Anda di halaman 1dari 8

PEMENUHAN KEBUTUHAN NUTRISI PADA KLIEN

PALIATIF

Oleh:

1. Fariz Akbar Prasetyo (P1337420619106)

2. Siti Wahyuni (P1337420619114)

3. Siti Aminah Dwi W. (P1337420619115)

POLTEKKES KEMENKES SEMARANG

PRODI D IV KEPERAWATAN SEMARANG & PROFESI NERS

2020
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Data yang dimiliki WHO , menunjukkan ada 38 juta orang yang
meninggal dunia setiap tahunnya karena mengidap penyakit kronis yang tidak
menular. Salah satu penyakit kronis yang menewaskan banyak nyawa adalah
kardiovaskuler. Kardiovaskuler yaitu penyait yang terjadi pada jantung dan
pembuluh darah. Penyakit kedua yaitu kanker yang kasusnya meningkat
hingga 70% selama 2 dekade terakhir. Kemudian disusul dengan diabetes
mellitus dan penyakit pernapasan.
WHO menyatakan bahwa setiap orang di dunia berhak untuk mendapatkan
perawatan kesehatan terbak meski sudah di masa akhir hidupnya. Banyaknya
orang yang mengalami penyakit stadium lanjut, maka semakin banyak pula
pasien yang membutuhkan perawatan paliatif. Perawatan paliatid tidak hanya
tentang obat-obatan yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas hidup pasien.
Sebaiknya pasien juga diberikan dukungan nutrisi serta perencanaan diet yang
baik. Kecukupan gizi tetaplah dibutuhkan tubuh sekalipun untuk pasien
menjelang ajal.
Perawatan paliatif biasanya diberikan dalam berbagai pendekatan, yaitu
medis, psikologis, psikososial, serta spiritual. Namun, beberapa orang belum
mengetahui bahwa perencanaan diet yang baik adalah salah satu bentuk
perawatan paliatif yang penting untuk dilakukan. Dengan merencanakan diet
pasien yang mengalami penyakit kronis maka akan meningkatkan kesehatan
tubuh pasien dan menjaga sistem kekebalan tubuh tetap kuat.
Pasien dengan penyakit kronis stadium lanjut biasanya memiliki masalah
gizi yang cukup banyak seperti kehilangan nafsu makan serta mengalami
penurunan berat badan yang drastis. Kondisi ini akan membuat kesehatan
pasien semakin memburuk. Untuk itu, dukungan pemenuhan nutrisi serta
perencanan diet yang tepat harus dilakukan untuk mencegah hal ini.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang di atas, disusun rumusan masalah sebagai
berikut:
1. Apa pengertian nutrisi dan pentingnya nutrisi bagi tubuh?
2. Bagaimana perencanaan diet nutrisi pada pasien paliatif?
3. Apa saja nutrisi pada pasien paliatif?
4. Bagaimana cara menerapkan diet pada pasien paliatif?
5. Apa saja cara pemberian makan pada pasien paliatif?

1.3 Tujuan
1. Mengetahui pengertian dan pentingnya nutrisi.
2. Mengetahui perencanaan diet nutrisi bagi pasien paliatif.
3. Mengetahui nutrisi pada pasien paliatif.
4. Mengetahui cara menerapkan diet pada pasien paliatif.
5. Mengetahui cara pemberian makan pada pasien paliatif.
BAB II

PEMBAHASAN

2.1. Pengertian Nutrisi dan Pentingnya Nutrisi


Menurut Rock C (2004), nutrisi adalah proses dimana tubuh
manusia menggunakan makanan untuk membentuk energy,
mempertahankan kesehatan, pertumbuhan, dan berlangsungnya fungsi
normal setiap organ baik antara asupan nutrisi dengan kebutuhan nutrisi.
Menurut Supriasa (2011), nutrisi adalah suatu proses organisme
menggunakan maanan yang dkonsumsi secara normal melalui proses
deges, absrobsi, transportasi, penyimpanan, metabolism, dan pengeluaran
zat-zatyang tidak digunakan untuk mempertahankan kehidupan,
pertumbuhan, dan fungsi normal organ-organ serta menghasilkan energy.
Nutrisi dibutuhkan oleh tubuh untuk
1. Menjaga metabolism normal
2. Melakukan aktivitas
3. Menjaga metabolisme pada kondisi sakit saat terapi
4. Memperbaiki kerusakan jaringan
5. Dibutuhkan untuk menunjang kehidupan
2.2. Perencanaan Diet Nutrisi Pasien Paliatif
Perawatan pasien paliatif biasanya diberikan dalam berbagai cara.
Tujuannya adalah untuk meningkatkan kualitas hidup pasien. Perawatan ini
dilakukan dengan melalukan berbagai pendekatan, seperti medis, psikologis,
psikososial, dan spiritual.
Perencanaan diet yang baik adalah salah satu bentuk perawatan paliatif
yang penting untuk dilakukan. Dengan merencanakan diet pada apsien
paliatif, maka kesehatan tubuh pasien akan lebih baik dan selalu menjaga
sistem kekebalan tubuh agar tetap kuat.
2.3. Nutrisi pada Pasien Paliatif
Nutrisi pada pasien paliatif harus bergizi tinggi dan tepat untuk
meningkatkan kualitas hidup pasien. Di bawah ini beberapa jenis makanan
yang harus ada dalam menu diet pasien paliatif.

