Anda di halaman 1dari 10

Diterjemahkan dari bahasa Inggris ke bahasa Indonesia - www.onlinedoctranslator.

com

Jurnal NurseLine
Jil. 4 No.2 Nopember 2019 p-ISSN 2540-7937 e-ISSN 2541-464X

STIGMAO PADA ORANG YANG HIDUP DENGAN HIV/AIDS

Nursalam1, Feri Effendi2, RioAdy Erwansyah3*, I Gede Juanamasta4


1,2,3 Jurusan Keperawatan, Fakultas Keperawatan, Universitas Airlangga, Indonesia
4 Jurusan Keperawatan, Sekolah Menengah Kesehatan WiraMedika Bali, Indonesia
*email: rio.ady.erwansyah-2017@fkp.unair.ac.id

ABSTRAK

Kata kunci:
Orang yang hidup dengan HIV memiliki banyak masalah kompleks dalam hidupnya. Masalah
perawat
internal menyangkut bio-psiko-sosio-spiritual, sedangkan masalah eksternal menyangkut
orang dengan HIV
pandangan dan sikap orang lain terhadap dirinya. Pandangan negatif dari orang lain yang
stigma
terbentuk sejak lama akan memberikan stigma buruk terhadap pengidap HIV. Stigma
masyarakat mempunyai pengaruh yang besar, tidak hanya berdampak pada masyarakat tetapi
juga tenaga kesehatan. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji hasil penelitian terkait stigma
yang melekat di masyarakat khususnya perawat terhadap Odha. Peneliti mencari hasil
penelitian lain melalui beberapa database antara lain ProQuest, Scopus, Science Direct,
PubMed, Medline, Springer link dan Elsevier. Kata kunci pencarian literatur antara lain “stigma”,
“perawat” dan “orang dengan HIV”. Hasil yang diperoleh sebanyak 14 jurnal. Banyak penelitian
telah dilakukan untuk pencegahan, pengobatan, dan dukungan terhadap penderita HIV/AIDS.
Namun seiring dengan kemajuan di bidang kesehatan perlu terus dilakukan permasalahan
yang berkaitan dengan penderita HIV/AIDS.

ABSTRAK

Kata Kunci: Orang yang hidup dengan HIV memiliki banyak masalah kompleks dalam kehidupan mereka.
orang dengan HIV Masalah internal yang menyangkut bio-psiko-sosial-spiritual, sementara masalah eksternal yang
perawat menyangkut pandangan dan sikap orang lain terhadap diri mereka sendiri. Pandangan negatif
stigma dari orang lain yang terbentuk sejak lama akan memberikan stigma buruk pada orang dengan
HIV. Stigma masyarakat mempunyai pengaruh yang besar, tidak hanya mempengaruhi warga
negara tetapi juga tenaga kesehatan. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji hasil penelitian
terkait stigma yang melekat di masyarakat, terutama perawat untuk Odha. Peneliti mencari
hasil penelitian lain melalui beberapa database termasuk Tautan ProQuest, Scopus, Science
Direct, PubMed, Medline, SpringerdanElsevier. Kata kunci untuk pencarian literatur termasuk
"stigma", "perawat" dan "orang dengan HIV". Hasil yang diperoleh adalah sebanyak 14 jurnal.
Banyak penelitian telah dilakukan untuk pencegahan, pengobatan, dan dukungan terhadap
orang dengan HIV/AIDS. Namun seiring dengan kemajuan di bidang kesehatan perlu untuk
terus melakukan masalah yang terkait dengan orang dengan HIV/AIDS.

PERKENALAN bahwa angka kejadian selalu meningkat setiap tahunnya,


fakta ini menunjukkan perlunya penanganan yang serius
Indonesia merupakan negara dengan jumlah penduduk yang terhadap masalah ini (Ismawati, Ikhtiar dan k Alwi, 2018).
padat, Indonesia sebagai negara berkembang mempunyai banyak

permasalahan kesehatan dan permasalahan sosial. Salah satu masalah


Direktur Jenderal Pengendalian Penyakit
kesehatan yang terjadi adalah HIV-AIDS. HIV-AIDS adalah sebuah
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia
masalah
155 Jurnal NurseLineJil. 4 Nomor 2 Nopember 2019 : 154-162

