Anda di halaman 1dari 17

TELAAH JURNAL

HIV/AIDS COMMUNITY
BASED
Kelompok 5

Dosen pengampu :
Donny tri Wahyudi S.kep,.Ns,.M.kep
Anggota Kelompok
Yusliana 2240703005
David Christofer 2240703014
Laini 2240703010
Salsabillah 2240703026
Arif Dwi Saputra 2240703027
Jhesika Indah Claudia 2240703034
Heni 2240703038
Septi Padiyah 2240703042
Jurnal 1
Tabel Penilaian Artikel

Judul Pemanfaatan Mobile Phone App dalam Pencegahan dan Penanggulangan HIV
pada Remaja: A Community-Based HIV Prevention Program

Jurnal INTERNATIONAL JOURNAL OF COMMUNITY SERVICE LEARNING.

Vol. & Hal. Volume 4 Nomor 3


Tahun 2020
Penulis Irma Darmawati, Linlin Lindayani
Tanggal 2 - 10 – 2020
Reviewer 1. Yusliana
2. Heni
(nama-nama mahasiswa)
3. Arif Dwi Saputra
Tabel PICO

P (Problem/Population) Problem/population utamanya adalah penyebaran HIV/AIDS di Kota Tangerang


Selatan dan kurangnya pengetahuan serta keterampilan yang diperlukan dalam
masyarakat untuk melindungi diri mereka dari bahaya penularan HIV. Solusi yang
diusulkan adalah melalui pemberdayaan masyarakat dan penggunaan aplikasi seluler
sebagai untuk pendidikan dan pencegahan

I (Intervention) Intervensi ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman, pengetahuan, keterampilan,


dan perilaku masyarakat terkait pencegahan HIV serta membangun sistem pencegahan
yang berbasis komunitas dengan dukungan teknologi aplikasi seluler

C (Comparation) Dalam jurnal tersebut, tidak diberikan informasi eksplisit tentang perbandingan
(comparison) dengan kelompok atau kondisi lain. Namun, dari konteksnya, kita dapat
menyimpulkan bahwa intervensi ini ditujukan untuk membandingkan kondisi sebelum
dan sesudah pelaksanaan kegiatan pengabdian masyarakat dalam pencegahan HIV/
AIDS di Kota Tangerang Selatan

O (Outcome) Outcome dari kegiatan ini adalah peningkatan pengetahuan dan keterampilan
masyarakat, pembentukan sistem pencegahan berbasis komunitas, dan pemanfaatan
aplikasi seluler sebagai alat pendidikan dan pemantauan terkait HIV/AIDS
Tabel Analisis Literature
Abstrak Pemahaman HIV/AIDS merupakan masalah kesehatan global. Jumlah pengidap
Orang Dengan AIDS (ODHA) di Kota Tangerang Selatan mencapai 598 pasien
dan trend nya semakin meningkat setiap tahun. Pelaksanaan kegiatan
pengabdian masyarakat ini memberikan solusi melalui pemanfaatan mobile app
dalam pencegahan HIV kepada masyarakat sehingga masyarakat memiliki soft
skill dan hard skill yang tepat untuk memproteksi diri mereka terhadap bahaya dari
penularan HIV.
Metode kegiatan dilakukan melalui pemberdayaan masyarakat dengan rangkaian
kegiatan penyuluhan, pelatihan, pendidikan, dan pembinaan, serta penerapan
aplikasi di mobile phone untuk sebagai upaya promosi dan preventif terhadap HIV.
Hasil pelaksanaan kegiatan mampu meningkatkan kemampuan soft skill dan hard
skill masyarakat terhadap penularan HIV, terbentuknya metode dan sistem
pencegahan HIV yang berbasis komunitas, serta pemanfaatan mobile-phone app
yang sederhana murah dan efektif yang bisa digunakan untuk pendidikan
kesehatan dan monitoring perilaku beresiko terhadap penularan HIV.
Pendahuluan Pemahaman HIV/AIDS merupakan masalah kesehatan global. Jumlah pengidap Orang Dengan AIDS
(ODHA) di Kota Tangerang Selatan mencapai 598 pasien dan trend nya semakin meningkat setiap tahun.
Pelaksanaan kegiatan pengabdian masyarakat ini memberikan solusi melalui pemanfaatan mobile app
dalam pencegahan HIV kepada masyarakat sehingga masyarakat memiliki soft skill dan hard skill yang
tepat untuk memproteksi diri mereka terhadap bahaya dari penularan HIV.

