Anda di halaman 1dari 24

PROPOSAL PENELITIAN

KUALITATIF PENGARUH
PENGGUNAAN SOSIAL MEDIA
PADA SISWA KELAS XI SMAN 16
SURABAYA TERHADAP
KEMAMPUAN INTERAKSI
SOSIAL
Anggota Kelompok

1) Arie Maulana P. / 06
2) Athaya Bharat S. A / 07
3) Ferdian Bimo S. P. / 13
4) Wahyu Firmansyah / 34
BAB I
Pendahuluan
A. Latar Belakang
kata sosial media sudah terdengar tidak asing lagi dikalangan masyarakat apalagi dikalangan remaja sosial
media adalah media komunikasi jarak jauh berbasis daring yang biasa digunakan oleh masyarakat dan remaja.
topik pembahasan sosial media dipilih dikarenakan banyaknya penggunaan sosial media dikalangan remaja,
terbukti dari Hasil penelitian pada tahun 2014 yang dilaksanakan oleh PBB untuk anak-anak, UNICEF, bersama
para mitra. Mencatat pengguna internet di Indonesia yang berasal dari kalangan anak-anak dan remaja diprediksi
mencapai 30 juta

Ditinjau lagi dari penggunaan sosial media dikalangan remaja peneliti akan mengerucutkan pada satu aplikasi
sosial media yang paling banyak atau sudah umum digunakan oleh para remaja yaitu Instagram. Instagram
merupakan salah satu jejaring sosial yang sangat populer di kalangan masyarakat apalagi di kalangan remaja.
Bahkan saat ini remaja yang tidak memiliki Instagram dianggapa kurang gaul dan ketinggalan zaman. Dengan
Instagram remaja bisa berteman dengan siapa saja, mereka juga bisa menerima beraneka ragam informasi
mulai dari berita yang biasa sampai berita yang sedang viral di kalangan masyarakat
B. Rumusan Masalah
Dalam penelitian ini terdapat berbagai rumusan masalah yang erat kaitannya dengan penelitian yang
akan dilakukan yaitu seperti Berapa jumlah siswa/i kelas XI pengguna sosial media (Instagram) di SMAN
16 Surabaya? Bagaimana kemampuan interaksi sosial yang terjalin antarsiswa/i kelas XI SMAN 16
Surabaya ? dan Bagaimana pengaruh penggunan sosial media (Instagram) terhadap interaksi sosial
siswa/i kelas XI SMAN 16 Surabaya?

C. Tujuan Penelitian
Tidak hanya itu dalam berbagai rumusan masalah yang ada maka akan dapat diketahui dari tujuan
melakukan penelitian ini yakni seperti Mengetahui berapa jumlah siswa/I kelas XI pengguna sosial media
(Instagram) di SMAN 16 Surabaya. Mengetahui kemampuan interaksi sosial yang terjalin antarsiswa/I
kelas XI SMAN 16 Surabaya. Mengetahui pengaruh penggunaan sisial media (Instagram) terhadap
interaksi sosial siswa/i kelas XI SMAN 16 Surabaya.

D. Manfaat Penelitian
Selain itu juga ada manfaat yang dapat diperoleh dari penelitian yang akan dilakukan yaitu manfaat
Bagi Konselor, Bagi Sekolah, dan Bagi Peneliti sendiri.
BAB II
KAJIAN TEORI

A. Sosial Media (Instagram)


Menurut Wikipedia, media sosial adalah “sebuah media online”, dengan para penggunanya
(user) bisa dengan mudah berpartisipasi, berbagi (sharing), dan menciptakan isi meliputi blog,
jejaring sosial, wiki, forum, dan dunia virtual.

1. Pengertian Instagram
Instagram juga disebut IG adalah sebuah aplikasi berbagi foto dan video yang memungkinkan
pengguna mengambil foto, mengambil video, menerapkan filter digital, dan membagikannya ke
berbagai layanan jejaring sosial, termasuk milik Instagram sendiri. Instagram berasal dari pengertian
dari keseluruhan fungsi aplikasi ini. Kata "insta" berasal dari kata "instan", seperti kamera polaroid
yang pada masanya lebih dikenal dengan sebutan "foto instan". Instagram juga dapat menampilkan
foto-foto secara instan, seperti polaroid di dalam tampilannya. Sedangkan untuk kata "gram" berasal
dari kata "telegram" yang cara kerjanya untuk mengirimkan informasi kepada orang lain dengan
cepat.
2. Sejarah Instagram

