and self-disclosure. The method of writing articles
used is a qualitative approach by using a literature study (desk study) by collecting relevant
literature.

Copyright@2021 Prodi Sistem Informasi Universitas Dharma Andalas 120


Jurnal Teknologi dan Informasi Bisnis ISSN : 2655-8238
Vol. 3 No.1 31Januari 2021
https://doi.org/10.47233/jteksis.v3i1.189
PENDAHULUAN Kemudian, multiple photos & videos yang
Diksi “masyarakat kontemporer” dalam layanan ini, user cukup menggeser
dewasa ini sulit dilepaskan dari bahasan kanan-kiri hanya untuk melihat foto-foto
“penggunaan teknologi internet". Sejalan atau video-video yang telah diposting.
dengan hal tersebut, internet yang pada Instagram juga memiliki beberapa
kenyataannya seiring perkembangan zaman aspek seperti Following yang berisi
telah jauh pesat berkembang menghadirkan semacam sistem sosial di Instagram yang
beraneka ragam platform dan aplikasi menunjukkan si pemilik akun mengikuti
mobile media sosial yang lengkap beserta akun pengguna lain. Kemudian Followers
sistem pengoperasian di dalamnya. yang menunjukkan jumlah pengikut si
Aplikasi mobile ialah sejenis perangkat pemilik akun instagram. Sementara tombol
lunak aplikasi yang dirancang untuk bisa Like di Instagram sebagai fitur tanda bagi
beroperasi pada perangkat seluler seperti orang lain menyukai foto yang telah
smartphone dan tablet, sehingga diunggah baik oleh diri sendiri, maupun
penggunaanya semakin mudah (Alfeno dan pihak lain. Untuk kemudian, menjadi faktor
Tiana: 2018). Perkembangan teknologi khusus yang dapat mempengaruhi
tersebut semakin meningkatkan minat postingan tersebut populer atau tidak dinilai
penggunaan internet oleh masyarakat, baik dalam rentang durasi waktu dan jumlah
untuk sekedar mencari hiburan, wawasan suka pada sebuah foto tertentu. Dan yang
baru, atau sekadar berselancar di dunia terakhir, pilihan Comment untuk
maya, bahkan menyelesaikan dan memungkinkan para pengguna Instagram
mengambil keputusan dalam keseharian di dapat bertukar pendapat dalam kolom yang
hidupnya. Tak heran bahwa pengguna sudah disediakan pada postingan yang telah
internet di Indonesia, seperti yang diunggah (Arifin: 2015).
disampaikan Ahmad M Ramly, Dirjen Kepopuleran Instagram yang juga
Penyelenggaraan Pos dan Infomatika didukung oleh kemudahan akses maupun
Kementerian Komunikasi dan Informatika fitur aplikasi yang sudah mumpuni seperti
yang dikutip republika.com bahkan dijelaskan di atas, memunculkan sebuah
mencapai angka 175,5 juta pengguna dari fenomena baru yaitu lahirnya para
jumlah populasi sekitar 268,5 juta selebgram. Selebgram merupakan akronim
penduduk pada 2020. dari selebriti endorser Instagram. Jika
Salah satu aplikasi mobile media dahulu selebriti biasanya hanya dapat
sosial dengan pengguna terbanyak di mendapatkan ketenaran melalui media
Indonesia yaitu Instagram. Instagram televisi, saat ini selebgram melalui media
sendiri ialah aplikasi untuk membagikan sosial, ia bisa mendapat sebuah ketenaran.
foto dimana, memungkinkan para Tingkat ketenaran selebgram memiliki
penggunanya untuk mengambil foto-foto, perbedaan, tergantung sejauh mana sosok
kemudian menggunakan filter digital, untuk atau figur tersebut dikenal pada media
kemudian menyebarkannya ke dalam sosial Instagram. Juga mengacu pada
layanan jejaring sosial yang tersedia jumlah follower. Bahkan, semakin tenar
(Prihatiningsih: 2017). Selain itu, seorang selebgram maka memudahkan
Instagram memiliki berapa fitur unggulan. pengguna untuk dapat mereferensikan atau
Di antaranya untuk Insta Stories maupun bahkan memiliki ketertarikan terhadap
Live Video. Layanan berupa penyebaran produk yang diiklankan (Azizah dan Hadi:
video streaming secara real time maupun 2018).
bukan real time dengan durasi dan Jika dilihat dari salah satu aspek
ketentuan tayangan tertentu. Lalu, layanan yang terdapat pada pola komunikasi
lainnya berupa mengunggah single foto dan seseorang dengan pengikutnya sehingga
video, dimana pengguna dapat dapat memperoleh ketenaran dan
mencantumkan satu foto atau video. menjadi seorang selebgram yaitu adanya

