Anda di halaman 1dari 18

UJIAN KOMPREHENSIF

PROGRAM STUDI MAGISTER MANAJEMEN PENDIDIKAN


PASCASARJANA UNJ
16 November 2022

Oleh :
Sri Widianti
NIM 9910821005
MANAJEMEN PENDIDIKAN REGULER-B

SOAL DAN JAWABAN TES BAGIAN A:

1. Seorang Dosen Metodologi Penelitian meminta Saudara untuk menyusun proposal


penelitian tentang Guru SMPN DKI Jakarta. Variabel penelitian yang harus dipilih ialah:
dukungan organisasi, kualitas kehidupan kerja, komunikasi, etika kerja, efikasi diri,
disiplin kerja, budaya organisasi, motivasi berprestasi, gaya kepemimpinan, motivasi
kerja, dan komitmen organisasi.
Dari variabel-variabel tersebut :
a. Pilih tiga variabel dan tentukan variabel eksogen dan endogennya (endogen
perantara dan endogen akhir) !
Jawaban : Variabel eksogen ( Budaya Organisasi dan Disiplin Kerja ) dan Variabel
endogen (Kualitas Kehidupan Kerja), sehingga apabila ketiga variabel tersebut
dijadikan sebuah judul untuk menyusun proposal penelitian maka bisa
menggunakan judul seperti ini yaitu “Pengaruh Budaya Organisasi dan Disiplin
Kerja Terhadap Kualitas Kehidupan Kerja Guru SMPN DKI Jakarta”.

b. Rumuskan secara tepat permasalahan dan tujuan penelitiannya !


Jawaban:
Adapun yang menjadi rumusan masalah pada penelitian ini adalah :
1) Adakah pengaruh budaya organisasi terhadap kualitas kehidupan kerja guru
SMPN DKI Jakarta ?
2) Adakah pengaruh disiplin kerja terhadap kualitas kehidupan kerja guruSMPN
DKI Jakarta ?
3) Adakah pengaruh langsung budaya organisasi terhadap kualitas kehidupan
kerja melalui disiplin kerja guru SMPN DKI Jakarta ?

1
Adapun yang menjadi tujuan Penelitian ini adalah :
1) Ingin mengetahui ada tidaknya pengaruh budaya organisasi terhadap kualitas
kehidupan kerja guru SMPN DKI Jakarta.
2) Ingin mengetahui ada tidaknya pengaruh disiplin kerja terhadap kualitas
kehidupan kerja guru SMPN DKI Jakarta.
3) Ingin mengetahui adakah ada pengaruh budaya organisasi terhadap kualitas
kehidupan kerja melalui disiplin kerja guru SMPN DKI Jakarta.

c. Deskripsikan secara ringkas konsep dan teorinya !


Jawaban:
1) Budaya Organisasi ( Variable 1 )
Budaya Organisasi berkaitan erat dengan persepsi terhadap nilai dan
lingkungannya yang melahirkan makna dan pandangan hidup yang akan
mempengaruhi sikap dan tingkah laku. Menurut Edgar H. Schein dalam Luthans
tahun 2011 mendefinisikan budaya organisasi adalah menjelaskan sebuah pola
asumsi dasar ditemukan dan dikembangkan oleh kelompok tertentu seperti
belajar mengatasi masalah – masalahnya adaptasi external dan integrasi internal
yang telah bekerja cukup baik untuk di anggap berharga dan karena itu harus di
ajarkan kepada anggota baru sebagai cara yang benar untuk melihat, berfikir dan
merasa dalam kaitannya dengan masalah. Menurut Joanne Martin dalam
Luthans, 2011 budaya organisasi menekankan prespektif yang berbeda budaya
dalam organisasi. Dia mencatat Budaya organisasi sebagai individu bersentuhan
dengan organisasi, mereka datang bergabung dengan norma-norma yang ada,
cerita orang mengatakan apa yang terjadi, aturan organisasi formal dan
prosedur, kode formal perilaku, ritual, tugas, membayar sistem, jargon, dan
lelucon hanya dipahami oleh orang dalam, dan sebagainya.
Dapat dijelaskan bahwa budaya organisasi adalah makna
kebersamaan yang diselenggarakan oleh anggota suatu organisasi yang dapat
membedakan antara organisasi satu dengan organisasi yang lainnya. Robbin &
Judge (2013) dalam Adamy (2016) terdapat tujuh karakteristik budaya organisasi
dalam sebuah organisasi: 1) Inovasi dan keberanian mengambil risiko, sejumlah
mana karyawan didorong untuk bersikap inovatif dan berani mengambil risiko 2)
Perhatian pada hal-hal rinci, sejauh mana karyawan diharapkan menjalankan
presisi, analisis dan perhatian pada hal-hal detail 3) Orientasi hasil, sejauh mana
manajemen berfokus lebih pada hasil ketimbang pada teknik dan proses yang
digunakan untuk mencapai hasil tersebut. 4) Orientasi pada orang, sejauh mana
keputusan-keputusan manajemen mempertimbangkan efek dari hasil tersebut
atas orang-orang yang ada dalam organisasi. 5) Orientasi tim, sejauh mana
kegiatan.