Sejarah Instagram berawal Perusahaan Burbn, Inc. berdiri pada tahun 2010, perusahaan
teknologi startup yang hanya berfokus kepada pengembangan aplikasi untuk telepon genggam.
Pada awalnya Burbn, Inc. sendiri memiliki fokus yang terlalu banyak di dalam HTML5 peranti
bergerak, namun kedua CEO, Kevin Systrom dan Mike Krieger memutuskan untuk lebih fokus
pada satu hal saja. Setelah satu minggu mereka mencoba untuk membuat sebuah ide yang
bagus, pada akhirnya mereka membuat sebuah versi pertama dari Burbn, namun di dalamnya
masih ada beberapa hal yang belum sempurna. Versi Burbn yang sudah final, aplikasi yang
sudah dapat digunakan iPhone yang isinya terlalu banyak dengan fitur-fitur. Sulit bagi Kevin
Systrom dan Mike Krieger untuk mengurangi fitur-fitur yang ada, dan memulai lagi dari awal,
namun akhirnya mereka hanya memfokuskan pada bagian foto, komentar, dan juga
kemampuan untuk menyukai sebuah foto. Itulah yang akhirnya menjadi Instagram.
B. Remaja (SMA/SMK)

Masa remaja (12-21 tahun) merupakan masa peralihan antara masa kehidupan anak-anak dan
masa kehidupan orang dewasa. Masa remaja sering dikenal dengan masa pencarian jati diri (ego
identity) (desmita, 2009, hlm.37). berkaitan denganm pencarian jati diri (ego identity) masa remaja
merupakan tahapan atau masa yang paling penting diantara tahapan lainnya, karena pada ahir
tahapan remaja orang harus mencapai tingkat identitas ego yang cukup baik (alwisol, 2009, hlm.98).
Masa remaja di bagi atas tiga bagian bagian Menururt Hurlock (dalam Desmita, 2009, hlm. 23)
fase remaja di mulai pada usia 11dan 13 tahun sampai usia 21 tahun, yang di bagi atas tiga masa,
yaitu :
1. Fase pre adolescence : mulai usia 11-13 tahun untuk wanita, dan usia-usia sekitar setahun
kemudian bagi pria.
2. Fase early adolescense : mulai usia 13-14 tahun sampai 16-17 tahun
3. Fase late adolescence : masa-masa akhir dari perkembangan seseorang atau hampir bersamaan
dengan masa ketika seseorang tengah menempuh perguruan tinggi.
C. Interaksi Sosial
1. Pengertian Interaksi Sosial

Interaksi merupakan salah satu cara manusia untuk berlangsung hidup sehingga dapat di
katakan bahwa interaksi merupakan salah satu kebutuhan manusia. Menurut Thibaut dan Kelley
dalam Ali dan Asrori,2004 (dalam Agustina, 2010. Hlm 32) Mendefinisikan interaksi sebagai
peristiwa saling mempengaruhi satu sama lain ketika dua orang ataub lebih hadir bersama, mereka
menciptakan suatu hasil satu sama lain atau berkomuniikasi satu sama lain.
Sedangkan H. Bonner dalam Gerungan,2000 (dalam Agustina,2010. Hlm 33) mendefinisikan
interaksi sosial adalah suatu hubungan antara dua atau lebih individu, manusia, dimana kelakuan
individu yang satu mempengaruhi individu yang lain atau sebaliknya. Pernyataan ini menjelaskan
bahawa anatara ada hubungan timbal balik antara dua orang atau lebih dalam interaksi social.
Dari pendapat beberapa ahli di atas tentang interaksi sosial dapat di simpulkan bahwa interaksi
sosial merupan hubungan timbal balik antara dua orang atau lebih untuk mendapatkan keuntungan
masing-masing dengan perannya masing-masing.
2. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Interaksi Sosial
Ada juga faktor faktor yang dapat memengaruhi interaksi social yaitu Menurut H. Bonner (dalam
Agustina,2010. Hlm 33), interaksi sosial dibedakan dalam beberapa faktor yang mendasarianya
anatara lain sebagai berikut : Faktor Imitasi, Faktor Sugesti, Faktor Identifikasi, Faktor Simpati

