Anda di halaman 1dari 32

KASUS KELOMPOK

ASUHAN KEPERAWATAN KASUS PADA TN.T


DENGAN DEABETES MELITUS

No. RM : 271063

Tanggal : 21-12-2019

Tempat : RSUD Kota Makassar

Ruang Perawatan Interna

I. DATA UMUM
1. Identitas Klien
Nama : Tn.T
Tempat/Tanggal Lahir : 05-02-1972
Status Perkawinan : Menikah
Pendidikan Terakhir : SMP
Umur : 47 tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Agama : Islam
Suku : Makassar
Pekerjaan : Wiraswasta
Alamat : Kapasa Baru
Telepon :-
Tanggal masuk RS : 21-12-2019
Ruangan : Perawatan Interna
Sumber info : Pasien
2. Penanggingjawab/pengantar
Nama : Ny. K
Umur : 46 tahun
Pekerjaan : IRT
Pendidikan terakhir : SMA

22
Hubungan dengan klien : Istri
Alamat : Kapasa Baru
II. RIWAYAT KESEHATAN SAAT INI
1. Keluhan utama : Lemas
2. Alasan Masuk Rumah Sakit : Pasien masuk di RS dengan keluhan sakit
kepala
3. Riwayat penyakit : Pasien mengatakan kepalanya pusing, pasien
mengatakan lemas dan bila berjalan kaki terasa
berat. Kaki sering merasa kesemutan,dan
kesulitan tidur.
4. DATA MEDIK
A. Dikirim oleh : IGD
B. Diagnosa medik
Saat masuk : DM TIPE II
Saat pengkajian : DM TIPE II
III.RIWAYAT KESEHATAN MASA LALU
1. Penyakit yang pernah dialami
Riwayat perawatan : Pasien pernah dirawat sebelumnya, pada tahun
2019 dengan diagnosa yang sama diabetes
melitus
Riwayat operasi : Pasien tidak pernah dioperasi
Riwayat pengobatan : Ada Konsumsi Obat
2. Riwayat alergi : Pasien tidak memiliki riwayat alergi
Riwayat Imunisasi : Imunisasi lengkap
IV. RIWAYAT PSIKO-SOSIO-SPIRITUAL
1. Pola koping :
Pasien mengatakan khawatir dengan penyakitnya, pasien adalah pribadi yang
terbuka dan selalu menceritakan masalahnya kepada keluarganya, pasien tidur
dengan keadaan kadang gelisah

23
2. Harapan pasien terhadap penyakitnya:
Pasien dan keluarga mengatakan bahwa pasien berharap agar penyakitnya
cepat di sembuhkan.
3. Faktor stressor :
Pasien stress dengan penyakitnya karena tidak kunjung sembuh
4. Konsep diri :
Pasien bertindak sebagai kepala keluarga
5. Pengetahuan pasien tentang penyakitnya :
Pasien mengetahui tentang makanan dan minuman pantangan bagi penderita
diabetes melitus
6. Adaptasi :
Pasien mengatakan sakit tidak dapat dihindari dari kehidupan manusia dan
mampu beradaptasi dengan baik
7. Hubungan dengan anggota keluarga :
Pasien mengatakan hubungannya dengan anggota keluarga yang lain cukup
harmonis, seperti klien sering menghubungi anggota keluarganya
8. Hubungan dengan masyarakat :
Pasien berhubungan baik dengan masyarakat sekitar (contoh : sering
mengikuti yasinan, arisan, dan kegiatan lainnya)
9. Perhatian terhadap lawan bicara :
Pasien melihat lawan bicaranya saat berbicara.
10. Aktifitas sosial :
Pasien selalu mengikuti kegiatan sosial seperti gotong royong.
11. Bahasa yang sering digunakan :
Pasien menggunakan bahasa Makassar dan bahasa indonesia
12. Keadaan lingkungan :
Pasien mengatakan keadaan lingkungan tempat tinggalnya tampak bersih dan
nyaman.
13. Kegiatan keagamaan/pola ibadah:
Pasienmengatakan sholat 5 waktu dan mengikuti yasinan sebelum sakit.

