Anda di halaman 1dari 10

Jurnal JKFT: Universitas Muhamadiyah Tangerang

Vol 4 No 2 Tahun 2019


p-ISSN 2502-0552; e-ISSN 2580-2917
APLIKASI M-HEALTH DALAM UPAYA
MONITORING PERAWATAN PADA PASIEN
DIABETES MELLITUS: STUDI LITERATUR
Chandra Tri Wahyudi 1, La Ode Abdul Rahman 2
1
Mahasiswa Magister Keperawatan UI dan Dosen UPN Veteran Jakarta, chan.tw.1987@gmail.com
2
Dosen Universitas Indonesia

INFORMASI ARTIKEL: ABSTRAK

Riwayat Artikel: Pendahuluan: Diabetes mellitus adalah penyakit metabolik, bersifat kronik
Tanggal di Publikasi: Desember 2019 ditandai dengan meningkatnya kadar gula dalam darah. Strategi
Kata kunci: menanggulangi diabetes mellitus adalah deteksi dini, diagnosis akurat,
Diabetes mellitus manajemen terapi dan perubahan pola hidup yang salah satunya dapat
m-Health dimonitor melalui aplikasi mHealth untuk meningkatkan kualitas pelayanan
mobile apps kesehatan bagi pasien dan perawat komunitas. Tujuan: mengetahui
pengaruh aplikasi mHealth dalam monitoring perawatan pada pasien
diabetes mellitus. Metode: menggunakan metode studi literatur review non
sistematic yang diangkat berdasarkan topik terkait. Sumber data dari jurnal
yang dipilih dibatasi penerbitan dari tahun 2015 sampai 2019. Istilah yang
digunakan dalam pencarian literatur: “diabetes mellitus”, “mHealth”, dan
“mobile apps”. Hasil: Berdasarkan 10 Jurnal yang telah di review, integrasi
teknologi mHealth dalam sistem informasi yang ada memiliki potensi untuk
lebih memandirikan pasien diabetes mellitus, memperbaiki kualitas
pelayanan keperawatan komunitas serta efisiensi waktu dan biaya,
kekurangan mHealth dalam penerapannya masih terhalang pada pengguna
dikalangan usia lanjut, masyarakat menengah kebawah dan
ketidaklengkapannya fitur aplikasi.

