Arrafiqur Rahman
Fakultas Ekonomi Universitas Pasir Pengaraian
Email: rf9185@gmail.com
ABSTRAK
Sebagai sebuah hasil dari konferensi buruh internasional pertama di New York
tahun 1972, konsep tentang kualitas kehidupan kerja telah menjadi topik yang terus
dibicarakan dalam literatur ilmu manajemen. Banyak kajian menyatakan kualitas
kehidupan kerja merupakan aspek yang sangat penting untuk diperhatikan dalam
organisasi, maka oleh karena itu, kajian ini bertujuan untuk mengurai dan
menyimpulkankan konsep tentang kualitas kehidupan kerja serta menjelaskan pandangan
dari perspektif Islam. Oleh karena tulisan ini merupakan sebuah kajian literatur, maka
kajian ini menggunakan metode studi kepustakaan. Studi kepustakaan dilakukan dengan
mereview artikel baik dalam bentuk jurnal ilmiah dan makalah juga studi pustaka buku-
buku dengan sumber-sumber yang dipandang akurat dan dapat dipercaya. Teknik
penelusuran studi kepustakaan dilakukan baik secara online juga secara kunjungan buku
perpustakaan. Hasil kajian menyimpulkan bahwa: 1). Kualitas kehidupan kerja merupakan
konsep yang berbicara tentang kesejahteraan dan kebahagiaan hidup karyawan dalam
bekerja, 2). Dalam konsep Islam kualitas kehidupan kerja dapat dilihat dari aspek: a).
Adanya pemenuhan kebutuhan hidup secara wajar, dengan transparan dan adil, b). Adanya
solidaritas sosial, yaitu keselamatan dan kesehatan kerja serta tunjangan pensiun, c).
Adanya pengembangan kompetensi dan pelatihan, d). Adanya hubungan kemanusiaan yang
baik dalam organisasi antara sesama karyawan juga antara karyawan dan manajemen
organisasi
yang tinggi sangat penting bagi organisasi berencana akan menerapkan QWL atau
untuk menarik dan mempertahankan sebagai evaluasi atas penerapan konsep
karyawan (Boonrod, 2009; Kanten & QWL yang telah dilakukan dalam
Sadullah, 2012). Ketika organisasi organisasinya. Selain itu, tulisan ini juga
menawarkan kualitas kehidupan kerja memperluas literatur tentang QWL,
kepada karyawan mereka, itu adalah terutama menganalisis dan memberikan
pertanda yang baik untuk meningkatkan rangkuman konsep QWL atas banyak
imej dalam menarik dan mempertahankan artikel yang membahasnya, juga
karyawan. Hal ini menunjukkan bahwa memberikan perluasan dengan membahas
perusahaan dapat menawarkan lingkungan konsep QWL dari perspektif Islam.
kerja yang sesuai kepada karyawan dan
pada akhirnya karyawan akan mempunyai METODE KAJIAN
komitmen yang tinggi dan organisasi dapat Tulisan ini merupakan sebuah kajian
pula mengurangi biaya karena adanya literatur tentang konsep kualitas kehidupan
tekanan yang tinggi (Sarina Muhamad kerja. Untuk itu penulis menggunakan
Noor & Mohamad Adli Abdullah, 2012). metode studi kepustakaan. Studi
Greenhaus, sejak 1987 telah kepustakaan dilakukan dengan mereview
mengemukakan bahwa QWL berkaitan artikel baik dalam bentuk jurnal ilmiah dan
dengan kepuasan karyawan dan perilaku makalah dan juga studi pustaka buku-buku
yang berkaitan dengan karyawanan. yang membahas tentang kualitas kehidupan
Setelah karyawan mengalami kenikmatan kerja dengan sumber-sumber yang
dalam bekerja di sebuah organisasi, mereka dipandang akurat dan dapat dipercaya.
akan merasa puas dan mempengaruhi Teknik penelusuran studi kepustakaan
komitmen mereka dalam tugas sehari-hari. dilakukan baik secara online juga secara
Selain itu, QWL juga mempunyai pengaruh kunjungan buku perpustakaan. Secara
yang signifikan kepada masyarakat. online penulis menggunakan media
Seorang karyawan yang bahagia akan penelusuran web www.google.com untuk
mengalami perasaan positif dan perasaan mencari artikel berkaitan dengan kualitas
ini dilakukan untuk keluarga dan kehidupan kerja, selain itu penulis juga
masyarakat (Bagtasos, 2011; Sarina secara khusus menelusuri artikel
Muhamad Noor & Mohamad Adli menggunakan media jurnal elektronik
Abdullah, 2012). lainnya seperti : proquest, emerald dan
Greenberg dan Baron (1997) juga science direct sebagai media jurnal
percaya bahwa QWL merupakan salah satu internasional yang mempublikasikan
elemen yang menyumbang terhadap artikel ilmiah yang dapat dipercaya. Hasil
kemajuan organisasi karena QWL akan penelusuran literatur atas artikel ilmiah
mampu memberikan motivasi dan tersebut selanjutnya dipelajari dan
kepuasan kerja yang tinggi bagi karyawan, dianalisis dengan membuat kesimpulan
serta meningkatnya tingkat tanggungjawab kajian literatur tentang konsep kualitas
dan komitmen karyawan. kehidupan kerja.
