Anda di halaman 1dari 9

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG

CARA PENULARAN HIV DAN AIDS TERHADAP


PERSEPSI PADA ODHA DI KELURAHAN
SOSROMENDURAN KOTA
YOGYAKARTA

NASKAH PUBLIKASI

Disusun oleh:
Umi Fitriati
1610104321

PROGRAM STUDI BIDAN PENDIDIK JENJANG DIPLOMA IV


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS ‘AISYIYAH YOGYAKARTA
2017
PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG
CARA PENULARAN HIV DAN AIDS TERHADAP
PERSEPSI PADA ODHA DI KELURAHAN
SOSROMENDURAN YOGYAKARTA

Umi Fitriati, Andri Nur Sholihah


Fitriumi94@gmail.com
Fakultas Ilmu Kesehatan ‘Aisyiyah Yogyakarta

Menderita HIV dan AIDS ternyata tidak hanya menyebabkan masalah fisik
melainkan ODHA harus menghadapi masalah sosial. ODHA diperlakukan berbeda
oleh orang lain, dalam pergaulannya dikucilkan oleh teman-teman, bahkan oleh
keluarga sendiri. Mengidap HIV dan AIDS di Indonesia masih dianggap aib,
sehingga dapat menyebabkan tekanan psikologis terutama pada penderitanya
maupun pada keluarga dan lingkungan disekeliling penderita. Menggunakan metode
Pre-Eksperimen dengan rancangan Intect-Group Comparison. Jumlah sampel 50
responden dengan teknik pengambilan sampel proportional Random Sampling.
Analisis data menggunakan uji non parametrik dengan rumus Mann- Whitney. Hasil
pada kelompok eksperimen setelah diberikan intervensi untuk persepsi baik sebanyak
14 orang (56%), cukup baik 11 orang (44%) dan untuk persepsi kurang baik tidak
ada. Saat dilakukan uji statistik Mann-Whitney pada kelompok kontrol dan
eksperimen didapatan hasil p= 0,000 < 0,05. Ada pengaruh pendidikan kesehatan
tentang cara penularan HIV dan AIDS terhadap persepsi pada ODHA.

