Anda di halaman 1dari 10

PROSIDING

PENELITIAN DOSEN PEMULA

MEMAHAMI STIGMA DAN STIGMANISASI KELUARGA


TERHADAP PENDERITA HIV-AIDS (ODHA) DI SUMATERA BARAT DENGAN
PENDEKATAN KUALITATIF MELALUI STRAUSSIAN GROUNDED THEORY

Tahun ke 1 dari rencana 1 tahun

NAMA KETUA : Ns. Nonong Tri Senja.M.Kep


NO.NIDN : 102118602

NAMA ANGGOTA TIM : Elidawati.SKM.MM


NO. NIDN : 1015046801

STIKes NAN TONGGA LUBUK ALUNG


TAHUN 2018

MEMAHAMI STIGMA DAN STIGMANISASI KELUARGA

1
TERHADAP PENDERITA HIV-AIDS (ODHA) DI SUMATERA BARAT DENGAN
PENDEKATAN KUALITATIF MELALUI STRAUSSIAN GROUNDED THEORY

Nonong
Elidawati
STIKES Nan Tongga Lubuk Alung
Amira.esti@yahoo.co.id

ABSTRAK: HIV-AIDS menimbulkan efek psikologis yang berat bagi keluarga


penderita atau ODHA dalam melihat diri mereka sendiri dan atau orang lain. HIV-AIDS yang
dialami seseorang menimbulkan banyak konsekuensi psikologis. Stigma berkembang melalui
internalisasi oleh para ODHA dengan persepsi negatif tentang diri mereka sendiri dan
bagaimana mereka menempatkan dir dalam perspektif atau pandangan negative oleh orang
lain terhadap mereka . tujuan penelitian ini adalah untuk memahami bagaimana stigma dan
stigmatisasi diantara penderita HIV-AIDS dalam kehidupan sehari hari mereka. Tujuan
penelitian ini adalah Memahami stigma dan Stigmanisasi keluarga dengan penderita HIV-
AIDS (ODHA) di Sumatera Barat dengan pendekatan kualitatif melalui Straussian Grounded
Theory Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan Straussian
grounded theory. Dilakuakan pada 2 s/d 15 Juli 2018Metode pengumpulan data dalam
penelitian adalah wawancara semi-struktur, dokumen review dan catatan lapangan. Metode
analisa data mengikuti langkah-langkah Strauss dan Corbin data analisis: open coding, axial
coding, selective coding. Hasil Penelitian menemukan lima kategori yaitu: Denail. Harga diri
rendah, isolasi sosial, ketakutan dan support system. Kategori-kategori tersebut membentuk
suatu Teori dan pemahaman mendalam tentang stigma keluarga dengan penderita HIV-AIDS
(ODHA). Hasil penelitian dapat dijadikan sebagai dasar bagi para petugas kesehatan
khususnya dalam memberikan pelayanan, pendidikan dan penelitian keperawatan. Hasil
penelitian juga memiliki dampak buat para keluarga, masyarakat, tenaga kesehatan di
masyarakat serta pihak terkait lainnya dalam upaya penangulangan stigmatisasi terhadap
penderita HIV-AIDS (ODHA).
.
Kata kunci : Stigma, stigmanisasi, keluarga penderita hiv-aids (odha)

