Anda di halaman 1dari 5

REVIEW JURNAL

Stigma Terhadap Orang Dengan HIV/AIDS

Judul : Stigma Of People Living With HIV/AIDS

Penulis : Nursalam, Ferry Effendi, Rio Ady Erwansyah, I Gede Juanmanasta

Abstrak :
Orang yang hidup dengan HIV memiliki banyak masalah kompleks dalam kehidupan mereka.
Masalah internal menyangkut bio-psiko-sosial-spiritual, sementara masalah eksternal
menyangkut pandangan dan sikap orang lain terhadap diri mereka sendiri. Pandangan negatif
dari orang lain yang terbentuk sejak lama akan memberikan stigma buruk pada orang dengan
HIV. Stigma masyarakat memiliki pengaruh besar, tidak hanya mempengaruhi warga negara
tetapi juga tenaga kesehatan. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji hasil penelitian terkait
stigma yang melekat di masyarakat, terutama perawat untuk ODHA. Peneliti mencari hasil
penelitian lain melalui beberapa database termasuk ProQuest, Scopus, Science Direct,
PubMed, Medline, Springer link dan Elsevier. Kata kunci untuk literatur pencarian termasuk
"stigma", "perawat" dan "orang dengan HIV". Hasil yang diperoleh adalah sebanyak 14
jurnal. Banyak penelitian telah dilakukan untuk pencegahan, pengobatan, dan dukungan
untuk orang dengan HIV/AIDS. Namun seiring dengan kemajuan di bidang kesehatan perlu
untuk terus melakukan masalah yang terkait dengan orang dengan HIV/AIDS.

Kata Kunci: orang dengan HIV perawat stigma


A. Latar Belakang Pemilihan Jurnal
Penanganan permasalahan HIV-AIDS tidak cukup hanya pada aspek
kesehatan saja, namun juga perlu mengacu pada aspek sosial. Sebab, penderita
HIV-AIDS tidak hanya mengalami permasalahan kesehatan saja, namun juga
mengalami permasalahan sosial. Salah satu permasalahan sosial yang dimaksud
adalah adanya stigma terhadap pengidap HIV/AIDS dan anggota keluarganya.
Bentuknya bisa bermacam-macam, antara lain pernyataan verbal dan diskriminasi
(Villarinho dan Padilha, 2016).
Stigma merupakan salah satu permasalahan dalam upaya penanggulangan
HIV-AIDS di masyarakat. Hal ini disebabkan karena adanya ketakutan tertular
dan rendahnya pengetahuan mengenai HIV-AIDS. Dampaknya, tidak hanya
masyarakat, namun petugas kesehatan memberikan perlakuan tidak adil
(diskriminasi). Stigmatisasi dapat dilakukan secara sengaja maupun tidak sengaja
(Paryati, Raksanagara dan Afriandi, 2012). Banyak upaya yang dilakukan untuk
mengatasi masalah stigma terhadap pengidap HIV/AIDS, antara lain dengan
memasukkan program HIV ke dalam program kerja Puskesmas, berupa
sosialisasi dan konseling. Namun upaya tersebut belum mampu menyelesaikan
permasalahan yang ada (RI, 2014).
B. Tujuan
1. Tujuan Review Jurnal
Bertujuan untuk memberikan pemahaman yang lebih baik mengenai topik tertentu
2. Tujuan Penelitian Dalam Jurnal
Tujuan dari jurnal ini adalah untuk mengkaji hasil penelitian terkait stigma yang
melekat di masyarakat, terutama perawat untuk ODHA
C. Metode
Tinjauan sistematik dengan sumber data berasal dari literatur dari internet
khususnya artikel ilmiah yang dipublikasikan di jurnal nasional dan
internasional.
D. Hasil
Hasil Model Mengurangi Stigma Terkait HIV di Kalangan Perawat
Indonesia menunjukkan bahwa petugas kesehatan khususnya perawat
menunjukkan adanya stigmatisasi saat merawat pasien HIV dan AIDS.
Stigmatisasi yang paling besar adalah stigma label dan stereotip (Waluyo et al.,
2015), hal ini sangat bertolak belakang dengan peran dan fungsi perawat sebagai
advokator, seharusnya perawat hadir sebagai sosok yang melindungi pasien.

