Anda di halaman 1dari 11

Zaitun Vol. 11 No.

2 (2023)
Jurnal Ilmu Kesehatan

INTERVENSI SOSIAL SUPPORT DALAM MENURUNKAN STIGMA PADA PASIEN


HIV/AIDS : SCOPING REVIEW

Social Support Intervention To Reduce Stigma In HIV/AIDS Patients: Scoping Review

Bagas Biyanzah Drajad Pamukhti1, Noviana Ayu Ardika2, Sitti Rahma Soleman3
1
Universitas „Aisyiyah Surakarta
2
Universitas „Aisyiyah Surakarta
3
Universitas „Aisyiyah Surakarta
(bagas.biyanzah@gmail.com)

ABSTRAK
Human immunodeficiency virus (HIV) menyerang sistem imun tubuh khususnya sel darah putih dapat
berkembang menjadi acquired immunodeficiency syndrome (AIDS). HIV/AIDS adalah penyakit menular
yang hingga saati ini belum ada vaksin maupun obat untuk menyembuhkannya. Ketakutan akan
tertularnya HIV menyebabkan diskriminasi dan stigma. Stigma tidak hanya mempengaruhi kesehatan
fisik, mental dan kesejahteraan, akan tetapi juga meningkatkan risiko penularan HIV serta kepatuhan
minum obat. Maka dari itu penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi intervensi social support dalam
menurunkan stigma pada pasien HIV/AIDS. Metode yang digunakan yaitu scoping review dengan
kerangka Arskey dan O‟Malley. Hasil penelitian ini mengidentifikasi 8 artikel yang menunjukkan
intervensi social support baik secara individu, keluarga maupun masyarakat sekitar terbukti efektif dalam
mengurangi stigma dan diskriminasi orang dengan HIV/AIDS. Dukungan terhadap ODHA dapat
dilakukan dalam bentuk pemberian informasi, konseling dan psikoedukasi baik melalui media elektronik
maupun secara langsung, peer support, diskusi kelompok dengan melibatkan teman sebaya (sesama
penderita), kerabat terdekat maupun tetangga dilingkungan tempat tinggalnya. Kompleksitas intervensi
yang telibat (individu, keluarga, teman, tetangga, masyarakat, tenaga kesehatan, sekolah, kelompok
agama, tokoh masyarakat dan lembaga swadaya masyarakat) sangat membantu mengurangi stigma HIV
Kata kunci : Dukungan Sosial, HIV/AIDS, Intervensi Penurunan Stigma, ODHA.

ABSTRACT
Template Human immunodeficiency virus (HIV) attacks the body's immune system, especially white blood
cells can develop into acquired immunodeficiency syndrome (AIDS). HIV/AIDS is an infectious disease
for which there is currently no vaccine or medicine to cure it. The fear of contracting HIV causes
discrimination and stigma. Stigma not only affects physical, mental health and well-being, but also
increases the risk of HIV transmission and medication adherence. Therefore this study aims to identify
interventions social support in reducing stigma in HIV/AIDS patients. The method used is scoping review
with the framework of Arskey and O'Malley. The results of this study identified 8 articles that
demonstrated intervention social support both individually, in families and in the surrounding community
have proven effective in reducing the stigma and discrimination of people living with HIV/AIDS. Support
for PLWHA can be done in the form of providing information, counseling and psychoeducation either
through electronic media or directly,peer support, group discussions involving peers (fellow sufferers),
closest relatives and neighbors in the neighborhood where they live. The complexity of the interventions
involved (individuals, families, friends, neighbors, communities, health workers, schools, religious groups,
community leaders and non-governmental organizations) really helps reduce HIV stigma
Keywords: Social Support, HIV/AIDS, Stigma Reduction Intervention, PLWHA.

