Anda di halaman 1dari 9

Jurnal Penelitian Sains dan Kesehatan Avicenna ISSN 2829-5536

Vol.2 No.2 Mei 2023

Gambaran Pengetahuan, Sikap dan Tindakan Anggota Masyarakat


Terhadap Infeksi Penyakit Hiv/Aids di Wilayah Kerja Puskesmas
Puuwatu Kota Kendari Tahun 2022

1CiciApriani, 2Wa Anasari, 3Mayurni F. Malik


1,2,3Program
Studi Kesehatan Masyarakat, Institut Teknologi dan Kesehatan Avicenna, Kendari
Email korespondensi: waanasari79@gmail.com

Info Artikel Abstrak


Submitted: 27 Feb 2023 Latar Belakang: Berdasarkan fenomena diatas dapat dilihat kejadian yang terus
Accepted: 20 Maret 2023 meningkat tentu menjadi salah satu tanda semakin maraknya penularan virus
Publish Online: HIV/AIDS, dari survei awal yang dilakukan peneliti dapat dilihat masih
kurangnya informasi terkait HIV/AIDS di wilayah kerja Puskesmas Puuwatu.
HIV/AIDS merupakan suatu penyakit dengan siklus yang panjang, maka dari itu
mencegah penularannya menjadi sangat penting terutama melalui pendidikan
Kata Kunci: Tujuan: Untuk mengetahui Gambaran Pengetahuan Anggota Masyarakat
Pengetahuan, sikap, Terhadap Infeksi Penyakit HIV/AIDS di Wilayah Kerja Puskesmas Puuwatu
tindakan, Kota Kendari. Metode: Jenis penelitian yang digunakan pada penelitian ini
HIV/AIDS adalah survei deskriptif. Survey deskriptif adalah suatu penelitian yang dilakukan
Keywords: untuk mendeskripsikan atau menggambarkan suatu fenomena yang terjadi
Knowledge, attitudes, didalam masyarakat. Dalam bidang kesehatan masyarakat survei deskriptif
actions, HIV/AIDS digunakan untuk menggambarkan atau memotret masalah kesehatan serta yang
terkait dengan kesehatan sekelompok penduduk atau orang yang tinggal dalam
komunikasi tertentu (Notoatmodjo, 2012). Penelitian ini telah dilaksanakan di 6
(enam) Kelurahan Wilayah Kerja Puskesmas Puuwatu Kota Kendari,
dilaksanakan pada tanggal 14 Oktober – 7 November 2022. Populasi dalam
penelitian ini adalah seluruh Kepala Keluarga berjumlah 8.169 Kepala Keluarga
di Wilayah Kerja Puskesmas Puuwatu Kota Kendari.,dengan jumlah sampel 99
KK .Hasil: dari 98 responden yang diteliti diperolah 92,9% responden memiliki
pengetahuan baik terhadap pencegahan HIV/AIDS, 96,9% memiliki sikap yang
baik, dan 96,9% responden memiliki tindakan yang positif terhadap penceganan
penyakit HIV/AIDS. Kesimpulan: sebagian besar masyarakat yang ada di
wilayah kerja Puskesmas Puuwatu Kota Kendari memiliki pengetahuan, sikap
dan tindakan yang baik dalam upaya mencegah penularan penyakit infeksi
HIV/Aids
Abstract
Background: Based on the above phenomenon, it can be seen that the incidence which
continues to increase is certainly a sign of the increasingly widespread transmission of the
HIV/AIDS virus. From the initial survey conducted by researchers, it can be seen that
there is still a lack of information related to HIV/AIDS in the working area of the
Puuwatu Health Center. HIV/AIDS is a disease with a long cycle, therefore preventing its
transmission is very important, especially through education. Objective: To find out the
description of the knowledge of community members about HIV/AIDS infection in the
working area of the Puuwatu Health Center, Kendari City. Method: The type of research
used in this research is a descriptive survey. A descriptive survey is a study conducted to
describe or describe a phenomenon that occurs in society. In the field of public health
descriptive surveys are used to describe or photograph health problems as well as those related
to the health of a group of residents or people who live in certain communications
(Notoatmodjo, 2012). This research was carried out in 6 (six) Villages in the Working
Area of the Puuwatu Health Center, Kendari City, carried out on October 14 - November
7, 2022. The population in this study was all Heads of Families, totaling 8,169 Heads of

28
Jurnal Penelitian Sains dan Kesehatan Avicenna ISSN 2829-5536

Vol. 2 No.2 Mei, 2023


Families in the Work Area of the Puuwatu Health Center, Kendari City. sample of 99
families. Results: of the 98 respondents studied, 92.9% of respondents had good knowledge
of HIV/AIDS prevention, 96.9% had a good attitude, and 96.9% of respondents had
positive actions towards preventing HIV/AIDS. AIDS. Conclusion: most of the people
in the working area of the Puuwatu Health Center in Kendari City have good knowledge,
attitudes and actions in an effort to prevent the transmission of HIV/Aids infection

