Anda di halaman 1dari 9

Pengaruh Etika Kerja Terhadap Kinerja Karyawan

Pada Perusahaan Ony Comp Di Malang

Lilies Nur Aini 1), Fullchis Nurtjahjani 2), dan Sanita Dhakirah3)
1,2,3)
Polinema Malang
1)
sanitadhakirah00@gmail.com

Abstract

High work ethics will be able to improve performance. Employee work will prioritize the
quality of work and will participate in providing input ideas at work. Research is located in
Ony Computer company with 25 employees sample. The sampling technique is total
sampling, data collection through questionnaires, and the data analysis method uses multiple
linear regression analysis. Regression analysis provides findings that work ethics
significantly influence job satisfaction. Employee work ethics is more focused on working
positively, diligently and improving education to stimulate performance compared to the
ability to be responsible and work discipline

Keywords: work ethics, employee performance

Abstrak

Etika kerja tinggi akan mampu meningkatkan kinerja. Etika kerja tinggi karyawan akan
mengedepankan mutu pekerjaan dan akan turut serta memberikan masukan-masukan ide di
tempat bekerja.. Penelitian berlokasi di perusahaan Ony Computer dengan jumlah sampel
sebanyak 25 orang karyawan. Teknik pengambilan sampel adalah total sampling,
pengumpulan data melalui kuisioner, dan metode analisa data menggunakan analisa regresi
linier berganda. Analisis regresi memberikan temuan bahwa etika kerja berpengaruh
signifikan terhadap kepuasan kerja. Etika kerja karyawan lebih ditekankan pada bekerja
secara positif, tekun dan meningkatkan pendidikan untuk menstimulasi kinerja dibandingkan
kemampuan bertanggungjawab dan disiplin kerja.

Kata Kunci: etika kerja, kinerja karyawan

Pendahuluan definisi suatu pencapaian pegawai


Kinerja suatu organisasi sangat terhadap tugas dan tanggung jawab yang
ditentukan oleh sumber daya manusia diberikan perusahaan dengan adanya
yang ada didalamnya. Apabila sumber kemampuan dan perbuatan dalam situasi
daya manusianya memiliki motivasi tertentu.
tinggi, kreatif dan mampu Suatu perusahaan pada dasarnya
mengembangkan inovasi, kinerjanya akan dijalankan oleh manusia (karyawan),
lebih baik. Oleh karena itu diperlukan maka kinerja sesungguhnya merupakan
adanya upaya untuk meningkatkan perilaku manusia didalam suatu organisasi
kemampuan sumber daya manusia. yang memenuhi standar perilaku yang
Kinerja adalah pekerjaan yang telah ditetapkan untuk mencapai hasil
merupakan gabungan dari beberapa yang diinginkan.Etika kerja yang tinggi
karakteristik pribadi dan pengorganisasian tentunya rutinitas tidak akan membuat
seseorang (Moeheruino, 2012:65). Selain bosan, bahkan mampu meningkatkan
pengertian tersebut kinerja juga memiliki prestasi kerjanya atau kinerja. Hal yang
10