7
PENDAHULUAN Health Organization, 2019)
Human immunodeficiency virus (HIV) Indonesia sendiri memiliki penderita
ialah infeksi yang menyerang sistem imun tubuh, HIV yang dilaporkan oleh Kementrian
khususnya sel darah putih yang biasa disebut sel Kesehatan tahun 2018 sebanyak 640.443 jiwa
CD4. HIV menghancurkan sel CD4 yang yaitu 47% orang dengan HIV/AIDS (ODHA)
menyebabkan melemahnya kekebalan seseorang dan presentase terbanyak di kelompok umur 25-
terhadap infeksi seperti tuberkulosis dan 49 tahun dan 20-24 tahun. Penderita HIV
beberapa jenis kanker. Seseorang dengan CD4 tertinggi terletak di Provinsi DKI Jakarta yaitu
yang berkurang hingga turun dibawah 200 akan sebanyak 55.099 jiwa, urutan kedua yaitu
lebih rentan terhadap infeksi, biasanya sudah wilayah Jawa Timur dengan penderita 43.399
mengidap beberapa infeksi menular.(Erlandson jiwa, sedangkan wilayah Jawa Barat menjadi
& Karris, 2019). Rendahnya kekebalan tubuh urutan ke tiga yaitu sebesar 31.293 jiwa
sehingga menyebabkan berbagai gejala seperti kemudian wilayah Papua 30.699 jiwa dan Jawa
penurunnya berat badan, demam, kelelahan dan Tengah 24.757 jiwa.(Kemenkes RI, 2018) Tahun
infeksi berulang yang menyerang penderita HIV 2019 penderita HIV setiap daerah mengalami
dapat juga disebut acquired immunodeficiency peningkatan yaitu DKI Jakarta 60.501 jiwa, Jawa
syndrome (AIDS).(World Health Organization, Timur 50.060 jiwa, Jawa Barat 35.529 jiwa,
2019) Papua 33.485 jiwa dan Jawa Tengah 29,048
World health organization (WHO) jiwa.(Kementrian Kesehatan RI Direktorat
menyatakan pada akhir tahun 2019 penderita Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit,
HIV di dunia semakin meningkat yaitu 38 juta 2019)
orang dibandingkan tahun 2000 yaitu 24,9 juta. Tingginya angka kejadian penderita
Angka penderita HIV semakin mengalami HIV/AIDS tidak hanya mempengaruhi kesehatan
peningkatan setiap tahun dimana pada tahun fisik, tetapi juga kesehatan mental dan
2019 terdapat 1,7 juta orang yang baru terinfeksi kesejahteraan.(Limalvin, Putri, & Sari, 2020)
dengan rentang usia 15 sampai 49 tahun yaitu Virus HIV/AIDS sampai saat ini masih belum
sekitar 62%. Afrika menjadi negara dengan ditemukan vaksin pencegah penularan dan
penderita HIV terbanyak di dunia yaitu 1 dari penyembuhan yang menyebabkan ketakukan
setiap 25 orang dewasa (3,7%) hidup dengan dalam masyarakat. Ketakutan akan tertularnya
HIV. Angka tersebut menyumbang lebih dari penyakit HIV menyebabkan diskriminasi dan
dua pertiga orang yang hidup dengan HIV di stigma pada orang dengan HIV/AIDS (ODHA).
seluruh dunia, dimana pada tahun 2019 jumlah Penelitian yang dilakukan pada masyarakat
itu mencapai 25,7 juta orang. WHO menyatakan menunjukkan bahwa terdapat stigma simbolis,
sebanyak 7,1 juta orang di dunia yang hidup stigma instrumental, dan stigma kesopanan atau
tanpa mengetahui dirinya menderita HIV.(World hukuman sosial. Stigma simbolis berupa persepsi
7
buruk pada ODHA. Stigma instrumental berupa (ODHA) lebih sering untuk menutup diri atau
ketakutan tertular jika anaknya bermain dengan menyembunyikan penyakitnya terhadap
anak ODHA, ketakutan tertular saat berjabat masyarakat, keluarga dan pasangannya. Hal ini
tangan, dan ketakutan ketika membeli makanan tidak hanya mempengaruhi kesehatan fisik,
yang dijual orang dengan HIV/AIDS. Stigma kesehatan mental dan kesejahteraan, akan tetapi
kesopanan/hukuman sosial yaitu menghakimi juga dapat meningkatkan risiko penularan HIV
atau menyalahkan perilaku sex ODHA.(Puspita, serta kepatuhan minum obat.(Rueda et al., 2016;
Hayati, & Fuadah, 2017) Stangl, Lloyd, Brady, Holland, & Baral, 2013;
Stigma adalah prasangka seseorang atau World Health Organization, 2019) Stigma pada
masyarakat yang memberikan sanksi sosial atau ODHA juga dapat memberikan dampak negatif
memberikan label dengan cap atau pandangan terhadap dirinya antara lain rentan terhadap
buruk berdasarkan sifat, fisik, perilaku maupun kepribadian maupun tingkat emosional sehingga
sosial yang menyimpang dari peraturan atau memicu rendahnya tingkat percaya diri, depresi,
norma ada dalam masyarakat.(Goffman, 1963) rasa frustasi, keterpurukan maupun muncul
Stigma pada seseorang dengan HIV/AIDS dapat tindakan mencelakai diri hingga mengakhiri
terbagi menjadi stigma eksternal (sosial) dan hidupnya.(Limalvin et al., 2020; SeyedAlinaghi
stigma internal (self stigma).(Mohamed et al., 2013) Stigma juga dapat mengakibatkan
Boushab, Fall-Malick, Ould Cheikh Melaïnine, stres dan depresi bagi penderita HIV/AIDS yang
& Basco, 2017) Stigma sosial yang dialami akan memperburuk kondisi penyakitnya
antara lain pengucilan, isolasi sosial, sehingga dapat menurunkan kualitas
penghinaan, penghakiman, dan mengolok- hidup.(Fajriyah, Demartoto, & Murti, 2018)
olok.(Fiorillo & Volpe, 2016) Stigma internal Dampak tersebut harus segera ditangani, sebagai