24
14. Keyakinan tentang kesehatan :
Pasien dan keluarga mengatakan bahwa ia merasa yakin jika penyakitnya
akan sembuh selama pasien melakukan perawatan rutin.
V. KEBUTUHAN DASAR / POLA KEBIASAAN SEHARI-HARI
1. Makan
Sebelum MRS : Frekuensi 3x/hari, pasien memakansemua makanan
yang berpantangan dengan penyakitnya (deabetes
melitus)
Setelah MRS :makan 3x/hari, teratur, diet rumah sakit, dan nafsu
makan baik, jenis diet 2100, bentuk makanan biasa via
oral, kebutuhan: E: 2100 P: 78,75gr ,L: 46,67gr , KH:
341,25gr
2. Minum
Sebelum MRS :Frekuensi 6-8 /hari, volume ±1500 cc tidak ada
pantangan
Setelah MRS : Keluarga pasien mengatakan pasien sering merasa
haus pasien minum sedikit-sedikit tapi sering. Ada
pantangan terhadap minuman yang manis.

3. Tidur
Sebelum MRS : pasien mengatakan tidur malam sekitar 5-7 jam
sedangkan siang kadang tidur kadang tidak, sekitar ±1
jam. Tidak ada kesulitan tidur
Setelah MRS : pasien mengatakan sulit tidur pada malam dan siang hari,
tidur malam sekitar jam 01.00-04.00 dan jam 11.00-05.00
jadi sekitar 4-6 jam, pasien sering merasa haus, Pasien
mengeluh tidak puas tidur, pasien mengeluh sering
terjaga.

25
4. Eliminasi fekal/BAB
Sebelum MRS : Frekuensi 1X /hari volume ±300 ml, konsistensi
padat, warna kuning kehitam-hitaman, bau khas tidak
ada kesulitan BAB
Setelah MRS : Saat dikaji pasien mengatakan BAB 2-3x sehari
5. Eliminasi urine/BAK
Sebelum MRS : Frekuensi 3-5X /hari, volume ±1000 ml, warna kuning
pekak, bau khas tidak ada kesulitan BAK
Setelah MRS : Frekuensi 6-7X /hari, volume ±1000 ml, warna kuning
pekak, bau khas tidak ada kesulitan BAK, pasien sering
BAK
6. Aktifitas dan latihan
Sebelum MRS : pasien mengatakan pekerjaannya sebagai wiraswasta.
Setelah MRS :pasienmengatakan kadang aktivitasnya dibantu
keluarga
7. Personal hygiene
Sebelum MRS : pasien mengatakan sebelum MRS, pasien biasa mandi
1-2 x sehari
Setelah MRS : Saat pengkajian pasien mengatakan pasien belum
mandi selama berada di RS dan hanya membersihkan
dirinya menggunakan perlak/ tisu basa
VI. PEMERIKSAAN FISIK
Hari, Minggu, tanggal 22-12-2019, jam 08.00 WITA
1. Keadaan umum
Kelemahan : pasien mengatakan badannya terasa lemah
Perubahan mood : pasien sering mengalami perubahan mood
Vital sign : TD 110/70 mmHg N : 78x/menitt, S : 36,1oC, P :
20x/menit
Tingkat kesadaran : Compos mentis
2. Head to toe
a) Kulit/integument

26
Inspeksi : Kulit pasien tampak kering, suhu 36,1oC tidak terdapat
pembengkakan,tidak tedapat kemerah-merahan
Palpasi :tekstur kulit pasien terasa sedikit kasar, turgor kulit pasien baik
b) Kepala dan rambut
Inspeksi :Bentuk kepala pasien simetris, tidak tampak adanya
pembengkakan, tidak ada lesi/luka, tidak ada perdarahan pada
kepala pasien, tidak terdapat massa/ benjolan, tampak rambut
pasien berwarna hitam dan putih, serta tampak bersih.
Palpasi : Tidak teraba adanya pembengkakan, rambut pasien kering, tidak
adanya fraktur/krepitasi pada tengkorak kepala pasien, tekstur
rambut pasien halus.
c) Kuku
Inspeksi : Kuku pasien tampak bersih
Palpasi : CPR < 2 detik
d) Mata/penglihatan
Inspeksi : Mata pasien tampak simetris, tidak tampak adanya massa,
cairan, pembengkakakn, tidak menggunakan alat bantu,
gerakan bola mata klien normal, otot-otot mata pasien bekerja
normal.
Palpasi : tidak terdapat nyeri tekan
e) Hidung/penghiduan
Inspeksi : Hidung pasien tampak simetris, tidak tampak adanya massa
atau pembengkakan serta tidak adanya lesi dan pendarahan
hidung/epistaksis.
Palpasi : Tidak adanya nyeri tekan saat dipalpasi pada daerah hidung
pasien, tidak teraba adanya massa dan kelainan pada hidung
klien. Pasien mencium bau dengan baik.
f) Mulut dan gigi
Inspeksi : Mulut dan gigi pasien tampak bersih, tampak tidak adanya
kelainan pada mulut seperti bibir sumbing, mulut pasien bersih,
bibir pasien tampak kering, tidak adanya stomatitis (perdarahan

