Anda di halaman 1dari 10

ETIKA BEKERJA

KELOMPOK 2 :
KARINA MAULIDIYA ZAHRA
ZULFA RIYANI SUHERMAN
PENGERTIAN ETIKA BEKERJA

adalah sebuah nilai-nilai yang di pegang,


baik individu sebagai pekerja maupun
managemen sebagai pengatur/regulasi
dalam bekerja.
Menurut Para Ahli Etika Bekerja adalah :

Harsono dan Santoso


(2006:35) yang menyatakan etika kerja merupakan sikap,
etika kerja sebagai semangat pandangan, kebiasaan, ciri-ciri
kerja yang didasari oleh nilai- atau sifat mengenai cara bekerja
nilai atau norma-norma yang dimiliki seseorang, suatu
tertentu. Hal ini sesuai dengan golongan atau suatu bangsa
pendapat Sukriyanto (Tasmara, 2000:14).
(2000:29) yang menyatakan
bahwa etika kerja adalah
suatu semangat kerja yang
dimiliki oleh masyarakat untuk
mampu bekerja lebih baik
guna memperoleh nilai hidup
mereka.
Fungsi dan tujuan etos kerja

Secara umum, etos kerja berfungsi sebagai alat


penggerak tetap perbuatan dan kegiatan
individu. Menurut A. Tabrani Rusyan, fungsi etos
kerja adalah :
• Pendorong timbulnya perbuatan.
• Penggairah dalam aktivitas.
• Penggerak.
Prinsip Etika Bekerja :
• Tanggung jawab, dalam menjalankan pekerjaan harus
tanggung jawab terhadap apa tugas yang dijalani nya.
• Menjaga integritas, integritas ini berhubungan
dengan kepercayaan, kepercayaan berhubungan
dengan tanggung jawab. Semakin banyak tanggung
jawab yang di jalani dan diselesaikan maka integritas /
tingkat kepercayaan orang terhadap kita akan
semakin tinggi.
• Obyektifitas, dalam melakukan pekerjaan kita harus
profesional dan objektif supaya hasil yang didapat itu
maksimal.
• Kerahasiaan, setiap pekerjaan pasti punya rahasia
yang tidak boleh publik/orang lain tahu. karena itulah
kita harus bisa menjaga kerahasiaan kantor dengan
baik.
Ciri-Ciri Etika Kerja

Seseorang yang memiliki etos kerja, akan terlihat


pada sikap dan tingkah lakunya dalam bekerja,
beberapa ciri-ciri etika kerja sebagai berikut :
• Kecanduan terhadap waktu
• Memiliki moralitas yang bersih “ikhlas”
• Memiliki kejujuran
• Memiliki komitmen
• Kuat pendirian “konsisten”
Cara Menumbuhkan Etika(Etos) Kerja

Setiap negara memiliki etos kerja masing-masing menurut Jansen H. Sinamo


“2011” melalui bukunya 8 etos kerja profesional menjelaskan cara
menumbuhkan etos kerja sebagai berikut:

• Kerja sebagai rahmat “aku bekerja tulus penuh rasa syukur”


• Kerja ialah amanah “aku bekerja penuh tanggung jawab”
• Kerja ialah panggilan “aku bekerja tuntas penuh integritas”
• Kerja ialah akutualisasi “aku bekerja keras penuh semangat”
• Kerja ialah ibadah “aku bekerja serius penuh kecintaan”
• Kerja ialah seni “aku bekerja cerdas penuh kreativitas”
• Kerja adalah kehormatan “aku bekerja penuh ketekunan dan keunggulan”
• Kerja ialah pelayanan “aku bekerja paripurna penuh kerendahan hati”
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi
Etika (Etos) Kerja

• Motivasi.
Motivasi bisa berpengaruh untuk meningkatkan etos kerja, sebagaimana
yang diungkapkan oleh Jansen bahwa ada delapan unsur, jika diteliti
kedelapan tersebut merupakan motivasi. Motivasi secara umum sering
diartikan sebagai sesuatu yang ada pada diri seseorang yang
dapat mendorong, mengaktifkan, menggerakkan dan mengarahkan
perilaku seseorang untuk melakukan sesuatu.

• Penilaian Prestasi
Penilaian juga dapat diartikan suatu proses meletakkan nilai,
penampilan, kualitas atau status dari bebrapa objek orang atau benda.
Lebih lanjut Sondang P. Siagian (1999:224) berpendapat bahwa
penilaian prestasi kerja yang baik sangat tergantung pada persiapan
yang benar - benar matang, matang berarti memenuhi empat
persyaratan, yang pertama keterkaitan langsung dengan pekerjaan,
yang kedua praktis, yang ketiga kejelasan standar dan yang terakhir
adanya kreteria yang objektif.
• Peraturan Organisasi
Peraturan pemerintah adalah dasar pelaksanaan kerja yang
menyangkutkan tentang hubungan pokok-pokok, hubungan kerja, serta
bagaimana melakukan pekerjaan itu, jadi apabila peraturan itu tidak
terumus dengan baik maka hal ini akan menjadi celah bagi setiap
karyawan untuk melakukan kelalaian dan melepaskan diri dari tanggung
jawab, dan apabila kelalaian ini dilakukan secara berulang-ulang maka
sudah dapat dipastikan bahwa karyawan tidak memiliki etos kerja yang
baik.

• Pengaruh Antar Sesama Rekan Kerja


Dalam hal pergaulan antara sesama pegawai dalam sebuah organisasi
tentu saja akan memberikan dampak yang positif apabila terjadi
kecocokan, sehingga dari kecocokan tersebut akan timbul kegairahan
kerja yang tinggi, namun jika ketidak cocokan terjadi maka akan
menimbulkan sesuatu sikap yang merugikan, yaitu sifat lesu dan
menjemukan dan hal ini akan berdampak bagi prestasi kerja mereka
dalam melayani masyarakat.
TERIMAKASIH 

Anda mungkin juga menyukai