ialah stigma yang berasal dari keyakinan ODHA pelayanan kesehatan harus mampu memberikan
dimana dirinya percaya dan setuju akan stereotip intervensi yang tepat untuk mengurangi stigma
atau label buruk yang diberikan orang lain n d l m
kemudian menginternalisasi dengan Intervensi yang dapat dilakukan yaitu
menerapkan pada dirinya, sering kali social support dengan melibatkan berbagai
menyebabkan penurunan harga diri dan self sumber yaitu individu, dukungan keluarga,
efficacy sebagai akibat dari penyakit yang teman, tetangga, masyarakat seperti tenaga
diderita.(Sosodoro, Ahmad, Prabandari, & kesehatan, sekolah, kelompok agama, tokoh
Hakimi, 2017) masyarakat dan lembaga swadaya masyarakat
Faktor-faktor yang timbul akibat stigma (LSM) untuk mendukung, melindungi,
dapat menyebabkan orang dengan HIV/AIDS memberikan perawatan kepada dan
https://journal.umgo.ac.id/index.php/Zaitun e-ISSN : 2964-9005
p-ISSN : 2301-5691
kesejahteraan ODHA.(Kemenkes, 2018; Lee & dalam menurunkan stigma pada pasien
Goldstein, 2015) Social support merupakan HIV/AIDS
bantuan maupun dukungan yang diterima atau METODE
dirasakan orang dari jaringan sosial Penulis melakukan scoping review untuk
mereka.(Tardy, 1985) Intervensi social support mengidentifikasi bukti intervensi sosial support
dapat membantu ODHA melewati setiap dalam menurunkan stigma pada pasien
masalah yang dialami dengan melibatkan HIV/AIDS. Tujuan penulis adalah untuk
pasangan maupun keluarganya agar membuat mendokumentasikan bukti yang tersedia yang
ODHA dalam memilih keputusan berdasarkan menggambarkan dan mengidentifikasi intervensi
informasi, mengatasi penyakit lebih baik dan social support yang muncul terkait dengan
menangani diskriminasi lebih efektif serta stigma HIV/AIDS. Metodologi dalam scoping
mencegah penularan infeksi HIV lebih review ini menggunakan kerangka Arskey dan
lanjut.(World Health Organization, 2020) ‟M lle ( rkse & ‟M lle , 2005)
Jenis utama dukungan sosial ialah Kerangka kerja ini memberikan
dukungan emosional (empati, kepercayaan atau pendekatan untuk melakukan scoping review
kepedulian), informasional (saran atau melalui (1) mengidentifikasi pertanyaan
informasi), bersifat nyata (bantuan praktis atau penelitian : Pencarian artikel dilakukan dari
dukungan keuangan) dan interaksi persahabatan berbagai website antara lain ScienDirect,
sosial seperti menghabiskan waktu dengan orang ProQuest, PubMed, CINAHL complete,
lain maupun rekreasi.(H. Li, Ji, & Chen, 2014) Perpusnas dengan menggunakan keyword
Hasil penelitian tentang social support terhadap “Social Support intervention” nd “Stigma
ODHA terbukti efektif dalam meningkatkan reduction intervention” nd “ IV/ I S” nd
mekanisme koping, adaptasi, mengurangi stres “discrimination” sel n tu ju men un k n
maupun psikologis dan dapat meningkatkan k t kunc t mb h n tu “people living with
kualitas hidup.(Mustamu, Nurdin, & Pratiwi, HIV/ I S (PLW )” (2) mengidentifikasi
2019) Dukungan terhadap ODHA dapat studi yang relevan : Peneliti menggunakan
dilakukan dalam bentuk pengobatan, advokasi, kriteria inklusi : a. penelitian yang mengukur
psikoedukasi, intervensi konseling naratif program atau intervensi dukungan sosial (social
maupun partisipasi keluarga dalam penyuluhan support intervention) dan hubungannya atau
dan pendidikan terhadap ODHA.(Ma, Chan, & efeknya pada penurunan stigma orang dengan
Loke, 2018) Berdasarkan latar belakang penulis HIV/AIDS. b. berfokus pada stigma yang terkait
ingin menyusun scoping review dengan tujuan dengan sampel yang hidup dengan HIV/AIDS. c.
untuk mengidentifikasi intervensi sosial support Ulasan yang memberikan wawasan tentang
https://journal.umgo.ac.id/index.php/Zaitun e-ISSN : 2964-9005
p-ISSN : 2301-5691
topik-topik tersebut diatas. Penulis tidak et al., 2018; Rifai, 2016; Wolf et al., 2018).
membatasi geografi atau ras sampel penelitian Berikut ini langkah-langkah proses secara
dalam upaya untuk mendapatkan semua bukti terperinci dalam pencarian literatur (Gambar 1)
yang tersedia. Penulis juga hanya menyertakan
artikel penelitian asli yang diterbitkan dalam
jurnal akademis peer-reviewed, diterbitkan
antara tahun 2016 sampai 2020, usia sampel >15
tahun, desain penelitian eksperimental atau
quasi-eksperimental atau desain pre-post, stigma
internal ataupun eksternal dan ditulis dalam
bahasa Inggris maupun Indonesia. Sedangkan
kriteria ekslusi yaitu penelitian case study, self
report dan isi jurnal tidak full-text. (3) pemilihan
studi : Penulis menentukan judul, penulis, jurnal
dan tahun publikasi yang memenuhi kriteria
inklusi kedalam spreadsheet excel untuk
abstraksi dan pembuatan bagan. Topik-topik
setiap artikel yang disertakan adalah : judul Gambar 1. Alur diagram untuk mengidentifikasi
artikel dan penulis, desain penelitian, intervensi literatur social support intervention dalam