27
gusi) pasien, tidak adanya bercak-bercak putih, serta tidak
menjamur, gigi klien bersih.
g) Leher
Inspeksi : Leher pasien tampak simetris, tidak adanya nodul, tidak adanya
pembengkakan, massa tidak ada, leher klien tampak tidak ada
kelainan, tidak ada pembengkakan vena jugularis
Palpasi : tidak teraba adanya pembesaran tiroid, tidak adanya
pembengkakan, serta tidak adanya nyeri tekan saat leher pasien
dilakukan palpasi.
h) Dada dan paru-paru
Inspeksi : Bentuk dada pasien simetris antara kiri dan kanan normal,
tampak tidak adanya jejas/luka, pasien tidak menggunakan
otot-otot bantu pernapasan saat bernapas, ekspansi dada pasien
tampak normal, pernapasan 20 X/permenit
Palpasi : Tidak teraba adanya fraktur iga, tidak adanya nyeri tekan, .
Auskultasi : Bunyi paru-paru saat diauskultasi adalah vesikuler dikedua
sisi dan tidak terdapat suara tambahan.
Perkusi : Terdengar bunyi sonor pada ICS 1-3 kiri dan ICS 1-4 kanan
batas paru dan hepar, pada ICS VI kanan dan batas jantung ICS
III kiri.
i) Abdomen
Inspeksi : Bentuk abdomen pasien tampak simetris, tidak ada
pembengkakan pada perut pasien, tidak ada massa, kemerahan,
dan tidak lesi atau luka
Auskultasi : suara peristaltic usus pasien normal,
Palpasi : tidak teraba adanya pembesaran hepar, serta tidak adanya nyeri
tekan.
Perkusi : Terdengar bunyi timpani pada abdomen sebelah kiri atas dan
bunyi pekak pada abdomen sebelah kanan.
j) Perineum dan genitalia

28
Inspeksi : Perineum dan genitalia pasien tampak bersih, tampak tidak ada
nyeri tekan atau pengeluaran massa
k) Ekstremitas atas dan bawah
Inspeksi : pasien tampak lemah menggerakkan ekstremitas atas dan
bawah
Palpasi : tidak teraba adanya pembengkakan/edema diekstremitas atas
dan bawah.
3. Pemeriksaan Diagnostik
a. Tanggal pemeriksaan : 22-12-2019
1) Laboratorium
Pada tanggal 22-12-2019 dilakukan pemeriksaankimia klinik dan
darah lengkap :
No. Pemeriksaan Hasil Nilai Normal

1 WBC 7,40 10^3/uL 4,00-11,00

2 Lym# L 10^3/uL 1,50-4,00

3 Mon% H 12,7 % 3.0 – 7.0

4 Eos% H 5,5 % 2.0 - 5.0

5 RBC L 2,87 10^6/uL 4.10 - 5.50

6 HGB L 7.8 /dL 12.0– 17.5

7 HCT L 24,8 % 35.0 - 52.0

8 MCHC L 31,6 g/dL 32.0 - 36.

9 GDP H 367mg/dL 60 – 126

10 GD 2 Jam PP H 386mg/dL 200

4. Penatalaksanaan medis/Terapi
a. Terpasang infuse (cairan Nacl) 20 tpm
b. Terapi obat injeksi
1. Injeksi Omeprazole1 ampul/IV/12 jam

29
2. Oral Sucralfat sirup 3x1
3. Injeksi Apidra Iu sc 3 x 10 Iv
4. Injeksi Lantus Iu sc 0-0-20 Iv
5. Oral Alprazolam 0,5 mg 0-0-1

