Anda di halaman 1dari 5

Available online : https://doi.org/10.32665/jarcoms.v4i2.

212

Journal Penyuluhan Tentang


HIV/Aids Ilmu Kesehatan
Masyarakat
Copyright (c) Journal of Research Applications in Community
Services
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-
NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License

p-ISSN: VOL. 1 NO. 1 (2022) : 1-8 e-ISSN:

Penyuluhan Efektif Meningkatkan Pengetahuan Tentang HIV/AIDS pada


Remaja Mahasiswa Farmasi Semester I

Article History: Widya Septiani 1, Achmad Rangga Al Haqiqi2, Dika Wahyudi3,


Received :
Revised : xx-xx-
Lu’luil Maftuchah4, Dwi Tutuk Setianingsih5, Dian Nur Hidayah6,
Accepted : 20xx Shofia Nafi’atul ’Ilmi7
Online : xx-xx- Corresponding author : Widya Septiani
20xx 1
Universitas Nahdlatul Ulama Sunan Giri, widyaseptianibojonegoro@gmail.com
xx-xx- 2
Universitas Nahdlatul Ulama Sunan Giri, anggamenyenkduadua@gmail.com
20xx 3
Universitas Nahdlatul Ulama Sunan Giri, whyddika15@gmail.com
4
Universitas Nahdlatul Ulama Sunan Giri, luluilmaftuchah75@gmail.com
5
Universitas Nahdlatul Ulama Sunan Giri, dwitutuksetiyanngsih@gmail.com
6
Universitas Nahdlatul Ulama Sunan Giri, hidayahd553@gmail.com
7
Universitas Nahddlatul Ulama Sunan Giri, shofianafiatul1508@gmail.com

Abstract
Pendahuluan: Data statistik secara konsisten menunjukkan kelompok remaja adalah salah
satu kelompok rentan terhadap paparan HIV/AIDS, yang ditunjukkan dengan adanya
peningkatan angka penderita HIV/AIDS dari tahun ke tahun. Peningkatan pengetahuan
remaja menjadisalah satu strategi penting dalam pencegahan dan penularan HIV/AIDS.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahuiefektivitas penyuluhan untuk meningkatkan
pengetahuan mengenai HIV/AIDS dan korelasi antara pengetahuan dan sikap negatif pada
remaja siswa sekolah menengah atas. Metode: Sebanyak 21 mahasiswa Farmasi 1B Unugiri
bojonegoro di Kecamatan sukorejo bojonegoro, diambil dengan metode PROMKES
(program kesehatan). Program ini dilakukan bertujuan untuk memberikan penyuluhan
kesehatan terhadap bahayanya penyakit AIDS/HIV, sebelum dan sesudah diberikan
penyuluhan. Hasil: Hasil yang didapat adalah sebanyak 50,7% mahasiswa memiliki
pengetahuan yang baik sebelum diberikan penyuluhan, dan 59,2% mahasiswa masih
memiliki sikap negatif. 70,4% mahasiswa setuju bahwa remaja merupakan kelompok yang
rentan terpapar HIV/AIDS. Proporsi remaja dalam menanggapi prokes ini pengetahuan
dalam hal penyakit yang dijelaskan baik setelah mendapatkan penyuluhan meningkat
signifikan pengetahuan tentang bahayanya AIDS/HIV,penyuluhan kali ini untuk memenuhi
tugas mata kuliah ilmu kesehatan masyarakat melalui penyuluhan tentang HIV/AIDS yang
kami jelaskan sebagai berikut,kesimpulan dari prokes kali ini adalah Penyuluhan yang
singkat secara efektif meningkatkan pengetahuan remaja, dan pengetahuan berkorelasi
dengan sikap negatif remaja terhadap HIV/AIDS.
Kata kunci : penyuluhan, remaja, pengetahuan, sikap, HIV/AIDS
1
https://journal.unugiri.ac.id/index.php/JaRCOMS
Abstrak
Introduction: Statistical data consistently shows that the youth group is one of the vulnerable
groups to exposure to HIV/AIDS, which is indicated by an increase in the number of people
living with HIV/AIDS from year to year. Increasing youth knowledge is an important
strategy in preventing and transmitting HIV/AIDS. The purpose of this study was to
determine the effectiveness of counseling to increase knowledge about HIV/AIDS and the
correlation between knowledge and negative attitudes among young high school students.
Methods: A total of 21 Unugiri bojonegoro Pharmacy 1B students in Sukorejo Bojonegoro
District, were taken using the PROMKES method (health program). This program aims to
provide health education on the dangers of AIDS/HIV, before and after being given
counseling. Results: The results obtained were that 50.7% of students had good knowledge
before being given counseling, and 59.2% of students still had a negative attitude. 70.4% of
students agree that youth is a group that is vulnerable to HIV/AIDS. The proportion of
adolescents who responded to this health program had knowledge of diseases that were
explained well after receiving counseling, a significant increase in knowledge about the
dangers of AIDS/HIV, this counseling was to fulfill the task of a public health science course
through counseling about HIV/AIDS which we explained as follows, the conclusions from
The health program this time is a brief counseling that effectively increases adolescent
knowledge, and knowledge correlates with negative attitudes of adolescents towards
HIV/AIDS.
Keywords: counseling, youth, knowledge, attitude, HIV/AIDS