Mengingat pentingnya pemahaman
konsep serta penerapan kualitas kehidupan PEMBAHASAN
kerja dilingkungan organisasi tersebut, Sejarah Awal dan Pengertian Kualitas
maka oleh karena itu, tulisan ini berusaha Kehidupan Kerja
untuk menguraikan konsep tentang kualitas Konsep kualitas kehidupan kerja pada
kehidupan kerja tersebut, menguraikan alur awalnya lahir tahun 1972 sejak terjadinya
perkembangan pemahaman dan penerapan revolusi industri dan juga terbentuknya
praktek konsep tersebut dan menguraikan serikat kerja. Serikat kerja mengadakan
pula pandangan konsep kualitas kehidupan konferensi buruh internasional pertama dan
kerja tersebut berdasarkan dalam perspektif menghasilkan sebuah konsep kualitas
Islam, sehingga dengan demikian tulisan kehidupan kerja (Ryan, 1995; Golkar,
ini diharapkan dapat memperluas wawasan 2013). Konsep tersebut mengarahkan
para pimpinan organisasi ketika mungkin perhatian organisasi agar memberikan
mereka, memberikan petunjuk secara yang lebih baik dari apa yang telah mereka
bijaksana, tidak dengan kesombongan dan kerjakan” (Al-Nahl; 97).
merendahkan orang lain. Hal ini Islam mendorong umatnya untuk
berdasarkan kepada firman Allah : memberikan semangat dan motivasi bagi
“Serulah (manusia) kepada jalan tuhanmu pegawai dalam menjalankan tugas mereka.
dengan hikmah (hikmah: ialah perkataan Kinerja dan upaya mereka harus diakui,
yang tegas dan benar yang dapat dan mereka harus dimuliakan jika memang
membedakan antara yang hak dan yang bekerja dengan baik. pegawai yang
batil) dan pelajaran yang baik dan menunjukkan kinerja baik, bisa diberi
bantahlah mereka dengan cara yang baik” bonus atau insentif guna menghargai dan
(An-Nahl;125). memuliakan prestasi yang telah dicapainya.
Alquran memberikan petunjuk Rasulullah juga memberikan pembelajaran
kepada kaum muslimin bahwa hubungan bahwa para pejabat dan pegawai harus
yang terbentuk diantara sesama mereka, senantiasa dipantau dan dikoreksi, mereka
harus dibangun dengan sikap untuk saling harus ditunjukkan kesalahan yang mungkin
menghormati dan menjauhi untuk saling mereka lakukan. Akan tetapi, cara
menghina serta memperlakukan orang lain mengingatkannya harus bijaksana, tidak
dengan buruk. bisa dilakukan dihadapan khalayak ramai
untuk menjaga kehormatan dan harga diri
b. Merasa sebagai bagian dari organisasi mereka.
Sesama pegawai adalah saudara,
saling membantu satu sama lain dalam d. Keyakinan terhadap tujuan dan
menyelesaikan pekerjaan. Mereka layaknya tanggung jawab
satu bangunan yang saling menguatkan Seorang pegawai yang mengetahui
satu sama lain. Pegawai muslim, akidah tujuan dan tanggung jawab pekerjaan yang
yang dimilikinya akan mendorongnya dilakukannya, mengetahui hubungannya
untuk menjauhi sikap sombong, bertindak dengan pegawai lain, adalah orang yang
zalim, hasud atau berbangga diri. terbuka hatinya dan lapang jiwanya.
Rasulullah bersabda : “Wahai manusia, Mereka memiliki semangat dan etos kerja
sesungguhnya Tuhan kalian adalah satu, yang tinggi, dan mampu menunaikan
bapak kalian adalah satu, kalian semua semua tugas pekerjaanya dengan
adalah keturunan Adam a.s dari tanah. keikhlasan dan ketenangan jiwa.
