Anda di halaman 1dari 5

BAB 1

PENDAHULUAN

Proses pendidikan dalam keperawatan terdiri dari proses pendidikan

akademik dan proses pendidikan profesional yang salah satunya dilakukan

melalui proses pembelajaran laboratorium keperawatan. Pembelajaran

laboratorium keperawatan merupakan bentuk dari pelaksanaan kurikulum

pendidikan keperawatan guna membekali mahasiswa agar dapat

mengaplikasikan ilmu keperawatan berdasarkan kompentensi yang telah

dimiliki.

Motivasi belajar mahasiswa merupakan keseluruhan daya penggerak psikis di

dalam diri mahasiswa yang menjamin kelangsungan kegiatan belajar. Motivasi belajar

dapat menentukan baik tidaknya kegiatan belajar hingga mencapai mutu prestasi belajar

yang telah di tentukan. Oleh karena itu,mutu prestasi belajar pada mahasiswa perlu

diperkuat secara terus-menerus dengan tujuan agar mahasiswa memiliki motivasi belajar

yang kuat, sehingga prestasi belajar dapat optimal. (Dimyati dan Mudjiono. 2009)

Adapun Metode dalam Bimbingan Laboratorium yaitu menggunakan Bedside

teaching, demonstrasi,laboratorium mandiri. Metode Bedside teaching pembimbing

memberikan ketrampilan laboratorium secara langsung pada pasien. Mahasiswa

memperhatikan ketrampilan yang di lakukan pembimbing. Media yang di gunakan adalah

klien (Pantom,alat yang disesuaikan dengan ketrampilan laboratorium yang dilakukan).

Metode demonstrasi adalah pembimbing melakukan demonstrasi prosedur

tindakan keperawatan dihadapan mahasiswa. Mahasiswa memperhatikan dan diberi


kesempatan untuk mencoba secara mandiri. Media yang digunakan yaitu dengan klien

(Pantom, alat yang disesuaikan dengan ketrampilan laboratorium yang dilakukan).

Metode laboratorium mandiri adalah mahasiswa melakukan kegiatan

belajar di laboratorium saat pembimbing tidak di tempat. Media yang

digunakan yaitu pantom,SOP dan alat laboratorium yang digunakan. Kompetensi yang

harus dicapai mahsiswa yaitu lingkup mata perkuliahan keperawatan laboratorium

seperti Keperawatan Dasar, Keperawatan Medikal Bedah, Keperawatan Anak,

Keperawatan Maternitas, Keperawatan Jiwa, Keperawatan Gawat Darurat, Keperawatan

Komunitas, Keperawatan Gerontik dan Keperawatan Keluarga. Masing-masing mata

kuliah tersebut memiliki target kompetensi yang spesifik dan diujuan dijabarkan

berdasarkan tujuan dari masing-masing mata kuliah tersebut.

Hasil observasi penelitian yang dilakukan oleh Sumi Hernawati 2014 di

Universitas Sebelas Maret 2014. Pada kegiatan belajar mahasiswa semester IV yang

berjumlah 52 mahasiswa saat mengikuti pembelajaran praktik Keperawatan Medikal

Bedah (KMB) ditemukan masih adanya mahasiswa yang datang terlambat sebanyak 2%,

adanya mahasiswa yang tidak mahasiswa yang tidak memperhatikan dosen

mempraktekkan tindakan keperawatan seperti bermain hp dan berbicara sendiri dengan

teman yang lain sebanyak 20%, dan masih ada yang tidak mau mencoba melakukan

tindakan keperawatan secara mandiri sebanyak 5%.Pengamatan tersebut dilakukan pada

10 mahasiswa semester IV didapatkan data 80% mahasiswa merasa kurang berminat

terhadap pembelajaran di laboratorium.

Pembelajaran laboratorium membutuhkan peran pembimbig laboratorium yang

mampu memberikan motivasi belajar kepada mahasiswa. Keberadaan pembimbing

laboratorium sangat diperlukan oleh mahasiswa untuk memberikan motivasi dan bimbingan
yang nantinya akan mempengaruhi kualitas laporan Praktik laboratorium keperawatan.