Kajian Pustaka Dalam PDF ini, terdapat dua kajian pustaka yang menjadi referensi dalam pembahasan program
pencegahan dan penanggulangan HIV pada remaja. Kajian pustaka pertama adalah Janah, E. N.,
Zakiudin, A., & Lestari, A. M. (2019). Pencegahan HIV/Aids Melalui Penyuluhan Kesehatan Reproduksi
Dan Pembentukan Kader Kesehatan Remaja. PROSIDING SEMINAR NASIONAL LPPM UMP, 54–60. Kajian
pustaka ini membahas tentang upaya pencegahan HIV/AIDS melalui penyuluhan kesehatan reproduksi
dan pembentukan kader kesehatan remaja. Kajian pustaka kedua adalah Kana, I. M. ., Nayoan, C. R., &
Limbu, R. (2016). Gambaran Perilaku Pencegahan Hiv Dan Aids Pada Lelaki Suka Lelaki (Lsl) Di Kota
Kupang Tahun 2014. Unnes Journal of Public Health, 5(3), 252.
https://doi.org/10.15294/ujph.v5i3.10995. Kajian pustaka ini membahas tentang gambaran perilaku
pencegahan HIV dan AIDS pada lelaki suka lelaki (LSL) di Kota Kupang pada tahun 2014. Kedua kajian
pustaka ini menjadi referensi dalam pembahasan program pencegahan dan penanggulangan HIV pada
remaja, terutama dalam hal pembentukan kader kesehatan remaja dan gambaran perilaku pencegahan
HIV dan AIDS pada kelompok LSL
Metode Penelitian Metode kegiatan dilakukan melalui pemberdayaan masyarakat dengan rangkaian kegiatan
penyuluhan, pelatihan, pendidikan, dan pembinaan, serta penerapan aplikasi di mobile
phone untuk sebagai upaya promosi dan preventif terhadap HIV.

Hasil Penelitian Hasil pelaksanaan kegiatan mampu meningkatkan kemampuan soft skill dan hard skill
masyarakat terhadap penularan HIV, terbentuknya metode dan sistem pencegahan HIV
yang berbasis komunitas, serta pemanfaatan mobile-phone app yang sederhana murah
dan efektif yang bisa digunakan untuk pendidikan kesehatan dan monitoring perilaku
beresiko terhadap penularan HIV.

Kesimpulan Siswa Program penerapan mobile phone app dalam upaya pencegahan dan
penanggulangan HIV pada remaja ini terlaksana dengan baik dan efektif dalam
meningkatkan soft skill dan hard skill pada kader HIV di Puskesmas Bakti Jaya Tangerang
Selatan. Kegiatan pemanfaatan mobile phone app efektif dan bermakna dalam
meningkatkan pengetahuan serta keterampilan kader sebagai upaya pencegahan
HIV/Aids pada remaja dimasyarakat.
Kelebihan kelebihan dari jurnal ini menyangkut Kesadaran tentang HIV/AIDS sebagai masalah kesehatan global
adalah topik yang sangat penting. Untuk mengatasinya, solusi inovatif yang diusulkan adalah
menggunakan aplikasi mobile dalam pencegahan HIV. Pendekatan pemberdayaan masyarakat yang
diusulkan dalam jurnal ini melibatkan berbagai kegiatan yang dapat meningkatkan pengetahuan dan
keterampilan masyarakat dalam melindungi diri dari penularan HIV. Jurnal menyatakan bahwa
pelaksanaan kegiatan ini meningkatkan soft skill dan hard skill masyarakat serta menciptakan metode
dan sistem pencegahan berbasis komunitas. Penggunaan aplikasi yang sederhana dan efektif:
Penggunaan aplikasi seluler yang sederhana, murah, dan efektif untuk pendidikan kesehatan dan
pemantauan perilaku berisiko infeksi HIV merupakan solusi praktis yang dapat diterapkan di
masyarakat.