KLASIFIKASI DATA
Data Subjektif Data Objektif
- Pasien mengeluh lemas - Gula darah puasa 242 mg/dl
- Pasien mengatakan letih dan lesuh - Gula darah 2 jam PP 276 mg/dl
- Pasien mengatakan merasa - Ku Lemah
mengantuk sepanjang hari - TTV
- Pasien mengatakan sulit tidur pada TD: 110/70 mmHg R: 20 x/m
malam dan siang hari karena sering N: 78 x/m SB: 36,1 oC
merasa haus - jenis diet 2100, bentuk makanan
- Pasien sering BAK biasa via oral, kebutuhan: E: 2100 P:
- Pasien mengeluh tidak puas tidur 78,75gr ,L: 46,67gr , KH: 341,25gr
- Pasien mengeluh sering terjaga - Hb : 7,5/dL
- Pasien mengatakan hawatir dengan - Pasien tampak gelisah
kondisi yang dihadapi - Pasien tampak susah tidur
- Pasien menatakan stress akibat - Setiap pengkajian dilakukan pasien
penyakitnya tak kunjung sembuh tampak mengantuk
- Tidur malam sekitar jam 01.00-04.00
dan jam 11.00-05.00 jadi sekitar4-6
jam

VII. ANALISA DATA

DATA FOKUS ETIOLOGI PROBLEM


DS : DM tipe II Ketidakstabil

30
- Pasien mengeluh lemas ↓ an Glukosa
- Pasien mengatakan letih dan jumlah selpankreas menurun Darah
lesuh ↓
- Pasien mengatakan merasa Resistensi insulin dan
mengantuk sepanjang hari penurunan sekresi insulin
DO : ↓
- Pasien tampak lemas Penumpukan glukosa dalam
- Gula darah puasa 242 mg/dl darah
- Gula darah 2 jam PP 276 mg/dl ↓
- TTV hiperglikemi
TD: 110/70 mmHg ↓
N: 78 x/m Ketidakstabilan kadar glukosa
- jenis diet 2100, bentuk darah
makanan biasa via oral,
kebutuhan: E: 2100 P:
78,75gr ,L: 46,67gr , KH:
341,25gr

DS : Gaya hidup, Usia, Riwayat Gangguan


- Pasien mengatakan sulit tidur keluarga DM, Pola makan Pola Tidur
pada malam dan siang hari ↓
karena sering merasa haus Resistensi insulin
- Pasien mengeluh tidak puas ↓
tidur DM Tipe II
- Pasien mengeluh sering ↓
terjaga Penggunaan glukosa
- Pasien sering BAK otot dan hati ↓

Produksi glukosa hati
DO :

- Pasen tampak susah tidur
Hiperglikemia

31
- Pasien tampak gelisah ↓
- Setiap pengkajian dilakukan Glukosuria
pasien tampak mengantuk ↓
- Tidur malam sekitar jam 01.00- Diuresis osmotik
04.00 dan jam 11.00-05.00 jadi ↓
sekitar 4-6 jam, Pada siang hari Poliuria
sulit tidur. ↓
- Hb : 7,8/dL
Kesulitan tidur
- TD : 100/70 mmHg
(gangguan pola tidur)
N : 78 x/m

DS : DM tipe II Ansietas
- Pasien mengatakan hawatir ↓
dengan kondisi yang dihadapi Penurunan glukagon
- Pasien mengatakan stress peningkatan insulin
akibat penyakitnya tak ↓
kunjung sembuh Peningkatan glikogenesis

DO :
hiperglikemi
- Ku lemah

- Pasien nampak gelisah
gelisah
- TD: 100/70 mmHg

- N: 78 x/m
Ansietas

32
VIII. PRIORITAS DIAGNOSA
1. Ketidakstabilan kadar glukosa darah berhubungan dengan resistensi insulin
2. Gangguan pola tidur berhubungan dengan kurangnya kontrol tidur
3. Ansietas berhubungan dengan krisis situasional
4.

33
IX. INTERVENSI

RENCANA
DIAGNOSA
Tujuan & KH Intervensi
1. Ketidakstabilan Tujuan : Manajemen hiperlikemia
kadar glukosa Setelah diberikan Observasi
darah asuhan 1. Monitor tanda dan gejala hiperlikemia
berhubungan keperawatan Terapeutik
dengan resistensi selama 3 x 24 jam 2. Memberikan asupan cairan oral
insulin ditandai diharapanglukosa 3. Memberikan makanan rendah gula
dengan darah pasien stabil Edukasi
DS : Kriteria Hasil : 4. Anjurkan kepatuhan terhadap diet dan
- Pasien mengeluh - sering olahraga
lemas mengantuk Penatalaksanaan
- Pasien mengatakan menurun 5. Penatalaksanaan pemberin cairan IV
letih dan lesuh - kadar glukosa Kolabirasi
- Pasien mengatakan membaik (gula 6. Kolaborasi pemberian insulin,jika
merasa mengantuk darah sewaktu perlu
sepanjang hari 160 mg/dl )
- pasien tampak
DO :
segar
- Pasien tampak
lemas
- Gula darah puasa
367 mg/dl
- Gula darah 2 jam
PP 386 mg/dl
- TTV
TD: 110/70 mmHg
N: 78 x/m
- jenis diet 2100,
bentuk makanan

