Anda di halaman 1dari 8

HIV/AIDS SEBAGAI PENYAKIT YANG MEMATIKAN

Diajukan untuk memenuhi tugas Makalah PJOK


Semester ganjil Tahun Ajaran 2023/2024

Disusun Oleh.

1. Althea Anakanaya
2.
3.
4.
5.
6.

PEMERINTAH PROVINSI JAWA BARAT


DINAS PENDIDIKAN
SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 1PALABUHANRATU
Jl. Bhayangkara Km. 1 Palabuhan Ratu, Citepus, Kec Pelabuhan Ratu,
Kab Sukabumi, Jawa Barat, Dengan Kode Pos 43364
Tahun 2022/2023
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Virus Human Immunodeficiency (HIV) adalah infeksi virus yang


menyerang sistem kekebalan tubuh, khususnya menargetkan sel CD4 (juga
dikenal sebagai sel T), yang sangat penting untuk sistem kekebalan berfungsi
dengan baik. Sindrom Defisiensi Imun yang Didapat (AIDS) adalah tahap paling
lanjut dari infeksi HIV, yang ditandai oleh kerusakan parah pada sistem kekebalan
tubuh. Sejarah HIV/AIDS sangat kompleks dan telah memiliki dampak signifikan
secara global. HIV diyakini berasal dari simpanse di Afrika Tengah dan diduga
telah menyebar ke manusia pada awal abad ke-20. Virus ini kemungkinan besar
menyebar karena berburu dan mengonsumsi daging simpanse, yang
mengakibatkan penularan virus ke manusia. Epidemi ini pertama kali menarik
perhatian pada awal tahun 1980-an, terutama di kalangan komunitas gay di
Amerika Serikat. Namun, penyakit ini segera menyebar ke seluruh dunia,
memengaruhi berbagai demografi, tanpa memandang orientasi seksual, gender,
ras, atau lokasi geografis. Awalnya, terdapat kebingungan dan ketakutan yang luas
seputar HIV/AIDS karena kurangnya pemahaman tentang virus dan cara
penyebarannya. Stigma dan diskriminasi meluas terhadap orang yang terinfeksi.
Namun, penelitian yang luas dan inisiatif kesehatan masyarakat telah
meningkatkan pemahaman kita terhadap virus, bagaimana cara penularannya, dan
bagaimana mengelola serta mencegah penyebarannya.

B. Rumusan Masalah
Perumusan masalah dalam laporan ini adalah :
1. Apa efek yang ditimbulkan dari penderita HIV/AIDS?

2. Bagaimana cara HIV/AIDS menyebar?

3. Apa dampak HIV/AIDS terhadap keturunannya?

C. Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah tersebut, maka tujuan laporan sebagai
berikut:

1. Untuk mengetahui efek yang ditimbulkan dari penderita HIV/AIDS

2. Untuk mengetahui cara HIV/AIDS menyebar

3. Untuk mengetahui dampak HIV/AIDS terhadap keturunannya

D. Manfaat
Mengetahui informasi yang komprehensif mengenai penyakit HIV/AIDS
memiliki manfaat yang sangat penting dalam berbagai aspek kehidupan. Pertama,
pengetahuan mengenai HIV/AIDS memungkinkan upaya pencegahan yang lebih
efektif. Dengan pemahaman yang baik tentang bagaimana virus ini menyebar,
masyarakat dapat mengadopsi perilaku yang lebih aman dalam hubungan seksual
dan mengurangi risiko penularan. Selain itu, pengetahuan ini memungkinkan
individu untuk mengenali tanda dan gejala awal, mendorong mereka untuk
melakukan tes secara rutin dan mendapatkan perawatan yang dini.

E. Metode

Metode penelitian yang kami gunakan yaitu menggunakan metode Basic


Research. Dengan menggunakan metode penelitian ini kami memecahkan
permasalahan yang tengah dihadapi.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Efek yang ditimbulkan dari penderita HIV/AIDS

Penderita HIV/AIDS sering menghadapi sejumlah dampak yang meluas dalam


kehidupan sehari-hari. Secara fisik, penyakit ini dapat mengakibatkan berbagai
gejala, mulai dari infeksi yang sering muncul, penurunan berat badan, kelemahan
otot, hingga masalah kesehatan jangka panjang seperti kanker tertentu. Namun,
dampaknya tidak hanya terbatas pada kesehatan fisik. Aspek psikologis juga
merupakan bagian penting dari kenyataan hidup bagi penderita HIV/AIDS.
Mereka mungkin menghadapi stigma sosial yang kuat, depresi, kecemasan, dan
stres yang terkait dengan diagnosis, serta perubahan dalam interaksi sosial dan
dukungan emosional. Kualitas hidup mereka bisa terpengaruh secara signifikan
oleh kondisi ini.

