Anda di halaman 1dari 10

HUBUNGAN STRES AKADEMIK DENGAN KECENDERUNGAN SMARTPHONE

ADDICTION PADA MAHASISWA PSIKOLOGI MERCU BUANA YOGYAKARTA

Dhiajeng Melati Sukma1, Santi Esterlita Purnamasari2, Angelina Dyah Arum S3


Fakultas Psikologi Universitas Psikologi Mercu Buana Yogyakarta
dhiajeng.ms@gmail.com

Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara stres akademik dengan kecenderungan
smartphone addiction pada mahasiswa Universitas Mercu Buana Yogyakarta. Hipotesis yang diajukan adalah ada
hubungan positif antara stres akademik dengan kecenderungan smartphone addiction pada mahasiswa Universitas
Mercu Buana Yogyakarta. Subjek dalam penelitian ini berjumlah 72 orang mahasiswa yang memiliki karakteristik
mahasiswa fakultas psikologi kampus 3, memiliki smartphone serta aktif menggunakannya. Pengambilan data
penelitian ini menggunakan skala stres akademik dan skala kecenderungan smartphone addiction. Analisis data
menggunakan korelasi product moment dari Karl Pearson. Berdasarkan hasil analisis data, diperoleh koefisien
korelasi (R) sebesar 0,504 dengan p = 0,000 (p < 0,05). Hal tersebut menunjukkan bahwa terdapat hubungan positif
yang signifikan antara stres akademik dengan kecenderungan smartphone addiction pada mahasiswa. Diterimanya
hipotesis dalam penelitian ini menunjukkan koefisien determinasi (R2) sebesar 0,254 variabel stres akademik
menunjukkan kontribusi 25,4% terhadap kecenderungan smartphone addiction dan 74,6% sisanya dipengaruhi oleh
faktor lain.
Kata Kunci: stres akademik, kecenderungan smartphone addiction

THE RELATIONSHIP BETWEEN ACADEMIC STRESS AND SMARTPHONE


ADDICTION TENDENCY FOR STUDENTS AT UNIVERSITAS MERCU BUANA
YOGYAKARTA.

Dhiajeng Melati Sukma1, Santi Esterlita Purnamasari2, Angelina Dyah Arum S.3
Fakultas Psikologi Universitas Psikologi Mercu Buana Yogyakarta
dhiajeng.ms@gmail.com

Abstract
This study intiated to understand the relationship between academic stress and smartphone addiction
tendency for students at Universitas Mercu Buana Yogyakarta. The hypothesis proposed is that there is a positive
correlation between academic stres and smartphone addiction tendency in students at Universitas Mercu Buana
Yogyakarta. The subject of this study includes 72 individuals with characteristics such as students at Faculty of
Psychology in campus 3 Universitas Mercu Buana Yogyakarta and activated using smartphone. Data-gathering is
done using academic stress scale and smartphone addiction tendency scale. The data analysis technique using
product moment correlation from Karl Pearson.Based on the result, correlation coefficient (R) is up to 0,504 with p
= 0,000 (p<0,05). This indicates a significant positive correlation between academic stress and smartphone addiction
tendency. The proven hypothesis in this study results in determination coefficient (R 2) 0,254 of academic stress
variable contributing 25,4% to smartphone addiction tendency, while the other 74,6% is affected by other factors.
Keyword: academic stress, smartphone addiction
Hubungan antara stres akademik dengan kecenderungan smartphone addiction pada mahasiswa

