Anda di halaman 1dari 2

KERANGKA ACUAN

PENYULUHAN HIV dan AIDS DI SEKOLAH

A. Latar Belakang
Kebijakan kelembagaan penanggulangan HIV dan AIDS di Indonesia dimulai dengan
adanya Perpres No 36/1994 tentang KPA, dikuti dengan keluarnya Strategi Nasional
Penanggulangan HIV dan AIDS tahun 1994. Strategi penanggulangan HIV-AIDS
ditujukan untuk mencegah dan mengurangi risiko penularan HIV, meningkatkan
kualitas hidup ODHA, serta mengurangi dampak social dan ekonomi akibat HIV dan
AIDS pada individu, keluarga dan masyarakat, agar individu dan masyarakat menjadi
produktif dan bermanfaat untuk pembangunan. Hal ini memerlukan peran aktif
multipihak baik pemerintah maupun masyarakat termasuk mereka yang terinfeksi dan
terdampak, sehingga keseluruhan upaya penanggulangan HIV dan AIDS dapat
dilakukan dengan sebaik-baiknya, yang menyangkut area pencegahan, pengobatan,
mitigasi dampak dan pengembangan lingkungan yang kondusif. Sampai saat ini sudah
banyak dikeluarkan kebijakan baik di tingkat Nasional maupun di tingkat Provinsi,
Kabupaten / Kota. Program penanggulangan HIV dan AIDS pun telah berkembang
dan sangat dinamis sesuai dengan laju epidemi, perkembangan kebijakan dan situasi
social ekonomi dan politik Indonesia.
Untuk keberhasilan program pencegahan dan pengobatan diperlukan peran aktif dari
kelompok populasi kunci yaitu : (1) Orang-orang berisiko tertular atau rawan tertular
karena perilaku seksual berisiko yang tidak terlindung, bertukar alat suntik tidak
steril; (2) Orang-orang yang rentan adalah orang yang karena pekerjaan,
lingkungannya rentan terhadap penularan HIV, seperti buruh migran, pengungsi dan
kalangan muda berisiko; dan (3) ODHA adalah orang yang sudah terinfeksi HIV.
Dalam menghadapi epidemi HIV tersebut perlu dilakukan upaya pencegahan dan
penanggulangan HIV dan AIDS yang lebih intensif, menyeluruh, terpadu dan
terkoordinasi, untuk menghasilkan program yang cakupannya tinggi, efektif dan
berkelanjutan.
upaya pencegahan dan penanggulangan HIV-AIDS dengan mengadakan kegiatan
berupa penyuluhan, konseling dan inisisasi untuk testing HIV-AIDS dan IMS ke
kelompok resiko tinggi dan kelompok yang rentan tertular HIV yang menjadi
populasi kunci dalam keberhasilan penganggulangan HIV-AIDS ini.
B. Maksud dan Tujuan
Maksud Kegiatan
Maksud kegiatan ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan pelajar tentang HIV –
AIDS dan infeksi menular seksual ( IMS )
Tujuan Kegiatan
Tujuan kegiatan ini adalah dengan meningkatnya pengetahuan tentang HIV – AIDS
dan infeksi menular seksual ( IMS ), pelajar dapat membagikan dan menyebarkan
pengetahuan ini kepada anggota kelompok masyarakat. Sehingga secara langsung
dapat ikut berperan secara aktif dalam upaya pencegahan dan penanggulangan HIV
dan AIDS.
C. Rincian Kegiatan
Uraian Kegiatan
Pelaksanaan kegiatan berupa penyuluhan di sekolah
Kriteria Peserta
Peserta adalah pelajar yang tidak memiliki pengetahuan tentang HIV- AIDS dan
infeksi menular seksual ( IMS )
Waktu dan Tempat Kegiatan
Kegiatan ini diselenggarakan di sekolah
D. PESERTA KEGIATAN
Peserta kegiatan adalah para siswa dan guru disekolah
E.  METODA KEGIATAN DAN JADWAL ACARA
Metoda Kegiatan
Kegiatan ini dilaksanakan dengan metoda-metoda sebagai berikut:
1. Paparan Materi dari narasumber
2. Tanya jawab

Jadwal Acara
JADWAL KEGIATAN PENYULUHAN HIV – AIDS
WAKTU AGENDA PEMBICARA
10 Meniit Paparan Materi
1. Penyakit Infeksi Menular Seksual Muliaty, S.Kep. Ns
2. HIV – AIDS
30 menit Diskusi / Tanya Jawab

Anda mungkin juga menyukai