Anda di halaman 1dari 10

PSYMPATHIC : Jurnal Ilmiah Psikologi eISSN: 2502-2903, pISSN: 2356-3591

Volume 3, Nomor 2, 2016: 225-234 DOI: 10.15575/psy.v3i2.1112

Peran Budaya Organisasi terhadap Disiplin Kerja Karyawan


Direktorat Produksi PT Krakatau Steel (Persero) Tbk Cilegon
Muhammad Luhung Pribadi, Benny Herlena
Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga, Yogyakarta
e-mail: luhung76@gmail.com

Abstract
This research aims to study the effect of organizational culture toward employee work
discipline at Directorate Production PT Krakatau Steel (Persero) Tbk Cilegon. The subjects of
this research are 115 employees from several divisions at Directorate Production of PT
Krakatau Steel (Persero) Tbk Cilegon. The data were collected through cluster sampling
technique. Instrument used are organizational culture scale, and work discipline scale. Data
were analized using correlational test regression analysis technique. The result show that
there is significant correlation of organizational culture for employee work discipline at
Directorate Production PT Krakatau Steel (Persero) Tbk Cilegon. It is shown by correlation
coefficient of regression analysis as R=0,534, with effective contribution R square (R 2)= 0,285
or 28,5%, and significance level p = 0,000. Thus, it proves the hypothesis in this research is
accepted.

Keywords: organizational culture, work discipline, employee

Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh budaya organisasi pada disiplin kerja para
karyawan PT Krakatau Steel (Persero) Tbk Cilegon. Subjek penelitian adalah 115 karyawan
dari berbagai divisi pada direktorat produksi. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik
cluster sampling. Subjek penelitian mengisi skala budaya organisasi dan skala kedisiplinan
kerja. Selanjutnya data dianalisa menggunakan uji regresi. Hasil penelitian menunjukkan
adanya hubungan yang signifikan antara budaya organisasi dengan kedisiplinan kerja pada
karyawan di direktorat produksi PT Krakatau Steel (Persero) Tbk Cilegon. Koefisien korelasi
yang didapatkan dari analisis regresi yang dilakukan adalah R=0,534, dngan nilai R square
(R2)= 0,285 or 28,5%, dengan taraf signifikansi p = 0,000. Dengan kata lain, hipotesis
penelitian ini diterima.

Kata kunci: budaya organisasi, kedisiplinan kerja, karyawan

Pendahuluan ASEAN tersebut menjadikan Indonesia


harus siap menghadapi pasar industri dan
Dunia industri dan organisasi saat ini
ekonomi global dan kompetitif yang
bergerak dinamis, berbagai peristiwa dan
melibatkan negara-negara anggota ASEAN
fenomena terkait industri dan organisasi
(Kompas, 2015).
dapat dijumpai di berbagai perusahaan dan
Berbicara mengenai persaingan yang
institusi. Perusahaan dengan berbagai
kompetitif dalam dunia industri dan
produk dan layanannya berusaha untuk
organisasi, sumber daya manusia me-
bergerak menuju iklim persaingan yang
rupakan suatu unsur yang sangat penting
makin kompetitif. Saat ini dunia industri
dalam menentukan maju atau tidaknya
dan organisasi di Indonesia telah me-
suatu perusahaan. Sumber daya manusia
masuki babak baru dalam pasar industri
(SDM) dalam perusahaan berupa tenaga
dan ekonomi global yang ditandai dengan
kerja yang baik akan mampu me-
disepakatinya AFTA (ASEAN Free Trade
nyesuaikan diri dengan kondisi per-saingan
Area) dan MEA (Masyarakat Ekonomi
yang kompetitif sehingga mereka mampu
ASEAN) oleh pemerintah di akhir tahun
bertahan dan memajukan perusahaan.
2014 lalu. Kesepakatan pasar ekonomi