PENDAHULUAN Cina antara usia 21-30 tahun adalah 68,4% yang


merupakan jumlah terbesar di pasar smartphone.
Zaman sekarang ini penggunaan Berdasarkan data yang telah diuraikan mayoritas
smartphone bukan lagi sebagai alat komunikasi pengguna smartphone adalah kalangan remaja
atau alat pencari informasi saja, namun sudah dan dewasa berusia 21-30 tahun. Usia tersebut
menjadi kebutuhan setiap orang. Mulai dari sesuai dengan usia dalam strata pendidikan yang
anak-anak hingga orang dewasa. Smartphone mayoritasnya adalah sedang berada pada bangku
merupakan telepon pintar yang memiliki perkuliahan, sehingga mahasiswa merupakan
kemampuan seperti komputer dan dilengkapi salah satu yang dominan aktif menggunakan
dengan sistem operasi yang canggih serta smartphone (Chiu dalam Karuniawan &
memungkinkan penggunanya dapat terhubung Cahyanti, 2013).
dengan orang lain melalui fasilitas telepon Menurut Karuniawan & Cahyanti (2013)
maupun internet secara bersamaan (Pinasti & aktivitas mahasiswa dalam penggunaan media
Kustanti, 2017). smartphone dapat dilihat dari pemenuhan atas
Secara khusus, smartphone dapat kebutuhan sehari-hari pada proses belajar,
membuat orang terlibat dalam aktivitas yang seperti halnya kebutuhan informasi dalam
beragam seperti mengirim email, belanja online, menunjang kualitas akademisi dengan
dan jejaring sosial yang dapat meningkatkan mempertimbangkan relevansi dan
produktivitas bekerja dan perputaran ekonomi kredibilitasnya. Fasilitas kemudahan pada
(Shiraishi dkk dalam Subagio & Hidayati, smartphone dapat menjadikan seorang
2017). Menurut Woyke (dalam Subagio & mahasiswa tidak merasakan adanya dampak
Hidayati, 2017) smartphone membuat dunia negatif dari penggunaan smartphone. Hanya
maya menjadi bagian penting dalam interaksi saja, mahasiswa semakin sibuk dan aktif dalam
sosial sehari-hari, karena mudah diakses secara penggunaan smartphone serta berpikir secara
nirkabel, dan menjadikan hubungan online dapat sederhana tanpa peduli terhadap pengelolaan
dilakukan selama 24 jam. kehidupan pribadi dan kehidupan sosialnya.
Para pengguna smartphone Keberadaan smartphone juga memiliki
memfungsikan alat tersebut dengan berbagai efek baru pada perilaku penggunanya (Bian &
tujuan positif seperti kebutuhan sehari-hari Leung, 2014). Salehan & Neghaban (2013)
untuk mencari informasi maupun mencari mengemukakan perilaku baru pengguna
hiburan untuk berkomunikasi dan bermain game smartphone ialah seseorang menjadi jauh lebih
(Salehan & Neghaban, dalam Karuniawan & peka terhadap sesuatu yang terjadi pada
Cahyanti, 2013). Selain itu Augner, dkk (dalam smartphonenya daripada lingkungan sekitarnya
Gohcearslan, 2016) menyebutkan bahwa ponsel yang nantinya justru menjadi masalah bagi
telah berubah menjadi alat yang menyediakan penggunanya. Penggunaan smartphone yang
lingkungan virtual dan identitas digital untuk rutin dengan intensitas tinggi akan menjadi
mencari kenikmatan. kebiasaan/habit (Yang & Lay, 2011). Apabila
Pengguna smartphone pada tahun 2013 kebiasaan tersebut rutin dilakukan maka akan
mencapai 1,9 miliar dan diprediksi jumlah menimbulkan rasa kehilangan dan cemas ketika
pengguna smartphone akan terus meningkat berjauhan dengan smartphone, hal inilah
sampai 5,6 miliar pada tahun 2019 (Ericsson kemudian dianggap sebagai tanda bahwa
Mobility Report, 2013). Selain itu, Xinhua Net seseorang mengalami kecenderungan
(dalam Bian & Leung, 2013) disampaikan smartphone addiction (Yang & Lay, 2011).
bahwa tingkat penetrasi pengguna smartphone di