menerbitkan laporan perkembangan HIV-AIDS dan Infeksi


stereotip yang ada, karena masyarakat sudah
Menular Seksual (PIMS) triwulan I dalam Surat Nomor
mengetahui status pengidap HIV/AIDS. Stigma yang
PM.02.02/3/1508/2017, tercatat tahun 2015 sebanyak 30.935
terjadi dapat mempengaruhi kelompok lain untuk
kasus, 2016 sebanyak 41.250 kasus, 2017 (naik hingga
melakukan intervensi terhadap pengidap HIV/AIDS,
Maret) sebanyak 10.376 kasus (Ditjen Pencegahan dan
sehingga pengidap HIV/AIDS menganggap semua itu
Pengendalian Penyakit, 2017). Pada tahun 2017 angka
sebagai identitasnya yang berakibat pada terganggunya
kejadian HIV-AIDS di Kabupaten Tulungagung sendiri
interaksi sosial dan pengembangan diri, yang pada
mencapai 1.666 kasus (Purwaningsih, Misutarno dan
akhirnya menjadikan pengalaman ODHA. isolasi sosial
Imamah, 2017). Berdasarkan laporan Komisi AIDS
dan diskriminasi (Servais et al., 2007).
Kabupaten Tulungagung, data menunjukkan adanya
Stigma terhadap pengidap HIV/AIDS juga sering
peningkatan jumlah ODHA baru setiap tahunnya, yaitu dari
terjadi pada perempuan, terutama pada ibu rumah tangga
tahun 2015 sebanyak 257 kasus, tahun 2016 sebanyak 324
pengidap HIV-AIDS. Perempuan menjadi korban stigma
kasus, tahun 2017 sebanyak 324 kasus, dan tahun 2018
berhubungan seks dengan lawan jenis yang diduga mengidap
(hingga bulan Juli). ) dengan 319 kasus. Kelompok laki-
HIV. Stigma dapat muncul melalui perkataan kasar, gosip, dan
laki saat ini mendominasi sebesar 55%, dan kelompok
menjauhi atau mendiskriminasi ibu rumah tangga dengan HIV-
umur 25-49 tahun menjadi kelompok umur tertinggi
AIDS. Berdasarkan gender, perempuan merupakan kelompok
dengan jumlah 1.585 penderita
yang paling banyak menerima stigma, hal ini disebabkan karena
(DinasKesehatanTulungagung, 2018).
perempuan mempunyai modal sosial yang rendah, sehingga
Banyak upaya yang dilakukan untuk mengatasi
perempuan cenderung lebih sulit untuk keluar dari kondisi
masalah stigma terhadap pengidap HIV/AIDS, antara lain
depresi. Hal ini akan menjadi lebih buruk tanpa dukungan dari
dengan memasukkan program HIV ke dalam program
orang-orang sekitar dan keluarga terdekat (Xiaowen et al., 2018).
kerja Puskesmas, berupa sosialisasi dan konseling.
Namun upaya tersebut belum mampu menyelesaikan
Stigma tidak hanya terjadi pada masyarakat di
permasalahan yang ada (RI, 2014).
lingkungan sekitar saja, namun juga sering dilakukan oleh para
Upaya preventif sangat diperlukan
tenaga kesehatan, yang mempunyai peranan penting dalam
karena dapat mengurangi risiko penularan HIV.
kemajuan bidang pelayanan kesehatan. Tenaga kesehatan harus
Upaya pencegahan dinilai paling efektif karena
memberikan pelayanan kepada semua orang yang
akan mampu mencegah seseorang terkena
membutuhkan tanpa membedakan status kesehatan dan sosial.
risiko penularan (Wirahayu dan Satyabakti,
Khususnya perawat juga harus mempunyai nilai dan rasa
2014). Penelitian mengenai terapi pengobatan
percaya diri untuk memberikan pelayanan tanpa terkecuali
HIV juga telah dilakukan, salah satunya adalah
kepada penderita HIV/AIDS. Kecemasan dan kekhawatiran yang
terapi antiretroviral (ART) yang dapat
meningkatkan angka harapan hidup ODHIV dimiliki perawat dapat menimbulkan stigma tanpa disadari

(O'Cofaigh dan Lewthwaite, 2013). oleh perawat (Msn dan Dsn, 2008).

Meski demikian, penanganan permasalahan Stigma tersebut dapat berdampak pada banyak
HIV-AIDS tidak cukup hanya pada aspek kesehatan saja, hal, mulai dari timbulnya depresi, tekanan psikologis,
namun juga perlu mengacu pada aspek sosial. Sebab, dan kecemasan yang pada akhirnya menyebabkan ODHA
penderita HIV-AIDS tidak hanya mengalami tidak mampu mencapai kemandiriannya. Penelitian lain
permasalahan kesehatan saja, namun juga mengalami menunjukkan bahwa pengidap HIV/AIDS enggan
permasalahan sosial. Salah satu permasalahan sosial membuka identitas karena tidak dapat diterima oleh
yang dimaksud adalah adanya stigma terhadap lingkungannya, sehingga sebagian besar pengidap HIV/
pengidap HIV/AIDS dan anggota keluarganya. Bentuknya AIDS mengalami gangguan interaksi sosial dengan
bisa bermacam-macam, antara lain pernyataan verbal masyarakat sekitar (Pereira, Caldeira dan Monteiro,
dan diskriminasi (Villarinho dan Padilha, 2016). 2017). Ketimpangan yang terjadi di beberapa tempat
Stigma merupakan salah satu permasalahan dalam membuat ODHIV semakin terpuruk status kesehatannya.
upaya penanggulangan HIV-AIDS di masyarakat. Hal ini Hal ini tercermin dari pengobatan yang diterima oleh
disebabkan karena adanya ketakutan tertular dan rendahnya
pengidap HIV/AIDS di lingkungan kerja dan lingkungan
pengetahuan mengenai HIV-AIDS. Dampaknya, tidak hanya
tempat tinggal (Rice et al., 2018).