2
2) Disiplin Kerja ( Variable 2 )
Disiplin dalam arti sempit yaitu menghukum, pengertian menjdi hal
umum sehingga memiliki makna yang negatif, jika dicermati akan menjadi
pengertian yang sangat luas. Bugdol (2018: 13) mendefinisikan bahwa Disiplin
kerja dikaitkan dengan hukuman. Peraturan hukum menunjukkan hukuman apa
yang harus dijatuhkan pada karyawan yang tidak mematuhi aturan dan standar
yang berlaku. Kebanyakan atasan mencoba untuk menegakkan disiplin ketika
sudah dilanggar dan itu menjadi perlu untuk membuat keputusan tentang
hukuman. Pendapat lain dikemukakan oleh Darmadi (2018: 60) bahwa disiplin
adalah ketaatan dan ketepatan pada suatu aturan yang dilakukan secara sadar
tanpa adanya paksaan. Dalam hal ini guru secara sadar harus taat kepada aturan
yang berlaku di sekolah. Hal ini bertujuan untuk mencapai tujuan-tujuan sekolah
dan meningkatkan kinerja guru dalam melaksanakan semua aktivitas di
lingkungan sekolah.
Disiplin kerja merupakan salah satu faktor yang penting dalam setiap
kegiatan untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Dengan adanya disiplin kerja
maka guru akan dapat mempertahankan kinerjanya. Disiplin kerja sebagai sikap,
tingkah laku dan perbuatan yang sesuai dengan peraturan dari suatu institusi
baik tertulis maupun tidak tertulis. Dapat dikatakan bahwa disiplin kerja
merupakan sikap mental untuk memenuhi atau menaati suatu kaidah baik tertulis
maupun tidak tertulis yang didasarkan atas kebenaran manfaat

3) Kualitas Kehidupan Kerja (Variabel 3)


Istilah kualitas kehidupan kerja pertama kali diperkenalkan pada
Konferensi Buruh Internasional pada tahun 1972, tetapi baru mendapat
perhatian setelah United Auto Workers dan General Motor berinisiatif
mengadopsi praktek kualitas kehidupan kerja untuk mengubah sistem kerja.
Kualitas kehidupan kerja atau Quality of Work Life (QWL) merupakan salah satu
bentuk filsafat yang diterapkan manajemen dalam mengelola organisasi pada
umumnya dan sumberdaya manusia pada khususnya. Ada dua pandangan
mengenai maksud dari kualitas kehidupan kerja. Pandangan pertama
mengatakan bahwa kualitas kehidupan kerja adalah sejumlah keadaan dan
praktek dari tujuan perusahaan antara lain : demokratis, keterlibatan pekerja
dan iklim kerja yang aman dan nyaman, serta penghargaan.

d. Rumuskan hipotesis penelitiannya !


Jawaban: berdasarkan kerangka teori yang telah dijelaskan, maka hipotesis
penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut :
1) Budaya organisasi berpengaruh positif terhadap kualitas kehidupan kerja.
2) Disiplin kerja berpengaruh positif terhadap kualitas kehidupan kerja.
3) Budaya organisasi berpengaruh langsung positif terhadap kualitas kehidupan
kerja melalui disiplin kerja.

3
e.Tentukan metode penelitiannya, jelaskan unit analisis datanya, termasuk penentuan
sampelnya.
Jawaban:
Pendekatan dalam penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif jenis survei
dimana peneliti melakukan survei ke unit analis data yaitu sekolah-sekolah yang
termasuk dalam SMPN DKI Jakarta untuk mengumpulkan data tentang budaya
organisasi, disiplin kerja dan kualitas kehidupan kerja. Penelitian ini berdasarkan
penelitian asosiatif yang bertujuan untuk mencari hubungan atau pengaruh variabel
bebas/eksogen (budaya organisasi dan disiplin kerja) terhadap variabel
terikat/endogen (kualitas kehidupan kerja). Adapun populasidalam penelitian ini yaitu
500 SMPN yang tersebar di wilayah DKI Jakarta, selanjutnya dalam penentuan sampel
peneliti akan menggunakan teknik Probability Sampling ialah teknik untuk memberikan
peluang yang sama pada setiap anggota populasi untuk dipilih menjadi anggota
sampel. Dengan kata lain cara pengambilan sampel yang memberikan kesempatan
yang sama untuk diambil kepada setiap elemen populasi. Dalam hal ini teknik yang
digunakan adalah Simple Random Sampling (Sampel Random Sederhana) yaitu cara
pengambilan sampel dari anggota populasi dengan menggunakan acak tanpa
memperhatikan strata (tingkatan) dalam anggota populasi tersebut. Hal ini dilakukan
apabila anggota populasi dianggap homogen (sejenis). Cara pengambilan sampel
melalui beberapa cara yaitu undian, kalkulator, table angka acak, komputer.