Kata kunci : Pendidikan Kesehatan, persepsi

ABSTRACT
Suffering HIV and AIDS does not only cause physical problem but also cause
social problem. HIV/AIDS positive people are sometimes treated differently by other
people. They are alienated by their friends and even by their family. Suffering HIV
and AIDS in Indonesia is a disgrace, so it can cause psychological pressure
especially to the patients, the family and the environment of the patient. The study
used pre-experiment with Inter-Group Comparison design. The samples of the
respondents were 50 with proportional random sampling sample collecting
technique. Data analysis used non parametric test with Mann-Whitney equation.
Result: After being given treatment intervention in experimental group, the good
perception was shown in 14 people (56%), moderate was shown in 11 people (44%),
and there are no people in less good perception. When conducting Mann Whitney,
the value of statistical test in control group and experimental group was p = 0.000 <
0.05. There is impact of health education about HIV/AIDS transmission to
perception on HIV/AIDS positive people.
Keywords: Health Education, perception
Acquired Immuno-Defficiency Muncul mitos yang salah di
Syndrome (AIDS) yang berarti sindroma masyarakat bahwa berhubungan sosial
(kumpulan gejala) akibat menurunnya dengan penderita HIV & AIDS akan
sistem kekebalan tubuh yang didapat membuat kita tertular, seperti bersalaman,
(bukan penyakit keturunan). Definisi menggunakan toilet yang sama, tinggal
AIDS yaitu kumpulan gejala penyakit serumah, atau menggunakan sprei yang
yang disebabkan oleh menurunnya sama dengan penderita HIV & AIDS.
kekebalan tubuh akibat infeksi HIV Anggapan bahwa HIV tinggal menunggu
(Human Immunodeficiency Virus) waktu “mati” sangatlah disayangkan. HIV
Kementerian Sosial Republik Indonesia bukanlah vonis mati bagi pengidapnya,
(Kemensos, 2011) mengungkapkan HIV adalah virus yang dapat menyebabkan
HIV/AIDS adalah virus dan penyakit yang hilangnya kekebalan tubuh manusia.
mematikan dalam tubuh manusia, dimana Bukan hanya tertuju pada HIV & AIDS
saat ini belum ada obat yang dapat nya saja tapi yang lebih penting bagaimana
menyembuhkannya. Setiap orang yang kita sebagai masyarakat yang cerdas untuk
terinfeksi HIV dan AIDS akan mengalami dapat memerangi stigma dan diskriminasi
berbagai permasalahan besar, karena terhadap ODHA (Yusnita, 2012).
mempunyai dampak yang luas dan Laporan Epidemiologi HIV Global
kompleks baik masalah fisik, psikologis UNAIDS 2012 menunjukkan bahwa
maupun sosial. (Alfitri dkk, 2015). terdapat 34 juta orang dengan HIV di
Mata rantai penyebaran HIV dan seluruh dunia. Sebanyak 50% di antaranya
AIDS bukan hanya berhenti pada adalah perempuan dan 2,1 juta anak
permasalahan kesehatan dan medis tetapi berusia kurang dari 15 tahun. Di Asia
juga berkaitan dengan perlakuan terhadap Selatan dan Tenggara, terdapat kurang
orang yang terinfeksi HIV dan AIDS lebih 4 juta orang dengan HIV dan AIDS.
(ODHA). Banyak kasus diskriminasi Menurut Laporan Progres HIV-AIDS
terjadi pada ODHA di masyarakat baik WHO Regional SEARO (2011) sekitar 1,3
didalam pergaulan social, lingkungan juta orang (37%) perempuan terinfeksi
dunia pendidikan, dunia kerja dan HIV. Jumlah perempuan yang terinfeksi
pelayanan kesehatan. Hal ini terjadi karena HIV dari tahun ke tahun semakin
masih kuatnya stigma atau pelabelan meningkat, seiring dengan meningkatnya
negatif terkait dengan HIV dan AIDS jumlah laki-laki yang melakukan
terhadap penderitanya, di masyarakat juga hubungan seksual tidak aman, yang
masih melekat pemahaman agama yang selanjutnya akan menularkan pada
menjustifikasi bahwa HIV dan AIDS pasangan seksualnya (Kemenkes RI,
merupakan penyakit kutukan Tuhan dari 2012).
tindakan melanggar norma-norma susila Berdasarkan data Ditjen
dan agama. Pengetahuan dan pandangan Pengendalian penyakit (PP) & Penyehatan
masyarakat yang masih rendah atau Lingkungan (PL) Kemenkes jumlah
