Disusun Oleh :
Kelompok 3
TAHUN 2020/2021
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pada penyakit HIV/AIDS, kualitas hidup pasien juga merupakan hal yang penting
untuk diperhatikan. Salah satu tingkat keberhasilan dari terapi HIV bukan hanya dilihat
dari tampilan klinisnya saja, akan tetapi juga dilihat dari kualitas hidupnya. Implementasi
dari terapi ARV (Anti Retro Viral )bisa dikatakan berhasil bila kualitas hidupnya baik.
Kualitas hidup dapat didefinisikan sebagai persepsi individual terhadap posisinya dalam
kehidupan pada konteks sistem nilai dan budaya dimana mereka tinggal dan dalam
berhubungan dengan tujuannya, pengharapan, norma-norma dan kepedulian menyatu
dalam hal yang kompleks kesehatan fisik seseorang, keadaan psikologis, level
kemandirian, hubungan sosial, kepercayaan-kepercayaan personal dan hubungannya
dengan hal-hal yang penting pada lingkungan. Banyak hal yang dapat mempengaruhi
kualitas hidup pasien HIV/AIDS antara lain, progresivitas penyakit, disabilitas pasien,
stigma sosial di masyarakat, jangka waktu pengobatan, efek samping dari pengobatan
tersebut.
Status gizi pasien HIV juga merupakan hal yang perlu diperhatikan dalam
penanganan pasien, selain pemberian ARV karena berkaitan dengan kualitas hidup,
progresivitas penyakit, kelangsungan hidup dan status fungsional dari pasien. Status gizi
yang buruk pada pasien HIV/AIDS disebabkan karena asupan gizi yang tidak adekuat,
adanya perubahan laju metabolisme tubuh, perubahan mekanisme kerja traktus digestivus,
interaksi obat dengan zat gizi. Keadaan malnutrisi ini dapat menyebabkan turunnya
imunitas, meningkatkan resiko untuk terkena infeksi oportunistik, dan mempengaruhi
absorbsi obat ARV dalam tubuh. Tahap akhir dari keadaan malnutrisi ini adalah HIV
wasting syndrome. Oleh karena itu, status gizi yang buruk pada pasien HIV dapat
mempercepat progresivitas penyakit menjadi AIDS, mortalitas yang meningkat dan
penurunan waktu harapan hidup.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud HIV?
2. Bagaimana peran HIV saat menyerang tubuh?
3. Apa pengaruh yang disebabkan oleh HIV selain pada kekebalan imun?
4. Siapa saja orang yang dapat terserang HIV?
5. Bagaimana gejala yang ditimbulkan seorang yang terjangkit HIV?
6. Bagaimana upaya memperlambat perkembangan infeksi HIV?
7. Bagaimana pemberian asupan gizi pada penderita HIV sesuai tingkat keparahannya?
8. Kondisi apa saja yang diakibatkan HIV?
C. Tujuan
1. Mengetahui tentang HIV
2. Mengetahui peran HIV saat menyerang tubuh
3. Mengetahui pengaruh yang disebabkan HIV
4. Mengetahui siapa sajakah orang yang dapat terkena HIV
5. Mengetahui berbagai macam gejala pengindap HIV
6. Mengetahui upaya memperlambat progres infeksi HIV
7. Mengetahui pemberian asupan gizi pada penderita HIV sesuai tingkat keparahannya
8. Mengetahui dampak kondisi saat terkena HIV
A. Pengertian
Acquired Immune Deficiency Syndrome (AIDS) adalah kumpulan gejala penyakit
akibat menurunnya sistem kekebalan tubuh secara bertahap yang disebabkan oleh infeksi
Human Immunodeficiency Virus (HIV). Ansyori (2016) menjelaskan bahwa penyebaran
HIV/AIDS bukan semata-mata masalah kesehatan tetapi mempunyai implikasi politik,
ekonomi, sosial, etnis, agama dan hukum bahkan dampak secara nyata, cepat atau lambat,
menyentuh hampir semua aspek kehidupan manusia. Infeksi HIV cenderung meningkat dan
paling banyak terjadi pada kelompok usia produktif yaitu kelompok umur 25-49 tahun dan
kelompok umur 20- 24 tahun. Usia remaja 15-19 tahun menduduki posisi keempat. Usia
remaja merupakan usia yang sangat rentang untuk terinfeksi HIV.