f.Tentukan jenis instrumen pengumpulan datanya, uji validitas dan perhitungan


reliabilitasnya.
Jawaban:
1) Variable bebas atau Eksogen pertama ( Budaya Organisasi )

a) Definisi Konseptual Budaya Organisasi


Budaya organisasi adalah nilai dan norma yang berlaku dan berkembang
dalam sebuah organisasi, yang menumbuhkan sebuah keyakinan dan akan 38
berpola dalam organisasi, dengan indikator adaptasi eksternal, integrasi
internal, dan asumsi-asumsi dasar

b) Definisi Operasional Variabel Budaya Organisasi


Budaya organisasi adalah nilai atau norma yang ada untuk guru SMPN DKI
Jakarta. Budaya organisasi adalah pendapat guru tentang nilai dan norma yang
berlaku dan berkembang di sekolah, yang menumbuhkan sebuah keyakinan
guru dan akan berpola di sekolah

c) Kisi-Kisi Instrumen Variabel Budaya Organisasi

4
Tabel 1
Kisi-Kisi Instrumen Budaya Organisasi

Jumlah Butir
No. Indikator No. Butir
1,2,3,4,5,6,7,8,9,10,11,12,13,14, 15
1 Inovasi
15
Orientasi 16,17,18,19,20,21,22,23,24,25,2 15
2
Pada Tim 6,27,28,29,30
3 Stabilitas 31,32,33,34,35,36,37,38,39,40 10
Jumlah 40

d) Pengujian Validitas dan Reliabilitas Variabel Budaya Organisasi

1) Pengujian Validitas
Pengujian validitas dalam penelitian ini dilakukan dengan cara
membagikan angket kepada sampel penelitian, kemudian hasil jawaban
diolah menggunakan microsoft excel dan program SPSS dengan
menggunakan uji korelasi product moment person.

Keterangan:
r hitung : Koefisien korelasi product moment
n : Jumlah responden
∑XY : Jumlah perkalian Y
∑X : Jumlah skor tiap butir
∑Y : Jumlah skor total
∑X2 : Jumlah skor X dikuadratkan
∑Y2 : Jumlah skor Y dikuadratkan

Selanjutnya dihitung dengan uji t atau uji signifikasi. Uji ini adalah
untuk menentukan apakah variabel X tersebut signifikan terhadap variabel
Y. Uji signifikansi ini dengan menggunakan rumus :

Keterangan:
r : Koefisien Korelasi
n : Banyak populasi

5
Distribusi (Tabel) untuk a= 0,05 dan derajat kebebasan (dk= n-2),
dengan keputusan, jika t hitung>t tabel berarti valid, sebaliknya jika t
hitung<t tabel berarti tidak valid.

2) Pengujian Reliabilitas
Untuk menghitung reliabilitas dalam penelitian ini menggunakan
rumus Alpha Cronbach :

Keterangan:
r11 : Reliabilitas instrumen
k : Banyaknya butir pertanyaan
2
∑ σb : Jumlah varians butir
σt2 : Varians total

Dimana nilai α ≥ 0,60 maka dikatakan keseluruhan data tersebut


sudah reabel. Jika uji reliabilitas dengan metodologi Alpha Cronbach (α)
menunjukkan nilainya α ≤ 0,60 maka dikatakan instrumen penelitian
tersebut tidak reabel.

2) Variabel Bebas atau Eksogen Kedua (Disiplin kerja)

a) Definisi Konseptual Variabel Disiplin Kerja


Disiplin kerja adalah suatu ketaatan individu terhadap aturan yang
berlaku disuatu instansi dimana para anggotanya mematuhi dan menjalankan
semua perintah yang telah menjadi ketetapannya. Indikator dalam mengukur
kedisipilinan kerja guru antara lain: 1) waktu, 2) tugas dan tanggung jawab
pekerjaan, 3) taat pada peraturan.

b) Definisi Operasional Variabel Disiplin Kerja


Disiplin kerja adalah ketaaan guru SMPN DKI Jakarta dalam mematuhi
aturan yang berlaku disuatu instansi dimana para anggotanya mematuhi dan
menjalankan semua perintah yang telah menjadi ketetapannya

c) Kisi-Kisi Instrumen Variabel Disiplin Kerja

6
Tabel 2
Kisi-Kisi Instrumen Disiplin Kerja

No. Indikator No. Butir Jumlah Butir


1 Waktu 1,2,3,4,5,6,7,8,9,10, 15
11,12,13,14,15
16,17,18,19,20,21,
2 Tanggungjawab 15
22,23,24,25,26,27,2
8,29,30
Ketaatan 31,32,33,34,35,36,
3 15
37,38,39,40,41,42,4
3,44,45
Jumlah 45

d) Pengujian Validitas dan Reliabilitas Variabel disiplin kerja

1) Pengujian Validitas
Pengujian validitas dalam penelitian ini dilakukan dengan cara
membagikan angket kepada sampel penelitian, kemudian hasil jawaban
diolah menggunakan microsoft excel dan program SPSS dengan
menggunakan uji korelasi product moment person.

