Anda di halaman 1dari 10

PENGARUH PENGGUNAAN APLIKASI REMINDER TERHADAP KEPATUHAN DIET

DAN KADAR GULA DARAH PASIEN DIABETES MELITUS TIPE II

Indah Gusdiani1, Sukarni2, Mita3

1,2,3Program Studi Keperawatan, Fakultas Kedokteran, Universitas Tanjungpura Pontianak


Corresponding author email: indah.gusdiani@gmail.com

ABSTRACT
Background: Diabetes diet is one of the factors that help to improve the uncontrolled blood
glucose level. Reminder, an android-based educative application, is thought to be useful in
maintaining diet adherence and blood glucose control in people living with type 2 diabetes
mellitus (DM). This application also provides information regarding DM diet that help patients
to perform a continuous self-care through the electronic media platform. Method: This quasi-
experimental study used pre- and post-test design without a control group. Sampling was
taken through non-probability purposive sampling technique, involving 10 respondents.
Measurements include diet adherence score and blood glucose level, before and after using
Reminder. Statistical analysis used was paired t-test. Result: The analysis shows there was
a significant difference between before and after Reminder use on diet adherence (p = 0.000)
and fasting blood glucose level (p = 0.015). Conclusion: Reminder provides positive
feedbacks that encourages its users to adhere to the diet program and to check blood
glucose levels regularly. The use of this application shows increased diet adherence and
improved fasting blood glucose levels.
Keywords: Reminder application, diet adherence, blood glucose level

ABSTRAK
Latar Belakang: Diet diabetes merupakan salah satu faktor yang dapat membantu
pengendalian kadar gula darah yang tidak terkontrol. Penerapan media edukasi berupa
aplikasi reminder yang berbasis android, dapat membantu dalam mempertahankan
kepatuhan diet dan pengolahan kadar gula darah pasien diabetes melitus (DM) tipe II.
Aplikasi ini juga dapat menyediakan informasi terkait diet DM yang dapat membantu pasien
dalam melakukan perawatan secara mandiri dan berkelanjutan melalui media elektronik.
Metode: Desain quasi eksperimen dengan jenis penelitian pre and post-test without control
dengan menggunakan teknik non-probability purposive sampling yang menghasilkan jumlah
sampel sebanyak 10 responden. Pengumpulan data dilakukan dengan melakukan
pengukuran nilai kepatuhan diet dan kadar gula darah sebelum dan sesudah diberikan
intervensi berupa aplikasi reminder. Uji statistik yang digunakan adalah uji paired t-test.
Hasil: Hasil uji statistik menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan sebelum
dan setelah penggunaan aplikasi reminder pada kepatuhan diet (p=0,000) dan kadar gula
darah puasa (p=0,015). Kesimpulan: Aplikasi reminder memberikan umpan positif yang
mendorong pengguna untuk setiap hari melakukan program diet dan kontrol darah secara
rutin. Penggunaan media aplikasi reminder ini berpengaruh dalam meningkatkan kepatuhan
diet penderita serta terdapat perubahan nilai GDP yang mengalami penurunan dari
sebelumnya.
Kata Kunci: Aplikasi Reminder, Kepatuhan Diet, Kadar Gula Darah Puasa

