Anda di halaman 1dari 12

TUGAS INDIVIDU SISTEM INFORMASI KEPERAWATAN

ANALISIS JURNAL SISTEM INFORMASI


Dosen : HERMANTO., Ns, M.Kep

OLEH :

PRATIWI

NIM : 20220214201047

PROGRAM STUDI SARJANA KEPERAWATAN


ALIH JENJANG ANGKATAN XI
STIKES HARAP PALANGKA RAYA
ANALISIS JURNAL

Oleh : Pratiwi

NIM : 20220214201047

Kelas : Alih Jenjang XI

A. IDENTITAS JURNAL

1. Nama Jurnal : Jurnal Mitra Kesehatan


2. Volume : 2
3. Nomor : 2
4. Halaman : 103 – 110
5. Tahun Penerbit : ISSN : 2580-3379
6. Judul Jurnal : PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI KEPERAWATAN
KESEHATAN KOMUNITAS BERBASIS APLIKASI PADA PONSEL UNTUK
MANAJEMEN DIRI PASIEN DIABETES MELITUS : TINJAUAN LITERATUR
7. Nama Penulis : Tressia Febrianti, La Ode Abd Rahman

B. ABSTRAK JURNAL

1. Jumlah Paragraf : 1 Paragraf


2. Halaman : Setengah Halaman
3. Ukuran Spasi : 1.0
4. Uraian Abstrak : Abstrak di sajikan dalam format bahasa Indonesia. Di dalam abstrak
sendiri penulis menjelaskan bahwa penelitian ini akibat ketidakpatuhan pasien DM
dalam menjalani terapi merupakan salah satu faktor yang dapat menyebabkan
ketidakberhasilan dalam pencegahan komplikasi DM. Untuk mengurangi resiko
terjadinya komplikasi penderita DM harus menjaga/mengontrol kondisi agar dapat
hidup lebih sehat. Salah satu cara yang dapat di kembangkan untuk mendukung self
management yaitu dengan pemanfaatan teknologi dalam bidang kesehatan dengan
menggunakan aplikasi pada ponsel.
5. Keyword Jurnal : Aplikasi pada Ponsel, Keperawatan Komunitas, Manajemen Diri,
Diabetes Melitus.
C. PENDAHULUAN JURNAL

Di dalam pendahuluan jurnal penulis menggambarkan meningkatnya jumlah penderita


DM. Penyakit ini akan tidak terkendali apabila dibiarkan secara terus menerus dan dapat
menimbulkan komplikasi lain yang dapat membahayakan kesehatan. Untuk mengatasi
timbulnya berbagai komplikasi penyakit DM salah satu cara yang dapat dikembangkan
untuk mendukung pelaksanaan self management yaitu dengan pemanfaatan teknologi
dalam bidang kesehatan dengan menggunakan aplikasi pada smartphone atau tablet.
Selain itu dalam pengendalian diabetes melitus perlu adanya upaya preventif dan promotif,
dengan tidak mengabaikan upaya kuratif dan rehabilitatif. Untuk mengatasi timbulnya
berbagai komplikasi penyakit DM salah satu cara yang dapat di lakukan pada upaya
preventif adalah dengan memanfaatkan teknologi yang berkembang pesat saat ini
khususnya pada bidang kesehatan. Penelitian menunjukkan bahwa penggunaan teknologi
kesehatan terbaru dapat mencapai peningkatan kontrol metabolik, kualitas hidup dan
menurunkan angka kematian akibat DM (C. Et al., 2009).

D. TUJUAN PENELITIAN

Studi literatur ini bertujuan untuk mengetahui pengembangan sistem informasi


keperawatan kesehatan komunitas berbasis aplikasi ponsel untuk manajemen diri pasien
diabetes sebagai pencegahan komplikasi DM jangka panjang.

E. METODE PENELITIAN

Penelitian ini menggunakan metode literatur review non systematic, yaitu suatu studi yang
di gunakan untuk menganalisis literatur yang telah dipilih dari berbagai sumber dan
menghasilkan suatu kesimpulan.

F. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Manajemen diri pada pasien DM merupakan seperangkat perilaku yang di lakukan oleh
individu dengan DM untuk mengelola kondisi mereka, termasuk minum obat, mengatur
diet, melakukan latihan fisik, pemantauan glukosa mandiri dan mempertahankan
perawatan kaki. Seorang penderita DM wajib mengetahui pemahaman dan pengelolaan
penyakitnya (Xu et al., 2010).
Dengan memanfaatkan teknologi pada era 4.0 salah satu pendekatan yang mampu
mengatasi masalah terkait manajemen diri yaitu melalui aplikasi pada ponsel. Tujuan dari
penggunaan aplikasi pada ponsel untuk manajemen diri pasien DM ini adalah untuk
membantu dan mempermudah pasien dan tenaga kesehatan dalam melakukan perawatan
dan mengontrol pasien DM supaya tidak terjadi komplikasi. Pemanfaatan teknologi ini
harusnya telah dapat diterima dan diterapkan oleh masyarakat luas.

Saat ini salah satu aplikasi yang dapat memenuhi kebutuhan pasien DM tipe 1 dan tipe 2
adalah My Care Hub. My Care Hub merupakan pengembangan aplikasi mHealth pada
ponsel untuk manajemen pasien DM, karena pada penelitian Ahn et al., (2016) sebanyak
217 responden dengan DM tipe 1 (38,25%) atau DM tipe 2 (61,8%), dari 4 benua
(Australia, Eropa, Asia dan Amerika) yang berpartisipasi dalam survei mengusulkan untuk
aplikasi yang akan datang dapat berbentuk aplikasi yang ramah pengguna, memberikan
pengingat yang dapat ditindaklanjuti dan mengkonsolidasikan data diseluruh perangkat
kesehatan.

Pengembangan aplikasi ponsel my care hub untuk manajemen diri pasien diabetes
dilakukan oleh Adu et al., (2020) dalam penelitian the development of my care hub mobile-
phone app to support management in Australians with type 1 or type 2 Diabetes. Pada
penelitian ini pengembangan aplikasi dilakukan 3 tahap, tahap 1 yaitu pra-pengembangan
yang berpusat pada pengguna, keterlibatan pengguna dalam proses pengembangan adalah
untuk mengumpulkan informasi dan ide untuk konten desain dan Pendidikan yang sesuai
dengan aplikasi. Tahap 2 adalah desain dan terjemahan output pra-pengembangan ke
aplikasi ponsel, tujuan aplikasi adalah berfungsi sebagai alat untuk memantau kegiatan
manajemen diri, menyediakan akses ke informasi dan membantu motivasi untuk terlibat
dalam manajemen diri. Tujuan ini dipenuhi secara memadai dengan memberikan
kesempatan kepada pengguna untuk memantau dan melacak perilaku kesehatan inti
mereka seperti (berat badan, aktivitas fisik, dan kandungan karbohidrat dari makanan yang
dikonsumsi) dan tanda vital (glukosa darah); dan memiliki akses yang mudah untuk
informasi edukasi diabetes: (i) ikhtisar manajemen diabetes, (ii) umpan balik pada data
glukosa darah yang dicatat, dan (iii) informasi tentang konsumsi karbohidrat dalam
makanan, dan terakhir pada tahap 3 adalah pengujian penggunaan. Pengujian ini dilakukan
oleh pengguna selama 7 hari, pengujian ini dilakukan untuk memastikan kinerja teknis dan
mengidentifikasi masalah navigasi ketika di unduh diberbagai ponsel android. Hasil dari
penelitian ini adalah responden memberikan umpan balik terhadap kegunaan aplikasi
dengan menunjukkan tingkat kepuasaan yang tinggi. Penyederhanaan fitur dokumentasi
dan petunjuk penggunaan aplikasi dengan rekaman video diidentifikasi sebagai kebutuhan
untuk meningkatkan kegunaan aplikasi My Care Hub. Layar beranda my care hub
menampilkan semua fitur dokumentasi kegiatan manajemen diri, tanggal dan waktu log
in, perekam kegiatan, dan tampilan grafis dari semua yang dicatat melalui dokumen. My
care hub juga menyediakan modul Pendidikan pasien DM yang terdiri dari apa itu DM,
diet untuk pasien DM, aktivitas fisik untuk pasien DM, penggunaan obat-obatan, cara
mengurangi resiko komplikasi yang mana hal ini sangat berguna untuk pasien DM. Dalam
penggunaan aplikasi pada ponsel, intervensi ini menghasilkan penurunan HbA1c yang
signifikan secara klinis pada pasien DM yang sedang rawat jalan, terutama pada mereka
yang menderita DM tipe 2 (Wu et al., 2017). Dalam penerapan penggunaan aplikasi pada
ponsel untuk manajemen diri pasien DM tidak terlepas dari peran perawat sebagai
pendidik, pembaharu, organisator dan fasilitator, sehingga dapat tercapai tujuan
keperawatan komunitas dalam meningkatkan kemampuan masyarakat dalam memelihara
kesehatan untuk mencapai derajat kesehatan yang optimal dan mewujudkan masyarakat
yang sehat, melalui peningkatan kemampuan individu, keluarga, kelompok dan
masyarakat untuk pelaksanaan upaya perawatan dasar dalam rangka mengatasi masalah
keperawatan.