2
Hubungan antara stres akademik dengan kecenderungan smartphone addiction pada mahasiswa

Menurut Kwon dkk (2013) istilah mahasiswa UIN Maliki Malang berada pada
smartphone addiction adalah suatu perilaku kategori sedang dengan presentasi 88%.
yang mengarah pada penggunaan smartphone Mahasiswa Universitas Negeri Malang berada
berlebihan yang memungkinkan menjadi pada kategori sedang dengan presentase 64%,
masalah sosial seperti halnya menarik diri dan sedangkan mahasiswa Universitas Brawijaya
kesulitan dalam performa aktivitas sehari-hari berada kategori sedang presentase 78%. Studi
atau ganggunan kontrol impuls terhadap diri telah menunjukkan bahwa 60% anak muda
seseorang. Salah satu ciri kecenderungan kecanduan pada ponsel mereka dan 65%
smartphone addiction ialah tetap menggunakan menggunakan telepon mereka sambil
smartphone dalam kondisi-kondisi berbahaya, menghabiskan waktu bersama orang lain
misalnya saat berkendara (Salehan & Negahban, (Senyuva, 2016). Peneliti melakukan wawancara
2013). pada hari rabu, 4 April 2018 kepada 4 orang
Griffiths (2015) telah membagi aspek – mahasiswa dan 22 April 2018 kepada 3 orang
aspek dalam adiksi. Aspek – aspek tersebut mahasiswa sehingga jumlah keseluruhan 7 orang
antara lain: 1) Saliance yaitu yang terjadi jika mahasiswa fakultas psikologi Universitas Mercu
sebuah kegiatan tertentu menjadi paling penting Buana Yogyakarta kampus 3. Berdasarkan hasil
dalam hidup, terlalu difokuskan, mendominasi wawancara diperoleh data sebanyak 6 dari 7
pikiran hingga menyebabkan penyimpangan mahasiswa terindikasi kecenderungan
pada kognitif, perasaan (ngidam), dan perilaku. smartphone addiction kategori sedang.
2) Modifikasi suasana hati (Mood modification) Menurut Yuwanto (2010) dalam
adalah pengalaman subjektif sebagai akibat penelitiannya, faktor-faktor penyebab
sebuah kegiatan yang dijadikan sebagai strategi kecenderungan adiksi smartphone, antara lain:
coping. 3) Toleransi (Tolerance) merupakan 1) Faktor internal adalah faktor yang
proses adanya peningkatan aktivitas tertentu menggambarkan karakteristik individu, seperti
yang diperlukan untuk mencapai efek kepuasan. tingkat sensation seeking yang tinggi, self
4) Gejala Penarikan (Withdrawal) merupakan esteem yang rendah dan kontrol diri yang
perasaan yang tidak menyenangkan atau efek rendah. 2) Faktor situasional termasuk faktor
fisik yang terjadi saat suatu aktivitas dihentikan yang mengarah ke penggunaan smartphone
atau tiba-tiba berkurang. 5) Konflik (Conflict) sebagai sarana pengalihan stres ketika
merupakan konflik yang terjadi antara individu menghadapi situasi yang tidak nyaman, seperti
yang teradiksi dengan orang di sekitar mereka, saat mengalami kesedihan, tidak ada kegiatan
dengan pekerjaan, kehidupan sosial, hobi dan saat waktu luang, kecemasan dan mengalami
minat atau dari individu itu sendiri terkait kejenuhan belajar. 3) Faktor sosial terdiri atas
dengan kegiatan tertentu. 6) Kekambuhan faktor penyebab sebagai sarana interaksi dengan
(Relapse) merupakan kecenderungan berulang orang lain. Faktor ini termasuk mandatory
pola sebelumnya, kekambuhan yang terjadi behavior dan connected presence yang tinggi. 4)
setelah kegiatan telah diobati bertahun-tahun. Faktor eksternal merupakan faktor yang berasal
Pengguna smartphone usia 18 sampai 24 dari luar individu, meliputi tingginya paparan
tahun menghabiskan waktu lebih banyak media tentang smartphone dan fasilitas yang
dibandingkan usia lainnya, dengan penggunaan dimiliki smartphone tersebut.
rata-rata selama 5,2 jam perhari (Salesforce, Berdasarkan faktor-faktor yang
dalam Subagio & Hidayati, 2017). Berdasarkan mempengaruhi kecenderungan smartphone
penelitian oleh Misyaroh (2016) disimpulkan addiction, melalui faktor situasional dijelaskan
bahwa tingkat mobile phone addict dari 50 orang bahwa penggunaan smartphone digunakan

