Anda di halaman 1dari 8

ARTIKEL PENELITIAN

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP TENTANG HIV/AIDS DENGAN


PERILAKU SEX REMAJA DI DOYO BARU JAYAPURA

THE RELATIONSHIP OF KNOWLEDGE AND ATTITUDE ABOUT HIV / AIDS WITH


THE SEX BEHAVIOR OF YOUTH IN DOYO BARU JAYAPURA

Ayu Rombot1, Nurhayati Siagian2


Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Advent Indonesia
Email: ayurombot97@gmil.com

ABSTRACT

Latar belakang: Human Immunodeficiency Virus (HIV) adalah virus yang


merusak sistem kekebalan tubuh, dengan menginfeksi dan menghancurkan sel
CD4. Semakin banyak sel CD4 yang dihancurkan, kekebalan tubuh akan
semakin lemah, sehingga rentan diserang berbagai penyakit. dan jika Infeksi
HIV yang tidak segera ditangani akan berkembang menjadi kondisi serius yang
disebut AIDS (Acquired Immune Deficiency Syndrome). Penyebaran HIV AIDS
sangat dipengaruhi oleh faktor pendidikan, pengetahuan, sikap dan perilaku,
pengetahuan seseorang tentang suatu objek mengandung dua aspek yaitu
aspek positif dan aspek negatif menentukan sikap seseorang. Metode:
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan tingkat pengetahuan,
sikap dan perilaku sex remaja terhadap HIV/AIDS pada siswa smp-sma
advend doyo baru jayapura. Metode yang digunakan dalam penelitian ini
adalah deskriftif korelasi dengan pendekan cross sectional, teknik
pengumpulan data dengan total sampling pada 200 siswa. Hasil: Analisa data
dengan menggunakan uji skala Likert . hasil yg didapatkan pengetahuan siswa
terhadap HIV/AIDS pada kategori baik 45%, sikap baik siswa terhadap
HIV/AIDS 50,5 dan perilaku siswa terhadap HIV/AIDS 98,3%. Kesimpulan: Uji
korelasi antara pengetahuan, sikap dan perilaku siswa mempunyai nilai p
0.014<0.119, hal ini mempunyai arti terdapat hubungan yang signifikan antara
pengetahuan dengan sikap dan perilaku siswa terhadap HIV/AIDS. Diskusi:
Remaja yang berpengetahuan baik cenderung menunjukan tanggapan
mereka melalui sikap dan perliaku yang baik dalam hubungan seksual
yang terhadap HIV/AIDS.

Kata kunci: HIV/AIDS, Pengetahuan, perilaku, dan sikap remaja

ABSTRACT

Background: Human Immunodeficiency Virus (HIV) is a virus that damages


the immune system by infecting and destroying CD4 cells. The more CD4 cells
that are destroyed, the weaker the immune system will be, making it vulnerable
to various diseases. and if HIV infection is not treated immediately it will JURNAL
develop into a serious condition called AIDS (Acquired Immune Deficiency
Syndrome). The spread of HIV-AIDS is strongly influenced by factors of SKOLASTIK
education, knowledge, attitudes and behavior. A person's knowledge of an
object contains two aspects, namely the positive aspect and the negative
KEPERAWATAN
VOL. 7, NO. 1
aspect determining a person's attitude. Methods: This study aims to determine Januari – Juni 2021
the relationship between the level of knowledge, attitudes and behavior of
adolescents towards HIV / AIDS in Advend Doyo Baru Junior High School, ISSN: 2443 – 0935
Jayapura. The method used in this study is descriptive correlation with cross E-ISSN 2443 - 16990
sectional approach, data collection techniques with total sampling of 200
students. Data analysis using the Likert scale test. Result: The results obtained
were students' knowledge of HIV / AIDS in the good category 45%, the

46 | Jurnal Skolastik Keperawatan | Vol. 7, No. 1 | Jan - Jun 2021


Ayu Rombot, Nurhayati Siagian

students' good attitude towards HIV / AIDS was 50.5 and the students' behavior
towards HIV / AIDS was 98.3%. Conclusion: The correlation test between
students' knowledge, attitudes and behavior has a p value of 0.014 <0.119, this
means that there is a significant relationship between knowledge and attitudes
and behavior of students towards HIV/AIDS. Discussion: The early
adolescents who are well informed tend to show good attitudes and behavior in
sexual relations towards HIV/AIDS.