1
Jurnal JKFT: Universitas Muhamadiyah Tangerang
Vol 4 No 2 Tahun 2019
p-ISSN 2502-0552; e-ISSN 2580-2917

PENDAHULUAN merupakan salah satu faktor penyebab


Diabetes mellitus merupakan suatu ketidakberhasilan dalam penanganan
kelompok penyakit metabolik dengan diabetes mellitus (Harris, 2007).
karakteristik hiperglikemia yang terjadi Penyakit ini akan tidak terkendali
karena kelainan sekresi insulin, kerja apabila dibiarkan secara terus menerus
insulin, atau kedua-duanya (American dan dapat menimbulkan komplikasi lain
Diabetes Association, 2010). Diabetes yang membahayakan kesehatan
melitus tidak dapat disembuhkan tetapi penderitanya (Depkes RI, 2008).
kadar gula darah dapat dikendalikan Komplikasi jangka panjang diabetes
melalui diet, olah raga, dan obat-obatan. mellitus adalah kerusakan pada mata,
Perawatan penunjang yang dianjurkan gangguan pada jantung dan pembuluh
bagi pasien meliputi manajemen pola darah, neuropati, dan stroke (American
hidup, terapi preventif dan mendapat Diabetes Association, 2015). Saat ini
dukungan penuh sebagai upaya diperlukan standar pelayanan untuk
pencegahan terjadinya komplikasi akut penanganan hiperglikemia terutama bagi
serta komplikasi jangka panjang pasien diabetes mellitus guna
(American Diabetes Association, 2016). mendapatkan hasil pengelolaan yang
World Health Organization tepat serta dapat menekan risiko
(WHO), memperkirakan adanya terjadinya komplikasi jangka panjang
peningkatan jumlah pasien yang diabetes mellitus. Seiring dengan
menderita diabetes mellitus yang perkembangan jaman dan majunya
menjadi salah satu ancaman kesehatan teknologi informasi, pelayanan dan
global. Jumlah pasien diabetes mellitus monitoring kesehatan sudah dapat
kian bertambah banyak tiap tahunnya, dilakukan secara jarak jauh guna
baik di Indonesia maupun di tingkat efisiensi waktu dan biaya. Dalam
dunia. Tercatat di data WHO konteks inilah, berbagai aplikasi
memprediksi kenaikan jumlah pasien smartphone untuk diabetes memiliki
diabetes mellitus di Indonesia dari 8,4 potensi besar untuk berkontribusi dalam
juta di tahun 2000 menjadi sekitar 21,3 penanggulangan dan mendukung
juta pada tahun 2030 (PERKENI, 2015). monitoring pasien diabetes mellitus.
Jumlah data lain disebutkan pula oleh Pelayanan dan promosi kesehatan
International Diabetes Federation (IDF) dengan menggunakan mobile
Atlas 2015 yang memperkirakan untuk technology dikenal dengan mHealth
usia 20-79 tahun jumlah pasien diabetes (Qiang et al, 2011). Menggunakan
di Indonesia dari 10 juta pada tahun mHealth dapat memberdayakan pasien
2015 akan menjadi 16,2 juta pada tahun menjadi aktif berkontribusi dalam
2040. Dengan angka tersebut Indonesia pengobatan dengan meningkatkan
akan menempati urutan ke-6 di dunia kesadaran perawatan diri dalam
pada tahun 2040, atau naik satu mengoptimalkan kesehatan sehingga
peringkat dibanding data IDF pada pembiayaan kesehatan dapat
tahun 2015 yang menempati peringkat diminimalkan. (Samples, Ni, & Shaw,
ke-7 di dunia (IDF, 2015). 1979).
Ketidakpatuhan pasien diabetes Studi literatur review ini bertujuan
mellitus dalam menjalani terapi untuk mengetahui pengaruh aplikasi
mHealth dalam monitoring perawatan
pada pasien diabates mellitus sebagai

2
Jurnal JKFT: Universitas Muhamadiyah Tangerang
Vol 4 No 2 Tahun 2019
p-ISSN 2502-0552; e-ISSN 2580-2917
tindakan berkelanjutan pada asuhan Manjemen diet, (3) Glukosa darah, (4)
keperawatan komunitas setelah pasien Pengukuran insulin, (5) Aktifitas fisik,
terdiagnosis menderita penyakit diabetes (6) Penghitungan kalori, (7) Obat oral,
mellitus, dengan harapan pasien mampu (8) Komunikasi, (9) Berat badan, (10)
mengontrol kadar gula darah dan Keluarga, (11) Pengingat penyakit, (12)
menjaga pola hidup sehat agar terhindar Informasi kolesterol, (13) Informasi
dari komplikasi jangka panjang. tekanan darah, (14) Rekan, (15) BMI
(Body Mass Indeks).
Tinjauan Literatur Nie et al. (2016) menyebutkan
Aplikasi seluler dapat menjadi sebagian besar aplikasi diabetes di Cina
perangkat lunak yang sangat berguna yang mereka teliti tidak menyediakan
pada smartphone untuk semua aspek banyak fitur, tipe dan informasi penting
kehidupan manusia. Penyakit kronis, untuk pasien diabetes mellitus, dari 95
seperti diabetes mellitus, dapat dikelola aplikasi yang diteliti hanya sebagian
dengan dukungan aplikasi seluler atau kecil dari aplikasi yang menyediakan
yang lebih dikenal dengan “mobile fitur fasilitas dukungan psikososial
apps” yang dapat diunduh pada (29%), melacak tekanan darah (14%),
smartphone. Aplikasi pada smartphone kolesterol (14%), dan indeks massa
juga dapat membantu pasien diabetes tubuh (11%). Tidak ada satu pun
mellitus untuk mengontrol kebugaran aplikasi yang menyediakan ketujuh jenis
dan kesehatan mereka (Brzan et al, informasi yang diajukan oleh kerangka
2016). kerja informasi kesehatan. Hanya
Penggunaan perangkat aplikasi sebagian kecil aplikasi yang
seluler untuk meningkatkan kesehatan, memberikan informasi tentang penyedia
pelayanan kesehatan atau penelitian layanan kesehatan (24%), dan fasilitas
terkait kesehatan telah dikenal sebagai dari layanan kesehatan (24%). Informasi
mHealth (Health Resources and Service tentang pengobatan komplementer dan
Administration mHealth dalam Conway alternatif adalah jenis informasi yang
et al, 2015). Banyak aplikasi smartphone paling jarang ditemukan dalam aplikasi,
dan tablet yang telah tersedia untuk dengan hanya 7% dari aplikasi yang
mengelola penyakit diabetes mellitus. menyediakan jenis informasi ini..
Fungsi fitur yang paling umum adalah Nie et al (2016) memberikan saran
perhitungan dosis insulin dan pengingat untuk para pengembangan aplikasi
obat-obatan, lalu untuk melihat data- seluler mHealth, yakni:
data (hasil pemeriksaan glukosa), 1. Aplikasi diabetes mellitus harus
komunikasi, pencatatan asupan makanan mengintegrasikan lebih banyak
serta pemantauan berat badan (Arnhold fitur yang memfasilitasi manajemen
M dalam Conway et al, 2015). diri diabetes.
Nie et al. melakukan penelitian di 2. Aplikasi mhelath harus
Cina pada tahun 2016 mengenai fitur menyediakan beragam jenis
yang terdapat pada aplikasi mHealth, informasi kesehatan, terutama
berdasarkan standar nasional US untuk tentang tes laboratorium, CAM dan
manajemen diri diabetes mellitus penyedia layanan kesehatan.
terdapat 15 fitur yang harusnya ada di 3. Penyedia layanan kesehatan harus
setiap aplikasi diabetes mellitus yakni: memeriksa fitur dan jenis informasi
(1) Pendidikan tentang diabetes, (2) kesehatan yang disediakan dalam