masyarakat, namun petugas kesehatan memberikan perlakuan Data Kementerian Kesehatan menyebutkan ibu

tidak adil (diskriminasi). Stigmatisasi dapat dilakukan secara


rumah tangga menempati urutan terbanyak pengidap HIV/

sengaja maupun tidak sengaja (Paryati, Raksanagara dan


AIDS ODHA menurut kelompok mata pencahariannya, yakni

Afriandi, 2012). Stigma yang diterima oleh pengidap HIV/AIDS di


sebanyak 9.096 orang. Sedangkan peringkat kedua

Kabupaten Tulungagung kemungkinan besar terjadi karena


sebanyak 8.287 pegawai, sedangkan yang belum diketahui
profesinya mencapai 21.434 orang. Angka ini terungkap di
Stigma Orang Dengan 15

laporan data kumulatif HIV-AIDS tahun 1987 sampai


sebelum peneliti mencari artikel ilmiah online.
September 2015 (Anugerah, 2015).
Penentuan kata kunci didasarkan pada kerangka PICOT
Kisah Ni Putu Kesiut, seorang ibu rumah tangga
(P: perawat, I: -, C: -, O: kesalahan pengobatan, T:
lainnya yang tertular HIV dari suaminya. Sebagai penderita
2010-2016). Database yang digunakan dalam penelitian
HIV/AIDS yang tinggal di pedesaan Kabupaten Tabanan, ia
ini adalah Google Scholar, ProQuest, Scopus, Science
tidak hanya menghadapi stigma dan diskriminasi tetapi juga
Direct, PubMed, Medline, Springerlink dan Elsevier. Kata
kesulitan mengakses layanan kesehatan. Sebulan sekali,
kunci untuk pencarian literatur antara lain “stigma”,
Kesiut harus menempuh 5 km jalan rusak di desanya
“perawat” dan “pengidap HIV”. Kemudian, ruang lingkup
menuju Klinik Pelangi RSUD Tabanan yang berjarak sekitar
pencarian artikel dipersempit berdasarkan kriteria
10 km dari rumahnya. Sebagai perempuan HIV-positif,
inklusi, yaitu penelitian tentang Stigmatisasi ODHA dan
mereka harus menghadapi stigma ganda. Kini ia merasa
penelitian yang menggunakan data primer, sehingga
ditolak oleh keluarga mendiang suaminya karena status
peneliti mendapatkan 14 artikel yang akan dijadikan
tersebut. Ia pun mendapat tatapan miring dari para
referensi. 14 artikel ini dimasukkan dalam jurnal aplikasi.
tetangga, termasuk putranya (Muhajir, 2016).

METODE HASIL

Penelitian ini menggunakan metode tinjauan


Berdasarkan hasil analisis univariat pada
sistematik. Sumber data penelitian berasal dari
literatur artikel diketahui bahwa penelitian tentang
literatur dari internet khususnya artikel ilmiah yang
stigma perawat klinis terhadap ibu dengan HIV/
dipublikasikan di jurnal nasional dan internasional.
AIDS banyak diteliti oleh peneliti di luar Indonesia.
Pemilihan topik dan penentuan kata kunci dilakukan
Literatur yang digunakan dalam beberapa ilmu

Google Cendekia, ProQuest, Scopus, Science Direct, PubMed, Medline,


Springerlink dan Elsevier.
2616 artikel

Hasil pengecualian
(n=102)
-Tidak ada stigma atau berhubungan dengan stigma
hasil
Akses teks lengkap 116