PENDAHULUAN

2
Human Immunodeficiency Virus - Jumlah kasus HIV tertinggi yaitu DKI
Acquired Immune Deficiency Syndrome Jakarta (38.464 kasus), terendah Sulawesi
(HIV-AIDS) merupakan masalah Barat (36 kasus) dan Sumatera Barat
kesehatan global karena penyakit ini (1.136 kasus) menempati urutan ke 20.
berkembang secara pandemik. Masalah- Faktor risiko penularan HIV tertinggi
masalah terkait HIV-AIDS adalah mulai adalah hubungan seks tidak aman pada
dari penularan, dampak dan sampai heteroseksual (46, 2 persen) penggunaan
penanggulangannya, merupakan problem jarum suntik tidak steril pada Penasun (3, 4
yang sangat kompleks. Departemen persen), dan LSL (Lelaki sesama Lelaki)
Kesehatan Republik Indonesia (Depkes RI, (24,4 persen). Sementara AIDS kelompok
2015) menyatakan bahwa penularan HIV- umur, persentase tertinggi pada usia 20-29
AIDS saat ini tidak hanya terbatas pada tahun (32,0 persen), 30-39 tahun (29,4
orang-orang yang dekat dengan seks bebas persen), 40-49 tahun (11,8 persen), 50-59
atau obat-obat terlarang, tetapi dapat tahun (3,9 persen) kemudian 15-19 tahun
mengenai siapa saja, termasuk ibu rumah (3 persen). Sedangkan korban meninggal
tangga, anak-anak bahkan petugas terinfeksi HIV-AIDS hingga 2015
kesehatan. mencapai 156 orang. Di Sumatera Barat
kota padang menempati urutan pertama
Permasalahan HIV-AIDS ini telah menjadi kasus HIV-AIDS sebanyak 488 orang
epidemi di seluruh dunia. Menurut United disusul dengan Bukittinggi sebanyak 171
Nations Programme on HIV/AIDS orang, Bukittinggi menjadi daerah dengan
(UNAIDS), pada tahun 2013 diperkirakan kepadatan temuan tertinggi.
jumlah kasus HIV-AIDS secara global
mencapai 34 juta jiwa dengan jumlah Diagnosa HIV-AIDS kerap kali
kematian akibat AIDS 1,7 juta jiwa. membawa ketakutan dalam diri ODHA
Sepanjang tahun 2012, jumlah kasus dan keluarga. Penelitian Arriza dkk (2011)
baru mencapa mencapai 2, 5 juta orang. menemukan bahwa reaksi ODHA ketika
Penderita HIV-AIDS terbanyak ditemukan pertama kali didiagnosa positif adalah
di bagian dunia Afrika dengan 22,9 juta kebingungan, terkejut (shock), kecemasan,
jiwa terinfeksi HIV-AIDS dan kurang dan penyangkalan mengenai diagnosa
lebih 1,9 juta jiwa infeksi baru sepanjang tersebut. Reaksi berikutnya yang terjadi
tahun 2012 (kurang lebih 70% dari adalah isolasi atau menarik diri dari
populasi terinfeksi HIV). Posisi kedua lingkungan. Hal ini biasanya terjadi karena
adalah Asia Selatan dan Asia Tenggara kecemasan akan stigma dan diskriminasi
dengan perkiraan 4 juta jiwa terinfeksi dari masyarakat kepada mereka. Mereka
HIV-AIDS dan jumlah penderita baru merasa terintimidasi dengan lingkungan
sepanjang tahun 2012 adalah 270.00 jiwa sekitarnya dan merasa mendapatkan
(UNAIDS, 2013). Organisasi Kesehatan penghakiman akibat status HIV mereka.
Dunia (WHO) didatanya bahwa terdapat Orang Dengan HIV-AIDS (ODHA) adalah
36,9 juta orang yang terinfeksi virus HIV sebutan bagi mereka yang secara positif
termasuk 2,6 juta anak-anak. Selama 15 didiagnosa terinfeksi HIV. Belum adanya
tahun terakhir, diperkirakan terinfeksi 2 obat untuk menyembuhkan mereka
juta orang remaja dan kaum muda yang menjadi suatu ketakutan akan ancaman
meninggal dunia karena HIV-AIDS, kematian. Tingginya stigma masyarakat
meninggkat tiga kali lipat (WHO, 2015). terhadap penderita HIV-AIDS
menyebabkan banyak perlakuan
Di Indonesia sejak tahun 2005 sampai diskriminatif baik dalam hal pekerjaan,
September 2015, terdapat kasus HIV perawatan, pengobatan, pendidikan
sebanyak 184.929 yang didapat dari maupun dalam hal lainnya (Djoerban,
laporan layanan konseling dan tes HIV. 2000). Menurut Caplin (2004) stigma