(prosedur), sampel, instrumen, hasil studi dan menurunkan stigma pada pasien HIV/AIDS. (Arksey

kesimpulan. (Tabel 1). (4) memetakan data dan & ‟M lle , 2005)

(5) menyusun, meringkas dan melaporkan hasil. PEMBAHASAN

HASIL Social support merupakan bantuan

Penelitian ini mengidentifikasi 744 maupun dukungan yang diterima atau dirasakan

abstrak peer-review dan 24 artikel masuk pada orang dari jaringan sosial mereka.(Tardy, 1985)

review teks lengkap. Berdasarkan kriteria inklusi Social support dapat dilakukan dengan

dari 24 artikel terdapat 8 artikel yang memenuhi melibatkan berbagai sumber, dari hasil review 8

kriteria. (Batchelder et al., 2020; Chidrawi, jurnal menunjukkan intervensi dukungan sosial
baik secara individu, keluarga maupun
Greeff, Temane, & Doak, 2016; A. T. W. Li,
masyarakat sekitar terbukti efektif dalam
Fung, Maticka-Tyndale, & Wong, 2018;
mengurangi stigma dan diskriminasi orang
Pretorius, Greeff, Freeks, & Kruger, 2016;
dengan HIV/AIDS.(Batchelder et al., 2020;
Prinsloo, Greeff, Kruger, & Khumalo, 2017; Rao
Chidrawi et al., 2016; A. T. W. Li et al., 2018;
https://journal.umgo.ac.id/index.php/Zaitun e-ISSN : 2964-9005
p-ISSN : 2301-5691
Pretorius et al., 2016; Prinsloo et al., 2017; Rao ialah penyediaan informasi tentang HIV/AIDS,
et al., 2018; Rifai, 2016; Wolf et al., 2018) pencegahan penyakit, kewaspadaan universal,
Penelitian menyebutkan intervensi dukungan pengobatan, kesehatan seksual dan reproduksi,
kelompok tentang HIV, keterampilan kerahasiaan dan privasi, pembahasan isu-isu
manajemen koping dan kontak dengan orang lain terkait gender, mengidentifikasi kekuatan pribadi
secara berkelanjutan mengurangi stigma pada mereka, bagaimana mengatasi stigma dan cara
ODHA di semua empat dimensi manifestasi untuk mengungkapkan status mereka,
stigma yaitu stigma yang dipersonalisasi, malu diskriminasi, strategi pengurangan stigma dan
akan mengungkapkan status, citra diri negatif sumber daya komunitas.(Stangl et al., 2013)
dan sikap publik tentang orang yang hidup Informasi dapat disampaikan melalui video,
dengan HIV.(Harper, Lemos, & Hosek, 2014) wawancara mendalam, pamflet, pesan teks dua
Penelitian lain juga menyebutkan bahwa arah dan diskusi kelompok yang dipandu oleh
dukungan sosial yang diterima dari orang lain fasilitator.(L. Brown, Macintyre, & Trujillo,
meskipun sederhana seperti perhatian dengan 2003)
kasih sayang dan komunikasi yang baik secara Penelitian ini mendapatkan tujuh jurnal
rutin dapat meningkatkan harga diri, ketahanan dari delapan jurnal yang menggunakan
terhadap stigma, dan meningkatkan kepercayaan intervensi dengan konsep kontak langsung dan
diri untuk mengungkapkan status HIV.(Lowther berbagi pemikiran (edukasi) dengan kelompok
et al., 2018) yang sama (sesama ODHA) dan kelompok
Intervensi social support dapat lingkungan mereka.(Chidrawi et al., 2016; A. T.
membantu ODHA melewati setiap masalah yang W. Li et al., 2018; Pretorius et al., 2016; Prinsloo
dialami dengan melibatkan pasangan maupun et al., 2017; Rao et al., 2018; Rifai, 2016; Wolf
keluarganya agar membuat ODHA dalam et al., 2018) Pemberian edukasi ini lebih banyak
memilih keputusan berdasarkan informasi, berfokus pada faktor psikologis penderita HIV
mengatasi penyakit lebih baik dan menangani sebagai bagian dalam mengurangi stigma dan
diskriminasi lebih efektif serta mencegah pengobatan. Fokus pengobatan ini dilakukan
penularan infeksi HIV lebih lanjut.(World karena faktor psikologis seperti motivasi,
Health Organization, 2020). Berdasarkan dari depresi, dukungan sosial dan dukungan layanan
review jurnal disebutkan bahwa intervensi yang kesehatan sangat mempengaruhi kepatuhan
dilakukan seluruhnya memiliki kesamaan di penderita HIV terhadap pengobatan baik
langkah awal, dimana pendekatan yang kepatuhan minum obat maupun pengobatan
dilakukan adalah dengan pemberian informasi lainnya.(J. L. Brown, Littlewood, & Vanable,
kepada ODHA. Pendekatan berbasis informasi 2012; Nakimuli-Mpungu et al., 2013; Tedaldi et