Studi mencakup 14 artikel

Kualitatif hasil
Kuantitatif

Sosial Sosial Negatif dan


penerimaan
mendukung
interaksi diskriminasi

Keluarga
mendukung kualitas hidup

Keagamaan
kepercayaan

Gambar 1. Kerangka Studi


157 Jurnal NurseLineJil. 4 Nomor 2 Nopember 2019 : 154-162

Tabel 1. Hasil

TIDAK. Judul Populasi Desain Hasil


1 Model untuk Mengurangi observasional Perawat menunjukkan stigmatisasi ketika
77 Stigma Terkait HIV responden melakukan perawatan terhadap pasien HIV dan
di antara bahasa Indonesia AIDS. Stigmatisasi merupakan yang terbesar
Perawat dalam label stigma dan stereotip.
2 terkait HIV 589 catatanmenyeberang- Stigma petugas kesehatan terhadap
sikap yang distigmatisasi
dikumpulkan bagian pengidap HIV/AIDS masih tergolong tinggi,
di antara kesehatan
dari (dokter, hal ini disebabkan karena lokasi,
penyedia layanan di perawat, pengalaman kontak langsung dengan
Aceh, Indonesia: The bidan) pengidap HIV/AIDS, pengetahuan
temuan Dan mendukung tentang penularan dan pencegahan HIV
dari wilayah dengan beban kasus staf) dalam
HIV yang sangat rendah
wilayah Aceh
(Harapanet
Al.,
2015)
3 Asosiasi antara menyeberang Dua puluh tujuh persen orang dengan HIV/
400 stigma, responden bagian AIDS pernah mengalami stigma yang parah.
depresi Hal ini merupakan bentuk stigma pribadi
dan kualitas hidup orang yang parah (28,8%), citra diri negatif
yang tinggal bersamanya (30,3%), persepsi terhadap sikap publik
HIV / AIDS (PLHA) di (18,2%) dan kekhawatiran akan keterbukaan
India Selatan - (26%). pengidap HIV/AIDS yang mengalami
Berbasis komunitas depresi berat sebanyak 12% dan yang
studi cross-sectional mengalami
(Charleset Al., kualitas hidup buruk sebanyak 34%. Kualitas
2012) hidup yang buruk dilaporkan dalam domain
fisik, psikologis, sosial, dan lingkungan
masing-masing sebesar 42,5%, 40%, 51,2%,
dan 34%. pengidap HIV/AIDS yang memiliki
stigma pribadi yang tinggi dan citra diri
negatif memiliki risiko masing-masing 3,4
(1,6-7,0) dan 2,1 (1,0-4,1) kali lebih tinggi
untuk mengalami depresi berat (p <0,001 )
pengidap HIV/AIDS yang mengalami depresi
berat memiliki mengalami 2,7 (1,1-7,7) kali
kualitas hidup jauh lebih buruk.
4 Stigma diri, 71 Keterangan Penelitian pendahuluan di Turki ini menunjukkan
depresi dan responden bahwa asumsi stigma terhadap orang yang hidup
kecemasan tingkat dari dengan HIV dikaitkan dengan kecemasan dan
rakyat hidup dengan depresi, kenalan pasangan meningkatkan
HIV di kecemasan dan depresi suasana hati, dan
Turki Al., mengetahui cara menularkannya dapat
(Demirelet mengurangi kecemasan.
2018) dari76 Kualitatif Stigma menghambat proses terapi yang
5 Persepsi
stigma titik-temu responden wawancara dilakukan oleh pengidap HIV/AIDS
di antara beragam
wanita tinggal bersama

HIV di Amerika
Serikat
(Berasdkk.,2018)
Stigma Orang Dengan 15

6 Persepsi Stigma Terkait HIV-


Kualitatif Stigma yang dialami responden dari
37 pada responden Portugal
On line masyarakat sekitar, stigma yang
Di antara
wawancara diterima melumpuhkan interaksi
LSL Dengan HIV melalui email sosial responden
Infeksi Dan kontak
Tidak terdeteksi Virus
Memuat

(Pereira, Kaldeira
dan Monteiro, 2017)
7 HIV Stigma Dan 135 Menyeberang Kelompok perempuan merupakan kelompok yang paling
Sosial Modal di dalam responden bagian tinggi mengalami stigma, hal ini terjadi karena
Wanita Tinggal Bersama perempuan mempunyai modal sosial yang lebih rendah
HIV
(Cucadkk.,2017)
8 Dipersingkat dan 77 Menyeberang Stigma budaya terjadi di Amerika Serikat
Secara budaya
responden bagian sehingga memunculkan diskriminasi
Sesuai
HIV terhadap pengidap HIV/AIDS.
Stigma
Skala untuk

Hidup dengan
orang Asia

HIV di
Amerika menyatakan:

Psikometrik
Analisis
(Kamitani, JL
Chen,dkk.,2018)
9 Dampak stigma terhadap 19 Indep Stigmatisasi penggunaan narkoba, khususnya
risiko HIV bagi responden wawancara / penggunaan narkoba oleh perempuan, di Indonesia
perempuan penasun di kualitatif tampaknya telah berkontribusi terhadap rasa malu yang

Jawa: Kualitatif signifikan, isolasi dari masyarakat umum, dan tingginya

belajar tingkat peralatan suntik bersama dengan sekelompok

(Sendoket Al., kecil teman yang dipercaya. Perilaku penggunaan

2015) narkoba suntik merupakan faktor terbesar penyebab


penularan HIV pada responden.
10 Mengukur stigma di 139 Tes pra pasca Stigma menimbulkan citra diri negatif
pengidap HIV: responden dan terjadinya diskriminasi dari
psikometri masyarakat yang menyebabkan
penilaian dari terganggunya interaksi sosial pada
skala stigma HIV penderita HIV/AIDS.
(Berger, Ferrans
dan Lasley, 2001)
11 Memahami HIV- 225 Menyeberang Keyakinan agama bukanlah penghalang dalam
terkait Responden stigma bagian memberikan layanan dengan penuh kasih sayang,
Di antara bahasa Indonesia perasaan keagamaan yang dimobilisasi untuk
Perawat mengembangkan stereotip yang berbahaya atau
(Waluyoet Al., mengancam akses pasien terhadap layanan merupakan
2015) target yang tepat untuk intervensi kebijakan yang
bertujuan mengurangi stigma terkait HIV.
12 Meningkatkan 11 pra- Dukungan keluarga dan dukungan kelompok
Psikologis responden percobaan sebaya mampu meningkatkan tingkat respon
Tanggapan pada psikologis pekerja migran yang tertular
159 Jurnal NurseLineJil. 4 Nomor 2 Nopember 2019 : 154-162