3
Hubungan antara stres akademik dengan kecenderungan smartphone addiction pada mahasiswa

sebagai pengalihan stres akibat perasaan tidak banyak berkeringat, selera makan berubah, lelah,
nyaman. Menurut Govaerst & Gregoire (2004) banyak melakukan kesalahan dalam kerja dan
stres yang paling umum dialami oleh mahasiswa hidup. 2) Emosional. Cemas, sedih, depresi,
merupakan stres akademik. Ketidakmampuan mudah menangis, mood berubah-ubah cepat,
mahasiswa untuk mengatasi tekanan akademik gugup, harga diri turun, merasa tidak aman,
inilah yang menimbulkan stres akademik pada mudah tersinggung, marah-marah, gampang
mahasiswa, dan dari ketujuh narasumber yang bermusuhan, emosi mongering, burn out. 3)
ditemui peneliti dapat dilihat bahwa Intelektual. Susah konsentrasi, sulit membuat
kecenderungan penggunaan smartphone berlebih keoutusan, mudah lupa, pikiran kacau, daya
salah satunya terjadi karena stres yang ingat menurun, melamun secara berlebihan,
dialaminya yaitu stres akademik. kehilangan rasa humor, mutu kerja rendah. 4)
Mahasiswa ketika berhadapan dengan Interpersonal. Kehilangan kepercayaan kepada
stressor maka akan mengalami suatu penilaian orang lain, mudah menyalahkan orang lain,
yang selanjutnya akan melakukan coping untuk menyerang orang dengan kata-kata,
menangani stressor tersebut agar tetap stabil mendiamkan orang lain.
(Fitriana, 2013) dan salah satu faktor yang Menurut Shenoy (dalam Kholidah &
menentukan bagaimana stres akademik dapat Alsa 2012) tuntutan terhadap mahasiswa bisa
dikendalikan dan diatasi tergantung strategi merupakan sumber stres yang potensial. Sumber
coping yang digunakan (Safaria, 2006). stres yang potensial memicu timbulnya stres
Keberadaan smartphone sebagai salah satu yang berhubungan dengan peristiwa akademis
fasilitas belajar yang aktif digunakan oleh (academic stress) maupun psikologis yang dalam
mahasiswa membuat smartphone dijadikan alat tingkat keparahan tinggi dapat menekan tingkat
pelarian rasa stres yang dirasakannya (Chiu, ketahanan tubuh, bahkan tragisnya bisa sampai
2014). Hal ini diperkuat dengan pendapat pada tindakan brutal (anarkis) atau nekat bunuh
Skinner (2009) bahwa setiap respon yang diikuti diri. Seperti diketahui, bahwa salah satu fasilitas
dengan stimulus yang menguatkan, maka akan belajar yang aktif digunakan mahasiswa pada
cenderung diulang. Sehingga ketika mengalami saat ini yaitu smartphone, dan proses akademisi
stres akademik, mahasiswa yang mendapat belajar mengajar menggunakan internet melalui
konsekuensi positif dari penggunaan smartphone media smartphone merupakan bagian yang tidak
akan terus mengulanginya hingga dapat dapat ditinggalkan mahasiswa (Karuniawan &
menimbulkan kecenderungan smartphone Cahyanti, 2013). Sehingga dapat dipastikan
addiction dikarenakan stres akademik yang bahwa mahasiswa merupakan okupasi yang
dialaminya. dominan aktif menggunakan smartphone (Chiu,
Menurut Govarest & Gregoire (2004) 2014).
stres akademik merupakan suatu kondisi atau Ketika sedang mengalami situasi yang
keadaan individu yang mengalami tekanan menimbulkan stres, secara alamiah individu
sebagai hasil persepsi dan penilaian mahasiswa akan berusaha mengatasinya dengan
tentang stressor akademik, yang berhubungan menggunakan sejumlah perilaku tertentu baik
dengan ilmu pengetahuan dan pendidikan. positif maupun negatif (Cooper, dkk dalam
Hardjana (1994) mengatakan bahwa aspek stress Nurmaliyah, 2014). Selain itu, aplikasi game
akademik antara lain: 1) Fisikal. Sakit kepala, online yang difasilitasi oleh media smartphone
pusing, susah tidur, sakit punggung, mencret, membuat mahasiswa meluapkan stres
sulit buang air besar, gatal-gatal, urat tegang, akademiknya melalui bermain game online di
gangguan pencernaan, tekanan darah tinggi, smartphone (Hong dalam Chiu, 2014). Ketika