1. PENDAHULUAN (12 pt, bold) mampu mengopi, mencetak serta memasukkan


materi genetik dirinya ke dalam sel tuan rumah.
Jumlah kasus HIV AIDS secara global dapat Virus ini melakukan cara infeksi dengan cara
dilihat pada data Joint United Nations yang berbeda (retro), yaitu dari RNA menjadi
Programme on HIV and AIDS atau UNAIDS. DNA, yang kemudian menyatu dalam DNA sel
Data tahun 2019 memperlihatkan populasi tuan rumah (manusia), membentuk pro virus
terinfeksi HIV terbesar di dunia adalah di benua dan kemudian melakukan replikasi (tiruan)
Afrika (25,7 juta orang), kemudian di Asia (Elisanti, 2018).
Tenggara (3,8 juta), dan di Amerika (3,5 juta). Angka kasus HIV AIDS di Indonesia yang
Sedangkan yang terendah ada di Pasifik Barat masih cukup tinggi menjadikan masalah ini
sebanyak 1,9 juta orang. Tingginya populasi menarik perhatian setiap kalangan, mulai dari
orang terinfeksi HIV di Asia Tenggara pemerintah, dinas kesehatan,lembaga sosial,
mengharuskan Indonesia untuk lebih waspada masyarakat, kalangan akademisi dan lain-lain.
terhadap penyebaran dan penularan virus ini. Di HIV AIDS bisa menyebardimanapun, kepada
Indonesia sendiri terkait kasus HIV AIDS siapapun, dan dengan kuantitas jumlah serta
memperlihatkan data yang fluktuatif. Meskipun dengan faktor pemicu yang beranekaragam.
demikian, data kasus HIV AIDS di indonesia Kebijakan pemerintah pusat untuk mencegah
terus meningkat dari tahun ke tahun. (Pusat penularan HIV AIDS sudah digulirkan sejak
Data dan Informasi Kesehatan RI, 2019). tahun 2002, namun implementasinya di
HIV atau kepanjangan dari Human lapangan masih belum sesuai dengan yang
Immunodeficiency Virus adalah virus yang diharapkan (Lestary et al., 2016).
menyerang sel darah putih (limfodit) di dalam Menyikapi masalah ini, sudah selayaknya hal ini
tubuh manusia. Limfosit (sel darah putih) diatasi dengan peningkatan pemahaman
berfungsi membantu melawan bibit penyakit mahasiswa mengenai literasi kesehatan seputar
yang masuk ke dalam tubuh. HIV menyerang pencegahan HIV AIDS agar penularan tidak
sistem kekebalan tubuh dan menyebabkan semakin menyebar. Sosialisasi ini dilakukan
AIDS. HIV termasuk keluarga retro virus yang bukan hanya semata-mata sebagai sarana media
2
https://journal.unugiri.ac.id/index.php/JaRCOMS
edukasi kepada mahasiswa sebagai generasi diawali dengan pemberian pretest yang
penerus bangsa, namun dalam sosialisasi ini bertujuan untuk mengetahui tingkat
diharapkan mahaiswa mampu menjadi pengetahuan awal yang dimiliki peserta
pemegang tongkat estafet dalam memberikan terkait pengetahuan HIV/Aids dikalangan
ilmu mengenai edukasi HIV AIDS kepada remaja . Selanjutnya, dilakukan pemaparan
keluarga, lingkungan dan materi dan dilanjutkan Diskusi seputar
masyarakat sekitar mereka. pengetahuan HIV/ Aids serta paradigma yg