mendasari etika kerja tinggi di antaranya kinerja manajerial dengan


keinginan untuk menjunjung tinggi mutu menggunakan analisis regresi
pekerjaan, maka individu yang sederhana.
mempunyai etos kerja tinggi akan turut 2. Permata Aryana (2017) dalam
serta memberikan masukan-masukan ide penelitiannya yang berjudul Pengaruh
di tempat bekerja. Budaya Organisasi, Etika Kerja dan
Dalam membina kemampuan bekerja Loyalitas terhadap Kinerja Karyawan
dan meningkatkan kinerja masing-masing (Studi kasus pada karyawan pendukung
karyawan, tidak terlepas dari etika kerja non akademik Universitas XYZ) dalam
yang di yakni oleh individu-individu jurnal ilmiah manajemen bisnis vol 17
tersebut. Etika merupakan keyakinan No. 2hasil analisis regresi berganda
mengenai tindakan yang benar dan yang menunjukkan bahwa variabeletika
salah, atau tindakan yang baik dan yang kerja berpengaruh signifikan
buruk, yang mempengaruhi nilai-nilai terhadapkinerja karyawan Universitas
lainnya (Griffin & Ebert, 2010:58). XYZ.
Berdasarkan latar belakang masalah 3. Agung Budianto (2017) dalam jurnal
tersebut diatas, maka peneliti KINERJA Volume 14 No. 1 dengan
akanmengajukan rumusan masalah judul Pengaruh Etika Kerja, Motivasi
sebagai berikut : Kerja dan Kompensasi Financial
1. Apakah variabel Etika Kerja yang terhadap Kinerja
meliputi indikator Bertanggung Karyawanmenunjukkan Etika Kerja
Jawab, Kerja yang Positif, Disiplin berpengaruh signifikan terhadap
Kerja, Tekun dan Pendidikan kinerja dibuktikan dengan output
berpengaruh terhadap Kinerja dimana nilai terhitung >tabel.
Karyawan secara parsial dan simultan B. Landasan Teori
pada Perusahaan Ony Comp di - Etika
Malang? Menurut Griffin & Ebert (2010:58)
2. Apakah variabel Disiplin Kerja yang etika merupakan keyakinan mengenai
berpengaruh paling dominan terhadap tindakan yang benar dan yang salah,
Kinerja Karyawan secara parsial dan atau tindakan yang baik dan yang
simultan pada Perusahaan Ony Comp buruk, yang mempengaruhi hal lainnya.
di Malang. Nilai-nilai dan moral pribadi
perorangan dan konteks sosial
Kajian Literatur menentukan apakah suatu perilaku
A. Landasan Empiris tertentu dianggap sebagai perilaku yang
Ada beberapa penelitian yang etis atau tidak etis. Dengan kata lain,
terdahulu tentang pengaruh manajemen perilaku etis merupakan perilaku yang
partisipatif terhadap kepuasan kerja mencerminkan keyakinan
dari para peneliti yang mendukung perseorangan dan norma-norma sosial
penelitian ini, antara lain : yang diterima secara umum
1. Aras Aira (2016) dengan judul sehubungan dengan tindakan-tindakan
Pengaruh Etika Kerja Terhadap Kinerja yang benar dan baik. Perilaku tidak etis
Manajerial pada Satuan Perangkat adalah perilaku yang menurut
Daerag (SKPD) Kabupaten Kampar keyakinan perseorangan dan norma-
dalam jurnal Penelitian Sosial norma sosial dianggap salah atau
Keagamaan Vol 19 No. 1 hasil buruk.
penelitian menunjukkan bahwa etika Menurut Bertens (2009:35) etika
kerja berpengaruh signifikan terhadap adalah cabang filsafat yang