Copyright@2021 Prodi Sistem Informasi Universitas Dharma Andalas 121


Jurnal Teknologi dan Informasi Bisnis ISSN : 2655-8238
Vol. 3 No.1 31Januari 2021
https://doi.org/10.47233/jteksis.v3i1.189
keterbukaan pengungkapan diri orang Instagram. Namanya banyak dikenal karena
tersebut melalui fitur-fitur yang ada pada akun instagramnya dengan username
media sosial Instagram. Misalnya melalui @retnohening banyak berisi unggahan
fitur instastory pengguna Instagram aktivitas keseharian dari tingkah lucu dan
mulanya memposting pengalaman kepintaran anaknya, Kirana. Melalui akun
pribadinya mengenai kegiatan sehari- Instagram probadinya tersebut ia juga kerap
harinya sebagai mahasiswa atau seorang menuliskan pengalaman pribadinya dalam
ibu rumah tangga yang mengasuh anak, hal hal pengasuhan anak. Dengan keterbukaan
tersebut menimbulkan ketertarikan dan diri yang dilakukannya di sosial media
perkembangan hubungan antar pemilik tersebut, maka tak sedikit orang yang mau
akun dengan followersnya sehingga, menjadi followernya, hal tersebut dapat
follower tersebut merespon terhadap terlihat dari jumlah followers nya yang kini
pemilik akun atau bahkan tembus pada angka 1,3 juta. Selain itu
merekomendasikan akun tersebut untuk beliau juga sudah menerbitkan sebuah
diikuti oleh orang lain. Fenomena tersebut buku. Buku yang mirip seperti catatan
sejalan dengan teori self disclosure atau keseharian sang Ibu muda ini. Dalam
keterbukaan diri dalam mengembangkan bukunya yang berjudul "Happy Little Soul"
sebuah hubungan dan akan dibahas lebih tersebut,, ia bercerita tentang kisahnya
lanjut pada penelitian ini. Beberapa akun mulai dari awal menikah, hamil,
selebgram yang ada di Instagram dan kerap melahirkan, dan juga bagaimana ia
memposting kegiatan sehari-harinya yaitu merawat anaknya.
akun milik Nessie Judge dan Retno Bagus Widnyana juga merupakan
Hening. seorang selebgram Indonesia dengan nama
Nessie Judge yaitu seorang akun Instagram @sangatbagus dengan
selebgram Indonesia berdarah Indo- jumlah followers mencapai 7 ribu, ia adalah
Pakistan memiliki akun instagram bernama lulusan institut teknologi Sepuluh
@NessieJudge yang dirintis sejak tahun Nopember pada jurusan desain komunikasi
2012, Nessie yang memiliki nama asli visual. Postingan pada akun Instagramnya
Nasreen Anisputri Daud Judge, didominasi oleh konten kreatif buatannya.
menamatkan pendidikannya di IPMI Selain sebagai seorang selebgram, Bagus
International Business School di tahun juga bekerja di perusahaan GO-JEK
2016 dengan predikat magna cumlaude. sebagai interactive designer.
Kiprah sebagai selebgram semakin melejit Aulion memiliki nama lengkap
dengan dapat terlihat dari jumlah followers Aulia Rizsa Wirizqi ini merupakan salah
instagram Nessie yang menyentuh angka 1 satu selebgram dengan jumlah pengikut 560
juta followers. Selain di Instagram, Nessie ribu pada akun instagramnya @Aulion dan
juga memiliki channel youtube yang cukup juga merupakan seorang YouTuber di
terkenal yang diberi nama "Nerror". Hingga Indonesia. Saat ini Aulion berusia 24 tahun.
kini, dirinya pun telah memiliki fanbase Telah ada penelitian sebelumnya
dengan nama "Nerrorist". Dalam yang mengkaji tentang selebgram, yaitu
kesehariannya, Nessie di akun penelitian yang dilaksanakan oleh
instagramnya kerap membuat insta story Krismasakti pada tahun 2019 dengan judul
yang berisi tentang kegiatannya. Selain penelitian Instagram Stories dalam Ajang
daripada itu, Nessie juga kerap Pengungkapan Eksistensi Diri (Studi Kasus
menceritakan tentang preferensinya Selebgram @Jihanputri), terdapat
terhadap sesuatu, misalnya makanan, warna kesamaan pada penelitian tersebut yaitu
atau film. mengenai objek yang diteliti yaitu
Retno Hening, merupakan salah selebgram, namun teori yang dikaji yaitu
seorang ibu rumah tangga yang aktif dalam mengenai eksistensi diri dan metode
dunia maya media sosial, khususnya penelitian yang digunakannya pun berbeda.