bahkan salah mengenai persoalan HIV dan kumulatif penderita HIV dan AIDS,
AIDS inilah yang seringkali menghasilkan provinsi D.I Yogyakarta menempati urutan
tindakan diskriminasi pada ODHA ke-14 dari 34 provinsi. Berdasarkan PKBI
(Ahwan, 2014) DIY secara kumulatif tahun 2015 kasus
HIV dan AIDS di Yogyakarta tercatat
6.212 orang. Secara kumulatif dari tahun mengatakan bahwa pengidap HIV dan
1993-2015 presentase infeksi HIV AIDS tempat tinggalnya harus di pisah
tertinggi dilaporkan pada kelompok umur dengan lingkungan masyarakat. Maka dari
20-29 tahun sebanyak 702 orang, itu peneliti tertarik untuk melakukan
sedangkan presentase AIDS tertinggi pada penelitian dengan judul ”Pengaruh
kelompok umur 30-39 tahun sebanyak 442 Pendidikan Kesehatan Cara Penularan HIV
orang. (Kemenkes RI, 2016) Dan AIDS terhadap Persepsi Pada Orang
Angka kejadian HIV di Daerah Dengan HIV dan AIDS (ODHA) di
Istimewa Yogyakarta sampai dengan tahun kelurahan Sosromenduran Kota
2015 adalah sebesar 3334 penderita. Yogyakarta.
Angka kejadian AIDS di D.I Yogyakarta Tujuan penelitian ini adalah untuk
sampai dengan tahun 2015 adalah sebesar mengetahui pengaruh pendidikan
1314 penderita. Wilayah yang menempati kesehatan tentang cara penularan HIV dan
posisi tertinggi untuk jumlah penderita AIDS terhadap persepsi pada Orang
HIV adalah di Kota Yogyakarta dengan dengan HIV dan AIDS di Kelurahan
jumlah penderita sebesar 775 orang dan Sosromenduran Kota Yogyakarta.
penderita AIDS sebanyak 231 orang Menggunakan metode Pre-
(Dinkes DIY, 2016) Eksperimen dengan rancangan Intect-
Menderita HIV dan AIDS ternyata Group Comparison. Jumlah sampel 50
tidak hanya menyebabkan masalah fisik responden dengan teknik pengambilan
oleh timbulnya berbagai macam penyakit sampel proportional Random Sampling.
(infeksi oportunistik), melainkan mereka Analisis data menggunakan uji non
juga harus menghadapi masalah sosial. parametrik dengan rumus Mann- Whitney.
Mereka diperlakukan berbeda oleh orang
lain, dalam pergaulannya dikucilkan oleh HASIL DAN PEMBAHASAN
teman-teman, bahkan oleh keluarga A. Analisis Univariat
sendiri. Mengidap HIV/AIDS di Indonesia Tabel 4.1. Karakteristik Umur Kelompok
masih dianggap aib, sehingga dapat Kontrol Responden di Kelurahan
menyebabkan tekanan psikologis terutama Sosromenduran.
pada penderitanya maupun pada keluarga Usia F %
30 tahun 1 4
dan lingkungan di sekeliling penderita
33 tahun 6 24
(Nursalam & Kurniawati, 2007). 35 tahun 7 28
Berdasarkan wawancara kepada 7 37 tahun 5 20
responden yang peneliti lakukan di 40 tahun 4 16
kelurahan Sosromenduran kota 42 tahun 2 8
Yogyakarta 4 diantaranya ibu rumah
tangga mereka mengatakan belum pernah Berdasarkan data tabel 4.1
mendapatkan pendidikan kesehatan diketahui bahwa umur responden sebagian
tentang cara penularan HIV dan AIDS dan besar berusia 35 tahun sebanyak 7 orang
berpendapat bahwa bergaul, tinggal (28%) dan paling sedikit berusia berusia
serumah, terkena air liur, menggunakan 30 tahun sebanyak 1 orang (4%).
alat makan dan menggunakan toilet
bergantian dengan pengidap HIV dan
AIDS bisa tertular, 3 orang diantaranya
Tabel 4.2. Karakteristik pendidikan Berdasarkan data tabel 4.1
Kelompok Kontrol Responden di diketahui bahwa pendidikan terakhir
Kelurahan Sosromenduran responden sebagian besar SMA sebanyak
Karakteristik Responden 13 orang (52%) dan paling sedikit yaitu
pendidikan
sarjana sebanyak 3 orang (12%)
F %
SD 3 12 Tabel 4.5 Distribusi Frekuensi persepsi
SMP 7 28 Tentang Cara Penularan HIV Dan AIDS
SMA 12 48 Pada Kelompok Kontrol Post-Test Di
SARJANA 3 12 Kelurahan Sosromenduran
Nilai Posttest
N F %
Berdasarkan data tabel 4.1
Baik 25 2 8
diketahui bahwa pendidikan terakhir Cukup Baik 22 88
responden sebagian besar SMA sebanyak Kurang Baik 1 4
12 orang (48%) dan paling sedikit yaitu
SD dan Sarjana sebanyak 3 orang (12%) Pada tabel 3.4 menunjukkan nilai
Tabel 4.3. Karakteristik Umur Kelompok posttest persepsi terhadap cara penularan