3
Jurnal JKFT: Universitas Muhamadiyah Tangerang
Vol 4 No 2 Tahun 2019
p-ISSN 2502-0552; e-ISSN 2580-2917
aplikasi sehingga mereka dapat berbayar dengan kisaran harga dari £
merekomendasikan aplikasi yang 0,69 sampai £ 6.99 (US $ 1,09-US $
sesuai kepada pasien. 11,06). Semua aplikasi memiliki fasilitas
Saran ini ditujukan untuk untuk merekam hasil glukosa darah,
memaksimalkan penggunaan aplikasi sementara hanya satu yang memiliki
mhealth pada pasien diabetes mellitus. fitur untuk memonitor glukosa darah.
Pengambilan keputusan bersama adalah Penelitian Conwey et al. (2015) di UK
inti dari manajemen mandiri dan menunjukkan bahwa 101 dari 142 (70%)
perawatan yang berpusat pada pasien. sampel responden pasien diabetes
Ini mengharuskan pasien untuk terlibat mellitus menyatakan berminat dalam
aktif dalam perawatan dan pengambilan penggunaan dan pengembangan
keputusan mereka sendiri dan penyedia teknologi mHealth untuk membantu
layanan kesehatan memberikan layanan memonitor kondisi mereka. Namun,
berdasarkan kebutuhan dan preferensi telah diperoleh juga bahwa fungsi
pasien. aplikasi yang ada saat ini tidak
Penelitian Veazie et al. (2018) memenuhi preferensi dari kelompok
dengan judul “Mobile Applications for pengguna aplikasi, disebutkan kelompok
Self Management of Diabetes” wanita dengan usia >56 tahun relatif
menyatakan bahwa beberapa aplikasi mengalami kesenjangan digital dan kecil
untuk manajemen diri diabetes dapat kemungkinannya untuk menggunakan
meningkatkan hasil dalam jangka aplikasi mHealth.
pendek, tetapi efeknya tidak dapat Faktor usia dalam penggunaan
dibedakan dari efek bersamaan dengan aplikasi mHealth dikuatkan pula dengan
dukungan tambahan layanan kesehatan penelitian Isakovic et al. (2016) pada
secara langsung. Evaluasi yang lebih salah satu aplikasi mHealth diabetes
ketat dan jangka panjang diperlukan yakni DeStress Assistant (DeSA app)
untuk menentukan bagaimana aplikasi yang menyimpulkan bahwa aplikasi
ini dapat mempengaruhi berat badan, mhealth yang dikembangkan untuk
tekanan darah, kualitas hidup, dan populasi umum belum tentu cocok untuk
komplikasi diabetes mellitus. Dari pengguna lansia, dan dapat menjadi
delapan aplikasi yang tersedia untuk masalah yang signifikan, terutama jika
pengujian kegunaan, tiga aplikasi (dua membahas masalah pengguna lansia
untuk diabetes mellitus tipe 1 dan satu secara khusus dan mereka menyarankan
untuk diabetes mellitus tipe 2) dinilai aplikasi yang telah ada bisa lebih
oleh para peneliti sebagai "dapat ditingkatkan secara signifikan agar lebih
diterima" dua aplikasi (diabetes tipe 1) sesuai dengan pengguna lansia
sebagai "marginal," dan tiga aplikasi mengingat banyaknya jumlah pengguna
(satu untuk diabetes mellitus tipe 1 dan yang lebih tua yang membutuhkan
dua untuk diabetes mellitus tipe 2) bantuan aplikasi mHealth di masa
sebagai “tidak dapat diterima.” mendatang. Kategori masalah berikut
Pada penelitian Conway et al. adalah yang paling diwakili pada
(2015) sebanyak 74 aplikasi yang aplikasi DeStress Assistant: (1) Aplikasi
berhubungan dengan diabetes mellitus tidak memiliki pembukaan dengan
telah teridentifikasi di Apple Store. instruksi khhusus untuk membantu para
Sekitar setengahnya (39/74, 53%) pengguna bagaimana cara memulai dan
adalah aplikasi gratis, sementara lainnya menggunakan aplikasi. (2) Ikon yang