34
biasa via oral,
kebutuhan: E: 2100
P: 78,75gr ,
L: 46,67gr , KH:
341,25gr

2. Gangguan pola Tujuan : Dukungan tidur


tidur berhubungan Setelah diberikan Observasi
dengan kurangnya asuhan 1. Identifikasi pola aktivitas dan tidur
kontrol tidur keperawatan
teraupetik
ditanda dengan selama 3 x 24 jam
2. Fasilitasi menghilangkan stres
DS : diharapan pasien
sebelum tidur
- Pasien dapat adekuatkan
3. Lakukan prosedur untuk
mengatakan sulit kualitas dan
meningkatakan kenyamanan
tidur pada malam kuantitas tidur
dan siang hari Kreteria Hasil : edukasi
karena sering - Keluhan sulit 4. Anjurkan menghindari makanan
merasa haus tidur menurun dan minuman yang mengganggu
- Pasien mengeluh - Keluhan sering tidur
tidak puas tidur terjaga 5. Anjurkan menepati kebiasaan
- Pasien mengeluh menurun waktu tidur
sering terjaga - Keluhan tidak
- Pasien sering puas tidur
BAK menurun

DO :
- Pasen tampak
susah tidur
- Pasien tampak
gelisah
- Setiap pengkajian
dilakukan pasien

35
tampak
mengantuk
- Tidur malam
sekitar jam 01.00-
04.00 dan jam
11.00-05.00 jadi
sekitar 4-6 jam,
Pada siang hari
sulit tidur.
- TD: 100/70
mmHg
- N: 78 x/

3. Ansietas Tujuan : Reduksi ansietas


berhubungan Setelah diberikan Observasi
dengan krisis asuhan 1. Monitor tanda- tanda ansietas
situasional keperawatan Terapeutik
ditandai dengan selama 2 x 24 jam 2. Ciptakan suasana terapeutik untuk
DS : diharapan ansietas menumbuhkan kepercayaan
- Pasien pasien teratasi 3. Pahami situasi yang membuat
mengatakan Kreteria Hasil : ansietas
hawatir dengan - perilaku gelisah 4. Gunakan pendekatan yang tenang
kondisi yang menurun dan meyakinkan
dihadapi - hawatir akibat 5. Berikan tehnik relaksasi nafas
- Pasien kondisi dalam
mengatakan stress menurun edukasi
akibat 6. informasikan mengenai diabetes
penyakitnya tak melitus dan jelaskan tentang
kunjung sembuh pengobatan
Kolaborasi
7. Kolaborasi pemberian obat
DO :

36
- Ku lemah penenang
- Pasien nampak
gelisah
- TD: 100/70
mmHg
- N: 78 x/m

37
IMPLEMENTASI HARI KE 1

Masalah Hari/Tanggal Jam Tindakan Evaluasi


Keperawatan
Ketidak Ahad 09.00 1. Memonitor tanda dan gejala hiperlikemia S:
stabilan kadar 22/12/2019 Hasil: - Pasien mengatakan lemah
glukosa darah - Pasien mengeluh lemas - Pasien mengatakan lemas
- Pasien menagatakan lemas - Pasien mengatakan merasa
- Pasien mengatakan merasa mengantuk sepanjang hari
mengantuk sepanjang hari O:
09.02 2. Memonitor asupan cairan oral - Pasien nampak lemas
Hasil: - Gula darah puasa 242 mg/Dl
- Pasien minum air putih 1 liter/hari - Gula darah 2 jam PP 276 mg/dL
09.04 3. Memberikan makanan rendah gula TD: 110/70 mmHg
Hasil: N: 78 x/m
- Pasien makan nasi putih, lauk, - jenis diet 2100, bentuk makanan
sayur 3x sehari dengan biasa via oral, kebutuhan: E:
perhitungan 2100 kalori 2100 P: 78,75gr ,L: 46,67gr ,
09.06 4. Menganjurkan kepatuhan terhadap diet KH: 341,25gr
Hasil: A: Masalah belum teratasi
- Pasien mengikuti anjuran perawat P: Lanjutkan intervensi

