1112 2270 2 PB
1112 2270 2 PB
Abstract
This research aims to study the effect of organizational culture toward employee work
discipline at Directorate Production PT Krakatau Steel (Persero) Tbk Cilegon. The subjects of
this research are 115 employees from several divisions at Directorate Production of PT
Krakatau Steel (Persero) Tbk Cilegon. The data were collected through cluster sampling
technique. Instrument used are organizational culture scale, and work discipline scale. Data
were analized using correlational test regression analysis technique. The result show that
there is significant correlation of organizational culture for employee work discipline at
Directorate Production PT Krakatau Steel (Persero) Tbk Cilegon. It is shown by correlation
coefficient of regression analysis as R=0,534, with effective contribution R square (R 2)= 0,285
or 28,5%, and significance level p = 0,000. Thus, it proves the hypothesis in this research is
accepted.
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh budaya organisasi pada disiplin kerja para
karyawan PT Krakatau Steel (Persero) Tbk Cilegon. Subjek penelitian adalah 115 karyawan
dari berbagai divisi pada direktorat produksi. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik
cluster sampling. Subjek penelitian mengisi skala budaya organisasi dan skala kedisiplinan
kerja. Selanjutnya data dianalisa menggunakan uji regresi. Hasil penelitian menunjukkan
adanya hubungan yang signifikan antara budaya organisasi dengan kedisiplinan kerja pada
karyawan di direktorat produksi PT Krakatau Steel (Persero) Tbk Cilegon. Koefisien korelasi
yang didapatkan dari analisis regresi yang dilakukan adalah R=0,534, dngan nilai R square
(R2)= 0,285 or 28,5%, dengan taraf signifikansi p = 0,000. Dengan kata lain, hipotesis
penelitian ini diterima.
225
Psympathic, Jurnal Ilmiah Psikologi Desember 2016, Vol. 3, No. 2, Hal: 225 - 234
Sumber daya manusia dalam perusahaan perilaku disiplin kerja yang baik pada
harus memiliki beberapa unsur sehingga anggota organisasi.
tenaga kerja tersebut dapat dikatakan Disiplin kerja menurut penjelasan
sebagai tenga kerja atau SDM yang ber- Prijodarminto (1993) merupakan kondisi
kualitas. Schultz mengemukakan bahwa yang tercipta melalui proses serangkaian
faktor yang menentukan kualitas tenaga perilaku yang menunjukkan kesediaan
kerja adalah tingkat kecerdasan, bakat, untuk taat, patuh dan tertib terhadap
sifat kepribadian seseorang, tingkat pen- peraturan. Hal tersebut menjelaskan bahwa
didikan, etos kerja, dan disiplin kerja disiplin kerja merupakan suatu rangkaian
(Helmi, 1996). perilaku yang terbentuk dari sikap mental
seseorang. Sikap mental tersebut terwujud
Disiplin Kerja melalui kesediaan seseorang untuk patuh
Robbins menjelaskan disiplin kerja dan taat terhadap peraturan, tata tertib, dan
adalah suatu kepatuhan dalam menjalankan bekerja sesuai standar perusahan. Disiplin
pekerjaan sesuai dengan aturan dan standar kerja yang dikemukakan oleh
perusahaan (Franklin & Pagan, 2006). Prijodarminto (1993) di atas, terdiri dari
Selanjutnya, disiplin kerja merupakan tiga aspek, yaitu sikap mental, pemahaman
sikap dan perilaku seseorang untuk me- yang baik mengenai sistem maupun aturan,
matuhi peraturan organisasi yang di- dan sikap berperilaku dalam bekerja.