G. KESIMPULAN

Di kesimpulan penulis menguraikan kesimpulan yang objektif secara pribadi dengan


melihat subjek yang telah di amati. Berikut uraian Kesimpulan penulis : Dengan adanya
aplikasi pada ponsel ini menjadi solusi untuk meningkatkan derajat kesehatan khususnya
pada masalah penyakit tidak menular yang saat ini masih menjadi masalah global. Pasien
DM memerlukan monitoring dan kedisiplinan dalam perawatannya. Banyaknya manfaat
yang diperoleh dari penggunaan aplikasi pada ponsel ini menjadikan pasien dan tenaga
kesehatan mudah mengontrol dan melakukan pencatatan terhadap kadar gula darah, diet,
aktivitas, tekanan darah, dan pengobatan. Hal ini diharapkan dapat memandirikan pasien
dan meningkatkan manajemen diri pasien sehingga komplikasi akibat diabetes dapat
dicegah. Pengembangan Sistem Informasi Keperawatan Kesehatan Komunitas berbasis
aplikasi pada ponsel untuk manajemen diri pasien diabetes sangat bermanfaat dalam
pelayanan keperawatan. Perawat dapat memonitoring perubahan yang terjadi dengan
pasien. Penggunaan aplikasi pada ponsel ini juga sangat berguna sebagai rekam medis
pasien saat melakukan kunjungan ke pelayanan kesehatan formal seperti Puskemas, Klinik
atau Rumah Sakit.

H. KELEBIHAN DAN KEKURANGAN

1. Kelebihan
Secara keseluruhan jurnal memiliki kelebihan yang menonjol, dilihat dari jurnal yang
diangkat merupakan topik terkait yang di ambil dari banyak sumber data terbaru.
Kelebihan lain dari hasil telaah dan review 10 jurnal pilihan, penggunaan aplikasi
ponsel memiliki manfaat untuk dapat memandirikan pasien DM dalam monitoring dan
kedisiplinan dalam perawatannya.
2. Kekurangan
Pada abstrak hanya menyajikan dalam format Bahasa Indonesia sehingga tidak
mendukung jurnal ini untuk menjadi rujukan internasional.
Kekurangan lain pada pasien DM yang tidak memiliki ponsel dan akses internet di
tempat yang tidak terjangkau tidak dapat menggunakan fasilitas aplikasi tersebut.
ANALISIS JURNAL

Oleh : Pratiwi

NIM : 20220214201047

Kelas : Alih Jenjang

A. IDENTITAS JURNAL

1. Nama Jurnal : Jurnal Perangkat Lunak


2. Volume : 3
3. Nomor : 3
4. Halaman : 111 – 123
5. Tahun Penerbit : ISSN : 2685-2594
6. Judul Jurnal : SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS BERBASIS WEB PERSEBARAN
FASILITAS PELAYANAN KESEHATAN DI KOTA TEMBILAHAN
7. Nama Penulis : Dimar Tarmizi, Muh. Rasyid Ridha

