Anda di halaman 1dari 2

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

HIV/AIDS merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh manusia virus yang menyerang
sistem kekebalan tubuh dan menyebabkan penderita mengalami penurunan ketahanan tubuh. HIV/AIDS
temasuk penyakit yang sangat ditakuti, karena hingga saat ini belum ditemukan obatnya, sehingga orang
yang terkena penyakit tersebut dapat dikatakan tidak memiliki harapan hidup panjang.

Fenomena orang dengan HIV/AIDS jumlahnya cenderung meningkat baik di Negara maju
maupun negara maju maupun negara berkembang termasuk Indonesia. Indonesia merupakan 5
terbesar kasus HIV/AIDS di dunia, 3 terbesar di Asia. Pada saat ini data HIV/AIDS di Indonesia jumlah nya
semakin meningkat. Berdasarkan data dari Kementrian Kesehatan RI hingga 2015 remaja yang terinfeksi
HIV berjumlah 28.060 orang (15,2 persen). Sebanyak 2089 orang (3 persen) di antaranya sudah dengan
AIDS. Wilayah Indonesia mengalami peningkatan jumlah HIV sebanyak 49.300 kasus dan AIDS sebanyak
9.280 kasus. Provinsi Riau pada tahun 2022, menduduki peringkat 10 besar terbanyak kasus HIV.

. Masa remaja yaitu usia 15-24 tahun adalah masa dimana terjadi perubahan secara fisik dan
psikologis dari masa kanak kanak ke masa dewasa, Remaja sangat dikaitkan dengan perilaku yang
beresiko sehingga menjadi kelompok yang mudah terinfeksi HIV, karena pada masa remaja atau masa
pubertas remaja memiliki rasa ingin tahu yang tinggi. Remaja cenderung berpetualang menjelajah
sesuatu dan mencoba segala sesuatu yang belum pernah dialaminya, perilaku yang berisiko, salah satu
nya merokok, minum minuman alkohol, penyalahgunaan narkoba, dan melakukan hubungan seksual
sebelum menikah.

Pengetahuan remaja tentang HIV-AID merupakan bagian dari indikator Millenium Development
Goals (MDGs), dan harus dipantau secara berkala oleh semua negara berkembang termasuk Indonesia.
Kurangnya informasi yang tepat dan relevan tentang penyakit HIV/AIDS, dan didukung sikap ingin tahu
yang dimiliki remaja menyebabkan mereka masuk kedalam salah satu populasi berperilaku beresiko
tinggi. Selain itu, masalah masalah HIV/AIDS pada remaja tidak hanya berdampak buruk secara fisik,
namun juga dapat mempengaruhi kesehatan mental,emosi,keadaan ekonomi,dan kesejahteraan social
dalam jangka panjang. Hal tersebut tidak hanya berpengaruh pada remaja itu sendiri, namun juga
terhadap keluarga, masyarakat, dan bangsa. Kasus penularan HIV dikalangan remaja tentunya juga tidak
lepas dari kurangnya pengetahuan remaja tentang penyakit HIV/AIDS. Remaja kurang paham bagaimana
pentingnya menjaga kesehatan reproduksi dan pencegahan seks bebas.. Strategi yang efektif untuk
memfasilitasi perubahan perilaku untuk pencegahan HIV dan mengurangi perilaku berisiko salah satunya
melalui penyuluhan langsung pada kelompok remaja.

1.2 Identifikasi masalah

Dari latar bekang di atas, terdapat beberapa identifikasi masalah :


1.2.1 Banyaknya angka kejadian HIV di Indonesia

1.2.2 Kurangnya pengetahuan remaja tentang HIV

1.3 Rumusan masalah

Dari latar belakang di atas, dapat dirumuskan masalah :

1.3.1 Apa hal yang perlu dilakukan untuk meningkatkan pengetahuan penyakit HIV pada remaja?

1.3.2 Bagaimana pencegahan penyakit HIV terhadap remaja

1.4 Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian diatas

1.4.1 Untuk mengetahui pencegahan HIV terhadap remaja

1.4.2 Untuk mengetahui hal yang perlu dilakukan untuk meningkatkan pengetahuan HIV pada remaja

1.5 Manfaat Penelitian

Dari tujuan penelitian di atas, manfaat penelitian sebagai berikut :

1.5.1 Bagi pembaca, memberi informasi dan masukan tentang banyaknya remaja yang terkena HIV dan
cara pencegahannya

1.5.2 Bagi penulis, untuk menambah wawasan tentang pentingnya pencegahan dalam mengurangi
angka HIV pada remaja.

Anda mungkin juga menyukai