Anda di halaman 1dari 11

MANUSKRIP

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN


TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA TENTANG
HIV/AIDS
Studi dilakukan di SMA N 1 Baturiti Tahun 2018

Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar


Diploma III Kebidanan

Oleh:

Ni Made Ayu Swandewi


NIM. 15072110002

PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEBIDANAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
ADVAITA MEDIKA TABANAN
2018
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN
TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA TENTANG
HIV/AIDS DI SMA NEGERI 1
BATURITI

Ni Made Ayu Swandewi1,1, I Made Indera Gunawan1,2, Kadek Sri Ariyanti1,2


1
Program Studi D-III Kebidanan, 2Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Advaita Medika Tabanan
Korespodensi penulis:swandewiayu07@gmail.com

Abstrak

Kata Latar belakang dan tujuan: HIV/AIDS merupakan virus yang menyerang kekebalan tubuh
manusia. Infeksi virus HIV semakin meningkat bahkan banyak penderita masih pada usia remaja
(<15 tahun). Salah satu penyebabnya adalah kurangnya pengetahuan tentang HIV/AIDS. Data
Dinas Kesehatan Provinsi Bali menunjukan bahwa di Kabupaten Tabanan kasus HIV/AIDS
sebanyak 6,09%. Pengetahuan siswa tentang HIV, masih rendah. Berdasaran penelitian Novita
(2013), di SMA Negeri Banjarmasin tentang HIV/AIDS menunjukan bahwa tingkat pengetahuan
siswa kurang sebanyak (82,1%). Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan faktor umur,
jenis kelamin, tempat tinggal, penghasilan orang tua dengan pengetahuan tentang HIV/AIDS.
Metode: Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan rancangan cross sectional. Jumlah
sampel dalam penelitian ini 178 dari kelas XI dan XII. Teknik pengambilan sampel mengunakan
cluster sampling. Uji yang dilakukan adalah uji univariat dan bivariat dengan uji chi square.
Hasil: Penelitian menunjukkan tidak ada hubungan antara umur (p= 0,229), jenis kelamin (p=
0,955), penghasilan orang tua (p=0,586), dengan pengetahuan tentang HIV/AIDS.
Simpulan: a)Faktor Umur tidak berhubungan dengan Pengetahuan Remaja tentang HIV/AIDS
b)Faktor Jenis Kelamin tidak berhubungan dengan Pengetahuan Remaja tentang HIV/AIDS,
c)Faktor Penghasilan Orang Tua tidak berhubungan dengan Pengetahuan Remaja tentang
HIV/AIDS

Kunci : Faktor mempengaruhi , HIV/AIDS, Remaja

STIKES Advaita Medika Tabanan | 2


THESE FACTOR RELATED TO THE LEVEL OF KNOWLEDGE
TEENAGERS ON HIV/AIDS IN HIGH SCHOOL SMA
NEGERI I BATURITI
Ni Made Ayu Swandewi1,1, I Made Indera Gunawan1,2, Kadek Sri Ariyanti1,2
1
Program Studi D-III Kebidanan, 2Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Advaita Medika Tabanan
Korespodensi penulis:swandewiayu07@gmail.com

Abstract

Background and purpose: HIV / AIDS is a virus that attacks the human immune system. HIV virus
infection is increasing even many sufferers are still in their teens (<15 years). One of the causes is
a lack of knowledge about HIV / AIDS. Data from the Bali Provincial Health Office shows that in
Tabanan District HIV / AIDS cases were 6.09%. Students' knowledge about HIV is still low. Based
on Novita's (2013) research, in Banjarmasin State High School about HIV / AIDS showed that the
level of knowledge of students was less than (82.1%). The purpose of this study was to determine
the relationship between age, sex, place of residence, income of parents with knowledge about HIV
/ AIDS.
Method: This research is a descriptive study with cross sectional design. The number of samples in
this study 178 from class XI and XII. The sampling technique uses cluster sampling. The tests
carried out were univariate and bivariate tests with chi square test.
Results: The results showed no relationship between age (p = 0.229), gender (p = 0.955), parental
income (p = 0.586), with knowledge of HIV / AIDS.
Conclusion: a) Age Factors are not related to Adolescent Knowledge about HIV / AIDS, b) Gender
Factors are not related to Adolescent Knowledge about HIV / AIDS, c) Parental Income Factors
are not related to Adolescent Knowledge about HIV / AIDS