4
Hubungan antara stres akademik dengan kecenderungan smartphone addiction pada mahasiswa

mahasiswa menggunakan smartphone sebagai Likert, yaitu skala yang dalam menjawab
coping stres yang salah dan mendapatkan pernyataan-pernyataan subjek diminta untuk
konsekuensi positif, dari hal tersebut maka akan menyatakan kesesuaian atau ketidaksesuaian
menimbulkan penggunaan smartphone yang terhadap isi pernyataan (Azwar, 2015). Skala
berlebihan dan hal ini akan menyebabkan psikologis yang digunakan terbagi menjadi dua
terjadinya kecenderungan smartphone addiction yaitu Skala kecenderungan smartphone
(Karuniawan & Cahyanti, 2013). addiction dan Skala stres akademik.
Chiu (dalam Karuniawan & Cahyanti, Skala Likert pada penelitian ini
2013) juga menyebutkan dalam penelitiannya disajikan dengan 4 alternatif jawaban dan
bahwa adanya kecenderungan smartphone pengukuran dimulai dengan menggunakkan
addiction adalah sebagai salah satu alasan untuk rentang skor 1 sampai 4 dengan pilihan jawaban
pengalihan rasa stres pada diri seorang individu Sangat Sesuai (SS), Sesuai (S), Tidak Sesuai
dikalangan remaja karena tidak adanya kontrol (TS) dan Sangat Tidak Sesuai (STS). Pernyataan
diri yang kuat terhadap pemakaian smartphone favourable memiliki skor 4 untuk penyataan
sehingga menjadi awal mula terjadinya Sangat Sesuai (SS), skor 3 untuk pernyataan
ketergantungan akan alat komunikasi tersebut. Sesuai (S), skor 2 untuk pernyataan Tidak
Berpijak pada uraian yang dipaparkan, maka Sesuai (TS), dan skor 1 untuk pernyataan Sangat
rumusan masalah penelitian tersebut adalah Tidak Sesuai (STS). Sedangkan, pernyataan
adakah hubungan antara stres akademik dengan unfavourable memiliki skor 1 untuk penyataan
smartphone addiction pada mahasiswa. Sangat Sesuai (SS), skor 2 untuk pernyataan
Sesuai (S), skor 3 untuk pernyataan Tidak
METODE Sesuai (TS), dan skor 4 untuk pernyataan
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk Sangat Tidak Sesuai (STS).
mengetahui hubungan stress akademik dengan Teknik analisis data yang digunakan
smartphone addiction pada mahasiswa. adalah analisis korelasi product moment yang
Penelitian menggunakan metode penelitian dikembangkan oleh Karl Pearson. Analisis data
kuantitatif. Subjek penelitian merupakan sumber dilakukan dengan menggunakan bantuan
utama dalam penelitian yaitu yang memiliki data software program SPSS (Statistical Product
mengenai mengenai variabel – variabel yang Service Solutions) versi 24.0 for windows.
akan diteliti (Azwar, 2015). Jumlah subjek
dalam penelitian ini yang sesuai dengan HASIL DAN PEMBAHASAN
karakteristik subjek penelitian berjumlah 61 Uji prasyarat yaitu uji normalitas dan uji
orang. Karakteristik subjek pada penelitian ini, linieritas. Hasil uji normalitas sebaran data
yaitu: Mahasiswa dan mahasiswi yang tercatat kecenderungan smartphone addiction
aktif di Fakultas Psikologi Universitas Mercu menunjukkan nilai K-SZ sebesar 0,200 (p >
Buana Yogyakarta kampus 3. Memiliki 0,05) yang artinya sebaran data kecenderungan
smartphone dan aktif menggunakannya. smartphone addiction terdistribusi normal.
Metode pengumpulan data yang Untuk hasil uji normalitas sebaran data stres
digunakan dalam penelitian ini menggunakan akademik menunjukkan nilai K-SZ sebesar
metode skala. Skala merupakan perangkat 0,000 (p <0,05). Hal tersebut menunjukkan
pertanyaan yang disusun untuk mengungkap bahwa sebaran data stres akademik tidak normal
atribut tertentu melalui respon terhadap namun tetap dapat dilakukan uji analisis korelasi
pertanyaan tersebut (Azwar, 2017). Skala yang karena subjek dalam penelitian ini menggunakan
digunakan dalam penelitian ini adalah skala subjek lebih dari dari 30 yakni sebanyak 72