beredar dimasyarakat. Dokumentasi kegiatan
2. METODE PELAKSANAAN disajikan pada Gambar 1. Kegiatan ini
Untuk tercapai tujuan pengabdian, kegiatan dihadiri oleh 21 peserta, dan 7 panitia. Para
yang dilaksanakan adalah dengan panitia bergantian memaparkan materi yang
melaksanakan penyuluhan tentang berdiri di bagian depan menghadap ke
HIV/AIDS, dengan uraian seperti dibawah sasaran seperti yang tampak pada Gambar
ini: 1.Kegiatan kemudian dilanjutkan dengan
diskusi, tanya jawab terkait materi, post test
a. Rapat Persiapan lalu diakhiri dengan doa dan foto bersama.
Sebelum penyuluhan dilaksanakan,
terlebih dahulu diadakan rapat persiapan
antara kelompok IKM dengan prodi
Farmasi Unugiri dengan tujuh orang.
Rapat akan diadakan sebelum
pelaksanaan penyuluhan untuk
membahas :
1) Menyusun jadwal pelaksanaan
kegiatan pelatihan dan penyuluhan,
mulai dari menentukan sasaran
Mahasiswa yang akan diberikan
penyuluhan dan jam/hari
dilakukannya penyuluhan. Gambar 1.Pemaparan Materi Terkait
2) Mengingatkan kepada tim untuk pengetahuan HIV/Aids kepada mahasiswa
materi-materi yang akan diberikan
pada saat penyuluhan. Hasil yang didapat adalah sebanyak 50,7%
mahasiswa memiliki pengetahuan yang baik
b. Pelaksanaan Pelatihan dan Penyuluhan. sebelum diberikan penyuluhan, dan 59,2%
Materi yang diberikan pada saat mahasiswa masih memiliki sikap negatif.
penyuluhan meliputi: pengertian 70,4% mahasiswa setuju bahwa remaja
HIV/AIDS, cara penularan HIV/AIDS, merupakan kelompok yang rentan terpapar
gejala terjangkit penyakit HIV/AIDS, HIV/AIDS. Pengetahuan adalah hasil dari
cara pencegahan HIV/AIDS.Kegiatan pengamatan dan pengalaman individu
diikuti oleh mahasiswa Materi pelatihan terhadap suatu hal baru yang dapat berguna
dan penyuluhan diberikan oleh Pre test bagi individu tersebut. Menurut Bloom dan
dan post test dilaksanakan sebelum dan Skinner, pengetahuan adalah kemampuan
sesudah kegiatan untuk mengetahui seseorang untuk mengungkapkan kembali
peningkatan pengetahuan responden apa yang diketahuinya dalam bentuk bukti
terhadap materi yang diberikan. jawaban baik lisan maupun tulisan. Bukti
3. HASIL DAN PEMBAHASAN atau tulisan tersebut merupakan suatu reaksi
dari suatu stimulus yang berupa pertanyaan
Kegiatan sosialisasi untuk meningkatkan baik berupa pertanyaan lisan atau
pengetahuan terkait HIV/ Aids pada remaja tulisan.Hasil penelitian menunjukkan bahwa
dilakukan pada Hari Selasa,13 Desember ada hubungan antara pemberian penyuluhan
2022 di Gedung hasyim ashari kelas farmasi tentang HIV/AIDS dengan pengetahuan
lantai 2 UNUGIRI, Bojonegoro. Kegiatan
3
https://journal.unugiri.ac.id/index.php/JaRCOMS
mahasiswi Farmasi 1B UNUGIRI
Bojonegoro terhadap kejadian HIV/AIDS.
Penyuluhan kesehatan tentang HIV/AIDS
dapat berpengaruh terhadap sikap remaja
tentang pencegahan
