Sindy Priantika
Universitas PGRI Adi Buana Surabaya
sindypriantika02@gmail.com
Abstrak
Dalam suatu perusahaan tentunya terdapat berbagai macam karakteristik kinerja karyawan.
Termasuk yang berkaitan dengan motivasi dan disiplin kinerja. Kami menganggap bahwa
Disiplin adalah bagian dari perjanjian kerja yang harus dilaksanakan. Kedisiplinan terhadap
aturan yang telah ditetapkan oleh organisasi sangat dibutuhkan. Penelitian ini menggunakan
teknik analisis data Statistika Deskriptif, dan Statistika Inferensial dengan jenis Analisis Regresi
Sederhana. Regresi sederhana dapat menunjukkan kepentingan relatif dari satu atau lebih
variabel dalam memprediksi variabel lain.Analisis regresi linier sederhana merupakan hubungan
linier antara variabel Independen (X) yaitu motivasi kerja dan variabel Dependen (Y) yaitu
kedisiplinan kerja. Hasil penelitian yaitu bahwa semakin tinggi motivasi kerja karyawan maka
semakin tinggi pula tingkat kedisiplinan karyawan yang dapat diketahui bahwa secara statistik
1
dapat dibuktikan bahwa variabel terikat (X) berpengaruh terhadap variabel bebas (Y). Pola
hubungan juga ditemukan positif.
Pendahuluan
Dalam suatu perusahaan tentu terdapat berbagai sifat kinerja karyawan. Termasuk diantaranya
terkait motivasi dan kedisiplinan kinerja. Kami menilai Disiplin merupakan bagian kesepakatan
kerja yang harus dilaksanakan. Disiplin akan aturan yang telah ditetapkan organisasi sangat
dibutuhkan. Tujuannya sebagai arahan dan bimbingan kepada Pegawai untuk menciptakan tata
tertib dalam perusahaan.
Disiplin kerja adalah kesadaran dan tanggung jawab karyawan untuk mematuhi semua peraturan
perusahaan dan standar sosial yang berlaku. Dengan demikian, disiplin kerja adalah alat yang
digunakan oleh pemimpin untuk berkomunikasi dengan karyawan sehingga mereka mengubah
perilaku mereka dengan mengikuti aturan yang telah ditetapkan. Disiplin harus ditegakkan
dalam sebuah organisasi. Artinya bahwa tanpa dukungan disiplin pegawai yang baik, sulit bagi
organisasi untuk mencapai tujuannya. Dengan demikian, disiplin merupakan kunci keberhasilan
suatu perusahaan dalam mencapai tujuannya. Sinambela (2018).
Kami melihat permasalahan yang berkaitan dengan kedisiplinan kerja sering terjadi pada
karyawan PT. Suparma Tbk, PT. Shopee Indonesia, Shaka Putra Food dan PojokAplikasi.
Sayangnya permasalahan ini sering dianggap sebagai hal yang dapat dengan mudah ditoleransi.
2
Ditakutkan jika masalah ini dianggap remeh akan berdampak buruk bagi Perusahaan. Tentu
diperlukan kerjasama dari berbagai pihak sehingga timbul kesadaraan di lingkungan
perusahaan.
Dalam penelitian ini kami menitikberatkan mengenai bagaimana mencari cara terbaik untuk
meningkatkan kedisiplinan kerja karyawan. Agar dapat bertanggung jawab untuk melaksanakan
kewajiban dengan sebaik-baiknya. Dengan menggali penyebab terjadinya kegiatan indispliner
yang tentunya berbeda setiap individu. Serta faktor apa saja yang dinilai dapat meningkatkan
mentalitas karyawan dan dapat diupayakan oleh Perusahaan. Kami berharap dapat memberi
perubahan yang baik mengenai etika kerja dimulai dari lingkungan terdekat kami.
Motivasi Kerja
Motivasi mengacu pada upaya dan dorongan yang harus dilakukan seseorang untuk mencapai
semua tujuan yang diinginkan dan mencapai tujuan yang dimaksudkan. Karyawan yang
termotivasi dalam bekerja mendukung hasil kinerja karyawan. Hasibuan (2007: 141), motivasi
kerja merupakan daya penggerak agar bawahan mau bekerja secara produktif untuk tujuan yang
telah ditetapkan. Teori ERG dari Rivai (2011:844) Rivai menyatakan bahwa ada tiga kebutuhan
individu: keberadaan, keterhubungan dan pertumbuhan. Teori ini mengusulkan kebutuhan
manusia menjadi tiga kelompok. Yaitu,
1) Kebutuhan akan makhluk ini adalah untuk kebutuhan untuk bertahan hidup, kebutuhan fisik.
