Anda di halaman 1dari 16

KUALITAS KEHIDUPAN KERJA; SUATU TINJAUAN LITERATUR DAN PANDANGAN

DALAM KONSEP ISLAM

KUALITAS KEHIDUPAN KERJA; SUATU TINJAUAN LITERATUR DAN


PANDANGAN DALAM KONSEP ISLAM

Arrafiqur Rahman
Fakultas Ekonomi Universitas Pasir Pengaraian
Email: rf9185@gmail.com

ABSTRAK
Sebagai sebuah hasil dari konferensi buruh internasional pertama di New York
tahun 1972, konsep tentang kualitas kehidupan kerja telah menjadi topik yang terus
dibicarakan dalam literatur ilmu manajemen. Banyak kajian menyatakan kualitas
kehidupan kerja merupakan aspek yang sangat penting untuk diperhatikan dalam
organisasi, maka oleh karena itu, kajian ini bertujuan untuk mengurai dan
menyimpulkankan konsep tentang kualitas kehidupan kerja serta menjelaskan pandangan
dari perspektif Islam. Oleh karena tulisan ini merupakan sebuah kajian literatur, maka
kajian ini menggunakan metode studi kepustakaan. Studi kepustakaan dilakukan dengan
mereview artikel baik dalam bentuk jurnal ilmiah dan makalah juga studi pustaka buku-
buku dengan sumber-sumber yang dipandang akurat dan dapat dipercaya. Teknik
penelusuran studi kepustakaan dilakukan baik secara online juga secara kunjungan buku
perpustakaan. Hasil kajian menyimpulkan bahwa: 1). Kualitas kehidupan kerja merupakan
konsep yang berbicara tentang kesejahteraan dan kebahagiaan hidup karyawan dalam
bekerja, 2). Dalam konsep Islam kualitas kehidupan kerja dapat dilihat dari aspek: a).
Adanya pemenuhan kebutuhan hidup secara wajar, dengan transparan dan adil, b). Adanya
solidaritas sosial, yaitu keselamatan dan kesehatan kerja serta tunjangan pensiun, c).
Adanya pengembangan kompetensi dan pelatihan, d). Adanya hubungan kemanusiaan yang
baik dalam organisasi antara sesama karyawan juga antara karyawan dan manajemen
organisasi

PENDAHULUAN topik yang sangat penting dalam ilmu


Bagaimana cara mempertahankan manajemen sumber daya manusia dan
manusia dalam organisasi dengan baik? pembangunan organisasi selain isu etika
Mungkin, pertanyaan ini akan sering dan kepuasan kerja dalam beberapa tahun
muncul bagi para pimpinan organisasi, belakangan ini (Moghimi, Kazemi &
karena mereka akan senantiasa mengharap Samiie, 2012).
kan karyawan mereka adalah orang-orang Telah disetujui secara umum bahwa
yang mempunyai kinerja yang tinggi, kualitas kehidupan kerja merupakan salah
motivasi kerja yang tinggi, semangat kerja satu isu penting dalam setiap organisasi
yang tinggi, kepuasan kerja yang tinggi, (Sarina Muhamad Noor & Mohamad Adli
prestasi yang tinggi, mempunyai komitmen Abdullah, 2012). Kualitas kehidupan kerja
organisasi yang tinggi, kesetiaan atau merupakan salah satu alasan terkait kinerja,
loyalitas yang tinggi, dan lain sebagainya absensi, stress, keluarnya karyawan dari
sehingga dengan semua itu organisasi organisasi, efektifitas organisasional dan
dapat mencapai kesuksesanya. komitmen organisasi (Sirgy, dkk., 2001;
Kualitas kehidupan kerja (quality of Wilson, dkk., 2004; Penny & Joanne,
work life /QWL) adalah salah satu isu 2013). Kualitas kehidupan kerja juga
penting untuk menjawab pertanyaan itu. merupakan hal penting dalam kinerja
Kualitas kehidupan kerja merupakan salah organisasi dan motivasi kerja karyawan
satu cara yang paling baik dalam menarik (Gupta & Sharma, 2011; Kanten &
dan mempertahankan karyawan dan untuk Sadullah, 2012).
mendapatkan kinerja yang lebih baik dalam Kualitas kehidupan kerja saat ini
organisasi (Salmani, 2005; Farjad, 2013). dipandang sebagai dimensi penting dari
Kualitas kehidupan kerja adalah salah satu kualitas hidup. Kualitas kehidupan kerja

Jurnal Ilmiah Cano Ekonomos Vol. 6 No. 1 Januari 2017 7


KUALITAS KEHIDUPAN KERJA; SUATU TINJAUAN LITERATUR DAN PANDANGAN
DALAM KONSEP ISLAM

yang tinggi sangat penting bagi organisasi berencana akan menerapkan QWL atau
untuk menarik dan mempertahankan sebagai evaluasi atas penerapan konsep
karyawan (Boonrod, 2009; Kanten & QWL yang telah dilakukan dalam
Sadullah, 2012). Ketika organisasi organisasinya. Selain itu, tulisan ini juga
menawarkan kualitas kehidupan kerja memperluas literatur tentang QWL,
kepada karyawan mereka, itu adalah terutama menganalisis dan memberikan
pertanda yang baik untuk meningkatkan rangkuman konsep QWL atas banyak
imej dalam menarik dan mempertahankan artikel yang membahasnya, juga
karyawan. Hal ini menunjukkan bahwa memberikan perluasan dengan membahas
perusahaan dapat menawarkan lingkungan konsep QWL dari perspektif Islam.
kerja yang sesuai kepada karyawan dan
pada akhirnya karyawan akan mempunyai METODE KAJIAN
komitmen yang tinggi dan organisasi dapat Tulisan ini merupakan sebuah kajian
pula mengurangi biaya karena adanya literatur tentang konsep kualitas kehidupan
tekanan yang tinggi (Sarina Muhamad kerja. Untuk itu penulis menggunakan
Noor & Mohamad Adli Abdullah, 2012). metode studi kepustakaan. Studi
Greenhaus, sejak 1987 telah kepustakaan dilakukan dengan mereview
mengemukakan bahwa QWL berkaitan artikel baik dalam bentuk jurnal ilmiah dan
dengan kepuasan karyawan dan perilaku makalah dan juga studi pustaka buku-buku
yang berkaitan dengan karyawanan. yang membahas tentang kualitas kehidupan
Setelah karyawan mengalami kenikmatan kerja dengan sumber-sumber yang
dalam bekerja di sebuah organisasi, mereka dipandang akurat dan dapat dipercaya.
akan merasa puas dan mempengaruhi Teknik penelusuran studi kepustakaan
komitmen mereka dalam tugas sehari-hari. dilakukan baik secara online juga secara
Selain itu, QWL juga mempunyai pengaruh kunjungan buku perpustakaan. Secara
yang signifikan kepada masyarakat. online penulis menggunakan media
Seorang karyawan yang bahagia akan penelusuran web www.google.com untuk
mengalami perasaan positif dan perasaan mencari artikel berkaitan dengan kualitas
ini dilakukan untuk keluarga dan kehidupan kerja, selain itu penulis juga
masyarakat (Bagtasos, 2011; Sarina secara khusus menelusuri artikel
Muhamad Noor & Mohamad Adli menggunakan media jurnal elektronik
Abdullah, 2012). lainnya seperti : proquest, emerald dan
Greenberg dan Baron (1997) juga science direct sebagai media jurnal
percaya bahwa QWL merupakan salah satu internasional yang mempublikasikan
elemen yang menyumbang terhadap artikel ilmiah yang dapat dipercaya. Hasil
kemajuan organisasi karena QWL akan penelusuran literatur atas artikel ilmiah
mampu memberikan motivasi dan tersebut selanjutnya dipelajari dan
kepuasan kerja yang tinggi bagi karyawan, dianalisis dengan membuat kesimpulan
serta meningkatnya tingkat tanggungjawab kajian literatur tentang konsep kualitas
dan komitmen karyawan. kehidupan kerja.
Mengingat pentingnya pemahaman
konsep serta penerapan kualitas kehidupan PEMBAHASAN
kerja dilingkungan organisasi tersebut, Sejarah Awal dan Pengertian Kualitas
maka oleh karena itu, tulisan ini berusaha Kehidupan Kerja
untuk menguraikan konsep tentang kualitas Konsep kualitas kehidupan kerja pada
kehidupan kerja tersebut, menguraikan alur awalnya lahir tahun 1972 sejak terjadinya
perkembangan pemahaman dan penerapan revolusi industri dan juga terbentuknya
praktek konsep tersebut dan menguraikan serikat kerja. Serikat kerja mengadakan
pula pandangan konsep kualitas kehidupan konferensi buruh internasional pertama dan
kerja tersebut berdasarkan dalam perspektif menghasilkan sebuah konsep kualitas
Islam, sehingga dengan demikian tulisan kehidupan kerja (Ryan, 1995; Golkar,
ini diharapkan dapat memperluas wawasan 2013). Konsep tersebut mengarahkan
para pimpinan organisasi ketika mungkin perhatian organisasi agar memberikan