3
adalah satu cacat atau cela pada karakter Stigma berkembang melalui internalisasi
seseorang. oleh ODHA dengan persepsi negatif
tentang diri mereka sendiri. Stigma yang
Hal ini sesuai dengan hasil penelitian dihubungkan dengan penyakit
Siregar (2012) di salah satu desa di menimbulkan efek psikologi yang berat
kecamatan Tanjung Morawa menunjukkan tentang bagaimana ODHA melihat diri
bahwa stigma terhadap ODHA mereka sendiri. Hal ini bisa mendorong
berpengaruh terhadap penerimaan terjadinya depresi, kurangnya
masyarakat atas keberadaan ODHA. penghargaan diri, dan keputusasaan.
Masyarakat masih memandang penderita Stigma juga menghambat upaya
HIV orang yang perlu dihindari, karena pencegahan dengan membuat orang takut
masyarakat mengangap mereka yang untuk mengetahui apakah mereka
terinfeksi akan menularkan penyakitya ke terinfeksi atau tidak, atau bisa pula
pada orang lain. Masyarakat takut dan menyebabkan mereka yang telah terinfeksi
pada akhirnya mengucilkan penderita HIV, meneruskan praktek seksual yang tidak
masyarakat berfikir bahwa penyakit HIV aman karena takut orang-orang akan
adalah penyakit yang sangat ditakuiti, curiga terhadap status HIV-AIDS
sangat menular dan sangat mematikan mereka. HIV-AIDS yang dialami seoarang
(Waluyo, dkk., 2007). menimbulkan banyak konsekuensi
Psikologis yang mana ini merupakan salah
Ada dua sikap yang bisa muncul dari satu sasaran perawat jiwa untuk itu perlu
keluarga terhadap individu yang dengan adanya penelitian tentang memahami
HIV-AIDS, yaitu menerima atau menolak. Stigma keluarga dengan penderita HIV-
Secara normatif, sebagian besar orang AIDS. Masalah yang dikaji dalam
tentunya menyatakan telah menerima penelitian ini adalah untuk memahami
keberadaan mereka, sebab bagaimanapun bagaimana stigma dan stigmatisasi
mereka telah ditakdirkan menjadi bagian diantara keluarga terhadap penderita
dari keluarga. Namun pada kenyataannya, gangguan HIV-AIDS di Sumatera Barat
respon”penerimaan” masing-masing dengan pendekatan kualitatif melalui
individu tidaklah selalu sama. Respon Straussian Grounded Theory.
inilah yang menjelaskan apakah mereka
telah benar-benar menerima atau METODE PENELITIAN
sebenarnya melakukan penolakan, dengan Dalam penelitian ini penelitian dengan
cara dan perlakukan tertentu yang metode kualitatif peneliti menggunakan
menjelaskan tentang bagaimana pola pendekatan Straussian (Strauss and
sebuah keluarga untuk dapat Corbin) grounded theory, berguna untuk
menyesuaikan diri dengan keberadaan menjawab pertanyaan-pertanyaan
individu yang berbeda tersebut. Sehingga penelitian dan tujuan dalam paradigma
jika keluarga sudah sampai pada tahap teori kritis (critical theory) Guba dan
pasrah menggangap sebuah beban maka Lincoln (1994, 2005), dan lebih tepatnya
pengasingan atau pasung menjadi pilihan adalah berasal dari perspektif post modern
dari keluarga. Sejalan dengan penelitian (postmodern perspective).
yang dilakukan oleh Wiwin (2011) sikap
dan respon keluarga dengan PENGUMPULAN DATA
keterbelakangan mental tergantung Setelah peneliti memberikan suart
kesiapan keluarga dalam menerima, persetujuan penelitian peneliti melakukan
sehingga persepsi yang muncul pun Pengumpulan data dilakukan dengan lebih
berbeda. dari satu metode pengumpulan data
(multiple methods). Dalam Penelitian ini,
wawancara semi terstruktur adalah salah