Seminar Nasional Gabungan Bidang Sosial - Polinema 2020


11

mempelajari baik buruknya perilaku kebahagiaan. Dari penelitian terungkap


manusia. Secara etimologis, etika bahwa orang yang etika kerjanya tinggi
adalah ajaran atau ilmu tentang adat atau kuat memperoleh pendapatan yang
kebiasaan baik atau buruk yang dapat lebih besar, mampunyai inisiatif,
diterima umum mengenai sikap, memperoleh kepuasan kerja, produktif,
perbuatan, kewajiban, dan sebagainya. berprestasi, dan memiliki sikap serta
Pada hakikatnya moral menunjuk pada keyakinan positif. Etika kerja sering
ukuran-ukuran yang telah diterima oleh disebut etos kerja. Etos ialah istilah
suatu komunitas, sementara etika Yunani, yang berarti juga etika.
umumnya lebih dikaitkan dengan Etika kerja merupakan sikap,
prinsip-prinsip yang dikembangkan pandangan, kebiasaan, ciri-ciri atau
diberbagai wacana etika atau aturan- sifat mengenai cara bekerja yang
aturan yang diberlakukan sebagai suatu dimiliki seseorang, suatu golongan atau
profesi. Etika sebenarnya lebih banyak suatu bangsa. Etika kerja yang tinggi
bersangkutan dalam hubungan tingkah tentunya rutinitas tidak akan membuat
laku manusia. bosan, bahkan mampu meningkatkan
Menurut Ernawan (2012:2) “etika prestasi kerjanya atau kinerja. Hal yang
merupakan cabang dari filsafat mencari mendasari etika kerja tinggi di
buruknya tingkah laku manusia”. Etika antaranya keinginan untuk menjunjung
hendak mencari, tindakan manusia tinggi mutu pekerjaan, maka individu
yang manakah yang baik. Etika yang mempunyai etos kerja tinggi akan
berhubungan dengan seluruh ilmu turut serta memberikan masukan-
pengetahuan yang berhubungan dengan masukan ide di tempat bekerja.
manusia dan masyarakat seperti, Dalam Zainuri (2011:3) etika kerja
antropologi, psikologi, sosiologi, adalah acuan yang dipakai oleh suatu
ekonomi, ilmu politik, dan ilmu hukum. individu seseorang atau perusahaan
- Etika Kerja sebagai pedoman dalam melaksanakan
Menurut Harsono (2010:35) yang pekerjaana ktivitas bisnisnya, agar
menyatakan etika kerja sebagai kegiatan yang mereka lakukan tidak
semangat kerja yang didasari oleh nilai- merugikan individu atau lembaga yang
nilai atau norma-norma tertentu. Etika lain.
kerja merupakan suatu semangat kerja Menurut Siregar dan Kuara (2009:4)
yang dimiliki oleh masyarakat untuk etika kerja merupakan sikap seseorang
mampu bekerja lebih baik guna atau kelompok orang dalam membina
memperoleh nilai hidup mereka. Etika hubungan yang serasi, selaras dan
kerja menentukan penilaian manusia seimbang didalam kelompok itu sendiri
yang diwujudkan dalam suatu maupun dengan kelompok lain. Etika
pekerjaan. dalam hubungan kerja sangat penting
Menurut Sigit (2010:118) etika kerja karena dengan tercapainya hubungan
(work ethic) mencerminkan sejauh seimbang antara perilaku dalam proses
manakah seseorang menilai kerja. produksi akan meningkatkan kinerja.
Orang yang memiliki etika kerja yang Berdasarkan beberapa pengertian
tinggi memandang bahwa kerja adalah tersebut, maka dapat disimpulkan
penting, mulia, dan sumber martabat. bahwa etika kerja adalah segala sesuatu
Bagi seseorang yang etika kerjanya yang menggambarkan suatu sikap dan
tinggi atau kuat mempunyai keyakinan mengandung makna sebagai aspek
bahwa kerja dengan sungguh-sungguh evaluatif yang dimiliki oleh individu
adalah kunci kesuksesan dan

Seminar Nasional Gabungan Bidang Sosial - Polinema 2020


12

(kelompok) dalam memberikan bawahan, pimpinan, pelanggan,


penilaian terhadap kerja. serta dengan semua pemangku
- Fungsi Etika Kerja kepentingan yang lainnya. Setiap
Secara umum etika kerja berfungsi orang ditempat kerja harus
sebagai alat penggerak tetap perbuatan mempersiapkan sebuah kebiasaan
dan kegiatan individu. Menurut Ernawan kerja yang fokus pada hal-hal
(2012:14) fungsi etika kerja adalah: penting untuk terciptanya etika
dalam bekerja yang positif.
1. Pendorong timbulnya perbuatan. 1. Disiplin Kerja
Etika kerja dapat menjadi Sikap disiplin sudah ditanamkan
pendorong timbulnya perbuatan, dalam diri kita semua bahkan
dimana etika kerja dapat membuat semenjak kita lahir didunia. Sikap
individu atau dalam kelompok dapat yang disiplin dalam bekerja, selain
melakukan suatu perbuatan agar akan membuat pekerjaan lebih
dapat pencapai hal yang diinginkan. terorganisir, juga membawa nilai-
2. Penggairah dalam aktivitas. nilai etika yang baik dilingkungan
Dalam melakukan sebuah aktivitas organisasi saat bekerja.
sehari-hari baik itu secara individu 2. Tekun
atau dalam kelompok, etika kerja Seseorang yang memiliki etika kerja
dapat menjadikannya lebih sesalu berperilaku kerja yang penuh
bersemangat dalam menjalankan semangat, totalitas, mendorong
aktivitas tersebut, sehingga dapat dirinya untuk bertindak dan meraih
dicapai hasil yang diinginkan. kinerja yang optimal, serta memiliki
3. Penggerak seperti mesin bagi mobil keyakinan yang kuat untuk melayani
besar pekerjaannya dengan iklas dan
Etika kerja dapat menggerakkan tulus.Ketika etika kerja dijalankan
individu atau sekelompok orang agar dengan sepenuh hati, maka
mau melakukan sesuatu untuk pelanggaran hukum di tempat kerja
mencapai hal yang di inginkan, menjadi nol.
sehingga terciptalah kesepakatan 3. Pendidikan
dalam pencapaian target tersebut. Etika kerja tidak dapat dipisahkan
dengan kualitas sumber daya
- Indikator Etika Kerja manusia. Peningkatan sumber daya
Menurut Asifudinyang dikutip manusia akan membuat seseorang
Alwiyah (2007: 98) indikator etika mempunyai etika kerja keras.
kerja yaitu:
1. Bertanggung Jawab - Kinerja Karyawan
Setiap dari pekerjaan Menurut Gomes (2009:160) kinerja
membutuhkan tanggung jawab, karyawan merupakan fungsi perkalian
perhatian dan kepedulian.Tanggung dari usaha karyawan (effort), yang
jawab berarti memikul semua didukung dengan motivasi yang
kewajiban dan beban pekerjaan tinggi,dengan kemampuan karyawan
sesuai dengan batas-batas yang ada (ability), yang diperoleh melalui latihan-
didalam perusahaan. latihan. Kinerja yang meningkat, berarti
2. Kerja yang Positif performansi yang baik, akan menjadi
Lingkungan kerja yang positif feedback bagi usaha, atau motivasi
akan membangun hubungan kerja pekerja pada tahap berikutnya
yang kuat dengan rekan kerja,