8 Jurnal Ilmiah Cano Ekonomos Vol. 6 No. 1 Januari 2017


KUALITAS KEHIDUPAN KERJA; SUATU TINJAUAN LITERATUR DAN PANDANGAN
DALAM KONSEP ISLAM

pandangan yang baik tentang manusia yang perannya memperjuangkan kepentingan


ada didalamnya bertujuan untuk para karyawan termasuk dalam hal upah
menyebarkan pemahaman secara teori dan dan gaji, keselamatan kerja dan
praktek bagaimana membuat kondisi yang penyelesaian pertikaian perburuhan
baik bagi kehidupan kerja manusia (Ryan, berdasarkan berbagai ketentuan normative
1995; Penny & Joanne, 2013). dan berlaku di suatu wilayah negara
Pertama kali konsep kualitas kehidupan tertentu. 4). QWL menekankan pentingnya
kerja ini muncul, belum memberikan manajemen yang manusiawi, yang pada
banyak aplikasi yang baik dalam setiap hakekatnya berarti penampilan gaya
organisasi, akan tetapi baru mendapat manajemen yang demokratik termasuk
perhatian setelah United Auto Workers dan penyeliaan yang simpatik 5). Dalam
General Motor mengambil inisiatif untuk peningkatan QWL, perkayaan karyawanan
mengaplikasikan kualitas kehidupan kerja merupakan bagian integral yang penting.
untuk mengubah sistem kerja. Kualitas 6). QWL mencakup pengertian tentang
kehidupan kerja pertama kalinya pentingnya tanggung jawab sosial dari
diterapkan untuk merumuskan bahawa pihak manajemen dan perlakuan
setiap proses awal yang diputuskan oleh manajemen terhadap para karyawan yang
perusahaan merupakan sebuah respon atas dapat dipertanggungjawabkan secara etis.
apa yang menjadi keinginan dan harapan Namun demikian tulisan Attewell
pekerja mereka, hal itu diwujudkan dengan & Rule, 1984, Kandasamy & Ancheri,
mendiskusikan persoalan dan menyatukan 2009, juga Penny & Joanne, 2013)
pandangan mereka (perusahaan dan menyebutkan bahwa kualitas kehidupan
karyawan) ke dalam tujuan yang sama kerja merupakan sebuah konsep yang luas,
yaitu peningkatan kinerja karyawan dan untuk itu tidak ada definisi yang dapat
perusahaan (Arifin, 2012). disetujui secara umum. Tetapi, untuk
Sebuah definisi tertua QWL ditemukan memudahkan memahaminya, kualitas
dalam literatur adalah definisi oleh Suttle kehidupan kerja dapat dipandang dalam
(1977) yang mengemukakan QWL sebagai dua maksud : Pertama, bahwa kualitas
sejauh mana anggota organisasi dapat kehidupan kerja adalah sejumlah keadaan
memenuhi kebutuhan pribadi dasar melalui dan praktek dari tujuan perusahaan.
pengalaman mereka ditempat kerja. Contohnya: perkayaan kerja, penyeliaan
Selanjutnya, American Society of Training yang demokratis, keterlibatan karyawan
and Development (1979) memandang QWL dan kondisi kerja yang aman. Sementara
sebagai sejauh mana pekerja dapat yang kedua menyatakan bahwa kualitas
memenuhi kepentingan pribadi dan juga kehidupan kerja adalah persepsi karyawan
pekerjaan mereka. bahwa mereka ingin merasa aman, secara
Pandangan lain mengemukakan bahwa relatif merasa puas dan mendapat
kualitas kehidupan kerja merupakan salah kesempatan mampu tumbuh dan
satu bentuk fisafat yang diterapkan oleh berkembang selayaknya manusia (Wayne
manajemen. Berkaitan sebagai filsafat dalam Arifin, 1999).
manajemen, Siagian (1995) menyatakan Jika diperhatikan satu persatu
bahwa QWL menekankan pada beberapa pandangan para pakar tentang kualitas
hal, yaitu : 1). QWL merupakan program kehidupan kerja, pandangan berikut ini
yang kompetitif dan mempertimbangkan mengarahkan kualitas kehidupan pada hal
berbagai kebutuhan dan tuntutan karyawan. yang berkaitan dengan lingkungan kerja.
2). QWL memperhitungkan tuntutan Seperti pandangan Luthans (1995) menge
peraturan perundang-undangan seperti mukakan konsep kualitas kehidupan kerja
ketentuan yang mengatur tindakan yang sebagai pentingnya penghargaan terhadap
diskriminan, perlakuan karyawanan dengan manusia dalam lingkungan kerjanya.
cara-cara yang manusiawi, dan ketentuan Dengan demikian peran penting dari
tentang system imbalan upah minimum. 3). kualitas kerja adalah mengubah iklim kerja
QWL mengakui keberadaan serikat agar organisasi secara teknis dan
karyawan dalam organisasi dan berbagai