225
Psympathic, Jurnal Ilmiah Psikologi Desember 2016, Vol. 3, No. 2, Hal: 225 - 234

Sumber daya manusia dalam perusahaan perilaku disiplin kerja yang baik pada
harus memiliki beberapa unsur sehingga anggota organisasi.
tenaga kerja tersebut dapat dikatakan Disiplin kerja menurut penjelasan
sebagai tenga kerja atau SDM yang ber- Prijodarminto (1993) merupakan kondisi
kualitas. Schultz mengemukakan bahwa yang tercipta melalui proses serangkaian
faktor yang menentukan kualitas tenaga perilaku yang menunjukkan kesediaan
kerja adalah tingkat kecerdasan, bakat, untuk taat, patuh dan tertib terhadap
sifat kepribadian seseorang, tingkat pen- peraturan. Hal tersebut menjelaskan bahwa
didikan, etos kerja, dan disiplin kerja disiplin kerja merupakan suatu rangkaian
(Helmi, 1996). perilaku yang terbentuk dari sikap mental
seseorang. Sikap mental tersebut terwujud
Disiplin Kerja melalui kesediaan seseorang untuk patuh
Robbins menjelaskan disiplin kerja dan taat terhadap peraturan, tata tertib, dan
adalah suatu kepatuhan dalam menjalankan bekerja sesuai standar perusahan. Disiplin
pekerjaan sesuai dengan aturan dan standar kerja yang dikemukakan oleh
perusahaan (Franklin & Pagan, 2006). Prijodarminto (1993) di atas, terdiri dari
Selanjutnya, disiplin kerja merupakan tiga aspek, yaitu sikap mental, pemahaman
sikap dan perilaku seseorang untuk me- yang baik mengenai sistem maupun aturan,
matuhi peraturan organisasi yang di- dan sikap berperilaku dalam bekerja.
dasarkan atas kesadaran diri untuk Adapun menurut Guffey dan Helms
menyesuaikan dengan aturan dan standar (2001), disiplin kerja merupakan proses
organisasi (Helmi, 1996). Hal tersebut seseorang dalam mengontrol perilaku
menunjukkan bahwa disiplin kerja tidak dalam menaati aturan dan upaya dalam
hanya patuh dan taat terhadap tata tertib meningkatkan kualitas kerja. Proses dalam
maupun aturan, namun juga mampu diri seseorang dalam mewujudkan sikap
bekerja sesuai dengan standar yang dan perilaku disiplin melibatkan proses
ditetapkan perusahaan. pemahaman terhadap peraturan yang di-
Disiplin merupakan suatu perilaku tetapkan perusahaan dan bekerja sesuai
yang konsisten yang dilakukan secara dengan standar-standar yang telah
berulang sehingga terbentuk suatu pola ditetapkan oleh perusahaan. Berdasar
kebiasaan. Perilaku dan kebiasaan yang uraian tersebut dapat peneliti simpulkan
terpola tersebut kemudian membentuk disiplin kerja adalah perilaku konsisten
suatu budaya. Suatu pola perilaku atau yang menunjukkan kesediaan untuk taat
kebiasaan kerja yang dibudayakan dalam dan patuh secara tertib terhadap peraturan
suatu organisasi disebut budaya organisasi. sebagai upaya meningkatkan kualitas dan
Budaya organisasi merupakan nilai-nilai, kinerja.
prinsip, tradisi dan cara-cara bekerja yang Selanjutnya, Helmi (1996) menjelas-
dianut bersama oleh para anggota kan bahwa faktor kepribadian dan
organisasi dan memengaruhi cara mereka lingkungan merupakan faktor-faktor yang
bertindak (Robbins, 2010). Budaya memengaruhi disiplin kerja seseorang.
organisasi memberikan identitas pada Kepribadian adalah faktor yang berasal
anggotanya untuk berperilaku sesuai dari sistem nilai yang ada dan diyakini
prinsip dan nilai organisasi. Apabila dalam diri sebagai acuan bersikap dan
prinsip dan nilai perusahaan dapat berperilaku, sedangkan faktor lingkungan
dimaknai dan dipahami anggota organisasi berasal dari proses belajar yang dilakukan
dengan baik dan benar, maka akan dari lingkungan kerja salah satunya adalah
terwujud perilaku yang sejalan dengan melalui budaya organisasi.
prinsip nilai organisasi, sehingga muncul

226
Peran Budaya Organisasi Terhadap Disiplin Kerja Karyawan Direktorat Produksi Pt Krakatau Steel (Persero) Tbk Cilegon (Muhammad
Luhung Pribadi, Benny Herlena)