https://journal.umgo.ac.id/index.php/Zaitun e-ISSN : 2964-9005
p-ISSN : 2301-5691
al., 2012; Toth, Messer, & Byrd Quinlivan, banyak belas kasih.(Pretorius et al., 2016)
2013). Penelitian menunjukkan beberapa Intervensi ini juga dapat membantu ODHA
psikoedukasi sebagai terapi pengobatan ODHA dalam mengubah emosi dalam diri menjadi lebih
dapat berupa dukungan kelompok, terapi percaya diri untuk mengungkapkan status
interpersonal, terapi pemecahan masalah dan penyakitnya dan tumbuhnya peran serta semua
peer support counseling efektif dalam pihak untuk mengatasi kurangnya pengetahuan
mengurangi stigma, tekanan psikologis dan akan stigma HIV/AIDS.(Sri Suyanti, Anna
gejala depresi.(Asrat, Schneider, Ambaw, & Keliat, & Catharina Daulima, 2018)
Lund, 2020) Intervensi ini terbukti efektif jika Telaah jurnal ini juga menemukan
dilakukan tidak hanya kepada ODHA tetapi juga intervensi dukungan sosial dengan metode
perlu diberikan kepada keluarganya dalam konseling yang melibatkan media sosial baik
bentuk interaksi. Interaksi antara ODHA dengan dalam pelaksanaannya penderita melakukan
kelompok kelompok ODHA yang lain atau interaksi konseling dengan fasilitator ataupun
dengan kelompok lingkungan tempat tinggal dengan komunitas dalam grup media sosial,
mereka membuat ODHA akan berbagi meskipun terdapat sesi interaksi langsung pada
pengalaman dan perasaan yang selama ini pelaksanaannya metode konseling tersebut
dirasakan saat menjadi pasien HIV, sedangkan terbukti dapat mengurangi stigma internal seperti
kelompok lingkungan tempat tinggal mereka meningkatkan perilaku perawatan diri,
seperti masyarakat juga memiliki kesempatan mengubah cara berfikir mereka tentang diri
untuk berinteraksi dan berkomunikasi dengan mereka sendiri dan bagaimana strategi
ODHA.(L. Brown et al., 2003; Stangl et al., manajemen koping untuk mengatasi masalah
2013) Interaksi yang terjadi antara ODHA dan terkait HIV/AIDS.(Batchelder et al., 2020; Wolf
lingkungannya seperti pasangan, kelompok et al., 2018) Metode konseling memungkinkan
remaja, anggota keluarga, teman, pemimpin penderita untuk mencurahkan pengalaman,
spiritual dan anggota komunitas menunjukkan keyakinan, sikap dan perasaannya kaitannya
pengurangan stigmatisasi HIV/AIDS dari dengan penyakit HIV yang dialami sehingga
tetangga dan lingkungan sekitarnya.(Chidrawi et peneliti dapat mendapatkan pemahaman
al., 2016) Interaksi dengan keluarga secara bagaimana menyikapi permasalahan yang
terbuka menyebabkan hubungan perasaan yang dirasakan penderita.(Watt et al., 2020) Metode
kuat untuk diterima dan dihormati dimana konseling juga dapat digunakan untuk
ODHA merasa lebih didukung oleh keluarga dan menentukan pengobatan selanjutnya pasien
keluarga menjadi sadar akan perilaku dengan tingkat kepercayaan yang tinggi terhadap
stigmatisasi mereka dan menunjukkan lebih petugas kesehatan yang disebebkan oleh
https://journal.umgo.ac.id/index.php/Zaitun e-ISSN : 2964-9005
p-ISSN : 2301-5691
konseling secara berulang, hal ini dapat menghabiskan waktu dengan orang lain maupun
bermanfaat pada penderita yang baru rekreasi. Hasil penelitian tentang social support
terdiagnosis HIV dapat meningkatkan terhadap ODHA terbukti efektif dalam
penerimaan diri terhadap pengobatan seumur meningkatkan mekanisme koping, adaptasi diri
hidup.(Wringe et al., 2017) dan lingkungan, mengurangi stres psikologis dan
Frekuensi, durasi dan waktu tindak mengurangi stigma. Dukungan terhadap ODHA
lanjut intervensi dalam review ini sangat dapat dilakukan dalam bentuk pemberian
bervariasi. Intervensi berkisar dari satu sampai informasi, konseling dan psikoedukasi baik
tiga sesi dengan sesi terpendek yaitu konseling melalui media elektronik maupun secara
psikoedukasi dengan durasi 30 menit dan yang langsung, peer support, diskusi kelompok
terpanjang adalah pendekatan partisipan dengan dengan melibatkan teman sebaya (sesama
orang dilingkungan sekitar rumahnya dengan penderita), kerabat terdekat maupun tetangga