dasarkan atas kesadaran diri untuk Adapun menurut Guffey dan Helms
menyesuaikan dengan aturan dan standar (2001), disiplin kerja merupakan proses
organisasi (Helmi, 1996). Hal tersebut seseorang dalam mengontrol perilaku
menunjukkan bahwa disiplin kerja tidak dalam menaati aturan dan upaya dalam
hanya patuh dan taat terhadap tata tertib meningkatkan kualitas kerja. Proses dalam
maupun aturan, namun juga mampu diri seseorang dalam mewujudkan sikap
bekerja sesuai dengan standar yang dan perilaku disiplin melibatkan proses
ditetapkan perusahaan. pemahaman terhadap peraturan yang di-
Disiplin merupakan suatu perilaku tetapkan perusahaan dan bekerja sesuai
yang konsisten yang dilakukan secara dengan standar-standar yang telah
berulang sehingga terbentuk suatu pola ditetapkan oleh perusahaan. Berdasar
kebiasaan. Perilaku dan kebiasaan yang uraian tersebut dapat peneliti simpulkan
terpola tersebut kemudian membentuk disiplin kerja adalah perilaku konsisten
suatu budaya. Suatu pola perilaku atau yang menunjukkan kesediaan untuk taat
kebiasaan kerja yang dibudayakan dalam dan patuh secara tertib terhadap peraturan
suatu organisasi disebut budaya organisasi. sebagai upaya meningkatkan kualitas dan
Budaya organisasi merupakan nilai-nilai, kinerja.
prinsip, tradisi dan cara-cara bekerja yang Selanjutnya, Helmi (1996) menjelas-
dianut bersama oleh para anggota kan bahwa faktor kepribadian dan
organisasi dan memengaruhi cara mereka lingkungan merupakan faktor-faktor yang
bertindak (Robbins, 2010). Budaya memengaruhi disiplin kerja seseorang.
organisasi memberikan identitas pada Kepribadian adalah faktor yang berasal
anggotanya untuk berperilaku sesuai dari sistem nilai yang ada dan diyakini
prinsip dan nilai organisasi. Apabila dalam diri sebagai acuan bersikap dan
prinsip dan nilai perusahaan dapat berperilaku, sedangkan faktor lingkungan
dimaknai dan dipahami anggota organisasi berasal dari proses belajar yang dilakukan
dengan baik dan benar, maka akan dari lingkungan kerja salah satunya adalah
terwujud perilaku yang sejalan dengan melalui budaya organisasi.
prinsip nilai organisasi, sehingga muncul
226
Peran Budaya Organisasi Terhadap Disiplin Kerja Karyawan Direktorat Produksi Pt Krakatau Steel (Persero) Tbk Cilegon (Muhammad
Luhung Pribadi, Benny Herlena)
227
Psympathic, Jurnal Ilmiah Psikologi Desember 2016, Vol. 3, No. 2, Hal: 225 - 234
228
Peran Budaya Organisasi Terhadap Disiplin Kerja Karyawan Direktorat Produksi Pt Krakatau Steel (Persero) Tbk Cilegon (Muhammad
Luhung Pribadi, Benny Herlena)
(Persero) Tbk, memberikan peran terhadap ialah sikap dan perilaku disiplin dalam
kedisiplinan kerja karyawan. Penerapan bekerja.
budaya organisasi yang dilakukan Berdasarkan penelitian yang di-
perusahaan mengarahkan karyawan untuk lakukan terhadap disiplin kerja pada
bersikap dan berperilaku disiplin sesuai karyawan Direktorat Produksi PT Krakatau
dengan aturan maupun kriteria yang Steel (Persero) Tbk Cilegon sebagai subjek
ditetapkan oleh perusahaan. penelitian ini, menunjukkan bahwa
Temuan hasil penelitian ini sejalan sejumlah 21,74% subjek penelitian ter-
dengan beberapa penelitian sebelumnya golong dalam kategori tinggi tingkat
yang dilakukan oleh Brahmasari (2009) disiplin kerjanya. Sejumlah 39,13% subjek
tentang hubungan budaya organisasi penelitian tergolong dalam kategori sedang
terhadap disiplin kerja karyawan. Hasil tingkat disiplin kerjanya. Sejumlah 31,30%
penelitian tersebut menunjukkan bahwa subjek penelitian tergolong dalam kategori
budaya organisasi yang diterapkan oleh disiplin kerja yang masih belum sesuai
karyawan memberikan pengaruh terhadap standar yang ditetapkan perusahaan.