Budaya Organisasi karyawan dalam perusahaan (PT Krakatau


Schein (2004) mengartikan budaya Steel, 2009). Sehubungan dengan hal
organisasi merupakan suatu pola asumsi tersebut, Denison dan Mishra (1995)
yang dipelajari organisasi dalam mengemukakan dalam penelitiannya bahwa
menyelesaikan permasalahan terkait budaya organisasi memberikan suatu
adaptasi terhadap lingkungan eksternal identitas pada anggota organisasinya
organisasi dan integrasi internal antar unit- sebagai bagian dari organisasi. Budaya
unit organisasi. Budaya organisasi terdiri organisasi akan membentuk suatu values,
dari dimensi lapisan bertingkat yaitu pola pikir dan kebiasaan yang tidak bersifat
lapisan terlihat atau visible artifacts dan individual. Hal tersebut membentuk pe-
lapisan tak terlihat atau invicible artifacts rilaku yang mengarahkan seseorang mampu
(Daft, 2010). Invisible artifacts dalam beradaptasi untuk bekerja secara efektif
dimensi budaya organisasi merupakan sesuai dengan standar perusahaan, dan
suatu sistem nilai yang berperan dalam memberikan identitas yang kuat secara
terbentuknya sikap dan perilaku anggota kolektif pada anggota organisasi. Hasil
organisasi. Hal tersebut dikarenakan sistem penelitian tersebut menunjukkan bahwa
nilai merupakan wujud dari nilai-nilai budaya organisasi membentuk values, pola
pokok suatu organisasi yang mengarahkan pikir dan kebiasaan kolektif sehingga
anggota organisasi mewujudkan goal, visi, mengarahkan seseorang untuk bekerja
misi dan tujuannya (Schein, 2004). Hal sesuai standar perusahaan yang merupakan
tersebut artinya bahwa sistem nilai bentuk dari salah satu sikap dan perilaku
merupakan nilai-nilai pokok organisasi disiplin.
yang diyakini anggota organisasi sehingga Penelitian sebelumnya yang dila-
mengarahkan anggota organisasi untuk kukan Brahmasari (2009) mengenai
bekerja sesuai peraturan dan standar hubungan budaya organisasi dan disiplin
perusahaan. Sikap dan perilaku seseorang kerja menunjukkan bahwa budaya
yang bekerja sesuai standar perusahaan dan organisasi yang diterapkan oleh karyawan
mematuhi peraturan merupakan wujud dari memberikan pengaruh terhadap mening-
sikap dan perilaku disiplin kerja. katnya sikap dan perilaku disiplin kerja
Robbins (2010) menjelaskan budaya karyawan. Dalam penelitiannya tersebut
organisasi merupakan nilai-nilai, prinsip, dijelaskan bahwa budaya organisasi yang
tradisi dan cara-cara bekerja yang dianut terdiri dari nilai-nilai dan implementasi
bersama oleh para anggota organisasi dan dari visi misi perusahaan yang diterapkan
memengaruhi cara mereka bertindak. karyawan memberikan pengaruh terhadap
Budaya organisasi terdiri dari nilai-nilai meningkatnya disiplin kerja dan kinerja
dominan yang didukung oleh organisasi karyawan.
atau falsafah yang menuntun kebijaksanaan Berdasarkan penjelasan mengenai
organisasi terhadap pegawai dan penerapan budaya organisasi PT Krakatau
pelanggaran, atau cara pekerjaan yang Steel (Persero) Tbk yang ditinjau maupun
dilakukan di tempat kerja, serta asumsi diperkuat dari penelitian-penelitian
maupun kepercayaan yang terdapat pada sebelumnya, dapat disimpulkan bahwa
anggota organisasi. budaya organisasi memiliki peran dalam
Budaya organisasi PT Krakatau Steel terbentuknya disiplin kerja. Hal tersebut
(Persero) berpedoman pada corporate dapat dijelaskan bahwa dimensi budaya
values perusahaan yaitu competence, organisasi terdiri dari sistem nilai (values)
integrity, reliable dan innovative sebagai yang membentuk keyakinan dalam diri
implementasi visi dan misi perusahaan seseorang. Adapun budaya organisasi PT
yang tercermin dalam berbagai sistem- Krakatau Steel (Persero) Tbk berpedoman
sistem organisasi maupun aktifitas pada corporate values perusahaan sebagai

