Nim : 2110411250
2023
BAB I
PENDAHULUAN
1. Secara teoritis hasil penelitian diharapkan dapat melengkapi bahan penelitian selanjutnya
dalam menambah khasanah akademik sehingga berguna untuk pengembangan ilmu,
khususnya bidang Manajemen Sumber Daya Manusia.
2. Secara praktis hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan kepada pihak
manajemen UPTD Unit Puskesmas Buluspesantren 1 dalam melakukan strategi yang
tepat untuk dapat meningkatkan kinerja dan kepuasan kerja karyawannya terutama
3. Dengan meningkatkan Religiusitas, Disiplin dan Etos kerja secara tepat. Bagi peneliti
sebagai wahana melatih untuk berfikir secara ilmiah pada bidang manajemen sumber
daya manusia yang khususnya berkaitan tentang persoalan- persoalan religiusitas, etos
kerja dan penegakan disiplin kinerja karyawan.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Kinerja
Konsep kinerja merujuk pada tingkat pencapaian karyawan atau organisasi terhadap
persyaratan pekerjaan. Kinerja adalah prestasi yang ditunjukan oleh karyawan. Ini merupakan
hasil yang dicapai dalam melaksanakan tugas yang dibebankan berdasarkan kecakapan,
pengalaman, kesungguhan, serta waktu yang tersedia. Sedangkan Bernardin & Russel (1998:
239) menjelaskan bahwa kinerja adalah catatan outcome yang dihasilkan dari fungsi pekerjaan
tertentu atau kegiatan selama satu periode waktu tertentu. Dari penjelasan di atas, dipahami
bahwa kinerja merupakan prestasi yang dicapai oleh karyawan berdasarkan standar dan ukuran
yang telah ditetapkan Total(Siti Nur Aisah, 2020)
Istilah kinerja sering kita dengar dan sangat penting bagi sebuah organisasi atau perusahaan
dalam mencapai tujuannya. Dalam konteks pengembangan sumber daya manusia, kinerja
seorang karyawan dalam sebuah perusahaan sangat dibutuhkan untuk mencapai kinerja bagi
karyawan itu sendiri dan untuk keberhasilan sebuah perusahaan. Kinerja adalah hasil proses dari
pekerjaan tertentu secara terencana pada waktu dan tempat dari karyawan serta organisasi
bersangkutan. Wirawan (2009, hal.5) mengatakan kinerja adalah keluaran yang dihasilkan oleh
fungsi-fungsi atau indikator-indikator suatu pekerjaan atau suatu profesi dalam waktu tertentu.
(Sadat et al., 2020)
Kinerja karyawan dapat dinilai dengan menggunakan beberapa indikator seperti kualitas
kerja karyawan, kuantitas atau pencapaian target yang telah ditentukan, penyelesaian tugas yang
telah ditentukan, tanggung jawab karyawan atas pekerjaan yang diberikan, dan bagaimana
karyawan memelihara dirinya sendiri(Lestary & Chaniago, 2018)
2.2 Religiusitas
Religiusitas adalah aktifitas beragama yang bukan hanya terjadi ketika seseorang
melakukan perilaku ritual (ibadah), tapi juga ketika melakukan aktifitas lain yang didorong oleh
kekuatan supranatural. Bukan hanya berkaitan dengan aktifitas yang tampak dan dapat dilihat
oleh mata, tapi juga aktifitas yang tampak dan terjadi dalam hati seseorang.(Religiusitas et al.,
2020)
Religiusitas dalam aktivitas kerja dapat saja terjadi karena adanya dorongan yang kuat dari
kekuatan spiritual. Representasi dari keimanan seorang muslim harus selalu tercermin dalam
aktivitas sehari-hari sebagai bentuk tanggung jawab kita kepada Allah SWT, dikarenakan setiap
manusia mempunyai kewajiban untuk selalu melaksanakan ajaran islam secara keseluruhan.
Nashori dan Mucharom (2002) mengatakan bahwa religiusitas ialah sebanyak apa terhadap
keyakinan, sekuat apa terhadap pengetahuan, sekuat apa terhadap penerapan aturan dan ibadah,
dan bagaimana perasaan dan kedalaman hari seseorang terhadap agama yang diyakininya.