Sesungguhnya, orang yang paling mulia Islam mendorong untuk
diantara kalian adalah orang yang paling bertanggung jawab terhadap tugas dan
bertaqwa. Tidak ada keutamaan orang kewajiban, serta memotivasi mereka guna
Arab atas orang ‘Ajam, orang berkulit menunjukkan kinerja yang optimal, dan
merah atas orang berkulit putih, kecuali saling berkompetisi dalam kebaikan.
tingkat ketaqwaannya”. Dengan demikian, masing-masing pribadi
muslim memiliki beban tanggung jawab
c. Mengakui kinerja dan memberikan yang harus dipikulnya.
tindak korektif
Ini merupakan persoalan krusial e. Terhindar dari tindak kezaliman
antara atasan dan bawahan pada suatu Tugas pokok pegawai dalam
organisasi. Allah memberikan dorongan pemerintahan Islam adalah melindungi
untuk memberikan insentif bagi orang yang rakyat dari tindak kezoliman. Rasulullah
mampu menunjukkan kinerja optimal. mendorong untuk berlaku adil terhadap
Allah berfirman : “Barang siapa yang orang-orang yang terzalimi dan tetap
mengerjakan amal saleh, baik laki-laki menjaga kehormatan dan kemuliaan
maupun perempuan dalam keadaan mereka, serta terbebas dari kezaliman.
beriman, maka sesungguhnya akan kami Allah berfirman : “Dan sesungguhnya
berikan kepadanya kehidupan yang baik telah kami muliakan anak-anak Adam,
dan sesungguhnya akan kami berikan kami angkat mereka dari daratan dan di
balasan kepada mereka dengan pahala lautan, kami beri mereka rezki dari yang
baik-baik dan kami lebihkan mereka dalam menetapkan pekerjaan, dan 3).
dengan kelebihan yang sempurna atas Adanya kepuasan dalam lingkungan
kebanyakan makhluk yang telah kami dan pekerjaan karyawan.
ciptakan” (Al-Isra’;70). Dalam konteks 2. Berdasarkan ketiga hal tersebut, dapat
keorganisasian terhindar dari kezoliman ini disimpulkan dengan bahwa kualitas
juga merupakan wujud dari terbebasnya kehidupan kerja merupakan konsep
para karyawan dalam perilaku zalim baik yang berbicara tentang kesejahteraan
yang dilakukan oleh sesama rekan sekerja dan kebahagiaan hidup karyawan
ataupun juga dari perilaku dalam bekerja. Kualitas kehidupan
pimpinan/majikan. kerja berarti bahwa sejauhmana
Hampir sama dengan pandangan organisasi memperhatikan kondisi
secara umum para pakar diatas, bahwa kesejahteraan dan kebahagiaan hidup
QWL juga ditunjukkan oleh adanya para karyawan dalam lingkungan
kehidupan sosial yang baik dalam tempat mereka bekerja.
lingkungan organisasi dan Islam juga 3. Berdasarkan banyak pandangan para
menekankan penting adanya hubungan pakar, komponen kualitas kehidupan
kemanusiaan ini, . Namun demikian, Islam kerja dapat disimpulkan dalam tiga hal
membagi konsep hubungan kemanusiaan saja, yaitu 1). Adanya kualitas dalam
menjadi lima aspek, yaitu: 1). Adanya kehidupan pekerjaan, 2). Adanya
ketenteraman dan kedamaian dalam kualitas sosial, dan 3). Adanya kualitas
kehidupan pekerjaan, 2). Adanya rasa dalam pengembangan diri. Kesemua
memiliki organisasi, 3). Adanya pengakuan hal tersebut memperjelaskan bahwa
terhadap kinerja dan memberikan tindakan kualitas kehidupan kerja sebagai hal
korektif yang tepat bagi karyawan yang yang berbicara tentang keseluruhan
belum mampu memberikan kinerja terbaik, kesejahteraan dan kebahagiaan hidup
4). Adanya keyakinan terhadap tujuan dan para perkerja dalam lingkungan
tanggung jawab, dan 5). Tidak adanya pekerjaannya.
tindakan kezoliman dalam organisasi. 4. Dalam konsep Islam kualitas
Telah disimpulkan secara umum kehidupan kerja dapat dilihat dari
diatas, bahwa kualitas kehidupan kerja aspek: 1). Adanya pemenuhan
adalah konsep yang membicarakan tentang kebutuhan hidup secara wajar, dengan
kebahagiaan dan kesejahteraan karyawan transparan dan adil, 2). Adanya
dalam lingkungan pekerjaan. Dalam solidaritas sosial, yaitu keselamatan
konsep Islam berdasarkan telaah pustaka dan kesehatan kerja serta tunjangan
diatas QWL dapat dilihat dari aspek: 1). pensiun, 3). Adanya pengembangan
Adanya pemenuhan kebutuhan hidup kompetensi dan pelatihan, 4). Adanya
secara wajar, dengan transparan dan adil, hubungan kemanusiaan yang baik
2). Adanya solidaritas sosial, yaitu dalam organisasi antara sesama
keselamatan dan kesehatan kerja serta karyawan juga antara karyawan dan
tunjangan pensiun, 3). Adanya manajemen organisasi.