Jurnal Ilmiah Cano Ekonomos Vol. 6 No. 1 Januari 2017 9


KUALITAS KEHIDUPAN KERJA; SUATU TINJAUAN LITERATUR DAN PANDANGAN
DALAM KONSEP ISLAM

manusiawi membawa kepada kualitas merupakan evaluasi kognitif dari seluruh


kehidupan kerja yang lebih baik. rangkaian proses kerja yang memiliki goal
Pandangan Luthans diatas hampir sama orientation, atau mengandung pengertian
dengan pandangan Hackman dan Oldham sebagai keyakinan yang mengarah pada
(1980) yang menjelaskan QWL sebagai different way of approaching, engaging in,
lingkungan kerja yang menguntungkan and responding to achievement situation.
yang mendukung dan mempromosikan Goal orientation bisa dijadikan standar
kepuasan dengan menyediakan karyawan seseorang dalam mengukur dan
dengan imbalan, keamanan kerja dan mengevaluasi kemampuan dan kesuksesan
peluang pertumbuhan karir. Begitu juga nya dan memberikan keyakinan dan
Chan & Einstein (1990) juga menjelaskan motivasi terhadap atribusi dan afeksi,
bahwa QWL mencerminkan sebagai sehingga memunculkan nilai-nilai kualitas
kepedulian terhadap pengalaman orang- bagi dirinya sendiri dan dapat dinilai oleh
orang di tempat kerja, hubungan mereka lingkungannya (performance appraisal).
dengan orang lain, lingkungan kerja dan Dalam kajian literatur Xhakollari
efektivitas mereka pada karyawan. (2013) dijelaskan secara historis beberapa
Dessler (2003) mamandang kualitas definisi populer tentang kualitas kehidupan
kehidupan kerja agak berbeda yaitu kerja dari beberapa pakar yang dapat
keadaan dimana para pegawai dapat dilihat dalam tabel berikut:
memenuhi kebutuhan mereka yang penting
dengan bekerja dalam organisasi, dan Tabel 1 Definisi-definisi kualitas
kemampuan untuk melakukan hal itu kehidupan kerja
bergantung pada apakah terdapat adanya Konsep Kualitas
Tahun Author Sumber
perlakuan yang fair, adil, dan suportif Kehidupan Kerja
terhadap para pegawai, kesempatan bagi 1977 Suttle Is the extent to Kalia, 2006,
tiap pegawai untuk menggunakan kemam which members of p. 430
puan secara penuh, kesempatan untuk the labor organi
zation are able to
mewujudkan diri, yaitu untuk menjadi
satisfy important
orang yang mereka rasa mampu mewujud personal needs
kannya, kesempatan bagi semua pegawai through their expe
untuk berperan secara aktif dalam pengam rience at work
bilan keputusan-keputusan penting yang (adalah sejauh
melibatkan karyawanan mereka. mana anggota orga
Berbeda lagi dengan pandangan nisasi buruh dapat
Saklani (2004) mengemukakan kualitas memenuhi kebutu
kehidupan kerja merupakan kualitas han pribadi yang
harapan manusia dari interaksi mereka penting melalui
pengalaman mere
dalam hubungan antara karyawan dan ka di tempat kerja).
organisasi. Pandangan ini searah dengan American Is the extent to Geet,
pemikiran Schemerhorn, Hunt, & Obsorn Society of which employees Deshpande &
(2005) yang mendefinisikan kualitas training and are able to meet Deshpande,
kehidupan kerja sebagai keseluruhan development their important per 2009, p. 212
kualitas dari pengalaman manusia di sonal and at work
tempat kerja. Salmani (2003) juga (adalah sejauh
menjelaskan bahwa kualitas kehidupan mana karyawan
kerja adalah reaksi karyawan berkaitan mampu memenuhi
kepentingan pribadi
dengan pekerjaan mereka, terutama tentang
dan pekerjaan).
hasil individu dalam konteks pekerjaan dan 1980 Frederick The degree to Frederick,
kesehatan mental, harapan dari pekerjaan which members of 2002, p. 272
dan bagaimana meningkatkan pemenuhan the labor organi
kebutuhan individu. zation are able to
Ames (1992) mengemukakan bahwa satisfy important
kualitas kehidupan kerja karyawan personal needs

10 Jurnal Ilmiah Cano Ekonomos Vol. 6 No. 1 Januari 2017


KUALITAS KEHIDUPAN KERJA; SUATU TINJAUAN LITERATUR DAN PANDANGAN
DALAM KONSEP ISLAM

through their expe promote employee


rience in the organi satisfaction by pro
zation (tingkat dima viding employees
na anggota orga bonuses, job secu
nisasi buruh dapat rity and opportu
memenuhi kebutu nities for growth
han pribadi yang (kondisi dan ling
penting melalui kungan kerja yang
pengalaman menyenangkan
mereka dalam yang mendukung
organisasi). dan menciptakan
1987 Beukema The degree to Weert, kepuasan kerja
which employees Dulmen & dengan memberi
are able to actively Bengsin, kan bonus karya
shape their work in 2008, p. 90 wan, keamanan
accordance with kerja dan peluang
their options, inte untuk
rest and needs berkembang).
(sejauh mana 2001 Khosrowpour Represents the Khosrowpour,
karyawan dapat fulfillment of human 2001, p. 378
secara aktif mem needs at work. A
bentuk pekerjaan high degree of
mereka sesuai consistency
pilihan mereka, between job
kepentingan dan characteristics
kebutuhan). (duties) and a
1990 Kieman dan It refer to the level Schalock & limited group of
Knutson of individual satis College, human needs
faction with the role 1997, p. 64- (including health
of his/her relation 65 and the social
ship with the tasks profiles) can
in the workplace improve both the
(mengacu pada quality working life
tingkat kepuasan and the profitability
individu dengan and efficiency of
peraturan yang the system
berhubungan (merupakan
dengan tugas di pemenuhan
tempat kerja). kebutuhan manusia
1995 Wagner III The degree to Wagner III & di tempat kerja.
dan which the work and Hollenbeck, Keadaan yang
Hollenback members of an 1995. tinggi dan
organization falitate konsisten antara
the completion of karakteristik
important personal pekerjaan dan
needs and interest kelompok terbatas
(sejauh mana kebutuhan manusia
pekerjaan dan yang dapat
anggota organisasi meningkatkan
memfasilitasi peme kualitas kehidupan
nuhan kebutuhan kerja dan
pribadi yang pen keuntungan serta
ting dan kepenti efisiensi sitem).
ngan lainnya. 2001 Sirgy, Efraty, Employee Sirgy, Efraty,
1998 Lau dan May Conditions and Lau & May, Siegel dan satisfaction with a Siegel, & Lee
favorable working 1998, p. 213 Lee range of needs 2001, p. 242
environment that through resources,
support and activities, and

Jurnal Ilmiah Cano Ekonomos Vol. 6 No. 1 Januari 2017 11


KUALITAS KEHIDUPAN KERJA; SUATU TINJAUAN LITERATUR DAN PANDANGAN
DALAM KONSEP ISLAM

outcome arising Danna & Giffin (1999) memandang


from participations bahwa kualitas kehidupan kerja tidak hanya
in the workplace mencakup faktor-faktor yang berkaitan
(kepuasan karya dengan karyawanan seperti kepuasan kerja
wan dengan berba
terhadap gaji yang adil, kepuasan terhadap
gai kebutuhan
melalui sumber hubungan dengan rekan kerja tetapi juga
daya, aktivitas dan faktor yang berkaitan dengan kebahagiaan
hasil yang timbul hidup dan kesejahteraan hidup seseorang.
dari partisipasi di Rivai (2009) menjelaskan bahwa
tempat kerja. kualitas kehidupan kerja mengandung
2010 Pizam Is related to the Pizam, 2010, makna adanya supervisi yang baik, kondisi
issues of rewarding p. 551 kerja yang baik, pembayaran dan imbalan
or enjoyable time yang baik, dan karyawanan yang menarik,
spent in the work menantang dan memberikan penghargaan
environment
yang memadai. Selanjutnya dijelaskan
(terkait dengan isu-
isu menguntungkan bahwa kualitas kehidupan kerja merupakan
atau usaha yang sistematis dari organisasi untuk
menyenangkan memberikan kesempatan yang lebih besar
dari waktu yang kepada karyawan untuk mempengaruhi
dihabiskan dalam karyawanan mereka dan kontribusi mereka
lingkungan kerja). terhadap pencapaian efektifitas perusahaan
Berdasarkan definisi-definisi pakar secara keseluruhan.
pada tabel diatas, kualitas kehidupan kerja Benar seperti yang ungkapkan oleh
pada dasarnya dapat simpulkan sebagai Attewell & Rule (1984), Kandasamy &
konsep yang berbicara tentang tiga hal : 1). Ancheri (2009), Penny & Joanne (2013)
Pemenuhan kebutuhan pribadi karyawan, bahwa kualitas kehidupan kerja merupakan
2). Adanya kewenangan dalam menetapkan sebuah konsep yang luas, untuk itu tidak
pekerjaan, dan 3). Adanya kepuasan dalam ada definisi yang disetujui secara umum.
lingkungan dan pekerjaan karyawan. Dari Banyak ragam pandangan para peneliti
ketiga hal tersebut dapat dimaknai bahwa tentang kualitas kehidupa kerja, namun
kualitas kehidupan kerja merupakan demikian penulis menyimpulkan bahwa
sebagai konsep yang berbicara tentang definisi-definisi diatas pada dasarnya
kesejahteraan hidup karyawan dalam berbicara tentang keseluruhan
bekerja. Kualitas kehidupan kerja berarti kesejahteraan dan kebahagiaan hidup
bahwa sejauhmana organisasi karyawan ditempat kerjanya. Apa yang
memperhatikan kondisi kesejahteraan dibicarakan dari sekian banyak definisi
hidup para karyawan dalam lingkungan diatas adalah bahwa kualitas kehidupan
tempat mereka bekerja. kerja 1). Adanya pemenuhan kebutuhan
Selain defenisi-definisi diatas, yang penting bagi karyawan 2). Adanya
ditemukan juga pandangan Mirkamali perlakuan yang manusiawi terhadap
(2003) yang menjelaskan definisi kualitas karyawan dalam karyawanan, termasuk
kehidupan kerja sebagai hal yang memberikan adanya kewenangan dan
memberikan karyawan suatu kesempatan pertisipasi dalam menetapkan karyawanan,
untuk menetapkan keputusan berkaitan 3). Adanya kepuasan bagi karyawan dalam
dengan produk atau jasa atau juga dalam karyawanan dan juga adanya dimensi sosial
hal meciptakan efektifitas ditempat kerja. yang tercipta dalam lingkungan kerja.
Hal ini hampir serupa dengan pandangan
Cascio (1998) yang menjelaskan bahwa Komponen Kualitas Kehidupan Kerja
kualitas kehidupan kerja berkaitan dengan Kualitas kehidupan kerja pertama
peluang yang diberikan kepada karyawan kalinya diaplikasikan untuk merumuskan
dalam menetapkan keputusan tentang bahwa setiap proses kebijakan yang
karyawanan mereka dan desain tempat diputuskan oleh perusahaan merupakan
kerja. sebuah respon atas apa yang menjadi