E. Pembahasan
Para peneliti telah mengidentifikasi stigma terhadap penderita HIV/AIDS di
masyarakat terutama petugas kesehatan masih tergolong tinggi, hal ini disebabkan
oleh lokasi, pengalaman kontak langsung dengan penderita HIV/AIDS,
pengetahuan tentang penularan dan pencegahan HIV (Harapan et al., 2015). Hal
ini dapat menimbulakn citra diri negatif dan terjadinya diskriminasi dari
masyarakat yang menyebabkan terganggunya interaksi sosial pada penderita
HIV/AIDS, stigma yang diterima melumpuhkan interaksi sosial responden
(Pereira, Caldeira dan Monteiro, 2017).
Manusia sebagai makhluk sosial sangat membutuhkan pengakuan dari
masyarakat agar pengidap HIV/AIDS merasa menjadi bagian dari masyarakat,
ketika terjadi stigma maka akan mengganggu pola interaksi yang ada dan dapat
memunculkan diskriminasi terhadap pengidap HIV/AIDS. Dalam konteks ini
diskriminasi terjadi karena status kesehatan yang disandang oleh pengidap HIV/
AIDS sehingga penting bagi petugas kesehatan untuk melakukan sosialisasi
mengenai stigma.
Peningkatan pemahaman tentang mekanisme dukungan sosial berkontribusi
terhadap perilaku pengobatan HIV di kalangan pengidap HIV/AIDS dan dapat mengisi
kesenjangan pengetahuan (Hill, Huff dan Chumbler, 2017). Edukasi terhadap pengidap
HIV/AIDS, Keluarga dan Masyarakat merupakan upaya yang dapat dilakukan untuk
memberikan dukungan terhadap pengidap HIV/AIDS. Dukungan keluarga
mempunyai peranan yang sangat besar, karena keluarga merupakan miniatur dari
orang-orang disekitarnya, sehingga secara psikologis penderita HIV/AIDS
mempunyai dukungan untuk menjalani terapi ARV yang akan dilakukan dalam
jangka waktu yang lama. Terlebih lagi, perawat mempunyai peranan yang besar
dalam membangun motivasi pada penderita HIV/AIDS dan memberikan edukasi
kepada keluarga dan masyarakat agar penderita HIV/AIDS lebih semangat dalam
menjalani kehidupannya.
F. Analisis Jurnal
1. Kelebihan
Kita dapat mengeksplorasi lebih jauh mengenai stigma terhadap pengidap
HIV/AIDS yang masih terus terjadi di masyarakat terutama di lingkungan rumah
sakit oleh petugas kesehatan
2. Kekurangan
Peneliti tidak memberikan solusi terhadap stigma yang terus terjadi kepada
penderita HIV/AIDS
G. Implikasi Keperawatan
1. Perawat sebagai educator dimana dapat mengedukasi klien/pasien mengenai
penyakit HIV/AIDS yang sedang diderita oleh klien
2. Perawat sebagai pemberi pelayanan kesehatan dimana perawat tidak hanya di
dukung oleh keterampilan tetapi juga melibatkan Psiko,social dan spiritual yang
caring
3. Perawat sebagai fasilitator dimana perawat dapat memberikan solusi pada
permasalahan yang dihadapi oleh klien
H. Aplikasi Di Rumah Sakit
Adapun aplikasi di Rumah sakit yaitu dimana perawat tidak membeda-bedakan
dalam melakukan asuhan keperawatan kepada klien dan selalu menerapakan prinsip
etik keperawatan salah satunya justice (bersikap adail kepada semua klien).
I. Hambatan Dan Solusi Aplikasi Jurnal
1. Hambatan
Stigma petugas kesehatan masih tergolong tinggi kepada penderita
HIV/AIDS, hal ini disebabkan oleh lokasi, pengalaman kontak langsung
dengan penderita HIV/ AIDS, serta pengetahuan tentang penularan dan
pencegahan HIV itu sendiri.
2. Solusi
Meningkatkan pemahaman mengenai penyakit dan dukungan sosial terhadap
penderita HIV/AIDS
J. Kesimpulan
Seiring dengan kemajuan di bidang kesehatan menuntut kita untuk terus
melakukan pembaharuan keilmuan dan berkontribusi dalam penyelesaian
permasalahan yang berkaitan dengan penderita HIV/AIDS. Perawat pada kondisi
seperti ini diharapkan dapat menjadi pendidik bagi siapa saja khususnya
penderita HIV/AIDS dan masyarakat bahwa penderita HIV/AIDS bukanlah
individu yang harus ditakuti atau dijauhi, sesuai dengan slogan “Jauhi Penyakit,
dan Bukan Orangnya" (Demirel et al., 2018).

Anda mungkin juga menyukai