Copyright@2021 Prodi Sistem Informasi Universitas Dharma Andalas 122


Jurnal Teknologi dan Informasi Bisnis ISSN : 2655-8238
Vol. 3 No.1 31Januari 2021
https://doi.org/10.47233/jteksis.v3i1.189
Kemudian, di luar negeri pun telah ada Teori Penetrasi Sosial identik
beberapa penelitian yang relevan dengan dengan model analogi bawang. Dimana
penelitian ini, salah satu penelitiannya kondisi yang mengimplikasikan jika self
berjudul Fostering parasocial relationships disclosure laksana proses merobek satu
with celebrities on social media: demi satu lapisan atau lingkaran konsentris
Implications for celebrity endorsement si bawang. Yang mana, tiap lapisan bawang
yang dilaksanakan oleh Siyoung Chung, dianalogikan sebagai lapisan dari
Hichang Cho pada tahun 2017. kepribadian seseorang. Dari lapisan luar
Berbeda dengan penelitian yang biasanya bersifat umum. Yang berisi
telah ada sebelumnya. Penelitian ini informasi yang memang bisa dikonsumsi
mengkaji tentang fenomena self-disclosure publik. Dan lapisan dalam bawang adalah
terhadap perkembangan hubungan antara lapisan yang bersifat personal atau inti.
pemilik akun dalam hal ini selebgram Dengan berjalannya waktu, seharusnya
dengan para follower, kemudian mengkaji sebuah keintiman akan bertumbuh,
tentang hubungan gender pemilik akun Sehingga dapat menyingkapkan
selebgram wanita dan pria terhadap self kepribadian seseorang. (Griffin: 2018)
disclosure. Littlejohn, 2009 menyatakan bahwa
dalam Teori Penetrasi Sosial, jika bahkan
tanpa berpikir panjang sekalipun, manusia
dengan manusia lain akan
mempertimbangkan setiap hubungan dan
TINJAUAN PUSTAKA interaksi pada indikator cost. Apabila
Teori Penetrasi Sosial interaksi tadi kemudian dianggap
Pada penelitian kali ini teori yang memuaskan, maka perhubungan di
akan digunakan ialah teori penetrasi sosial. dalamnya itu akan dipandang baik. Akan
Littlejohn: 2009, menyebutkan, bahwa teori tetapi, jika interaksi tadi kemudian
ini dicetuskan oleh Irwin Altman dan dianggap tidak memuaskan, maka
Dalmas Taylor pada awal tahun 1970-an. hubungan tersebut akan dievaluasi antara
Teori Penetrasi Sosial pada praktiknya yang sudah dilakukan dengan manfaat yang
memang kemudian telah diadaptasi oleh diterima,
banyak ahli teori dalam studi komunikasi Ada lima tahap dalam Teori
dan telah memainkan peran penting dalam Penetrasi Sosial mengidentifikasi
pembahasan perihal hubungan serangkaian tahapan salam perkembangan
interpersonal. sebuah hubungan: (1) Tahap Orientasi,
Pada awalnya, memang teori dimana individu memulai dengan
penetrasi sosial menyoroti perkembangan pembicaraan singkat dan sederhana yang
dan pemeliharaan hubungan sosial secara biasanya kurang penting (2) Tahap
linier. Kemudian, dalam masa yang terakhir eksploratif-afektif. Individu mulai
ini, teori tersebut banyak mendapat revisi menampakkan bagian dari dirinya dengan
guna didapat cerminan proses yang lebih mengekspresikan sesuatu mengenai suatu
menggambarkan penetrasi sebagai proses topik di masyarakat yang bersifat umum.
umpan balik (Littlejohn: 2009) (3) Tahap afektif. Tahapan selanjutnya,
Teori penetrasi sosial memiliki individu akan mulai membuka masalah
definisi melalui keterbukaan atau sikap pribadi. Bisa mngeluarkan kritik maupun
yang saling membuka diri maupun bentuk- argumen. (4). Panggung yang Stabil.
bentuk lainnya dari keterbukaan terhadap Artinya pada posisi ini, hubungan akan
lain-lain pihak sehingga membuat proses lebih jauh intim dengan misalnya bahkan
pengembangan hubungan dari tingkat bisa memprediksi reaksi emosional orang
keintiman yang lebih dalam dengan orang lain. (5) Depenetrasi. Kondisi yang terjadi
lain (Griffin: 2018). disaat telah disadari telalu besar yang