Dengan demikian religiusitas memiliki arti sebagai reperesentasi ketataan seorang individu
terhadap perintah agama yang dianutnya.(Maulana & Fahrullah, 2020)
Tingkat religiulitas individu dapat mempengaruhi aktivitas dalam pekerjaan maupun dalam
kehidupan sehari-hari. Spiritualitas memberikan individu energi yang dibutuhkan untuk
menemukan diri mereka, untuk beradaptasi dengan situasi yang sulit dan untuk memelihara
kesehatan.(Melinda, 2023)
Aktivitas beragama tidak hanya diartikan ketika seseorang melaksanakan ritual agama
(beribadah), melainkan beragama harus diwujudkan disetiap kegiatan, dalam bekerja pun begitu.
istilah agama berarti skema Ilahi yang mendorong manusia yang memiliki pikiran sehat untuk
membuat pilihan yang benar tentang kehidupan sekarang dan akhirat. Religiusitas merupakan
sebuah ekspresi yang dikeluarkan oleh seseorang secara lahiriyah dan batiniyah karena telah
meyakini sebuah nilai, norma, ritual dan hukum yang ditetapkan dalam agama. Sikap religius
merupakan kecenderungan seseorang yang telah menanamkan nilai-nilai yang berlaku di agama
kemudian menggetarkan hatinya untuk selalu taat yang kemudian diekspresikan pada sikap dan
perilaku sehari- hari.(Haryadi & Mahmudi, 2020)
dengan adanya religiusitas maka seseorang yang beragama seharusnya akan selalu berusaha
melakukan yang terbaik dan tidak melanggar aturan dalam bersikap dan bertingkah laku dalam
setiap aktivitasnya, yaitu sesuai dengan norma dan aturan yang telah diatur dalam agamanya.
Maka dari itu, faktor religiusitas yang baik menjadi salah satu cara meningkatkan kinerja
karyawan, dan diharapkan karyawan tersebut dapat terus optimal. Jika manusia yang religius
dapat menjadi persepsi karyawan, maka hal tersebut akan berpotensi terwujudnya motivasi
karyawan yang dapat mewujudkan kinerja yang optimal. Dengan adanya motivasi karyawan
untuk mewujudkan kinerja yang optimal, otomatis membuat perusahaan mudah mencapai tujuan
perusahaan.(Aprilia et al., 2021)
Menurut (Simanjuntak, 2020) Etos kerja adalah seperangkat perilaku kerja positif yang
berakar pada kerja sama yang kental, keyakinan yang fundamental, disertai komitmen yang total
pada paradigma kerja yang integral. Etos kerja yang tinggi yang harus dimiliki oleh setiap
pegewai karena setiap organisasi sangat membutuhkan kerja keras dan komitmen yang tinggi
setiap pegawai, kalau tidak organisasi akan sulit berkembang, dan memenangkan persaingan
dalam merebut pangsa pasarnya. Setiap organisasi yang selalu ingin maju, akan melibatkan
anggota untuk kinerjanya, diantaranya setiap organisasi harus memiliki etos kerja.
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Etos Kerja, etos kerja sangat ditekankan pada beberapa
faktor berikut, yaitu:
Penerapan etos kerja di tempat kerja juga berupaya menghindari penumpukan kekayaan dengan
cara yang tak beretika (fraud). Lebih lanjut lagi, etos kerja lebih mengutamakan niat dalam diri
seseorang dalam bekerja daripada hasil kerja seseorang.(Aqsariyanti et al., 2019)
Pegawai yang mempunyai etos kerja memiliki sikap disiplin, jujur dan bertanggung jawab
untuk melaksanakan tugas yang sudah ditetapkan, adanya etos kerja memunculkan efek berantai
terhadap hasil kerja yang ditunjukkan melalui kinerja pegawai. Adanya konsistensi terhadap
pencapaian hasil kerja akan mengantarkan kinerja total bagi organisasi atau perusahaan.
Ada enam indikator etos kerja menurut (Darmawan, 2020) yaitu :
Disiplin merupakan suatu proses yang dapat menumbuhkan perasaan seseorang untuk
mempertahankan dan meningkatkan tujuan organisasi secara objektif, melalui kepatuhannya
menjalankan peraturan organisasi. Kedisiplinan adalah hal utama yang wajib dijunjung oleh
seorang individu atau karyawan untuk menunjukan kepada perusahaan bahwa dia mampu
memegang tanggung jawab yang diberikan kepadanya dengan baik maupun hal lain yang
diembankan oleh perusahaan kepadanya. Melalui disiplin kerja akan mampu meningkatakan
produktivitas kerja.(Abdul & Saleh, 2018)
Menurut (Arif et al., 2020) Tujuan Khusus Disiplin Kerja, antara lain: Untuk para pegawai
menepati segala peraturan dan kebijakan ketenagakerjaan maupun peratutran, Dapat
menggunakan dan memelihara sarana dan prasarana barang dan jasa perusahaan dengan sebaik-
baiknya, Dapat bertindak dan berprilakku sesuai dengan norma-norma yang berlaku pada
perusahaan dan Tenaga kerja mampu memperoleh tingkat produktivitas yang tinggi sesuai
dengan harapan perusahaan.
Disiplin Kerja
(X3)
Daftar Pustaka
Abdul, O. :, & Saleh, R. (2018). PENGARUH DISIPLIN KERJA, MOTIVASI KERJA, ETOS
KERJA DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN
BAGIAN PRODUKSI DI PT. INKO JAVA SEMARANG (Vol. 11, Issue 21).