PENDAHULUAN berbanding terbalik dengan jumlah kasus


Human Immunodeficiency Virus (HIV) sebenarnya yang jauh lebih besar dan juga
adalah virus yang menyerang sel darah putih fenomena ini menggambarkan bahwa banyak
sehingga menyebabkan sistem imun atau orang yang tidak menyadari bahwa dirinya
kekebalan tubuh turun meskipun demikian telah terinfeksi virus HIV (Susmiati, 2019).
orang tersebut dapat menularkan kepada Jumlah kasus infeksi HIV/AIDS terbesar di
orang lain melalui hubungan seks atau jarum dunia adalah di benua Afrika dengan jumlah
suntik. Untuk Acquired Immunodeficiency 25,7 juta orang, kemudian di Asia Tenggara
Syndrome (AIDS) adalah penyakit yang sebanyak 3,8 juta orang, dan Amerika 3,5
ditimbulkan HIV untuk stadium yang lebih juta orang. Sedangkan, yang terendah berada
parah gejala tersebut akan disadari apabila di Pasifik Barat sebanyak 1,9 juta orang
tidak kunjung sembuh (Harmawati dkk., (UNAIDS, 2019b).
2020). Berdasarkan data Kementerian
Menurut World Health Kesehatan Republik Indonesia melaporkan
Organizations (WHO) pada tahun 2020 pada tahun 2019, jumlah kasus baru HIV di
tercatat kasus HIV/AIDS mencapai 1,5 juta Indonesia mencapai 50.282 orang dengan
kasus. Afrika merupakan wilayah yang 32.443 diantaranya adalah laki-laki dan
jumlah kasusnya tertinggi dengan 880.000 17.839 adalah perempuan. Jumlah kasus
kasus. Untuk wilayah Pasifik Barat kawasan kumulatif AIDS di Indonesia adalah 121.101
Asia Tenggara dan mediterania tercatat kasus, 7.036 diantaranya merupakan kasus
100.000 dan 40.000 kasus, dan terakhir baru di tahun 2019. Total kematian akibat
amerika tercatat 150.000 kasus. Kasus HIV AIDS di Indonesia sebanyak 614 jiwa
dengan usia di < 15 tahun 150.000 kasus, > (Kemenkes RI, 2020).
15 tahun 1,3 juta kasus. Dengan jenis Berdasarkan data dari Dinas
kelamin laki-laki 660.000 kasus dan Kesehatan Provinsi Sulawesi Tenggara angka
perempuan 640.000 kasus. Menurut WHO kejadian kasus HIV di Sulawesi Tenggara,
ada 789.000 kasus yang telah meninggal pada tahun 2017 sebanyak 76 kasus HIV,
akibat HIV (Rizaty, 2021). tahun 2018 sebanyak 134 kasus HIV, tahun
Berdasarkan data The Joint United 2019 sebanyak 191 kasus HIV sedangkan
Nations Programme on HIV and AIDS pada pada tahun 2020 terjadi peningkatan angka
tahun 2018 secara global terdapat 37.9 juta kejadian kasus HIV yaitu sebanyak 205 kasus
orang yang menderita HIV dimana sebanyak (Dinkes Prov. Sulawesi Tenggara, 2021).
36.2 juta merupakan orang dewasa dan 1.7 Berdasarkan data dari Dinas
juta anak-anak berusia kurang dari 15 tahun, Kesehatan Kota Kendari angka kejadian
serta 770.000 diantaranya meninggal karena kasus HIV di Kota Kendari, pada tahun
AIDS. Dari semua orang yang hidup dengan 2019 sebanyak 104 kasus HIV, tahun 2020
HIV 79% mengetahui status HIV mereka sebanyak 41 kasus HIV, pada tahun 2021
yang positif dan sekitar 8.1 juta tidak tahu sebanyak 108 kasus HIV sedangkan pada
bahwa mereka positif HIV (UNAIDS, tahun 2022 periode Januari sampai dengan
2019a). Maka dari itu, HIV/AIDS juga Juni terjadi peningkatan angka kejadian kasus
dikategorikan sebagai iceberg phenomena HIV yaitu sebanyak 140 kasus (Dinkes Kota
atau fenomena gunung es karena jumlah Kendari, 2022).
kasus yang terdeteksi relatif rendah sangat Berdasarkan data dari Puskesmas
Kecamatan Puuwatu angka kejadian kasus
29
Cici Apriani, Wa Anasari, Maryuni F. Malik
Jurnal Avicenna: Penelitian Sains dan Kesehatan
Jurnal Penelitian Sains dan Kesehatan Avicenna ISSN 2829-5536