5
Hubungan antara stres akademik dengan kecenderungan smartphone addiction pada mahasiswa

subjek. Hal ini didukung oleh Hadi (2015) yang stres akademik serta kecenderungan smartphone
menyatakan normal tidaknya data dalam addiction pada mahasiswa Universitas Mercu
penelitian tidak berpengaruh kepada hasil akhir, Buana Yogyakarta termasuk dalam kategori
lebih lanjut ketika subjek dalam jumlah besar sedang. Hal ini sejalan dengan penelitian yang
atau jumlah subjek N ≥ 30 maka dapat dikatakan telah dilakukan oleh Chiu (2014) yang
data terdistribusi normal. menemukan adanya hubungan positif dan
Hasil uji linieritas variabel signifikan antara variabel life stress pada
kecenderungan smartphone addiction dan stres variabel smartphone addiction.
akademik menunjukkan nilai koefisien linier F Adanya hubungan antara stres akademik
sebesar 20,746 dengan taraf signifikansi sebesar dengan kecenderungan smartphone addiction
p = 0,000 (p < 0,05). Berdasarkan analisis pada mahasiswa mengartikan bahwa stres
tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa ada akademik memberikan sumbangan terhadap
hubungan yang linier antara stres akademik kecenderungan smartphone addiction pada
dengan kecenderungan smartphone addiction. mahasiswa. Stres akademik merupakan sumber
Berdasarkan hasil analisis product stressor yang menuntut mahasiswa untuk lebih
moment diperoleh koefisien korelasi antara stres efektif dalam bidang akademik. Hal tersebut
akademik dengan kecenderungan smartphone terjadi karena pada kehidupan perkuliahan,
addiction rxy sebesar 0,504 dengan taraf yang tuntutan dari rutinitas belajar, tuntutan untuk
sangat signifikan 0,000 (p < 0,01) dan diperoleh berpikir lebih tinggi dan kritis, kehidupan yang
koefisien determinasi (R2) antara stres akademik mandiri, serta peran dalam kehidupan sosial
dengan kecenderungan smartphone addiction R2 bermasyarakat membuat mahasiswa rentan
sebesar 0,254 yang berarti bahwa stres akademik sekali mengalami stres akademik (Hicks &
memberikan sumbangan efektif sebesar 25,4% Heastie, dalam Karuniawan & Cahyanti, 2013).
terhadap perilaku kecenderungan smartphone Penggunaan smartphone yang
addiction mahasiswa sedangkan 74,6% merupakan salah satu fasilitas belajar yang saat
dipengaruhi faktor-faktor lain. Hal tersebut ini aktif digunakan, menjadikan mahasiswa tidak
menunjukkan bahwa ada hubungan positif antara merasakan dampak negatifnya (Karuniawan &
stres akademik dengan kecenderungan Cahyanti, 2013). Selain itu, fungsi smartphone
smartphone addiction pada mahasiswa, yang untuk menghasilkan kesenangan dan
berarti semakin tinggi stres akademik maka menghilangkan rasa sakit serta stres menjadikan
semakin tinggi kecenderungan smartphone seorang mahasiswa semakin sibuk dan aktif
addiction, begitupun sebaliknya semakin rendah dalam penggunaan smartphonenya. Ketika
stres akademik maka semakin rendah pula sedang mengalami situasi yang menimbulkan
kecenderungan smartphone addiction. Dengan stres, secara alamiah individu akan berusaha
demikian hipotesis yang diajukan dalam mengatasinya dengan menggunakan sejumlah
penelitian ini diterima. perilaku tertentu baik positif maupun negatif
Berdasarkan hasil kategorisasi skor (Cooper, dkk dalam Nurmaliyah, 2014). Apabila
kecenderungan smartphone addiction memiliki mahasiswa menggunakan smartphone sebagai
kategori tinggi sebesar 6,48%, kategori sedang coping stres atas stres akademik yang dialami
42,88%, dan kategori rendah sebesar 2,88%. dan mendapatkan konsekuensi positif maka hal
Hasil kategorisasi skor stres akademik addiction tersebut menimbulkan penggunaan smartphone
memiliki kategori tinggi sebesar 3,6%, kategori yang berlebihan dan dapat menyebabkan
sedang 45,36%, dan kategori rendah sebesar terjadinya kecenderungan smartphone addiction
2,88%. Hasil ini menunjukkan bahwa intensitas (Karuniawan & Cahyanti, 2013).