Kekurangan Terdapat beberapa kekurangan yang dapat diidentifikasi. Pertama, tidak dijelaskan secara rinci
mengenai metode yang digunakan dalam pelaksanaan program pencegahan dan penanggulangan HIV
pada remaja melalui pemanfaatan mobile phone app.Kedua, tidak dijelaskan secara rinci mengenai
hasil evaluasi dari program yang telah dilaksanakan.Ketiga, tidak dijelaskan secara rinci mengenai
kendala dan hambatan yang dihadapi dalam pelaksanaan program. Keempat, tidak dijelaskan secara
rinci mengenai sumber daya yang dibutuhkan dalam pelaksanaan program, seperti sumber daya
manusia, anggaran, dan infrastruktur. Oleh karena itu, informasi yang disajikan dalam PDF ini masih
perlu diperluas dan diperinci agar dapat memberikan gambaran yang lebih lengkap dan komprehensif
mengenai program pencegahan dan penanggulangan HIV pada remaja melalui pemanfaatan mobile
phone app
Rekomendasi Tidak dijelaskan secara rinci mengenai rekomendasi yang diberikan oleh jurnal yang menjadi referensi
dari jurnal dalam pembahasan program pencegahan dan penanggulangan HIV pada remaja. Namun, dari kedua
jurnal yang disebutkan, dapat disimpulkan bahwa rekomendasi yang diberikan adalah pentingnya
upaya pencegahan dan penanggulangan HIV/AIDS melalui pendekatan yang melibatkan partisipasi
aktif masyarakat, terutama remaja. Selain itu, pembentukan kader kesehatan remaja dan peningkatan
pengetahuan dan kesadaran masyarakat tentang HIV/AIDS juga menjadi hal yang penting dalam upaya
pencegahan dan penanggulangan HIV/AIDS. Dalam hal ini, pemanfaatan teknologi seperti mobile
phone app juga dapat menjadi salah satu upaya dalam meningkatkan aksesibilitas informasi dan
pencegahan HIV/AIDS bagi masyarakat. Oleh karena itu, rekomendasi yang dapat diambil dari kedua
jurnal tersebut adalah pentingnya upaya pencegahan dan penanggulangan HIV/AIDS melalui
pendekatan yang melibatkan partisipasi aktif masyarakat, serta pentingnya pembentukan kader
kesehatan remaja dan peningkatan pengetahuan dan kesadaran masyarakat tentang HIV/AIDS.
JURNAL 2
Tabel Penilaian Artikel

Judul Stigma, depresi, dan kualitas hidup penderita HIV: studi pada komunitas “lelaki
seks dengan lelaki” di Pematangsiantar.
Jurnal Berita Kedokteran Masyarakat (BKM Journal of Community Medicine and Public
Health
Vol. & Hal. Vol.35 Hal. 139-146

Tahun 2019
Penulis 1. Betty Saurina Mariany
2. Asfriyati
3. Sri Rahayu Sanusi

Tanggal 25 April
Reviewer 1. Salsabillah
2. Septi Padiyah
(nama-nama mahasiswa)
3. Jhesika Indah Claudia
4. Laini
Tabel PICO
P (Problem/Population) Sebelum melakukan penelitian, penulis mewawancarai 2 orang penderita HIV dari
komunitas LSL dan diketahui bahwa keduanya memiliki kualitas hidup yang kurang baik
dengan penyakit yang diderita karena stigma di masyarakat yang kurang baik terhadap
penderita HIV dan depresi yang dialami LSL. Penelitian ini mengambil sampel berjumlah
32 orang dengan kriteria sudah menderita HIV dan termasuk dalam komunitas LSL
minimal 1 tahun.

I (Intervention) Jurnal ini tidak merinci intervensi tertentu karena lebih berfokus pada analisis faktor-
faktor seperti stigma, depresi, dan kualitas hidup pada populasi yang disebutkan di atas.
Oleh karena itu, "intervensi" dalam konteks ini mungkin adalah analisis atau penelitian
yang mencakup faktor-faktor tersebut dimana depresi dan stigma masyarakat dapat
mempengaruhi kualitas hidup pada penderita HIV di komunitas LSL.