Vol.2 No.2 Mei 2023


HIV di wilayah kerja Puskesmas Puuwatu pencegahan sesuai dengan program yang
pada tahun 2020 sebanyak 2 kasus HIV, sudah ditentukan.
tahun 2021 sebanyak 2 kasus HIV sedangkan Menurut hasil penelitian Octavianty
pada tahun 2022 tidak ditemukan angka et al (2015) tentang penelitian pengetahuan,
kejadian kasus HIV (Puskesmas Puuwatu, sikap dan pencegahan HIV/AIDS pada ibu
2022). rumah tangga menyatakan dari Analisis data
Menurut Friedman 2010 dalam dengan uji chi-square. Analisis univariat
Sistriani et al (2018) menyatakan bahwa didapatkan hasil tingkat pengetahuan rendah
keluarga memiliki fungsi yaitu fungsi afektif, dan tinggi seimbang sebanyak 50%, sikap
fungsi sosialisasi, fungsi reproduksi, fungsi kategori baik 92.5% dan upaya pencegahan
ekonomi dan fungsi perawatan kesehatan. rendah sebanyak 65%. Analisis bivariat
Fungsi keluarga dapat terlaksana melalui didapatkan ada hubungan antara
upaya-upaya yang diwujudkan melalui peran pengetahuan dengan upaya pencegahan
suami dan istri secara bersama-sama dalam (p=0,000, OR=35,2), dengan upaya
mencapai fungsi dalam keluarga. Fungsi pencegahan tidak ada hubungan (p=0,539).
perawatan kesehatan tercermin pada aspek Menurut hasil penelitian Perdanawati
penyediaan kebutuhan fisik makanan, et al (2020) tentang gambaran tingkat
pakaian tempat tinggal dan perawatan pengetahuan ibu terhadap penyakit
kesehatan. Upaya pencegahan penularan HIV/AIDS di Provinsi Bali menyatakan
HIV/ AIDS seyogyanya dilakukan melalui bahwa berdasarkan tingkat pengetahuan
upaya peningkatan peran suami dan istri responden tentang HIV/AIDS dapat
secara bersama-sama untuk memproteksi diri diketahui 32,5% memiliki tingkat
dari penularan HIV-AIDS. pengetahuan kurang; 62,5% memiliki tingkat
Menurut hasil penelitian Silalahi et al pengetahuan cukup; dan hanya 4,9%
(2019) menyatakan bahwa dari 43 responden memiliki tingkat pengetahuan baik.
di Pusat Pelayanan Khusus RSUP H. Adam Informasi tentang HIV/AIDS yang paling
Malik Medan memiliki pengetahuan cukup banyak didapatkan masyarakat berasal dari
sebanyak 29 responden (67,4%), tenaga kesehatan sebesar 64,6%. Selain itu,
pengetahuan responden berdasarkan umur sebagian besar responden akan merasa malu
31-40 tahun sebanyak 13 responden (30,2%), jika ada anggota keluarganya yang menderita
berdasarkan pendidikan SMA/SLTA HIV yaitu sebesar 44,6% dan lebih dari 80%
sebanyak 25 responden (58,1%), berdasarkan responden menyatakan setuju bahwa orang
pekerjaan Wiraswasta sebanyak 16 lain akan berbicara buruk jika ada yang
responden (37,2%), dan berdasarkan sumber mengidap HIV.
informasi Petugas Kesehatan sebanyak 27 Menurut hasil penelitian
responden (62,8%). Diharapkan kepada Simangunsong et al (2020), menemukan
keluarga agar meningkatkan pengetahuan masih rendahnya pengetahuan, sikap dan
tentang penularan HIV/AIDS. tindakan ibu hamil tentang pencegahan
Menurut hasil penelitian Verona et al HIV/AIDS dari ibu ke anak serta persepsi
(2020) menyatakan bahwa didapatkan tingkat keyakinan yang rendah terhadap screening
pengetahuan suami dalam upaya pencegahan HIV sehingga sangat dibutuhkan strategi
HIV/AIDS adalah cukup sebanyak 37 orang pendekatan dengan konseling pribadi seperti
(50,7%), sikap suami positif sebanyak 43 pereduksi dan kunjungan rumah dalam
orang (58,9%) dan praktik atau tindakan memberikan pengetahuan tentang upaya
suami adalah baik sebanyak 40 orang pencegahan penularan HIV/AIDS dari ibu
(54,8%). Diharapkan para suami untuk dapat hamil ke janinnya.
berperan aktif dalam melakukan upaya Hasil survey awal yang dilakukan
pencegahan HIV/AIDS dengan menambah peneliti di wilayah kerja Puskesmas Puuwatu
wawasan dan informasi dengan mengikuti Kota Kendari didapatkan bahwa 5 dari 10
penyuluhan dan melakukan upaya orang suami yang di wawancarai mengatakan