B. Cara HIV/AIDS Menyebar

Penularan HIV/AIDS dapat terjadi melalui beberapa jalur yang berbeda. Cara
paling umum penularannya adalah melalui hubungan seksual tanpa perlindungan
dengan seseorang yang terinfeksi. Selain itu, penggunaan jarum suntik yang tidak
steril juga merupakan metode penularan yang signifikan, terutama dalam
komunitas yang menggunakan obat secara intravena. Transmisi dari ibu ke anak
selama kehamilan, persalinan, atau menyusui adalah cara lain penularan
HIV/AIDS yang perlu diperhatikan secara serius. Selain itu, transfusi darah dari
donor yang terinfeksi juga dapat menjadi sumber penularan. Memahami jalur
penularan ini penting untuk mengambil langkah-langkah pencegahan yang tepat.

C. Dampak HIV/AIDS Terhadap keturunannya

Dampak HIV/AIDS pada keturunan dapat sangat bervariasi. Bayi yang


lahir dari ibu yang terinfeksi HIV/AIDS berisiko tinggi untuk terinfeksi virus
tersebut selama proses kehamilan, persalinan, atau saat menyusui. Meskipun
terapi antiretroviral dan perawatan medis yang tepat dapat mengurangi risiko
penularan, namun bayi yang terinfeksi HIV/AIDS mungkin akan menghadapi
tantangan kesehatan yang signifikan sepanjang hidup mereka. Hal ini bisa
meliputi masalah pertumbuhan, sistem kekebalan yang lemah, dan risiko tinggi
terhadap infeksi lainnya. Dengan demikian, memahami dampak HIV/AIDS
terhadap keturunan sangat penting untuk mengembangkan strategi pencegahan
dan perawatan yang tepat bagi generasi yang akan datang.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Pengetahuan yang lebih dalam tentang HIV/AIDS sangat penting dalam


upaya pencegahan, pengobatan, dan penanggulangan dampaknya. Penderita
HIV/AIDS menghadapi sejumlah dampak yang luas, termasuk perubahan fisik,
dampak psikologis, serta stigma sosial. Penularan HIV/AIDS dapat terjadi melalui
berbagai jalur, seperti hubungan seksual tanpa perlindungan, penggunaan jarum
suntik yang tidak steril, dan transmisi dari ibu ke anak. Dampak penyakit ini pada
keturunan, terutama pada bayi yang lahir dari ibu yang terinfeksi, menuntut
perhatian serius terhadap perawatan, pencegahan, dan dukungan jangka panjang.

B. Saran

Adapun saran dari kami berupa:

1. Peningkatan Edukasi dan Kesadaran Masyarakat Perlu adanya upaya edukasi


yang lebih luas dan lebih efektif di masyarakat tentang HIV/AIDS. Hal ini dapat
dilakukan melalui program-program pendidikan di sekolah, kampanye publik,
serta penyediaan informasi yang mudah diakses tentang pencegahan dan
penanganan HIV/AIDS.

2. Pengadaan Akses Perawatan yang Lebih Luas: Diperlukan upaya untuk


memastikan akses yang lebih baik terhadap perawatan dan pengobatan bagi
individu yang terinfeksi HIV/AIDS. Ini meliputi penyediaan terapi antiretroviral
yang terjangkau, dukungan medis, dan layanan kesehatan yang sensitif terhadap
kebutuhan pasien.

3. Pencegahan Primer: Fokus pada pencegahan terus-menerus perlu ditingkatkan.


Ini termasuk promosi penggunaan kondom, program pertukaran jarum suntik,
serta tes HIV yang teratur dan universal. Langkah-langkah ini adalah kunci untuk
mengurangi penularan HIV/AIDS.
DAFTAR PUSTAKA

Arts, S. J., Soc, H., Haruna, A., & Haruna, A. (2014). Scholars Journal of Arts ,
Humanities and Social Sciences HIV / AIDS , Choice of Coping Strategies :
Implications for Gender Role Differences. 2, 579–582.

Clancy, J. (1998). Basic Concept in Immunology: Student‟s survival guide. New


York: The McGraw-Hill Companies.

Dinas Kesehatan Pemerintah Provinsi Lampung. (2015). Profil Kesehatan


Provinsi Lampung Tahun 2015. In Pemprov Lampung.

Ditjen PP & PL Kemenkes RI. (2017). No TitleKasus HIV/AIDS di Indonesia.


Direktorat Jendral Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan
Kementerian Kesehatan Republik. Retrieved from
www.spiritia.or.id/Stats/stat2016.xls

Kementerian Kesehatan RI. (2016). Peran Keluarga Dukung Kesehatan


Masyarakat. Kementrian Kesehatan RI, 1–2.

Anda mungkin juga menyukai