Keterangan:
r hitung : Koefisien korelasi product moment
n : Jumlah responden
∑XY : Jumlah perkalian Y
∑X : Jumlah skor tiap butir
∑Y : Jumlah skor total
∑X2 : Jumlah skor X dikuadratkan
∑Y2 : Jumlah skor Y dikuadratkan

Selanjutnya dihitung dengan uji t atau uji signifikasi. Uji ini adalah
untuk menentukan apakah variabel X tersebut signifikan terhadap variabel
Y. Uji signifikansi ini dengan menggunakan rumus :

7
Keterangan:
r : Koefisien korelasi
n : Banyak populasi

Distribusi (Tabel) untuk a= 0,05 dan derajat kebebasan (dk= n-


2), dengan keputusan, jika t hitung>t tabel berarti valid, sebaliknya jika
t hitung<t tabel berarti tidak valid.

2) Pengujian Reliabilitas
Dalam penelitian ini untuk menghitung reliabilitas menggunakan
rumus Alpha Cronbach :

Keterangan:
r11 : Reliabilitas instrumen
k : Banyaknya butir pertanyaan
2
∑ σb : Jumlah varians butir
σt2 : Varians total

Dimana nilai α ≥ 0,60 maka dikatakan keseluruhan data tersebut


sudah reabel. Jika uji reliabilitas dengan metodologi Alpha Cronbach (α)
menunjukkan nilainya α ≤ 0,60 maka dikatakan instrumen penelitian
tersebut tidak reabel.

3) Variabel Terikat atau Endogen (Kualitas Kehidupan Kerja)

a. Definisi Konseptual Variabel Kualitas Kehidupan Kerja


kualitas kehidupan kerja adalah persepsi karyawan bahwa merekaingin
merasa aman, secara relatif merasa puas dan mendapat kesempatan mampu
tumbuh dan berkembang selayaknya manusia.

b. Definisi Operasional Variabel Kualitas Kehidupan Kerja


Kualitas kehidupan kerja adalah hal yang diinginkan guru SMPN DKI
Jakarta dalam memenuhi kebutuhan dan kesejahteran dalam bekerja dengan
indikator demokratis, keterlibatan pekerja, iklim kerja yang aman dan nyaman,
serta penghargaan.

8
c. Kisi-Kisi Instrumen Variabel Kualitas Kehidupan Kerja

Tabel 3
Kisi-Kisi Instrumen Kualitas Kehidupan Kerja

No. Indikator No. Butir Jumlah Butir

1 Demokratis 1,2,3,4,5,6,7,8,9,10 10
11,12,13,14,15,16,17,1 10
2 Keterlibatan pekerja
8,19,20
Iklim kerja yang aman 21,22,23,24,2526,27,2 10
3
dan nyaman 8,29,30
31,32,33,34,35,36,37,3 10
4 Penghargaan
8,39,40
Jumlah 40

d. Pengujian Validitas dan Reliabilitas Variabel Kualitas Kehidupan Kerja

1) Pengujian Validitas
Pengujian validitas dalam penelitian ini dilakukan dengan cara
membagikan angket kepada sampel penelitian, kemudian hasil jawaban
diolah menggunakan microsoft excel dan program SPSS dengan
menggunakan uji korelasi product moment person.

Keterangan:
r hitung : Koefisien korelasi product moment
n : Jumlah responden
∑XY : Jumlah perkalian Y
∑X : Jumlah skor tiap butir
∑Y : Jumlah skor total
∑X2 : Jumlah skor X dikuadratkan
∑Y2 : Jumlah skor Y dikuadratkan

Selanjutnya dihitung dengan uji t atau uji signifikasi. Uji ini adalah
untuk menentukan apakah variabel X tersebut signifikan terhadap variabel
Y. Uji signifikansi ini dengan menggunakan rumus :

9
Keterangan:
r : Koefisien korelasi
n : Banyak populasi

Distribusi (Tabel) untuk a= 0,05 dan derajat kebebasan (dk= n-2),


dengan keputusan, jika t hitung>t tabel berarti valid, sebaliknya jika t
hitung<t tabel berarti tidak valid.

2) Pengujian Reliabilitas
Untuk menghitung reliabilitas dalam penelitian ini menggunakan
rumus Alpha Cronbach :

Keterangan:
r11 : Reliabilitas instrumen
k : Banyaknya butir pertanyaan
2
∑ σb : Jumlah varians butir
σt2 : Varians total

Dimana nilai α ≥ 0,60 maka dikatakan keseluruhan data tersebut


sudah reabel. Jika uji reliabilitas dengan metodologi Alpha Cronbach (α)
menunjukkan nilainya α ≤ 0,60 maka dikatakan instrumen penelitian
tersebut tidak reabel.

g. Deskripsikan prosedur analisis datanya, dan tuliskan hipotesis statistiknya.


