Disusun Oleh :
Kelompok 13
4. Mar’atus Sholihah,. .Kep., Ns., M.Kep, Selaku Dosen Pengajar Dan Dosen Mata
Kuliah Keperawatan HIV
Karena Keterbatasan Ilmu Dan Pengalaman, Penulis Sadar Masih Banyak Kekurangan
Dalam Penyusunan Makalah Ini. Oleh Karena Itu Kritik Dan Saran Yang Berkaitan Dengan
Penyusunan Makalah Ini Akan Penulis Terima Dengan Senang Hati Untuk Menyempurnakan
Penyusunan Makalah Tersebut. Semoga Makalah Yang Berjudul “ DONOR ORGAN " Ini
Dapat Bermanfaat Bagi Semua Pembaca.
Wassalamu’alaikum. Wr. Wb
Penyusun
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kesehatan merupakan salah satu komponen utama Index Pembangunan Manusia (IPM)
yang mendukung terciptanya Sumber Daya Manusia yang sehat, cerdas, terampil dan ahli
menuju keberhasilan pembangunan kesehatan. Pembangunan kesehatan sebagai salah satu hak
dasar masyarakat yaitu hak untuk memperoleh pelayanan kesehatan. Oleh sebab itu dalam
pelaksanaan pembangunan kesehatan telah dilakukan perubahan cara pandang (mindset) dari
paradigma sakit menuju paradigma sehat sejalan dengan Visi Indonesia Sehat.HIV adalah
singkatan dari Human Immunodeficiency Virus.Virus ini menyerang sistem kekebalan tubuh dan
melemahkan kemampuan tubuh untuk melawan infeksi dan penyakit.
HIV dan AIDS menunjukkan trend peningkatan setiap tahunnya.Semenjak ditemukan pada
tahun 2003 sampai dengan tahun 2012 terjadi peningkatan jumlah kasus secara
signifikan.Kelompok usia 25 – 29 merupakan terbesar sebanyak 89 orang (47,59 %) terjadinya
kasus HIV dan AIDS dari tahun 2003 – 2012 dan usia produktif mendominasi terjadinya kasus
HIV dan AIDS di Kabupaten Kebumen. Diperlukan upaya bersama dalam pemberantasan
penyakit HIV & AIDS, yang tidak saja ditujukan pada penanganan penderita yang ditemukan
tetapi juga diarahkan pada upaya pencegahan pada orang yang beresiko melalui VCT (Voluntary
Conseling and Test) maupun PICT (Provider Inisiative Conseling and Test).
Asuhan gizi merupakan komponen penting dalam perawatan individu yang terinfeksi HIV.
Mereka akan mengalami penurunuan berat badan dan hal ini berkaitan erat dengan kurang gizi.
Penyebab kurang gizi bersifat multifaktoral antara lain karena hilangnya nafsu makan, gangguan
penyerapan sari makanan Pada alat pencernaan, hilangnya cairan tubuh akibat muntah dan diare,
dan gangguan metabolisme.Akibat gangguan tersebut kesehatan umum mereka cepat
menurun.Sekitar 97% Odha menunjukkan kehilangan berat badan sebelum
meninggal.Kehilangan berat badan tidak dapat dihindarikan sebagai konsekuensi dari infeksi
HIV. Jika seseorang dengan infeksi HIV mempunyai status gizi yang baik maka daya tahan
tubuh akan lebih baik sehingga memperlambat memasuki tahap AIDS. Asuhan gizi dan terapi
gizi medis bagi Odha sangat penting bila mereka juga mengkonsumsi obat-
obat antiretroviral.Makanan yang dikonsumsi mempengaruhi penyerapan ARV dan obatinfeksi
oportunistik dan sebaliknya penggunaan ARV-OI dapat menyebabkan gangguan gizi.Beberapa
jenis ARV-OI harus dikonsumsi pada saat lambung kosong, beberapa obat lainnya tidak.
Pengaturan diet dapat juga digunakan untuk mengurangi efek samping ARV-OI.Segera
hubungi dokter untuk mendapatkan penangan sebelum kondisi kesehatan bertambah parah dan
memicu penyakit komplikasi. Dalam hal ini perawat memiliki peran dalam membantu pasien
dengan penyakit HIV, diataranya : Perawat sebagai tenaga Promotif yaitu yaitu melakukan
penyuluhan kesehatan terhadap pasien. Dengan meningkatkan kesehatan pasien agar tidak terjadi
komplikasi atau akibat lanjut dari HIV.Perawat sebagai tenaga Preventif yaitu mencegah agar
pasien tersebut tidak mengalami komplikasi, yaitu dengan memberikan asuhan keperawatan pada
pasien tersebut dengan tepat.Perawat sebagai tenaga Kuratif yaitu memberikan tindakan
pengobatan terhadap pasien HIV.Pengobatan ini dilakukan secara kolaboratif dengan dokter, ahli
gizi dan farmasi. Perawat sebagai tenaga Rehabililitatif yaitu sebagai pusat tenaga rehabilitasi
terhadap pasien, yaitu dengan cara memberikan pendidikan kesehatan tentang HIV.
1.2 Rumusan Masalah
1.2.1 Pentingnya Nutrisi Pada Pasien HIV AIDS?
1.2.2 Penyebab Malnutrsi Pada HIV AIDS?
1.2.3 Penilaian Status Gizi Pada Pasien HIV AIDS?
1.2.4 Prinsip Pemberian Asupan Nutrisi Pada Pasien HIV AIDS?
1.2.5 Apa Saja Keamanan Bahan Makanan Dan Minuman Bagi Pasien HIV AIDS?
1.2.6 Apa Saja Suplemen Zat Ngizi Mikro Yang Dianjurkan Dikonsumsi Paisen HIV AIDS?
1.2.7 Apa Saja Jenis Buah Dan Sayur Yang Dianjurkan Dengan HIV AIDS?
1.2.8 Monitoring dan evaluasi
1.3 Tujuan
1.3.1 Mengetahui Pentingnya Asuhan Nutrisi Pada Pasien HIV AIDS.
1.3.2 Mengetahui penyebab malnutrisi pada pasien HIV AIDS.
1.3.3 Mengetahui penilaian status gizi pada pasien HIV AIDS.
1.3.4 Mengetahui Prinsip Pemberian Asupan Nutrisi pada pasien HIV AIDS.
1.3.5 Mengetahui Keamanan Bahan Makanan dan Minuman bagi pasien HIV AIDS.
1.3.6 Mengetahui Bahan Makanan yang dianjurkan dikonsumsi Paisen HIV AIDS
1.3.7 Mengetahui Gejala klinis dan keterkaitannya dengan HIV AIDS.
1.3.8 Mengetahui monitoring dan evaluasi
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Hartono, Andry. 2006. Terapi gizi dan diet rumah sakit. Jakarta : EGC
Jurnal :
Abby H, Shevitz, Knox TA. “Nutrition in the era of highly active antiretroviral therapy.” Clin
Infect Dis 2001;321:1769-75.
Wanke CA, Silva M, Knox T, et al. “Weight loss and wasting remain common complications in
individuals infected with Human Immunodeficiency Virus in the era of highly active
antiretroviral therapy.” Clin Infect Dis, 2000; 31:803-5.
Internet :
Zubairidjoerban.org/nutrisi-dan-diet-untuk-odha/ tanggal 21 November 2018 jam 18:15