227
Psympathic, Jurnal Ilmiah Psikologi Desember 2016, Vol. 3, No. 2, Hal: 225 - 234

sistem nilai budaya organisasi. Corporate pedoman budaya organisasi PT Krakatau


values merupakan pedoman implementasi Steel (Persero) Tbk yang mengacu pada
budaya organisasi yang berperan dalam corporate values perusahaan yaitu
memunculkan sikap dan perilaku disiplin compentence, integrity, reliable dan
kerja, dimana corporate values perusahaan innovative (PT Krakatau Steel, 2009).
menjadi acuan karyawan untuk bersikap Data penelitian yang diperoleh pada
dan berperilaku disiplin. Selain itu, penelitian ini kemudian di uji dengan
corporate values berfungsi sebagai meka- menggunakan teknik analisis regresi. Uji
nisme kontrol sikap dan perilaku anggota hubungan dengan teknik analisis regresi
organisasi sehingga penerapan budaya tersebut dilakukan dengan menggunakan
organisasi yang dilakukan perusahaan software SPSS ver.16 for Windows.
memiliki peran dalam mengarahkan
anggotanya untuk bersikap dan berperilaku Hasil Penelitian dan Pembahasan
disiplin. Hasil dari penelitian menunjukkan
Berdasarkan penjelasan tersebut, budaya organisasi memiliki peran terhadap
hipotesis yang diajukan dalam penelitian kedisiplinan kerja karyawan Direktorat
ini adalah: “Ada peran budaya organisasi Produksi PT Krakatau Steel (Persero) Tbk
terhadap kedisiplinan kerja karyawan.” Cilegon. Hal tersebut ditunjukkan melalui
koefisien korelasi (R) sebesar 0,534
Metode Penelitian dengan nilai p = 0,000. Nilai signifikansi
Subjek dalam penelitian ini adalah dalam penelitian ini ditunjukkan
karyawan PT Krakatau Steel (Persero) Tbk berdasarkan nilai p = 0,000 dimana kaidah
Cilegon sejumlah 115 orang, yang berasal signifikansi p < 0,05. Hasil penelitian yang
dari berbagai divisi di Direktorat Produksi. signifikan tersebut menyatakan bahwa
Pengambilan data sampel terkait subjek hipotesis yang diajukan dalam penelitian
pada penelitian ini dilakukan dengan ini diterima.
teknik cluster sampling di beberapa divisi Adapun hasil dari pengujian hipo-tesis
kerja Direktorat Produksi PT Krakatau penelitian tersebut menunjukkan bahwa
Steel (Persero) Tbk Cilegon berdasarkan nilai-nilai budaya organisasi berperan
kriteria penelitian sebagai berikut: subjek terhadap terbentuknya disiplin kerja
merupakan karyawan tetap PT Krakatau karyawan. Robbins menjelaskan disiplin
Steel (Persero) Tbk, subjek merupakan kerja adalah suatu kepatuhan dalam
karyawan reguler non-shift. menjalankan pekerjaan sesuai dengan
Variabel tergantung dalam penelitian aturan dan standar perusahaan (Franklin &
ini adalah disiplin kerja, sedangkan Pagan, 2006). Sikap dan perilaku tersebut
variabel bebas penelitian adalah budaya merupakan kebiasaan yang terbentuk dari
organisasi. Instrumen yang digunakan pada nilai-nilai yang dihayati seseorang dari
penelitian ini yaitu skala disiplin kerja, dan nilai-nilai organi-sasinya, maupun
skala budaya organisasi. Disiplin kerja lingkungannya. Nilai-nilai yang dihayati
diukur dengan menggunakan skala disiplin seseorang yang berasal dari organisasinya
kerja yang disusun berdasarkan aspek- disebut nilai-nilai budaya organisasi. Nilai
aspek disiplin kerja yang dikemukakan budaya organisasi berperan dalam
oleh Prijodarminto (1993) yaitu: sikap terbentuknya kedisiplinan karyawan,
mental, pemahaman yang baik terhadap dimana nilai-nilai budaya organisasi akan
sistem, peraturan maupun norma yang mengarahkan seseorang dalam bersikap
berlaku, dan sikap berperilaku karyawan dan berperilaku disiplin. Hasil pengujian
dalam bekerja. Adapun budaya organisasi hipotesis dalam penelitian ini menunjuk-
diukur menggunakan skala budaya kan bahwa penerapan budaya organisasi
organisasi yang disusun berdasarkan yang dilakukan oleh PT Krakatau Steel

228
Peran Budaya Organisasi Terhadap Disiplin Kerja Karyawan Direktorat Produksi Pt Krakatau Steel (Persero) Tbk Cilegon (Muhammad
Luhung Pribadi, Benny Herlena)