Key words: Attitute, behavior, and knowledge of adolescence, HIV/AIDS

PENDAHULUAN mengakibatkan tingginya keinginan


Human Immunodeficiency Virus (HIV) untuk mencoba terhadap berbagai hal
adalah virus yang menyerang sistem baru yang belum mereka ketahui
kekebalan tubuh dan Acquired sebelumnya, (Veronika, dkk,2012). Rasa
Immunodeficiency Syndrome (AIDS), ingin tahu akan hal yang baru adalah
adalah suatu kumpulan gejala yang sikap remaja yang relatif sehingga ingin
muncul ketika stadium infeksi HIV sudah mencoba hal-hal yang baru, perilaku
sangat parah. Sederhananya, HIV adalah seksual juga merupakan salah satu faktor
kondisi yang bisa menyebabkan penyakit pemicu rasa ingin tau remaja melalui
AIDS. populasi terinfeksi HIV terbesar di berpacaran, menonton video porno, dan
dunia adalah di benua Afrika (25,7 juta lain-lain. Berdasarkan data hasil survey
orang), kemudian di Asia Tenggara (3,8 komisi perlindungan anak Indonesia
juta), dan di Amerika (3,5 juta). (KPAI), sebanyak 32% remaja usia 14-18
Sedangkan yang terendah ada di Pasifik tahun di kota besar di indonesia perna
Barat sebanyak 1,9 juta orang. Tingginya berhubungan sex pra-nikah. Dari survey
populasi orang terinfeksi HIV di Asia KPIA di ketahui bahwa salah satu pemicu
Tenggara mengharuskan Indonesia untuk utama dari perilaku remaja tersebut
lebih waspada terhadap penyebaran dan adalah melihat pornografi yang di akses
penularan virus ini. Data kasus di di internet (saputro, 2015). perilaku
Indonesia HIV/AIDS terus meningkat dari seksual yang di lakukan remaja sekarang
tahun ke tahunnya. Pada 2019 adalah dapat berakibat buruk untuk masa
puncak tertinggi kasus HIV di indonesia kedepannya.
dalam jangka waktu sebelas tahun
terakhir, mencapai 50.282 kasus. Menurut WHO, remaja adalah penduduk
Berdasarkan data WHO tahun dalam rentang usia 10-19
2019,didapati sebanyak 78% terinfeksi tahun, menurut Peraturan Menteri
HIV baru di regional Asia Pasifik. Ditjen Kesehatan RI Nomor 25 tahun
P2P (sistem informatika da 2014, remaja adalah penduduk dalam
IMS(SIHA):laporan tahun 2019, jumlah rentang usia 10-18 tahun
kasus HIV/AIDS yang di laporkan dan menurut Badan Kependudukan dan
berdasarkan jenis kelamin pada laki-laki Keluarga Berencana (BKKBN)
lebih tinggi daripada perempuan. HIV rentang usia remaja adalah 10-24 tahun
pada laki-laki sebanyak 64,50% dan dan belum menikah. Ada dua hal yang
perempuan 35,50%, sedangkan jumla penting yang mendasari hubungan
kasus AIDS laki-laki 68,60% dan seksual pada remaja yaitu harapan untuk
perempuan 31,40%. Remaja merupakan menikah dalam usia yang relatif muda
kelompok yang paling rentan secara (umur 20 tahun) dan semakin banyak
fisik dan psikis terhadap infeksi HIV, informasi tentang seksual pada remaja.
maka remaja menjadi fokus dari Rangsangan tersebut mendorong remaja
semua strategi penanggulangan untuk melakukan hubungan seksual
penyebaran virus HIV/ AIDS. pranikah Remaja khususnya merupakan
Perubahan yang terjadi di usia remaja kelompok usia yang paling rentan