4
Jurnal JKFT: Universitas Muhamadiyah Tangerang
Vol 4 No 2 Tahun 2019
p-ISSN 2502-0552; e-ISSN 2580-2917
digunakan pada tombol Dalam penelitian Chaves et al. (2017)
membingungkan; ada kesulitan atau menunjukkan bahwa tenaga kesehatan
kerancuan dalam membedakan antara diperlukan untuk menilai signifikansi
tombol dan gambar atau teks. (3) klinis aplikasi pada manajemen diri
Aplikasi tidak ada notifikasi kesalahan pasien diabetes mellitus, dan para
(misalkan dalam kasus salah pengembang aplikasi harus bekerja sama
memasukan jumlah data). (4) Data input dengan penyedia layanan kesehatan dan
tidak divalidasi atau tidak dibatasi pasien ketika membuat fitur aplikasi
nilainya, sehingganya memungkinkan mHealth tersebut.
terjadinya nilai yang tidak valid dalam Sebuah badan penelitian yang
menentukan hasil diagnosa. berkembang telah menyelidiki beberapa
Penggunaan intervensi berbasis intervensi mHealth untuk pengelolaan
mobile apps menghasilkan penurunan serta pengobatan obesitas dan diabetes
HbA1c yang signifikan secara klinis mellitus di berbagai negara yang dimana
pada pasien diabetes mellitus rawat jalan sebagian besar dilakukan di Amerika
dewasa, terutama di antara mereka yang Serikat. Meskipun bukti awal yang
menderita diabetes mellitus tipe 2 (Wu dikumpulkan dari penelitian yang telah
et al, 2017). Penelitian Wu et al. (2017) ada sangat beragam, intervensi mHealth
menunjukkan pula bahwa kebutuhan merupakan potensi cara yang
fungsi pengambilan keputusan klinis dan menjanjikan untuk mempromosikan
evaluasi lebih lanjut masih belum perubahan perilaku kepada pasien
ditambahkan ke fitur aplikasi mHelath dengan penyakit kronis, dengan
yang telah beredar. memberi mereka informasi kesehatan
Kitsiou et al. (2017) mengevaluasi dan saran tepat waktu untuk
efektivitas intervensi mHealth, yang meningkatkan perilaku kesehatan,
melibatkan penggunaan perangkat memberikan feedback dan dukungan
seluler dan aplikasi untuk pemantauan sosial, membantu mengumpulkan data
pasien jarak jauh dan pengiriman kesehatan, serta menunjukkan data
feedback klinis untuk manajemen kepada pasien dan para penyedia
diabetes mellitus secara mandiri, hasil layanan kesehatan. (Wang et al.,2017).
dari penelitian tersebut menyatakan Dari 24 studi yang diulas oleh Wang et
bahwa rata-rata, intervensi mHealth al. (2017), 14 studi intervensi mHealth
meningkatkan kontrol glikemik (58%) digunakan untuk perawatan dan
(HbA1c) dibandingkan dengan manajemen kelebihan berat badan
perawatan standar atau perawatan non- (obesitas) sedangkan 10 studi (42%)
mHealth lainnya, sebanyak 0,8% untuk untuk penyakit diabetes mellitus. Hasil
pasien dengan diabetes mellitus tipe 2 ulasan dari penelitian Wang et al. (2017)
dan 0,3 % untuk pasien dengan diabetes menunjukkan bahwa efek dari intervensi
mellitus tipe 1, namun ini hanya dilihat mHealth heterogen di berbagai studi,
dalam kurun waktu jangka pendek (12 yang dimungkinkan karena adanya
bulan) dan tidak berkelanjutan. Aplikasi perbedaan hasil yang ditargetkan dan
mHealth tidak selalu mencerminkan dinilai. Studi yang dipilih menilai
dampaknya dalam hal perubahan berbagai kesehatan hasil, meskipun
perilaku dan hasil kesehatan karena sebagian besar penelitian hanya
tetap dibutuhkan tenaga medis untuk berfokus pada 1 atau 2 hasil. Hasil
pemantauan dalam terapi penyembuhan. utama dan langsung adalah berat badan,