(Persero) Tbk, memberikan peran terhadap ialah sikap dan perilaku disiplin dalam
kedisiplinan kerja karyawan. Penerapan bekerja.
budaya organisasi yang dilakukan Berdasarkan penelitian yang di-
perusahaan mengarahkan karyawan untuk lakukan terhadap disiplin kerja pada
bersikap dan berperilaku disiplin sesuai karyawan Direktorat Produksi PT Krakatau
dengan aturan maupun kriteria yang Steel (Persero) Tbk Cilegon sebagai subjek
ditetapkan oleh perusahaan. penelitian ini, menunjukkan bahwa
Temuan hasil penelitian ini sejalan sejumlah 21,74% subjek penelitian ter-
dengan beberapa penelitian sebelumnya golong dalam kategori tinggi tingkat
yang dilakukan oleh Brahmasari (2009) disiplin kerjanya. Sejumlah 39,13% subjek
tentang hubungan budaya organisasi penelitian tergolong dalam kategori sedang
terhadap disiplin kerja karyawan. Hasil tingkat disiplin kerjanya. Sejumlah 31,30%
penelitian tersebut menunjukkan bahwa subjek penelitian tergolong dalam kategori
budaya organisasi yang diterapkan oleh disiplin kerja yang masih belum sesuai
karyawan memberikan pengaruh terhadap standar yang ditetapkan perusahaan.
meningkatnya sikap dan perilaku disiplin Adapun untuk subjek yang tergolong
kerja karyawan. Berdasarkan hasil pe- dalam disiplin kerja kategori yang sangat
nelitiannya tersebut dijelaskan bahwa tinggi adalah sejumlah 5,21%, dan masih
budaya organisasi terdiri dari nilai-nilai terdapat 2,6% subjek tergolong dalam
dan implementasi dari visi misi kategori disiplin kerja dibawah kriteria
perusahaan. Budaya organisasi yang minimum yang ditetapkan oleh pe-
diterapkan karyawan tersebut memberikan rusahaan. Hasil penelitian tersebut me-
pengaruh terhadap meningkatnya disiplin nunjukkan bahwa sebagian besar subjek
kerja dan kinerja karyawan. penelitian ini (sekitar 66.08%) yaitu
Hasil dalam penelitian ini pun sejalan karyawan Direktorat Produksi PT Krakatau
dengan penelitian lainnya yang dilakukan Steel (Persero) Tbk Cilegon memiliki
oleh Denison dan Mishra (1995) tentang disiplin kerja yang cukup baik. Namun
budaya organisasi, performa kerja dan demikian, masih terdapat karyawan di
kualitas karyawan. Penelitian tersebut Direktorat Produksi PT Krakatau Steel
menunjukkan bahwa budaya organisasi (Persero) Tbk Cilegon tersebut yang masih
berpengaruh kepada performa perusahaan memiliki tingkat disiplin kerja dalam
dan kualitas karyawan. Budaya organisasi kategori yang belum sesuai dengan target
memberikan suatu identitas kepada perusahaan.
individu sebagai bagian dari organisasi. Disiplin kerja merupakan suatu sikap
Selanjutnya, budaya organisasi akan dan perilaku yang terwujud melalui
membentuk suatu values, pola pikir dan kebiasaan yang melekat pada diri
kebiasaan yang tidak bersifat individual. seseorang. Kebiasaan sikap dan perilaku
Hal tersebut membentuk perilaku yang dapat melekat pada diri seseorang melalui
mengarahkan seseorang mampu beradap- pemahaman lingkungannya maupun pe-
tasi untuk bekerja secara efektif sesuai mahaman terhadap nilai-nilai organisasi.
dengan standar perusahaan, dan mem- Sehubungan dengan hal tersebut, dapat
berikan identitas yang kuat secara kolektif dijelaskan bahwa budaya organisasi yang
pada anggota organisasi. Hasil penelitian terdiri dari sistem nilai (values) merupakan
tersebut menunjukkan bahwa budaya nilai-nilai dan falsafah sebagai pedoman
organisasi membentuk values, pola pikir berperilaku dalam suatu organisasi (Schein,
dan kebiasaan kolektif sehingga me- 2004). Sistem nilai yang telah terbentuk
ngarahkan seseorang untuk bekerja sesuai tersebut secara umum berupa core values
standar perusahaan yang salah satunya organisasi. Pada kancah penelitian ini, core
values organisasi tersebut diwujudkan