13 Pengungkapan status dan 235


HIV menyeberang 95% responden menolak statusnya, penelitian ini
penerimaan perempuan positif
bagian menyarankan perawat untuk mempertimbangkan
wanita
respons duka perempuan dengan HIV positif untuk
hidup dengan HIV
memfasilitasi penerimaan mereka dan adaptasi yang
(Cucadkk.,2017)
lebih baik terhadap penyakit
14 Variasi di dalam 18 Dalam Peningkatan pemahaman tentang mekanisme
Jaringan dan Formulir responden wawancara dukungan sosial
Dukungan untuk Pencarian berkontribusi pada perilaku pengobatan HIV dari
Perawatan orang dengan HIV/AIDS dan dapat mengisi
Di Seluruh Kontinum kesenjangan pengetahuan
Perawatan HIV di
Pedesaan Tenggara
Amerika Serikat
(Hill, Hah Dan
Chumbler, 2017)

artikel yang lengkap tentang 18-213 literatur, baik dari buku,


kemampuan yang sangat besar tanpa ada batasan tempat
buletin kesehatan, jurnal kesehatan dan non kesehatan,
dan lain-lain. Hasil Model Mengurangi Stigma Terkait HIV di
tesis, maupun disertasi.
Kalangan Perawat Indonesia menunjukkan bahwa petugas
Hasil yang diperoleh dibagi menjadi dua
kesehatan khususnya perawat menunjukkan adanya
metode pencarian, metode kualitatif dan kuantitatif. Hasil
stigmatisasi saat merawat pasien HIV dan AIDS.
penelitian dengan metode kualitatif memperoleh
Stigmatisasi yang paling besar adalah stigma label dan
dukungan sosial dan interaksi sosial sebagai tema utama.
stereotip (Waluyo et al., 2015), hal ini sangat bertolak
Hasil tersebut terkait dengan penelitian metode kuantitatif
belakang dengan peran dan fungsi perawat sebagai
yang mendapatkan hasil penerimaan diri, dukungan
advokator, seharusnya perawat hadir sebagai sosok yang
keluarga, kepercayaan atau kepercayaan, pengaruh dan
melindungi pasien.
konversi negatif serta kualitas hidup.

Charles dkk (2012), dalam penelitiannya


DISKUSI
menunjukkan Dua puluh tujuh persen pengidap HIV/AIDS
pernah mengalami stigma yang parah. Hal ini merupakan
1 dari 4 orang dengan HIV tidak menyadari diagnosis
bentuk stigma pribadi yang parah (28,8%), citra diri negatif
HIV mereka, dan hampir setengahnya memiliki jumlah CD4 <350
(30,3%), persepsi terhadap sikap publik (18,2%) dan
sel/mikroliter (O'Cofaigh dan Lewthwaite, 2013). Kesadaran
kekhawatiran akan keterbukaan (26%). pengidap HIV/AIDS
masyarakat kita untuk memeriksakan diri atau mengunjungi
yang mengalami depresi berat sebanyak 12% dan yang
poli VCT bisa dikatakan rendah dengan berbagai macam alasan
mengalami kualitas hidup buruk sebanyak 34%. Kualitas
antara lain rasa takut dan malu, sehingga seringkali kasus HIV
hidup yang buruk dilaporkan dalam domain fisik, psikologis,
terjaring ketika sudah memasuki fase lanjut. Sekitar 95%
sosial, dan lingkungan masing-masing sebesar 42,5%, 40%,
responden menolak status mereka, penelitian ini menyarankan
51,2%, dan 34%. pengidap HIV/AIDS yang memiliki stigma
perawat untuk mempertimbangkan respons duka dari
pribadi tinggi dan citra diri negatif masing-masing memiliki
perempuan dengan HIV positif untuk memfasilitasi penerimaan
risiko 3,4 (1,6-7,0) dan 2,1 (1,0-4,1) kali lebih tinggi untuk
mereka dan adaptasi yang lebih baik terhadap penyakit (Cuca et
mengalami depresi berat (p<0,001 ) pengidap HIV/AIDS yang
al., 2017). Tahapan tahapan coping individu selalu menunjukkan
mengalami depresi berat telah mengalami 2,7 (1,1-7,7) kali
hasil yang berbeda-beda antara individu satu dengan individu
kualitas hidup yang jauh lebih buruk. Perawat pada kondisi
lainnya, disinilah perawat dan keluarga mempunyai peran untuk
seperti ini diharapkan dapat menjadi pendidik bagi siapa
membantu ODHA dalam menerima statusnya.
saja khususnya penderita HIV/AIDS dan masyarakat bahwa
penderita HIV/AIDS bukanlah individu yang harus ditakuti
Stigma petugas kesehatan terhadap penderita
atau dijauhi, sesuai dengan slogan “Jauhi Penyakit, dan
HIV/AIDS masih tergolong tinggi, hal ini disebabkan oleh
Jangan Menjauh dari Orang". Hal ini juga sejalan dengan
lokasi, pengalaman kontak langsung dengan penderita HIV/
penelitian (Demirel et al., 2018). Penelitian awal di Turki ini
AIDS, pengetahuan tentang penularan dan pencegahan HIV
menunjukkan bahwa asumsi stigma terhadap orang yang
(Harapan et al., 2015). Tenaga kesehatan adalah individu
hidup dengan HIV dikaitkan dengan kecemasan dan depresi,
yang bekerja dengan sumpah dan etika profesi sehingga
kenalan dengan pasangan meningkatkan kecemasan dan
hendaknya tenaga kesehatan mempunyai kesamaan ilmu.
depresi suasana hati.
Stigma Orang Dengan 16