3. Bentuk-Bentuk Interaksi Sosial


Selain itu juga ada bentuk bentuk dari Interaksi sosial Menurut Marton Deuttah, Park, dan Bagus
(dalam Santoso, 2006) membagi Interaksi soaial menjadi lima bentuk yaitu : Kerja Sama,
Persaingan (compettion), Pertentangan (conflict), Persesuaian (accomodation), Perpaduan
(assimilatin)

4. Jenis-Jenis Interaksi Sosial


Selanjutnya ada jenis - jenis interaksi sosial yang dikemukakan oleh Shaw (dalam Ali dan Asrori,
2004) membedakan interaksi menjadi tiga jenis, yaitu : Interaksi Verbal, Interaksi Fisik , Interaksi
Emosional. 
D. Layanan Bimbingan dan Konseling Di SMAN 16 Surabaya

Ruang lingkup kegiatan dalam rangka implementasi atau pelaksanaan program bimbingan dan
konseling di SMAN 16 mencakup empat komponen program, yaitu komponen layanan dasar,
komponen layanan responsif, komponen layanan peminatan dan perencanaan individual, dan
komponen layanan dukungan sistem. Selain itu, kegiatan pelaksanaan program bimbingan dan
konseling juga harus mencakup empat bidang layanan, yaitu bidang layanan belajar, bidang layanan
pribadi, bidang layanan sosial dan bidang layanan karir. Komponen program dan bidang layanan
bimbingan dan konseling dapat dilaksanakan secara langsung maupun tidak langsung atau melalui
media.
Berkaitan dengan penelitian ini peneliti mengacu terhadap hubungan sosial dan pribadi siswa.
Maka berikut merupakan layanan Bimbingan dan Konseling di SMAN 16 dalam Kompetensi Pribadi
Sosial berdasarkan Standar kompetensi kemandirian peserta didik dalam layanan bimbingan pribadi
sosial bagi siswa SLTA (SMA/MA/SMK) berdasarkan setiap aspek perkembangan yang dikemukakan
oleh Depdiknas sebagai berikut: Mempelajari hal ihwal ibadah. Mengenal keragaman sumber norma
yang berlaku di masyarakat. Mempelajari cara-cara menghindari konflik. Mempelajari cara-cara
pengambilan keputusan dan pemecahan masalah secara objektif, Mempelajari keragaman interaksi
sosial, Mempelajari perilaku kolaborasi antar jenis dalam ragamkehidupan, Mempelajari keunikan diri
dalam konteks kehidupan sosial, Mempelajari cara-cara membina kerjasama dan toleransi dalam
pergaulan dengan teman sebaya.
E. Asumsi Penelitian
1. Siswa yang menggunakan Instagram akan memiliki keterampilan dalam
hubungan interaksi sosial. Karena tidak hanya berhubungan secara langsung
dengan orang lain tetapi juga melalui media sosial (Instragram).
2. Interaksi sosial merupakan hubungan timbal balik yang mana individu dapat
saling mempengaruhi. Dengan Instagram individu dapat menerapkan apa yang iya
lihat di Instagram kedalam kehidupan sehari – hari.
 
BAB III
Metode Penelitian

A. Desain Penelitian
Dalam melaksanakan penelitian ini, peneliti ini menggunakan rancangan penelitian kualitatif
menggunakan desain penelitian studi kasus (case study). Studi kasus (case study) adalah desain
penelitian yang dilatarbelakangi masalah untuk mengkaji individu, komunikasi, sistem, atau
keterkaitan antarperistiwa (Agustina, 2016, hlm. 2). Tujuan dari desain studi kasus adalah
memperoleh keutuhan suatu peristiwa atau kasus. Oleh karena itu, peneliti menggunakan desain
studi kasus karena peneliti ingin mengetahui pengaruh penggunaan Instagram terhadap
kemampuan interaksi siswa SMAN 16 Surabaya.
B. Partisipan dan Tempat Penelitian
1. Populasi
Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI SMAN 16
SURABAYA sebagai tempat untuk melakukan penelitian terkait dengan pengaruh
penggunaan sosial media terhadap kemampuan interaksi sosial.
2. Sample
Menurut Darmawan (2013, hlm. 138) sampel adalah subjek penelitian yang
menjadi sumber data yang terpilih dari hasil pekerjaan teknik penyampelan. Peneliti
menggunakan Teknik sampling yaitu Teknik yang menentukan pilihan terhadap
objek ( pihak yg diteliti ) yang akan dijadikan penelitian, peneliti menentukan objek
penelitian dari siswa kelas XI IPA 1, XI IPA 3, XI IPA 6, XI IPS 1
C. Teknik Pengumpulan Data