Key: Factors affecting knowledge, HIV / AIDS, adolescen

STIKES Advaita Medika Tabanan | 3


1. Pendahuluan HIV dan 9.785 AIDS. Kasus HIV/AIDS
Remaja merupakan generasi penerus terbanyak ditemukan di Kota Denpasar sebesar
bangsa sehingga dalam kehidupan perlu 39,53% menyusul Kabupaten Badung 16,17% ,
mendapat informasi dan pendidikan yang layak Buleleng 15,46%, Gianyar 7.02% dan Tabanan
baik secara ilmu pengetahuan maupun memiliki urutan yang kelima 6.09% kasus.
keagamaan. Pengetahuan yang benar dan Berdasarkan golongan umur pada tahun 2017
pemberian informasi tentang kesehatan pada usia 15-19 tahun terdapat 17,32 % kasus
reproduksi khususnya HIV/AIDS (Human HIV/AIDS di Bali. (Dinas Kesehatan Provensi
Immunodeficiency Virus) / (Acquired Immuno Bali,2017).
Deficiency Syndrome), sangat penting untuk Pada tahun 2015 di Kabupaten
kehidupan remaja agar tidak terjebak dalam Tabanan terdapat 47 kasus HIV yang terdiri
pola kehidupan yang salah (Putro, 2009) dari 22 laki-laki dan 25 perempuan, dengan
HIV (Human Immunodeficiency Virus) jumlah kasus AIDS adalah 58 kasus yang
merupakan virus yang memperlemah terdiri dari 30 laki-laki dan 28 perempuan,
kekebalan tubuh manusia. AIDS (Acquired dimana terdapat 2 kasus kematian yang
Immuno Deficiency Syndrome) merupakan disebabkan AIDS yang keduanya berjenis
sekumpulan gejala dan infeksi sindrome yang kelamin laki-laki. Penderita yang terbanyak
timbul karena rusaknya sistem kekebalan terjadi pada usia 25-49 tahun yaitu 40 orang
tubuh. Selain itu AIDS juga dapat sedangkan pada usia 15-19 tahun hanya 1
menimbulkan komplikasi penyakit lainnya, orang (Dinkes Tabanan, 2015).
seperti penyakit paru-paru, saluran pencernaan, Fenomena remaja mengungkap
saraf dan kejiwaan, tumor ganas (malignan) kenyataan bahwa terdapat remaja yang
dan infeksi oportunistik lainnya. Jika sistem hamildiluar nikah, aborsi, prostitusi,
kekebalan tubuh menurun, maka membuat penyebaran video porno dan pengunaan obat-
orang tersebut rentan dan mudah terjangkit obatan terlarang. Sementara sarana informasi
berbagai macam penyakit infeksi. (Sunaryati, tentang kesehatan pada umumnya dan penyakit
2011). menular seksual khususnya HIV/AIDS di
Menurut data WHO tahun 2012, beberapa sekolah menegah atas masih kurang,
penemuan kasus HIV di dunia pada tahun 2012 baik itu berupa bacaan yang mendidik maupun
mencapai 2,3 juta kasus, dimana sebanyak 1,6 penyuluhan dari pihak – pihak terkait
juta penderita meninggal karena AIDS (Hasanudin, 2008).
(Acquired Immunodeficiency Syndrome) dan Hal yang menghambat penyampaian
210.000 penderita Berusia di bawah 15 tahun informasi ini salah satunya adalah masalah
(WHO, 2012). budaya, dimana banyak kalangan yang masih
Pada tahun 2014 di Indonesia, kejadian beranggapan bahwa pendidikan seks masih
kasus HIV semakin meningkat, pada 10 tahun belum pantas dibicarakan remaja baik di
terakhir ditemukan ada 206.084 HIV/AIDS lingkungan keluarga maupun lingkungan
yang dilaporkan. Jumlah kasus HIV tertinggi sekolah, sehingga hal inilah yang
yaitu DKI Jakarta (32.782 kasus), diikuti Jawa menyebabkan kalangan siswa khususnya
Timur (19.249 kasus), Papua (16.051 kasus), remaja mendapatkan pendidikan dan
Jawa Barat (13.507 kasus), dan Bali (9.337). pengetahuan yang hanya setengah-setengah.
Data HIV/AIDS berdasarkan usia 15-19 tahun Informasi yang tidak lengkap ini, akan
terdapat 1.717 kasus (Kemenkes RI,2014). membuat banyak remaja mencari tahu sendiri
Di Provinsi Bali sampai dengan bulan dan kurang menyadari akibat yang akan
juni 2017 jumlah kasus yang ditemukan 16.879 ditimbulkan dari kegiatan tersebut. Selain itu
kasus HIV/AIDS yang meliputi 7.094 kasus kurannya peran orang tua dalam kehidupan