2) Kebutuhan koneksi adalah kebutuhan yang berhubungan dengan interaksi dengan orang lain.
3) Kebutuhan akan pertumbuhan adalah kebutuhan yang berhubungan dengan diri sendiri,
kebutuhan untuk produktif dan kreatif yang saya miliki. Motif seseorang dapat dilihat pada
kebutuhan hidup yang mulai mencari kebutuhan yang lebih tinggi. Motif seseorang dapat
dilihat pada kebutuhan hidup yang mulai mencari kebutuhan yang lebih tinggi.
3
Disiplin Kerja
Disiplin memiliki fitur yang penting dalam manajemen sumber daya manusia. Hal ini
dikarenakan semakin baik disiplin pegawai maka semakin baik pula hasil kinerja yang dicapai.
Menurut Simamora (2006: 610), disiplin adalah produser yang mengubah atau menghukum
bawahan karena melanggar peraturan atau prosedur. Menurut Rivai (2011:825), daftar disiplin
kerja memiliki empat perspektif. Artinya,
Kinerja
Kinerja yang baik adalah ukuran pencapaian tujuan organisasi Anda, sehingga dibutuhkan
upaya untuk meningkatkan kinerja. Hasibuan (2007:105) menyatakan bahwa kinerja adalah
hasil kerja yang dilakukan oleh seseorang dalam melaksanakan tugas yang diberikan
kepadanya. Mathis dan Jackson (2010:324) telah menetapkan kriteria utama untuk mengukur
kinerja karyawan, yaitu:
4
5) Efisiensi kerja yang dilakukan. Menurut standar yang ada, semua kegiatan organisasi
dilakukan dengan tujuan mencapai hasil yang diinginkan dengan upaya minimal.
6) Validitas pekerjaan yang telah diselesaikan. Pesanan sah jika diselesaikan tepat waktu sesuai
dengan rencana.
Motivasi mendorong orang untuk mengambil tindakan untuk mencapai arah yang diinginkan.
Rivai (2011:838) mengemukakan dalam bahwa motivasi pada dasarnya mendorong karyawan
untuk bekerja keras untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Dampak disiplin kerja terhadap
kinerja karyawan. Karyawan harus mengikuti aturan yang ditetapkan oleh perusahaan, yang
merupakan masalah penting bagi perusahaan. Mathis dan Jackson (2010:324) menyatakan
bahwa dengan mengukur tingkat kehadiran, salah satu kriteria utama untuk mengukur kinerja
adalah. Artinya, asumsi yang digunakan pada adalah tampilan absensi. Jika kehadiran 4.444
karyawan di bawah standar yang ditetapkan, 4.444 karyawan tidak akan dapat memberikan
kontribusi terbaik bagi organisasi.
Pengaruh Motivasi Kerja dan Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Karyawan, Rivai (2011:838)
menemukan bahwa motivasi pada dasarnya mendorong untuk bekerja keras untuk membantu
karyawan mencapai tujuannya, diklaim dapat meningkatkan kinerja karyawan, sehingga
mempengaruhi pencapaian dari. tujuan perusahaan. Artinya untuk setiap peningkatan motivasi
kerja karyawan maka kinerja karyawan dalam melaksanakan pekerjaan akan meningkat sebesar.
Mathis dan Jackson (2010:324) menyatakan bahwa kriteria utama untuk pengukuran kinerja
adalah salah satu dari, salah satunya adalah untuk mengukur kehadiran pada pekerjaan (tingkat
kehadiran). Berdasarkan daftar hadir. Jika kehadiran karyawan kurang dari hari kerja standar,
mereka tidak akan dapat memberikan kontribusi terbaik bagi organisasi. Hubungan antara
disiplin kerja dengan kinerja pegawai adalah kinerja baik yang harus dicapai disiplin tinggi,
kinerja baik juga emosional pegawai akan merasa nyaman dengan prestasi kerjanya.