Copyright@2021 Prodi Sistem Informasi Universitas Dharma Andalas 123


Jurnal Teknologi dan Informasi Bisnis ISSN : 2655-8238
Vol. 3 No.1 31Januari 2021
https://doi.org/10.47233/jteksis.v3i1.189
dilakukan dengan manfaat yang diperoleh penilaian personal terhadap lain pihak.
dalam hubungan. Dan tentu saja akan Seperti perasaan terhadap orang lain, baik
mengarah pada pemutusan hubungan. kebencian maupun rasa suka. (Taylor,
Menurut teori penetrasi sosial, Peplau & Sears: 2009).
individu kemudian mengevaluasi sebuah Dalam Littlejohn: 2009, secara
hubungan serupa dengan cara-cara yang tradisional telah disebutkan. Bahwasanya
relatif rasional serupa dengan analisis selama ini self disclosure hanya terbatas
ekonomi. Misalnya, sebuah hubungan pada konten linguistik yang diucapkan oleh
yang telah ada di dalamnya berupa individu dengan cara tatap muka. Akan
pertukaran informasi, perasaan, maupun tetapi, pendekatan model terbaru self
aktivitas, dirasa kemudian lebih banyak disclosure kemudian telah diperluas dengan
manfaat atau imbalan yang diperoleh dari memasukkan bentuk komunikasi tertulis
sedikit cost, akan mempunyai peluang lebih yang biasa terjadi melalui komputer untuk
tinggi untuk bergerak menuju keintiman. perangkat keras, dan Internet untuk
Begitu juga sebaliknya. (Littlejohn: 2009) perangkat lunaknya.
Meski demikian, Littlejohn juga Pada mulanya, Self disclosure
berpendapat bahwasannya banyak hal yang memfokuskan pendekatannya pada sejauh
kemudian dapat digugat terkait nilai yang mana pengungkapan diri, terkait dengan
diadopsi dalam pemahaman teori penetrasi perbedaan individu seperti neurotisme
sosial. Sebab, apakah dalam bidang maupun ekstroversi, Dan juga kebutuhan
pengembangan relasional, segala sesuatu untuk persetujuan terhadap sesuatu dalam
selalu dinilai sebagai model ekonomis. kategorisasi jenis kelamin. Kerangka
Karena dalam setiap hubungan, tidak selalu penelitian selanjutnya di antara 1960an dan
dapat ditelaah oleh prinsip ekonomi tadi. 1970an yang dilakukan Sydney Jourard
Yakni sebatas pertimbangan cost. Sebab kemudian berhasil mengidentifikasi efek
perilaku manusia itu amat kompleks dan komunikasi dua arah. Di mana individu
sulit untuk dapat dipahami sepenuhnya. sering kali membahas pengungkapan diri.
Sekalipun dalam bingkai yang sangat Lalu pada tahun 1979, Valerian Derlega
ilmiah. (Littlejohn: 2009) dan Janusz Grzelak datang dan
Di dalam Teori Penetrasi Sosial ini, mengusulkan model yang lebih
teori self-disclosure atau teori menitikberatkan pada fungsional
pengungkapan diri menjadi salah satu pengungkapan. Yang berisikan asumsi
dimensi di dalamnya. Self Disclosure bahwa self disclosure dapat digunakan
Theory adalah teori dikemukakan oleh demi tercapainya tujuan-tujuan sosial si
Sydney Marshall Jourad. Self disclosure individu tersebut. Seperti halnya
menitikberatkan konsentrasinya pada mengembangkan relasi, berekspresi,
bagaimana seseorang membagikan mengklarifikasi, relasional, validasi sosial,
informasi bahkan perasaan pribadi dengan maupun kontrol sosial. (Littlejohn: 2009)
orang lain. Mengungkapkan informasi Sampai ketika Pada tahun 2000,
mengenai diri sendiri kepada orang lain. Julia Omarzu memberikan deskripsi tujuan
Taylor, Peplau & Sears, kemudian yang lebih terperinci dalam model self
membagi pengungkapan pribadi ini disclosure. Individu dikatakan terlibat
menjadi pengungkapan deskriptif dan dalam proses pengambilan keputusan.
pengungkapan evaluatif. Pengungkapan Sebagai hal yang pertama kali dilakukan
deskriptif biasanya pengungkapan tentang sebelum memasuki situasi maupun tujuan
fakta diri yang tersembunyi. Seperti self disclosure. Baru kemudian hal yang
pekerjaan dan tempat tinggal. Sedang ditentukan adalah menentukan target yang
pengungkapan evaluate merupakan sesuai dan menjadi strategi terbaik demi
pengungkapan daripada opini pribadi atau mencapai tujuan. Penilaian seseorang atas
bagian perasaan terdalam yang berisi kemungkinan imbalan yang timbul dari

Copyright@2021 Prodi Sistem Informasi Universitas Dharma Andalas 124


Jurnal Teknologi dan Informasi Bisnis ISSN : 2655-8238
Vol. 3 No.1 31Januari 2021
https://doi.org/10.47233/jteksis.v3i1.189
pengungkapan, dapat kemudian teknologi informasi dan komunikasi
mempengaruhi luas dan durasi tersebut memungkinkan munculnya media-
pengungkapan itu sendiri. Sedangkan untuk media pada komputer internet yang dapat
penilaian risiko dapat mempengaruhi digunakan sebagai sarana komunikasi
kedalaman pengungkapan. (Littlejohn: dengan orang lain dalam jarak jauh
2009) sekalipun, seperti pada facebook, twitter,
Proses pengungkapan self- path, Instagram dengan fitur yang ada di
disclosure ini kemudian diidentifikasi Instagram yaitu, Instagram Stories maupun
terdiri dari dua dimensi. Yakni keluasan Instagram Feed. Begitu pula dengan
atau breadth Rentang area atau keragaman komunikasi antar selebriti dan
dalam kehidupan sesorang dimana proses penggemarnya. Hal ini dikenal juga dengan
pengungkapan itu akan terjadi. Kedalaman istilah CMC (Computer Mediated
atau depth dapat berarti sejauh mana Communication).
tingkatan daripada kedalaman Wood dan Smith (2005)
pengungkapan pada aspek tertentu dari mengatakan bahwa Computer Mediated
kehidupan seseorang (Griffin: 2018). Communication atau yang biasa
Timbal balik telah dioperasionalkan dalam diakronimkan sebagai CMC adalah segala
berbagai cara, termasuk sejauh mana (a) bentuk komunikasi antar individu dengan
dua individu menderita dalam tingkat individu maupun kelompok yang terjadi
pengungkapan diri yang setara selama melalui interaksi dengan media teknologi
percakapan, (b) pengungkapan diri komputer dalam suatu jaringan internet.
berkorelasi, atau (c) giliran berbicara di CMC mendapatkan perhatian khusus
mana pengungkapan diri terjadi mendorong karena pola komunikasinya yang bukan
pengungkapan diri pada giliran berikutnya. face to face dianggap lebih efisien. Namun
(Littlejohn: 2009) sebagai kekurangannya, dalam CMC
Kedekatan antar pribadi diperlukan kejelian yang lebih untuk bisa
berlangsung secara bertahap dan teratur mengenali suasana hati seperti apa yang
dari tingkat pertukaran yang dangkal ke ingin disampaikan oleh pemberi pesan, atau
tingkat intim, dimotivasi oleh hasil saat ini agak diragukan bahwa pengguna bisa
dan yang diproyeksikan di masa depan. mengenal kepribadian si komunikator dari
Keintiman yang langgeng membutuhkan nuansa pesannya sekalipun dengan konten
kerentanan yang berkelanjutan dan timbal pesan yang berbeda.
balik melalui keterbukaan diri yang luas
dan dalam. (Griffin: 2018) Media Sosial
Menurut Van Dijk dalam Nasrullah
CMC (Computer Mediated (2015), media sosial memiliki definisi
Communication) platform media yang berfokus pada
eksistensi pengguna yang memfasilitasi
Komunikasi yang terjadi antar para pengguna dalam berinteraksi maupun
individu secara langsung atau real time berkolaborasi. Karena itu, media sosial
pada era sebelum ditemukannya teknologi dapat dilihat sebagai fasilitator atau
berupa telepon maupun surat elektronik medium online yang dapat menguatkan
harus dilakukan secara bertatap muka hubungan antar pengguna sekaligus sebagai
secara langsung. Namun saat ini seiring ikatan atau hubungan sosial. Media sosial
dengan berkembangnya zaman dan juga dapat dikaitkan sebagai tempat dimana
teknologi keberadaan internet dan penggunanya dapat merepresentasikan
kemudahan aksesnya yang dapat dirinya maupun berinteraksi, bekerja sama,
diandalkan, kini memungkinkan berbagi, berkomunikasi dengan pengguna
komunikasi antar individu dapat terjadi lain, dan membentuk ikatan sosial secara
tanpa harus bertatap muka. Perkembangan virtual (Krismasakti,2019). Di dalam media