meningkatnya sikap dan perilaku disiplin Adapun untuk subjek yang tergolong
kerja karyawan. Berdasarkan hasil pe- dalam disiplin kerja kategori yang sangat
nelitiannya tersebut dijelaskan bahwa tinggi adalah sejumlah 5,21%, dan masih
budaya organisasi terdiri dari nilai-nilai terdapat 2,6% subjek tergolong dalam
dan implementasi dari visi misi kategori disiplin kerja dibawah kriteria
perusahaan. Budaya organisasi yang minimum yang ditetapkan oleh pe-
diterapkan karyawan tersebut memberikan rusahaan. Hasil penelitian tersebut me-
pengaruh terhadap meningkatnya disiplin nunjukkan bahwa sebagian besar subjek
kerja dan kinerja karyawan. penelitian ini (sekitar 66.08%) yaitu
Hasil dalam penelitian ini pun sejalan karyawan Direktorat Produksi PT Krakatau
dengan penelitian lainnya yang dilakukan Steel (Persero) Tbk Cilegon memiliki
oleh Denison dan Mishra (1995) tentang disiplin kerja yang cukup baik. Namun
budaya organisasi, performa kerja dan demikian, masih terdapat karyawan di
kualitas karyawan. Penelitian tersebut Direktorat Produksi PT Krakatau Steel
menunjukkan bahwa budaya organisasi (Persero) Tbk Cilegon tersebut yang masih
berpengaruh kepada performa perusahaan memiliki tingkat disiplin kerja dalam
dan kualitas karyawan. Budaya organisasi kategori yang belum sesuai dengan target
memberikan suatu identitas kepada perusahaan.
individu sebagai bagian dari organisasi. Disiplin kerja merupakan suatu sikap
Selanjutnya, budaya organisasi akan dan perilaku yang terwujud melalui
membentuk suatu values, pola pikir dan kebiasaan yang melekat pada diri
kebiasaan yang tidak bersifat individual. seseorang. Kebiasaan sikap dan perilaku
Hal tersebut membentuk perilaku yang dapat melekat pada diri seseorang melalui
mengarahkan seseorang mampu beradap- pemahaman lingkungannya maupun pe-
tasi untuk bekerja secara efektif sesuai mahaman terhadap nilai-nilai organisasi.
dengan standar perusahaan, dan mem- Sehubungan dengan hal tersebut, dapat
berikan identitas yang kuat secara kolektif dijelaskan bahwa budaya organisasi yang
pada anggota organisasi. Hasil penelitian terdiri dari sistem nilai (values) merupakan
tersebut menunjukkan bahwa budaya nilai-nilai dan falsafah sebagai pedoman
organisasi membentuk values, pola pikir berperilaku dalam suatu organisasi (Schein,
dan kebiasaan kolektif sehingga me- 2004). Sistem nilai yang telah terbentuk
ngarahkan seseorang untuk bekerja sesuai tersebut secara umum berupa core values
standar perusahaan yang salah satunya organisasi. Pada kancah penelitian ini, core
values organisasi tersebut diwujudkan
229
Psympathic, Jurnal Ilmiah Psikologi Desember 2016, Vol. 3, No. 2, Hal: 225 - 234
230
Peran Budaya Organisasi Terhadap Disiplin Kerja Karyawan Direktorat Produksi Pt Krakatau Steel (Persero) Tbk Cilegon (Muhammad
Luhung Pribadi, Benny Herlena)
Adapun makna corporate values dari PT Krakatau Steel (Persero) Tbk yang
Innovative ialah kemauan dan kemampuan dilakukan melalui implementasi corporate
untuk menciptakan gagasan baru dan values dalam aktivitas kerja karyawan
implementasi yang lebih baik dalam berperan dalam membentuk disiplin kerja
memperbaiki kualitas proses dan hasil kerja karyawan yang baik.