35
22
09.08 5. Penatalaksanaan pemberian cairan IV 1. Monitor tanda dan gejala
Hasil: hiperglikemia
- Pasien terpasang cairan NaCl 20 2. Berikan asupan cairan oral
Tpm / 8 jam 3. Berikan makanan rendah gula
6. Mengkolaborasi pemberian insulin,jika 4. Anjurkan kepatuhan terhadap
perlu diet
Hasil : 5. Penatalaksanaan pemberian
07.00 - Pasien di beri injeksi Apidra 10 cairan Iv
Iu/ sc 6. Kolaborasi pemberian insulin
12.00 - Pasien di beri injeksi Apidra 10
Iu/ sc
19.00 - Pasien di beri injeksi Apidra 10
Iu/ sc
22.00 - Pasien di beri injeksi Lantus 0-0-
20 Iu/sc

Gangguan Ahad 09.14 1. Mengidentifikasi pola aktivitas dan tidur S:


pola tidur 22/12/2019 Hasil: - Pasien mengatakan sulit tidur

36
- Pasien tidur malam sekitar jam pada malam dan siang hari
01.00-03.00 dan jam 11.00-13.00 karena sering merasa haus
jadi sekitar 2 jam - Pasien mengeluh tidak puas tidur
09.16 2. Memfasilitasi menghilangkan stress - Pasien mengeluh sering terjaga
sebelum tidur - Pasien sering BAK
Hasil: O:
- Pasien diajarkan berdzikir - Pasien nampak susah tidur
sebelum tidur - Pasien nampak gelisah
09.18 3. Melakukan prosedur untuk - Setiap pengkajian dilakukan
meningkatkan kenyamanan pasien tampak mengantuk
Hasil: - Pasien tidur malam sekitar jam
- Mengajarkan mengatur posisi 01.00-03.00 dan jam 11.00-
pasien senyaman mungkin 13.00 jadi sekitar 2 jam
09.20 4. Menganjurkan menghindari makanan - Hb 7,8/dL
dan minuman yang mengganggu tidur - TD: 100/70 mmHg
Hasil: - N: 80 x/m
- Pasien tidak mengkonsumsi kopi A: Masalah belum teratasi
09.22 dan teh, tidak makan banyak P: Lanjutkan intervensi
sebelum tidur 1. Mengidentifikasi pola aktifitas
5. Menganjurkan menepati kebiasaan dan tidur

37
waktu tidur 2. Memfasilitasi menghilangkan
Hasil: stres sebelum tidur
- Pasien dianjurkan tidur jam 22.00 3. Melakukan prosedur untuk
meningkatkan kenyamanan
4. Menganjurkan menhindari
makanan, minuman
mengganggu tidur
5. Menganjurkan menepati
kebiasaan waktu tidur
Ansietas Ahad 09.24 1. Memonitor tanda- tanda ansietas S:
22/12/2019 Hasil : - Pasien mengatakan sudah ridak
- Pasien mengtakan hawatir hawatir dengan kondisi yang
dengan kondisi yang dihadapi dihadapi
- Pasien mengatakan stress akibat O:
penyakitnya tak kunjung - Pasien nampak
sembuh - Pasien Nampak tidak tenang
- Pasien Nampak gelisah - TD: 120/70 mmHg R: 22 x/m
- Pasien Nampak tidak tenang N: 80 x/m SB: 36,5 oC
09.26 2. Menciptakan suasana terapeutik untuk
A: Masalah belum teratasi
menumbuhkan kepercayaan
P: Lanjutkan intervensi

38
Hasil : 1. Monitor tanda- tanda ansietas
- Menemani pasien, dengarkan 2. Ciptakan suasana terapeutik
apa yang mebuatnya cemas untuk menumbuhkan
dan dengarkan dengan kepercayaan
sepenuh hati 3. Berikan tehnik relaksasi nafas
09.28 3. Memberikan tehnik relaksasi nafas dalam
dalam 4. informasikan mengenai
Hasil : diabetes melitus dan jelaskan
- Pasien melakukan relaksasi tentang pengobatan
nafas dalam dengan cara tarik Kolaborasi
nafas lewat hidung tahan 3 Kolaborasi pemberian obat
detik kemudian dihembuskan penenang
lewat mulut
09.35 4. Menginformasikan mengenai diabetes
melitus dan jelaskan tentang
pengobatan
Hasil :
- Pasien mengetahui pengertian
DM, penyebab, tanda dan
gejala dan pengobatan yang