Jawaban:
Dalam penelitian ini data akan dianalisis dengan menggunakan modelanalisis
jalur path (path analysis) dengan program SPSS. Sebelum dilakukanpengujian
hipotesis, terlebih dahulu akan dilakukan uji persyaratan analisis data yaituuji
normalitas dan uji signifikansi dan linearitas regresi.
1) Uji normalitas menggunakan rumus :

Keterangan :
KD : Jumlah Kolmogorov-Smirnov yang dicari
n1 : Jumlah sampel yang diperoleh
10
n2 : Jumlah sampel yang diharapkan

Data dikatakan normal, apabila nilai signifikan lebih besar 0,05, Sebaliknya,
apabila nilai signifikan lebih kecil dari 0,05 maka data dikatakan tidak normal.

2) Uji signifikansi dan linearitas regresi menggunakan ANOVA pada SPSS, akan
dilihat signifikansi dari sig. Deviation from linearity, dan ketentuan uji linearitas
pada SPSS adalah:
a. Jika nilai signifikansi > 0,05 maka terdapat hubungan linear secara signifikan
b. Jika nilai signifikansi < 0,05 maka tidak terdapat hubungan linear secara
signifikan

3) Pengujian Hipotesis
Adapun pengujian hipotesis dalam penelitian ini sebagai berikut:
a. Hipotesis budaya organisasi berpengaruh positif terhadap kualitas kehidupan
kerja.
Ho : Tidak ada pengaruh positif budaya organisasi terhadap kualitas
kehidupan kerja
H1 : Ada pengaruh positif budaya organisasi terhadap kualitas
kehidupan kerja

b. Hipotesis Disiplin Kerja berpengaruh positif terhadap kualitas kehidupan


kerja
Ho : Tidak ada pengaruh positif Disiplin Kerja terhadap kualitas kehidupan
kerja
H1 : Ada pengaruh positif Disiplin kerja terhadap kualitas kehidupan
kerja.

c. Hipotesis budaya organisasi berpengaruh langsung terhadap kualitas


kehidupan kerja melalui disiplin kerja.
Ho : Tidak ada berpengaruh langsung budaya organisasi terhadap
kualitas keghidupan kerja melalui disiplin kerja
H1 : Ada pengaruh langsung budaya organisasi terhadap
kualitas keghidupan kerja melalui disiplin kerja

4) Hipotesis Statistik
Adapun hipotesis statistik dalam penelitian ini sebagai berikut :
a. Hipotesis Pertama
Ho: β 31 = 0
H1: β 31 ≠ 0

11
b. Hipotesis Kedua
Ho: β 32= 0
H1: β 32 ≠ 0
c. Hipotesis Ketiga
Ho: β 321 = 0
H1: β 321 ≠ 0

Keterangan :
Angka 1 : Variabel Bebas Atau Eksogen Pertama (Budaya Organisasi)
Angka 2 : Variabel Bebas Atau Eksogen Kedua (Disiplin Kerja)
Angka 3 : Variabel Terikat Atau Endogen (Kualitas kehidupan kerja)

2. Suatu Unit Penelitian meminta bantuan Saudara untuk menyusun proposal penelitian
tentang pemberdayaan masyarakat dalam perluasan akses pendidikan dasar di
Kecamatan Jatinegara Jakarta Timur. Setelah dilakukan studi penjajagan, selanjutnya:
a. Tentukan fokus dan sub fokus penelitiannya !
Jawaban:
Adapun yang menjadi fokus penelitian ini adalah pemberdayaan masyarakat dalam
perluasan akses pendidikan dasar di Kecamatan Jatinegara Jakarta Timur.
Berdasarkan fokus penelitian maka sub fokus penelitian ini adalah :
1) Perencanaan pemberdayaan masyarakat dalam perluasan akses pendidikan di
kecamatan jatinegara Jakarta Timur
2) Pengorganisasian pemberdayaan masyarakat dalam perluasan
aksespendidikan di kecamatan jatinegara Jakarta Timur
3) Pelaksanaan pemberdayaan masyarakat dalam perluasan akses pendidikan di
kecamatan jatinegara Jakarta Timur
4) Pengawasan dan evaluasi pemberdayaan masyarakat dalam perluasan akses
pendidikan di kecamatan jatinegara Jakarta Timur

b. Rumuskan pertanyaan penelitiannya !


Jawaban: Adapun rumusan penelitian ini sebagai berikut ;
1) Bagaimana perencanaan pemberdayaan masyarakat dalam perluasan akses
pendidikan di Kecamatan Jatinegara Jakarta Timur ?
2) Bagaimana pengorganisasian pemberdayaan masyarakat dalam perluasan
akses pendidikan di Kecamatan Jatinegara Jakarta Timur ?
3) Bagaimana pelaksanaan pemberdayaan masyarakat dalam perluasan akses
pendidikan di Kecamatan Jatinegara Jakarta Timur ?
4) Bagaimana pengawasan dan evalusasi pemberdayaan masyarakat dalam
perluasan akses pendidikan di Kecamatan Jatinegara Jakarta Timur ?