Copyright@2021 Prodi Sistem Informasi Universitas Dharma Andalas 125


Jurnal Teknologi dan Informasi Bisnis ISSN : 2655-8238
Vol. 3 No.1 31Januari 2021
https://doi.org/10.47233/jteksis.v3i1.189
sosial pengguna bisa saling berkomunikasi menjelaskan dan membangun hubungan
dan dapat saling memberikan feedback, dari kategori-kategori data yang ada pada
dengan memberi tanda suka (Like) maupun penelitian (Moleoeng, 2000). Sejalan
melalui komentar, serta membagi informasi dengan hal tersebut, Ardianto: 2014 juga
dalam waktu cepat dan tak terbatas. menjelaskan bahwa metode deskriptif-
kualitatif adalah metode yang memberikan
Instagram gambaran atau deskripsi tentang variabel
Instagram merupakan aplikasi dari sebuah fenomena yang diteliti dimana
mobile media sosial bentukan perusahaan penelitian jenis ini memiliki ciri
bernama Burbn Inc yang merupakan sebuah menitikberatkan pada observasi dan
perusahaan teknologi startup yang bergerak suasana alamiah (natural setting). Menurut
pada pengembangan aplikasi untuk telepon Kriyantono, 2006 Penelitian kualitatif yang
genggam dan telah berdiri sejak tahun memiliki sifat deskriptif akan cenderung
2010. Kevin Systrom dan Mike Krieger menggunakan analisis. landasan teori
selaku CEO perusahaan tersebut saat itu nantinya akan dimanfaatkan sebagai acuan
membuat aplikasi berbagi foto dan video supaya fokus penelitian akan menjadi
yang dimana pengguna dapat memberikan sesuai dengan fakta di lapangan.
tanda suka (like), komentar, dan edit foto Objek pada penelitian ini ialah
dan video dan mereka menamakan aplikasi beberapa akun selebgram pada media sosial
tersebut Instagram. Instagram yang terdiri instagram, yaitu akun Instagram Nessie
dari kata Insta yang kata dasarnya dari kata Judge (@NessieJudge) dengan jumlah
instan yang artinya Instagram ini akan followers sebanyak 1 juta, Retno Hening
menampilkan foto-foto maupun video (@retnohening) dengan jumlah followers
secara instan, layaknya sebuah polaroid sebanyak 1,3 juta, dan Alfa Abdulrahman
digital. Kemudian, kata gram mengambil (@hawaariyyun) dengan jumlah followers
kata telegram sebagai akar yang artinya sebanyak 1 juta followers. Untuk teknik
bekerja mengirimkan informasi kepada lain pengumpulan data penulis menggunakan
orang secara cepat. Instagram menganut teknik participant observe dengan
sistem sosial dengan mengikuti atau mengumpulkan data dengan cara
memfollow akun pengguna lainnya. Maka mengumpulkan informasi terkait melalui
dari itu, diharapkan dapat terjalinnya internet maupun buku, selain itu peneliti
komunikasi antara sesama pengguna juga mengumpulkan jurnal relevan yang
instagram dengan misalnya memberikan terkait dengan teori self disclosure untuk
tanda suka atau bisa juga mengomentari kemudian dijadikan bahan diskusi pada
foto-foto maupun video yang telah penelitian ini.
diunggah oleh para penggunanya. Pengikut
juga bisa menjadi salah satu unsur yang HASIL DAN DISKUSI
penting, dan jumlah tanda suka yang
didapat maupun jumlah pengikut bisa Untuk selebgram wanita ada
menjadi tolak ukur kita adalah pengguna @Nessiejudge yang memiliki 1 juta dan
yang populer atau tidak di Instagram. follower 909 following dan @Retnohening
1.3 juta follower dan 1.279 following.
METODOLOGI PENELITIAN Kemudian selebgram pria @Sangatbagus
Penelitian ini meneliti komunikasi memiliki 7.005 follower dan 998 following
antar selebgram dengan followers di media dan @Aulion 587.000 follower dan 1552
sosial, khususnya Instagram. Metode following.
penelitian yang akan diterapkan di
penelitian ini yakni pendekatan kualitatif Dalam Ledbetter, 2016 interaksi
deskriptif. Metode kualitatif deskriptif ini antara follower dengan selebgram adalah
dipilih untuk menggambarkan, bentuk memediasi hubungan antar