12 Jurnal Ilmiah Cano Ekonomos Vol. 6 No. 1 Januari 2017


KUALITAS KEHIDUPAN KERJA; SUATU TINJAUAN LITERATUR DAN PANDANGAN
DALAM KONSEP ISLAM

keinginan dan harapan karyawan mereka 3. Desain karyawanan. Pekerjaan di


(Arifin, 2012). desain untuk membantu karyawan
Tiga perbedaan pendekatan tentang melakukan pekerjaan dengan senang
kualitas kehidupan kerja diidentifikasi dan peduli dengan apa yang dilakukan,
secara umum dalam literatur manajemen serta menjadi berharga dan memiliki
sumber daya manusia. Pada era scientific arti bagi karyawan dalam melakukan
management kualitas kehidupan kerja aktivitas kerja. Desain pekerjaan
didasarkan pada faktor ekstrinsik dari memiliki spesifikasi, yaitu; Skill
karyawanan seperti : gaji, keamanan dan variety, yaitu karyawan lebih
kebersihan, dan keuntungan berwujud ditekankan pada keahliannya, yang
lainnya di tempat kerja. Pada pendekatan dibutuhkan untuk menyelesaikan suatu
hubungan kemanusiaan yang memandang karyawanan; Task identity, yaitu
pengahargaan ekstrinsik merupakan hal karyawan melakukan pekerjaan secara
yang penting, namun juga faktor intrinsik bertahap sesuai prosedur kerja; Task
dari karyawanan seperti : otonomi, significance, yaitu pekerjaan dipandang
tantangan dan konten tugas merupakan sebagai suatu hal yang penting bagi
kunci penting dalam produktivitas dan kehidupan bagi pekerjaan orang lain;
efisiensi. Sedangkan pada pendekatan yang Autonomy, yaitu karyawan memiliki
berorientasi tugas, memberikan fokus pada keleluasaan untuk dapat
unsur penghargaan baik ekstrinsik ataupun mempertanggungjawabkan rancangan
intrinsik (Moghimi, Kazemi & Samiie, pekerjaan sampai pada hasil pekerjaan;
2013). dan Feedback, yaitu karyawan
Werther & Davis (1996) menegaskan memperoleh umpan balik informasi
bahwa kualitas kehidupan kerja yaitu mengenai kinerjanya.
adanya penyeliaan yang baik, kondisi kerja 4. Kesempatan memperoleh
yang baik, gaji yang layak, dan adanya pengembangan potensi diri (human
tantangan serta pemberian penghargaan resources development), yaitu
dalam melaksanakan suatu pekerjaan. kesempatan mengikuti pelatihan
John & Louis (1997) mengemukakan (training), pemahaman nilai (value)
beberapa aspek untuk mengetahui kualitas pekerjaan, disain kerja sebagai
kehidupan kerja pada karyawan sebagai pertimbangan untuk penyelesaian tugas
bagian dari performan manajemen (reason for effort), dan atribusi diri
perusahaan, yang meliputi. (internal locus of control), mengambil
1. Manajemen partisipatif (participatory hikmah atas kegagalan.
of management), yakni karyawan 5. Penghargaan kerja (working reward),
memperoleh kesempatan untuk yakni karyawan mendapat kesempatan
berpartisipasi dalam organisasi, dapat untuk membangun atau meningkatkan
melakukan berbagai aktivitas yang performance sehingga akan berusaha
relevan dengan aktivitas kerja pokok menghindari kegagalan (value),
maupun di luar pekerjaan di berusaha menunjukkan hal yang
lingkungan perusahaan. dipandang lebih berharga
2. Lingkungan kerja yang baik, sehat dan (demonstrating one’s worth), dan dapat
aman (safety, health & work mempertimbangkan pandangan sosial
environment). Karyawan merasa (social comparison) dalam mencapai
nyaman bekerja di lingkungan yang hasil atau prestasi dalam pekerjaan.
tidak termasuk kategori sick Ada 3 (tiga) indikator dalam
environmental (building) meskipun pengukuran kualitas kehidupan kerja yang
dengan pekerjaan berisiko karena dikembangkan oleh Cascio (1992) dan tiga
perusahaan memberikan sarana dan indikator tersebut adalah sistem imbalan
jaminan, sehingga karyawan merasa yang inovatif, artinya bahwa imbalan yang
aman dalam menyelesaikan tugas- diberikan kepada karyawan memungkinkan
tugasnya. mereka untuk memuaskan berbagai
kebutuhannya sesuai dengan standar hidup

Jurnal Ilmiah Cano Ekonomos Vol. 6 No. 1 Januari 2017 13


KUALITAS KEHIDUPAN KERJA; SUATU TINJAUAN LITERATUR DAN PANDANGAN
DALAM KONSEP ISLAM

karyawan yang bersangkutan dan sesuai aquality, individualism 1980, p.


dengan standar pengupahan dan penggajian and democracy in the 247
workplace
yang berlaku di pasaran kerja. Sistem 1984 Mirvis & Safe working Mirvis &
imbalan ini mencakup gaji, tunjangan, Lawler environment, fair Lawler,
bonusrbonus dan berbagai fasilitas lain wages, fair 1984, p.
sebagai imbalan jerih payah karyawan employment 197-212
opportunities and
dalam bekerja. Kemudian Lingkungan opportunities for
kerja, artinya tersedianya lingkungan kerja advancement
yang kondusif, termasuk di dalamnya 1984 Straw & Safety at work, the Ahmadi &
penetapan jam kerja, peraturan yang Heckscher best reward systems, salavati,
higher wage, 2012, p.
berlaku kepemimpinan serta lingkungan
opportunity for growth 236
fisik. Lingkungan ini sangat penting and among other
terutama bagi keselamatan dan participating groups
kenyamanan karyawan dalam menjalankan 1995 Guillory & Opportunity for Guillory &
tugasnya. Ketiganya adalah Restrukturisasi Galindo creativity, self- Galindo,
motivation, self- 1995, p. 21
kerja, yaitu memberikan kesempatan bagi management, pride in
karyawan untuk mendapatkan pekerjaan work, organizational
yang tertantang (job enrichment) dan involvement, loyality
kesempatan yang lebih luas untuk and self-actualization
pengembangan diri. Sehingga dapat
mendorong karyawan untuk lebih Berdasarkan tabel diatas, komponen
mengembangkan dirinya. kualitas kehidupan kerja pada dasarnya
Dalam kajian literatur Xhakollari dapat disimpulkan dalam beberapa hal : 1).
(2013) dijelaskan bahwa kualitas Adanya kesehatan, keselamatan dan
kehidupan kerja memiliki makna yang keamanan kerja, 2). Adanya
berbeda pada ciri populasi tertentu, untuk pengembangan kompetensi diri, 3). Adanya
itu secara historis dijelaskan perbedaan pertimbangan sosial dalam pekerjaan, 4).
pandangan komponen tentang kualitas Adanya otoritas dalam mendesain
kehidupan kerja dalam tabel berikut : pekerjaan.
Su-Li (2008) juga menjelaskan
Tabel 2 Perbedaan pandangan beberapa perbedaan tentang komponen
komponen kualitas kehidupan kualitas kehidupan kerja sebagai berikut :
kerja
Tahun Author Dimensi QWL Sumber Tabel 3 Perbedaan pandangan
komponen kualitas kehidupan
1973 Walton Safe and environment Walton, kerja
and healthy workplace, 1973, p. 15
the opportunity to use
Peneliti Indikator Kualitas
and develop human Kehidupan Kerja
capacities, future Walton 1. Fair and enough
opportunities for (1975) payment (of salary and
growth and security, allowances); 2. Safety and
the integration of work
and life, participation healthy work conditions;
and work design 3. Providing growth
1976 Glasier Job security, good Islam, opportunity and
working conditions, 2011, p. continuous security; 4.
adequate and fair 344
competations
Lawfulness in
1979 Guest Economics reward, Guest, organization; 5. Balance
safety working 1979, p. 76- between work and other
conditions, 77 life aspects; 6. Significant
organizational and
social aids and
interpersonal
relationships and inner cooperation; 7. Social
meaning in one’s life cohesion in work; 8.
1980 Baumgartel Safety at work, wage Baumgartel, development of human