(Azwar. 2009)

Praktik laboratorium keperawatan dapat memfasiitasi proses belajar dengan

memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk menerapkan asuhan keperawatan dibawah

pengawasan pembimbing laboratorium dan secara bertahap melalui belajar. ( Sitorus. 2012)

Dalam proses pembelajaran laboratorium terdapat mahasiswa yang banyak dari dosen

dimana terdapat satu dosen pengajar kurang lebih ada 40 mahasiswa dalam wakyu yang

bersamaan. Seharusnya saat dosen melakukan pembelajaran dengan metode

demonstrasi,mahasiswa dibagi menjadi bebrapa kelompok kecil (10-15 mahasiswa) di

dampingi oleh seorang dosen ataupun asisten dosen. (Roestiyah. 2010)

Dari hal diatas ada faktor lain yang berhubungan dengan pencapaian kompetensi praktik

laboratorium yaitu motivasi,mahasiswa dalam proses pembelajaran laboratorium.

Pembimbing laboratorium dalam belajar sangat penting peranannya. Motivasi sangat

menentukan kualitas prestasi seseorang,apakah motivasi sesesorang dalam melaksanakan

suatu kegiatan tinggi atau rendah dapat dilihat dari kualitas prestasinya.(Anderson dan Faust.

2009)

Keberadaan pembimbing laboratorium dalam pembelajaran laboratorium sangat

diperlukan oleh mahasiswa untuk mengadakan bimbingan laboratorium dan pemberian

motivasi yang nantinya akan mempengaruhi kualitas laporan praktik laboratorium

keperawatan.

Dari latar belakang diatas, maka peneliti tertarik untuk meneliti “Hubungan Peran

Pembimbing Laboratorium Dengan Motivasi Belajar Mahasiswa Menghadapi Pre PKK S1

Keperawatan Semester IV di Universitas Muhammadiyah Lamongan”.


1.2Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, maka peneliti merumuskan pertanyaan masalah :

Apakah ada hubungan peran pembimbing laboratoirium dengan motivasi belajar

mahasiswa universitas muhammadiyah lamongan semester IV ?

1.3 Tujuan Penelitian

1.3.1 Tujuan Umum

Mengetahui hubungan peran pembimbing laboratorium dengan motivasi belajar

mahasiswa Pre PKK semester IV universitas muhammadiyah lamongan

1.3.2 Tujuan Khusus

1. Mengidentifikasi motivasi mahasiswa untuk belajar sebelum menghadapi PKK

semester IV di Universitas Muhammadiyah Lamongan

2. Mengidentifikasi peran pembimbing laboratorium untuk memotivasi mahasiswa

sebelum menghadapi praktik PKK semester IV di Universitas Muhammadiyah Lamongan

3. Menganalisis peran pembimbing laboratorium dengan motivasi mahasiswa

menghadapi praktik PKK semester IV di Universitas Muhammadiyah Lamongan

1.4 Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian adalah kegunaan hasil penelitian nanti,baik bagi kepentingan

pengembangan pembelajaran maupun pengembangan dalam bidang praktik laboratorium.

Manfaat penelitian untuk bahan adalah :

1. ilmu yang diperoleh di praktik laboratorium dan di perkuliahan untuk diaplikasikan

Bagi Praktisi

1.1 Bagi Mahasiswa


Menambah pengetahuan dalam upaya meningkatkan kualitas pembelajaran

maupun praktikum, Menyadarkan mahasiswa pentingnya ujian praktik

laboratorium

1.2.) Bagi Akademik

Sebagai sarana untuk pengembangan karya tulis ilmiah dan untuk menunjang

proses pembelajaran yang lebih baik, dan memberikan sumbangan ilmu yang baru bagi dunia

pendidikan khususnya di bidang keperawatan

1.3.) Bagi Peneliti

Dapat menambah wawasan dalam mengembangkan ilmu yang diperoleh di

praktik laboratorium dan di perkuliahan untuk diaplikasikan,

Anda mungkin juga menyukai