30
Jurnal Penelitian Sains dan Kesehatan Avicenna ISSN 2829-5536

Vol. 2 No.2 Mei, 2023


untuk mencegah terjadinya penularan Penelitian ini telah dilaksanakan di 6 (enam)
HIV/AIDS dengan tidak mendekati dan Kelurahan Wilayah Kerja Puskesmas
bersentuhan dengan si penderita. Puuwatu Kota Kendari, dilaksanakan pada
Berdasarkan fenomena diatas dapat tanggal 14 Oktober – 7 November 2022.
dilihat kejadian yang terus meningkat tentu Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh
menjadi salah satu tanda semakin maraknya Kepala Keluarga berjumlah 8.169 Kepala
penularan virus HIV/AIDS, dari survei awal Keluarga di Wilayah Kerja Puskesmas
yang dilakukan peneliti dapat dilihat masih Puuwatu Kota Kendari.,dengan jumlah
kurangnya informasi terkait HIV/AIDS di sampel 99 KK.
wilayah kerja Puskesmas Puuwatu.
HIV/AIDS merupakan suatu penyakit HASIL DAN PEMBAHASAN
dengan siklus yang panjang, maka dari itu Karakteristik Responden
mencegah penularannya menjadi sangat Tabel 1. Distribusi Frekuensi Responden
penting terutama melalui pendidikan Berdasarkan Usia di Wilayah Kerja
kesehatan dan peningkatan pengetahuan Puskesmas Puuwatu Tahun 2022
yang benar terkait HIV/AIDS. Dari upaya Usia Frekuensi Persentase (%)
menurunkan resiko penularan untuk (n)
mencegah terjadinya infeksi virus 19-29 9 9,2%
HIV/AIDS, peran serta tanggung jawab laki- 30-49 61 62,2%
laki atau suami dalam mencegah penularan >50 28 28,6%
infeksi HIV/AIDS sangat penting, dan Total 98 100%
tingginya jumlah penderita laki-laki dari pada
perempuan. Berdasarkan jenis kelamin, Berdasarkan tabel 1. distribusi
persentase ODHA yang ditemukan pada frekuensi responden berdasarkan usia
laki-laki sebesar 69% dan perempuan sebesar menunjukkan bahwa dari 98 responden,
31% dengan rasio laki-laki dan perempuan sebagian besar responden berada pada
adalah 5:3 (Kementrian Kesehatan, 2021). rentang usia 30-49 tahun sebanyak 61 (62,2%)
Berdasarkan uraian masalah yang responden dan sebagian kecil berada pada
telah dipaparkan di atas peneliti sangat rentan usia 19-29 tahun sebanyak 9 (9,2%)
tertarik untuk mengambil judul “Gambaran responden.
Pengetahuan, Sikap dan Tindakan Anggota
Masyarakat Terhadap Infeksi Penyakit Tabel 2. Distribusi Tingkat Pendidikan
HIV/AIDS di Wilayah Kerja Puskesmas Responden di Wilayah Kerja
Puuwatu Kota Kendari Tahun 2022”. Puskesmas Puuwatu Tahun 2022
Tingkat Frekuensi Persentase
Pendidikan (n) (%)
SD 19 19,4%
METODE SMP 14 14,3%
Jenis penelitian yang digunakan pada SMA 44 44,9%
penelitian ini adalah survei deskriptif. Survey S1 21 21,4%
deskriptif adalah suatu penelitian yang Total 98 100%
dilakukan untuk mendeskripsikan atau
menggambarkan suatu fenomena yang Berdasarkan tabel 2. distribusi
terjadi didalam masyarakat. Dalam bidang frekuensi responden berdasarkan tingkat
kesehatan masyarakat survei deskriptif pendidikan menunjukkan bahwa dari 98
digunakan untuk menggambarkan atau responden, sebagian besar responden berada
memotret masalah kesehatan serta yang pada tingkat pendidikan SMA sebanyak 44
terkait dengan kesehatan sekelompok (44,9%) responden dan sebagian kecil berada
penduduk atau orang yang tinggal dalam pada tingkat pendidikan S1 sebanyak 21
komunikasi tertentu (Notoatmodjo, 2012). (21,4%) responden.
31
Cici Apriani, Wa Anasari, Maryuni F. Malik
Jurnal Avicenna: Penelitian Sains dan Kesehatan
Jurnal Penelitian Sains dan Kesehatan Avicenna ISSN 2829-5536