229
Psympathic, Jurnal Ilmiah Psikologi Desember 2016, Vol. 3, No. 2, Hal: 225 - 234

dalam bentuk corporate values. Corporate perusahaan atau organisasi sehingga


values yang dimiliki dijadikan dan mampu mengarahkan sikap dan perilaku
digunakan sebagai pedoman dalam karyawan untuk sejalan dengan core values
implementasi budaya organisasi di organisasi. Sebaliknya, tipikal weak culture
perusahaan. pada organisasi menunjukkan bahwa
Penerapan Corporate values sebagai budaya organisasi perusahaan tidak ter-
implementasi budaya organisasi yang distribusi secara merata sehingga muncul
dilakukan oleh perusahaan akan menjadi beberapa perilaku yang belum atau tidak
indikator yang menunjukkan seberapa sejalan dengan core values organisasi.
sesuai karyawan berperilaku terhadap visi Berkaitan dengan penjelasan tersebut,
dan misi perusahaan. Sikap dan perilaku pada subyek penelitian ditemukan sebagian
karyawan yang sesuai dengan visi dan misi besar karyawan telah menunjukkan disiplin
perusahaan salah satunya diwujudkan kerja yang cukup baik. Namun demikian
dalam sikap dan perilaku disiplin kerja. sebagian lainnya masih tegolong pada
Penjelasan tersebut menunjukkan bahwa kategori disiplin kerja yang belum sesuai
tinggi rendahnya kedisiplinan kerja dengan harapan perusahaan. Menurut
karyawan dalam suatu perusahaan terkait Robbins (2010), bahwa disiplin kerja yang
dengan penerapan nilai-nilai budaya cenderung masih belum sesuai dengan
organasasi yang diterapkan karyawan pada harapan organisasi menunjukkan bahwa
aktivitas kerja. Terkait hal tersebut, budaya karyawan belum sepenuhnya menyerap dan
organisasi yang diterapkan oleh PT menerapkan core values organisasi. Hal
Krakatau Steel (Persero) Tbk berpedoman tersebut memberikan indikasi bahwa masih
pada corporate values perusahaan, akan tampak terjadi kriteria weak culture pada
mengarahkan sikap dan perilaku karyawan sebagian karyawan yang belum sepenuhnya
sesuai dengan visi, misi dan tujuan menyerap dan menerapkan core values
perusahaan. Selanjutnya, hal tersebut dapat organisasi, sehingga berdampak pada
diartikan bahwa tinggi dan rendahnya tingkat disiplin kerja mereka.
penerapan corporate values perusahaan Penerapan budaya organisasi pada PT
yang dilakukan oleh karyawan PT Krakatau Krakatau Steel (Persero) Tbk berpedoman
Steel (Persero) Tbk, akan memberikan pada corporate values perusahaan yaitu
pengaruh terhadap tinggi rendahnya Competence, Integrity, Reliable dan
kedisiplinan kerja karyawan. Innovative (PT Krakatau Steel, 2009).
Terkait dengan temuan pada pe- Makna Corporate values Competence yaitu
nelitian ini, tentang masih terdapat sekitar kepercayaan akan kemampuan serta
31,30% karyawan yang juga sebagai subjek semangat untuk meningkatkan penge-
penelitian ini tergolong dalam kategori tahuan, keterampilan dan keahlian, dan
disiplin kerja yang masih belum sesuai sikap metal demi peningkatan kinerja yang
standar yang ditetapkan perusahaan. Hal berkesinambungan. Selanjutnya, makna
demikian sebagaimana dikemukakan oleh corporate values dari Integrity ialah
Robbins (2010) bahwa corporate culture komitmen yang tinggi terhadap setiap
atau budaya organisasi yang ada pada suatu kesepakatan, aturan dan ketentuan serta
organisasi menunjukkan bagaimana undang-undang yang berlaku melalui
persepsi karyawan terhadap karakteristik loyalitas profesi dalam memperjuangkan
organisasi. Terdapat dua karakteristik bu- kepentingan perusahaan. Makna corporate
daya organisasi yaitu strong culture dan values dari Reliable mencerminkan
weak culture. Budaya organisasi dengan kesiapan, kecepatan dan tanggap merespon
tipikal strong culture mampu men- komitmen dan janji, dengan mensinergikan
distribusikan core values organisasi secara berbagai kemampuan untuk meningkatkan
luas dan merata pada setiap bagian dari kepuasan dan kepercayaan pelanggan.

230
Peran Budaya Organisasi Terhadap Disiplin Kerja Karyawan Direktorat Produksi Pt Krakatau Steel (Persero) Tbk Cilegon (Muhammad
Luhung Pribadi, Benny Herlena)