STIKES Advaita Medika Tabanan | 4


remaja mengakibatkan banyaknya remaja Kuesioner ini telah dilakukan uji
terjerumus dalam pergaulan bebas yang validitas dan reliablitas pada 20 orang siswa di
berisiko maupun narkoba ( Hasanudin, 2008). SMA Negeri I Marga. Setelah didapatkan hasil
Berdasarkan survei pendahuluan yang bahwa kuesioner ini valid dan reliabel maka
dilakukan di SMA Negeri I Baturiti yang kuesioner ini dapat digunakan dalam
dilakukan terhadap 10 siswa didapatkan hasil, penelitian.
60% siswa yang belum mengerti tentang Teknik analisis dalam penelitian ini
HIV/AIDS, sedangkan 40 % siswa sudah adalah analisis univariat dan bivariat. Analisis
mengerti tentang apa itu HIV/AIDS, penyebab, univariat digunakan untuk mengetahui
gejala, cara penularan serta cara gambaran tentang distribusi pengetahuan
pencegahannya. Dalam survei pendahuluan remaja tentang HIV/AIDS. Sedangkan analisis
penulis mendapatkan informasi dari bapak bivariat yang digunakan kolerasi dengan uji
wakil kepala sekolah bahwa penyuluhan Chi Squareuntuk mengetahui hubungan fakt0r-
tentang HIV/AIDS jarang dilakukan di SMA faktor yang mempengaruhi pengatahuan
Negeri I Baturiti. Jika ada ada penyuluhan
siswa yang khusus mengikuti ekstra PMR dan 3. Hasil dan Pembahasan
OSIS yang mengikuti kegiatan tersebut.
1. Analisi Univariat
Oleh sebab itu penulis tertarik
Berdasarkan table 1 di atas responden yang
melakukan penelitian untuk mengetahui
berumur 16 tahun sebanyak 77 orang (43,3%),
“Faktor – Faktor yang Berhubungan dengan
responden yang berumur 17 tahun sebanyak 76
Tingkat Pengetahuan Remaja tentang
orang (42,7%), sedangkan responden yang
HIV/AIDS di SMA Negeri I Baturiti ”.
berumur 18 tahun sebanyak 25 orang (14,0%).
Berdasarkan table 2 di atas dapat diketahui
2. Metode Penelitian
bahwa responden kelas XI sebanyak 115 orang
Penelitian ini merupakan penelitian (64,6%) sedangkan responden kelas XII
deskriptif dengan rancangan Cross Sectional. sebanyak 63 orang (35,4%).
yaitu metode penelitian yang bertujuan untuk Berdasarkan table 3 di atas dapat diketahui
menggambarkan masalah penelitian yang bahwa responden berjenis kelamin perempuan
terjadi berdasarkan karakteristik tempat, waktu, sebanyak 83 orang (46,6%) sedangkan
umur, jenis kelamin, sosial, ekonomi, responden berjenis kelamin laki-laki sebanyak
pekerjaan, status sosial, pola hidup, dan lain- 95 orang (53,4%).
lain. Populasi yang digunakan dalam penelitian Berdasarkan table 4 dapat diketahui bahwa
ini adalah siswa kelas XI dan XII berjumlah seluruh responden (100%) tinggal bersama
319 siswa. Teknik pengambilan sampel yang orang tua.
digunakan adalahcluster sampling. Setelah Berdasarkan tabel 5 di atas penghasilan
dimasukkan ke dalam rumus didapatkan orang tua siswa kurang dari UMK sebanyak
jumlah sampel yang diambil sebanyak 178 97orang atau 54,5% sedangkan penghasilan
orang. orang tua siswa sebesar>UMKsebanyak 81
Untuk melakukan pengumpulan data, orang atau 45,5%.
penelitian ini menggunakan alat pengumpulan Berdasarkan Tabel 6 di atas dapat diketahui
data berupa kuesioner yang terdiri dari 10 bahwa dari 178 responden, hampir seluruhnya
pertanyaan dengan pertanyaan positif dan (89,9%) memiliki pengetahuan baik tentang
negatif. Untuk pertanyan postif jika jawaban HIV/AIDS dan pengetahuan cukup yaitu
benar skor 1 dan jawaban salah skor 0, sebanyak 10 responden (5,6%). Hanya
sedangkan untuk pertanyaan negatif jawaban sebagian kecil yang memiliki pengetahuan
benar skor 0 dan jawaban salah skor 1. kurang yaitu sebanyak 8 responden (4,5%),