Jurnal Skolastik Keperawatan | Vol. 7, No. 1 | Jan - Jun 2021 | 47


Hubungan Pengetahuan dan Sikap Tentang Hiv/Aids Dengan Perilaku Sex Remaja di Doyo Baru Jayapura

terinfeksi HIV AIDS. Risiko penularan HIV Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui
AIDS juga diperbesar oleh kurangnya hubungan tingkat pengetahuan, sikap dan
pengetahuan masyarakat terhadap HIV perilakau sex remaja terhadap HIV/AIDS
AIDS. Berdasarkan data WHO, hanya di siswa/i SMP-SMA Advent Doyo Baru
34% remaja yang dapat Jayapura Penelitian ini di lakukan melalui
mendemonstrasikan pengetahuan terkait internet dan dapat di isi di rumah masing-
HIV AIDS secara akurat, dan hanya 26% masing. Populasi dalam penelitian ini
dari populasi remaja perempuan serta adalah seluruh siswa kelas VII-XII
33% dari populasi remaja laki-laki yang sebanyank 380 responden. Pengumpulan
mengetahui bagaimana penularan HIV sample di lakukan dengan menggunakan
AIDS. Virus HIV dapat ditemukan dalam teknik non-probality yaitu
cairan tubuh dari orang yang sudah conveniencesampling. Responden yang
terinfeksi, virus ini ada dalam darah, berpartisipasi dalam penelitian ini
cairan sperma, cairan vagina dan air susu berjumlah 200 responden. Responden
ibu, virus ini juga dapat ditularkan mengisi kuesioner yang diberikan dengan
memalui proses persalinan dari seorang penjelasan dari peneliti dan peneliti juga
ibu ke anaknya. Virus tersebut merusak membantu responden dalam pengisian
kekebalan tubuh manusia dan kuesioner jika didapati responden tidak
mengakibatkan turunnya atau hilangnya dapat menjawab kuesioner sendiri.
daya tahan tubuh sehingga mudah Kuesioner penelitian mencangkup data
terjangkit penyakit infeksi. pribadi dan pengetahuan, sikap dan
perilaku sex responden terhadap
Hal yang dilakukan yang tidak akan HIV/AIDS. Pengumpulan data dilakukan
terinfeksi melalui kontak sehari-hari dengan menggunakan kuesioner
seperti mencium, berpelukan, berjabat pengetahuan sikap dan perilaku sex
tangan, makan, atau air. HIV pada remaja yang diadopsi dari beberapa
remaja sering terjadi pada remaja yang kuesioner karya tulis ilmiah oleh: Linda
menggunakan narkoba, jarum suntik, dan Citra Wardani (Sekolah Tinggi Ilmu
kurangnya edukasi tentang kesehatan Kesehatan Jenderal Ahmad Yani
reproduksi dan yang terpenting tentang Yogyakarta) dan Anna Dwi Maratus
edukasi hubungan seksual. Pengumpulan Sholikah (Universitas Muhammadiyah
data tentang pengetahuan, sikap dan Ponorogo). Pada kuesioner pengetahuan
perilaku sex pada remaja dapat terdapat 16 pertanyaan apabila
membantu mencegah terjadinya pertanyaan tersebut benar akan di beri
HIV/AIDS dan penelitian ini dapat nilai 2, dan apabila jawaban salah akan
membantu untuk intervensi penularan mendapat nilai 1. Pada kuesioner sikap
HIV/AIDS. Papua menempati posisi terdapat 19 pertanyaan terbagi 5 kategori
tertinggi di indonesia dalam daftar SS=5, S=4, R=3, TS=2, STS=1. Untuk
presentase jumlah kasus/jumlah perilaku di beri nilai Iya= 2 Tidak= 1
penduduk, menurut Dinas Kesehatan pilihan ganda a= 5, b=4, c=3, d=2, e(tidak
setempat jumlah kasus HIV-AIDS di tahu)=1.
Papua menembus angka 38.874 orang
(Dinas Kesehatan PAPUA 2018).Tujuan HASIL
dari penelitian ini adalah menganalisis Pada bagian ini dipaparkan hasil
hubungan tingkat pengetahuan, sikap dan penelitian diperoleh dari hasil analisis
perilaku sex remaja terhadap HIV/AIDS. univariat dan bivariat. Tabel 1
menunjukan data karakterisitik jenis
METODE PENELITIAN kelamin partisipan, Laki-laki yaitu
Metode penelitian yang di gunakan dalam berjumlah 108 partisipan (54%), dan
penelitian ini adalah deskriptif korelasi Perempuan berjumlah 92 partisipan
dengan analisis uji cross sectiona. . (46%).Dengan hasil partisipan dari kelas