B. ABSTRAK JURNAL

1. Jumlah Paragraf : 1 Paragraf


2. Halaman : Setengah Halaman
3. Ukuran Spasi : 1.0
4. Uraian Abstrak : Abstrak di sajikan dalam bahasa Indonesia. Di dalam abstrak sendiri
penulis menjelaskan bahwa penelitian ini di lakukan di Kota Tembilahan. Fasilitas
pelayanan kesehatan mempunyai peranan penting dalam penyelenggaraan upaya
pelayanan kesehatan perorangan, baik preventif, promotif, kuratif, maupun rehabilitatif
yang di lakukan oleh pemerintah pusat, pemerintah daerah dan/atau masyarakat. Salah
satu unsur utama Manajemen Kesehatan adalah informasi kesehatan berupa hasil
pengumpulan dan pengolahan data yang merupakan masukan bagi pengambil
keputusan di bidang kesehatan. Penelitian ini berupa aplikasi Sistem Informasi
Geografis (SIG) berbasis web persebaran fasilitas pelayanan kesehatan berbasis web
dengan wilayah penelitian di Kota Tembilahan.
5. Keyword Jurnal : Fasilitas Kesehatan, WebGIS, UML, PHP, Leaflet.
C. JURNAL PENDAHULUAN

Di dalam pendahuluan jurnal penulis menggambarkan bahwa Kota Tembilahan memiliki


banyak fasilitas pelayanan yang memadai, salah satunya fasilitas pelayanan kesehatan.
Fasilitas pelayanan kesehatan menyelenggarakan pelayanan kesehatan berupa pelayanan
kesehatan perseorangan dan/atau pelayanan kesehatan masyarakat, terdiri atas tempat
praktik mandiri Tenaga Kesehatan, pusat kesehatan masyarakat, klinik, rumah sakit, apotek,
unit transfusi darah, laboratorium kesehatan, optikal, fasilitas pelayanan kedokteran untuk
kepentingan hukum dan Fasilitas Pelayanan Kesehatan tradisional. Dalam Peraturan
Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 75 Tahun 2014 tentang Pusat Kesehatan
Masyarakat, terdapat penataan ulang untuk meningkatkan aksesibilitas, keterjangkauan dan
kualitas pelayanan dalam rangka meningkatkan derajat masyarakat serta mensukseskan
program Jaminan Sosial. Untuk mendukung keberhasilan pembangunan di bidang
kesehatan tersebut, salah satunya dibutuhkan adanya ketersediaan data dan informasi yang
akurat tentang penyebaran fasilitas pelayanan kesehatan bagi proses pengambilan keputusan
dan perencanaan program. Berkaitan dengan perlunya keberhasilan pembangunan di bidang
kesehatan Kota Tembilahan, dengan adanya ketersediaan data dan informasi yang akurat
maka Sistem Informasi Geografis dapat menjadi solusi yang tepat untuk mewujudkan hal
tersebut. Sistem Informasi Geografis memberikan data geografis atau data geospatial yang
saat ini dibutuhkan oleh masyarakat. SIG yang dikembangkan melalui media atau berbasis
internet atau web dikenal sebagai WebGIS.

D. TUJUAN PENELITIAN

Dengan adanya WebGIS, masyarakat dapat menggunakan sistem informasi geografis untuk
mendapatkan informasi fasilitas pada wilayah tertentu dengan cepat, akurat, dan dapat
diakses oleh siapa saja, dimana saja, kapan saja tanpa mengenal jarak dan waktu.

E. METODE PENELITIAN

Jurnal penelitian yang di gunakan penulis memilih tempat seperti praktik dokter, puskesmas,
dan rumah sakit yang merupakan bagian dari fasilitas pelayanan kesehatan sebagai objek
penelitian. Objek penelitiannya berupa informasi dan detail tempat yang nantinya akan
disajikan dan berhubungan dengan aplikasi yang akan dibuat. Lokasi penelitian pada
pembuatan basis data fasilitas kesehatan ini adalah di Kota Tembilahan.
Adapun jenis data yang digunakan pada penelitian kali ini adalah data yang berdasarkan
sumbernya, yaitu: 1. Data Primer, yaitu data yang diperoleh atau dikumpulkan oleh peneliti
secara langsung dari sumbernya. Data primer disebut juga sebagai data asli atau data baru
yang memiliki sifat up to date. Untuk mendapatkan data primer, peneliti harus
mengumpulkannya secara langsung. Data ini terkait seperti letak-letak tempat fasilitas serta
detail informasi dan foto terkait tempat tersebut. 2. Data Sekunder, yaitu data yang diperoleh
atau dikumpulkan peneliti dari berbagai sumber yang telah ada (peneliti sebagai tangan
kedua). Data yang diperoleh bisa berasal dari buku-buku, internet dan lain-lain. Data
sekunder ini digunakan untuk melengkapi dari data primer.
Metode pengumpulan data yang digunakan penulis dalam menyusun laporan tugas ini antara
lain: 1. Studi Pustaka, adalah penelitian yang dilaksanakan dengan cara menelaah sumber-
sumber kepustakaan, seperti buku dan artikel jurnal . Studi pustaka digunakan oleh penulis
untuk mendapatkan tambahan informasi tentang WebGIS, CodeIgniter, PHP, SQL, HTML,
Leaflet, Bootstrap, serta tentang bagaimana membuat situs web. 2. Observasi, yaitu
pengumpulan data melalui pengamatan dan pencatatan oleh pengumpul data terhadap detail
pada objek penelitian. Di sini tidak ada interaksi secara langsung antara objek yang diamati
dengan pengamat atau pengumpul data.
Kerangka Penelitian dalam pengembangannya, sistem ini menggunakan metode waterfall
yang memiliki beberapa tahapan yang berurut yaitu: Requirement (Analisis Kebutuhan),
Design System (Desain Sistem), Coding (Pengkodean) & Testing (Pengujian), Penerapan
Program, Pemeliharaan.

F. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Secara keseluruhan di dalam pembahasan penulis sudah bisa memberikan data sesuai dengan
tujuan penelitian yang di kemukakan yaitu :
Implementasi sistem merupakan tahapan dari perwujudan perancangan atau desain yang telah
dilakukan. Dari tahapan ini akan diperoleh sistem yang telah jadi namun belum dilakukan
pengujian kesalahan dan error. Implementasi dari tampilan antarmuka sistem yang
merupakan perwujudan dari rancangan tata letak tampilan yang telah dibuat. Berikut
diantaranya: Halaman Login. Halaman ini berperan sebagai input data login agar pengguna
memiliki akses modifikasi terhadap data sistem. Halaman login memerlukan username dan
password untuk mengidentifikasi apakah benar pengguna sudah terdaftar atau belum. Pada
halaman dibawah ada hyperlink untuk menuju tautan lupa password dan mengajukan
pendaftaran. Halaman Pengajuan Pendaftaran. Halaman ini berperan sebagai input data
pengajuan pendaftaran ke dalam sistem agar dapat ditinjau oleh admin yang berwenang
menambahkan admin. Halaman ini memerlukan data-data seperti nama lengkap, serta
username dan password yang diinginkan untuk akses login. Data akan langsung tersimpan ke
dalam database dan akan ditinjau oleh admin yang berwenang dalam waktu yang ditentukan.
Apabila lolos tinjauan, maka pengajuan berhasil dan data pengguna akan ditambahkan.
Halaman Lupa Password. Halaman ini berperan sebagai input data pengajuan lupa password
ke dalam sistem agar dapat ditinjau oleh admin yang berwenang. Halaman memerlukan input
alamat e-mail dari pengguna agar dapat dikirimkan password ke alamat e-mail yang dituju.
Halaman Beranda. Halaman ini berperan sebagai tinjauan sekilas dari keseluruhan data yang
terdapat pada database. Disamping terdapat bilah navigasi yang berperan sebagai hyperlink
terhadap halaman-halaman lain yang terdapat di dalam sistem. Beranda menampilkan jumlah
masing-masing data yang ada, seperti data praktik, puskesmas, dan rumah sakit. Dibawahnya
terdapat grafik data yang membandingkan besaran masing-masing data yang ada. Terdapat
juga kilas peta ukuran kecil yang memuat titik letak fasilitas kesehatan.
Halaman Pemetaan. Halaman ini berperan sebagai penampil peta dengan ukuran besar secara
lengkap dengan fiturnya yaitu fitur fullscreen dan fitur pelacak gps.
Halaman Semua Data. Halaman ini berperan untuk menampilkan semua data yang ada pada
sistem, tanpa dibedakan per kategori. Data yang ditampilkan hanya sekilas dan hanya
menampilkan detail yang sedikit.
Halaman Tampilkan Data. Halaman ini berperan untuk menampilkan data praktik dokter,
puskesmas, ataupun rumah sakit secara keseluruhan, dengan fitur lengkap seperti tambah
data, edit data, hapus data, dan detail data. Pengguna juga dapat mencetak data. Akan tetapi
fitur tersebut hanya dapat di akses oleh pengguna yang telah terdaftar, bukan pengguna
publik. Sistem secara otomatis mengidentifikasi apakah pengguna sudah login sebagai admin
atau belum. Jika sudah login sebagai admin, tombol untuk memodifikasi data akan memiliki
warna, sedangkan jika belum login maka tombol tidak memiliki warna dan akses tersebut
akan dibatasi.
Halaman Detail Data. Halaman ini berperan untuk menampilkan detail data dari sistem. Data
yang ditampilkan merupakan data yang dipilih dari data per kategori. Data dapat berupa data
praktik dokter, puskesmas, dan rumah sakit. Halaman Input Data. Halaman ini berperan untuk
menambahkan data ke dalam sistem. Pada halaman terdapat form yang akan menginsert data
ke dalam database. Halaman Edit Data. Halaman ini berperan untuk mengedit data ke dalam
sistem. Pada halaman terdapat form yang akan mengupdate data ke dalam database.
Halaman Pengaturan Profil. Halaman ini berperan untuk mengedit data pengguna ke dalam
sistem. Pada halaman terdapat form yang akan mengupdate data ke dalam database.
Konfirmasi Hapus Data Konfirmasi ini berperan untuk meyakinkan pengguna apakah benar-
benar ingin menghapus data yang dipilih dari database.
Konfirmasi Log Out. Konfirmasi ini berperan untuk meyakinkan pengguna apakah benar-
benar ingin log out dari sistem. Verifikasi Sistem Selanjutnya verifikasi sistem, merupakan
tahapan untuk menguji coba segala kemampuan yang dimiliki oleh sistem. Adapun pengujian
sistem dilakukan dengan white box dan black box testing.
a) Pengujian White Box White Box Testing adalah salah satu cara untuk menguji suatu
aplikasi atau sistem dengan melihat modul untuk memeriksa dan menganalisis kode
program ada yang salah atau tidak. Jika modul ini dan telah diproduksi dalam output yang
tidak memenuhi persyaratan, kode akan dikompilasi ulang dan diperiksa lagi sampai
mencapai apa yang diharapkan.
b) Pengujian Black Box Pengujian black box dilakukan dengan mencoba fitur-fitur yang ada
pada website, fitur-fitur yang ada berupa login, registrasi, lupa password, beranda,
pemetaan, semua data, tampilan data per kategori, tambah data, edit data, dan pengaturan
profil. Untuk masing-masing menu dilakukan pengujian dengan cara menekan hyperlink
yang terdapat di sidebar yang kemudian akan menampilkan tampilan dan fitur-fitur yang
ada pada masing-masing menu.