HIV/AIDS( Ayuningsih,2015).Informasi
yang diberikan oleh tim pengabdian kepada
masyarakat disambut secara positif oleh
sasaran karena merupakan informasi baru
serta berkaitan dan sering ditemui dalam
kehidupan sehari-hari. Harapan berakhirnya
epidemi ini di tahun 2030 dengan fakta angka
kasus yang semakin tinggi menjadikan Gambar 2. Foto Bersama dengan peserta.
penyakit HIV AIDS masih menjadi kajian
penting tidak hanya bagi pemerintah, dinas
kesehatan, lembaga sosial dan masyarakat
tetapi juga bagi akademisi. Angka kasus HIV 4. TEMUAN DAN DISKUSI
AIDS yang mencapai angka puncak di tahun
2019 menjadikan indikasi bahwa penanganan Berdasarkan survei saat kegiatan
yang telah dilakukan selama ini masih perlu dilaksanakan ,mahasiswa terutama remaja masih
dilakukan perbaikan dan tindak lanjut. Angka banyak yang belum mengetahui tentang
puncak ini menunjukkan bahwa perlu adanya HIV/AIDS,serta salah dalam pemahaman
perhatian lebih tidak hanya oleh pemerintah penularan HIV/AIDS ,untuk itu perlu diadakan
tetapi juga seluruh masyarakat. Halsederhana kegiatan serupa untuk meningkatkan
yang perlu dimiliki adalah kesadaran literasi pengetahuan lebih banyak sasaran terkait
kesehatan. Kesadaran literasi kesehatan seputar HIV/AIDS dan penularannya.
terkait HIV AIDS penting dimiliki oleh
siapapun (Prasanti et al., 2019) 5. SIMPULAN DAN SARAN
Sosialisasi ini diselenggarakan sebagai salah Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini
satu upaya untuk membangun kesadaran mampu meningkatkan pengetahuan dan
literasi kesehatan masyarakat terkait HIV pemahaman mahasiswa terutama dikalangan
AIDS. Sosialisasi yang dilakukan selama dua remaja terkait HIV/ AIDS. Serta menambah
jam memberikan banyak pengetahuan dan wawasan dan menjawab paradigma atau mitos
pengalaman pada mahasiswa. Mahasiswa yang beredar dikalangan masyarakat tentang
mendapatkan edukasi tentang kasus HIV penularan HIV/AIDS.
AIDS secara global dan terkhusus di
Indonesia, mendapatkan edukasi tentang UCAPAN TERIMA KASIH
karakteristik HIV AIDS, gejala yang Saya sampaikan terima kasih kepada Rektor dan
ditimbulkan, cara penularan, cara Dekan Fakultas Kesehatan universitas nahdatul
pencegahan, penanggulangan, dan sikap ulama sunan giri bojonegoro, saya sampaikan
terhadap ODHA. Mahasiswa sebagai subjek terima kasih kepada seluruh staf Program Studi
penting dalam mayarakat diharapkan dapat FARMASI Universitas nahdatul ulama sunan
melakukan edukasi tidak hanya bagi dirinya giri bojonegoro. saya juga banyak mengucapkan
sendiri tetapi juga kepada keluarga, terima kasih kepada Dosen mata kuliah ilmu
lingkungan dan masyarakat sekitarnya. kesehatan masyarakat ibu Rhomadiyana kasino
putri S.Gz beserta seluruh jajarannya dan
seluruh mahasiswa studi Farmasi universitas
nahdatul ulama sunan giri bojonegoro.

