Anda di halaman 1dari 5

NAMA : DYMAS PUTRA ANJASMARA

NIM : 180501004
MATKUL : JURNALISTIK 1
DOSEN PENGAMPU : EKA PUTRA, ST M.Sc

UJIAN AKHIR SEMESTER

1. Terangkan pengertian Bahasa Jurnalistik yang Anda ketahui.


Jawab;

Bahasa jurnalistik merupakan gaya bahasa yang digunakan wartawan dalam menulis


berita. Sebutan lain dari bahasa jurnalistik adalah bahasa media, bahasa pers, dan bahasa
koran. Karena dengan menggunakan bahasa khas wartawan ini, maka tulisan
di media menjadi ringkas, padat, mudah dipahami, efektif, efisien, dan gampang dibaca.
Seorang wartawan dapat meringkas banyak fakta dan memadatkan makna dalam sebuah kata
atau kalimat.

Bahasa Jurnalistik juga spesifik, karena mempunyai gaya penulisan tersendiri, yaitu
kalimatnya pendek-pendek, kata-katanya ringkas dan jelas, dan mudah dimengerti orang
awam (masyarakat yang melek huruf dapat menikmati isinya). Bahasa Jurnalistik ada atau
diperlukan oleh insan pers atau awak media untuk kebutuhan komunikasi efektif dengan
pembaca juga pendengar dan penonton.

2. Apa yang membedakan Bahasa Jurnalistik dibandingkan dengan Bahasa Indonesia


pada umumnya, dan apa saja ciri-ciri Bahasa Jurnalistik tersebut.
Jawab;
Yang membedakan bahasa jurnalistik dengan bahasa Indonesia pada umumnya adalah
Bahasa Indonesia mengacu pada aturan-aturan berdasarkan prinsip-prinsip yang ada didalam
Kamus Besar Bahasa Indonesia. Gaya penulisan Bahasa Indonesia dapat digunakan dalam
tulisan ilmiah maupun forum resmi. Bahasa Indonesia sangat tergantung pada aturan yang
sudah lama dibuat seperti S (subjek) P (predikat) O (objek) K (keterangan: waktu, tempat dan
lain-lain). Bila sebuah kalimat tidak mengandung SPOK maka kalimat terbut akan dianggap
tidak sempurna dan tidak mengikuti kaedah-kaedah didalam KBBI. Bahasa Indonesia EYD
sering dianggap membosankan serta tidak menarik untuk dibaca, karena dianggap sangat
bertele-tele.
Karena sering dianggap bosan dan tidak menarik untuk dibaca, gaya Bahasa Indonesia
EYD sangat tidak mungkin untuk dapat dimasukan kedalam produk jurnalistik, seperti media
massa. Maka wartawan harus membuat produk jurnalistik tersebut dapat diterima oleh semua
kalangan masyarakat dengan cara mengubah gaya penulisan Bahasa Indonesia menjadi
Bahasa Jurnalistik. Oleh sebab itu, Bahasa Jurnalistik adalah Bahasa yang digunakan
wartawan dalam penulisan berita dengan mengubah Bahasa Indonesia KBBI menjadi lebih
menarik untuk dibaca dengan tingkat intelektual minimal.
Terdapat 17 ciri utama bahasa jurnalistik yang berlaku untuk semua bentuk media
berkala tersebut. yakni sederhana, singkat, padat, lugas, jelas, jernih, menarik, demokratis,
populis, logis, gramatikal, menghindari kata tutur, menghindari kata dan istilah asing, pilihan
kata. (diksi) yang tepat, mengutamakan kalimat aktif, sejauh mungkin menghindari
pengunaan kata atau istilah-istilah teknis, dan tunduk kepada kaidah etika.

3. Terangkan pengertian Artikel yang Anda ketahui.


Jawab;
Artikel adalah sebuah tulisan lepas berisi opini yang mengupas tuntas suatu masalah
tertentu yang sifatnya aktual dan kontroversial yang ditulis oleh seorang pakar dan
menggunakan gaya penulisan lugas singkat dan padat yang tujuannya untuk memberitahu
(informasi), mempengaruhi dan meyakinkan (persuasif argumentatif), atau menghibur
khalayak pembaca (rekreatif). Lepas disini maksudnya adalah siapapun pembaca dapat
menulis artikel dengan topik bebas sesuai dengan minat dan keahliannya masing-masing.
Biasanya artikel bisa ditemukan melalui majalah, koran atau buletin dan Media Sosial.

4. Jelaskan jenis-jenis Artikel dan berikan contohnya.


Jawab;

Artikel dibedakan ke dalam 5 jenis berdasarkan pembahasannya yaitu deskripsi, narasi,


argumentasi, ekposisi dan persuasi.
1) Deskripsi

Karangan deskripsi merupakan jenis karangan berisi tentang gambaran tentang


suatu hal atau keadaan sehingga pembaca seolah-olah dapat melihat, mendengar, dan
merasakan apa yang diceritakan tersebut.