48 | Jurnal Skolastik Keperawatan | Vol. 7, No. 1 | Jan - Jun 2021


Ayu Rombot, Nurhayati Siagian

VI sebanyak 46 partisipan (23%), kelas partisipan (12%) kelas XI 18 partisipan


VII sebanyak 51 partisipan (25,5%), (9%), dan kelas XII 23 partisipan (11,5 %).
kelas IX 38 partisipan (19%), kelas X 24

Tabel 1. Karakteristik Partisipan


Karakteristik Frekuensi %
Jenis kelamin

Laki-laki 108 54

Perempuan 92 46

Kelas
VI 46 23

VII 51 25,5

IX 38 19

X 24 12

XI 18 9

XII 23 11,5

Total 200 100

Berdasarkan tabel 2 menunjukkan bahwa 42%, Pengetahuan Sedang sebanyak


pengetahuan siswa/i SMP-SMA Advent 13%, dan berpengetahuan Tinggi 45%
Doyo Baru Jayapura mengenai HIV/AIDS dengan nilai rata-rata 55% yang masuk
tersebar dari kurang, cukup, baik, dalam kategori tingkat pengetahuan
adapun persentasenya adalah sebagai sedang.
berikut: pengetahuan Rendah sebanyak

Tabel 2. Gambaran tingkat pengetahuan siswa


Tingkat Frekuensi % Rata-rata
Pengetahuan
Kurang 84 42

Cukup 26 13 55

Baik 90 45

Total 200 100

Jurnal Skolastik Keperawatan | Vol. 7, No. 1 | Jan - Jun 2021 | 49


Ayu Rombot, Nurhayati Siagian

Dari tabel 3 menunjukan sikap siswa kurang sebanyak 38%, sikap cukup
terhadap HIV/AIDS tersebar dari kurang, sebanyak 11,5% dan sikap baik sebanyak
cukup dan baik adapun persentasenya 50,5%. Dengan nilai rata-rata 48.40%
sebagai berikut: siswa dengan sikap yang masuk dalam kategori sikap sedang.

Tabel 3. Gambaran sikap Siswa


Sikap siswa Frekuensi % Nilai rata-rata
Kurang 76 38
Cukup 23 11,5 48,40
Baik 101 50,5
Total 200 100

Berdasarkan tabel 4 menunjukkan memiliki perilaku sex yang baik mengenai


sebaran perilaku sex remaja terhadap penyakit HIV/AIDS. Hal yang paling
HIV/AIDS tersebar satu bagian saja, dominan dari perilaku siswa/i adalah tidak
siswa dengan perilaku baik sebanyak melakukan hubungan seksual di bawah
100% dengan nilai rata-rata 98,3%. Dapat umur ataupun sebalum menikah dan
disimpulkan bahwa perilaku siswa/i SMP- menjaga status mereka.
SMA Advent Doyo Baru Jayapura