Seminar Nasional Gabungan Bidang Sosial - Polinema 2020


13

Penilaian kinerja karyawan Menurut Wibowo (2011:7) kinerja


memberikan mekanisme penting bagi merupakan hasil pekerjaan yang
manajemen untuk digunakan dalam mempunyai hubungan yang kuat dengan
menjelaskan tujuan-tujuan dan standar- tujuan strategis organisasi, kepuasan
standar kinerja serta kinerja serta konsumen, dan memberikan kontribusi
memotivasi karyawan di waktu pada ekonomi. Dengan demikian, kinerja
berikutnya. Penilaian kinerja karyawan adalah tentang melakukan pekerjaan dan
memberikan dasar bagi keputusan- hasil yang dicapai dari pekerjaan tersebut.
keputusan yang mempengaruhi gaji, Kinerja adalah hasil kerja secara kualitas
promosi,mutasi, pemberhentian, dan kuantitas yang dapat dicapai, tentang
pelatihan, transfer, dankondisi-kondisi apa yang dikerjakan dan bagaimana cara
kepegawaian lainnya. mengerjakannya. Kinerja adalah
Kinerja merupakan prestasi kerja, pekerjaan yang merupakan gabungan dari
yakni perbandingan antara hasil kerja karakteristik pribadi dan pengorganisasian
yang secara nyata dengan standar yang seseorang (Moeheriono, 2012:65). Selain
ditetapkan atau tentang apa yang pengertian tersebut kinerja juga memiliki
dikerjakan dan bagaimana cara definisi suatu pencapaian seorang
mengerjakannya. Dengan demikian karyawan terhadap tugas dan tanggung
kinerja memfokuskan pada hasil jawab yang diberikan perusahaan dengan
kerjanya. Karena organisasi pada adanya kemampuan dan perbuatan dalam
dasarnya dijalankan oleh manusia, maka situasi tertentu.
kinerja sesungguhnya merupakan Menurut Gomes (2009:160) kinerja
perilaku manusia di dalam suatu karyawan merupakan fungsi perkalian dari
organisasi yang memenuhi standar usaha karyawan (effort), yang didukung
perilaku yang telah ditetapkan untuk dengan motivasi yang tinggi, dengan
mencapai hasil yang diinginkan secara kemampuan karyawan (ability), yang
maksiamal, dan kinerja adalah tentang diperoleh melalui latihan-latihan. Kinerja
apa yang dikerjakan dan bagaimana cara yang meningkat, berarti performansi yang
mengerjakannya. baik, akan menjadi feedback bagi usaha,
Menurut Mathis (2012:78) kinerja atau motivasi pekerja pada tahap
karyawan adalah hal-hal yang berikutnya.
mempengaruhi seberapa banyak mereka Berdasarkan beberapa pengertian
memberi kontribusi kepada organisasi, tersebut, maka dapat ditarik kesimpulan
antara lain sebagai berikut ini: bahwa kinerja merupakan hasil kerja yang
1. Kualitas kerja yaitu kerapian, di capai seorang karyawan dalam
ketelitian, keterkaitan hasil dengan melaksanakan pekerjaan yang sesuai
tidak mengabaikan volume kerja. dengan tanggung jawab pegawai yang di
2. Kuantitas kerja yaitu volume kerja berikan kepada karyawan tersebut.
yang dihasilkan dibawah kondisi
normal. - Faktor yang Mempengaruhi Kinerja
3. Kerjasama yaitu kemampuan Beberapa faktor yang
menangani hubungan kerja antar mempengaruhi penilaian kinerja
karyawan. karyawan,yaitu:
4. Pemanfaatan waktu yaitu penggunaan 1. Karakteristik situasi
masa kerja yang disesuaikan dengan 2. Kemampuan dalam bekerja sama
ketaatan dan penyelesaian tugas 3. Deskripsi pekerjaan, spesialisasi
dengan tepat waktu. pekerjaan dan standar kinerja
4. Faktor motivasi