Vol.2 No.2 Mei 2023


yang baik dan terdapat 7 (7,1%) responden
Tabel 3. Distribusi Responden Berdasarkan yang memiliki pengetahuan kurang.
Pekerjaan di Wilayah Kerja Pengetahuan artinya yaitu sebagai
Puskesmas Puuwatu Tahun 2022 hasil dari “Tahu” yang terjadi setelah orang
Pekerjaan Frekuensi Persentase melakukan penginderaan terhadap suatu
(n) (%) objek tertentu. Penginderaan dapat terjadi
PNS 17 17,3% melalui panca indra manusia, yaitu : melalui
Wiraswasta 69 70,4% indra penglihatan, pendengaran, penciuman,
Petani 12 12,2% rasa dan raba. Sebagian besar pengetahuan
Total 98 100% manusia diperoleh melalui telinga dan mata
(Notoatmodjo, 2012). Pengetahuan atau
Berdasarkan tabel 3. distribusi kognitif adalah dominan yang sangat penting
frekuensi responden berdasarkan pekerjaan untuk terbentuknya perilaku seseorang.
menunjukkan bahwa dari 98 responden, Perilaku yang berasal dari pengalaman
sebagian besar responden memiliki pekerjaan ataupun penelitian membuktikan bahwa
sebagai wiraswasta sebanyak 69 (70,4%) perilaku yang didasari oleh pengetahuan akan
responden dan sebagian kecil memiliki lebih bertahan lama dari pada perilaku yang
pekerjaan sebagai petani sebanyak 12 tidak didasari oleh pengetahuan
(12,2%) responden. (Notoatmodjo, 2012).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa
Tabel 4. Distribusi Frekuensi Responden terdapat 91 (92,9%) responden memiliki
Berdasarkan Status Perkawinan di pengetahuan yang baik dan terdapat 7 (7,1%)
Wilayah Kerja Puskesmas Puuwatu responden yang memiliki pengetahuan
Tahun 2022 kurang. Secara keseluruhan sebagian besar
Status Frekuensi Persentase responden memiliki pengetahuan yang baik
Perkawinan (n) (%) terhadap penyakit HIV/AIDS.
Nikah 87 88,8% Menurut peneliti hal ini disebabkan
Cerai 11 11,2% karena sebagian besar responden sudah
Total 98 100% berusia dewasa yakni antara 30-49 tahun
Data Primer, November 2022 (62,2%) dimana interval usia responden ini
Berdasarkan tabel 4. distribusi tergolong usia dewasa sehingga sangat
frekuensi responden berdasarkan status memungkinkan sebagian besar responden
perkawinan menunjukkan bahwa dari 98 memperoleh pengetahuan baik. Kategori
responden, sebagian besar responden dengan usia tersebut membuat ilmu dan informasi
status nikah sebanyak 87 (88,8%) responden yang didapatkan juga semakin bertambah
dan sebagian kecil dengan status cerai karena dipengaruhi oleh pengalaman dan
sebanyak 11 (11,2%) responden. tingkat kematangan seseorang seiring
bertambahnya usia (Wawan & Dewi, 2011).
Analisis Data Univariat Selain itu sebagian besar responden
Tabel 5. Distribusi Pengetahuan Responden berada pada tingkat pendidikan SMA
Pengetahuan Frekuensi Persentase sebanyak 44 (44,9%) responden. Dimana
(n) (%) sesuai teori, tingkat penerimaan serta respon
Baik 91 92,9% seseorang terhadap suatu informasi dapat
Kurang 7 7,1% dipengaruhi oleh pendidikan (Notoatmodjo,
Total 98 100% 2014). Pendidikan sangat berpengaruh
Data Primer, November 2022 terhadap pengetahuan. Semakin tinggi
Berdasarkan tabel 5. distribusi tingkat pendidikan seseorang, semakin
frekuensi responden berdasarkan mudah orang tersebut menerima informasi.
pengetahuan menunjukkan bahwa terdapat Semakin banyaknya informasi yang diterima,
91 (92,9%) responden memiliki pengetahuan semakin mudah dan cepat bagi seseorang

32
Jurnal Penelitian Sains dan Kesehatan Avicenna ISSN 2829-5536

Vol. 2 No.2 Mei, 2023


untuk memperbarui pengetahuannya dan Berdasarkan tabel 6. distribusi
membentuk landasan kognitif yang utuh frekuensi responden berdasarkan sikap
mengenai suatu hal. Pendidikan menunjukkan bahwa terdapat 95 (96,9%)
dikategorikan tinggi bila telah tamat SMA ke responden memiliki sikap yang baik dan
atas sedangkan pendidikan rendah bila terdapat 3 (3,1%) responden yang memiliki
responden tidak sekolah sampai tidak tamat sikap kurang.
SMA. Pendidikan mempengaruhi Sikap adalah respon tertutup
pengetahuan karena makin tinggi seseorang seseorang terhadap stimulus atau objek
didapatkan lebih memiliki wawasan yang luas tertentu, yang sudah melibatkan faktor
dan mudah untuk diberikan edukasi, pendapat dan emosi yang bersangkutan
sedangkan pendidikan rendah dengan (senang maupun tidak senang, baik maupun
pemikiran yang sederhana sehingga tidak baik dan sebagainya). Sikap adalah
pemberian materi dan metode edukasi perlu kesiapan ataupun kesediaan untuk bertindak
menyesuaikan (Nurwati & Rusyidi, 2018). dan bukan merupakan pelaksanaan motif
Peneltitian lain dengan menggunakan Data tertentu. Fungsi sikap yaitu suatu perilaku
Riskesdas 2010 didapatkan pendidikan tinggi (reaksi terbuka) ataupun aktivitas, tetapi
lebih memiliki pengetahuan baik 58,6% merupakan predisposisi perilaku atau reaksi
terhadap pencegahan dan penularan HIV terbuka (Notoatmodjo, 2011).
AIDS dibandingkan pendidikan rendah Hasil penelitian menunjukkan bahwa
(Sudikno et al., 2019). Disamping itu juga terdapat 95 (96,9%) responden memiliki
pengaruh informasi yang didapat dari media sikap yang baik dan terdapat 3 (3,1%)
tentang HIV/AIDS. Hal ini diperkuat oleh responden yang memiliki sikap kurang.
Adnyani dalam Verona et al (2020), pada Secara keseluruhan sebagian besar
penelitian sebelumnya pemberian informasi responden memiliki sikap yang baik terhadap
lewat penyuluhan memang dapat penyakit HIV/AIDS.
meningkatkan pengetahuan seseorang Menurut peneliti hal ini didasari oleh
mengenai cara menghindari terinfeksi dan pengetahuan kepala keluarga mengenai
bahaya penyakit HIV. HIV/AIDS yang sudah baik sehingga sikap
Hasil penelitian ini sejalan dengan positif terhadap HIV/AIDS pun dapat
penelitian yang dilakukan oleh Anggreani Y. mudah terbentuk. Pengetahuan dibedakan
(2016), dengan judul Hubungan dari sisi positif dan negatif yang dapat
Pengetahuan Suami Tentang HIV/AIDS membentuk sikap seseorang. Semakin baik
dengan Upaya Pencegahan di Pengasih pengetahuan seseorang akan sesuatu akan
Kulon Progo Yogyakarta didapatkan bahwa menimbulkan sikap yang positif, dan begitu
terdapat hubungan pengetahuan suami juga sebaliknya (Wawan & Dewi, 2011).
dengan upaya pencegahan HIV/AIDS di Sikap berpengaruh langsung
Pengasih Kulon Progo Yogyakarta, tingkat terhadap perilaku, lebih berupa predisposisi
pengetahuan suami tentang HIV/AIDS perilaku yang hanya akan direalisasikan
paling banyak berada kategori sedang apabila kondisi dan situasi memungkinkan.
sebanyak 54%. Sikap akan berubah dengan akses terhadap
Tabel 6. Distribusi Sikap Responden di informasi melalui persuasif dan tekanan dari
Wilayah Kerja Puskesmas Puuwatu kelompok sosial, seseorang sering bertindak
Kota Kendari Tahun 2022 bertentangan dengan sikap.
Sikap (n) (%) Hal ini didukung Juliastika dalam
Verona et.al (2020), bahwa seseorang yang
Baik 95 96,9% memiliki pengetahuan dapat merubah sikap
Kurang 3 3,1% dan perilaku seseorang dalam upaya
Total 98 100% pencegahan HIV/AIDS. Penelitian lain
dilakukan oleh Umam H. et al (2015),
dengan judul Identifikasi Karakteristik