14 Jurnal Ilmiah Cano Ekonomos Vol. 6 No. 1 Januari 2017


KUALITAS KEHIDUPAN KERJA; SUATU TINJAUAN LITERATUR DAN PANDANGAN
DALAM KONSEP ISLAM

capabilities (2007) work importance; 2.


Stein (1983) 1. Independence and organizational
autonomy; 2. Being environment: team spirit,
outstanding and interpersonal relations,
important; 3. Property management style; 3.
and belongingness; 4. social psychology, psychic
Development and and social support, mutual
progress; 5. outside esteem, social picture of
rewards organization, economical
Levine, 1. Esteem and confidence situation
Taylor & to staffs’ capabilities by
Davis(1984) directors; 2. Work Berdasarkan tabel diatas,
change; 3. Work komponen kualitas kehidupan kerja dapat
challenge; 4. Future disimpulkan dalam tiga hal saja, yaitu 1).
development comes from Adanya kualitas dalam kehidupan
current work; 5. Self- pekerjaan, 2). Adanya kualitas sosial, dan
esteem; 6. Cohesion and 3). Adanya kualitas dalam pengembangan
interference of work and diri. Kesemua hal tersebut memperjelaskan
life; 7. Share of work in bahwa kualitas kehidupan kerja sebagai hal
enhance of society yang berbicara tentang keseluruhan
Cai Hui-ru 1. Quality of life: kesejahteraan dan kebahagiaan hidup para
(1994) compensation of services, perkerja dalam lingkungan pekerjaannya.
welfare, work security, Gray & Smeltzer (1989) dalam
work support; 2. Social hasil kajiannya mengidentifikasi delapan
quality: relationship with faktor komponen kualitas kehidupan kerja,
superior, colleagues, and yaitu : 1). Adequacy in compentation, 2).
clients; 3. Growth quality: Safe and healthy working conditions, 3).
participation Immediate opportunity to use and develop
management, rise, human capacities, 4). Opportunity for
individual growth, self- continued growth and security, 5). Social
esteem, work features integration in the work organizations, 6).
Jia Ha wee 1. Need to surveillance; 2. Constitutionalism, 7). Balance of work and
(2003) Need to eagerness and life, 8). Social relevance of work life.
desire; 3. Need to Mengacu pada pandangan konsep
belongingness; 4. need to kualitas kehidupan kerja oleh Sirgy, dkk
self (2001) Martha, dkk (2013) menjelaskan
Chen Jia- 1. Work environment; 2. bahwa salah satu konsep kualitas
Sheng, Fan Salary and allowances; 3. kehidupan kerja didasarkan pada konsep
Jing-Li Welfare; 4. Rise; 5. Work hirarki kebutuhan oleh Maslow,
(2000) nature; 6. Training and selanjutnya kualitas kehidupan kerja
development; 7. Style of merupakan kepuasan atas tujuh kebutuhan
superior leadership; 8. manusia, yaitu : 1). Health and safety
Participation of needs, 2). Economic and family needs, 3).
colleagues; 9. Social needs, 4). Esteem needs, 5).
Organization face; 10. Actualization needs, 6). Knowledge needs,
Communications; 11. 7). Esthetic needs. Ketujuh kebutuhan
Organizational rules; 12. tersebut dikelompokkan kedalam dua
Organizational culture kategori yaitu lower-order dan higher-
and atmosphere; 13. work order. Lower-order QWL adalah health
time and work pressure and safety needs dan economic and family
Qing Tao, 1. Work duties: work needs, sedangkan higher-order QWL
Peng Tian-Yu independence, importance adalah social, esteem, actualization,
& Lou Jian of duties, work feedback, knowledge dan esthetic needs. Dimensi

Jurnal Ilmiah Cano Ekonomos Vol. 6 No. 1 Januari 2017 15


KUALITAS KEHIDUPAN KERJA; SUATU TINJAUAN LITERATUR DAN PANDANGAN
DALAM KONSEP ISLAM

tersebut digunakan dalam banyak manajemen sumber daya insani atau


penelitian seperti Martha et al., (2013) dan manajemen sumber daya manusia dalam
Koonmee (2010) khususnya dalam melihat konsep Islam. Penerapan konsep tersebut
persepsi kualitas kehidupan kerja para dalam organisasi tidak lain adalah untuk
manajer. Sarina Muhamad Noor & menjamin adanya kualitas kehidupan kerja
Mohamad Adli Abdullah (2012) dalam yang baik pagi para karyawan dalam
mengukur kualitas kehidupan kerja organisasi. Dengan maksud lain konsep
karyawan pada salah satu perusahaan tersebut juga merupakan bagian yang tak
manufaktur terbesar di Malaysia. terpisahkan dari konsep pandangan Islam
tentang kualitas kehidupan kerja. Beberapa
Kualitas Kehidupan Kerja dalam konsep dasar tersebut adalah sebagai
Perspektif Islam berikut.
Analisis terhadap defenisi-defenisi 1. Menetapkan mekanisme penetapan
kualitas kehidupan kerja diatas telah upah yang transparan dan adil
disimpulkan bahwa kualitas kehidupan Sejak seorang karyawan diterima
kerja pada hakikatnya merupakan konsep dalam lingkungan organisasi Islam
yang membicarakan tentang kondisi memandang harus disepakati terlebih
menyeluruh atas kesejahteraan dan dahulu upah atau gajinya, hal ini sesuai
kebahagiaan hidup para karyawan dalam dengan Sabda Rasulullah : “Barang siapa
lingkungan pekerjaannya. Untuk itu pada yang mempekerjakan seorang karyawan,
bagian ini kita akan membahas pula maka harus disebutkan upahnya” Hal ini
bagaimana konsep QWL ini dalam berarti bahwa adanya fair dalam sistem gaji
perspektif Islam dan analisis inilah yang atau upah, sehingga karyawan dan majikan
membedakan tulisan ini dari banyak tulisan menjalankan tugas sesuai dengan
tentang QWL. kesepakatan yang telah ditetapkan.
Perlu dijelaskan terlebih dahulu Selain itu, Islam juga mendorong
bahwa Islam tidak hanya sebagai agama agar para majikan untuk membayarkan
yang membahas tentang hubungan manusia upah para karyawan ketika mereka telah
dengan tuhannya, melainkan juga memiliki usai menunaikan tugasnya. Rasulullah
konsep yang universal dan komprehensif bersabda : “Berikanlah upah karyawan
dalam menata kehidupan sesama manusia sebelum keringatnya kering”. Hal ini dapat
baik dalam hal politik, ekonomi, sosial, menghilangkan keraguan karyawan
budaya dan lain sebagainya. Nilai dan sehingga menggangu kualitas hidup dalam
norma-norma Islam merupakan sebagai pekerjaannya. Namun demikian dalam hal
way of life yang layak diterapkan dalam pelaksanaan pembayaran upah bisa
setiap perkembangan kehidupan manusia. dilakukan seminggu sekali atau sebulan
Untuk itu, Islam tentunya juga mengatur sekali sesuai dengan kesepakatan yang
konsep tentang hubungan manusia dalam dilakukan.
lingkungan pekerjaan atau konsep kualitas Islam juga meletakkan dasar dalam
kehidupan kerja, sebagaimana dijelaskan penentuan upah. 1). Upah atau gaji
diatas merupakan konsep tentang kondisi ditentukan berdasarkan jenis pekerjaan, hal
menyeluruh atas kesejahteraan dan ini sesuai dengan firman Allah SWT dalam
kebahagiaan hidup para karyawan dalam Al-Quran Surah Al-Ahqaf ayat 19. Untuk
lingkungan pekerjaannya. Islam juga hadir itu upah yang dibayarkan kepada masing-
sebagai agama Rahmatan Lil ‘Aalamiin masing pegawai bisa berbeda berdasarkan
(Rahmat bagi Sekalian Alam), yang jenis pekerjaan dan tanggung jawab yang
tentunya memiliki konsep dalam menata dipikulnya. 2). Upah ditentukan
kehidupan manusia agar senantiasa dalam berdasarkan kondisi tingkat kebutuhan dan
kesejahteraan dan kebahagiaan, serta dalam kesejahteraan masyarakat setempat. Jika
kedamaian. tingkat biaya hidup masyarakat setempat
Dalam menata kehidupan meningkat, maka upah para pegawai harus
pekerjaan dalam organisasi, Ibrahim (2006) dinaikkan, sehingga mereka bisa memenuhi
menjelaskan konsep dasar dalam kebutuhan hidup.