1. Observasi
Observasi atau pengamatan dilakukan untuk memperoleh gambaran real terhadap
fenomena/kejadian yang diteliti (Agustina, 2016, hlm. 4). Dalam penelitian ini peneliti berperan
sebagai obsever non-partisipan/role of a non-participant obsever yang mana peneliti terlibat penuh
sebagai pengamat yang melakukan pengumpulan data tanpa terlibat dalam peristiwa atau
fenomena yang dialami.
2. Wawancara Semiterstruktur
Wawancara semistersturuktur diperlukan untuk memperoleh jawaban yang spesifik dari
sample/partisipan. Analisis ini umumnya melibatkan perhitungan yang dapat diukur secara statistik
tetapi umumnya menggunakan analisis data secara kuantitatif memperoleh konsisten jawaban dari
informan. Peneliti melakukan wawancara kepada siswa yang menggunakan Instagram dan juga
kepada guru BK serta beberapa guru tentang kemampuan interaksi sosial yang dimiliki oleh siswa
pengguna instagram.
D. Instrumen Penelitian
Menurut Agustina (2016, hlm. 6) instrument merupakan alat bantu peneliti
dalam mengumpulkan data. Dalam mengumpulkan data, peneliti menggunakan
skala likert. Skala likert bertujuan mengukur sikap dan emosi sampel/subjek
penelitian guna mencari kebenaran yang bersifat objektif. Peneliti menggunakan
skala berupa angket tentang kemampuan interaksi sosial.
E. Analisis Data
Analisis data berarti kategorisasi, penataan, dan peringkasan data untuk memperoleh
jawaban dalam penelitian. Langkah-langkah dalam analisis data studi kasus khususnya dalam
bimbingan konseling dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu sebagai berikut.
1. Secara Kualiatif
Data kualitatif dianalisis dengan cara membuat kode data yang disesuaikan dengan cara
mengumpulkan data, dengan menyampaikan persepsi melalui beberapa cara sebagai berikut.
A. Member Checking
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan analisis data secara kualitatif dengan
menggunakan cara member checking karena dengan cara ini akan didapatkan data yang
akurat. Dan peneliti dapat menanyakan seperti “Bagaimana dan berapa orang yang
menggunakan Instagram”. Dalam penelitian ini peneliti mengadakan tanya jawab dengan pihak
yang terlibat, tanya jawab tersebut melibatkan siswa kelas XI dari XI IPA 1, XI IPA 3, XI IPA 6, XI
IPS 1.
F. Tahapan atau Prosedur Penelitian
1. Pertanyaan Penelitian/Study Questions/Research Questions,
2. Fokus kajian penelitian/Study Propositions,
3. Analisis Data/Unit of Analysis,
4. Menghubungkan Proporsi Data/Linking Data to Propositions
5. Menafsirkan Temuan/Criteria for Interpreting the Findings
BAB IV
Hasil Penelitian

A. Paparan Data dan Analisis Data.

Pada bab ini penelitian akan menguraikan serta menerangkan data dan hasil penelitian tentang
permasalahan yang telah dirumuskan pada Bab 1. Hasil dari penelitian ini diperoleh dengan teknik
observasi dan wawancara semiterstruktur. Teknik observasi ini dilakukan untuk memperoleh
gambaran real terhadap fenomena/kejadian yang diteliti diteliti (Agustina, 2016, hlm. 4). Dalam
penelitian ini peneliti berperan sebagai obsever non-partisipan/role of a non-participant obsever yang
mana peneliti terlibat penuh sebagai pengamat yang melakukan pengumpulan data tanpa terlibat
dalam peristiwa atau fenomena yang dialami. Dan wawancara semistersturuktur diperlukan untuk
memperoleh jawaban yang spesifik dari sample/partisipan.
A. Paparan Data dan Analisis Data.