Seminar Nasional Gabungan Bidang Sosial - Polinema 2020


14

5. Tujuan-tujuan penilaian kinerja Populasi menurut Kuncoro (2010:76)


6. Sikap para karyawan dan manajer adalah kelompok elemen yang lengkap,
terhadap evaluasi. yang biasanya berupa orang, objek,
7. Kualitas hasil pekerjaan transaksi atau kejadian dimana kita tertarik
8. Faktor kemampuan dalam pekerjaan untuk mempelajari atau menjadi objek
9. Kuantitas hasil pekerjaan penelitian.
Menurut Keith Davis dalam Populasi dari penelitian ini adalah
Sedarmayanti (2011:45) faktor-faktor Karyawan Ony Comp di Malangyang
yang berjumlah 25 orang.
mempengaruhi penilaian kinerja C. Sampel
dirumuskan : Adapun penarikan sample
1. Performance = Ability + Motivation menggunakan sensus (sampel jenuh)
2. Ability = Knowledge + Skill dengan jumlah dari populasi diambil
3. Motivation = Attitude + Situation semua. Sampel pada penelitian ini
Pernyataan tersebut menunjukkan berjumlah 25 orangdengan tingkat
bahwa kinerja seseorang terkait dengan kesalahan 5% berdasarkan rumus Slovin
kemampuan (ability) dan motivasi (dalam Umar:2000)
(motivation). Kemampuan sendiri 𝑁
sebagai berikut: 𝑛 =
dipengaruhi oleh faktor pendidikan 1+𝑁𝑒2
(knowledge) dan keahlian (skill), Dimana : n = ukuran sampel
sedangkan motivasi dipengaruhi oleh N = ukuran populasi
sikap (attitude) dan situasi (situation) yang E =persen kelonggaran
kemudian menggerakkan seseorang ketidaktelitian karena kesalahan
tersebut menuju pencapaian tujuan pengambilan sampel yang masih
organisasi yang efektif dan efisien dalam dapat ditolelir atau diinginkan
organisasi. D. Definisi dan Operasional Variabel
C. Hipotesis Penelitian - Identifikasi Variabel Penelitian
1. Variabel Etika Kerja yang meliputi Berdasarkan pokok dari
indikator Bertanggung Jawab, Kerja permasalahan dari rumusan hipotesa,
yang Positif, Disiplin Kerja, Tekun etika kerja memiliki 5(lima) indikator
dan Pendidikan berpengaruh yaitu sebagai berikut :
signifikan terhadapkinerja karyawan 1. Bertanggung Jawab
pada perusahaan Ony Comp di 2. Kerja yang Positif
Malang secara parsial dan simultan. 3. Disiplin Kerja
2. Variabel Disiplin Kerja berpengaruh 4. Tekun
paling dominan terhadap Kinerja 5. Pendidikan
Karyawan pada perusahaan Ony - Operasional Variabel Penelitian
Comp di Malang Definisi operasional penelitian
tercantum pada table 1
Metode Penelitian
A. Lokasi Penelitian Tabel 1.
Penelitian ini dilakukan pada Definisi Operasional Penelitian
perusahaan Ony Comp di
Malang.Pemilihan objek ini karena Ony Variabel Indikator Item
Comp memiliki kriteria yang sesuai X1= Etika Bertanggu 1. Tugas yang
dengan subjek yang akan diteliti. Kerja ng Jawab diberikan
B. Populasi Asifudinya 2. Hasil
ng dikutip memuaskan