Eksperimen Responden di Kelurahan HIV dan AIDS pada kelompok kontrol
Sosromenduran
didapatkan hasil sebagian besar
Karakteristik Responden
mempunyai persepsi cukup baik sebanyak
Usia
F % 22 orang (88%) dan sebagian kecil orang
33 tahun 6 24 yang mempunyai persepsi baik yaitu 2
35 tahun 9 36 orang (8%) dan kurang baik yaitu 1 orang
36 tahun 1 4 (4%) untuk posttest.
37 tahun 4 16 Tabel 4.6 Distribusi Frekuensi persepsi
40 tahun 1 4 Pada Kelompok eksperimen Post-Test Di
41 tahun 2 8 Kelurahan Sosromenduran
42 tahun 1 4 Nilai Posttest
45 tahun 1 4 N F %
Baik 25 14 56
Berdasarkan data tabe; 4.2 diketahui Cukup Baik 11 44
bahwa umur responden pada responden Kurang Baik 0 0
sebagian besar terjadi pada usia 35 tahun
sebanyak 9 orang (36%) dan sebagian Pada tabel 3.4 menunjukkan nilai
kecil pada usia 42 tahun sebanyak 1 orang posttest persepsi terhadap cara penularan
(4%) dan 45 tahun sebanyak 1 orang (4%). HIV dan AIDS pada kelompok eksperimen
Tabel 4.4. Karakteristik pendidikan didapatkan hasil setelah diberikan
Kelompok Kontrol Responden di intervensi didapatkan hasil nilai persepsi
Kelurahan Sosromenduran yaitu untuk persepsi kurang baik yaitu
Karakteristik Responden tidak ada, sedangkan untuk persepsi baik
pendidikan
sebanyak 14 orang (56%) dan cukup baik
F %
SD 4 16 11 orang (44%).
SMP 5 20
SMA 13 52
SARJANA 3 12
B. Analisi Bivariat yang cenderung melakukan stigma atau
Tabel 4.7 Persepsi Tentang Cara diskriminasi pada ODHA. Penelitian
Penularan HIV Dan AIDS Pada Kelompok Hendrastuti, R (2014) dengan judul
Kontrol Dan Eksperimen Di Kelurahan pengaruh pendidikan kesehatan pada
Sosromenduran
remaja terhadap stigma tentang orang
N Mean Z Asymp.Sig.
dengan HIV dan AIDS (ODHA) di SMA
(2-tailed)
Eksperimen2 25 34,72-4,481 0,000 Sultan Agung tahun 2014 dengan hasil
Kontrol 25 16,28 penelitian pemberian pendidikan kesehatan
memberikan pengaruh pada remaja tetang
Pada tabel 3.4 menunjukkan nilai stigma pada ODHA dan didaptkan hasil
posttest persepsi terhadap cara penularan pda kelompok kontrol didaptkan nila p
HIV dan AIDS pada kelompok eksperimen value sebesar 0,500 dan kelompok
didapatkan hasil setelah diberikan intervensi sebesar 0,000 yang berarti
intervensi didapatkan hasil nilai persepsi adanya pendidikan kesehatan pada
yaitu untuk persepsi kurang baik yaitu kelompok intervensi pada kelompok
tidak ada dan untuk persepsi baik sebanyak eksperimen berpengaruh terhadap stigma
14 orang (56%) dan cukup baik 11 orang pada ODHA.
(44%). Dari hasil yang didapatkan berbeda Promosi kesehatan ditunjukan
dengan hasil persepsi pada kelompok untuk meningkatkan pengetahuan yang
kontrol hal ini dipengaruhi oleh diberikan benar dan komprehensif mengenai
intervensi atau perlakuan pada kelompok pencegahan penularan HIV dan
eksperimen yaitu pendidikan kesehatan menghilangkan stigma serta diskriminasi.
tentang HIV dan AIDS sehingga diperoleh Iklan layanan masyarakat, kampanye
persepsi yang lebih baik dibandingkan penggunaan kondom pada setiap hubungan
dengan kelompok kontrol. hasil penelitian seks beresiko penularan penyakit, promosi
didapatkan data bahwwa nilai Asymp. Sig. kesehatan bagi remaja dan dewasa muda,
(2-tailed) untuk persepsi kelompok peningkatan kapasitas dalam promosi
eksperimen dan kelompok kontrol sebesar pencegahan penyalahgunaan napza dan
0.000 untuk mengetahui hipotesis diterima penularan HIV kepada tenaga kesehatan,
atau ditolak maka besarnya nilai sig.(p) tenaga non kesehatan yang terlatih
dibandingkan dengan taraf kesalahan 5% (Depkes RI, 2014).
(0,05). Jika p> 0.05 maka hipotesis ditolak Persepsi negatif stigma terhadap
dan jika p<0.05 maka hipotesis diterima. ODHA adalah suatu sifat yang
Dari hasil penelitian didapatkkan nilai p menghubungkan seseorang yang terinfeksi
lebih kecil dari 0.05 (p<0.05) sehingga HIV dengan nilai-nilai negatif yang
hipotesis diterima atau ada pengaruh diberikan oleh mereka (masyarakat).