5
Jurnal JKFT: Universitas Muhamadiyah Tangerang
Vol 4 No 2 Tahun 2019
p-ISSN 2502-0552; e-ISSN 2580-2917
yakni: penurunan berat badan, beberapa literatur yang relevan dengan
pemeliharaan berat badan, dan topik yang diangkat.
pengurangan lingkar pinggang untuk
studi obesitas, dan kontrol glukosa darah HASIL DAN PEMBAHASAN
dan HbA1c untuk studi diabetes. Tujuan umum dari aplikasi
Brahmbhatt et al. (2017) membuat mHealth adalah untuk mempermudah
tentang 15 kriteria yang harusnya dan membantu para pasien serta tenaga
dipenuhi oleh aplikasi mHealth pada kesehatan untuk melakukan perawatan
penyakit diabetes mellitus, dan pasca terdiagnosanya pasien terhadap
menggunakan 201 sampel aplikasi suatu penyakit, kemudahan ini berupa
dalam penelietiannya. Kriteria yang efisiensi dari segi waktu dan segi biaya.
digunakan adalah (1) Informasi pasien mHealth berbasis aplikasi pada
(2) skor risiko (3) komorbidita (4) smarthphone dianggap sebagai salah
pengobatan (5) manajemen mandiri (6) satu kemajuan teknologi yang
pendidikan atau rekomendasi (7) seharusnya dapat diterima oleh
pemanfaatan sistem kesehatan (8) masyarakat luas, dari beberapa literatur
pemberitahuan (9) EMR integrations yang telah dibahas aplikasi mHealth
(10) integrasi perangkat local (11) hasil untuk diabetes mellitus dianggap
lab (12) pengukuran fisiologis (13) chat mampu membantu monitoring pasien,
dengan penyedia layanan kesehatan (14) walaupun hasil dari penelitian tersebut
faktor-faktor risiko (15) vaksinasi. Dari hanya bersifat jangka pendek
201 aplikasi yang ditinjau, tidak ada (sementara) dan dibutuhkan penelitian
satupun aplikasi yang memenuhi semua lebih lanjut untuk mendapatkan hasil
kriteria fungsional yang diidentifikasi yang lebih signifikan.
untuk pengelolaan pasien dengan Kekurangan dari aplikasi
diabetes mellitus. Mayoritas aplikasi mHealth sendiri didasari oleh faktor-
hanya memiliki beberapa bentuk faktor tertentu, beberapa diantaranya
komponen pendidikan atau rekomendasi adalah faktor demografi: usia dan
dan banyak sekali aplikasi yang hanya ekonomi serta masih kurangnya
merupakan aplikasi resep atau hanya kepercayaan dan kepatuhan pasien
memberikan informasi dasar tentang terhadap aplikasi smarthphone, dimana
penyakit diabetes mellitus. saat para pasien telah memiliki aplikasi
pada perangkat poselnya tetapi tidak
digunakan secara maksimal dan hal ini
METODE PENELITIAN mempengaruhi efektifitas aplikasi
Penelitian ini menggunakan mHealth pada terapi perawatan, maka
metode studi literatur review non dari itu dari beberapa studi penelitian
sistematic berdasarkan sumber relevan yang telah di review menyebutkan
dari topik terkait. Sumber data dari bahwa banyak sekali aplikasi mHealth
jurnal yang dipilih dibatasi berdasarkan diabetes mellitus pada toko aplikasi
penerbitan jurnal dari tahun 2015 (Apple Store dan Google Play) yang
sampai dengan tahun 2019. Istilah yang tidak terpakai. Faktor usia adalah faktor
digunakan dalam pencarian literatur yang cukup menghambat keberhasilan
terkait adalah “diabetes mellitus”, mHealth, dimana pasien diabetes dengan
“mHealth”, dan “mobile apps”. Analisa usia lanjut akan sangat susah sekali
dilakukan dengan cara menganalisis menggunakan aplikasi ini pada