durasi dua minggu. Periode tindak lanjut juga dilingkungan tempat tinggalnya. Kompleksitas
bervariasi dari segera setelah intervensi hingga intervensi yang terlibat (Individu, keluarga,
12 bulan setelah selesainya intervensi. Hasil teman, tetangga, masyarakat seperti tenaga
review 8 jurnal dimulai dari durasi terpendek kesehatan, sekolah, kelompok agama, tokoh
hingga durasi terlama menunjukkan efektifitas masyarakat dan lembaga swadaya masyarakat
yang positif dalam menurunkan stigma baik (LSM)) sangat membantu mengurangi stigma
internal maupun eksternal, sehingga panjang HIV. Perlu adanya penelitian selanjutnya yang
pendeknya intervensi tidak berbeda menguji tentang efektifitas durasi dalam
efektifitasnya dalam menurunkan stigma. pemberian intervensi dukungan sosial
KESIMPULAN DAN SARAN DAFTAR PUSTAKA
Hasil dari scoping review ini Arksey, H., & O‟Malley, L. (2005). Scoping
studies: Towards a methodological
menggambarkan bahwa dukungan sosial terbukti framework. International Journal of Social
dapat menurunkan stigma, baik stigma internal Research Methodology: Theory and
Practice, 8(1), 19–32.
maupun stigma eksternal. Dukungan sosial https://doi.org/10.1080/1364557032000119
utama yang ditemukan dalam telaah ini ialah 616
Asrat, B., Schneider, M., Ambaw, F., & Lund,
dukungan emosional (empati, kepercayaan atau C. (2020). Effectiveness of psychological
kepedulian), informasional (saran atau informasi treatments for depressive symptoms among
people living with HIV/AIDS in low- and
dan psikoedukasi), bersifat nyata (bantuan middle-income countries : A systematic
praktis dalam mengatasi permasalahan) dan review and meta-analysis. Journal of
Affective Disorders, 270(1), 174–187.
interaksi persahabatan sosial seperti https://doi.org/10.1016/j.jad.2020.03.068
Batchelder, A. W., Moskowitz, J. T., Jain, J.,
https://journal.umgo.ac.id/index.php/Zaitun e-ISSN : 2964-9005
p-ISSN : 2301-5691
Cohn, M., Earle, M. A., & Carrico, A. W. Harper, G. W., Lemos, D., & Hosek, S. G.
(2020). A Novel Technology-Enhanced (2014). Stigma Reduction in Adolescents
Internalized Stigma and Shame and Young Adults Newly Diagnosed with
Intervention for HIV-Positive Persons With HIV : Findings from the Project ACCEPT
Substance Use Disorders. Cognitive and Intervention. AIDS Patient Care and STDs,
Behavioral Practice, 27(1), 55–69. 28(10), 543–554.
https://doi.org/10.1016/j.cbpra.2019.03.001 https://doi.org/10.1089/apc.2013.0331
Brown, J. L., Littlewood, R. A., & Vanable, P. Kemenkes. (2018). Pedoman pelaksanaan paket
A. (2012). Social-cognitive correlates of pelayanan awal minimum ( PPAM )
antiretroviral therapy adherence among kesehatan reproduksi remaja pada krisis
HIV-infected individuals receiving kesehatan: Kementrian kesehatan tahun
infectious disease care in a medium-sized 2017. Jakarta: Kementrian Kesehatan RI.
Northeastern U.S City. AIDS Care, 25(9), Kemenkes RI. (2018). Hari AIDS sedunia,
1149–1158. momen STOP penularan HIV: saya berani,
https://doi.org/10.1080/09540121.2012.752 saya sehat. Retrieved September 2, 2019,
566 from
Brown, L., Macintyre, K., & Trujillo, L. (2003). http://www.depkes.go.id/article/view/1812
Interventions to reduce HIV/AIDS stigma: 0300001/hari-aids-sedunia-momen-stop-
What have we learned? AIDS Education penularan-hiv-saya-berani-saya-sehat-.html
and Prevention, 15(1), 49–69. Kementrian Kesehatan RI Direktorat Jenderal
https://doi.org/10.1521/aeap.15.1.49.23844 Pencegahan dan Pengendalian Penyakit.
Chidrawi, H. C., Greeff, M., Temane, Q. M., & (2019). Kemenkes Pecahkan Rekor MURI
Doak, C. M. (2016). HIV stigma Red Ribbon, Hari AIDS Sedunia. Retrieved
experiences and stigmatisation before and September 23, 2020, from
after an intervention. Health SA http://p2p.kemkes.go.id/kemenkes-
Gesondheid, 21, 196–205. pecahkan-rekor-muri-red-ribbon-hari-aids-
https://doi.org/10.1016/j.hsag.2015.11.006 sedunia/
Erlandson, K. M., & Karris, M. Y. (2019). HIV Lee, C. Y. S., & Goldstein, S. E. (2015).