6
Hubungan antara stres akademik dengan kecenderungan smartphone addiction pada mahasiswa

Biasanya individu yang melampiaskan addiction mahasiswa sedangkan 74,6%


stres akademik dalam penggunaan smartphone dipengaruhi oleh faktor-faktor lain.
juga aktif dalam aplikasi sosial media yang Hasil kategorisasi skor kecenderungan
digunakan untuk curhat atau posting (Bian & smartphone addiction memiliki kategori tinggi
Leung, 2014). Selain itu, aplikasi game online sebesar 6,48%, kategori sedang 42,88%, dan
yang difasilitasi oleh media smartphone kategori sedang sebesar 2,88%. Hasil
membuat mahasiswa meluapkan stres kategorisasi skor stres akademik addiction
akademiknya dengan bermain game online memiliki kategori tinggi sebesar 3,6%, kategori
(Hong, dalam Chiu, 2014). Hal ini juga sedang 45,36%, dan kategori rendah sebesar
didukung oleh pendapat Chiu (dalam 2,88%. Hasil ini menunjukkan bahwa intensitas
Karuniawan & Cahyanti, 2013) yang stres akademik serta kecenderungan smartphone
menyebutkan dalam penelitiannya bahwa addiction pada mahasiswa Universitas Mercu
adanya kecenderungan smartphone addiction Buana Yogyakarta termasuk dalam kategori
adalah sebagai salah satu alasan untuk sedang.
pengalihan rasa stres pada diri seorang individu Saran bagi subjek, diharapkan untuk
dikalangan remaja karena tidak adanya kontrol dapat mengurangi stres akademik dan
diri yang kuat terhadap pemakaian smartphone meminimalisir penggunaan smartphone agar
sehingga menjadi awal mula terjadinya tidak menimbulkan kecenderungan atau bahkan
ketergantungan akan alat komunikasi tersebut. kecanduan smartphone.
Kemudian penelitian yang telah dilakukan oleh Saran bagi peneliti selanjutnya,
Karuniawan & Cahyanti (2013) ditemukan diharapkan untuk dapat meneliti faktor faktor-
bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara faktor lain yang memungkinkan memiliki
academic stress dengan smartphone addiction hubungan dengan kecenderungan smartphone
pada mahasiswa pengguna smartphone di Kota addiction. Sehingga dari faktor-faktor tersebut
Surabaya. peneliti akan mengetahui lebih banyak lagi
variabel apa saja yang mempengaruhi terjadinya
KESIMPULAN kecenderungan smartphone addiction. Selain itu,
Terdapat hubungan yang signifikan diharapkan pula untuk meneliti subjek yang
antara stres akademik dengan kecenderungan berbeda selain mahasiswa sehingga menambah
smartphone addiction pada mahasiswa psikologi keberagaman. Karena disadari atau tidak,
di Universitas Mercu Buana Yogyakarta dengan smartphone merupakan kemajuan teknologi
koefisien korelasi antara stres akademik dengan komunikasi yang memiliki efek negatif dan
kecenderungan smartphone addiction rxy = 0,504 berpengaruh pada pola perilaku setiap individu
dengan taraf yang sangat signifikan 0,000 (p < yang menggunakannya apabila tidak
0,01). Demikian juga arah hubungan yang diperhatikan.
menunjukkan arah positif, artinya semakin
tinggi tingkat stres akademik maka semakin DAFTAR PUSTAKA
tinggi kecenderungan smartphone addiction Azwar, S. (2017). Penyusunan Skala Psikologi
pada mahasiswa. Sebaliknya, semakin rendah (Edisi 2). Yogyakarta. Pustaka Pelajar.
tingkat stres akademik maka semakin rendah
Bian, M., Leung, L. (2014). Linking, loneliness,
pula kecenderungan smartphone addiction pada
shyness, smartphone addiction and
mahasiswa. Variabel stres akademik patterns of smartphone use to capital.
memberikan sumbangan efektif sebesar 25,4% Journal: Social Science Computer
terhadap perilaku kecenderungan smartphone Review. 1-19.