39
pasien jalani selama di RS
20.00 5. Mengkolaborasi pemberian obat
penenang
Hasil :
- Pasien diberi obat oral
Alprazolam 0,5 mg

40
IMPLEMENTASI HARI KE 2

Masalah Hari/Tanggal Jam Tindakan Evaluasi


Keperawatan
Ketidak Senin 09.00 1. Memantau tanda dan gejala hiperlikemia S:
stabilan kadar 23/12/2019 Hasil: - Pasien mengatakan lemah
glukosa darah - Pasien mengeluh lemas - Pasien mengatakan lemas
- Pasien menagatakan lemas - Pasien mengatakan merasa
- Pasien mengatakan merasa mengantuk sepanjang hari
mengantuk sepanjang hari - Pasien sering BAK
09.02 2. Memantau asupan cairan oral
O:
Hasil:
- Pasien Nampak lemas
- Pasien minum air putih 1,5
- Gula darah puasa 205 mg/Dl
liter/hari
- Gula darah 2 jam PP 238 mg/dL
09.04 3. Menanjurkan makanan rendah gula
TD: 110/70 mmHg
Hasil:
N: 80 x/m
- Pasien makan makanan dari
- jenis diet 2100, bentuk makanan
rumah sakit tanpa ada tambahan
biasa via oral, kebutuhan: E:
makanan manis dari luar RS
2100 P: 78,75gr ,L: 46,67gr ,
09.06 4. Menganjurkan kepatuhan terhadap diet
KH: 341,25gr
Hasil:

22
- Pasien tidak mengkonsumsi A: Masalah belum teratasi
makanan tinggi gula seperti kue P: Lanjutkan intervensi
dan minuman kemasan 1. Pantau tanda dan gejala
35
09.08 5. Penatalaksanaan pemberian cairan IV hiperglikemia
Hasil: 2. Anjurkan asupan cairan oral
- Pasien terpasang cairan NaCl 20 3. Anjurkan makanan rendah gula
Tpm / 8 jam 4. Anjurkan monitor kadar glukosa
6. Penatalaksanaan pemberian insulin, darah secara mandiri
Hasil : 5. Anjurkan kepatuhan terhadap
07.00 - Pasien di beri injeksi Apidra 10 diet
Iu/ sc 6. Penatalaksanaan pemberian
12.00 - Pasien di beri injeksi Apidra 10 cairan Iv
Iu/ sc 7. Penatalaksanaan pemberian
19.00 - Pasien di beri injeksi Apidra 10 insulin
Iu/ sc
22.00 - Pasien di beri injeksi Lantus 0-0-
20 Iu/sc

Gangguan Senin 09.14 1. Mengidentifikasi pola aktivitas dan tidur S:


pola tidur 23/12/2019 Hasil: - Pasien mengatakan sulit tidur

36
- Pasien tidur malam sekitar jam pada malam dan siang hari
00.00-05.00 (5 jam) karena sering merasa haus
09.16 2. Memfasilitasi menghilangkan stress - Pasien mengeluh tidak puas tidur
sebelum tidur - Pasien mengeluh sering terjaga
Hasil: O:
- Pasien didengarkan murotal surah - Pasien nampak susah tidur
Ar-rahman - Pasien nampak gelisah
09.18 3. Melakukan prosedur untuk meningkatkan - Setiap pengkajian dilakukan
kenyamanan pasien tampak mengantuk
Hasil: - Tidur malam sekitar jam 00.00-
- Membatasi jam kunjungan 05.00 (5 jam)
4. Menganjurkan menghindari makanan dan - Hb 7,8/dL
09.20 minuman yang mengganggu tidur - TD: 100/70 mmHg
Hasil: - N: 80 x/m
- Pasien tidak mengkonsumsi kopi A: Masalah belum teratasi
dan teh, tidak makan banyak P: Lanjutkan intervensi
09.22 sebelum tidur 1. Mengidentifikasi pola aktifitas
5. Menganjurkan menepati kebiasaan waktu dan tidur
tidur 2. Memfasilitasi menghilangkan
stres sebelum tidur