6
Jurnal JKFT: Universitas Muhamadiyah Tangerang
Vol 4 No 2 Tahun 2019
p-ISSN 2502-0552; e-ISSN 2580-2917
perangkat selulernya, dilanjutkan memaksimalkan keberhasilan perawatan
dengan faktor ekonomi dimana mHealth dan pengobatan pasien diabetes mellitus.
sendiri tidak terlepas dari penggunaan Hasil Penelusuran Literatur
akses internet dan perangkat seluler Berikut merupakan beberapa
berupa smartphone, yang dimana tidak jurnal yang Peneliti analisis dalam studi
semua pasien memiliki akses dan literatur review ini:
perangkat tersebut. Kekurangan lainnya
adalah dari segi fitur aplikasi yang Tabel Rincian Hasil Jurnal Pilihan
masih kurang lengkap, fasilitas fitur Utama untuk Literatur Review
yang lengkap dapat meningkatkan
kualitas aplikasi seluler diabetes mellitus
untuk memfasilitasi manajemen diri
pasien. Kebanyakan dari aplikasi yang
tersedia hanya menyediakan fitur berupa
pendidikan atau informasi tentang
diabetes mellitus, tetapi masih sangat
jarang sekali aplikasi yang memenuhi
kriteria dengan fitur yang lengkap.
Tentunya tidaklah mudah untuk
mengedukasi pasien diabetes mellitus
dalam merubah pola pikir yang
sebelumnya hanya bergantung kepada
para tenaga medis dan beralih kepada
aplikasi seluler berupa mHealth.
Penggunaan aplikasi mHealth pada
pasien diabetes mellitus sendiri
seharusnya tidak boleh terlepas dari
pantauan tenaga medis seperti perawat
dan dokter. Walaupun pada dasarnya
mHealth ditunjukan untuk
memandirikan pasien, peran perawat
sangat penting untuk tetap memantau
perkembangan pasien diabetes mellitus,
para penyedia layanan kesehatan juga
diharapkan merekomendasikan aplikasi
yang sesuai dengan kebutuhan pasien.
Selain itu tenaga medis diharapkan
mampu memberikan penyuluhan atau
pendidikan secara berkelanjutan tentang
bagaimana cara menggunakan aplikasi
mHealth tersebut. Aplikasi mHealth ini
juga sangat berguna sebagai rekam
medis pasien saat melakukan kunjungan
ke pelayanan kesehatan formal (rumah
sakit, klinik, puskesmas), hal ini
dimaksudkan untuk lebih

7
Jurnal JKFT: Universitas Muhamadiyah Tangerang
Vol 4 No 2 Tahun 2019
p-ISSN 2502-0552; e-ISSN 2580-2917

KESIMPULAN
Aplikasi mHealth merupakan
terobosan untuk memberikan layanan
kesehatan yang lebih berkelanjutan.
Integrasi teknologi mHealth dalam
sistem informasi yang ada memiliki
potensi untuk lebih memberdayakan
pasien diabetes mellitus, memperbaiki
kualitas pelayanan keperawatan
komunitas serta efisiensi dari segi waktu
dan segi biaya, namun kekurangan
mHealth dalam penerapannya masih
terhalang pada penggunaan dikalangan
usia lanjut, masyarakat menengah
kebawah dan ketidaklengkapannya
fasilitas fitur aplikasi yang tersedia.
Aplikasi mHealth sangat bermanfaat
untuk pasien diabetes mellitus di
komunitas. Perawat komunitas dapat
memonitoring pasien diabetes mellitus
dengan lebih efisien, sehingga
diharapkan dapat menekan risiko
terjadinya komplikasi penyakit lebih
lanjut.
Peneliti menyarankan agar
Indonesia bisa segera menerapkan
penggunaan aplikasi mHealth pada
pasien diabetes mellitus disertai dengan
pemantauan dan edukasi cara
penggunaan oleh tenaga kesehatan, serta
diharapkan pula aplikasi mHealth
tersebut dapat diunduh secara gratis agar
dapat digunakan secara maksimal oleh
semua kalangan pasien diabetes
mellitus. Kepada para pengembang
aplikasi diharapkan mampu bekerja
sama dengan penyedia layanan
kesehatan dalam pembuatan fitur-fitur
aplikasi mHealth.