sion, dan mengetahui bagaimana penularan dapat


aktivasi stereotip, dan (d) ancaman proses identitas
mengurangi kecemasan. Kecemasan sangat mempengaruhi
(O'Brien, 2005). Tahapan stigma dapat menjadi acuan
hasil terapi yang akan dilakukan oleh penderita HIV/AIDS
dasar bagi perawat dalam mengedukasi masyarakat
karena ketidakstabilan kecemasan dapat mempengaruhi
luas khususnya pengidap HIV/AIDS.
motivasi penderita HIV/AIDS menjadi lebih baik.
Peningkatan pemahaman tentang mekanisme
Stigma menghambat proses terapi yang
dukungan sosial berkontribusi terhadap perilaku pengobatan
dilakukan oleh penderita HIV/AIDS (Rice et al., 2018).
HIV di kalangan pengidap HIV/AIDS dan dapat mengisi
Stigma merupakan permasalahan yang sering ditemui
kesenjangan pengetahuan (Hill, Huff dan Chumbler, 2017).
dalam proses terapi ARV, sehingga permasalahan ini
Edukasi terhadap pengidap HIV/AIDS, Keluarga dan Masyarakat
memerlukan penyelesaian dari semua pihak. Stigma
merupakan upaya yang dapat dilakukan untuk memberikan
dialami oleh responden dari masyarakat sekitar, stigma
dukungan terhadap pengidap HIV/AIDS. Dukungan keluarga
yang diterima melumpuhkan interaksi sosial responden
dan dukungan peer group mampu meningkatkan tingkat respon
(Pereira, Caldeira dan Monteiro, 2017). Manusia sebagai
psikologis pekerja migran tertular HIV dari bekerja di luar negeri
makhluk sosial sangat membutuhkan pengakuan dari
masyarakat agar pengidap HIV/AIDS merasa menjadi di Kabupaten Tulungagung (Tintin Sukartini, Nursalam, Eka

bagian dari masyarakat, ketika terjadi stigma maka akan Mishbahatul M. Hasan, Candra Panji Asmoro, 2017). Dukungan

mengganggu pola interaksi yang ada dan berdampak keluarga mempunyai peranan yang sangat besar, karena

pada kelangsungan hidup pengidap HIV/AIDS. . keluarga merupakan miniatur dari orang-orang disekitarnya,

Kelompok perempuan merupakan kelompok yang paling sehingga secara psikologis penderita HIV/AIDS mempunyai

tinggi mengalami stigma, hal ini terjadi karena dukungan untuk menjalani terapi ARV yang akan dilakukan

perempuan mempunyai modal sosial yang lebih rendah dalam jangka waktu yang lama. Terlebih lagi, perawat

(Cuca et al., 2017). Hal ini mengakibatkan kelompok mempunyai peranan yang besar dalam membangun motivasi

perempuan menjadi sangat rentan akibat stigma. pada penderita HIV/AIDS dan memberikan edukasi kepada

Stigma yang sudah mengakar di masyarakat, keluarga dan masyarakat agar penderita HIV/AIDS lebih

hingga negara maju seperti di Amerika Serikat semangat dalam menjalani kehidupannya.

memunculkan diskriminasi terhadap pengidap HIV/AIDS


(Kamitani, JL Chen, et al., 2018). Diskriminasi KESIMPULAN
merupakan perlakuan yang berbeda terhadap individu
atau kelompok. Dalam konteks ini diskriminasi terjadi Banyak penelitian telah dilakukan untuk pencegahan,

karena status kesehatan yang disandang oleh pengidap pengobatan, dan dukungan terhadap orang dengan HIV/AIDS.

HIV/ AIDS sehingga penting bagi petugas kesehatan Namun seiring dengan kemajuan di bidang kesehatan menuntut kita

untuk melakukan sosialisasi mengenai stigma. untuk terus melakukan pembaharuan keilmuan dan berkontribusi

Stigma menimbulkan citra diri negatif dan dalam penyelesaian permasalahan yang berkaitan dengan penderita

terjadinya diskriminasi dari masyarakat yang HIV/AIDS. Oleh karena itu peneliti merasa tertarik untuk melakukan

menyebabkan terganggunya interaksi sosial pada penelitian mengenai stigmatisasi perawat terhadap ibu rumah

penderita HIV/AIDS (Berger, Ferrans dan Lashley, tangga pengidap HIV-AIDS di Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur.

