Anda di halaman 1dari 4

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Internet addiction merupakan fenomena yang mencemaskan dan

menarik perhatian Internet telah membuat remaja kecanduan, karena

menawarkan berbagai informasi, permainan, dan hiburan. Hal ini ditandai rasa

senang dengan internet, durasi penggunaan internet terus meningkat, menjadi

cemas dan bosan ketika harus melalui beberapa hari tanpa internet. Pecandu

internet tidak dapat menghentikan keinginan untuk online sehingga kehilangan

kontrol dari penggunaan internet dan kehidupannya (Ningtyas, 2012).

Penelitian We Are Social 2020 menemukan rata-rata waktu yang

dihabiskan pengguna Indonesia usia 16-64 dalam mengakses media sosial

mencapai 3 jam 26 menit sehari. Penetrasi pengguna media sosial pun terus

meningkat termasuk Indonesia, yang kini 59 persen dari 272,1 juta total

penduduknya adalah pengguna media sosial. Angka ini meningkat lebih dari

8,1 persen atau setara dengan lebih dari 12 juta pengguna dari April 2019.

Sekarang Indonesia mempunyai 160 juta pengguna aktif media sosial yang 99

persen penggunanya mengakses media sosial melalui ponsel. Diantaranya ada

tiktok, youtube, facebook, whatsapp, Instagram, dan twitter.

Kebijakan untuk bekerja, sekolah, hingga beraktivitas dari rumah

selama pandemi membuat ketergantungan kita pada internet sangat tinggi.

Sebagian besar orang bahkan merasa kecanduan.


Dilansir dari kompas.com (2020) Menurut studi terbaru, populasi

dewasa Indonesia yang mengalami adiksi internet selama masa pandemi

Covid-19 mencapai 14,4 persen. Sementara itu, durasi online juga meningkat

sebesar 52 persen dibandingkan sebelum pandemi. Hal itu terungkap dalam

sebuah studi berbasis web yang dilakukan oleh sejumlah staf dari Departemen

Ilmu Kesehatan Jiwa Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia-RSCM dan

Fakultas Psikologi Universitas Katolik Atma Jaya Jakarta. Studi ini

melibatkan 4.734 responden dari seluruh provinsi di Indonesia dan telah

dipublikasi pada

jurnal internasional Frontiers in Psychiatry pada tiga September 2020 dengan

judul “The Impact of Physical Distancing and Associated Factors Towards

Internet Addiction Among Adults in Indonesia During COVID-19 Pandemic: A

Nationwide Web-Based Study”.

Penelitian ini juga menunjukkan fakta bahwa adiksi internet berhubungan

dengan penurunan waktu dan kualitas tidur. “Mereka yang mengalami adiksi

internet biasanya juga mengalami kesulitan untuk memulai tidur. Buruknya

kualitas tidur berpotensi menyebabkan gangguan psikologis dan penurunan sistem

imun,” ungkap peneliti.

Penelitian terbaru juga menunjukkan prevalensi kecanduan internet pada

remaja di Jakarta adalah sebesar 31,4 persen.

Berdasarkan data diatas, peneliti tertarik untuk mengajukan penelitian

dengan judul “Hubungan Self-Control dengan Kecanduan Media sosial Pada

Mahasiswa Fakultas Psikologi UNAKI Semarang”.


B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah peneliti paparkan maka dapat

diperoleh rumusan masalah sebagai berikut :

 Bagaimana hubungan self-control dengan kecanduan media sosial pada

mahasiswa fakultas psikologi UNAKI Semarang?

C. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk menguji secara empiris tingkat self

control dan internet addiction pada mahasiswa Psikologi UNAKI serta hubungan

antara self control dengan internet addiction pada mahasiswa PSIKOLOGI

UNAKI.

D. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoritis

Memberi kontribusi ilmiah terhadap pengetahuan dan pemahaman

mengenai pentingnya self-control terhadap perilaku kecanduan media sosial,

dan memperkaya hasil penelitian dalam bidang ilmu psikologi berkaitan

dengan hubungan self-control terhadap perilaku kecanduan media sosial.

2. Manfaat Praktis

Memberikan informasi dan pemahaman kepada remaja khususnya

mahasiswa yang menggunakan media sosial terutama mereka yang kecanduan,

terkait dampaknya secara psikologis, sehingga perilaku berlebihan yang

mungkin telah mereka munculkan saat ini bisa segera diatasi menggunakan

self-control. Harapannya, mahasiswa dapat mengurangi perilaku


kecanduannya dan tidak terus membawa perilaku negatif ini ke fase kehidupan

selanjutnya agar dapat sehat secara mental dan fisik.

Anda mungkin juga menyukai