1
PENDAHULUAN
Diabetes merupakan suatu kelompok mendekati kearah normal, mencapai dan
penyakit metabolik dengan karakteristik mempertahankan kadar lipid serum
hiperglikemia yang terjadi karena normal, memberikan cukup energi untuk
kelainan sekresi insulin, kerja insulin, atau mempertahankan atau mencapai berat
kedua-duanya (ADA A. D., 2017). badan normal, menangani atau
Indonesia menduduki posisi ke 7 di dunia menghindari komplikasi akut pasien dan
dengan jumlah penderita DM terbanyak meningkatkan derajat kesehatan secara
mencapai 463 juta jiwa orang dewasa keseluruhan melalui gizi yang optimal
berusia antara 20–79 tahun pada tahun (Heriansyah, 2014).
2019 (International Diabetes Federation, Mengingat pentingnya kepatuhan
2019). penderita Diabetes dalam menjalani diet
Jumlah kasus diabetes melitus di Diabetes Melitus, maka diperlukan sistem
Provinsi Kalimantan Barat menempati kesehatan yang dapat mencari solusi
peringkat ke-4 dari 10 penyakit terbanyak untuk meningkatkan kepatuhan diet
di Kalimantan Barat pada tahun 2017. Diabetes Melitus (Wahyuni, Mona, &
Berdasarkan data Dinas kesehatan kota Yuyun, 2019). Salah satu bentuk
Pontianak (2018) data penderita diabetes pelayanan kesehatan yang diberikan
melitus berjumlah 44.003 (laki-laki) tenaga kesehatan adalah melalui promosi
21.950 dan (perempuan) 22.053 (Profil kesehatan. Seiring arus globalisasi
Kesehatan Kalimantan Barat, 2017). dengan tuntutan kebutuhan pertukaran
Salah satu faktor yang mempengaruhi informasi yang cepat, peranan teknologi
pengendalian kadar gula darah adalah komunikasi menjadi sangat penting, salah
kepatuhan diet. Kepatuhan adalah kondisi satunya dengan memanfaatkan teknologi
ketika individu atau kelompok sebagai alat media berupa smartphone
berkeinginan untuk patuh, tetapi ada untuk kepatuhan diet diabetes melitus
sejumlah faktor yang menghambat agar tidak berkelanjutan pada komplikasi
kepatuhan terhadap saran tentang (Majid & Trimeilana, 2019).
kesehatan (Fauzia, Ethyca, & Budi, 2018). Teknologi komunikasi dalam wujud
Kepatuhan diet Diabetes Melitus harus handphone merupakan fenomena yang
diperhatikan oleh penderita, karena paling unik dan menarik dalam
kepatuhan diet merupakan salah satu penggunaannya. Penggunaan
faktor untuk menstabilkan kadar gula handphone menjadi kebutuhan yang
darah menjadi dalam batas nilai normal sangat penting bagi kehidupan saat ini
dan mencegah komplikasi (Dwipayanti, (Majid & Trimeilana, 2019). Khususnya
2017). Oleh karena itu diperlukan dalam bidang kesehatan yang sering
penatalaksanaan yang tepat untuk digunakan yaitu mobile health atau
mengatasi DM. mHealth. Mobile Health Application
Menurut Maulana (2009) (Apps) merupakan software pada
penatalaksanaan Diabetes Melitus dapat smartphones atau tablet yang dapat
dilakukan dengan 4 pilar utama yaitu: digunakan dan dapat membantu
edukasi, perencanaan makan, latihan mengontrol atau mengendalikan penyakit
jasmani, dan intervensi farmakologis. kronis seperti diabetes. Pasien Diabetes
Penatalaksanaan diet yang diarahkan Melitus diberikan pelayanan secara
untuk mempertahankan kadar glukosa komprehensif dan berkualitas dengan
darah agar tetap terkontrol dan dapat menggunakan media smartphone berupa