2001). Stigma akan mengganggu pola interaksi yang


ada dan berdampak pada kelangsungan hidup
pengidap HIV/AIDS akibat adanya citra diri yang REFERENSI
dimiliki oleh pengidap HIV/AIDS bahwa hidupnya
sudah tidak diharapkan lagi. Berger, BE, Ferrans, CE dan Lashley, FR (2001)
Keyakinan agama bukanlah penghalang dalam 'Mengukur stigma pada orang dengan HIV:
memberikan layanan dengan penuh kasih sayang, perasaan penilaian psikometrik skala stigma HIV',
keagamaan yang dimobilisasi untuk memajukan stereotip yang Penelitian di bidang keperawatan &
berbahaya atau mengancam akses pasien terhadap layanan adalah kesehatan. Perpustakaan Online Wiley,
target yang tepat untuk intervensi kebijakan yang bertujuan 24(6), hlm.518-529.
mengurangi stigma terkait HIV (Waluyo et al., 2015). Perbedaan Charles, B.dkk. (2012) 'Hubungan antara stigma,
keyakinan tidak bisa menjadi landasan dalam pelayanan, sisi depresi dan kualitas hidup orang yang hidup
kemanusiaan yaitu kasih sayang merupakan modal utama bagi dengan HIV/AIDS (PLHA) di India Selatan -
perawat dalam memberikan asuhan keperawatan serta menjalankan Sebuah studi cross sectional berbasis
peran dan fungsi perawat sebagaimana mestinya. Empat mekanisme komunitas', BMC Public Health. Kesehatan
yang mempengaruhi stigma: (a) perlakuan negatif dan diskriminasi Masyarakat BMC, 12(1), hal. 1. doi: 10.1186/
langsung, (b) ekspektasi terhadap proses konfirmasi, (c) otomatis 1471-2458-12-463.
Cuca, YP dkk. (2017) 'Stigma HIV dan Sosial
161 Jurnal NurseLineJil. 4 Nomor 2 Nopember 2019 : 154-162

Capital in Women Living With HIV',


Skala untuk Orang Asia yang Hidup
Jurnal Asosiasi Perawat dalam
dengan HIV di Amerika Serikat: Analisis
Perawatan AIDS. Elsevier Inc, 28(1), hal.
Psikometri', Jurnal Asosiasi Perawat
45- 54. doi: 10.1016/j.jana.2016.09.001.
dalam Perawatan AIDS. Elsevier Inc, hal.1-
Demirel, OF dkk. (2018) 'Stigma diri, depresi,
10. doi: 10.1016/j.jana.2018.02.007.
dan tingkat kecemasan orang yang
Msn, RV dan Dsn, SD (2008) 'HIV / AIDS re-
hidup dengan HIV di Turki', European
stigma yang terlambat?: Memberikan asuhan
Journal of Psychiatry, (xx). doi:
keperawatan yang tepat', 2003, hal. 59-66. doi:
10.1016/ j.ejpsy.2018.03.002.
10.1016/j.teln.2007.11.004.
DinasKesehatanTulungagung, KPA (2018)
Muhajir, Anton. (2016) 'Hidup Dalam Stigma, Ibu
'Kebijakan dan Ansit P2 HIV-AIDS
Rumah Tangga Pengidap HIV'. https://
Kabupaten Tulungagung'.
www.benarnews.org/indonesian/
Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian
berita/ ibu - rumah - tangga - aids -
Penyakit (2017) 'Laporan
12082016151231.html
Perkembangan HIV/AIDS 7
Nursalam, DKN dan Dian, N. (2007) 'Asuhan
Penyakit Menular Seksual (PIMS)
merawat pasien yang mengidap
Triwulan I Tahun 2017', Faktor-
HIV, Jakarta: Salemba Medika.
Faktor Risiko Penularan HIV/AIDS
Nursalam, N. dan Efendi, F. (2008)
pada Laki-LakiOdreienngtaasni
'Pendidikan Dalam Keperawatan
Seks
Pendidikan Keperawatan'. Salemba
Direktorat Heterosa Jenderal
Medika.
Pencegahan dan Pengendalian Penyakit
O'Brien, BM dan LT (2005) 'Psikologi
(2017) 'Laporan Perkembangan HIV/
Stigma'.
AIDS 7 Penyakit Menular Seksual (PIMS)
O'Cofaigh, E. dan Lewthwaite, P. (2013)
Triwulan I Tahun 2017', Faktor-Faktor
'Alami sejarah HIV dan AIDS',
Ris, pp. 1-402.
Kedokteran. Elsevier Ltd, 41(8),
Harapan, H. dkk. (2015) 'ScienceDirect terkait HIV
hal.411-416. doi:
sikap yang terstigmatisasi di kalangan
10.1016/j.mpmed.2013.05.009.
penyedia layanan kesehatan di Aceh,
Taman, K.-O., Taman, S.-H. dan Yu, M. (2018) 'Fisi-
Indonesia?: Temuan dari wilayah dengan
Pengalaman Komunikasi cians
beban kasus HIV yang sangat rendah §',
dengan
hal. 1-8. doi:
Paryati, T., Raksanagara, AS dan Afriandi, I. (2012)
10.1016/j.poamed.2015.05.003.
'Faktor-faktor yang Mempengaruhi
Hill, M., Huff, A. dan Chumbler, N. (2017) 'Variasi
Stigma dan Diskriminasi kepada ODHA
dalam Jaringan dan Bentuk Dukungan untuk
(Orang dengan HIV/AIDS) oleh
Pencarian Perawatan di Seluruh Kontinum
petugas kesehatan: kajian literatur',
Perawatan HIV di Pedesaan Tenggara
Abstrak.
Amerika Serikat', 0, hal. 1-9. doi: 10.1111/
Pereira, H., Caldeira, D. dan Monteiro, S. (2017) 'Per-
jrh.12238.
persepsi Stigma Terkait HIV di Portugal
Ismawati, I., Ikhtiar, M. dan kAlwi, M. (2018) 'Upaya
di Kalangan LSL Dengan Infeksi HIV dan
Pencegahan Hiv Aids Berbasis
Viral Load Tidak Terdeteksi', Jurnal
Masyarakat Dengan Konsep Penguatan
Asosiasi Perawat dalam Perawatan AIDS.
Sistem Komunitas Di Wilayah Kerja
Elsevier Inc, 29(3), hal.439-453. doi:
Puskesmas Baula Kab. Kolaka Tahun
10.1016/j.jana.2017.12.002.
2018.', Jurnal Ilmu Keperawatan Patria
Purwaningsih, Misutarno dan Imamah, SN (2017)
Artha, 2(1), pp.11-15.
'Analisis Faktor Pemanfaatan Vct
Kamitani, E., Chen, J., dkk. (2018) 'Dipersingkat dan
Pada Orang Risiko Tinggi HIV/AIDS',
skala stigma HIV yang sesuai secara budaya
Jurnal Ners, 6, pp.58-67.
untuk orang Asia yang hidup dengan HIV di
Beras, WS dkk. (2018) 'Persepsi lintas sektor
Amerika Serikat: Analisis psikometri', Jurnal
stigma nasional di kalangan beragam
Asosiasi Perawat dalam Perawatan AIDS.
perempuan yang hidup dengan HIV di
Asosiasi Perawat dalam Perawatan AIDS.
Amerika Serikat, Ilmu Sosial & Kedokteran.
doi:
Elsevier, 208(Januari), hlm.9-17. doi:
10.1016/j.jana.2018.02.007.
10.1016/j.socscimed.2018.05.001.
Kamitani, E., Chen, JL, dkk. (2018) 'Dipersingkat
dan Stigma HIV yang Sesuai dengan Budaya
Servais, LM dkk. (2007) 'Apa itu
Stigma Orang Dengan 16
psikiatris stigma?', Jurnal
psikososial
163 Jurnal NurseLineJil. 4 Nomor 2 Nopember 2019 : 154-162