pendidikan kesehatan terhadap persepsi Stigma membuat ODHA diperlakukan
pada ODHA di Kelurahan Sosromenduran secara berbeda dengan orang lain.
Yogyakarta. Diskriminasi terkait HIV adalah suatu
Menurut penelitian Bhagavanthula, tindakan yang tidak adil pada seseorang
et al (2015) di India menyatakan bahwa yang secara nyata atau diduga mengidap
responden atau seseorang yang memiliki HIV (Shahuliyah, dkk 2015)
pengetahuan kurang akan menimbulkan Masyarakat mempunyai persepsi
sikap, persepsi dan pandangan negatif bahwa penyakit HIV dan AIDS adalah
penyakit berbahaya dan semua orang bulan tentang kesehatan dengan tema yang
rentan terkena HIV dan AIDS karena dapat berbeda-beda.
menyerang semua kelompok umur.
Dibandingkan penyakit yang lain HIV dan DAFTAR PUSTAKA
AIDS dipandang penyakit yang lebih berat Ahwan,Z. 2014. Stigma Dan Diskriminasi
karena belum ditemukan obat atau vaksin HIV& AIDS pada Orang Dengan
HIV Dan AIDS [ODHA]Di
yang dapat mencegah penularannya
Masyarakat Basis Anggota
(Ekawati, 2010). Nahdlatul Ulama’ [NU] Bangil
\[Studi kajian peran starategis
SIMPULAN Faith Based Organization [FBO]
Berdasarkan pada hasil penelitian dan dalam isu HIV]
pembahasan yang telah diuraikan pada bab http://jurnal.yudharta.ac.id/wp-
sebelumnya, maka kesimpulan dalam content/uploads/2014/11/11.pdf
Alfitri. Fatia, M. Dan Gusti, P,R. (2015).
penelitian ini adalah:
Studi Fenomenologi Pengalaman
1. Ada pengaruh pendidikan kesehatan Orang HIV/AIDS (ODHA) Dalam
tentang cara penularan HIV dan AIDS Mendapatkan Dukungan
terhadap persepsi pada ODHA yaitu p= Keluarga Di Yayasan Lantera
0,000<0,05 sehingga hipotesis diterima Minangkabau Support Padang,
atau ada pengaruh. Ners Jurnal Keperawatan.11 (1).
2. Ada perbedaan hasil tentang persepsi 22-31.
Bhagavathula, et al. 2015. A Cross
pada kelompok kontrol yang tidak
Sectional Study: The Knowledge,
diberikan intervensi dan kelompok Attitude, Perception,
ekserimen yang diberikan intervensi. Misconception And Views
(KAPMV) Of Adult Family
SARAN Members Of People Living With
Masyarakat khususnya di kelurahan Human Immune Virus-HIV
Acquired Immune Deficiency
Sosromenduran agar lebih aktif mencari
Syndrome-AIDS (PLWHA).
informasi tentang kesehatan terutama HIV Published:12 December 2015.http
dan AIDS pada sumber informasi yang s://springerplus.springeropen.com
benar dan tepat.. /articles/10.1186/s40064-015-
Bagi tenaga kesehatan di wilayah 1541-2
Kelurahan Sosromenduran hendaknya Ekawati, Komang, N. 2010. Persepsi Dan
memberikan informasi tentang kesehatan Sikap Masyarakat Hindu Bali
Terhadap Penyakit HIV/AIDS di
secara berkala terutama terkait HIV dan
Desa Sanur Kodya Denpasar
AIDS kususnya tentang cara penularan Bali.http://etd.repository.ugm.ac.i
HIV dan AIDS agar masyarakat memiliki d/index.php?mod=penelitian_deta
pengetahuan yang baik tentang cara il&sub=PenelitianDetail&act=vie
penularan HIV dan AIDS sehingga w&typ=html&buku_id=4898
masyarakat mempunyai persepsi atau Dinas Kesehatan Provinsi Daerah
pandangan yang baik terhadap ODHA Isteimewa Yogykarta tahun 2016.
Hendrastuti, R. 2014. Pengaruh
untuk mengurangi stigma dan diskriminasi
Pendidikan Kesehatan Pada
terhadap ODHA. Selain itu sebaiknya Remaja Terhadap Stigman
diadakan pendidikan kesehatan rutin stiap Tentang Orang Dengan HIV Dan
AIDS (ODHA) Di SMA Sultan
Agung Tahun 2014.
Kementrian Kesehatan RI 2012, Buku
Pedoman Penghapusan Stigma
Dan Diskriminasi Bagi Pengelola
Program Petugas Layanan
Kesehatan Dan Kader (Internet)
Jakarta:http://www.slideshare.net/
irenesusilo18/juknis-hivpedoman-
stigma-diskriminasi [diakses 5
januari 2017 jam 17:22]
Kementrian Kesehatan RI. 2016. Statistik
Kasus HIV/AIDS di Indonesia.
http://spiritia.or.id/Stats/stat2016.
pdf [di akses 23 November 2016]
Yusnita, Laela Erni 2012. Hapus Stigma
Dan Diskriminasi Pahami HIV &
AIDShttps://dinkeskebumen.word
press.com/2012/01/10/hapus-
stigma-dan-diskriminasi-pahami-
hiv-aids/ [diakses 5 januari 2017
jam 17.00]

Anda mungkin juga menyukai