4
satu metode pengumpulan data. Review 7 Tinggal Anak Ps.1, Ps.5
dokumen juga merupakan metode Bersama Kandung
pengumpulan data Penelitian. Metode Anak dan Ps.2, Ps.10
pengumpulan data lainnya adalah catatan istri
lapangan (field notes). Istri Ps.4, Ps.6
Nenek dan Ps.7
HASIL DAN PEMBAHASAN Kakek
Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal Kakak Ps.9
dari tangal 2 Juli s/d 15 Juli 2018 Peneliti Kandung
menemukan hasil bahwa Karakteristik Anak dan Ps.11
Partisipan Dalam proses pengumpulan data cucu
peneliti telah melakukan wawancara untuk Anak dan Ps.12
mendapatkan data setiap partisipan yang cucu
diteliti. Adapun gambaran karakteristik anak Ps.13
partisipan tersebut adalah sebagi berikut: Suami dan Ps.8, Ps.14,
anak Ps,15
N KARAKTERI SUB KODE
O STIK KARAKTERI PARTISIPAN 5 Pendidikan SMA Ps.1, Ps.4,
STIK Ps.5, Ps.8,
PARTISIPAN Ps.9, Ps.10,
1 Jenis Laki-Laki Ps.3, Ps.4, Ps.14
Kelamin Ps.6, Ps.7, SMP Ps.2.Ps.3.Ps.
Ps.9, Ps.10, 6.Ps
Ps.12, Ps.13, 11.Ps.12.Ps.
Perempuan Ps.1, Ps.2, 13
Ps.5, Ps.8, SD Ps.7
Ps.11, Ps.14,
Ps.15 Hasil Analisis Kategori – Kategori
2 Umur 38 Tahun Ps.5 Hasil proses analisa telah
40 Tahun Ps.6, Ps.7 menemukan beberapa kategori utama yang
43 Tahun Ps.15 menjadi faktor utama yang mempengaruhi
44 Tahun Ps.14 konsep stigma keluarga penderita
45 Tahun Ps.12 HIV_AIDS di sumatera barat. Berikut ini
50 Tahun Ps.2 adalah kategori – kategori yang muncul
54 Tahun Ps.1 dari hasil analisa data. Kategori–kategori
55 Tahun Ps.11 tersebut saling terkait dengan stigma pada
56 Tahun Ps.13 keluarga penderita HIV-AIDS. Adapun
58 Tahun Ps.9 kategori kategori tersebut adalah: Denail,
60 Tahun Ps. 3 harga diri rendah, isolasi sosial, ketakutan.
66 Tahun Ps. 10 Support System (sistem pendukung).
72 tahun Ps. 8 DAFTAR PUSTAKA
3 Pekerjaan Wiraswasta Ps.1, Ps.3, Abdullah, A. F. (2008). Membangun
Ps.4, Ps.5, Positive Thinking Secara Islam.
Ps.6, Ps.7, Gema Insani: Jakarta
Ps.8, Ahmedani, B.K. (2011). Mental Health
Ps.9,Ps.10 Stigma: Society, Individuals, &
IRT Ps.2, Ps.14, the Profession.Journal of Social
Ps.15 Work Values & Ethics, 8, 2.
Swasta Ps.13.Ps 12 Amalia, L. (2010). Mental health illness:
Who cares? Jogyakarta Indonesia:

5
School of Medicine Gadjah Mada analysis. London: Sage
University. Publications.
Aminatun, S. (2003), “Pengkajian tentang Corrigan, P.W. & Watson, A.C. (2002).
Wawasan Masyarakat dalam The paradox of self-stigma &
Penanggulangan Masalah mental illness. Clinical
AIDS”, Yogyakarta: Departemen Psychology Science & Practice,
Sosial RI. 9, 35.
Asmauryanah, R. (2014). Pencegahan Creswell, J.W. (1998). Qualitative inquiry
Penularan HIV Dari Ibu Ke Bayi & research design: Choosing
Di Puskesmas Jumpandang Baru among five traditions. Thousand
Makassar.Bagian Epidemiologi Oaks, CA: Sage Publications.
Fakultas Kesehatan Masyarakat Creswell, J.W. (2009). Research design.
Universitas Hasanuddin Tesis. Qualitative, quantitative & mixed
Makassar: Universitas methods approaches. Thousand
Hasanuddin Oaks, CA: Sage.
Bappeda Provinsi Sumatera Barat, (2014). Depkes RI. (2015). Statistik Kasus
Kejadian Pelaksanaan Jalan HIV/AIDS di Indonesia, Dirjen
RPJMD Provinsi Sumatera Barat PPM & PL Depkes RI, Jakarta
tahun 2015-2020. Daulima, N.H.C. (2014). Proses
Baron, R.A dan Byrne, D. (200)Psikologi pengambilan keputusan tindakan
Sosial. Jilid 1. Edisi 10. Alih Bah pasung oleh keluarga terhadap
asa: Ratna Juwita, dkk. Erlangga: klien gangguan jiwa. Unpublished
Jakarta Doctoral Dissertation. Jakarta:
Fakultas Ilmu Keperawatan
Burgoyne, R. W. (2005). Menjelajahi arah Universitas Indonesia
sebab-akibat antara dukungan Denzin N.K. & Lincoln Y.S. (eds.) (2000).
sosial dan hasil klinis untuk HIV- Handbook of
positif dewasa dalam konteks QualitativeResearch. Thousand
terapi antiretroviral yang sangat Oaks, CA: Sage Publications.
aktif Peduli AIDS Denzin, N.K., & Lincoln, Y.S. (2005). The
Castro et all discipline and practice of
(1998). Understanding and Addre qualitative research. In The Sage
ssing AIDS-Related Stigma: Fro Handbook of Qualitative
m Research (Denzin, N. and
Anthropological Theory to Clinic Lincoln, Y. eds.). Thousand Oaks
al Practice in Haiti. American Jou CA: Sage Publications.
rnal of Publi Health 95(1):53 Dinkes Provinsi Sumbar, (2015). Review
59. Hasil Pelaksanaan Program
Chaplin. J.P. (2004). Kamus Lengkap Kesehatan Prov. Sumbar tahun
Psikolog, penerjemah Kartini, 2011-2015 dan Rencana Program
Kartono, Jakarta: Raya Grafindo tahun 2015-2020
Persada Djoerban, Zubairi. (2000). Epidemiologi
Charmaz, K. (1995). Between positivism AIDS dalam Membidik AIDS,
& postmodernism: implications Ikhtiar Memahami HIV dan
for methods, Studies in Symbolic ODHA, Yogyakarta: Galang
Interaction, 17, 43-72. Press.
Charmaz, K. (2006). Constructing Doengoes, M.E, Moorhause, M.F & Murr,
Grounded Theory. A practical A.C. (2007). Nursing Diagnosis
guide through qualitative Manual: Planning
Individualizing, and