33
Cici Apriani, Wa Anasari, Maryuni F. Malik
Jurnal Avicenna: Penelitian Sains dan Kesehatan
Jurnal Penelitian Sains dan Kesehatan Avicenna ISSN 2829-5536

Vol.2 No.2 Mei 2023


Orang Risiko Tinggi HIV dan AIDS berhati-hati karena pengaulan bebas sekitar
Tentang Program Pelayanan Voluntary lingkungan yang kurang baik di area
Counseling and Testing (VCT) didapatkan perkotaan. Selain itu berdasarkan usia
bahwa sikap seseorang terhadap suatu objek responden sebagian besar berada pada usia
mengenai HIV dan AIDS dapat dipengaruhi 30 sampai 49 tahun merupakan fase dewasa
oleh beberapa hal yaitu diantaranya akhir dimana kebanyakan orang dapat
pengalaman pribadi, media massa, pengaruh menentukan dan mempraktikkan perilakunya
orang lain yang dianggap penting, pengaruh sendiri untuk melindungi, meningkatkan, dan
kebudayaan, lembaga pendidikan, dan memelihara kesehatannya.
lembaga agama serta faktor eksternal. Perubahan perilaku akan
berkembang sesuai dengan hukum
Tabel 7. Distribusi Tindakan Responden di perkembangan seiring dengan pencapaian
Wilayah Kerja Puskesmas Puuwatu kedewasaan pada manusia. Semakin lama,
Kota Kendari Tahun 2022 manusia akan semakin banyak dipengaruhi
Tindakan Frekuensi Persentase oleh orang-orang di lingkungannya dalam
(n) (%) berperilaku, begitu pula terhadap masalah-
Baik 95 96,9% masalah kesehatan (Notoatmodjo, 2014).
Kurang 3 3,1% Berdasarkan pekerjaan sebagian besar
Total 98 100% responden telah bekerja yang dimana dalam
penelitian ini mayoritas responden bekerja
Berdasarkan tabel 7. distribusi sebagai wiraswasta (70,4%). Pekerjaan adalah
frekuensi responden berdasarkan tindakan aktivitas yang dilakukan sehari-hari.
menunjukkan bahwa terdapat 95 (96,9%) Pekerjaan memiliki peranan penting dalam
responden memiliki tindakan yang baik dan menentukan kualitas manusia. Pekerjaan
terdapat 3 (3,1%) responden yang memiliki membatasi kesenjangan antara informasi
tindakan kurang. kesehatan dan praktik yang memotivasi
Tindakan merupakan berbagai seseorang untuk memperoleh informasi dan
kecenderungan untuk bertindak dari segi berbuat sesuatu untuk menghindari masalah
praktik. Sikap belum tentu terwujud dalam kesehatan. Lingkungan pekerjaan seseorang
bentuk tindakan. Untuk mewujudkan sikap dapat menjadi sumber untuk memperoleh
menjadi tindakan, diperlukan suatu kondisi pengalaman dan pengetahuan baik secara
yang memungkinkan, seperti fasilitas dan langsung maupun secara tidak langsung
sarana prasarana (Wardiah, 2016). Suatu (Notoatmodjo, 2014). Berdasarkan
sikap akan terwujud dalam suatu tindakan pendidikan sebagian besar responden berada
(over behavior). Untuk terwujudnya sikap pada kategori tingkat pendidikan tinggi yakni
menjadi suatu perbedaan diperlukan faktor SMA (44,9%) dimana seseorang dengan
pendukung atau suatu kondisi yang tingkat pendidikan yang tinggi cenderung
memungkinkan, antara lain adalah fasilitas. memiliki tindakan baik. Pendidikan adalah
Hasil penelitian menunjukkan bahwa upaya persuasi atau pembelajaran kepada
terdapat 95 (96,9%) responden memiliki masyarakat agar mau melakukan tindakan
tindakan yang baik dan terdapat 3 (3,1%) (praktik) untuk memelihara untuk mengatasi
responden yang memiliki tindakan kurang. masalah-masalah dan untuk meningkatkan
Secara keseluruhan sebagian besar kesehatannya. Perubahan atau tindakan
responden memiliki tindakan yang baik pemeliharaan dan peningkatan kesehatan
terhadap penyakit HIV/AIDS. yang dihasilkan oleh pendidikan kesehatan
Menurut peneliti hal ini disebabkan ini di dasarkan pada pengetahuan dan
karena masyarakat telah sering mendengar kesadarannya melalui proses pembelajaran
dan pernah mengikuti penyuluhan tentang (Notoatmodjo, 2014). Sedangkan
HIV/AIDS sehingga dalam mengantisipasi berdasarkan status perkawinan sebagian
penyakit menular HIV/AIDS mereka lebih besar responden berstatus nikah. Orang yang