pengembangan kompetensi dan pelatihan, 5. Tulisan ini hanya berfokus pada
4). Adanya hubungan kemanusiaan yang pembahasan tentang konsep defenisi
baik dalam organisasi antara sesama QWL, konsep komponen QWL dan
karyawan juga antara karyawan dan penelaahan konsep QWL dalam
manajemen organisasi. perspektif Islam. Kajian selanjutnya
diharapkan dapat memperluas
KESIMPULAN DAN SARAN pembahasan seperti menganalisis isu-
1. Berdasarkan definisi para pakar, isu dan arah model penelitian tentang
kualitas kehidupan kerja pada dasarnya QWL saat ini, juga langkah
dapat simpulkan sebagai konsep yang pelaksanaan konsep QWL dalam
berbicara tentang tiga hal : 1). organisasi. Dalam menguraikan konsep
Pemenuhan kebutuhan pribadi QWL dari perspektif Islam tulisan ini
karyawan, 2). Adanya kewenangan hanya bertumpu pada buku Ibrahim
Luthans dalam Arifin, N. (2012). Analisis Saklani dalam Sarina Muhamad Noor &
kualitas kehidupan kerja, kinerja, Mohamad Adli Abdullah. (2012).
dan kepuasan kerja pada CV. Quality of work life among
Duta senenan jepara. Jurnal factory worker in Malaysia.
Economia,Volume 8, Nomor 1, Procedia- Sosial and behavioural
Hal. 11-21. sciences 35. Hal. 739-745.
Marta, J.K.M. (2013). Perceptions about Salmani D. (2005). Improving the quality
ethics institutionalization and of work life and organizational
quality of work life: Thai versus behavior. Tehran, School of
American marketing managers. Management.
Journal of Business Research 66. Salmani, D. (2005). Improving the quality
Hal. 381–389. of work life and organizational
Mirkamali dalam Moghimi, S.M., Kazemi, behavior. Tehran, School of
M., & Samiie, S. (2012). Management.
Studying the relationship between Sarina Muhamad Noor & Mohamad Adli
organizational justice and Abdullah. (2012). Quality of
employees’ quality of work life in work life among factory worker
public organizations : a case in Malaysia. Procedia- Sosial and
study of qom province. Iranian behavioural sciences 35. Hal.
Journal of Management Studies 739-745.
Vol. 6 No. 1, Hal. 117-143. Schemerhorn, J.R., Hunt, J.G., & Osborn,
Moghimi, S.M., Kazemi, M., & Samiie, S. R.N. (2005). Organisasional
(2012). Studying the relationship Behaviour An Asia - Pacific
between organizational justice Perspective. Jacaranda Wiley,
and employees’ quality of work Australia.
life in public organizations : a Siagian dalam Arifin, N. (2012). Analisis
case study of qom province. kualitas kehidupan kerja, kinerja,
Iranian Journal of Management dan kepuasan kerja pada CV.
Studies Vol. 6 No. 1, Hal. 117- Duta senenan jepara. Jurnal
143. Economia,Volume 8, Nomor 1,
Penny, W.Y.K & Joanne, C.S.H. (2013). Hal. 11-21.
Casino employees’ perceptions of Sirgy, M., Efraty, D., Siegel, P., Lee, D.J.
their quality of work life. (2001). A new measure of quality
International Journal of of working life (QWL) based on
Hospitality Management (34) need satisfaction and spillover
348– 358. theories. Social Indicators
Rivai, Veitzhal. (2009). Manajemen Research (55) Hal. 241–302.
sumber daya manusia untuk Sirgy, M., Efraty, D., Siegel, P., Lee, D.J.,
perusahaan. Jakarta: Raja (2001). A new measure of quality
Grafindo Perkasa. of working life (QWL) based on
Ryan dalam Golkar, H. (2013). The need satisfaction and spillover
relationship between qwl and job theories. Social Indicators
satisfaction : a survey of human Research 55 (3), 241–302.
resource managers in Iran. Su-Li dalam Farjad, H.R & Varnous, S.
Interdiciplinary Journal of (2013). Study of relationship of
Contemporary Research In quality of work life (QWL) and
Business, Vol. 5 No. 8, Hal. 215- organizational commitment.
224. Interdisciplinary journal pf