6
Documenting Car, Philadelphia. Approach: A Comparison of
Davis Company. Glaser and Strauss. International
Doyle, K., & Cruickshank, M. (2012). Journal of Nursing Studies, 41
Stereotyping stigma: (2), 141-150.
undergraduate health students’ Hermawati. (2011). Hubungan Persepsi
perception at handover. Journal ODHA terhadap Stigma HIV-
of Nursing Education, 51(5), 1-7. AIDS Masyarakat dengan
Falk, G. (2001). Stigma: How We Treat Interaksi Sosial Pada ODHA.
Outsiders. New York: Prometheus Herek (1990) HIV Related Stigma and
Books. Knowledge in the United States :
Fredriksson J. & Canabus A. (2004) Prevalence and trends. American
HIV/AIDS Stigma & Journal of Public Health. 2002;92
Discrimination: Attitudes towards Herek, G. M. and Capitanio, J. P. (1999).
HIV & AIDS. (Edited by Jenni "AIDS stigma and sexual
and Annabel). Philadelphia: prejudice" (PDF). Am. Behav,
Saunders Scientist. Diperoleh dari
Friedman, M.M., Bowden,R.V & Jones, http://psychology.ucdavis.edu/rain
G.E. (2010). Buku Ajar bow/html/abs99_sp.pdf. tanggal
Keperawatan Keluarga Riset, 22 Juni 2011
Teori dan Praktik. Edisi5.EGC: Jawetz, E., Melnick J.L., Adelberg, E.A.
Jakarta. (1995). Mikrobiologi Kedokteran,
Gallant, J. (2010). 100 Tanya Jawab Jakarta: Penerbit Buku
Mengenai HIV dan AIDS, Kedokteran EGC, 592-606.
Jakarta: PT Indeks. Jones, C.P. (1987). Stigma: Tattooing and
Glaser, B., & Strauss, A. (1967). The branding in Graeco-Roman
discovery of grounded theory: antiquity, Journal of Roman
Strategies for qualitative Studies, 77, 139-155.
research. Chicago: Aldine Joubish, M.F., Khurram, M.A., Ahmed, A.,
Goffman, E. (1961). Asylums: Essays on Fatima, S.T., & Haider, K. (2011).
the Social Situationof Mental Paradigma and Characteristics of
Patients and Other Inmates. New a Good Qualitative Research.
York: DoubledayAnchor. World Applied Sciences Journal 12
Goffman, E. (1963). Stigma: Notes on the (11), 2082-2087.
management of spoiled identity.
New Jersey: Prentice-Hall; Juliansyah (2009). Stigma Penderita
Englewood Cliffs. Gangguan Jiwa. Pontianak,
Green, C.W., Setyowati, H. (2004). Terapi Kalimantan Barat: Pontianak
Alternatif. Jakarta: Yayasan Post.
Spiritia. Jurnal kesehatan masyarakat
Hawari, D. (2001). Pendekatan Holistik http://journal.unnes.ac.id/nju/index.php/ke
Pada Gangguan Jiwa Skizofrenia. mas
Jakarta Indonesia:Gaya Baru Kamila, Naila., Siwiendrayanti, Arum.
(2010). Persepsi Orang dengan
Heardman. (1990). Apa Itu Dukungan HIV/AIDS Terhadap Peran
Sosial, (Online), (ht tp://www. Kelompok Dukungan Sebaya.
masbow.com/2009/08/apa-itu- Jurnal Kesehatan Masyarakat,
dukungan-sosial.html), diakses 22 Universitas Negeri Semarang 6
April 2016 (1) (2010): 36-43
Heath, H. & Cowley, S. (2004). Khoiriah Isni (2015). dukungan keluarga,
‘Developing a Grounded Theory dukungan petugas kesehatan,

