Anda di halaman 1dari 3

Komunikasi dan konseling dalam kebidanan

Seorang bidan dituntut untuk melatih kepekaan melalui empati yang . dengan kepekan yang
dimilikinya, ia akan mampu melakukan pengamatan (observasi) . kepekan tersebut tercermin dari cara
ia mengamati tingkah laku klien baik tingkah laku verbal maupun nonverbal.
Tingkah laku verbal dan non verbal merupakan objek untuk melakukan observasi atau
pengamatan objektif, meskipun tingkah laku verbal dan non verbal tidak dapat dipisahkan, saling
menguatkan arti yang sebenarnya dari suatu tingkah laku. Melalui kepekan pengamatan objektif, bidan
akan mudah dalam melakukan komunikasi efektif karena pengamatan objektif (observasi) merupakan
keterampilan dasar dalam membina komunikasi efektif.

TINGKAH LAKU VERBAL DAN NON VERBAL


Tingkah laku verbal
Merupakan perbuatan atau perilaku yang ditunjukan melalui Bahasa atau kata-kata. Bahasa
dicerminkan dengan adanya perbendaharan kata, pemgunan kalimat, intonasi, kecepatan berbicara, dan
humor.
Yang harus dilakukan bidan dalam melakukan pengamatan tingkah laku verbal adalah bagaimana klien
beralih topik, kata-kata kunci yang digunakan, penjelasan-penjelasan yang disampaiksn, dan pertanyan-
pertanyan yang di ajukan.
Tingkah laku Non Verbal
Tingkah laku non verbal merupakan tingkah laku dalam bentuk Bahasa tubuh yang meliputi isyarat,
pergerakan tubh, dan penampilan fisik. Bidan harus dapat melakukan pengamatan terhadap tingkah laku
non verbal dengan memperhatikan bagaimana cara klien menatap ,ata, nahasa tubuh, kwalitas suara,
yang merupakan indicator penting dalam mengungkapan apa yang terjadi pada diri klien.
Sebaiknya dalam komunikasi efektif tingkah laku verbal dan nonverbal digunakan secara
sinergis, tidak berdiri sendiri. Pengunan tingkah laku verbal dan non verbal secara terpisah akan
menimbulkan salah penafsiran. Perlu dilakukan penelahan lebih lanjut dengan bertanya atau
medengarkan secara aktif. Harus ditelah lebih lanjut arti dari ketidaksesuaian antara yang disampaikan
(verbal) dengan ekspresi muka (non verbal)

MELAKUKAN OBSERVASI
Dalam mengobservasi sesuatu ada dua hal yang perlu diperhatikan oleh bidan, yaitu pengamatan
objektif dan penafsiram (interpretasi). Seorang bidan yang tajam pengamatanya akan memperhatikan
bahwa ada beberapa ketodak sesuaian antara tingkah laku verbal dan non verbal, antara apa yang
diucapkan dan dikerjakan.
Pengamatan objektif
Merupakan berbagai tingkah laku yang dilihat dan didengar. Misalnya duduk, berdiri, gelisah, dengan
mengeluarkan kata seperti aduh.
Penafsiran (interpretasi)
Merupakan kesan yang diberikan terhadap apa yang dilihat (amati) dan didengar. Misalnya, jengkel
karena terlalu lama menungu. Bidan perlu mengetahui perbedan pengamatan objektif dengan penafsiran
agar lebih berhati-hati dalam melakukan oberservasi.
MEMBINA HUBUNGAN BAIK
Ketrampilan membina hubungan baik merupakan fondasi atau dasar dalam melakukan komunikasi
interpersonal. Membina hubungan baik dilakukan oleh bidan sejak kontak awal dengan klien an harus
dipertahankan. Yang harus dimiliki oleh bidan untuk membina hubungan baik dengan klien adalah
sebagai berikut.

 Perilaku respon positif yang mendukungh tercimptanya hubungan baik meliputi bersalaman
dengan ramah, mempersilahkan duduk, bersabar, tidak memotong pembicaran, menjaga
kerahasian klien, tidak melakukan penilaian, mendengarkan dengan penuh perhatian,
menanyakan alasan kedatangan maupun pendapat klien.
 Sikap hangat, menghormati, menerima klien apa adanya, empati dan tulus.
Kunci pokok dalam membina ubungan baik dengan klien adalah SOLER.
S: Face your clients squarely ( menghadap kea rah klien) dan smile nod at client (senyum atau
menganguk ke klien)
O: Open and non judgemental facial expression (ekspresi muka menunjukan sikap terbuka dan
tidak menilai)
L : Learn toward client (tubuh condok kea rah klien)
E : Eye contack in a culturaly-aceptable manner (kontak mata sesuai cara yang diterima oleh
budaya setempat)
R : Relaxed and friendly maner (santai dan bersikap bersahabat)

RINGKASAN
Bidan perlu melakukan pengamatan tingkah laku. Baik tingkah laku verbal maupun nonverbal untuk
mengidentifikasi pesan-pesan yang tidak sesuai dan membingungkan. Bidan perlu menggabungkan
informasi melalui tingkah laku verbal, tingkah laku non verbal, dan kesenjangan pada diri klien.
Pengamatan bidan dapat dipertajam dengan belajar lebih peka melakukan pengamatan tingkah laku
nonverbal dan arti dari suatu tingkah laku verbal yang ditampilkan seorang klien. Selain itu, bidan perlu
membina hubungan baik dengan klien dan harus selalu berusaha bekerja sama dengan klien sehinga
tidak melakukan kesalahan dalam membantu seorang klien.
SOAL LATIHAN
Jawablah pertanyan dibawah ini denga jelas dan ringkas!
1. Sebutkan tnda-tanda ketegangan yang dapat diamati melalui tingkah laku verbal dan non verbal
2. Sebutkan kunci pokok dalam membina hubunga baik!
BACAAN LANJUTAN
Department Kesehatan Republik Indonesia, 202. Komunikasi Efektif. Jakarta: Depkes RI.
DeVito, Joseph. 197. Human Communication. New York: Hunter College of The City University of
New York.
Keliat, B.A. 204. Hubungan Terapeutik Perawat-Klien. Jakarta : EGC.
Taylor, Carol dk. 197. Fundamentals of Nursings Philadhelpia: ; Lipincott

Anda mungkin juga menyukai