Adapun makna corporate values dari PT Krakatau Steel (Persero) Tbk yang
Innovative ialah kemauan dan kemampuan dilakukan melalui implementasi corporate
untuk menciptakan gagasan baru dan values dalam aktivitas kerja karyawan
implementasi yang lebih baik dalam berperan dalam membentuk disiplin kerja
memperbaiki kualitas proses dan hasil kerja karyawan yang baik.
di atas standar yang ditetapkan. Corporate Berdasarkan penjelasan hasil
values tersebut tercermin dalam berbagai penelitian di atas, dapat disimpulkan
sistem-sistem organisasi yang membentuk bahwa budaya organisasi memiliki peran
aktifitas karyawan dalam perusahaan. terhadap kedisiplinan kerja. Budaya
Hasil penelitian yang dilakukan terkait organisasi berperan secara signifikan
penerapan budaya organisasi PT Krakatau terhadap disiplin kerja karyawan, dimana
Steel (Persero) Tbk Cilegon pada budaya organisasi yang diterapkan secara
karyawan Direktorat Produksi sebagai baik oleh karyawan dapat meningkatkan
subjek penelitian menunjukkan bahwa disiplin kerja karyawan. Hasil dari analisis
subjek penelitian terbanyak tergolong pada regresi menunjukkan bahwa nilai R
kategori sedang yaitu sebesar 43,48%. Square (R2) sebesar 0,285 atau 28,5%
Adapun subjek penelitian yang tergolong artinya variabel prediktor memberikan
pada kategori rendah yaitu sebesar 27,83% sumbangan efektif kepada disiplin kerja
dan kategori tinggi dalam penerapan karyawan sebesar 28,5 %. Hal tersebut
budaya organisasi perusahaan yaitu sebesar menunjukkan bahwa terdapat 71,5%
20,87%. Selebihnya, sebesar 5,21% subjek sumbangan efektif dari faktor lainnya atau
penelitian merupakan kategori sangat berasal dari variabel lainnya yang belum
rendah dan 2,61% dalam kategori sangat teridentifikasi dalam penelitian ini.
tinggi dalam penerapan budaya organisasi
perusahaan. Hasil penelitian tersebut Simpulan dan Saran
menunjukkan bahwa sebagian besar Berdasarkan hasil penelitian dan
karyawan Direktorat Produksi PT Krakatau pembahasan yang telah diuraikan, maka
Steel (Persero) Tbk Cilegon telah cukup dapat diambil kesimpulan bahwa budaya
baik dalam menerapkan budaya organisasi organisasi memiliki peran terhadap disiplin
perusahaan dalam aktivitas perusahaan. kerja karyawan Direktorat Produksi PT
Namun demikian, masih banyak pula Krakatau Steel (Persero) Tbk Cilegon yang
karyawan Direktorat Produksi yang masih ditunjukkan dengan naiknya koefisien
kurang baik dalam menerapkan budaya regresi. Hasil penelitian ini menunjukkan
perusahaan. bahwa sumbangan efektif (R2) yang
Pengujian hipotesis yang dilakukan diberikan prediktor kepada kriterium adalah
dengan analisis regresi menunjukkan sebesar 0,285 atau setara dengan 28,5%
bahwa budaya organisasi sebagai prediktor dengan taraf koefisien regresi sig F Change
memberi peran yang signifikan terhadap sebesar 0,000 berdasarkan kaidah p < 0,05.
disiplin kerja. Hal tersebut ditunjukkan Hal tersebut menunjukkan masih ada
pada koefisien regresi pada standardized sekitar 71,5% faktor lain yang memberikan
coefficients beta sebesar 0,534 dengan sumbangan efektif terhadap disiplin kerja.
taraf signifikansi 0,000 (p < 0,05). Nilai Budaya organisasi berperan secara
tersebut menunjukkan bahwa koefisien signifikan terhadap disiplin kerja karyawan
regresi bernilai positif. Hasil pengujian Direktorat Produksi PT Krakatau Steel
hipotesis tersebut menunjukkan bahwa (Persero) Tbk yang ditunjukkan melalui
semakin besar budaya organisasi yang nilai koefisien beta sebesar 0,534 dengan
diterapkan karyawan akan memberikan signifikansi korelasi prediktor (p) sebesar
peran pada disiplin kerja karyawan yang 0,000 berdasarkan kaidah p < 0,05. Hasil
semakin baik. Penerapan budaya organisasi tersebut menunjukkan bahwa semakin