7
danperilaku ibu hiv dalam HIV/AIDS di Kota Yogyakarta.
pencegahan penularan hiv/aidske Universitas Gadjah Mad
bayi Lincoln, Y. & Guba, E. (1985).
Kleinman, A., &Hall-Clifford, R. (2009). Naturalistic inquiry. Newbury
Stigma: a social, cultural and Park, CA: Sage.
moral process. Journal of Link, B.G & Phelan, J.C. (2001).
Epidemiology and Community Conceptualizing stigma. Annual
Health, 63,418-419. Review of Sociology, 27, 363-385.
Kristina. (2005). Pengaruh Pendidikan Mahendra VS, et al. (2006) Reducing
Kesehatan tentang HIV/AIDS stigma and discriminationin
terhadap Pengetahuan dan Sikap hospital : positive findings from
Siswa/I Mengenai stigma Pada India. Horizons Research
Orang Dengan HIV/AIDS Summary.
(ODHA). Di SMU Imanuel Mallory, C. Miles, M.S. Davis, D.H.
Samarinda. Surabaya: PSIK FK (2002). Reciprocity and retaining
Unair. African American women with
Kubler- Ross, E. (2005). On grief and HIV in research. W.B. Saunders
greiving: finding the meaning of Company
grief through the five stages of Moleong, L.J. (2005). Metode Penelitian
loss. Kualitatif. Bandung: PT. Remaja
http://proquest.umi.com/pqdweb Rosda Karya. Mumpuni L (2001).
diakses tanggal 28 April 2015. Perilaku sosial penderita
Komisi Penanggulangan AIDS (KPA). HIV/AIDS dalam menghadapi
(2015). Judul Laporan Situasi reaksi masyarakaat diperoleh dari
Perkembangan HIV/AIDS di http://www.lontar.ui.ac.id/opac/th
Indonesia emes/libri2/detail.jsp?
(2015). Diakses di id=106547&lok si =lokal tanggal
http://www.aids 19 Januari 2011
indonesia.or.id/list/7/ Laporan- Nursalam. (2005). Model Asuhan
Menkes. diakses 18 Agustus Keperawatan Pada Pasien HIV AIDS.
2015. Surabaya
Legiati, T. (2012). Perilaku Ibu Hamil Oktarinda. (2006). Stigmatisasi,
untuk Tes HIV di Kelurahan diskriminasi, dan ketidaksetaraan
Bandarharjo dan Tanjung Mas gender pada DHA perempuan:
Kota Semarang. Jurnal Promosi study life history pada perempuan
Kesehatan Indonesia, 7(2) yang terpapar HIV/AIDS di
Lestari, W. & Wardhani, Y.F. (2014). Jakarta. diperoleh dari
Stigma & Penanganan Penderita http://www.lontar.ui.ac.id/opac/th
Gangguan Jiwa Berat Yang emes/libri2/detail.jsp?
Dipasung (Stigma & id=106547&lokasi =lokal tanggal
Management on People with 19 Januari 2011
Severe Mental Disorders with O’Neill et al. (2003). A clinical guide to
Pasung), Surabaya: Pusat supportive and palliative care for
Humaniora, Kebijakan Kesehatan HIV/AIDS. USA: Department of
dan Pemberdayaan Masyarakat, Health and Human Services
Badan Litbang Kemenkes RI. Orford, J. (1992). Community Psychology:
Lina, RK. (2008). Upaya Pencegahan Theory and practiceI. New York:
Transmisi dari Ibu ke Anak pada John Wiley and Sons, Ltd.
Ibu Rumah Tangga Penderita

8
Paillé, P. (1994). L’analyse par théorisation Schultz dan Videback. 1998. Manual
ancrée, Cahiers de recherche Psychiatric Nursing Care Plan.
sociologique, 23,147-181. 5th edition. Lippincott- Raven
Pertiwi, HW., 2013, Faktor-faktor yang Publisher: Philadelphia
Berhubungan dengan Frekuensi Sheridan & Radmacher. (1992). Health
Kehadiran Lanjut Usia di Psychology: Challenging The
Posyandu Lansia, Jurnal Ilmiah Biomedical Model, Singapore:
Kebidanan, 4 (1). John Wiley & Sons, Inc
Polit, D.F & Beck, C. T. (2006). Essentials Smet, B. (2009). Psikologi Kesehatan,
of nursing research: Appraising Jakarta: Gramedia Widisarana
evidence for nursing pranctice. Indonesia
Phililadelphia: Wolters Kluwer Spiritia (2001). Dokumentasi tentang
Healt, Lippincott Williams & pelanggaran hak asasi manusia
Wilkins. terhadap orang dengan
Rachmawati, S. (2013). Kualitas hidup HIV/AIDS di Indonesia. Jakarta :
orang dengan HIV / AIDS yang Kelompok Dukungan Sebaya
mengikuti terapi antiretroviral. Strauss, A. & Corbin, J. (1998). Basics of
Jurnal Sains Dan Praktik qualitative research: Techniques
Psikologi. Magister Psikologi and procedures for developing
Univeritas Muhammadiyah grounded theory (2nd Ed.).
Malang, ISSN: 2303-2936. Thousand Oaks, CA: Sage.
Volume I (1), 48 - 62 Studi fenomenologi Welly Vitriawan,
Rulianthina. (2008). Konsep Diri Orang Ratna Sitorus, Yati Afiyanti
dengan HIV-AIDS di Kota Medan (2007) Pengalaman pasien
. pertama kali terdiagnosis
Runggu, HIV/AIDS
(2014)C.,http://www.aidsina.org/ Subu, M.A. (2005). Pemanfaatan Terapi
modules.php? Tradisional dan Alternatif oleh
name=FAQ&myfaq=yes&id_cat= Penderita Gangguan Jiwa.
1&categories=HIV-AIDS diakses Suganda S.(1997) Faktor-faktor yang
20 Februari 2014. berhubungan dengan kinerja
Sarafino, E.P., (2006). Health Psychology. bidan desa di Kabupaten
Biopshycosicial Interaction. Fifth Tasikmalaya pada tahun
Edition. New York: John Wiley & Suliswati, 2005. Konsep Dasar
Sons inc. Keperawatan Kesehatan Jiwa.
Sandy Marubenny, (2013) Perbedaan Jakarta : EGC. http://www.e-
respon sosial penderita hiv-aids psikologi.com/epsi/klinis.asp
yang mendapat dukungan Suratini (2011) Pengalaman Orang Dengan
keluarga dan tidak mendapat HIV/AIDS (ODHA)
dukungan keluarga dibalai Mendapatkan Perawatan Keluarga
kesehatan paru masyarakat Di Wilayah Kabupaten Kulon
(BKPM) Semarang Progo Daerah Istimewa
Siregar. (2012). Pengaruh Stigma Orang Yogyakarta Studi Fenomenologi
dengan HIV-AIDS (ODHA) Susan E. Varni., Carol T. Miller., Tara
Terhadap Penerimaan Masyarakat McCuin and Sondra Solomon.
Desa Buntu Bedimbar di 2012. Disengagement and
Kecamatan Tanjung Morawa Engagement Coping with
Kabupaten Deli Serdang. Tesis. HIV/AIDS Stigma and
Fakultas Kesehatan Masyarakat Psychological Well-Being of
Universitas Sumatera Utara. People with HIV/AIDS. Journal of