C (Comparation) Jurnal membandingkan faktor-faktor seperti stigma, depresi, dan kualitas hidup di
antara populasi LSL yang menderita HIV dengan menggunakan beberapa analisis yaitu
analisis univariat, analisis bivariat, dan analisis multivariat.

O (Outcome) Hasil dari berbagai analisis yang digunakan dapat disimpulkan bahwa stigma di
masyarakat dan perasaan depresi dapat mempengaruhi kualitas hidup penderita HIV
pada komunitas LSL, namun perasaan depresi menjadi faktor yang lebih dominan dalam
mempengaruhi kualitas hidup penderita HIV pada komunitas LSL.
Abstrak Tujuan: Kualitas hidup penderita HIV di komunitas “Lelaki seks dengan lelaki”(LSL) di Kota
Pematangsiantar tidak baik. Kualitas hidup yang buruk terkait dengan stigma negatif masyarakat dan
depresi. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis stigma negatif masyarakat, depresi, dan kualitas
hidup penderita HIV di komunitas LSL di Kota Pematangsiantar. Metode: Jenis penelitian ini adalah
survei analitik dengan menggunakan pendekatan Cross Sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah
semua orang dengan HIV pada komunitas LSL di Kota Pematangsiantar sebanyak 32 orang. Data
diperoleh dengan kuesioner dan wawancara observasi, dianalisis dengan uji statistik Regresi Logistik
Berganda pada α = 5%. Untuk mengukur stigma negatif masyarakat terdiri dari 2 yaitu stigma
komunitas dan ODHA, disusun sebanyak 37 pertanyaan berdasarkan Skala Stigma Komunitas (EMIC)
dalam Pusat Penelitian Kesehatan Universitas Indonesia (2011) dengan jawaban ”ya (bobot nilai 4)”,
”mungkin (bobot nilai 3)”, tidak (bobot nilai 2)”dan ”tidak tahu (bobot nilai 1)”, maka total skor adalah
148.Untuk mengukur Depresi disusun sebanyak 20 pertanyaan dimodifikasi dari CES-D dengan
jawaban ”sering (bobot nilai 4)”, ”kadang-kadang (bobot nilai 3)”, “jarang (bobot nilai 2)”dan ”tidak
pernah (bobot nilai 1)”, maka total skor adalah 80. Serta untuk mengukur Kualitas Hidup disusun
sebanyak 31 pertanyaan menurut WHOQOL-HIV BREF versi Indonesia dengan jawaban yang paling
tinggi (bobot nilai 5)”dan ”terendah (bobot nilai 1)”, maka total skor adalah 155. Hasil: Hasil penelitian
menunjukkan bahwa stigma negatif masyarakat dan depresi berpengaruh terhadap kualitas hidup
penderita HIV pada komunitas LSL di Kota Pematangsiantar, dan variabel yang paling dominan
mempengaruhi kualitas hidup penderita HIV pada komunitas LSL di Kota Pematangsiantar adalah
variabel depresi dengan Exp B = 37.653. Simpulan: stigma negatif masyarakat dan depresi
mempengaruhi kualitas hidup penderita HIV pada komunitas LSL di KotaPematangsiantar, maka
diharapkan masyarakat menerima keberadaan LSL, dan mengurangi kondisi depresi mereka sehingga
dapat meningkatkan kualitas hidup LSL di Kota Pematangsiantar.
Pendahuluan Pembangunan kualitas hidup dan produktifitas manusia saat ini sedang mengalami ancaman nyata.
Hal ini ditunjukkan oleh tingginya tingkat penularan penyakit yang disebabkan oleh virus Human
Immunodeficiency Virus (HIV). Menurut penelitian Goldstone (2004) LSL sangat mudah terkena HIV
akibat dari perilaku seks yang tidak aman. Permasalahan HIV/AIDS belakangan ini menjadi isu yang
semakin mengemuka di berbagai negara di dunia, tidak hanya menyangkut aspek kesehatan, akan
tetapi juga menyangkut aspek kehidupan lainnya.