2
aplikasi yang merupakan metode untuk Kepatuhan Diet dan Kadar Gula Darah
meningkatkan kesadaran pasien Pasien Diabetes Melitus Tipe II.”
Diabetes Melitus agar penderita dapat
merubah pola makan dan gaya hidup METODE PENELITIAN
menjadi lebih sehat sehingga dapat Penelitian ini menggunakan desain
memperbaiki berat badan, tekanan darah, quasi eksperimen dengan jenis penelitian
dan yang paling utama dapat mengontrol pre and post-test without control dengan
kadar glukosa darah. menggunakan teknik non-probability
Media elektronik digunakan sebagai purposive sampling yang menghasilkan
petunjuk atau pedoman untuk kepatuhan jumlah sampel sebanyak 10 responden.
diet penderita diabetes melitus dalam Dilakukan di wilayah kerja Puskesmas
pemilihan jenis, jumlah dan jadwal makan PERUMNAS I Kota Pontianak
bagi pasien DM. Manfaat media dilaksanakan dari tanggal 10 Juni 2020
smartphone terhadap penderita Diabetes sampai 01 Juli 2020.
Melitus tipe II, antara lain penderita Instrumen yang digunakan pada
mendapatkan informasi kesehatan secara penelitian ini berupa google form
langsung serta memiliki pengetahuan kuesioner Personal Diabetes
yang lebih baik, penderita juga memiliki Questionnaire (PDQ) yang diambil dari
kesempatan langsung untuk belajar dan Harmiardillah (2018), dan menggunakan
melatih dirinya dalam melakukan media aplikasi reminder dengan fitur
pencegahan (Andriyanto, 2018). Dalam utama 3J (Jenis, Jumlah dan Jadwal
penelitian (Vervloet & dkk, 2012) makan).
menjelaskan bahwa pasien yang sering Pengumpulan data dilakukan dengan
diingatkan melalui sms memiliki tingkat melakukan pengukuran nilai kepatuhan
kesadaran jauh lebih tinggi pada diet yang diisi pasien melalui google
penggunaan obat daripada yang tidak formulir dan dilakukan pengecekkan
menerima sms. Adapun tujuan dari kadar gula darah kemudian di instalkan
penelitian ini ialah untuk mengetahui aplikasi reminder di android
pengaruh penggunaan aplikasi reminder pasien/keluarga selama 3 minggu.
terhadap kepatuhan diet dan kadar gula setelah 3 minggu diinstalkan aplikasi
darah pasien DM tipe II. reminder dilakukan kembali pengukuran
Berdasarkan dari studi pendahuluan kepatuhan diet dan kadar gula darah
yang dilakukan di Wilayah Kerja pasien.
Puskesmas Perum I Pontianak juga HASIL DAN PEMBAHASAN
menyatakan bahwa dari ke 10 penderita Hasil
Diabetes Melitus yang diwawancarai Analisa Univariat
dinyatakan kurang patuh akan diet DM Tabel 1. Karakteristik Responden
dan belum ada promosi kesehatan terkait berdasarkan jenis kelamin, umur,
diet dm dengan menggunakan media tingkat pendidikan, pekerjaan dan lama
aplikasi. Berdasarkan uraian latar menderita DM
belakang diatas maka dibutuhkan media
No Karakteristik f %
berbasis aplikasi yang dapat diinstal di 1 Umur
telepon genggam pasien, sehingga 36-45 tahun 2 20,0%
peneliti tertarik untuk melakukan 46-55 tahun 4 40,0%
penelitian mengenai “Pengaruh > 56 tahun 4 40,0%
Penggunaan Aplikasi Reminder Terhadap 2 Jenis Kelamin

3
Laki-Laki 4 40,0%
Berdasarkan tabel 2 tingkat kepatuhan
Perempuan 6 60,0%
3 Pendidikan diet sebelum intervensi mayoritas
Tidak Sekolah 1 10,0% responden dalam kategori kepatuhan
kurang dengan jumlah 6 responden.
SD 4 40,0% Sedangkan setelah dilakukan intervensi
SMP 3 30,0% dengan menggunakan Aplikasi reminder
SMA 2 20,0%
PT 0 0% tingkat kepatuhan pasien mengalami
4 Pekerjaan peningkatan kepatuhan dibandingkan
Tidak Bekerja 2 20,0% sebelum dilakukan intervensi.
Petani 1 10,0%
IRT 3 30,0% Tabel 3 hasil Uji Paired t-test
Buruh 3 30,0% Kepatuhan Diet
Swasta 1 10,0%
PNS/Pensiunan 0 0%
5 Lama DM Pre Test Post
< 1 tahun 3 30,0% Kepa Test
1-3 tahun 2 20,0% tuhan F % F %
> 3 tahun 5 50,0%
Diet
Kurang 6 60% 0 0%
Berdasarkan tabel 1 menunjukkan Cukup 3 30% 7 70%
bahwa presentase umur responden yang Baik 1 10% 3 30%
paling banyak mengalami DM yaitu umur
46-55 tahun dan > 55 tahun dengan Berdasarkan tabel 3 menunjukkan
presentase 40,0%. Pada jenis kelamin bahwa hasil uji statistik dengan t test
presentase yang paling banyak adalah berpasangan pada variabel kepatuhan
perempuan dengan presentase 60,0%, diet dengan menggunakan data antara
dan untuk data pendidikan sebagian pretest dan posttest diperoleh nilai
besar pendidikan responden adalah SD signifikan (p) = 0,000 kurang dari α = 0.05
dengan presentase 40,0%. Sedangkan hal ini menunjukkan bahwa pemberian
dari data pekerjaan yang paling banyak aplikasi reminder berbasis android dapat
mengalami DM adalah Ibu Rumah meningkatkan kepatuhan diet secara
Tangga dan Buruh presentase 30,0%, signifikan, jika dilihat dari nilai mean
dan terakhir untuk lama menderita didapatkan bahwa terdapat peningkatan
diabetes melitus rata-rata > 3 tahun nilai mean sebelum dan sesudah
dengan jumlah responden 5 (50,0%). dilakukan intervensi, sehingga dapat
disimpulkan bahwa (H1) diterima artinya
Analisa Bivariat terdapat perbedaan kepatuhan diet yang
bermakna setelah dilakukan intervensi.
Tabel 2 Perbedaan tingkat
kepatuhan diet Pre Test dan Post Tabel 4 hasil Uji Paired t-test
Test Kepatuhan Diet
Kepatuhan N Mean±SD P value Gula N Mean±SD P
Diet Darah value
Pre test 10 37,00 ± 0,000 Puasa
9,967 Pre 10 252,80 ± 99, 891 0,023
Post test 10 49,00 ± test
6,464 Post 10 218,50 ± 72, 511
test