DAFTAR PUSTAKA
American Diabetes Association. (2010).
Standards of Medical Care in
Diabetes 2010. Diabetes Care 33
pp 11-61.

8
Jurnal JKFT: Universitas Muhamadiyah Tangerang
Vol 4 No 2 Tahun 2019
p-ISSN 2502-0552; e-ISSN 2580-2917
American Diabetes Association. (2015). Kitsiou, Spyros et al. (2017).
Standards Of Medical Care in Effectiveness of mHealth
Diabetes 2015. Diabetes Care interventions for patients with
38(1): S01-S94. diabetes: An overview of
systematic reviews 12(3). Doi:
American Diabetes Association. (2016). 10.1371/Journal.pone. 0173160.
Standards of Medical Care in
Diabetes 2016. Diabetes Care Nie, Lisa et al. (2017). Characteristics of
39(1). Chinese m-Health Applications
for Diabetes Self- Management
Brahmbhatt, Ronak et al. (2017). 22(7). Doi: 10.1089
Diabetes mHealth Apps: /tmj.2015.0184.
Designing for Greater Uptake.
Doi:10.3233/978 1 61499 742 9 PERKENI. (2015). Konsensus
49. Pengelolaan Dan Pencegahan
Diabetes Melitus Tipe 2 Di
Brzan et al. (2016). Mobile Applications Indonesia 2015. Pengurus Besar
for Control and Self Management Perkumpulan Endokrinologi
of Diabetes: A Systematic Review Indonesia (PB Perkeni). Jurnal
40(9). Doi: 10.1007/s10916-016- Kensus. Vol. 1.
0564-8. Doi:10.1017/CBO978110741532
4.
Chaves, Sarah et al. (2017). Mobile
Apps for the Management of Qiang, Christine Zhenwei et al (2011).
Diabetes. Vol 40. Doi: Mobile Applications for the
10.2337/dc17-0853. Health Sector. Washington DC:
World Bank.
Conway, Nicholas et al. (2015).
MHealth applications for Samples, C., Ni, Z., & Shaw, R. J.
diabetes: User preference and (1979). Work Study Volume 28
implications for app development. Issue 8. Work Study, 28(8), 3–
Vol 22 issue 4. Doi: 10.1 48.
177/1460458215616265. https://doi.org/10.1016/j.ijnss.201
4.08.002.
Depkes RI. (2008). Pedoman
Pengendalian Diabetes Melitus Veazie, Stephanie et al. (2018). Mobile
dan Penyakit Metabolik. Jakarta: Applications for Self-
Depertemen Kesehatan RI. Management of Diabetes.
Portland: AHRQ Publication.
Harris, Michael A. (2007). The Family's
Involment in Diabetes Care and Wang, Youfa et al. (2017). A Systematic
the Problem of Helping. Review of Application and
Effectiveness of mHealth
IDF. (2015) IDF Diabetes Atlas. Interventions for Obesity and
International Diabetes Federation. Diabetes Treatment and Self-
Jurnal International Diabetes Management. Vol 8 issue 3. Doi:
Federation. 10.3945/an. 116. 014100.

Isakovic, Masa et al. (2016). Usability Wu, Yuan et. Al (2017). Mobile App-
Pitfalls of Diabetes mHealth Apps Based Interventions to Support
for the Elderly. Doi: Diabetes Self-Management: A
10.1155/2016/1604609. Systematic Review of
Randomized Controlled Trials to

9
Jurnal JKFT: Universitas Muhamadiyah Tangerang
Vol 4 No 2 Tahun 2019
p-ISSN 2502-0552; e-ISSN 2580-2917
Identify Functions Associated
with Glycemic Efficacy. Vol 5 No
3. Doi: 10.2196/mhealth.6522.

10

Anda mungkin juga menyukai