STIKES Advaita Medika Tabanan | 5


sehingga dapat disimpulkan bahwa memiliki tingkat pengetahuan baik sedangkan
pengetahuan reponden di SMA Negeri I yang berjenis kelamin laki-laki sebanyak
Baturiti termasuk dalam kategori baik. 90,5% memiliki tingkat pengetahuan baik.
Berdasarkan Tabel 7 di atas dapat diketahui Hasil uji korelasi chi square didapat nilai
bahwa dari 178 responden, hampir seluruhnya sebesar 0,995 dengan nilai p-value sebesar
(89,9%) memiliki pengetahuan baik tentang 0,023. Oleh karena chi square0,955 lebih besar
HIV/AIDS dan pengetahuan cukup yaitu dari α = 0,05, ini berarti bahwa Ho diterima
sebanyak 10 responden (5,6%). Hanya dan disimpulkan bahwa tidak ada hubungan
sebagian kecil yang memiliki pengetahuan yang signifikan antara tingkat pengetahuan
kurang yaitu sebanyak 8 responden (4,5%), remaja tentang HIV/AIDS dengan jenis kelamin
sehingga dapat disimpulkan bahwa remaja di SMA Negeri I Baturiti. Hal ini dapat
pengetahuan reponden di SMA Negeri I diartikan bahwa jenis kelamin remaja tidak
Baturiti termasuk dalam kategori baik. mempunyai korelasi dengan tingkat
Berdasarkan table 7 di atas yang pengetahuan remaja tentang HIV/AIDS di SMA
berumur 16 tahun sebanyak 94,8% memiliki Negeri I Baturiti
tingkat pengetahuan baik, yang berumur 17
Berdasarkan tabel 9 di atas penghasilan
tahun sebanyak 86,8% memiliki tingkat
orang tua kurang dari UMK sebanyak 88,7%
pengetahuan baik dan yang berumur 18 tahun
memiliki tingkat pengetahuan baik sedangkan
terdapat 21 responden 84,0% memiliki tingkat
penghasilan orang tua lebih dari UMK
pengetahuan baik.
sebanyak 91,4% memiliki tingkat pengetahuan
Hasil uji korelasi chi square didapat
baik.
nilai sebesar 0,229 dengan nilai p-value sebesar
Hasil uji korelasi chi square didapat
0,175. Oleh karena chi square 0,229 lebih
nilai sebesar 0,586 dengan nilai p-value sebesar
besar dari nilai α = 0,05, ini berarti bahwa Ho
0,077. Oleh karena chi square 0,586 lebih
diterima dan disimpulkan bahwa tidak ada
besar dari α = 0,05, ini berarti bahwa Ho
hubungan yang signifikan antara tingkat
diterima dan disimpulkan bahwa tidak ada
pengetahuan remaja tentang HIV/AIDS dengan
hubungan yang signifikan antara tingkat
umur remaja di SMA Negeri I Baturiti.Hal ini
pengetahuan remaja tentang HIV/AIDS dengan
dapat diartikan bahwa umur remaja tidak
penghasilan orang tua. Hal ini dapat diartikan
mempunyai korelasi dengan tingkat
bahwa penghasilan orang tua tidak mempunyai
pengetahuan remaja tentang HIV/AIDS di SMA
korelasi dengan tingkat pengetahuan remaja
Negeri I Baturiti.
tentang HIV/AIDS di SMA Negeri I Baturiti
Berdasarkan table 8 di atas yang
berjenis kelamin perempuan sebanyak 89,2%