4
Berdasarkan tabel 4 menunjukkan Dikarenakan perempuan memiliki resiko
bahwa hasil uji t test berpasangan di lebih besar mengalami diabetes melitus
peroleh nilai p 0,023 kurang dari α = 0.05 dibandingkan laki-laki karena secara fisik
yang artinya terdapat pengaruh perempuan memiliki peluang peningkatan
penggunaan aplikasi reminder pada nilai indeks masa tubuh yang lebih besar
kadar glukosa darah. (Widyasari, 2017).

PEMBAHASAN Pendidikan
Umur Berdasarkan hasil penelitian yang
Pada umur 46-55 tingkat sensitivitas dilakukan sebagian besar responden
insulin menurun sehingga kadar gula mengeyam pendidikan terakhir Sekolah
darah yang seharusnya masuk kedalam Dasar. Pendidikan merupakan hal yang
sel akan tetap berada dialiran darah yang sangat penting karena pendidikan
akan menyebabkan kadar glukosa darah mempengaruhi pola pikir seseorang.
dapat meningkat. Tingkat pendidikan memiliki pengaruh
Penelitian yang dilakukan isnaeni terhadap kejadian penyakit DM tipe II.
menyebutkan bahwa usia diatas 45 tahun Sejalan dengan penelitian (Nurkamilah,
lebih sering terkena diabates melitus, Roundhianto, & Widayati, 2018)
diketahui bahwa dengan bertambahnya didapatkan hasil tingkat pendidikan
usia, prevalensi DM semakin meningkat responden paling banyak adalah SD
(Isnaeni, Khairunnisa, Hernie, & (66,7%) , serta penelitian yang dilakukan
Mahluristya, 2018). Menua merupakan (Dwipayanti, 2017) didapatkan hasil
suatu proses menghilangnya secara 86,7% responden yang diteliti
perlahan kemampuan jaringan untuk berpendidikan SD.
mengganti diri, memperbaiki dan Tingkat pendidikan di daerah
mempertahankan struktur dan fungsi puskesmas perumnas I kota Pontianak
normalnya. Tanda menua diantaranya rata-rata SD. Hal ini dikarenakan usia
yaitu kehilangan secara progresif jaringan responden sebagian besar lansia. Pada
aktif tubuh yang sudah dimulai sejak usia zaman dahulu akses pendidikan tidak
40 tahun disertai dengan metabolisme semudah dengan sekarang untuk
basal yang menurun sebesar 2% setiap mendapatkan pendidikan selanjutnya.
tahunnya disertai juga perubahan di
semua sistem dalam tubuh manusia Pekerjaan
(Bertalina & Anindyati, 2016). Mayoritas pekerjaan yang paling
banyak mengalami DM adalah Ibu Rumah
Jenis Kelamin Tangga dan Buruh. Sejalan dengan
Pada penelitian ini responden penelitian (Isnaini & Ratnasari, 2018)
perempuan lebih banyak dibandingkan melaporkan jenis pekerjaan responden
responden laki-laki. Hal ini sejalan terbanyak adalah buruh sejumlah 16
dengan penelitian yang dilakukan orang, Sebagian responden yang tidak
(Winaningsih, Setyowati, & Nugraheni, bekerja adalah berjenis kelamin
2020) dari hasil penelitian pada 20 perempuan dengan jumlah 17 responden
responden presentase terbesar adalah (32%).
perempuan (80%) (Winaningsih, Aktivitas fisik akan berpengaruh
Setyowati, & Nugraheni, 2020). peningkatan insulin sehingga kadar gula