12
c. Deskripsikan prosedur penelitian yang akan dikerjakan !
Jawaban:
Pendekatan pada penelitian ini yaitu pendekatan penelitian kualitatif deskriptif.
Pendekatan penelitian kualitatif adalah sebuah pendekatan yang dimana subyektif
peneliti diletakkan terhadap yang diteliti. Dengan demikian, fakta yang bersumber
dari setiap subyek yang diteliti selalu mendapatkan perhatian dari peneliti. Pada
umumnya penelitian kualitatif memberikan makna terhadap pemahaman seseorang
(subyektif meaning) mengenai subyek yang diteliti. Komunikasi intensif dengan pihak
terkait sangat diperlukan, karena dapat memberikan informasi yang akurat dari
subyek yang diteliti. Dari hal tersebut peneliti harus mampu menangkap dan
memahami serta memperluas informasi berupa kategori-kategori dan pola-pola
tertentu, serta dapat menganalisa konteks sosial yang terjadi terhadap subyek yang
diteliti. Dalam pendekatan ini menggunakan observasi ke lapangan, wawancara pada
pihak yang diteliti dan mengumpulan dokumentasi data dan informasi.

d. Uraikan dengan jelas prosedur analisis data dan kalibrasi keabsahan datanya !
Jawaban:
Tes validitas data dengan cara membandingkan data yang diperoleh di lapangan
seperti catatan observasi, wawancara, studi dokumentasi terkait fokus dan sub fokus
penelitian untuk memeroleh kesamaan arti, maksud, dan tujuan. Kemudian peneliti
melakukan konfirmasi kepada informan tentang data hasil wawancara yang telah
ditulis dalam bentuk narasi. Data yang telah terkumpul kemudian dikelompokkan
berdasarkan klasifikasi masing-masing dan diberikan kode berdasarkan sub fokus
dan sumber informannya, serta teknik pengumpulan data yang digunakan. Data-data
digabungkan ke dalam bentuk tabel atau matriks berdasarkan sub fokus dan
pertanyaan penelitian, kemudian diberikan simpulan dari masingmasing pertanyaan
penelitian agar memeroleh deskripsi hasil analisis dan temuan penelitian. Pada
prosesnya, catatan lapangan hasil wawancara, observasi, dan dokumentasi akan
dibaca dan dianalisa berulang kali. Fungsi pemberian kode pada data yang diperoleh
adalah untuk memudahkan peneliti ketika akan melakukan pengecekan data secara
berulang kali

13
SOAL DAN JAWABAN TES BAGIAN B:

Dalam rencana Kemdikbud tahun 2015-2019 dijelaskan bahwa tujuan yang akan
dicapai oleh Kemdikbud 5 tahun kedepan ialah tersedia layanan pendidikan dasar
yang bermutu, relevan dan berkesetaraan di setiap provinsi dan kabupaten/kota.
Strategi yang digunakan untuk mencapai tujuan tersebut ialah:
A. Penyediaan manajemen Sekolah Dasar yang profesional, dan merata di semua
provinsi dan kabupaten/kota yang meliputi pemenuhan kepala sekolah, guru dan
tenaga administrasi sekolah.
B. Penyediaan sarana dan prasarana pendidikan guna penerapan sistem
pembelajaran Sekolah Dasar yang bermutu dan merata di seluruh provinsi dan
kabupaten/kota.
C. Penyediaan subsidi guna meningkatkan akses layanan pendidikan Sekolah
Dasar yang bermutu dan merata di seluruh provinsi dan kabupaten/kota.

Berdasarkan informasi di atas:


1. Analisis dan jelaskan bagaimana cara mengimplementasikan ketiga strategi
tersebut dalam konteks perencanaan strategis !
Jawaban:
Definisi perencanaan stategis dalam dunia Pendidikan adalah proses
mempersiapkan kegiatan masa depan dalam rangka peningkatan mutu sistem
pendidikan. Tujuan dari perencanaan ini adalah 1) Untuk mencapai tujuan
pendidikan secara efektif dan efisien dengan pemanfaatan sumber-sumber yang
ada seefektif dan efisien mungkin. 2) Untuk membangun sistem pendidikan yang
lebih baik dengan menggunakan berbagai strategi yang tepat dan pemanfaatan
sumber-sumber yang efisien. Dimana sebelum melakukan tahap
pengimplementasian strategi dalam suatu perencanaan strategis maka perlu
diadakannya tahapan-tahapan yaitu pengumpulan dan pengolahan data,
melakukan analisa, perumusan kebijakan, perkiraan kebutuhan, penetapan
sasaran, perumusan rencana, perhitungan biaya. Apabila semua tahapan tersebut
telah dilaksanakan maka langkah selanjutnya yaitu mengimplementasikan
strateginya dengan berpedoman pada perumusan strategi yang telah dibuat.