Tabel 1. Distribusi Frekuensi Responden berdasarkan Umur


Umur Frekuensi (f) Presentase(%)
16 tahun 77 43,3
17 tahun 76 42,7
18 tahun 25 14,0
Jumlah 178 100

STIKES Advaita Medika Tabanan | 6


Tabel 2. Distribusi Frekuensi Responden berdasarkan Kelas
Kelas Frekuensi (f) Presentasi (%)
XI 115 43,3
XII 63 42,7
Jumlah 178 14,0

Tabel 3. istribusi Frekuensi Responden berdasarkan Jenis Kelamin


Jenis Kelamin Frekuensi (f) Pesentase (%)
Perempuan 83 46,6
Laki-laki 95 53,4
Jumlah 178 100

Tabel 4. Distribusi Frekuensi Responden berdasarkan Tempat Tinggal


Tempat tinggal Frekuensi (f) Presentase (%)
Orang Tua 178 100
Jumlah 178 100

Tabel 5. Distribusi Frekuensi Responden berdasarkan Penghasilan Orang Tua


Penghasilan orang tua Frekuensi (f) Presentasi
< UMK 97 54,5
>UMK 81 45,5
Jumlah 178 100

Tabel 6. Distribusi Frekuensi Responden berdasarkan tingkat pengetahuan tentang HIV/AIDS


Pengetahuan Remaja Frekuensi (f) Presentase (%)

Baik (76-100%) 160 89,9


Cukup (56-75%) 10 5,6
Kurang (<56%) 8 4,5

Total 178 100

STIKES Advaita Medika Tabanan | 7


Tabel 7. Hubungan Faktor Umur dengan Pengetahuan tentang HIV/AIDS
Pengetahuan Remaja chi square p- value
Umur Total
Baik Cukup Kurang
73 1 3 77 0,229 0,175
16 tahun
(94,8%) (1,3%) (3,9%) (100%)
66 6 4 76
17 tahun
(86,8%) (7,9%) (5,3%) (100%)
21 3 1 25
18 tahun
(84,0%) (12,0%) (4,0%) (100%)
160 10 8 178
Total
(89,9%) (5,6%) (4,5%) (100%)

Tabel 8. Hubungan Faktor Jenis Kelamin dengan Pengetahuan tentang HIV/AID


Pengetahuan Remaja Chi square p-value
Jenis Kelamin Total
Baik Cukup Kurang

74 5 4 83 0,955 0,023
Perempuan
(89,2%) (6,0%) (4,8%) (100%)
86 5 4 95
Laki-laki
(90,5%) (5,3%) (4,2%) (100%)
160 10 8 178
Total
(89,9) (5,6%) (4,5%) (100%)

Tabel 9. Hubungan Faktor Penghasilan Orang Tua dengan Pengetahuan tentang HIV/AIDS
Pengetahuan Remaja chi square p-value
Penghasilan
Total
Orang Tua Baik Cukup Kurang
86 7 4 97 0.586 0,077
< UMK
(88,7%) (7,2%) (4,1%) (100%)
74 3 4 81
>UMK
(91,4%) (3,7%) (4,9%) (100%)
160 10 8 178
Total
(89,9%) (5,6%) (4,5%) (100%)

HIV (Human Immunodeficiency Virus) dapat menimbulkan komplikasi penyakit


adalah virus yang memperlemah kekebalan lainnya, seperti penyakit paru-paru, saluran
tubuh manusia. HIV menyerang tubuh manusia pencernaan, saraf dan kejiwaan, tumor ganas
dengan cara membunuh atau merusak sel-sel dan infeksi oportunistik lainnya (Sunaryati,
yang berperan dalam kekebalan tubuh sehingga 2011).
kemampuan tubuh untuk melawan infeksi dan Berdasarkan hasil penelitian dapat
kanker menurun drastis (Sunaryati, 2011). diketahui bahwa pengetahuan siswa di SMA
AIDS (Acquired Immuno Deficiency Negeri I Baturiti tentang HIV/AIDS sebagai
Syndrome) adalah sekumpulan gejala dan besar dalam kategori baik (89,9%).
infeksi sindrome yang timbul karena rusaknya Pengetahuan siswa tentang HIV/AIDS
sistem kekebalan tubuh.Selain itu AIDS juga dipengaruhi oleh berbagai faktor antara lain