231
Psympathic, Jurnal Ilmiah Psikologi Desember 2016, Vol. 3, No. 2, Hal: 225 - 234

tinggi budaya organisasi perusahaan yang Journal of Organization Science, 6(2),


diterapkan oleh karyawan memberikan 204-223.
pengaruh kepada semakin tingginya Franklin, A. L., & Pagan, J. F. (2006).
disiplin kerja karyawan Organization culture as explanation for
Adapun saran yang diajukan employee discipline practice. Review
berdasarkan penelitian ini bagi peneliti of Public Personnel Administration,
selanjutnya agar dapat mengembangkan 26(1), 52-73.
teori terkait disiplin kerja. Hal tersebut Gilberson, T. R., et al. (2009). Leadership
dikarenakan aspek disiplin kerja yang and organizational culture: Linking
digunakan peneliti dalam penelitian ini CEO characteristics to cultural values.
masih terbatas pada tiga aspek yaitu sikap International Journal of Business
mental, pemahaman yang baik terhadap Psychology, 24(1), 123-137.
sistem maupun aturan dan sikap dalam Guffrey, C. J., & Helms, M. M. (2001).
berperilaku. Peneliti selanjutnya disarankan Effective employee discipline: A case
untuk memperdalam kajian terkait of the internal revenue service.
corporate values perusahaan, sehingga Interational Journal of Public Personel
pengukuran terkait variabel budaya organi- Management, 30(1), 111-127.
sasi semakin sesuai dengan budaya Hasibuan, M.S.P. (2013). Manajemen
organisasi perusahaan. Selain itu, penelitian Sumber Daya Manusia. Jakarta: Bumi
selanjutnya diharapkan dapat mengkaji Aksara.
variabel-variabel lain yang berperan dalam Hayes, D. K., & Ninemaier, J. D. (2009).
membentuk disiplin kerja. Hal tersebut Human Resources Management in the
dikarenakan masih banyak faktor-faktor Hospitality Industry. New Jersey: John
lain yang berperan dalam membentuk Wiley & Sons, Inc.
disiplin kerja karyawan. Sebagaimana
penjelasan Helmi (1996) mengenai faktor- Helmi, A.F. (1996). Disiplin kerja. Buletin
faktor yang mempengaruhi disiplin kerja Psikologi Universitas Gadjah Mada,
yaitu faktor kepribadian seseorang dan 4(2). 32-42.
faktor lingkungan. Krakatau Steel. Welcome to Krakatau Steel,
Corporate Culture Our Company.
Daftar Pustaka Diakses pada 12 Maret 2015, dari
Krakatau Steel (Persero) Tbk. Website:
Arikunto, S. (2010). Prosedur Penelitian. http://www.krakatausteel.com/our-
Jakarta: Rineka Cipta. company.index.html.
Azwar, S. (2011). Penyusunan Skala Kompas. MEA 2015 Berlaku, Indonesia
Psikologi. Yogyakarta: Pustaka Bakal diserbu Tenaga Kerja Asing.
Pelajar. Diakses pada 24 Maret 2015, dari
Brahmasari, I. A., & Siregar, P.(2009). Kompas. Website:
Pengaruh budaya organisasi, http://bisniskeuangan.kompas.com/rea
kepemimpinan situasional dan pola d/2013/03/15/MEA.2015.Berlaku.Indo
komunikasi terhadap disiplin kerja dan nesia.Bakal.Diserbu.Tenaga.Asing.htm
kinerja karyawan pada PT Central l.
Proteinaprima TBK. Jurnal Aplikasi Lateiner, A.R., Levine, I.E. (1985). Teknik
Manajemen, 7(1),238-250. Memimpin Pegawai dan Pekerja.
Daft, R. L. (2010). Management, 9th Jakarta: Aksara Baru.
Edition. Ohio: Cancage Learning. Lee, S. K. J., & Yu, Kelvin. (2004).
Denison, D. R., & Mishra, A. K. (1995). Corporate culture and organizational
Toward a theory of organizatioal performance.International Journal of
culture and effectiveness. International

232
Peran Budaya Organisasi Terhadap Disiplin Kerja Karyawan Direktorat Produksi Pt Krakatau Steel (Persero) Tbk Cilegon (Muhammad
Luhung Pribadi, Benny Herlena)

Management Psychology,19(4), 340- Robbins, S. P. (2010). Management : 10th


359. Edition. Jakarta: Penerbit Erlangga.
Moeljono, D. (2002). Pengaruh budaya Robbins, S. P. (2010). Organizational
korporat terhadap produktivitas Behavior, 15th Edition. New Jersey:
pelayanan di PT Bank Rakyat Pearson Education, Inc.
Indonesia (Persero).(Universitas Schein, E. H. (2004). Organizational
Gadjah Mada, 2002). Culture and Leadership, 3th Edition.
Munandar, A. S. (2008). Psikologi Industri San Francisco: John Wiley & Sons,
dan Organisasi. Jakarta: UI-Press. Inc.
Nurwati, Palliati, A., Madjid, R., & Nasrul. Sugiyono. (2007). Metode Penelitian
(2015).The influence of discipline and Pendidikan Pendekatan Kuantitatif,
competency toward employee’s Kualitatif, dan R&D. Bandung:
performance. Journal of Education Alfabeta.
Psychology and Social Science: Suseno, M. N. (2012). Statistika Teori dan
International Research Enthusiast Aplikasi untuk Penelitian ilmu Sosial
Socety, 2423-1924. Humaniora.Yogyakarta: Ash-Shaff.
Prijodarminto, S. (1993). Disiplin Kiat Wallace, J., Hunt, J., &Richards, C. (1999).
Menuju Sukses. Jakarta: Abadi. The relationship between
PT Krakatau Steel (Persero) Tbk. (2009). organizational culture, organizational
Panduan Budaya Perusahaan. climate and managerial values.The
Cilegon: PT Krakatau Steel (Persero) International Journal of Public Sector
Tbk. Management, 12(7), 548-564.

233
Psympathic, Jurnal Ilmiah Psikologi Desember 2016, Vol. 3, No. 2, Hal: 225 - 234

234

Anda mungkin juga menyukai