34
Jurnal Penelitian Sains dan Kesehatan Avicenna ISSN 2829-5536

Vol. 2 No.2 Mei, 2023


sudah menikah dan orang dengan tingkat (96,9%) responden memiliki sikap yang
pengetahuan yang tinggi lebih mungkin baik dan terdapat 3 (3,1%) responden
untuk mempraktikkan semua tindakan yang memiliki sikap kurang.
pencegahan. Senada dengan hal tersebut, 3. Tindakan anggota masyarakat terhadap
dalam penelitian lain menjelaskan bahwa infeksi penyakit HIV/AIDS di wilayah
peluang untuk menerapkan praktik kerja Puskesmas Puuwatu Kota Kendari
pencegahan yang buruk di antara masyarakat menunjukkan bahwa terdapat 95
yang belum menikah lebih besar dari yang (96,9%) responden memiliki tindakan
sudah menikah. Hal ini mungkin didasari yang baik dan terdapat 3 (3,1%)
dari adanya perasaan bertanggung jawab dari responden yang memiliki tindakan
seseorang yang sudah menikah untuk dapat kurang.
menjaga dirinya dengan baik dengan cara
menerapkan PHBS sehingga saat berinteraksi DAFTAR PUSTAKA
dengan pasangannya tidak menjadi sumber
penularan penyakit. Selain itu, bagi orang Daili, F. S., Makes, W. I., Zubier, F. 2018.
yang sudah menikah, mereka akan Infeksi Menular Seksual (Edisi
mendapatkan motivasi dari pasangannya Keempat).
untuk menerapkan perilaku pencegahan Dinas Kesehatan Kota Kendari. 2021.
dengan baik. Laporan Tahunan Dinas Kesehatan
Hasil penelitian ini sejalan dengan
Kota Kendari Tahun 2021 sampai
penelitian yang dilakukan oleh Verona F.
dengan Juni Tahun 2022. Kendari.
et.al (2020), dengan judul “Gambaran
Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi
Perilaku Suami Dalam Upaya Pencegahan
Tenggara. 2020. Profil Kesehatan
HIV/AIDS” didapatkan bahwa sebagian
Sulawesi Tenggara Tahun 2019.
besar tindakan suami dalam upaya
pencegahan HIV/AIDS adalah baik Sulawesi Tenggara.
sebanyak 54,8% dan buruk 45,2%. Hal Harmawati, H., Sari, D. A., & Verini, D.
serupa juga ditemukan dalam penelitian 2020. Pengaruh Pendidikan
Wirahayu Arwindah Y. et al (2014), Kesehatan Terhadap Tingkat
didapatkan bahwa sebagian besar tindakan Pengetahuan Pelajar SMA Tentang
responden terhadap upaya pencegahan HIV/AIDS. Jurnal Endurance, 3(3),
HIV/AIDS dalam kategori baik dengan 588.
mengikuti penyuluhan tentang HIV/AIDS. https://doi.org/10.22216/jen.v3i3.305
8.
KESIMPULAN Heryana. 2019. Metodologi Penelitian
Berdasarkan hasil penelitian yang Pada Kesehatan Masyarakat (2nd ed.).
dilakukan oleh peneliti, dapat disimpulkan Esa Unggul.
bahwa : istiarani. Colti, dkk. 2018. Peran Keluarga
1. Pengetahuan anggota masyarakat dalam Pencegahan Hiv/Aids di
Kecamatan Purwokerto Selatan. Jur.
terhadap infeksi penyakit HIV/AIDS di
Ilm. Kel. & Kons. Vol. 11, No. 2,
wilayah kerja Puskesmas Puuwatu Kota
96107.
Kendari menunjukkan bahwa terdapat
Kemenkes RI. 2020. Data dan Informasi
91 (92,9%) responden memiliki
Profil Kesehatan Indonesia 2019.
pengetahuan yang baik dan terdapat 7
Kementrian Kesehatan. 2021. Laporan
(7,1%) responden yang memiliki
Perkembangan HIV AIDS dan
pengetahuan kurang.
Penyakit Infeksi Menular Seksual
2. Sikap anggota masyarakat terhadap
(PIMS) Triwulan I Tahun 2021.
infeksi penyakit HIV/AIDS di wilayah
Notoatmodjo, S. 2016. Ilmu Perilaku
kerja Puskesmas Puuwatu Kota Kendari
Kesehatan. Rineka Cipta.
menunjukkan bahwa terdapat 95
35
Cici Apriani, Wa Anasari, Maryuni F. Malik
Jurnal Avicenna: Penelitian Sains dan Kesehatan
Jurnal Penelitian Sains dan Kesehatan Avicenna ISSN 2829-5536