5
METODE PENELITIAN
Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian survey dengan pendekatan
kuantitatif dan dilakukan pada 4 perusahaan berbeda. Perusahaan tersebut adalah PojokAplikasi
berlokasi di Jl. Kolonel Sugiono, Pulosari, Kureksari, Waru, Sidoarjo; Shaka Putra Food Jl.
Sono Indah No. 94 Sono, Buduran. Sidoarjo; PT. Shopee Indonesia berlokasi di Jl. Raya
Rungkut Industri No.11, Surabaya; PT. Suparma Tbk berlokasi di Jl. Raya Mastrip No.856,
Karangpilang, Surabaya.
Penelitian ini menggunakan populasi seluruh karyawan perusahaan PojokAplikasi, Shaka Putra
Food, PT. Shopee Indonesia, PT. Suparma Tbk. Teknik sampling yang digunakan adalah teknik
quota sampling. Kriteria pengambilan sampel yang termasuk dalam kategori pencarian ini:
Karyawan yang telah bekerja selama lebih atau sama dengan 1 tahun. Jumlah sample yang
ditetapkan adalah 50 orang untuk 4 perusahaan.
Pengumpulan data penelitian ini menggunakan metode kuesioner yang disusun dari beberapa
pertanyaan yang terkait dengan variabel yang diteliti menggunakan metode dokumentasi dari
dari data perusahaan.
Penelitian ini menggunakan teknik analisis data Statistik Deskriptif, dan Statistik Inferensial
dengan jenis Analisis Regresi Sederhana.
Darmawan (2013:179) Darmawan telah mengungkapkan bahwa regresi berguna ketika peneliti
ingin memprediksi hasil dari beberapa variabel ke variabel lain, yang melibatkan dua variabel,
yaitu variabel bebas (independent) dan variabel terikat (dependent). Regresi sederhana dapat
menunjukkan kepentingan relatif dari satu atau lebih variabel dalam memprediksi variabel lain.
6
Analisis regresi linier sederhana adalah hubungan linier antara variabel Independen (X) dan
variabel Dependen (Y). Analisis ini terdiri dari penentuan arah antara variabel independen dan
variabel dependen, apakah positif atau negatif, dan memprediksi nilai variabel dependen jika
nilai variabel independen atau menurun.
Y = a + bX
Keterangan:
X = Variabel independen
Berdasarkan usia, responden pada penelitian ini mayoritas (hampir 78%) adalah pada usia 20 –
30 tahun sedangkan sisanya adalah pada kelompok usia lebih dari 30 tahun. Berdasarkan jenis
kelamin, jumlah responden lebih banyak laki-laki dari pada perempuan. Dari dua tipe variabel
yang tersirat dalam setiap pertanyaan yang diberikan pada responden yaitu variabel motivasi
dan variabel kedisiplinan, kami memberikan poin sebagai berikut : Setuju = 3 poin; Mungkin =
2 poin; Tidak = 1 poin. Sehingga dari data kuesioner (kualitatif) kami merubahnya menjadi data
angka (kuantitatif) untuk memudahkan penelitian kami, dan diperoleh hasil sebagai berikut:
RESPONDEN X Y
1 26 23
2 30 29
7
25 26
3
4 20 25
5 26 25
6 26 27
7 30 30
8 22 27
9 29 29
10 30 30
11 27 30
12 24 27
13 30 30
14 30 30
15 28 28
16 24 24
17 24 27
18 30 30
19 24 27
20 24 28
21 30 30
22 28 27
8
30 30
23
24 30 30
25 25 24
26 19 21
27 30 30
28 30 30
29 20 21
30 27 27
31 19 19
32 30 30
33 26 27
34 19 25
35 23 25
36 30 30
37 30 30
38 23 22
39 27 28
40 24 25
41 20 23
42 30 30
9
19 19
43
44 22 28
45 30 30
46 20 23
47 30 30
48 26 27
49 21 20
50 21 23
Data tersebut kami olah menggunakan bantuan software Microsoft Excel, dan diperoleh hasil
demikian:
∑X = 1288
∑Y = 1336
∑XY = 34972
∑X2 = 33934
∑Y2 = 36236
10
( Σ Y ) ( Σ X 2 )−( Σ X )( Σ XY )
a= 2 2
n Σ X −( Σ X )
(1336 )( 33934 )−(1288)(34972)
a=
50 . 33934− (1288 )2
( 45335824 ) −(45043936)
a=
1699700−1658944
291888
a=
40756
a=7.16
Dimana, artinya jika tidak ada perubahan pada motivasi kerja (variabel bebas), maka nilai
disiplin kerja pegawai sebesar 7.16 sebagai nilai konstan untuk (variabel terikat).