5
dalam darah akan berkurang. Jika insulin pilih (Jenis) makanan dengan komposisi
tidak mencukupi untuk mengubah yang seimbang, dimana jenis makanan
glukosa menjadi energi maka akan yang dimaksud ialah jenis makanan yang
menyebabkan DM. Pekerjaan rumah memiliki karbohidrat, protein, dan lemak
tangga termasuk dalam aktivitas ringan, yang sama imbangnya, dan ini semua
bahwa orang yang aktivitasnya ringan telah termuat di aplikasi reminder sesuai
memiliki risiko 4,36 kali lebih besar untuk dengan kebutuhan kalori masing-masing
menderita DM tipe II dibandingkan orang responden. Kedua hitung (Jumlah)
yang memiliki aktivitas berat dan sedang makanan yang dikonsumsi dalam sehari
(Isnaini & Ratnasari, 2018). ditentukan oleh seberapa besar
kebutuhan energi tubuh. Aplikasi
Lama DM reminder juga memudahkan responden
Lama menderita DM pada penelitian dalam menentukan diet sesuai dengan
ini ditemukan sebagian besar > 3 tahun kalorinya masing-masing, karena saat
atau kurang dari 5 tahun, fakta dilapangan pertama responden login dan mengisi
di dapatkan bahwa semakin lama orang data di profilnya secara tepat dan benar
menderita DM belum tentu semakin baik maka secara otomatis jumlah kalori yang
perilakunya mengenai kesadaran akan dibutuhkan setiap responden akan
pentingnya mengetahui tentang muncul di beranda, info menu makan
penyakitnya. Hal ini dikarenakan sikap sesuai dengan kalori masing-masing
responden yang acuh akan penyakitnya responden bisa dilihat dimenu info DM,
sehingga membuat pasien malas mencari dan terakhir atur (Jadwal) makan sangat
informasi mengenai penyakitnya. dianjurkan untuk makan teratur dengan
porsi (jumlah kalori) yang tepat. Aplikasi
Pengaruh aplikasi reminder terhadap reminder ini lebih mudah dalam
kepatuhan diet pasien DM tipe II pengaturan waktu makannya,
Hasil penelitian menunjukkan bahwa dikarenakan aplikasi reminder ini secara
ada pengaruh yang signifikan pemberian akan secara otomatis berdering pada
aplikasi reminder berbasis android waktu-waktu yang sudah ditentukan
terhadap kepatuhan diet sehingga sebelumnya (Boga, 2011; Purwanto,
penggunaan media aplikasi ini dapat 2014).
meningkatkan kepatuhan diet DM tipe II. Kebiasaan dan kemauan responden
Sejalan dengan penelitian (Wahyuni, dalam penggunaan aplikasi reminder
Mona, & Yuyun, 2019) terdapat dapat membuat penyesuaian perilaku
peningkatan kepatuhan diet setelah makan yang terkontrol. Perbaikan
diberikan intervensi dengan program IT perilaku makan dapat mereduksi
dilihat dari nilai kepatuhan diet yang naik hambatan dalam diet, perilaku makan
antara sebelum dan setelah diberikan yang buruk dapat menjadi salah satu
intervensi. Hal ini menunjukkan indikator kurangnya pencapaian tingkat
responden berupaya untuk meningkatkan kepatuhan responden terhadap anjuran
kesehatannya kearah yang lebih baik. diet. Menurut (Wahyuni, Mona, & Yuyun,
2019) aplikasi reminder merupakan suatu
Penggunaan aplikasi reminder dapat konsep promosi kesehatan berbasis IT
mempermudah responden dalam yang dapat meningkatkan kepatuhan diet
menerapkan prinsip 3J (Jenis, Jumlah pasien. Semakin sering seseorang
dan Jadwal makan) dalam diet. Pertama