Seminar Nasional Gabungan Bidang Sosial - Polinema 2020


15

Alwiyah Kerja yang 3. Hasil kerja Langkah selanjutnya adalah untuk


(2007: 98) Positif optimal mengetahui pengaruh Pengaruh Etika
4. Mampu
bekerja
Kerja terhadap Kinerja Karyawan
sama pada perusahaan Ony Comp di Kota
Disiplin 5. Datang dan Malangdengan menggunakanAnalisa
Kerja pulang tepat Regresi Linier Berganda. Analisis
waktu regresi linear beganda akan dilakukan
6. Tidak
jika jumlah variabel independennya
meninggalk
an kantor minimal 2 .menurut Sugiyono
saat jam (2010:275).
kerja
Tekun 7. Tidak Hasil dan Pembahasan
mudah
A. Karakteristik Responden
menyerah
8. Memberikn Data penelitian diperoleh dari
yang terbaik kuesioner yang telah didistribusikan
Pendidika 9. Pelatihan kepada responden. Jumlah responden
n 10. yang terlibat pada penelitian ini
Pengemban berjumlah 25 orang karyawan.
gan karir
Y= Kinerja Kuantitas 11. Pemenuhan
Karakteristik responden pada
Karyawan Target penelitian ini terdiri atas jenis kelamin
Mathis 12. Penyelesaia dan usia.
(2012:78) n Pekerjaan B. Hasil Analisis Regresi Linear
Kualitas 13. Pekerjaan Berganda
rapi dan
teliti
Dari persamaan regresi diketahui
14. Pekerjaan bahwa variabel terikat kinerja
sesuai karyawan (Y) nilainya akan
standart diprediksi oleh variabel bebas yaitu
Kerja 15. Hubungan bertanggungjawab (X1), kerja yang
Sama dengan
positif (X2), disiplin kerja (X3), tekun
Rekan kerja
16. Hubungan (X4) dan pendidikan (X5). Koefisien
dengan regresi pada kelima variabel bertanda
atasan positif, hal ini bisa dimaknai bahwa
Pemanfaat 17. Kerja tepat etika bertanggungjawab, kerja yang
an Waktu waktu positif, disiplin kerja, ketekunan dan
18. Menghargai
waktu pendidikan berpengaruh positif
terhadap kinerja karyawan.
E. Metode Analisa Data
Tabel 2.
- Analisa Diskriptif
Hasil Perhitungan Regresi
Analisa ini dilakukan untuk
mendiskripsikan Pengaruh Etika
Kerja terhadap Kinerja Karyawan ,
melalui beberapa indikator:
Bertanggung Jawab, Kerja yang
Positif, Disiplin Kerja, Tekun dan
Pendidikan
b.Analisa Kuantitatif
3Analisis Regresi Linier Berganda