n Σ XY −( Σ X )(Σ Y )
b= 2
n Σ X 2− ( Σ X )
50 . 34972−(1288)(1336)
b= 2
50 .33934−( 1288 )
1748600−1720768
b=
1699700−1658944
27832
b=
40756
11
b=0.68
Artinya setiap peningkatan motivasi kerja sebesar satu satuan akan mempengaruhi peningkatan
disiplin kerja pegawai sebesar 0.68 satuan.
Y = 7.16 + (0.68)X
Pada data perhitungan diatas, diperoleh nilai b adalah 0.68 (positif). Karena b positif maka
hubungan fungsionalnya menjadi positif. Misalnya, jika motivasi karyawan meningkat sebanyak
50, maka rata-rata kedisiplinan kerja karyawan akan bertambah sebesar 50. Sehingga dapat
dikatakan bahwa semakin tinggi motivasi kerja karyawan, semakin tinggi pula tingkat
kedisiplinan kerja karyawan.
Jika persamaan garis regresi digambar, maka diperoleh grafik seperti dibawah ini :
KESIMPULAN
12
semakin tinggi nilai variabel terikat berimplikasi pula terhadap semakin tingginya nilai variabel
terikat.
Berdasar temuan tersebut, kesimpulan dari hasil penelitian ini dinyatakan sebagai berikut:
Motivasi kerja karyawan memiliki pengaruh terhadap tingkat kedisiplinan karyawan.
DAFTAR PUSTAKA
Gozali, E. O. D., Hamzah, R. S. and Pratiwi, C. N. (2022) ‘Pandemi Covid 19: Peran Good
Corporate Governance Terhadap Kinerja Perbankan’, Nominal: Barometer Riset
Akuntansi dan Manajemen, 11(1), pp. 122–140.
No, V. et al. (2022) ‘Jurnal Ilmiah Manajemen Dan Bisnis Peran Mediasi Kelelahan Emsional :
Kepemimpinan , Self Efficacy dan Konflik Peran Terhadap Kepuasan Kerja Jurnal
Ilmiah Manajemen Dan Bisnis adalah Kepuasan Kerja . Berbagai macam tugas yang
diberikan kepada karyawan , a’, 23(1), pp. 23–37.
Utama, A. D. F., Surabagiarta, I. K., & Purnaningrum, E. (2021). Pengaruh Pengawasan Dan
Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Karyawan PT. SIERAD PRODUCE, TBK. Journal of
Sustainability Bussiness Research (JSBR), 2(2), 54-58
13
Chasanah, U., Surabagiarta, I. K., & Purnaningrum, E. (2021). Pegaruh Motivasi Dan
Pengalaman Kerja Terhadap Komitmen Organisasi Pada DipertakJatim(DINAS
PERTANIAN DAN KETAHANAN PANGAN PROVINSI JAWA TIMUR). Journal of
Sustainability Bussiness Research (JSBR), 2(4), 412-422
Dwiarta, I. M. B., & Purnaningrum, E. (2022). Pengaruh Perilaku Kepemimpinan dan Pengawasan
Kepemimpinan terhadap Kepuasan Kerja Karyawan di CV Lingga Surabaya. Journal of
Sustainability Bussiness Research (JSBR), 3(1), 100-111.
Sholicha, Y. A., Surabagiarta, I. K., & Purnaningrum, E. (2021). Pengaruh Lingkungan Kerja
dan Komitmen Organisasi Terhadap Semangat Kerja Karyawan di PT. Ramayana
Lestari Sentosa, Tbk Bungurasih Sidoarjo. Journal of Sustainability Bussiness Research
(JSBR), 2(2), 373-379.
Suryawan, I. N., & Salsabilla, A. (2022). Pengaruh Kepuasan Kerja, Disiplin Kerja Dan Motivasi
Kerja Terhadap Kinerja Karyawan. Aksara: Jurnal Ilmu Pendidikan Nonformal, 8(1),
137-146.
14