6
menggunakan aplikasi reminder maka Pengaruh aplikasi Reminder terhadap
dapat meningkatkan kepatuhan dietnya. kadar gula darah pasien DM tipe II
Penelitian ini sejalan dengan Hasil penelitian menunjukkan bahwa
penelitian (Laila, Dian, & Mohammad, ada pengaruh yang signifikan pemberian
2020) yang menunjukkan bahwa ada aplikasi reminder berbasis android
pengaruh penggunaan media aplikasi terhadap perubahan kadar gula darah
android terhadap terapi gizi medis puasa. Hasil penelitian didapatkan rata-
penderita DM, hal tersebut dikarenakan rata responden memiliki kadar gula darah
adanya minat dan kesadaran penderita puasa tidak terkontrol. Hal ini sejalan
dalam pengaturan diet yang benar dengan penelitian yang dilakukan
sebagai salah satu faktor yang dapat (Rahayu, Saraswati, & Setyawan, 2018)
menurunkan gula darah dan menghindari didapatkan hasil kadar gula darah
terjadinya komplikasi. responden memiliki kadar gula darah
Sesuai juga dengan penelitian yang tidak terkendali, hal tersebut
sebelumnya (Luawo & dkk, 2019) setelah dikarenakan pasien yang tidak patuh
diterapkan e-diary pada pasien DM akan diet yang direkomendasikan oleh
secara signifikan efektif dalam tenaga kesehatan.
meningkatkan manajemen pengelolaan
diet pasien, smartphone merupakan Pada hasil penelitian ini menunjukkan
perangkat lunak sistem operasi berbasis nilai rata-rata kadar glukosa darah puasa
android yang dapat menyajikan fitur-fitur setelah diberikan intervensi selama 3
canggih karena kemampuannya yang minggu menurun secara signifikan.
bisa terhubung dengan jaringan atau Responden memiliki rata-rata kadar
internet. Salah satunya yaitu penerapan glukosa yang menurun di akhir intervensi
e-diary yang mampu meningkatkan (post test) dibandingkan saat kondisi
pemahaman pasien DM tentang sebelum intervensi (pre test) (Rahayu,
bagaimana pengelolaan diet DM secara Saraswati, & Setyawan, 2018).
mandiri. Penurunan kadar glukosa darah rata-rata
tidak dapat mencapai angka normal,
Perubahan tingkat kepatuhan diet DM namun memiliki nilai glukosa lebih rendah
tipe II dalam penelitian ini dikaitkan dari sebelumnya walaupun ada beberapa
dengan dukungan keluarga serta yang lebih tinggi dari nilai (pre test). Diet
kesadaran responden dalam pengaturan DM secara intensif sangat diperlukan
diet yang benar, karena kepatuhan diet untuk menjaga kontrol glikemik pasien
merupakan salah satu faktor yang dapat DM tetap terjaga, jika indeks glikemik
mengontrol kadar gula darah sehingga tinggi dapat meningkatkan kadar gula
dapat menghindari terjadinya komplikasi. darah. Makanan yang mempunyai indeks
Maka dari itu, diberilah aplikasi reminder glikemik rendah dapat memperbaiki kadar
selama 3 minggu untuk melihat sejauh glukosa darah pasien (Krisnatuti, 2014)..
mana responden memahami isi yang
disampaikan di aplikasi reminder ini Maka penggunaan media elektronik
sehingga responden dapat lebih cepat menjadi salah satu pilihan yang tepat
dan mudah dalam menerima informasi untuk memudahkan pasien dalam
terkait didalam aplikasi reminder. pemilihan jenis makanannya sesuai
dengan kebutuhan kalori masing-masing
pasien, sehingga dengan diet yang tepat