14
2. Analisis dan deskripsikan bagaimana cara mewujudkan ketiga strategi tersebut dari
perspektif kepemimpinan dan perilaku organisasi !
Jawaban:
Sosok pemimpin untuk mewujudkan ketiga strategi tersebut maka pemimpin dapat
menggunakan pendekatan tertentu ada kalanya top down atau sebaliknya bottom
up, dalam hal ini bagi pemimpin pusat atau kemendikbud harus berkoordinasi
dengan seluruh pemimpin baik yang ada ditingkat provinsi, kabupaten maupun
kota. Dan pemimpin tingkat kota atau kabupaten koordinasi dengan pihak satuan
Pendidikan. Seorang pemimpin harus peka terhadap kebutuhan orang lain; siap
membantu orang untuk memenuhi kebutuhan ini. Lalu mampu berkomunikasi
dengan mereka, para pemimpin dapat mengarahkan usaha-usahanya secara lebih
efektif sehingga tujuan dapat tercapai. Seorang pemimpin dapat menerima dan
menghargai nilai-nilai dan gaya hidup yang berlainan. Mereka menunjukkan
kemampuan dan kesediaan untuk berhubungan dengan orang-orang yang sama
sekali berbeda dengan mereka. Seorang pemimpin melibatkan para para pegawai
dalam tujuan Pendidikan dengan memahami kebutuhan-kebutuhan mereka dan
mendelegasikan kekuasaan serta membagi tanggungjawab. Seorang pemimpin
memiliki ketrampilan berkomunikasi yang baik, mereka mendengarkan,
mengajukan pertanyaan, berdiskusi dan berdebat, dan menggunakan informasi
yang mereka terima untuk mengarahkan dan melibatkan karyawan mereka dalam
tindakan yang efektif. Kemudian gaya kepemimpinan yang dapat membantu dalam
proses mewujudkan strategi di atas adalah gaya kepemimpinan transformasional
sebagaimana tujuan yang diinginkan yaitu perubahan dalam hal tersedianya
layanan pendidikan dasar yang bermutu, relevan dan berkesetaraan di setiap
provinsi dan kabupaten/kota. Selanjutnya kolaborasi dan komitmen kerja antara
pemimpin tingkat atas, tingkat menengah, hingga sampai tingkat satuan
Pendidikan dapat berjalan dengan baik di lapangannya.

15
3. Analisis dan jelaskan bagaimana implementasi ketiga strategi tersebut dari
perspektif supervisi dan evaluasi pendidikan ! Kajilah konsep-konsep dan teori-
teori yang relevan dengan peran pengawas, peran kepala sekolah, peran guru, dan
peran masyarakat dalam bidang pendidikan!
Jawaban:
Dalam perspektif supervisi dan evaluasi pendidikan apabila ketiga strategi tersebut
ingin diwujudkan maka perlu adanya pihak yang bertugas melakukan pengawasan
dan controlling pada setiap perencanaan strategis yang telah dibuat. Kita mulai dari
peran seorang pengawas, peran pengawas pendidikan tertulis dalam Peraturan
Pemerintah nomor 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan pada pasal
55 bahwa “pengawasan pendidikan meliputi pemantauan, supervisi, evaluasi,
pelaporan, dan tindak lanjut hasil pengawasan”. Kemudian, Dharma (2018)
mengemukakan bahwa pengawas sekolah atau pengawas pendidikan hendaknya
berperan sebagai: (1) Mitra guru dalam meningkatkan mutu proses dan hasil
pembelajaran dan bimbingan di sekolah binaannya. (2) Inovator dan pelopor dalam
mengembangkan inovasi pembelajaran dan bimbingan di sekolah binaannya. (3)
Konsultan pendidikan disekolah binaannya. (4) Konselor bagi kepala sekolah, guru
dan seluruh staf sekolah. (5) Motivator untuk meningkatkan kinerja semua staf
sekolah. Supervisi kepala sekolah adalah bantuan profesional kepada guru, melalui
siklus perencanaan yang sistematis, pengamatan yang cermat dan umpan balik
yang obyektif, sehingga cara itu guru dapat menggunakan balikan tersebut untuk
memperbaiki kinerja mengajarnya. Oleh karena itu dalam pengimplementasian
ketiga strategi ini sangat diperlukan peran supervisi dan evaluasi untuk disetiap
proses yang akan dilakukan sehingga seluruh rencana dapat terlaksana dengan
baik dan meskipun terdapat kendala-kendala yang terjadi dapat segera diketahui
berkat adanya supervisi dan evaluasi. Selanjutnya jika dikaitkan dengan teori
kepemimpinan yang menjelaskan bahwa tugas dari seorang pemimpin, guru,
pengawas, hingga masyarakat sama-sama memiliki tugas untuk mengawasi,
mengontrol, dan mengevaluasi.