DAFTAR RUJUKAN
4
https://journal.unugiri.ac.id/index.php/JaRCOMS
15(1), 253–264.
https://doi.org/10.22435/jek.v15i1.4958.15-29.
UNAIDS. AIDS by the Numbers. Geneva: United Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Selatan.
Nations for AIDS;2016 Laporan Pemberantasan dan Penanggulangan
Elisanti, A. D. 2018. HIV AIDS, Ibu Hamil dan Cara Penyakit. Banjarmasin: Dinkes Prov.
Pencegahan Pada Janin. Deepublish Publisher. Kalimantan Selatan;2016
Yogyakarta. Putra, Yudha MP. 2013. Jumlah Remaja Paham
Wahyuni, W., Widjanarko, B., & Shaluhiyah, Z. HIV/AIDS Masih Minim. Republika
2016. Partisipasi Orang Dengan HIV/AIDS Online.http://www.republika.co.id/berita/nasion
(ODHA) Ibu Rumah Tangga pada Program al/jabodetabek-nasional/13/02/05/mhr89x-
Prevention Of Mother To Child Transmission jumlah-remaja-paham-hivaidsmasih minim
(PMTCT) di Kota Semarang. Jurnal Promosi Rahayu, Nuzulia dkk. Mempengaruhi
Kesehatan KegiatanPenyuluhan dalam Pelayanan
Indonesia,9(2),206–217.https://doi.org/10.14710 KesehatanPeduli Remaja (PKPR) terhadap
/jpki.9.2.206-217 Pengetahuandan Sikap Remaja tentang Seks
M Rehan, U. W. M. S. M. A. H. S. H. Z. 2016. Pranikahdi SMAN 1 Lubuk di Kabupaten
Knowledge, attitude, practices and awareness SiakSri Indrapura Tahun 2013. Jurnal
regarding HIV/AIDS among university students Gizi,Kesehatan Reproduksi dan
of Islamabad and Rawalpindi, Pakistan. Annals EpidemiologiUniversitas Sumatera Utara.2013
of Pakista Institute of Medical Sciences, 12(2),
W _irawan, Susilo dkk. Penyuluhan dengan Audio
86–89. MediaVisual dan Konvensionalterhadap
WHO. 2016. World Health Organization. Retrieved. Pengetahuan Ibu Anak Balita.Jurnal Kesehatan
http://www.who.int/mediacentre/factsheets/f345 Masyarakat UniversitasNegeri Semarang.
/en/ 2014;Vol. 10 (1).
Prasanti, D., Arifin, H. S., & Fuady, AI. _yuningsih, N. Pengaruh Penyuluhantentang
2019.Sosialisasi Pencegahan Dan HIV/AIDS terhadap Pengetahuandan Sikap
Penanggulangan HIV AIDS Bagi Pelajar SMA Siswa di SMA Negeri 1 Manado.(Skripsi
Di Kawasan Pangandaran. ABDI MOESTOPO: Ilmiah). Manado: Universitas SamRatulangi
Jurnal …, 43–49. Manado;2015
http://journal.moestopo.ac.id/index.php/abdimo
estopo/article/view/859.  
Pusat Data dan Informasi Kesehatan RI. 2019.
Infodatin. Jakarta Selatan.
Fitrianingrum, N. M., Supiyati, S., & Sumarni, S.
2018. Pengaruh Pelatihan Konselor Sebaya pada
Remaja Desa Purwobinangu Sleman Terhadap
Pengetahuan dan
Keterampilan Memberikan Konseling
HIV/AIDS. Jurnal Kesehatan Vokasional,
3(2), 96. https://doi.org/10.22146/-.33873.
Komisi Penanggulangan AIDS. 2016. Laporan
Kementerian Kesehatan Triwulan II Tahun
2016.
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. 2015.
Statistik Kasus HIV/AIDS di Indonesia.
Jakarta :Kementerian Kesehatan RI;2015
Lestary, H., Sugiharti, S., & Susyanty, A. L. 2016.
Kesiapan Rumah Sakit Rujukan HIVAIDS Di
Provinsi Jawa Barat Dalam Implementasi
Layanan Pencegahan Penularan Hiv Dari Ibu
Ke Anak (Ppia). Jurnal Ekologi Kesehatan,

5
https://journal.unugiri.ac.id/index.php/JaRCOMS

Anda mungkin juga menyukai