Vol.2 No.2 Mei 2023

Noviana, N. 2018. Catatan kuliah Sudikno, Simanungkalit, B., & Siswanto.


kesehatan reproduksi & HIV-AIDS. 2019. Pengetahuan HIV dan AIDS
Nursalam. 2020. Sosialisasi Panduan Pada Remaja Di Indonesia (Analisis
Penyusunan Skripsi Bentuk Literatur Data Riskesdas 2010) (pp. 1–153).
Review dan Systematic Review. diakses 20 Januari 2022.
Fakultas Keperawatan Universitas Sugiyono. 2017. Pedoman Penelitian
Airlangga, 16 Mei 2020. Surabaya. Kesehatan. Jakarta : Gramedia
Nurwati, N., & Rusyidi, B. 2018. Utama
Pengetahuan Remaja Terhadap HIV- Susmiati, S. 2019. Fenomena Penyebaran
AID. Prosiding Penelitian Dan HIV/AIDS Pasca Penutupan
Pengabdian Kepada Masyarakat, Lokalisasi Semampir Kota Kediri.
5(3), 288–293. diakses 20 Januari Jurnal Ilmu Kesehatan, 7(2), pp.
2022 290–294. doi: 10.32831/jik.v7i2.203.
Octavianty. Lenny, dkk. 2015. Syahdrajat, T. 2019. Panduan Penelitian
Pengetahuan, Sikap dan Pencegahan untuk Skripsi Kedokteran &
HIV/AIDS Pada Ibu Rumah Tangga. Kesehatan. CV Sunrise. Jakarta.
Jurnal Kesehatan Masyarakat. Vol. Umam H. et.al. 2015. Identifikasi
11, No. 1. Karakteristik Orang Risiko Tinggi
Perdanawati. Luh Putu Virra Indah, dkk. HIV dan AIDS Tentang Program
2020. Gambaran Tingkat Pelayanan Voluntary Counseling And
Pengetahuan Ibu Terhadap Penyakit Testing (VCT). Jom Vol 2 No 1,
HIV/AIDS di Provinsi Bali. Arc. Februari 2015.
Com. Health. Vol. 7 No. 1: 20-29. UNAIDS. 2019a. Global HIV and AIDS
Putri, D. A. 2018. Karakteristik Penderita statistics 2019 Fact sheet, Global
HIV/Aids di Rumah Sakit Umum HIV and AIDs ststistics, World
Haji Medan Tahun 2015-2017. AIDS day 2019 Fact Sheet, 1(June),
Rahmawati, M. 2019. Penanggulangan pp. 1–6.
HIV/AIDS Dalam Ancaman UNAIDS. 2019b. Joint United Nations
RKUPH. Programme on HIV/AIDS,
Rizaty, M. A. 2021. Kasus HIV Global Encyclopedia of Global Health.
Hampir 1,5 Juta pada 2020, Tertinggi Geneva, Switzerland. doi:
di Kawasan Afrika. Databoks, 2020. 10.4135/9781412963855.n665.
Scorviani, V., Nugroho, T. 2018. Verona. Fitri, Yulia Irvani Dewi, Raja
Mengungkap Tuntas 9 Jenis PMS Fitrina Lestari. 2020. Gambaran
(Penyakit Menular Seksual). Perilaku Suami dalam Upaya
Silalahi. Elny Lorensi, Lethifa AR. 2019. Pencegahan HIV/AIDS. Jurnal
Gambaran Pengetahuan Keluarga Keperawatan Abdurrab. Volume 3
tentang Penularan HIV/AIDS di No. 2, 1-10.
Pusat Pelayanan Khusus RSUP H. Wardiah, M. L. 2016. Teori Perilaku dan
Adam Malik Medan Tahun 2019. Budaya Organisasi. Bandung:
Journal Lethifa. Pustaka Setia.
Simangunsong. Dame Evalina, Kandace Wirahayu Arwindah Y. et.al. 2014.
Sianipar, Juliani Purba. 2020. Pencegahan HIV/AIDS Pada
Perilaku dan Persepsi Keyakinan Ibu Anggota TNI-AL Dilihat dari
Hamil Terhadap Screenin HIV di Pengetahuan Sikap dan Tindakan.
Kota Pematangsiantar. Jurnal Jurnal Berkala Epidemiologi, Vol 2
Penelitian Kesehatan Suara Forikes. (2) Hal : 161 – 170
Vol. 11, No. 2, 202-207.

36

Anda mungkin juga menyukai