16 Jurnal Ilmiah Cano Ekonomos Vol. 6 No. 1 Januari 2017


KUALITAS KEHIDUPAN KERJA; SUATU TINJAUAN LITERATUR DAN PANDANGAN
DALAM KONSEP ISLAM

Prinsip dasar yang digunakan derajat seseorang dalam kehidupan.


Rasulullah dan Khulafaur Rasyidin adalah Pelatihan dalam segala bidang pekerjaan
pertengahan, moderat dalam penentuan merupakan bentuk ilmu untuk
upah pegawai, tidak berlebih-lebihan atau meningkatkan kinerja, dimana Islam
terlalu sedikit. Tujuan utama pemberian mendorong umatnya untuk bersungguh-
upah adalah agar pegawai mampu sungguh dan memuliakan pekerjaan.
memenuhi segala kebutuhan pokok hidup Islam mendorong untuk melakukan
mereka, sehingga mereka tidak terdorong pelatihan terhadap para karyawan dengan
untuk melakukan tindakan yang tidak tujuan mengembangkan kompetensi dan
dibenarkan untuk sekedar memenuhi kemampuan teknis karyawan dalam
nafkah diri dan keluarga. menunaikan tanggung jawab pekerjaanya.
Jika kualitas kehidupan kerja Rasulullah memberikan pelatihan terhadap
dimaknai sebagai adanya transparansi orang yang diangkat untuk mengurusi
dalam lingkungan kerja serta adanya persoalan kaum muslimin, dan
pemenuhan kebutuhan hidup dasar para membekalinya dengan nasehat dan
karyawan dalam organisasi, sebagaimana beberapa petunjuk.
dijelaskan oleh banyak defenisi para pakar Konsep QWL Islam tidak hanya
diatas, maka Islam jauh terlebih dahulu memandang dari aspek pemenuhan
memandang konsep ini merupakan hal kebutuhan secara jasmani seperti dijelaskan
penting dalam organisasi. Islam dalam hal diatas, tetapi juga secara ruhani, yaitu
ini sangat menekankan kata “adil” yaitu adanya upaya pengembangan kompetensi
adanya penetapan upah yang transparan dan pelatihan bagi karyawan. Hampir
dan adil atau berarti upah yang disepakati secara umum tulisan para pakar diatas
bersama dan dihitung untuk memenuhi menjelaskan indikator QWL salah satunya
kebutuhan hidup secara wajar, tidak terlalu adalah adanya pengembangan kompetensi
tinggi juga tidak terlalu rendah. pegawai dan konsep Islam juga
memandang sama bahwa penting adanya
2. Solidaritas sosial pengembangan kompetensi dan pelatihan
Dalam Islam istilah solidaritas dalam kualitas kehidupan kerja pegawai.
sosial memiliki hubungan yang erat dengan
upah atau gaji. Seseorang yang mampu 4. Hubungan kemanusiaan
bekerja, akan diberikan upah sesuai dengan Hubungan antara sesama karyawan
kinerjanya atau tanggung jawab pekerjaan dan juga antara karyawan dan manajemen
yang diembannya. Adapun ketika mereka dalam organisasi merupakan aspek penting
sudah tidak mampu lagi bekerja, negara untuk memenuhi kebutuhan mereka yang
memiliki tanggung jawab untuk memenuhi bersifat non-materi (kejiwaan, spiritual).
kebutuhannya beserta keluarganya. Hal ini Jika kebutuhan spiritual ini terpenuhi akan
juga bermakna bahwa organisasi mesti mendorong dan memotivasi pegawai untuk
menjamin tentang keamanan dan bekerja lebih optimal. Mereka melakukan
keselamatan para karyawan dan juga itu semua dengan penuh keikhlasan dan
jaminan pensiun setelah mereka lanjut usia. semangat dalam membantu satu sama lain.
Jika konsep QWL Islam yang Konsep hubungan kemanusiaan ini terdiri
pertama diatas adalah adanya penetapan dari beberapa hal :
upah yang transparan dan adil, maka yang
kedua kualitas kehidupan kerja juga a). Merasakan ketenangan dan
dimaknai sebagai adanya jaminan ketenteraman
keamanan dan keselamatan kerja, serta Pegawai dalam suatu organisasi
jaminan pensiun karyawan. harus mendapatkan ketenteraman dan
ketenangan. Para karyawan baru tidak
3. Pengembangan kompetensi dan perlu khawatir dan ketakutan atas
pelatihan pembicaraan karyawan lama dan atasan.
Islam memandang bahwa ilmu Atasan perlu memberikan perhatian ekstra
merupakan dasar penentuan martabat dan guna membantu pekerjaan bawahan