37
Hasil: Pasien dianjurkan tidur jam 3. Melakukan prosedur untuk
22.00 meningkatkan kenyamanan
4. Menganjurkan menhindari
makanan, minuman
mengganggu tidur
5. Menganjurkan menepati
kebiasaan waktu tidur
Ansietas Senin 09.24 1. Memantaur tanda- tanda ansietas S:
23/12/2019 Hasil : - Pasien mengatakan sudah tidak
- Pasien mengtakan hawatir hawatir dengan kondisi yang
dengan kondisi yang dihadapi dihadapi
- Pasien mengatakan stress akibat - Pasien mengatakan sudah tidak
penyakitnya tak kunjung stress
sembuh O:
- Pasien Nampak gelisah - Pasien nampak tenang
- Pasien Nampak tidak tenang - TD: 120/70 mmHg
- N: 80 x/m
2. Menciptakan suasana terapeutik untuk
09.26
menumbuhkan kepercayaan A: Masalah teratasi
Hasil : P: Hentikan intervensi
- Menemani pasien, dengarkan

38
apa yang mebuatnya cemas
dan dengarkan dengan
sepenuh hati
3. Menevaluasi tehnik relaksasi nafas
09.28 dalam
Hasil :
- Pasien melakukan relaksasi
nafas dalam secara mandiri
dengan cara tarik nafas lewat
hidung tahan 3 detik kemudian
dihembuskan lewat mulut
4. Mengevaluasi pengetahuan pasien
09.35 mengenai diabetes melitus dan
pengobatan yang dijalani
Hasil :
- Pasien dapat menjelaskan
pengertian DM, penyebab,
tanda dan gejala dan
pengobatan yang pasien jalani
selama di RS

39
20.00 5. Pentalaksanaan pemberian obat
penenang
Hasil :
- Pasien diberi obat oral
Alprazolam 0,5 mg

40
IMPLEMENTASI HARI KE 3

Masalah Hari/Tanggal Jam Tindakan Evaluasi


Keperawatan
Ketidakstabila Selasa 09.00 1. Mengevaluasi tanda dan gejala S:
n kadar 24/12/2019 hiperlikemia - Pasien mengatakan sudah tidak
glukosa darah Hasil: lemas
- Pasien tidak ada keluhan lemas, - Pasien mengatakan merasa
mengantuk, dan sering BAK mengantuk sepanjang hari
09.02 2. Mengevauasi asupan cairan oral berkurang
Hasil: O:
- Pasien minum air putih 1,5 - Pasien tampak segar
liter/hari - Gula darah puasa 160 mg/dL
09.04 3. Mengevaluasi kepatuhan terhadap diet TD: 120/80 mmHg
Hasil: N: 80 x/m
- Pasien tidak mengkonsumsi
A: Masalah teratasi
makanan tinggi gula seperti kue
P: Hentikan intervensi
dan minuman kemasan
09.06 4. Penatalaksanaan pemberian cairan IV 35
Hasil:
- Pasien di aff infuse karena rencana

22
pulang
12.00 5. Edukasi menggunakan insulin
Hasil :
- Pasien dapat melakukan suntikan
insulin Apidra 8 Iu/ sc secara
mandiri

Gangguan 09.14 1. Mengevaluasi pola aktivitas dan tidur S:


pola tidur Hasil: - Pasien mengatakan sudah tidak
- Pasien tidur malam sekitar jam sulit tidur
22.00-05.00 ( 7 jam) - Pasien mengatakan tidur terasa
09.16 2. Mengevaluasi cara menghilangkan stress puas
sebelum tidur - Pasien mengatakan tidur
Hasil: nyenyak
- Pasien dapat menghilangkan stress O:
sebelum tidur secara mandiri - Pasien tidak susah tidur
dengan cara berdzikir dan - Pasien nampak tenang
mendengarkan murotal - Tidur malam sekitar jam 22.00-
05.00 (7 jam)
09.18 3. Mengevaluasi prosedur untuk - TD: 120/80 mmHg
- N: 80 x/m

36
meningkatkan kenyamanan A: Masalah teratasi
Hasil: P: Hentikan intervensi
09.20 - Membatasi jam kunjungan
4. Mengevaluasi makanan dan minuman
yang mengganggu tidur
Hasil:
- Pasien tidak mengkonsumsi kopi
dan teh, tidak makan banyak
09.22 sebelum tidur
5. Mengevaluasi menepati kebiasaan waktu
tidur
Hasil: Pasien tidur jam 22.00

37
22

Anda mungkin juga menyukai