7
dan benar dapat meningkatkan reminder terhadap kepatuhan diet dan
kepatuhan diet dan mencapai kadar kadar gula darah pasien diabetes melitus
glukosa darah normal. Hal ini tipe II, maka dapat disimpulkan sebagai
menunjukkan bahwa penggunaan berikut:
aplikasi reminder efektif menurunkan nilai
GDP pada pasien DM tipe II. Berdasarkan karakteristik responden
diperoleh terbanyak rata-rata usia 46-55
Sebagian besar responden memiliki tahun dan > 55 tahun, jenis kelamin
kadar glukosa tidak terkontrol karena responden rata-rata perempuan,
tidak mematuhi tatalaksana diet DM dan responden rata-rata Sekolah Dasar (SD),
tidak melakukan aktivitas fisik yang tepat, sedangkan berdasarkan pekerjaan
hal ini dikarenakan kurangnya responden rata-rata rumah tangga dan
pengetahuan pasien dan keluarga buruh dan yang terakhir lama menderita
tentang dampak gula darah tidak DM adalah lebih dari 3 tahun.
terkontrol, sehingga membuat pasien dan Serta ada pengaruh secara signifikan
keluarga tidak peduli akan kadar gula penggunaan aplikasi reminder terhadap
darahnya. Maka dari itu diperlukannya kepatuhan diet dan kadar glukosa darah
aplikasi berbasis android yang bisa pada pasien DM Tipe II di wilayah kerja
digunakan pasien setiap hari dalam puskesmas Perumnas I Kota Pontianak.
membantu pemenuhan diet nya sehingga
dapat mencegah terjadinya peningkatan SARAN
kadar gula darah.
Saran bagi pelayanan kesehatan
KETERBATASAN PENELITIAN diharapkan mampu menyediakan layanan
penyuluhan dengan media aplikatif yang
Peneliti tidak dapat mengotrol sesuai dengan kebutuhan pasien yaitu
makanan yang disediakan keluarga melalui aplikasi reminder sehingga tujuan
sehari-hari apakah sesuai menu diet yang dari penyuluhan kesehatan tersebut
ada di aplikasi reminder atau tidak. dapat tercapai, diharapkan juga tenaga
Selanjutnya, peneliti tidak menggunakan kesehatan dapat mempertimbangkan
kelompok kontrol dalam penelitian ini penggunaan aplikasi reminder sehingga
sehingga efektifitas perlakuan dinilai dapat dipergunakan dalam meningkatkan
hanya dengan membandingkan nilai post kepatuhan diet dan pengontrolan kadar
dengan pre test tanpa dibandingkan gula darah pasien. Penggunaan media
dengan kelompok kontrol, serta aplikasi reminder dapat diterapkan secara
keterbatasan lainnya yaitu dari aplikasi rutin dan dapat membantu perawatan diri
reminder ini sendiri belum dilakukan uji dirumah. Bagi peneliti selanjutnya
validas. diharapkan dapat mengembangkan
penelitian ini terutama pengembangan
KESIMPULAN variabel lain serta jumlah responden
Berdasarkan penelitian yang sudah ditambah atau menggunakan kelompok
dilakukan pengaruh penggunaan aplikasi kontrol sebagai pembanding.

8
DAFTAR PUSTAKA Jurnal Ilmiah Kesehatan Diagnosis,
Vol. 4 No. 4 ISSN: 2302-1721.
ADA, A. D. (2017). Standards of Medical
Care in Diabetes. International Diabetes Federation, D. A.
(2019). IDF Diabetes Atlas Eighth
Andriyanto, A. (2018). Literature Review: Edition 2019.
Pemanfaatan Media Promosi
Kesehatan (Smartphone) dalam Isnaeni, F. N., Khairunnisa, N., Hernie,
Mencegah dan Mengendalikan M., & Mahluristya, K. (2018). Tingkat
Kadar Gula Diabetes Tipe 2. Jurnal Pendidikan, Pengetahuan Gizi dan
Ners dan Kebidanan, Vol. 5 No. Kepatuhan Diet pada Pasien
Diabetes Melllitus (DM) Rawat Jalan
Bertalina & Anindyati. (2016). Hubungan di RSUD Karanganyar. Media
Pengetahuan Terapi Diet dengan Publikasi Promosi Kesehatan
Indeks Glikemik Bahan Makanan Indonesia, Vol. 1 No.2 ISSN: 2597-
yang Dikonsumsi pasien Diabetes 6052
Mellitus. Jurnal Kesehatan, Vol. VIII
No. 3 Hal 377-387. Isnaini, N., & Ratnasari (2018). Faktor
Risiko Mempengaruhi Kejadian
Boga, Y. (2011). Menu 30 Hari dan Resep Diabetes Melitus Tipe 2. Jurnal
untuk Diaabetisi. Jakarta: Gramedia Keperawatan dan Kebidanan
Pustaka Utama. Aisyiyah, Vol. 14 No. 1 pp 58-69.
Dwipayanti, P. I. (2017). Hubungan ISSN: 2477-8184.
Pengetahuan tentang Diet Diabetes Krisnatuti, D. (2014). Diet Sehat untuk
Melitus dengan Kepatuhan Diabetes Mellitus. Jakarta: Penebar
Pelaksanaan Diet pada Penderita Swadaya.
Diabetes Melitus. Jurnal
Keperawatan dan Kebidanan. Laila, M. N., Dian, L. P., & Mohammad, J.
(2020). Edukasi Gizi Berbasis
Fauzia, Y., Ethyca, S., Budi, A. (2018). Aplikasi Android Meningkatkan
Gambaran Faktor-Faktor yang Pengetahuan Empat Pilar
Mempengaruhi Kepatuhan Penatalaksanaan Diabetes Melitus
Penderita Diabetes Melitus di pada Peserta Prolanis. Jurnal Riset
Wilayah Puskesas Pakis Surabaya. Gizi, Vol. 8 No. 1 p-ISSN: 2338-
Harmiardillah, S. (2018). Pengaruh 154X, e-ISSN: 2657-1145
Latihan Mindfulness-Based On Luawo, & dkk. (2019). Aplikasi e-diary DM
Eating dengan Pendekatan Social sebagai Alat Monitoring Manajemen
Cognitive Theory (SCT) Terhadap Selfcare Pengelolaan Diet Pasien
Self Efficacy, Kepatuhan Diet dan DM. Nurscope: Jurnal Keperawatan
Kadar Gula Darah pada Diabetes Pemikiran Ilmiah, 5(4). 32-38.
Melitus Tipe 2.
Majid, Y. A., & Trieilana, K. (2019).
Heriansyah. (2014). Pengaruh Edukasi Edukasi Penggunaan Handphone
dengan Pendekatan Self yang Sehat pada Remaja. Vol.1 No.
Management Education (DSME) 2.
dalam Meningkatkan Pengetahuan
Diet terhadap Kepatuhan Diet pada Nurkamilah, N., Roundhoanto, &
Penderita Diabetes Mellitus Tipe 2. Widayati. (2018). Pengaruh Daibetes