7
Hubungan antara stres akademik dengan kecenderungan smartphone addiction pada mahasiswa

Chiu, SI. (2014). The Relationship Between Life Universitas Negeri di Kota Malang.
Stress and Smartphone Addiction On Skripsi.
Taiwanese University Student: a
Meditation Model of Learning Self Nurmaliyah, F. (2014). Menurunkan stres
Efficacy and Social Efficacy. Computers akademik dengan menggunakan teknik
in Human Behavior, 34, 49-57. self-instruction. Jurnal Pendidikan
Humaniora, 2 (3), 273-282.
Cooper, C.L., Davidson, R. (1991). Personality
and stress: individual differencesin the Pinasti, D.A., Kustanti, E.R., (2017). Hubungan
stres process. New York: Oxford antara empati dengan adiksi smartphone
University Press. Inc. pada mahasiswa. Jurnal Fakultas
Psikologi Undip 7(3), 183-188.
Govaerst, S., Gregoire, J. (2004). Stressful
academic situations: study on appraisal Safaria. (2006). Stres ditinjau dari Aktive
variables in adolescence. British Journal Coping, Avoidence Coping dan Negative
of Clinical Psychology. Coping. Humanitas, 3(2), 87-93.

Hadi, S. (2015). Metodologi Riset. Yogyakarta: Salehan, M., Neghaban, A. (2013). Social
Pustaka Pelajar. Hardjana, A.M. (1994). networking on smartphone: when mobile
Stres Tanpa Distres. (Edisi Kelima). phone become addictive. Journal:
Yogyakarta: Kanisius. Computers in Human Behavior , 34,
2632-2639.
Hidayat, S., Mustikasari. (2014). Kecanduan
penggunaan smartphone dan kualitas tidur Subagio, A.W., Hidayati, F. (2017). Hubungan
pada mahasiswa. Jurnal FIK UI. Antara Kesepian dengan Adiksi
Smartphone pada Siswa SMA Negeri 2
Karuniawan, A., Cahyanti, I.Y. (2013). Bekasi. Jurnal Empati, 6(1), 27-33.
hubungan antara stress academic dengan
smartphone addiction pada mahasiswa Van Deursen, A.J.A.M., Bolle, C.L., Heghner,
pengguna smartphone. Jurnal Psikologi S.M., Kommers, P.A.M. (2015).
Klinis dan Kesehatan Mental, 2(1), 16-21. Modelling Habitual and Addictive
Smartphone Behaviour The Role Of
Kholidah, E.N., Asmadi, A. (2012). Berpikir Smartphone Usage Types, Emotional
positif untuk menurunkan stres psikologi. Intelligence,Social Stress Self Regulation,
Jurnal Psikologi, 39(1), 67-75 Age and Gender. Journal Computer in
Human Behaviour. 45, 411-420.
Kuss, D. J., Griffths, M. D. (2015). Internet
Addiction in Psychotherapy. Basingstoke: Waty, L.P., Fourianalistyawati, E. (2018).
Palgrave Macmillan. Dinamika kecanduan telepon pintar
(smartphone) pada remaja dan trait
Kwon, M., Kim, D.J., Cho, H., & Yang, S. mindfulness sebagai alternative solusi.
(2013). The smartphone addiction scale: Seurene, Jurnal Psikologi Unsyiah, 1(2),
development and validation of a short 84-101.
version for adolescents. PloS one,
8:e56936. Widiana, H.S., Retnowati, S., Hidayat, R.
http://dx.doi.org/10.1371/journal.pone.00 (2004). Kontrol diri dan kecenderungan
83558 kecanduan internet. Humanitas :
Indonesian Psychologycal Journal, 1(1),
Misyaroh, D.A. (2016). Hubungan Lonelinnes 6-16.
dengan Mobile Addict pada Mahasiswa

8
Hubungan antara stres akademik dengan kecenderungan smartphone addiction pada mahasiswa

Wulandari, S., Rachmawati, M.A. (2014).


Efikasi diri dan stres akademik pada siswa
sekolah menengah atas program
akselerasi. Psikologika: Jurnal Pemikiran
dan Penelitian, 19(2), 146-155.

Yuwanto, Listyo. (2010). Mobile Phone Addict.


Universitas Surabaya
http://www.ubaya.ac.id/2014/content/artic
les_detail/10/Mobile-PhoneAddict.html.

Yuwanto, L. (2010). Mobile Phone Addict. Putra


Media Nusantara. Surabaya

9
Hubungan antara stres akademik dengan kecenderungan smartphone addiction pada mahasiswa

10

Anda mungkin juga menyukai