Aprilia, D., Akbar, D. A., & Anwar, D. (2021). Pengaruh Religiusitas terhadap Kinerja
Karyawan Melalui Motivasi Sebagai Variabel Intervening. Syntax Literate ; Jurnal Ilmiah
Indonesia, 6(1), 200. https://doi.org/10.36418/syntax-literate.v6i1.2231
Aqsariyanti, L., Sjahruddin, H., & Razak, N. (2019). Pengaruh Etos Kerja dan Iklim Organisasi
Terhadap Kinerja Karyawan. Jurnal Organisasi Dan Manajemen, 1(1), 27–36.
Arif, M., Maulana, T., & Lesmana, M. L. (2020). Pengaruh Disiplin Kerja dan Kemampuan
Kerja Terhadap Prestasi Kerja Karyawan. Jurnal Humaniora, 4(1), 106–119.
Darmawan, D. (2020). Analisis Variabel Komitmen Organisasi, Iklim Kerja, Kepuasan Kerja
dan Etos Kerja yang Memengaruhi Kinerja Pegawai. Jurnal Bisnis Dan Kajian Strategi
Manajemen, 4(1), 58–70. https://doi.org/10.35308/jbkan.v4i1.1510
Hadiansyah, A., & Purnamasari Yanwar, R. (2015). Pengaruh Etos Kerja Terhadap Kinerja
Karyawan PT. AE (Vol. 3, Issue 2).
Haryadi, I., & Mahmudi, L. N. (2020). Pengaruh Religiusitas Terhadap Kinerja Karyawan (Studi
Kasus Pada Suryamart Soekarno-Hatta Ponorogo Tahun 2019). Islamic Economics Journal,
6(2), 159. https://doi.org/10.21111/iej.v6i2.4600
Lestary, L., & Chaniago, H. (2018). Pengaruh Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan.
Jurnal Riset Bisnis Dan Investasi, 3(2), 94–103. https://doi.org/10.35313/jrbi.v3i2.937
Maulana, H., & Fahrullah, A. (2020). Pengaruh Religiusitas terhadap Kinerja Karyawan Muslim
Pada Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kabupaten Pamekasan. Jurnal Ekonomika
Dan Bisnis Islam, 3(3). https://doi.org/10.26740/jekobi.v3n3.p90-99
Melinda, N. (2023). Pengaruh Religiulitas Individu Terhadap Kinerja Karyawan di Indomaret
Budur. Inkubis : Jurnal Ekonomi Dan Bisnis, 3(1). https://doi.org/10.59261/inkubis.v3i1.36
Nova Syafrina. (n.d.). PENGARUH DISIPLIN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN
PADA PT. SUKA FAJAR PEKANBARU.
Religiusitas, P., Literasi, D., Syariah, K., Terhadap, M., Menjadi, M., Di, N., Syariah, B., Fauzi,
A., Murniawaty, I., Ekonomi, J. P., & Ekonomi, F. (2020). Economic Education Analysis
Journal Terakreditasi SINTA 5. EEAJ, 9(2), 473–486.
https://doi.org/10.15294/eeaj.v9i2.39541
Rubangi, O. :, Sekolah, M., Ilmu, T., & Putra Bangsa, E. (n.d.). PROGRAM MANAJEMEN S1
SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI PUTRA BANGSA PENGARUH RELIGIUSITAS,
ETOS KERJA DAN DISIPLIN TERHADAP KINERJA PEGAWAI PADA UPTD UNIT
PUSKESMAS BULUSPESANTREN 1.
Sadat, P. A., Handayani, S., & Kurniawan, M. (2020). Disiplin Kerja dan Motivasi Terhadap
Kinerja Karyawan. Inovator, 9(1), 23. https://doi.org/10.32832/inovator.v9i1.3014
Simanjuntak, P. A. (2020). PENGARUH ETOS KERJA, KEPUASAN KERJA, SIKAP KERJA
DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI PADA KANTOR
PELAYANAN PAJAK PRATAMA MEDAN POLONIA. Bisnis Jurnal Magister
Manajemen, 2(1).
Siti Nur Aisah. (2020). Pengaruh Gaya Kepemimpinan Terhadap Kinerja Karyawan. Bulletin of
Management and Business, 1(2), 42–50. https://doi.org/10.31328/bmb.v1i2.100
Suwanto. (n.d.). Disiplin kerja terhadap RSU Tanggerang Selatan.
Yantika, Y., Herlambang, T., Rozzaid, Y., Ekonomi, F., & Muhammadiyah Jember, U. (2018).
PENGARUH LINGKUNGAN KERJA, ETOS KERJA, DAN DISIPLIN KERJA
TERHADAP KINERJA KARYAWAN (STUDI KASUS PADA PEMKAB
BONDOWOSO) THE EFFECT OF WORK ENVIRONMENT, WORK ETHOS, AND
WORK DISCIPLINE TO EMPLOYEE PERFORMANCE (CASE STUDY ON PEMKAB
BONDOWOSO). In Jurnal Manajemen Dan Bisnis Indonesia (Vol. 4, Issue 2).