G. KESIMPULAN

Di kesimpulan penulis menguraikan kesimpulannya yang objektif secara pribadi berikut


uraian kesimpulan penulis :
Dengan adanya WebGIS ini diharapkan dapat menghimpun persebaran fasilitas pelayanan
kesehatan yang terdapat di Kota Tembilahan, serta memberi petunjuk dan kemudahan bagi
para pengguna untuk memperoleh informasi mengenai fasilitas pelayanan kesehatan
beserta pendukungnya di Kabupaten Indragiri Hilir dengan cepat, akurat, dan dapat diakses
oleh siapa saja, dimana saja, kapan saja tanpa mengenal jarak dan waktu. Pemetaan
persebaran fasilitas kesehatan dilakukan dengan menggunakan bantuan Leaflet, sedangkan
untuk penyusunan basis data terlebih dahulu diolah menggunakan XAMPP sebagai server
lokal dan basis data MySQL dengan mengakses fitur phpMyAdmin didalamnya. Untuk
menyusun script/kode pemrogramannya, menggunakan teks editor Visual Code Studio.
Peta yang digunakan adalah peta digital yang disediakan oleh OpenStreetMap dan ESRI.
Halaman website dibangun menggunakan bahasa pemrograman PHP dengan framework
CodeIgniter. Tampilan website menggunakan framework Bootstrap dan template SB
Admin 2.

H. KELEBIHAN DAN KEKURANGAN

1. Kelebihan
Secara keseluruhan jurnal memiliki kelebihan yang menonjol, untuk menghasilkan
data yang benar-benar akurat sehingga menghasilkan analisis kebenaran yang cukup
tinggi, maka penentuan data dan sumber data sangatlah penting dan lengkap.
2. Kekurangan
Pada abstrak hanya menyajikan dalam format bahasa Indonesia sehingga tidak bisa
menjadi rujukan internasional.

Anda mungkin juga menyukai