Copyright@2021 Prodi Sistem Informasi Universitas Dharma Andalas 126


Jurnal Teknologi dan Informasi Bisnis ISSN : 2655-8238
Vol. 3 No.1 31Januari 2021
https://doi.org/10.47233/jteksis.v3i1.189
keduanya. Terdapat keterkaitan juga antara oleh Chung dan Cho dimana di situ
frekuensi yang diunggah selebgram dengan dinyatakan bahwa adanya interaksi di
sikap self disclosure yang dinilai dari dalam sosial media tersebut, ternyata
frekuensi postingan selebgram tersebut. memiliki pengaruh atau mempengaruhi
Dalam Kim, 2016 disebutkan self hubungan selebgram dengan
disclosure dalam media sosial dalam hal ini pengikut/followernya selaku
twitter, memiliki social presences atau penggemarnya melalui pendekatan self‐
sebuah interaksi yang bersifat lebih intim disclosure yang dilakukan oleh selebgram
yang dipandang dari kacamata follower. tersebut. MnSelaim itu, Chung & Cho
Menurut Luo, 2019, sejalan dengan dalam penelitiannya yang lain yang
Littlejohn, juga mengatakan self disclosure berjudul Parasocial relationship via reality
yang dilaksanakan di media sosial akan TV and social media: its implications for
membuat pribadi menjadi memmiliki celebrity endorsement Juga mendapati
pengalam psikologis yang menyenangkan. temuan bukti indikasi bahwa self disclosure
memiliki peranan penting dalam
Penggunaan baik teori penetrasi pembentukan dan pengembangan
sosial maupun teori self disclosure pada hubungan antara followers dengan
konteks kekinian masih relevan karena di selebgram.
setiap keberadaan antar manusia, satu dan
yang lainnya pasti akan terdapat
perhubungan. Dan tidak hanya dalam
lingkup tatap muka, juga komunikasi
melalui perantara dalam penerapannya
menggunakan media sosial digital seperti
instagram termasuk ke dalam ranah ini.

Seperti hal tersebut, dalam kasus


tertentu. Terdapat salah satu followers yang
sudah menjadi pengikut akun tersebut
dalam rentang durasi sekian tahun lamanya
saat sosok selebgram itu masih belum
terkenal. Dan ketika selebgram itu
mengadakan komunikasi dengan pemilik
akun tersebut. Kemudian, didapati
hubungan antar keduanya telah
berkembang melalui adanya self disclosure
yang dilakukan oleh pemilik akun. follower
tadi telah menganggap selebgram tersebut
sebagai orang dekatnya karena informasi-
informasi bermanfaat hasil self disclosure
selebgram tersebut. Dengan demikian dapat Sejalan dengan Teori Penetrasi
diasumsikan jika semakin seorang self Sosial, yang menganggap bahwa manusia
disclosure atau membuka diri, maka jumlah dalam saling-silang hubungannya, menitik
pengikutnya akan menjadi lebih banyak. beratkan fokus pada sejauh mana
keuntungan dan kerugian dalam suatu
Fenomena ini sejalan dengan hasil
hubungan. Yang mana itu juga akan
penelitian sebuah penelitian berjudul
mempengaruhi sejauh mana pengungkapan
"Fostering parasocial relationships with
diri bakal terjadi. Dan, meskipun
celebrities on social media: Implications
komunikasi tidak dilakukan secara
for celebrity endorsement" yang dilakukan
tradisional atau tatap muka, pertama, self

Copyright@2021 Prodi Sistem Informasi Universitas Dharma Andalas 127


Jurnal Teknologi dan Informasi Bisnis ISSN : 2655-8238
Vol. 3 No.1 31Januari 2021
https://doi.org/10.47233/jteksis.v3i1.189
disclosure tetap terjadi. Dan self disclosure
itu dilakukan secara sengaja atau tidak dan
disadari atau tidak untuk meraih banyak
follower agar dapat dilirik menjadi endorse
produk atau ajang menjual barang yang
dikelola selebgram tersebut yang pada
proses setelahnya akan memanfaatkan
kepopuleran yang telah dimiliki.