and Aging Reconsidering the Approach to Loneliness, Stress, and Social Support in
Management of Comorbidities. Infectious Young Adulthood: Does the Source of
Disease Clinics of North America, 33(3), Support Matter? Journal of Youth and
769–786. Adolescence, 45(3), 568–580.
https://doi.org/10.1016/j.idc.2019.04.005 https://doi.org/10.1007/s10964-015-0395-9
Fajriyah, Y. L., Demartoto, A., & Murti, B. Li, A. T. W., Fung, K. P. L., Maticka-Tyndale,
(2018). The Effect of Depression, Stigma, E., & Wong, J. P. H. (2018). Effects Of
and Peer Support Group, on the Quality of HIV stigma reduction interventions in
Life of People Living with HIV/AIDS in diasporic communities: insights from the
Solo Plus Peer Support Group, Surakarta, CHAMP study. AIDS Care, 30(6), 739–
Central Java. Journal of Health Promotion 745.
and Behavior, 03(01), 27–36. https://doi.org/10.1080/09540121.2017.139
https://doi.org/10.26911/thejhpb.2018.03.0 1982
1.03 Li, H., Ji, Y., & Chen, T. (2014). The roles of
Fiorillo, A., & Volpe, U. (2016). Psychiatry in different sources of social support on
practice: Education, experience, and emotional well-being among Chinese
expertise (first). Oxford: Oxford University elderly. PLoS ONE, 9(3), e90051.
Press. https://doi.org/10.1371/journal.pone.00900
Goffman, E. (1963). Stigma: Notes on the 51
management of spoiled indentity. Limalvin, N. P., Putri, W. C. W. S., & Sari, K.
Englewood Cliff: Prentice-Hall Inc. A. K. (2020). Gambaran dampak
https://journal.umgo.ac.id/index.php/Zaitun e-ISSN : 2964-9005
p-ISSN : 2301-5691
psikologis, sosial dan ekonomi pada Khumalo, I. P. (2017). HIV stigma
ODHA di Yayasan Spirit Paramacitta experiences and stigmatisation before and
Denpasar. Directory of Open Access after a HIV stigma-reduction community
Journals, 11(1), 81–91. “hub” intervention. African Journal of
https://doi.org/10.15562/ism.v11i1.208 AIDS Research, 16(3), 203–213.
Lowther, K., Harding, R., Simms, V., Gikaara, https://doi.org/10.2989/16085906.2017.134
N., Ahmed, A., Ali, Z., … Selman, L. 9683
(2018). Effect of participation in a Puspita, A., Hayati, F., & Fuadah, D. Z. (2017).
randomised controlled trial of an integrated Stigma Masyarakat Terhadap Orang
palliative care intervention on HIV- Dengan Hiv Aids (Odha). Jurnal Ilmu
associated stigma. AIDS Care, 1–9. Kesehatan, 8(2), 151–159.
https://doi.org/10.1080/09540121.2018.146 Rao, D., Kemp, C. G., Huh, D., Nevin, P. E.,
5176 Turan, J., Cohn, S. E., … French, A. L.
Ma, P. H. X., Chan, Z. C. Y., & Loke, A. Y. (2018). Stigma reduction among African
(2018). Self‑Stigma Reduction American women with HIV: UNITY health
Interventions for People Living with study. Journal of Acquired Immune
HIVAIDS and Their Families : A Deficiency Syndromes, 78(3), 269–275.
Systematic Review. AIDS and Behavior, https://doi.org/10.1097/QAI.000000000000
(10). https://doi.org/10.1007/s10461-018- 1673
2304-1 Rifai, A. (2016). Brief psychoeducation
Mohamed Boushab, B., Fall-Malick, F.-Z., Ould intervention against HIV/AIDS related
Cheikh Melaïnine, M. L., & Basco, L. K. stigma among house wifes lived in coffee
(2017). Forms of Stigma and plantation area. Jurnal Keperawatan
Discrimination in the Daily Lives of HIV- Muhammadiyah, 1(2). Retrieved from
Positive Individuals in Mauritania. The http://journal.um-
Open AIDS Journal, 11(1), 12–17. surabaya.ac.id/index.php/JKM/article/view/
https://doi.org/10.2174/1874613601711010 510
012 Rueda, S., Mitra, S., Chen, S., Gogolishvili, D.,
Mustamu, A. C., Nurdin, M., & Pratiwi, I. G. Globerman, J., Chambers, L., … Rourke, S.
(2019). Hubungan Antara Dukungan B. (2016). Examining the associations
Keluarga Dengan Kualitas Hidup Pada between HIV-related stigma and health
Orang Dengan Hiv Dan Aids. Jurnal outcomes in people living with HIV/AIDS:
Kesehatan Prima, 13(1), 76–84. a series of meta-analyses. BMJ Open, 6(7),
https://doi.org/10.32.807/jkp.v13i1.211 e011453. https://doi.org/10.1136/bmjopen-
Nakimuli-Mpungu, E., Mojtabai, R., Alexandre, 2016-011453