Kajian Hal ini sesuai dengan penelitian Lubis (13), bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara stigma
Pustaka dengan kualitas hidup pasien HIV dan AIDS dengan kekuatan sedang dan arah korelasi negatif yang
berarti semakin tinggi stigma maka semakin rendah kualitas hidup pasien HIV dan AIDS. Berdasarkan
hasil penelitian ini stigma yang dirasakan oleh ODHA mayoritas adalah stigmatisasi diri dimana
seseorang menghakimi dirinya sendiri sebagai orang yang tidak disukai masyarakat sehingga merasa
perlu untuk menyembunyikan status HIV nya dari orang lain dan memilih orang untuk bercerita
tentang dirinya.
Lubis L, Sarumpaet SM, Ismayadi I. HUBUNGAN STIGMA, DEPRESI DAN KELELAHAN DENGAN
KUALITAS HIDUP PASIEN HIV/AIDS DI KLINIK VETERAN MEDAN. Idea Nursing Journal. 2016;7(1): 1–
13.
Metode Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian survei yang bersifat analitik dengan pendekatan cross
sectional. Penelitian ini dilaksanakan di Kota Pematangsiantar 2018. Populasi dalam
penelitian ini adalah seluruh penderita HIV pada komunitas LSL di Kota Pematangsiantar
dan sampel berjumlah 32 orang dengan kriteria adalah laki-laki yang telah mengalami HIV
pada kelompok LSL, minimal 1 tahun sudah menjadi kelompok LSL, sehat jasmani dan
rohani dan bersedia menjadi responden.

Hasil Penelitian Hasil penelitian menunjukkan bahwa stigma negatif masyarakat dan depresi berpengaruh
terhadap kualitas hidup penderita HIV pada komunitas LSL di Kota Pematangsiantar, dan
variabel yang paling dominan mempengaruhi kualitas hidup penderita HIV pada komunitas
LSL di Kota Pematangsiantar adalah variabel depresi dengan Exp B = 37.653.

Kesimpulan Stigma negatif masyarakat dan depresi mempengaruhi kualitas hidup penderita HIV pada
komunitas LSL di Kota Pematangsiantar, maka diharapkan masyarakat menerima
keberadaan LSL, dan mengurangi kondisi depresi mereka sehingga dapat meningkatkan
kualitas hidup LSL di Kota Pematangsiantar.

Kelebihan 1. Tujuan yang Relevan: Jurnal ini memiliki tujuan penelitian yang sangat relevan, yaitu
mengidentifikasi faktor-faktor yang memengaruhi kualitas hidup penderita HIV dalam
komunitas LSL di Kota Pematangsiantar.
2. Metodologi yang Jelas: Jurnal ini menggunakan pendekatan Cross-Sectional dengan
metode survei dan wawancara observasi untuk mengumpulkan data.
Metode Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian survei yang bersifat analitik dengan pendekatan cross
sectional. Penelitian ini dilaksanakan di Kota Pematangsiantar 2018. Populasi dalam
penelitian ini adalah seluruh penderita HIV pada komunitas LSL di Kota Pematangsiantar dan
sampel berjumlah 32 orang dengan kriteria adalah laki-laki yang telah mengalami HIV pada
kelompok LSL, minimal 1 tahun sudah menjadi kelompok LSL, sehat jasmani dan rohani dan
bersedia menjadi responden.

Hasil Penelitian Hasil penelitian menunjukkan bahwa stigma negatif masyarakat dan depresi berpengaruh
terhadap kualitas hidup penderita HIV pada komunitas LSL di Kota Pematangsiantar, dan
variabel yang paling dominan mempengaruhi kualitas hidup penderita HIV pada komunitas
LSL di Kota Pematangsiantar adalah variabel depresi dengan Exp B = 37.653.
Thank you
DAFTAR PUSTAKA
Mariany, B. S., Asfriyati, A., & Sanusi, S. R. (2019). Stigma, depresi,
dan kualitas hidup penderita HIV: studi pada komunitas “lelaki
seks dengan lelaki” di Pematangsiantar. Berita Kedokteran
Masyarakat, 35(4), 139-146.
Darmawati, I., & Lindayani, L. (2020). Pemanfaatan Mobile Phone
App dalam Pencegahan dan Penanggulangan HIV pada Remaja: A
Community-Based HIV Prevention Program. International
Journal of Community Service Learning, 4(3), 192-199.
https://doi.org/10.23887/ijcsl.v4i3.28848

Anda mungkin juga menyukai