Akan tetapi, kemudian ada temuan


baru yang menunjukan indikasi bahwa
selebgram perempuan memiliki self
disclosure lebih tinggi dan hal tersebut
mempengaruhi jumlah followers. dapat
dilihat bahwa jumlah followers selebgram
perempuan juga lebih banyak dibandingkan
yang laki-laki. Meski teori yang di awal
mula dicetuskan tersebut masih belum
memperhitungkan perbedaan gender, ras,
juga budaya dan etnis dalam kerentanan,
akan tetapi dalam banyak penelitian
selanjutnya kemudian didapati bahwa laki- KESIMPULAN DAN SARAN
laki masih kurang terbuka dibandingkan
perempuan yang lebih terbuka. Seperti Diketemukan hasil bahwasannya
penelitian yang dilakukan oleh Dindia dan sejalan dengan anggapan Littlejohn (2009)
Allen dengan judul Sex differences in self- yang menganggap jika dari jenis kelamin
disclosure: A meta-analysis yang mengkaji laki-laki akan lebih menjaga jarak dengan
mengenai hubungan antara jenis kelamin tidak mempublikasi segala bentuk privasi di
dengan tingkat self-disclosure dalam kehidupan kesehariannya.
mendapatkan hasil bahwa perempuan lebih Selebgram berjenis kelamin laki-laki hanya
terbuka dibandingkan laki-laki. akan membagikan cerita maupun
pengalaman yang bukan bersifat pribadi,
Selebgram berjenis kelamin laki- Mereka hanya akan membuat publikasi
laki cenderung hanya membagikan cerita konten di sosial media instagram perihal
maupun pengalaman yang bukan bersifat mengenai pandangan yang bersifat umum
pribadi, mereka lebih sering melakukan atau buah pikiran dan karya yang sedang
publikasi konten di sosial media instagram dibuatnya. Berbeda dengan selebgram
perihal mengenai pandangan yang bersifat berjenis kelamin perempuan yang tidak
umum atau buah pikiran dan karya yang hanya mempromosikan karya yang
sedang dibuatnya. Berbeda dengan dibuatnya, tapi dengan sudi dan sukarela
selebgram berjenis kelamin perempuan akan memperlihatkan sisi pribadinya.
yang tidak hanya mempromosikan karya
yang dibuatnya, tapi dengan sudi dan Kemudian, sejauh apa tingkat
sukarela akan memperlihatkan sisi keintiman yang mereka publikasikan dalam
pribadinya. Dapat terlihat pada beberapa sosial media instagram mereka? Sedalam
contoh unggahan Instagram oleh akun dan seluas apa mereka memberikan
selebgram @retnohening di bawah ini yang informasi-informasi pribadi mereka? Dari
memperlihatkan aktivitas kesehariannya temuan-temuan yang ada, dapat dilihat
pada story Instagram maupun feed kemudian bahwasannya para selebgram
Instagram. lelaki akan membagikan konten yang lebih

Copyright@2021 Prodi Sistem Informasi Universitas Dharma Andalas 128


Jurnal Teknologi dan Informasi Bisnis ISSN : 2655-8238
Vol. 3 No.1 31Januari 2021
https://doi.org/10.47233/jteksis.v3i1.189
bersifat informatif, tapi bukan pendedahan Meski demikian, didapati
jati diri pribadinya. kekurangan dalam penelitian ini adalah
adanya parasosial dalam interaksi antara
Sedangkan para selebgram selebgram dalam hubungannya dengan
perempuan akan dengan suka rela follower, dalam hal ini menggunakan
membagikan cerita diri sampai dengan cita- medium instagram. Sebab, mengutip
cita dan ketakutan yang mereka miliki. Ledbetter, 2015, didapati adanya parasosial
Taraf dari hubungan Nessie Judge dengan yang mengungkapkan self disclosure hanya
para followersnya apa yang ingin dituju akan dijadikan acuan para follower karena
atau dicapai dalam hidup, bukan hanya adanya pemahaman ingin seperti selebritas.
preferensi makanan, musik atau hal favorit. Yang mana itu menimbulkan keterikatan
Seperti halnya ketika Nessie Judge secara romantis karena selebritas atau
menceritakan ketakutan terbesarnya adalah anggapan sosok diidolai adalah pahlawan
bukan sesuatu yang bersifat ghaib atau yang suci. Padahal selebgramnya sendiri
astral seperti hantu, Justru dalam tidak menganggap followersnya dengan
pendapatnya, malahan manusia bisa lebih anggapan yang sama.
setan daripada setan itu sendiri. Juga
dengan kekhawatirannya mengenai taraf DAFTAR PUSTAKA
ketakutan dimana pencurian data pribadi
adalah sesuatu hal yang pantas ditakutkan Buku
karena dapat terjadi sebagai Elvinaro, A. (2014). Metodologi Penelitian
penyalahgunaan data pribadi. Bahkan untuk Public Relation Kuantitatif dan
secara tidak sadar Nessie telah mulai kualitatif. Bandung: Simbiosa Rekatama
membuka konsepsi mengenai dirinya Media.
sendiri terhadap para followersnya.
Griffin, E. A., Ledbetter, A., & Sparks, G.
Dalam jurnal yang berjudul Self- G. (2015). A First Look at Communication
disclosure and social media: motivations, Theory (9th ed.). New York: McGraw-Hill
mechanisms and psychological well-being Education.
(Luo & Hancock, 2019), dijelaskan motif
secara intrapersonal dalam Littlejohn Stephen, Karen A. Foss. (2009).
mengekspresikan diri di media sosial Encyclopedia of Communication Theory.
bertumbuh dari kondisi perasaan maupun California: SAGE
pikiran agar dapat melepaskan yang Shelley E. Taylor, Leititia A. Peplau, David
terpendam. Yang menjadi daya tarik, O. Sears. (2009) Psikologi Sosial: Edisi
karena jika dalam lingkup penelitian Kedua Belas, dialihbahasakan oleh Tri
tradisional tentang self disclosure, ada Wibowo B.S, Jakarta: Kencana Prenada
tekanan psikologis untuk berekspresi
karena dapat mengeluarkan tingkat stres Jurnal
yang tertahan. Dan dalam jurnal tersebut
dikatakan bahwasannya hal-hal yang Alfero, S., Tiana, W.I. (2018). Aplikasi
diungkapkan dalam media sosial merasa Mobile Commerce (M-Commerce)
tempat yang aman dari rasa rendah diri Berbasis Android. ISSN : 2461-1417 Vol 4
dalam menyingkap cerita-cerita mereka. No 2 – Agustus 2018 169
Selain itu, media sosial juga dianggap
Arifin, F., N., (2015). Efektivitas Akun
sebagai tempat yang lebih menarik dengan
Instagram @filmnasional dalam
perangkat atau fitur umpan balik di
Pemenuhan Kebutuhan Informasi
dalamnya. Dengan harapan akan mendapat
Followers (Effectiveness Instagram
dukungan sosial maupun perhatian secara
account @filmnasional on fulfillment of
lebih masif.
information needs followers). e-Proceeding