P. K., Musisi, S., Katabira, E., Nachega, J. SeyedAlinaghi, S., Paydary, K., Afsar
B., … Bass, J. K. (2013). Lifetime Kazerooni, P., Hosseini, M., Sedaghat, A.,
depressive disorders and adherence to anti- Emamzadeh-Fard, S., & Mohraz, M.
retroviral therapy in HIV-infected Ugandan (2013). Evaluation of Stigma Index Among
adults: A case-control study. Journal of People Living With HIV/AIDS (PLWHA)
Affective Disorders, 145(2), 221–226. in Six Cities in Iran. Thrita Journal of
https://doi.org/10.1016/j.jad.2012.08.002 Medical Sciences, 2(2), 69–75.
Pretorius, J. B., Greeff, M., Freeks, F. E., & https://doi.org/10.5812/thrita.11801
Kruger, A. (2016). A HIV stigma reduction Sosodoro, O., Ahmad, R. A., Prabandari, Y. S.,
intervention for people living with HIV and & Hakimi, M. (2017). Internal Stigma of an
their families. Health SA Gesondheid, HIV-Infected Housewife: a
21(018), 187–195. Phenomenological Study. Jurnal
https://doi.org/10.1016/j.hsag.2015.11.005 Kesehatan Masyarakat, 13(2), 158–168.
Prinsloo, C. D., Greeff, M., Kruger, A., & https://doi.org/10.15294/kemas.v13i2.9970
https://journal.umgo.ac.id/index.php/Zaitun e-ISSN : 2964-9005
p-ISSN : 2301-5691
Sri Suyanti, T., Anna Keliat, B., & Catharina study to develop a novel social support
Daulima, N. H. (2018). Effect of logo- intervention for adolescents living with
therapy, acceptance, commitment therapy, HIV. Journal of Adolescence,
family psychoeducation on self-stigma, and 69(November), 203–211.
depression on housewives living with https://doi.org/10.1016/j.adolescence.2018.
HIV/AIDS. Enfermeria Clinica, 28, 98– 10.006
101. https://doi.org/10.1016/S1130- World Health Organization. (2019). HIV/AIDS.
8621(18)30046-9 Retrieved June 15, 2020, from
Stangl, A. L., Lloyd, J. K., Brady, L. M., https://www.who.int/news-room/fact-
Holland, C. E., & Baral, S. (2013). A sheets/detail/hiv-aids
systematic review of interventions to World Health Organization. (2020).
reduce HIV-related stigma and Psychosocial Support. Retrieved September
discrimination from 2002 to 2013: how far 23, 2020, from
have we come? Journal of the International https://www.who.int/hiv/topics/psychosoci
AIDS Society, 16(2), 18734. al/support/en/
https://doi.org/10.7448/ias.16.3.18734 Wringe, A., Moshabela, M., Nyamukapa, C.,
Tardy, C. . (1985). Social support measurement. Bukenya, D., Ondenge, K., Ddaaki, W., …
American Journal of Community Renju, J. (2017). HIV testing experiences
Psychology, 13, 187–202. and their implications for patient
https://doi.org/https://doi.org/10.1007/BF0 engagement with HIV care and treatment
0905728 on the Eve of “test and treat”: Findings
Tedaldi, E. M., Van Den Berg-Wolf, M., from a multicountry qualitative study.
Richardson, J., Patel, P., Durham, M., Sexually Transmitted Infections, 93(3), 1–
Hammer, J., … Buchacz, K. (2012). 5. https://doi.org/10.1136/sextrans-2016-
Sadness in the SUN: Using computerized 052969
screening to analyze correlates of
depression and adherence in HIV-infected
adults in the united states. AIDS Patient
Care and STDs, 26(12), 718–729.
https://doi.org/10.1089/apc.2012.0132
Toth, M., Messer, L. C., & Byrd Quinlivan, E.
(2013). Barriers to HIV care for women of
color living in the southeastern US are
associated with physical symptoms, social
environment, and self-determination. AIDS
Patient Care and STDs, 27(11), 613–620.
https://doi.org/10.1089/apc.2013.0030
Watt, M. H., Knettel, B. A., Knippler, E. T.,
Kisigo, G., Ngocho, J. S., Renju, J., …
Mmbaga, B. T. (2020). The development of
Maisha, a video-assisted counseling
intervention to address HIV stigma at entry
into antenatal care in Tanzania. Evaluation
and Program Planning, 83, 1–32.
https://doi.org/10.1016/j.evalprogplan.2020
.101859
Wolf, H. T., Chelliah, S. S., Ong‟wen, P.,
Tepper, V., Kwena, Z. A., & Cohen, C. R.
(2018). Forming a Kanyakla: A qualitative
https://journal.umgo.ac.id/index.php/Zaitun e-ISSN : 2964-9005
p-ISSN : 2301-5691

Anda mungkin juga menyukai