Seminar Nasional Gabungan Bidang Sosial - Polinema 2020


16

Berdasarkan hasil perhitungan Malang. Perbandingan tingkat


analisis regresi pada Tabel 4.20 di atas, pengaruh dijelaskan oleh koefisien
dapat diperoleh persamaan regresi beta. Kerja yang positif mempunyai
dengan standardized coefficient (beta) koefisien beta terbesar (b=0.423),
sebagai berikut: sehingga dapat disimpulkan bahwa data
S penelitian mendukung hipotesis H2.
Y = 0,136X1 + 0,352X2 + 0,052X3 + 0,400X4
+ 0,316X5 Simpulan dan Saran
R2 = 82,2%
Kinerja karyawan dapat ditingkatkan
dengan penerapan etika kerja yang baik di
C. Hasil Pengujian Hipotesis tempat kerja. Tiga komponen penting
Pengambilan keputusan untuk yang harus dilakukan pada etika kerja
pengujian hipotesis digunakan nilai adalah kerja yang positif, tekun dan
signifikansi (p) dengan kriteria apabila pendidikan.
p > 0,05, maka H0 diterima atau Ha Beberapa saran yang dapat diberikan
ditolak, artinya koefisien regresi yang dalam penelitian ini, khususnya yang
diperoleh adalah tidak signifikan, Dan berkaitan dengan perbaikan atau
apabila p < 0,05 maka H0 ditolak atau peningkatan kualitas etika karyawan
Ha diterima, artinya koefisien regresi dalam bekerja. Berbagai upaya perlu
yang diperoleh adalah signifikan. dilakukan oleh pimpinan bagi
Hipotesis H1 dinyatakan bahwa karyawannya untuk terus membangun
variabel etika kerja yang meliputi keyakinan agar bisa menghasilkan kerja
indikator bertanggung jawab, kerja optimal, bisa bekerja sama, tidak mudah
yang positif, disiplin kerja, tekun dan menyerah, memberikan yang terbaik,
pendidikan berpengaruh signifikan kesempatan mengikuti pelatihan dan
terhadap kinerja karyawan pada menyediakan agenda-agenda dalam
perusahaan Ony Comp di Malang pengembangan karir.
secara parsial dan simultan.
Hasil uji-t terhadap koefisien Daftar Rujukan
regresi pada hubungan
bertanggungjawab terhadap kinerja Agus, Sukrisna. (2009). Etika Bisnis dan
karyawan sebesar 0,115 adalah tidak Profesi. Edisi Revisi. Jakarata :
signifikan (p = 0,354). Kerja yang SalembaEmpat.
positif terhadap kinerja karyawan
dengan koefisien regresi sebesar 0,423 Bertens, K. (2009). Pengantar Etika
adalah signifikan (p = 0,011). Disiplin Bisnis. Cetakan Pertama. Yogyakarta. :
kerja terhadap kinerja karyawan PT.Kanisius.
dengan koefisien sebesar 0,153 adalah
tidak signifikan (p = 0,279). Pendidikan Ernawan, R Erni. (2012). Etika Bisnis.
terhadap kinerja karyawan dengan Cetakan Pertama. Bandung: CV.
koefisien sebesar 0,379 adalah Alfabeta.
signifikan (p = 0,024). Sehingga dapat
disimpulkan bahwa data penelitian Ernawan, R Erni. (2012). Etika Bisnis.
mendukung hipotesis H1. Cetakan Pertama. Bandung: CV.
Hipotesis H2 menyatakan bahwa Alfabeta Gomes, Cardaso, Faustino.
disiplin kerja berpengaruh paling (2009). Manajemen Sumber Daya
dominan terhadap Kinerja Karyawan Manusia.Yogyakarta: cv. Penerbit Andi
pada perusahaan Ony Comp di

Seminar Nasional Gabungan Bidang Sosial - Polinema 2020


17

Griffin, Ricky W; Ebert, Ronald J,


(2009).BISNIS. Edisi Kedelapan, Jilid 1,
Jakarta: Erlangga.

Harsono.(2009). Manajemen Sumber


Daya Manusia. Jakarta: PT.
GunungAgung.

Mathis, Robert L, dan John H. Jackson.


(2012). Manajemen Sumber
DayaManusia, Buku 1. Jakarta: Salemba
Empat.

Sedarmayanti.(2011). Sumber Daya


Manusia dan Produktifitas Kerja,
CetakanKedua. Bandung: CV. Mandar
Maju.

Wibowo.(2011). Manajemen Kinerja.


Edisi Ketiga, Penerbit PT. Raja
GrafindoPersada: Jakarta.

Sigit, Soehardi. (2010). Perilaku


Organisasional. Yogyakarta: Bagian
Penerbitan Fakultas Ekonomi
Universitas Sarjanawiyata Taman
Siswa.

Siregar, Hasrul. (2009). Perilaku Stress


Kerja Dalam Mempengaruhi
KinerjaKaryawan Pada PT. Harian
Waspada Medan. Jurnal Manajemen
Bisnis,STIE IBBI Medan.

Seminar Nasional Gabungan Bidang Sosial - Polinema 2020

Anda mungkin juga menyukai