Tabel 4. Sebaran perilaku sex siswa


Perilaku sex Frekuensi % Rata-rata
Siswa
Baik 200 100 98,3
Total 200 100

Tabel 5 menunjukan bahwa adanya bahwa pengtahuan tentang HIV/AIDS


hubungan antara tingkat pengetahuan, yang di miliki siswa memiliki hubungan
sikap dan perilaku siswa mengenai dengan sikap dan perilaku sex siswa
HIV/AIDS, dengan p-value SMP dan SMA.
=0,014(<0,119). Hal ini memiliki arti

Tabel 5. Korelasi pengetahuan terhadap sikap dan perilaku sex siswa


Variabel Korelasi Keeratan
hubungan
Pengetahuan
Sikap 0,014 0,119
Perilaku

PEMBAHASAN hubungan yang signifikan antara


Berdasarkan analisa data yang di dapat hubungan tingkat pengetahuan dengan
maka dapat dinyatakan bahwa terdapat sikap dan perilaku sex remaja pada siswa

50 | Jurnal Skolastik Keperawatan | Vol. 7, No. 1 | Jan - Jun 2021


Hubungan Pengetahuan dan Sikap Tentang Hiv/Aids Dengan Perilaku Sex Remaja di Doyo Baru Jayapura

SMP dan SMA tentang HIV/AIDS di SMP- Penelitian oleh Subargas (2015), hal yang
SMA Advent Doyo Baru Jayapura tahun dapat mempengaruhi pengetahuan
2020 dengan p value =0,014(<0,119). diantaranya tingkat pendidikan,
Hasil penelitian menunjukkan 50,5% penghasilan, pengalaman yang diperoleh
siswa memiliki sikap yang Baik terhadap sejak kecil dan keadaan social budaya
HIV/AIDS dan 98,3% siswa tidak disekitar termasuk norma-norma yang
melakukan tindakan yang berisiko tertular dinilai yang ada dilingkungan keluarga
HIV/AIDS. Dari hasil penelitian yang atau masyarakat. Dari faktor tersebut
didapat karakteristik partisipan untuk jenis akan mempengaruhi seseorang untuk
kelamin perempuan dan laki-laki. hal ini berpikir akan manfaat dari tingkah
sesuai dengan jenis kelamin siswa. lakunya dan kerugian yang dirasakan
Dengan partisipan terbanyak berasal dari karena pengetahuan HIV/AIDS yang
lai-laki. Pengetahun mungkin tidak dapat kurang. Pengetahuan yang baik dari
mengubah secara langsung kesadaran siswa diperoleh dari orang lain. Menurut
tapi dapat menambahkan peningkatan pendapat Simon Morton et al (1995) yang
kesadran remaja terhadap pengetahuan meyatakan bahwa pengetahuan
mereka yang berkaitan dengan nilai, merupakan mediator perubahan perilaku
kepercayaan, sikap dan perilaku sex dan variabel yang secara langsung
remaja. Tingkat pengetahuan seseorang mempengaruhi perilaku adalah sikap.
dapat mempengaruhi baik dan buruknya Terdapat hubungan antara
seseorang. Hal ini sesuai dengan teori pengetahuan sikap dan perilaku sex
yang memungkinkan bahwa pengetahuan remaja terhadap HIV/AIDS dikarenakan
adalah hasil dari tahu yang merupakan pengetahuan yang baik tentang
seseorang menggunakan akal budinya HIV/AIDS memungkinkan remaja
untuk mengenali benda atau kejadian mengontrol perilakunya dalam
tertentu yang belum pernah dilihat atau pergaulan sehari-hari sehingga
dirasakan sebelumnya atau sikap terhindar dari sikap dan perilaku yang
seseorang (Notoadmojo,2010). tidak benar.