STIKES Advaita Medika Tabanan | 8


faktor internal dan faktor eksternal. Faktor seseorang. Penelitian yang dilakukan oleh
internal terdiri dari umur, jenis kelamin, Kamariyah (2015) yang dilakukan pada siswa
pendidikan dan pekerjaan. Faktor eksternal kelas XI di SMK Negeri 1 Tegal, menyatakan
terdiri dari faktor lingkungan, sosial budaya, bahwa sebagian besar penghasilan keluarga
status ekonomi dan sumber informasi. responden yaitu UMR lebih dari Rp.
Faktor-faktor mempengaruhi tingkat 1.206.000,00, artinya berada dalam keluarga
pengetahuan remaja tentang HIV/AIDS pada di yang mempunyai perekonomian yang cukup.
SMA Negeri I Baturiti adalah umur, jenis Kemampuan finasial keluarga yang cukup
kelamin, penghasilan orang tua. Umur akan akan mendorong kehidupan yang lebih baik
sangat berpengaruh terhadap daya tangkap sehingga selalu mencari informasi tentang
sehingga pengetahuan diperolehnya akan kesehatan. Hal ini dapat menjadi salah satu
semakin baik, Ariani (2014). Dalam penelitian faktor yang mempengaruhi tingkat
ini sebagian besar berumur 16-18 tahun sudah pengetahuan tentang HIV/AIDS.
memasuki remaja tengah sehingga tidak Dalam penelitian ini sebagian besar
terlalu jauh beda pengetahuan remaja yang responden memiliki tingkat pengetahuan dalam
berusia 16-18 tahun tentang HIV/AIDS. kategori baik 89,9% dengan hasil uji kolerasi
Dalam penelitian ini sebagian besar dapat disimpulkan bahwa tidak ada hubungan
responden memiliki pengetahuan baik laki-laki yang signifikan antara pengetahuan remaja
90,5% dikarenakan jumlah laki-laki lebih tentang HIV/AIDS dengan umur reamaja di
banyak di bandingkan perempuan. Hasil uji SMA Negeri I Baturiti Hal ini kemungkinan
kolerasi dapat disimpulkan bahwa tidak ada disebabkan oleh faktor-faktor lain yang
hubungan yang signifikan antara tingkat memiliki peranan lebih besar.
pengetahuan remaja tentang HIV/AIDS dengan Penelitian yang dilakukan oleh Maya
jenis kelamin remaja di SMA Negeri I Baturiti. (2012), yang berjudul Faktor-Faktor yang
Menurut Ariani (2014), jenis kelamin Mempengaruhi Pengetahuan Siswa-Siswa
merupakan faktor yang mempengaruhi tentang HIV/AIDS di SMIT Negeri Kota
pengetahuan salah satunya adalah adanya Banda Aceh menunjukan bahwa tingkat
perbedaan tingkat kesadaran antara laki-laki pengetahuan siswa-siswi SMIT Negeri Kota
dan perempuan. Hal ini sejalan dengan Banda Aceh tentang HIV/AIDS sangat
penelitian yang dilalukan oleh dilakukan oleh berhubungan dengan faktor informasi yang
Nastiti (2016) pada siswa SMK di diterima oleh siswa-siswa. Semakin baik dan
Muhamadiyah 4 Yogyakarta menunjukan semakin banyak informasi yang diterima maka
bahwa tidak ada hubungan antara umur akan semakin baik dan mudah siswa tersebut
dengan tingkat pengetahuan. dalam menerima pengetahuan tentang
Penghasilan orang tua juga memiliki HIVAIDS begitu pula sebaliknya. Sumber
pengaruh terhadap pengetahuan. Yang informasi tentang HIV/AIDS sebagaian besar
memiliki tingkat pengetahuan dalam kategori diperoleh siswa melalui penyuluhan.
baik yaitu lebih dari UMK 91,4%. Dari hasil Penelitian yang dilakukan oleh Benita
uji kolerasi dapat disimpulkan bahwa tidak ada (2012) di SMP Kristen Gergaji menunjukan
hubungan yang signifikan antara tingkat bahwa hasil yang di dapat melalui pretest
pengetahuan remaja tentang HIV/AIDS dengan tentang kesehatan reproduksi dalam kategori
penghasilan orang tua. Menurut Ariani (2014), kurang dengan nilai 59% sedangkan hasil
Status ekonomi juga akan menentukan posttest yang didapatkan semakin meningkat
tersedianya suatu fasilitas yang diperlukan menjadi 70%. Dapat disimpulkan bahwa
untuk kegiatan tetentu, sehingga status penyuluhan berpengaruh terhadap tingkat
ekonomi ini akan mempengaruhi pengetahuan