ogy, 56(2), hal.363-385. doi: 10.1146/


annurev.psych.56.091103. 070137.
Spooner, C. dkk. (2015) 'Dampak stigma terhadap HIV
risiko bagi perempuan yang menyuntikkan
narkoba di Jawa: Sebuah studi kualitatif',
International Journal of Drug Policy. Elsevier
BV, 26(12), hlm.1244-1250. doi: 10.1016/
j.drugpo.2015.07.011.
Tintin Sukartini, Nursalam, Eka Mishbahatul M.Has,
Candra Panji Asmoro, M. (2017)
'Meningkatkan Respon Psikologis
Terhadap Pekerja Migran Indonesia
( TKI ) Tertular HIV Melalui
Dukungan Keluarga dan Kelompok
Sebaya'.
Villarinho, M.V dan Padilha, MI (2016)
'Perasaan dilaporkan oleh petugas
kesehatan saat menghadapi
epidemi aids (1986-2006)', Texto e
Contexto Enfermagem.
Florianópolis, Santa
Catarina, Brasil: Universidade
Federal de Santa Catarina, 25(1).
doi : 10.1590/0104-
07072016000010013.
Waluyo, A. dkk. (2015) 'Memahami terkait HIV
Stigma di Kalangan Perawat
Indonesia, Jurnal Ikatan Perawat
AIDS Care. Elsevier Ltd, 26(1), hal. 69-
80. doi: 10.1016/j.jana.2014.03.001.
Wirahayu, Y.Aa. Dan Satyabakti, P. (2014)
'Pencegahan Hiv/Aids Pada Anggota
Tni- Al Dilihat Dari Pengetahuan Sikap
Dan Tindakan Pencegahan Hiv/Aids Di
TNI Angkatan Laut Dilihat Dari
Pengetahuan, Sikap, Dan Praktek',
Berkala Epidemiologi, 2(2), Hal. 161-170.
Xiaowen, W. dkk. (2018) 'Depresi dan kecemasan
memediasi persepsi dukungan sosial untuk
memprediksi kualitas hidup terkait kesehatan
pada wanita hamil yang hidup dengan HIV,
AIDS Care. Taylor & Francis, 0(0), hal.1-9. doi:
10.1080/09540121.2018.1456640.

Anda mungkin juga menyukai