1. Protein, seperti daging, daging ayam, ikan, kacang-kacangan


2. Susu dan produk susu lainnya
3. Buah-buahan dan sayur-sayuran
4. Karbohidrat seperti nasi, kentang.
Hindari makanan yang tinggi lemak, karena lemak akan
menimbulkan gangguan pada sistem pencernaan. Selain itu, pilih makanan
segar dan jangan berikan pasien makanan yang mentah. Makanan mentah
dapat meningkatkan risiko infeksi.
2.4. Cara Menerapkan Diet pada Pasien Paliatif
Berikut ini beberapa cara menerapkan diet pada pasien paliatif
1. Pilih minuman yang memiliki zat gizi tinggi. Untuk menjaga status
hidrasi tetap normal, maka asupan cairan tidak boleh kurang. Kebutuhan
cairan dan kebutuhan gizi dapat digabungkan, misalkan seperti jus.
2. Bagi porsi makan menjadi lebih sedikit namun sering.
3. Pilih makanan yang mudah dicerna dan dikunyah, seperti sup.
4. Hindari memberikan makanan dalam keadaan panas, sebaiknya sajikan
makanan dalam ekadaan dingin atau setara dengan suhu ruangan.
2.5. Cara Pemberian Makan
Pemberian nutrisi tergantung pada kondisi pasien, status nutrisi, tipe, dan
indikasi pemberian terapi nutrisi.
1. Nutrisi oral
Beberapa strategi yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan nutrisi
pada apsien yang sedang menjalani terapu dengan efek samping yang
dialami. Sebagian pasien dapat mentoleransi makanan dengan porsi
kecil namun sering. Untuk dapat mencukupi kebutuhan nutrisi pasien,
dianjurkan untuk mengkonsumi makanan/minuman padat kalori. Pada
pasien yang tidak dapat memenuhi kebutuhan nutrisi bila perlu diberikan
diet cair.
2. Nurisi Enteral
Apabila pasien tidak dapat diberikan nutrisi secara oral, maka perlu
dilakukan pemberian nutrisi dengan cairan lain. Pemberian nutrisi
enteral diindikasikan pada pasien yang tidak dapat makan secara oral
karena efek samping terapi misalnya odynophagia, mukositis,
esophagitis, dan lain-lain. pemberian nutrisi dengan enteral dapat
dilakukan dengan cara bolus, intermiten, atau kontinyu. Nutrisi enteral
berfungsi untuk menormalkan kembali fungsi usu, lebih murah, kurang
invasive, dan risiko minimal dibandingkan dengan nutrisi parenteral.
3. Nutrisi Parenteral
Nutisi parenteral dibeikan kepada pasien yang tidak dapat memenihi
kebutuhan nutrisi secara oral maupun enteral. Nutrisi parenteral diberkan
pada apsien yang saluran cernanya tidak dapat digunakan. Nutrisi
parenteral diberikan pada apsien yang saluran cernanya tidak dapat
mentoleransi makanan akibat mual dan muntah yang hebat dan
malabsorbsi.
BAB III

PENUTUP

3.1. Kesimpulan
Maanjemen nutrisi pada pasien paliatif adalah suatu hal yang penting. Hal
ini dikarenakan nutrisi akan memberi energy bagi tubuh sengingga
kekebalan tubuh akan meningkat. Pasien yang mengalami penyakit kronis
stadium lanjut juga memiliki masalah gizi yang cukup banyak, seperti
kehilangan nafsu makan, penurunan berat badan yang drastis. Dukungan
pemenuhan nutrisi diperlukan untuk mencegah hal tersebut terjadi. Diet
yang diberikan pada apsien paliatif yaitu tnggi protein dan energi.
3.2. Saran
Manajemen nutrisi pada pasien paliatif harus diperhatikan dan disesuaikan
dengan kondisi dan penyakit yang dialami oleh pasien, sehingga perlu
adanya perencanaan diet nutrisi pada klien paliatif.
DAFTAR PUSTAKA

Hariani, Ririn. 2007. Kecukupan Nutrisi pada Klien Kanker. Indonesian Journal
of Cancer 4, 140-143 (online) (indonesianjournalofcancer.co.id). Diakses pada
tanggal 20 Januari 2020.
Suhardjo. 2008. Perencanaan Pangan dan Gizi. Jakarta: Bumi Aksara.
Suparisa,I. Dewa Nyoman S. 2001. Penilaian Status Gizi. Jakarta: EGC.

Anda mungkin juga menyukai