Hasil penelitian di SMP-SMA Advent KESIMPULAN


Doyo Baru menunjukkan bahwa proporsi Penelitian ini menemukan bahwa ada
tingkat pengetahuan siswa tentang HIV/ hubungan tingkat pengetahuan tentang
AIDS berimbang antara berpengetahuan HIV/AIDS dengan sikap dan perilaku sex
yang kurang 42% dan sabagiannya remaja. Tingkat pengetahuan remaja
memiliki pengetahuan baik 45%, secara tentang HIV/ AIDS di Smp-Sma Advent
umum ini adalah baik. Pada masa remaja Doyobaru Jayapura cukup besar 45% (90
mulai timbul rasa tertarik pada lawan jenis. responden) dengan p-value =0,014
Sebab di usia remaja, hormon seksual (<0,119). Remaja yang berpengetahuan
mulai aktif selain itu juga ada perubahan baik cenderung menunjukan tanggapan
fisik termasuk organ seksual yang mereka melalui sikap dan perliaku yang
mendorong remaja untuk melakukan baik dalam hubungan seksual yang
perilaku seksual. Pengetahuan remaja terhadap HIV/AIDS. Diharapkan melalui
yang baik sangat mempengaruhi mereka penelitian ini remaja dam pembaca agar
dalam hubungan sosial, pengetahuan lebih memperhatikan perilaku dan sikap
mereka juga dapat mengendalikan sikap dalam hubungan seksual agar tidak
dan perilaku mereka secara individu terdampak HIV/AIDS.
dalam hubungan seksual.

DAFTAR PUSTAKA Dan Sikap Remaja Terhadap


A. Rasyid R.R, Said M. Riza, Dan Indah, Pencegahan HIV/AIDS Di Sma
(2018). Hubungan Pengetahuan

Jurnal Skolastik Keperawatan | Vol. 7, No. 1 | Jan - Jun 2021 | 51


Ayu Rombot, Nurhayati Siagian

PGRI 2 Banjarmasin, Journal Indonesia.