Contoh kalimat deskripsi:

Salju tipis itu melapisi rumput, warnanya putih berkilau yang diselingi warna
jingga yang merupakan bayang matahari senja yang memantul. Angin awal musim dingin
bertiup menggigilkan, mempermainkan daun-daun sisa musim gugur dan menderaikan
bulu-bulu burung berwarna kuning kecoklatan yang sedang meloncat-loncat dari satu
ranting ke ranting yang lain.

2) Narasi

Secara sederhana narasi juga dikenal sebagai cerita. Karangan Narasi berupa
peristiwa atau kejadian dalam satu urutan waktu. Di dalam kejadian tersebut ada pula
tokoh yang menghadapi suatu konflik. Krangan Narasi dapat berisi fakta ataupun fiksi.

Contoh karangan narasi yang berisi fakta yaitu biografi atau kisah pengalaman.
Sedangkan contoh karangan narasi yang berupa fiksi yaitu cerpen, novel, ataupun
cergam.

3) Eksposisi

Karangan eksposisi merupakan karangan yang berisi penjelasan ataupun uraian


tentang suatu topik dengan tujuan untuk memberi informasi atau pengetahuan bagi
pembaca. Untuk memperjelas penjelasan atau uraian dari karangan eksposisi, biasanya
dalam karangan tersebut disertai dengan gambar, grafik ataupun statistik.

Contoh karangan eksposisi:

Pada dasarnya pekerjaan akuntan mencakup dua bidang pokok, yaitu akuntansi
dan auditing. Pada bidang akuntasi, pekerjan seorang akuntan berupa pengolahan data
untuk dapat menghasilkan informasi keuangan dan perencanaan sistem informasi
akuntansi yang akan digunakan untuk menghasilkan informasi keuangan. Sedangkan di
bidang auditing pekerjaannya berupa pemeriksaan laporan keuangan yang dilakukan
secara objektif untuk menilai tingkat kewajaran informasi yang tertera dalam laporan
tersebut.

4) Argumentasi

Karangan argumentasi merupakan jenis karangan yang bertujuan untuk


membuktikan kebenaran tentang pendapat seseorang atupun kelompok baik dengan
menggunakan data ataupun fakta sebagai alasan atau buktinya. Dalam argumentasi
pengarang biasanya mengharapkan pembenaran terhadap pendapatnya dari pembaca.
Adanya unsur opini dan data, juga fakta atau alasan sebagai penyokong opini tersebut.

Contoh karangan Argumentasi:

Jiwa kepahlawanan itu harus terus dikembangkan dan dipupuk. Karena dengan
jiwa kepahlawanan, pembangunan di negara indoneisa ini dapat berjalan dengan lancer
sesuai dengan yang diharaokan. Jiwa kepahlawanan akan dapat berkembang menjadi sifat
dan nilai-nilai kepribadian yang luhur, bertanggung jawab, berjiwa besar, loyal,
berdedikasi dan cinta terhadap sesama. Semua sifat-sifat tersebut sangat dibutuhkan guna
mendukung pembangunan dalam berbagai bidang.

5) Persuasi

Karangan persuasi merupakan karangan bersifat mengajak atau yang bertujuan untuk
mempengaruhi pembaca agar pembaca melakukan sesuatu.

5. Apa perbedaan Tajuk Rencana dan Tulisan Opini biasa.


Jawab;

Tajuk rencana atau dikenal juga sebagai editorial adalah opini berisi pendapat dan


sikap resmi suatu media sebagai institusi penerbitan terhadap persoalan aktual, fenomenal dan
atau kontrevesional yang berkembang dalam masyarakat. Opini yang ditulis oleh pihak
redaksi tersebut diasumsikan mewakili sekaligus mencerminkan pendapat dan sikap resmi
media pers yang bersangkutan secara keseluruhan sebagai suatu lembaga penerbitan media
berkala. Suara tajuk rencana bukan merupakan suara perorangan atau pribadi-pribadi yang
terdapat di jajaran redaksi atau di bagian produksi dan sirkulasi, melalui suara kolektif seluruh
wartawan dan karyawan dari suatu lembaga penerbitan pers. Karena merupakan suara
lembaga, maka tajuk rencana tidak di tulis mencantumkan nama penulis.

Sedangkan pada tulisan opini biasa, opini berisi suara perorangan maupun dari
berbagai kalangan menyebar luaskan suatu gagasan. Dengan menulis opini, seseorang berarti
mentransfer ide dan gagasannya ke ruang publik. Ketika sudah memasuki ruang publik,
pilihannya hanya ada dua yaitu bisa mempengaruhi publik atau tidak, dengan cara gagasan
yang ditulisnya bisa diterima atau justru diperdebatkan.

Anda mungkin juga menyukai