Jurnal Ilmiah Cano Ekonomos Vol. 6 No. 1 Januari 2017 17


KUALITAS KEHIDUPAN KERJA; SUATU TINJAUAN LITERATUR DAN PANDANGAN
DALAM KONSEP ISLAM

mereka, memberikan petunjuk secara yang lebih baik dari apa yang telah mereka
bijaksana, tidak dengan kesombongan dan kerjakan” (Al-Nahl; 97).
merendahkan orang lain. Hal ini Islam mendorong umatnya untuk
berdasarkan kepada firman Allah : memberikan semangat dan motivasi bagi
“Serulah (manusia) kepada jalan tuhanmu pegawai dalam menjalankan tugas mereka.
dengan hikmah (hikmah: ialah perkataan Kinerja dan upaya mereka harus diakui,
yang tegas dan benar yang dapat dan mereka harus dimuliakan jika memang
membedakan antara yang hak dan yang bekerja dengan baik. pegawai yang
batil) dan pelajaran yang baik dan menunjukkan kinerja baik, bisa diberi
bantahlah mereka dengan cara yang baik” bonus atau insentif guna menghargai dan
(An-Nahl;125). memuliakan prestasi yang telah dicapainya.
Alquran memberikan petunjuk Rasulullah juga memberikan pembelajaran
kepada kaum muslimin bahwa hubungan bahwa para pejabat dan pegawai harus
yang terbentuk diantara sesama mereka, senantiasa dipantau dan dikoreksi, mereka
harus dibangun dengan sikap untuk saling harus ditunjukkan kesalahan yang mungkin
menghormati dan menjauhi untuk saling mereka lakukan. Akan tetapi, cara
menghina serta memperlakukan orang lain mengingatkannya harus bijaksana, tidak
dengan buruk. bisa dilakukan dihadapan khalayak ramai
untuk menjaga kehormatan dan harga diri
b. Merasa sebagai bagian dari organisasi mereka.
Sesama pegawai adalah saudara,
saling membantu satu sama lain dalam d. Keyakinan terhadap tujuan dan
menyelesaikan pekerjaan. Mereka layaknya tanggung jawab
satu bangunan yang saling menguatkan Seorang pegawai yang mengetahui
satu sama lain. Pegawai muslim, akidah tujuan dan tanggung jawab pekerjaan yang
yang dimilikinya akan mendorongnya dilakukannya, mengetahui hubungannya
untuk menjauhi sikap sombong, bertindak dengan pegawai lain, adalah orang yang
zalim, hasud atau berbangga diri. terbuka hatinya dan lapang jiwanya.
Rasulullah bersabda : “Wahai manusia, Mereka memiliki semangat dan etos kerja
sesungguhnya Tuhan kalian adalah satu, yang tinggi, dan mampu menunaikan
bapak kalian adalah satu, kalian semua semua tugas pekerjaanya dengan
adalah keturunan Adam a.s dari tanah. keikhlasan dan ketenangan jiwa.
Sesungguhnya, orang yang paling mulia Islam mendorong untuk
diantara kalian adalah orang yang paling bertanggung jawab terhadap tugas dan
bertaqwa. Tidak ada keutamaan orang kewajiban, serta memotivasi mereka guna
Arab atas orang ‘Ajam, orang berkulit menunjukkan kinerja yang optimal, dan
merah atas orang berkulit putih, kecuali saling berkompetisi dalam kebaikan.
tingkat ketaqwaannya”. Dengan demikian, masing-masing pribadi
muslim memiliki beban tanggung jawab
c. Mengakui kinerja dan memberikan yang harus dipikulnya.
tindak korektif
Ini merupakan persoalan krusial e. Terhindar dari tindak kezaliman
antara atasan dan bawahan pada suatu Tugas pokok pegawai dalam
organisasi. Allah memberikan dorongan pemerintahan Islam adalah melindungi
untuk memberikan insentif bagi orang yang rakyat dari tindak kezoliman. Rasulullah
mampu menunjukkan kinerja optimal. mendorong untuk berlaku adil terhadap
Allah berfirman : “Barang siapa yang orang-orang yang terzalimi dan tetap
mengerjakan amal saleh, baik laki-laki menjaga kehormatan dan kemuliaan
maupun perempuan dalam keadaan mereka, serta terbebas dari kezaliman.
beriman, maka sesungguhnya akan kami Allah berfirman : “Dan sesungguhnya
berikan kepadanya kehidupan yang baik telah kami muliakan anak-anak Adam,
dan sesungguhnya akan kami berikan kami angkat mereka dari daratan dan di
balasan kepada mereka dengan pahala lautan, kami beri mereka rezki dari yang

18 Jurnal Ilmiah Cano Ekonomos Vol. 6 No. 1 Januari 2017


KUALITAS KEHIDUPAN KERJA; SUATU TINJAUAN LITERATUR DAN PANDANGAN
DALAM KONSEP ISLAM

baik-baik dan kami lebihkan mereka dalam menetapkan pekerjaan, dan 3).
dengan kelebihan yang sempurna atas Adanya kepuasan dalam lingkungan
kebanyakan makhluk yang telah kami dan pekerjaan karyawan.
ciptakan” (Al-Isra’;70). Dalam konteks 2. Berdasarkan ketiga hal tersebut, dapat
keorganisasian terhindar dari kezoliman ini disimpulkan dengan bahwa kualitas
juga merupakan wujud dari terbebasnya kehidupan kerja merupakan konsep
para karyawan dalam perilaku zalim baik yang berbicara tentang kesejahteraan
yang dilakukan oleh sesama rekan sekerja dan kebahagiaan hidup karyawan
ataupun juga dari perilaku dalam bekerja. Kualitas kehidupan
pimpinan/majikan. kerja berarti bahwa sejauhmana
Hampir sama dengan pandangan organisasi memperhatikan kondisi
secara umum para pakar diatas, bahwa kesejahteraan dan kebahagiaan hidup
QWL juga ditunjukkan oleh adanya para karyawan dalam lingkungan
kehidupan sosial yang baik dalam tempat mereka bekerja.
lingkungan organisasi dan Islam juga 3. Berdasarkan banyak pandangan para
menekankan penting adanya hubungan pakar, komponen kualitas kehidupan
kemanusiaan ini, . Namun demikian, Islam kerja dapat disimpulkan dalam tiga hal
membagi konsep hubungan kemanusiaan saja, yaitu 1). Adanya kualitas dalam
menjadi lima aspek, yaitu: 1). Adanya kehidupan pekerjaan, 2). Adanya
ketenteraman dan kedamaian dalam kualitas sosial, dan 3). Adanya kualitas
kehidupan pekerjaan, 2). Adanya rasa dalam pengembangan diri. Kesemua
memiliki organisasi, 3). Adanya pengakuan hal tersebut memperjelaskan bahwa
terhadap kinerja dan memberikan tindakan kualitas kehidupan kerja sebagai hal
korektif yang tepat bagi karyawan yang yang berbicara tentang keseluruhan
belum mampu memberikan kinerja terbaik, kesejahteraan dan kebahagiaan hidup
4). Adanya keyakinan terhadap tujuan dan para perkerja dalam lingkungan
tanggung jawab, dan 5). Tidak adanya pekerjaannya.
tindakan kezoliman dalam organisasi. 4. Dalam konsep Islam kualitas
Telah disimpulkan secara umum kehidupan kerja dapat dilihat dari
diatas, bahwa kualitas kehidupan kerja aspek: 1). Adanya pemenuhan
adalah konsep yang membicarakan tentang kebutuhan hidup secara wajar, dengan
kebahagiaan dan kesejahteraan karyawan transparan dan adil, 2). Adanya
dalam lingkungan pekerjaan. Dalam solidaritas sosial, yaitu keselamatan
konsep Islam berdasarkan telaah pustaka dan kesehatan kerja serta tunjangan
diatas QWL dapat dilihat dari aspek: 1). pensiun, 3). Adanya pengembangan
Adanya pemenuhan kebutuhan hidup kompetensi dan pelatihan, 4). Adanya
secara wajar, dengan transparan dan adil, hubungan kemanusiaan yang baik
2). Adanya solidaritas sosial, yaitu dalam organisasi antara sesama
keselamatan dan kesehatan kerja serta karyawan juga antara karyawan dan
tunjangan pensiun, 3). Adanya manajemen organisasi.
pengembangan kompetensi dan pelatihan, 5. Tulisan ini hanya berfokus pada
4). Adanya hubungan kemanusiaan yang pembahasan tentang konsep defenisi
baik dalam organisasi antara sesama QWL, konsep komponen QWL dan
karyawan juga antara karyawan dan penelaahan konsep QWL dalam
manajemen organisasi. perspektif Islam. Kajian selanjutnya
diharapkan dapat memperluas
KESIMPULAN DAN SARAN pembahasan seperti menganalisis isu-
1. Berdasarkan definisi para pakar, isu dan arah model penelitian tentang
kualitas kehidupan kerja pada dasarnya QWL saat ini, juga langkah
dapat simpulkan sebagai konsep yang pelaksanaan konsep QWL dalam
berbicara tentang tiga hal : 1). organisasi. Dalam menguraikan konsep
Pemenuhan kebutuhan pribadi QWL dari perspektif Islam tulisan ini
karyawan, 2). Adanya kewenangan hanya bertumpu pada buku Ibrahim