16
4. Analisis dan deskripsikan bagaimana cara mengimplementasikan ketiga strategi
tersebut dari perspektif pembiayaan pendidikan, baik pembiayaan dari APBN
maupun dari APBD !
Jawaban:
Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 alinea
ke-empat menyatakan bahwa salah satu tujuan Pemerintah Negara Indonesia
adalah untuk mencerdaskan kehidupan bangsa. Bicara mengenai mencerdaskan
kehidupan bangsa sangat erat kaitannya dengan pendidikan. Dengan semangat
tersebut selanjutnya pada Pasal 31 ayat (4) menjelaskan bahwa Negara
memprioritaskan anggaran pendidikan sekurang-kurangnya dua puluh persen
dari APBN serta dari APBD untuk memenuhi kebutuhan penyelenggaraan
pendidikan nasional. Artinya dalam pembiayaan pendidikan, alokasi anggaran
pendidikan minimal sebesar 20% dari APBN dan minimal 20% dari APBD. Jika
diperbolehkan menerima swadaya dari masyarakat dalam ikut serta membantu
pembiayaan sebuah satuan Pendidikan. Alokasi anggaran pendidikan tersebut
dapat membantu untuk mengimplementasikan ketiga strategi tersebut dengan
menerapkan prinsip-prinsip pembiayaan pendidikan sebagaimana dalam Undang-
Undang No. 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional pasal 48 ayat 1
menyatakan bahwa pengelolaan dana pendidikan berdasarkan pada prinsip
keadilan, efisiensi, transparansi, dan akuntabilitas publik.

5. Analisis dan deskripsikan bagaimana ketiga stategi tersebut dapat


diimplementasikan dari perspektif kebijakan publik (peraturan pemerintah/
peraturan menteri terkait) !
Jawaban:
Dalam Peraturan Pemerintah No. 4 Tahun 2022 merupakan Perubahan dari
Peraturan Pemerintah No. 57 Tahun 2021 Standar Nasional Pendidikan (SNP),
lalu ada perdijelaskan bahwa Standar Nasional Pendidikan adalah kriteria minimal
tentang sistem Pendidikan di seluruh wilayah hukum NegaraKesatuan Republik
Indonesia. Ada 3 pertimbangan mengeluarkan PP No. 4 Tahun tentang Standar
Nasional Pendidikan yaitu; dalam rangka pengamalan nilai-nilai Pancasila dalam
kehidupan berbangsa dan bernegara perlu menegaskan Pancasila sebagai
muatan wajib dalam kurikulum setiap jenjang Pendidikan. PP Nomor 57 Tahun
2022 tentang Standar Nasional Pendidikan perlu disesuaikan dengan peraturan
perundang-undangan yang mengatur mengenai pendidikan tinggi; serta dalam
pengeolaan alokasi anggaran dalam pengimplementasiannya berpegangan pada
Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional pasal 48
ayat 1 menyatakan bahwa pengelolaan dana pendidikan berdasarkan pada prinsip
keadilan, efisiensi, transparansi, dan akuntabilitas publik.

17
6. Analisis dan jelaskan bagaimana merealisasikan ketiga strategi tersebut dari
perspektif Manajemen Pendidikan Berbasis Sekolah !
Jawaban:
Manajemen Pendidikan berbasis sekolah merupakan suatu konsep yang
menawarkan otonomi pada sekolah untuk menentukan kebijakan sekolah dalam
rangka meningkatkan mutu, efisiensi dan pemerataan pendidikan agar dapat
mengakomodasi keinginan masyarakat setempat serta menjalin kerja sama yang
erat antara sekolah, masyarakat dan pemerintah.
Kewenangan yang bertumpu pada sekolah merupakan inti dari manajemen
berbasis sekolah agar sekolah memiliki tingkat efektivitas tinggi serta memberikan
beberapa keuntungan diantaranya.
1. Kebijaksanaan dan kewenangan sekolah membawa pengaruh langsung
kepada peserta didik, orang tua, dan guru.
2. Bertujuan bagaimana memanfaatkan sumber daya local yang dimiliki
3. Efektif dalam melakukan pembinaan peserta didik seperti kehadiran, hasil
belajar, tingkat putus sekolah, moral guru, dan iklim budaya sekolah.
4. Adanya perhatian bersama dan keterlibatan semua warga sekolah untuk
mengambil keputusan sehingga terjadi pemertaaan dan peningkatan mutu
sekolah.
Sehingga dalam Manajemen Pendidikan Berbasis Sekolah, seorang
pemimpin memiliki peran dan tanggungjawab yang sangat penting, karena
apabila suatu sekolah menerapkan MBS maka sekolah tersebut juga perlu
meningkatkan kualitas sekolah yang memiliki kepemimpinan yang kuat, memiliki
teamwork yang kompak, cerdas, dinamis, serta memiliki budaya sekolah yang
baik dan mandiri. Dalam hal ini sekolah sebagai unit pendidikan yang bawah
perlu menjalin kerjasama dan memiliki komitmen kerja yang baik kepada unit
pendidikan diatasnya yaitu mulai dari dinas pendidikan kota atau kabupaten,
provinsi hingga unit pendidikan teratas yaitu kementerian pendidikan dan
kebudayaan yang saat ini telah berubah menjadi kementerian pendidikan,
kebudayaan, ristek, dan teknologi. Selain itu juga perlu berkolaborasi dengan
masyarakat sekitar, Lembaga-lembaga serta yang tidak kalah penting dengan
orang tua siswa sebagai stakeholder sebuah satuan Pendidikan.

18

Anda mungkin juga menyukai