9
Social and Clinical Psychology, Zein, U. (2006). 100 Pertanyaan Seputar
Vol. 31, No. 2, 2012, pp. 123-150 HIV/AIDS yang Perlu Anda
Taylor, S. E. (1995). Health Pshycology. Ketahui, Medan : USU Pres
Third Edition. New York:
McGraw-Hill
Towsend, Mary C. 1998. diagnosa
keperawatan pada keperawatan
psikiatri. Jakarta: EGC
UNAIDS.
(2013).http://www.unaids.org/en/
media/unaids/contentassets/docu
ments/epidemiology/2013/gr2013
/UNAIDS_Global_Report_2013_
en.pdf, diakses 28 februari 2014
Waluyo. A.& Nuracmah. E (2007).
Persepsi Pasien HIV-AIDS &
Keluarga tentang HIV-AIDS &
Stigma Masyarakat terhadapnya.
Peneliti utama: staf FIK-UI & staf
RSK Dharmais.
Webster’s New Twentieth Century
Dictionary, Unabridged. (1983).
2nd Ed. New York, NY: Prentice-
Hall.
Welly vitriawan. (20070 pengalaman
pasien pertama kali terdiagnosis
hiv/aids: studi fenomenologi
dalam perspektif keperawatan
WHO. (2013). 'Global HIV / AIDS
Respon: Epidemi Pembaruan dan
Kemajuan Sektor Kesehatan
Menuju Akses Universal 2013.
WHO. (2005). Interim WHO Clinical
Staging of HIV/AIDS and
HIV/AIDS CaseDefinitons for
Surveillance. Geneva,
Switzerland: World Health
Organization.
Warwick, I. et al. 1998. “Household and
community responses to AIDS in
developing countries,” Critical
Public Health 8(4):291-310.
Wirawan. (2009). Evaluasi Kinerja
Sumber Daya Manusia “Teori, Aplikasi
dan Penelitian”. Jakarta: Salemba Empat
World Health Organization. (2015).
GlobalHealth Observatory
(GHO): Number ofWomen and
Children Living with HIV.Geneva
:WHO Geneva.

10

Anda mungkin juga menyukai