Copyright@2021 Prodi Sistem Informasi Universitas Dharma Andalas 129


Jurnal Teknologi dan Informasi Bisnis ISSN : 2655-8238
Vol. 3 No.1 31Januari 2021
https://doi.org/10.47233/jteksis.v3i1.189
of Management : Vol.2, No.3 Desember Being. Current Opinion in Psychology.
2015 | Page 3971 ISSN : 2355-9357 doi:10.1016/j.copsyc.2019.08.019

Azizah, M.E., Hadi, M. (2018). PENGARUH Prihatiningsih, W. (2017). MOTIF


LIFESTYLE DAN SELEBGRAM (SELEBRITI PENGGUNAAN MEDIA SOSIAL
ENDORSER INSTAGRAM) TERHADAP INSTAGRAM DI KALANGAN REMAJA.
MINAT PEMBELIAN PADA MEDIA SOSIAL Jurnal Communication VIII, Nomor 1,
INSTAGRAM ( Studi Eksplanatif pada April 2017 ISSN : 2355-9357
Followers Selebgram @Joyagh ). A B Jurnal
Aplikasi Bisnis E-ISSN: 2407-5523 ISSN S Chung, H Cho. (2014) Parasocial
:2407-3741 13 J relationship via reality TV and social
media: its implications for celebrity
Chung, Cho, (2017). Fostering parasocial
endorsement - Proceedings of the ACM
relationships with celebrities on social media:
Implications for celebrity endorsement. International Conference, 2014 - dl.acm.org
Psychology & Marketing 34 (4), 481-495,
2017. A Mulayousef. (2018) Following
Celebrities on Social Networking Sites: The
Cozby, P.C. (1973). Self-disclosure: a Role Of Parasocial Interaction, Self-
literature review. nama Disclosure, Trustworthiness, and Time
jurnal, DOI:10.1037/H0033950 Spent on Sns - scholarsbank.uoregon.edu
Dindia, Allen, (1992). Sex differences in
M Kim, J Kim. (2020). How does a
self-disclosure: A meta-
celebrity make fans happy? Interaction
analysis.https://doi.org/10.1037/0033-
between celebrities and fans in the social
2909.112.1.106
media context - Computers in Human
Kim, J., Song, H. (2016). Celebrity's self- Behavior - Elsevier
disclosure on Twitter and parasocial
relationships: A mediating role of social J Wan, T Wu, Y Lu. (2015) How Selfies
presence. Change the Effect of Product Endorsers in
https://doi.org/10.1016/j.chb.2016.03.083 Social Media: The Role of Self-Disclosure
and Social Interactivity. - PACIS, 2015 -
Krismasakti, B. (2019). INSTAGRAM aisel.aisnet.orgi
STORIES DALAM AJANG
PENGUNGKAPAN EKSISTENSI DIRI Wood,A.F., Smith, M.J. (2004) Online
(STUDI KASUS SELEBGRAM Communication: Linking Technology,
@JIHANPUTRI). Identity, and Culture.
http://journal.moestopo.ac.id/index.php/pu
stakom/article/view/862
Sumber Lain
Ledbetter, A.M., Redd S.M,, (2016).
Celebrity credibility on social media: A Kominfo: Pengguna Internet di Indonesia
conditional process analysis of online self- Capai 175,5 Juta. (2020). Tersedia pada:
disclosure attitude as a moderator of https://republika.co.id/berita/qhgibx335/ko
posting frequency and parasocial minfo-pengguna-internet-di-indonesia-
interaction. Western journal of capai-1755-juta.
communication 80 (5), 601-618, 2016.
Blog: Judge, N. (2013, 13 Agustus). Who
Luo, M., & Hancock, J. (2019). Self- am I?. [Web blog post] Tersedia pada:
Disclosure and Social Media: Motivations, https://nessiejudge.blogspot.com/2013/08/
Mechanisms and Psychological Well- who-am-i.html?m=1.

Copyright@2021 Prodi Sistem Informasi Universitas Dharma Andalas 130

Anda mungkin juga menyukai