STIKES Advaita Medika Tabanan | 9


pengetahuan kesehatan reproduksi pada remaja
di SMP Kristen Gregaji. 5. Referensi
Penelitian yang dilakukan oleh
Marliyani (2016), di SMA Kharismawita Ariani, A.P. 2014. Aplikasi Metodologi
Tanjung Barat Jakarta Selatan Tahun 2016 Penelitian Kebidanan Kesehatan
menunjukan bahwa ada hubungan pengalaman Reproduksi. Yogyakarta: Nuhu Medika.
dengan pengetahuan dimana hasil analisis
hubungan pengalaman dengan pengetahuan Benita, 2012. Pengaruh penyuluhan terhadap
tentang HIV/AIDS diperoleh p-value 0,001. tingkat pengetahuan kesehatan reproduksi
Hal ini sejalan dengan teori yang dikemukakan pada remaja siswa SMP Kristen Gergaji.
oleh Mubarak (2007) bahwa pengalaman Diakses pada tangga 11 -7-2018
merupakan salah satu faktor yang dapat https://www.google.com/search?q=Benita
mempengaruhi pengetahuan seseorang. %2C+2012.+Pengaruh+penyuluhan+terha
Peran teman sebaya juga sangat dap+tingkat+pengetahuan+kesehatan+repr
penting dalam pengetahuan remaja tentang oduksi+pada+remaja+siswa+SMP+Kriste
HIV/AIDS dimana pada penelitian yang n+Gergaji.&ie=utf-8&oe=utf-
dilakukan oleh Emilwida (2016), di SMA 8&client=firefox-b
Muhammadiyah Sewon Bantul Yogyakarta,
yang menunjukan bahwa bahwa ada hubungan Dinas Kesatan Provensi Bali, 2017. Situasi
peran teman sebaya dengan tingkat Kasus HIV/AIDS di Propinsi Bali pada
pengetahuan kesehatan reproduksi remaja. tahun 2016. Diunduh pada tanggal 19 Juni
Dalam pembahasan diatas dapat faktor 2018 dari
umur, jenis kelamin, tempat tinggal, https://kpa.denpasarkota.go.id/data/Data%
penghasilan orang tua, ternyata memiliki peran 20Kasus%20HIV%20AIDS%20kumulatif
yang sangat kecil terhadap pengetahuan siswa %201987%20sampai%20dengan%20Tahu
tentang HIV/AIDS. Perlu meningkatkan n%202016.pdf
keanekaragaman sumber informasi dan peran Dinkes Tabanan,2015. Data HIV/AIDS di
teman sebaya untuk meningkatkan Dinas Kesehatan Kabupaten Tabanan
pengetahuan siswa tentang HIV/AIDS. tahun 2015.Diunduh tanggal 10
November 2017 dari
4.Simpulan http://www.depkes.go.id/resources/downl
Berdasarkan hasil penelitian yang oad/profil/PROFIL_KAB_KOTA_2015/5
dilakukan pada 178 responden di SMA Negeri 102_Bali_Kab_Tabanan_2015.pdf
I Baturiti pada bulan Juni- Juli tahun 2018
Emilwida, 2016. Hubungan Peran Teman
mengenai tingkat pengetahuan remaja tentang
Sebaya dengan Tingkat Pengetahuan
HIV/AIDS dapat di simpulkan bahwa:
Kesehatan Reproduksi Remaja. Diakses
Faktor Umur tidak berhubungan dengan
tanggal 10 juli 2018 dari
Pengetahuan Remaja tentang HIV/AIDS di
http:/ejournal.ijmsbm.org/index.php/ijms/
SMA Negeri I Baturiti dengn p-value 0,229,
article/view/80/80
Faktor Jenis Kelamin tidak berhubungan
dengan Pengetahuan Remaja tentang Hasanudin, 2008 dalam Kaliana 2012.Tingkat
HIV/AIDS di SMA Negeri I Baturiti dengn p- Pengetahuan Remaja Tentang HIV/AIDS
value 0,95, Faktor Penghasilan Orang Tua Pada Siswa Kelas XI IPS Di SMA PGRI 1
tidak berhubungan dengan Pengetahuan Karangmalang Sragen Tahun 2012.
Remaja tentang HIV/AIDS di SMA Negeri I Diunduh Tanggal 10 November 2017 dari
Baturiti dengn p-value 0,586. http://digilib.stikeskusumahusada.ac.id/fil