di atas standar yang ditetapkan. Corporate Berdasarkan penjelasan hasil
values tersebut tercermin dalam berbagai penelitian di atas, dapat disimpulkan
sistem-sistem organisasi yang membentuk bahwa budaya organisasi memiliki peran
aktifitas karyawan dalam perusahaan. terhadap kedisiplinan kerja. Budaya
Hasil penelitian yang dilakukan terkait organisasi berperan secara signifikan
penerapan budaya organisasi PT Krakatau terhadap disiplin kerja karyawan, dimana
Steel (Persero) Tbk Cilegon pada budaya organisasi yang diterapkan secara
karyawan Direktorat Produksi sebagai baik oleh karyawan dapat meningkatkan
subjek penelitian menunjukkan bahwa disiplin kerja karyawan. Hasil dari analisis
subjek penelitian terbanyak tergolong pada regresi menunjukkan bahwa nilai R
kategori sedang yaitu sebesar 43,48%. Square (R2) sebesar 0,285 atau 28,5%
Adapun subjek penelitian yang tergolong artinya variabel prediktor memberikan
pada kategori rendah yaitu sebesar 27,83% sumbangan efektif kepada disiplin kerja
dan kategori tinggi dalam penerapan karyawan sebesar 28,5 %. Hal tersebut
budaya organisasi perusahaan yaitu sebesar menunjukkan bahwa terdapat 71,5%
20,87%. Selebihnya, sebesar 5,21% subjek sumbangan efektif dari faktor lainnya atau
penelitian merupakan kategori sangat berasal dari variabel lainnya yang belum
rendah dan 2,61% dalam kategori sangat teridentifikasi dalam penelitian ini.
tinggi dalam penerapan budaya organisasi
perusahaan. Hasil penelitian tersebut Simpulan dan Saran
menunjukkan bahwa sebagian besar Berdasarkan hasil penelitian dan
karyawan Direktorat Produksi PT Krakatau pembahasan yang telah diuraikan, maka
Steel (Persero) Tbk Cilegon telah cukup dapat diambil kesimpulan bahwa budaya
baik dalam menerapkan budaya organisasi organisasi memiliki peran terhadap disiplin
perusahaan dalam aktivitas perusahaan. kerja karyawan Direktorat Produksi PT
Namun demikian, masih banyak pula Krakatau Steel (Persero) Tbk Cilegon yang
karyawan Direktorat Produksi yang masih ditunjukkan dengan naiknya koefisien
kurang baik dalam menerapkan budaya regresi. Hasil penelitian ini menunjukkan
perusahaan. bahwa sumbangan efektif (R2) yang
Pengujian hipotesis yang dilakukan diberikan prediktor kepada kriterium adalah
dengan analisis regresi menunjukkan sebesar 0,285 atau setara dengan 28,5%
bahwa budaya organisasi sebagai prediktor dengan taraf koefisien regresi sig F Change
memberi peran yang signifikan terhadap sebesar 0,000 berdasarkan kaidah p < 0,05.
disiplin kerja. Hal tersebut ditunjukkan Hal tersebut menunjukkan masih ada
pada koefisien regresi pada standardized sekitar 71,5% faktor lain yang memberikan
coefficients beta sebesar 0,534 dengan sumbangan efektif terhadap disiplin kerja.
taraf signifikansi 0,000 (p < 0,05). Nilai Budaya organisasi berperan secara
tersebut menunjukkan bahwa koefisien signifikan terhadap disiplin kerja karyawan
regresi bernilai positif. Hasil pengujian Direktorat Produksi PT Krakatau Steel
hipotesis tersebut menunjukkan bahwa (Persero) Tbk yang ditunjukkan melalui
semakin besar budaya organisasi yang nilai koefisien beta sebesar 0,534 dengan
diterapkan karyawan akan memberikan signifikansi korelasi prediktor (p) sebesar
peran pada disiplin kerja karyawan yang 0,000 berdasarkan kaidah p < 0,05. Hasil
semakin baik. Penerapan budaya organisasi tersebut menunjukkan bahwa semakin
231
Psympathic, Jurnal Ilmiah Psikologi Desember 2016, Vol. 3, No. 2, Hal: 225 - 234
232
Peran Budaya Organisasi Terhadap Disiplin Kerja Karyawan Direktorat Produksi Pt Krakatau Steel (Persero) Tbk Cilegon (Muhammad
Luhung Pribadi, Benny Herlena)
233
Psympathic, Jurnal Ilmiah Psikologi Desember 2016, Vol. 3, No. 2, Hal: 225 - 234
234