Nursing Army. Infodatin/Kemenkes/Ri/2019

Diah Permata Sari, Nurma Ika Zuliyanti I Ketut Andika Priastana, & Hendra
(2020). Hubungan Tingkat Sugiarto (Aug 7, 2018).
Pengetahuan Remaja Tentang Hubungan Tingkat Pengetahuan
HIV/AIDS Dengan Sikap Remaja Tentang HIV/AIDS Dengan
Terhadap Seks Bebas Di Sma Sikap Pencegahan HIV/AIDS
Negeri 11 Purworejo. Akademi Pada Remaja (Correlation
Kebidanan Bhakti Putra Bangsa Between Knowledge Of
Purworejo Jl.Soekarno-Hatta, HIV/AIDS And Prevention
Borokulon, Banyuurip, Purworejo, Attitude Against HIV/AIDS In
Tsjkeb_Jurnal Vol.5 No.1 Tahun Adolescents) Sekolah Tinggi
2020 Issn: 2503-2461. Ilmu Kesehatan Jembrana, Bali,
Indonesia. Journal Homepage:
Dwi Edi Wibowo, Saeful Marom, (2014). e-Journal.Stikesjembrana.Ac.Id
Tingkat Pengetahuan Remaja
Tentang HIV / AIDS Di Kota Linda Citra Wardani, (2017) Gambaran
Pekalongan. Universitas Tingkat Pengetahuan Remaja
Pekalongan. Tentang HIV/AIDS Di Ma
Muhammadiyah Kedongtengen
Festy Mahanani Mulyaningrum , Dewi Yokyakarta (Karyatulis Ilmiah).
Saptawati, (2020), Hubungan
Antara Tingkat Pengetahuan Lukman Candra Purnama, Aat Sriati,
Tentang HIV/AIDS Dengan Indra Maulana,Gambaran
Perilaku Seks Bebas Remaja Di perilaku seksual pada remaja,
Sma Pgri Purwodadi Grobogan Holistik Jurnal Kesehatan,
Volume 14, No.2, Juni 2020:
Hesti Deswindari Putri, (2019) Hubungan 301-309
Antara Pengetahuan Remaja
Tentang Seks Pranikah Dengan Mahmudah, Yaslinda Yaunin, Yuniar
Sikap Pencegahan Penularan Lestari. Jurnal Kesehatan
HIV/AIDS Di Smk N 1 Pringapus, Andalas. 2016; 5(2), Faktor-
Artikel. Faktor yang Berhubungan
dengan Perilaku Seksual
Imanuel Sri Mei Wulandari , Irawati Remaja di Kota Padang,
Namah (18/06/2019), http://jurnal.fk.unand.ac.id
Penyuluhan Kesehatan Tentang
HIV/AIDS Terhadap Siti Aisyah, Aida Fitria, (2019/4/13). Prodi
Pengetahuan Dan Sikap Pada D4 Kebidanan
Siswa Sma Negri Parompong Http://Ejournal.Helvetia.Ac.Id/Ind
Desa Cihanjuang Kecamatan ex.Php/Jbk Fakultas Farmasi
Bandung Barat, Jurnal Skolastik Dan Kesehatan Institut
Keperawatan. Kesehatan Helveti. Hubungan
Pengetahuan Dan Sikap Remaja
Infodatin-HIV-AIDS/Dinas Kesehatan Tentang HIV/AIDS Dengan
Indonesia (2017). Pencegahan HIV/AIDS Di Sma
Negeri 1 Montasik Kabupaten
Kemenkes, 2019, Jumlah Kasus HIV Dan Aceh Besar.
AIDS Berdasarkan Tahun Di

52 | Jurnal Skolastik Keperawatan | Vol. 7, No. 1 | Jan - Jun 2021


Hubungan Pengetahuan dan Sikap Tentang Hiv/Aids Dengan Perilaku Sex Remaja di Doyo Baru Jayapura

Siti Mas’Udah, Sri Setyowati. Hubungan


Tingkat Pengetahuan Tentang
HIV/AIDS Dengan Perilaku
Seksual Pranikah Pada Nelayan
Di Tpi Unit Ii Juwana Pati Jawa
Tengah. Juli 2017

Siti Thomas Zulaikhah. Penyuluhan


Kesehatan Meningkatkan
Pengetahuan Tentang HIV-AIDS
(Studi Eksperimen Quasi Pada
Siswa Sma Ibu Kartini Kota
Semarang) Bagian Ilmu
Kesehatan Masyarakat, Unissula
Semarang Menik Sahariyani.
Fakultas Kedokteran, Volume 10
Nomor 4, Oktober 2019,

Sri Wulandari (2015): Hubungan


Pengetahuan, Sikap Dan
Perilaku Pencegahan Penyakit
Menular Seksual (PMS) Dan
HIV/AIDS Dengan Pemanfaatan
Pusat Informasi Konseling
Remaja (Pik-R) Pada Remaja
Smkn Tandun Kabupaten Rokan
Hulu.

Suhartin Haringi, Nani Yuniar, & Nur


Nashriana Jufri, (2016).
Gambaran Perilaku Siswa Sma
Dalam Upaya Pencegahan
HIV/AIDS di Wilayah Kota
Kendari, Artikel.

Viviencia M.A Masae, Imelda F.E.


Manurung, Deviarbi Sakke Tira.
Hubungan Pengetahuan, Sikap,
Dan Akses Media Sosial Dengan
Perilaku Seksual Remaja
Perempuan. Media Kesehatan
Masyarakat, Vol. 1 No. 1, (2019)

Jurnal Skolastik Keperawatan | Vol. 7, No. 1 | Jan - Jun 2021 | 53

Anda mungkin juga menyukai