STIKES Advaita Medika Tabanan | 10


es/disk1/3/01-gdl-kalinaputr-125-1- Muhammahdiyah 4 Yogyakarta Tahun
ktikali-i.pdf 2016. Diunduh Tanggal 10 November
2017 dari
Kamariah, 2015. Gambaran pengetahuan http://docplayer.info/54577093-Tingkat-
Remaja tentang Keputihan di Kelas XI pengetahuan-remaja-tentang-hiv-aids-
SMK N I Tegal. Diakses pada tanggal 12 pada-siswa-kelas-xi-dan-xii-di-smk-
juli 2018 dari muhammadiyah-4-yogyakarta-karya-
http://ejournal.poltektegal.ac.id/index.php/ tulis-ilmiah-perpustakaan.html
siklus/article/view/412
Sunaryati, 2012 dalam Dini 2013.Tingkat
Kemenkes RI, 2014 dalam Nastiti Pengetahuan Remaja Tentang HIV/AIDS
2016.Tingkat Pengetahuan Remaja Pada Siswa Kelas XI Di SMA Negeri 1
Tentang HIV/AIDS Pada Siswa Kelas XI Bulu Sukoharjo Tahun 2013. Diunduh
Dan XII Di SMK Muhammahdiyah 4 Tanggal 10 November 2017 dari
Yogyakarta Tahun 2016. Diunduh http://digilib.stikeskusumahusada.ac.id/fil
Tanggal 10 November 2017 dari es/disk1/8/01-gdl-diniristan-366-1-ktidini-
http://docplayer.info/54577093-Tingkat- 2.pdf
pengetahuan-remaja-tentang-hiv-aids-
pada-siswa-kelas-xi-dan-xii-di-smk- WHO, 2012. Data menurut WHO (World
muhammadiyah-4-yogyakarta-karya-tulis- Health Organization) pada tahun 2012
ilmiah-perpustakaan.html tentang HIV/AIDS . Diunduh pada tanggal
11 November 2017 dari
Maya,2012.Faktor-Faktor yang http://eprints.ums.ac.id/28167/2/BAB_I_P
Mempengaruhi Pengetahuan Siswa- DF.pd
Siswa tentang HIV/AIDS. Diakses pada
tanggal 10 juli 2018 dari
https:journal.uui.ac.id/.../SHINTA_MA
YA_SARI-23u-jurnal_shinta_ma...
Marliyani, 2016. Faktor-faktor yang
Berhubungan dengan tingkat
Pengetahuan remaja tentang HIV/AIDS.
Diakses tanggal 10 juli 2018 dari
www.ejournalhealth.com/index.php/t2/ar
ticle/download/142/138
Mubarak,I,W. 2012. Promosi Kesehatan Untuk
Kebidanan. Jakarta : Salemba Medika
Putro, 2009 dalam Nastiti 2016.Tingkat
Pengetahuan Remaja Tentang HIV/AIDS
Pada Siswa Kelas XI Dan XII Di SMK

STIKES Advaita Medika Tabanan | 11

Anda mungkin juga menyukai