Analisis ini umumnya melibatkan perhitungan yang dapat diukur secara statistik tetapi umumnya
menggunakan analisis data secara kuantitatif memperoleh konsisten jawaban dari informan. Peneliti
melakukan wawancara kepada siswa yang menggunakan Instagram dan juga kepada guru BK serta
beberapa guru tentang kemampuan interaksi sosial yang dimiliki oleh siswa pengguna instagram.
Penelitian juga menggunakan analisis data secara kualitatif dengan cara membuat kode data yang
disesuaikan dengan cara mengumpulkan data, dengan menyampaikan persepsi melalui beberapa
cara yaitu triangulasi data, member checking, peer examination, pola partisipatoris, waktu observasi.
Penelitian ini menggunakan cara member checking, dengan mengecek seluruh proses analisis data
serta tanya jawab bersama informasi terkait dengan hasil interpretasi peneliti tentang realitas dan
makna yang disampaikan informan untuk memastikan nila kebenaran data.
B. Hasil Penelitian

Dari penelitian yang dilakukan peneliti maka mendapatkan hasil penelitian yakni sebagai berikut :

1. Rata-Rata Waktu yang Digunakan untuk Mengakses Instagram


2. Tujuan Penggunaan Instagram
3. Pengaruh Penggunaan Instagram
C. Pembahasan Hasil Penelitian

Pada sub bab metode penelitian telah dijelaskan bahwa penelitian ini menggunakan pendekatan
kualitatif. Pendekatan kualitatif merupakan prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif
berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati (Bodgan dan
Taylor dalam Moleong, 2007: 3). Sebagai makhluk yang terlahir sebagai makhluk sosial, manusia
akan melakukan komunikasi dengan orang lain, baik secara langsung maupun tidak langsung.
Komunikasi memiliki pengertian proses penyampaian pesan dari individu kepada individu lain
dengan menggunakan berbagai macam lambang maupun simbol tertentu. Dalam proses komunikasi
tersebut terdapat interaksi simbolik, dimana pikiran manusia mengartikan dan menafsirkan benda-
benda dan peristiwa-peristiwa yang dialaminya. Esensi interaksi simbolik adalah suatu aktifitas yang
merupakan ciri khas manusia, yakni 123 komunikasi atau pertukaran simbol yang diberi makna
(Mulyana, 2001: 70).
BAB V
Penutup

A. Kesimpulan
Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa adanya penemuan yakni rata rata waktu yang
digunakan oleh para siswa kelas XI SMAN 16 Surabaya untuk mengakses Instagram, tujuan
daripada penggunaan sosial media Instagram dan juga pengaruh dari penggunaan Instagram oleh
siswa kelas XI SMAN 16 Surabaya, Pada sub bab metode penelitian telah dijelaskan bahwa
penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Pendekatan kualitatif merupakan prosedur
penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang
dan perilaku yang dapat diamati Sebagai makhluk yang terlahir sebagai makhluk sosial, manusia
akan melakukan komunikasi dengan orang lain, baik secara langsung maupun tidak langsung.
Komunikasi memiliki pengertian proses penyampaian pesan dari individu kepada individu lain
dengan menggunakan berbagai macam lambang maupun simbol tertentu. Dalam proses komunikasi
tersebut terdapat interaksi simbolik, dimana pikiran manusia mengartikan dan menafsirkan benda-
benda dan peristiwa-peristiwa yang dialaminya.
B. Saran
Berdasarkan kesimpulan di atas, maka dapat dikemukakan saran yang sekiranya dapat dijadikan
bahan pertimbangan untuk berbagai pihak dalam menyikapi penggunaan sosial media Instagram
serta pengaruhnya untuk perkembangan sikap remaja terutama siswa - siswi SMAN 16 Surabaya
sebagai berikut :
1) Untuk pihak sekolah SMAN 16 Surabaya, diharapkan para guru memberikan edukasi kepada
para siswa - siswi dalam menggunakan media sosial, sehingga tidak menimbulkan pengaruh
yang negatif kepada para siswa - siswi.
2) Kepada siswa - siswi SMAN 16 Surabaya, agar lebih memperhatikan apa yang ingin
dibagikan atau di unggah di media sosial serta menggunakan media sosial secara bijak dan
tidak melakukan hal - hal yang dapat berakibat kerugian pada diri sendiri.
Thank you

Anda mungkin juga menyukai