9
Self Management Education an patients who are real time
Support (DSME/S) terhadap electronically monitored.
Diabetes Melitus Tipe 2 di RSUD dr. International Journal of Medical
Soebandi Jem ber. e-Jurnal Pustaka Informatics, Elsevier Ireland Ltd,
Kesehatan, 6(1). 81(9), pp. 594-604.
doi:10.1016/j.ijmedinf.2012.05.005.
Profil Kesehatan Kalimantan Barat.
(2017). Diabetes Melitus. Wahyuni, S., Mona, M., & Yuyun, P.
(2019). Pengaruh Pemanfaatan
Purwanto, B. (2014). SPA Kaki Diabetes “Program Shifa” (Media Promosi
(Layanan Estetika pada Kaki Kesehatan Berbasis IT yaitu SMS
Penderita Kencing Manis). Broadcast tentang Kepatuhan Diet)
Yogyakarta: Gava Media. pada Penderita Diabetes Melitus
Rahayu, K. B., D, Saraswati. L., & Tipe 2 di Rumah Sakit Dustira. JKBL,
Setyawan, H. (2018). Faktor-Faktor Vol. 12 No. 2.
yang Berhubungan dengan Kadar Widyasari, N. (2017). Hubungan
Gula Darah pada Penderita Diabetes Karakteristik Responden dengan
Melitus Tipe 2 (Studi di Wilayah Kerja Resiko Diabetes Melitus dan
Puskesmas Kedungmundu Kota Dislipidemia Kelurahan Tanah
Semarang. Jurnal Kesehatan Kalikedinding. Jurnal Berkala
Masyarakat (e-Journal), 6(2), 19-28. Epidemiologi, Vol. 5 No. 1 Hal 130-
Sonyo, S. H., Titiek, H., & Novita, K. S. 141.
(2016). Gambaran Pengetahuan dan Winaningsih, Setyowati & Nugraheni, T.
Sikap Pengaturan Makan Penderita L. (2020). Aplikasi Nutri Diabetic
DM Tipe 2 di Wilayah Kerja Care sebagai Media Konseling untuk
Puskesmas Kendal 02. Jurnal Care, Meningkatkan Kepatuhan Diet
Vol. 4 No. 3. Diabetes Melitus. Ilmu Gizi
Vervloet, M., & dkk. (2012). SMS Indonesia, Vol. 03 No. 02 ISSN:
reminder improve adherence to oral 2580-491X (Print), ISSN: 2598-7844
medication in type 2 diabetes (Online). 103-112.

10

Anda mungkin juga menyukai