Jurnal Ilmiah Cano Ekonomos Vol. 6 No. 1 Januari 2017 19


KUALITAS KEHIDUPAN KERJA; SUATU TINJAUAN LITERATUR DAN PANDANGAN
DALAM KONSEP ISLAM

(2006) yang berjudul manajemen Golkar, H. (2013). The relationship


syariah, untuk itu, kajian selanjutnya between qwl and job satisfaction :
diharapkan dapat memperluas literatur- a survey of human resource
literatur Islam lainnya khususnya yang managers in Iran. Interdiciplinary
membahas tentang konsep manajemen Journal of Contemporary
sumber daya manusia Islam.
Research In Business, Vol. 5 No.
8, Hal. 215-224.
DAFTAR PUSTAKA Greenberg & Baron dalam Farahbakhsh, S.
Arifin, N. (2012). Analisis kualitas (2012). The role of emotional
kehidupan kerja, kinerja, dan intelligence in increasing quality
kepuasan kerja pada CV. Duta of work life in school principals.
senenan jepara. Jurnal Procedia Social and Behavioral
Economia,Volume 8, Nomor 1, Sciences (46). Hal. 31 – 35.
Hal. 11-21. Greenhaus dalam Sarina Muhamad Noor &
Boonrod, W., (2009). Quality of working Mohamad Adli Abdullah. (2012).
life: perceptions of professional Quality of work life among
nurses at Phramongkutklao factory worker in Malaysia.
hospital. J Med Assoc Thai, Hal. Procedia- Sosial and behavioural
7-15. sciences 35. Hal. 739-745.
Cascio dalam Moghimi, S.M., Kazemi, M., Gupta, M., & Sharma, P., (2011). factor
& Samiie, S. (2012). Studying the credentials boosting quality of
relationship between work life of BSNL employees in
organizational justice and Jammu Region. Sri Krishna
employees’ quality of work life in International Research &
public organizations : a case Educational Consortium, 2(1),
study of qom province. Iranian 79-89.
Journal of Management Studies Hackman, J.R. & Oldham, G.R. (1980).
Vol. 6 No. 1, Hal. 117-143. Work Redisign. Reading M.A :
Cascio, W.F. (1992). Managing Human Addison-Wesley.
Resources : Productivity, QWL Ibrahim, A. (2006). Manajemen Syariah,
and Profits. 3rd edition. Sebuah Kajian Historis dan
Singapore: Irwin McGraw Hill Kontemporer. Alih Bahasa
Inc. Dimyauddin Djuwaini. PT.
Danna, K. & Griffin, R.W. (1999). Health RajaGrafindo Persada, Jakarta.
and well being in the workplace: John & Luis dalam Wayne, Wood (2003).
A review and syinthetis of Quality of work life gives
literature. Journal of management recommendations; some changes
25. P. 357-384. already in the works June 20,
Dessler, Gary. (2003). Manajemen Sumber 2003, diambil tanggal 20 April
Daya Manusia. Edisi 9. New 2010, dari
Jersey; Printice Hall Inc. http://www.mc.vanderbilt.edu/rep
Farjad, H.R & Varnous, S. (2013). Study of ort er/index.html?ID=2735.
relationship of quality of work Kanten, S. & Sadullah, O. (2012). An
life (QWL) and organizational empirical research on relationship
commitment. Interdisciplinary quality of work life and work
journal pf contemporary research engagement. Procedia Social and
in business, Vol. 4, No. 9, Hal. Behavioral Sciences (62) Hal.
449-456. 360 – 366.

20 Jurnal Ilmiah Cano Ekonomos Vol. 6 No. 1 Januari 2017


KUALITAS KEHIDUPAN KERJA; SUATU TINJAUAN LITERATUR DAN PANDANGAN
DALAM KONSEP ISLAM

Luthans dalam Arifin, N. (2012). Analisis Saklani dalam Sarina Muhamad Noor &
kualitas kehidupan kerja, kinerja, Mohamad Adli Abdullah. (2012).
dan kepuasan kerja pada CV. Quality of work life among
Duta senenan jepara. Jurnal factory worker in Malaysia.
Economia,Volume 8, Nomor 1, Procedia- Sosial and behavioural
Hal. 11-21. sciences 35. Hal. 739-745.
Marta, J.K.M. (2013). Perceptions about Salmani D. (2005). Improving the quality
ethics institutionalization and of work life and organizational
quality of work life: Thai versus behavior. Tehran, School of
American marketing managers. Management.
Journal of Business Research 66. Salmani, D. (2005). Improving the quality
Hal. 381–389. of work life and organizational
Mirkamali dalam Moghimi, S.M., Kazemi, behavior. Tehran, School of
M., & Samiie, S. (2012). Management.
Studying the relationship between Sarina Muhamad Noor & Mohamad Adli
organizational justice and Abdullah. (2012). Quality of
employees’ quality of work life in work life among factory worker
public organizations : a case in Malaysia. Procedia- Sosial and
study of qom province. Iranian behavioural sciences 35. Hal.
Journal of Management Studies 739-745.
Vol. 6 No. 1, Hal. 117-143. Schemerhorn, J.R., Hunt, J.G., & Osborn,
Moghimi, S.M., Kazemi, M., & Samiie, S. R.N. (2005). Organisasional
(2012). Studying the relationship Behaviour An Asia - Pacific
between organizational justice Perspective. Jacaranda Wiley,
and employees’ quality of work Australia.
life in public organizations : a Siagian dalam Arifin, N. (2012). Analisis
case study of qom province. kualitas kehidupan kerja, kinerja,
Iranian Journal of Management dan kepuasan kerja pada CV.
Studies Vol. 6 No. 1, Hal. 117- Duta senenan jepara. Jurnal
143. Economia,Volume 8, Nomor 1,
Penny, W.Y.K & Joanne, C.S.H. (2013). Hal. 11-21.
Casino employees’ perceptions of Sirgy, M., Efraty, D., Siegel, P., Lee, D.J.
their quality of work life. (2001). A new measure of quality
International Journal of of working life (QWL) based on
Hospitality Management (34) need satisfaction and spillover
348– 358. theories. Social Indicators
Rivai, Veitzhal. (2009). Manajemen Research (55) Hal. 241–302.
sumber daya manusia untuk Sirgy, M., Efraty, D., Siegel, P., Lee, D.J.,
perusahaan. Jakarta: Raja (2001). A new measure of quality
Grafindo Perkasa. of working life (QWL) based on
Ryan dalam Golkar, H. (2013). The need satisfaction and spillover
relationship between qwl and job theories. Social Indicators
satisfaction : a survey of human Research 55 (3), 241–302.
resource managers in Iran. Su-Li dalam Farjad, H.R & Varnous, S.
Interdiciplinary Journal of (2013). Study of relationship of
Contemporary Research In quality of work life (QWL) and
Business, Vol. 5 No. 8, Hal. 215- organizational commitment.
224. Interdisciplinary journal pf

Jurnal Ilmiah Cano Ekonomos Vol. 6 No. 1 Januari 2017 21


KUALITAS KEHIDUPAN KERJA; SUATU TINJAUAN LITERATUR DAN PANDANGAN
DALAM KONSEP ISLAM

contemporary research in being: test of a model of health


business, Vol. 4, No. 9, Hal. 449- work organization. Journal of
456. Occupational and Organizational
Suttle dalam Xhakollari, L. (2013). Quality Psychology 77 (4), 565–588.
of work life of mental health Xhakollari, L. (2013). Quality of work life
professionals in Albania. of mental health professionals in
Mediterranean Journal Pf Social Albania, Mediterranean journal
Sciences, Vol. 4, No.1. pf social sciences, Vol. 4, No.1
Wilson, M.G., DeJoy, D.M., Vandenberg,
R.J., Richardson, H.A., McGrath,
A.L. (2004). Work characteristics
and employee health and well-

22 Jurnal Ilmiah Cano Ekonomos Vol. 6 No. 1 Januari 2017

Anda mungkin juga menyukai