Anda di halaman 1dari 34

MAKALAH ILMU BIOMEDIK DASAR

ANATOMI FISIOLOGI SISTEM PENCERNAAN

Disusun Oleh: Kelompok III


1. Velani Analan Najah NIM. P1337420116001
2. Amelia sabili
3. F
4. W
5. F

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENENTRIAN KESEHATAN


PROGRAM STUDI S1 TERAPAN KEPERAWATAN SEMARANG
JURUSAN KEPERAWATAN
2019

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Segala puji hanya bagi Allah yang telah melimpahkan Taufik dan Hidayah kepada
kita, sehingga kita masih dapat menghirup nafas ke islaman sampai sekarang ini. Shalawat
dan salam semoga tercurah pada junjungan kita Nabi agung Muhammad SAW yang telah
berjuang dengan semangatnya yang begitu mulia yang telah membawa kita dari jaman
Jahilliyah kepada jaman Islamiyah.
Dengan mengucap Alhamdulillah kami dapat menyusun makalah yang berjudul
“ANATOMI FISIOLOGI SISTEM PENCERNAAN”. Kami ucapkan banyak terima kasih
kepada Dosen Pembimbing Ilmu Dasar Keperawatan I yang telah membimbing kami dalam
setiap materi tentang anatomi fisiologi sistem pencernaan, tidak lupa teman-teman yang
senantiasa kami banggakan yang semoga kita selalu dalam lindungan Allah serta dapat
berjuang dijalan Allah SWT.
Kami menyadari tentunya makalah ini jauh dari sempurna, maka dari itu kami
mohon saran dan kritik yang sifatnya membangun tentunya.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Semarang, September 2019

Penyusun, Kelompok III


BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Anatomi adalah suatu ilmu yang mempelajari susunan tubuh manusia dengan
jalan memotong dan menguraikan bagian-bagian tubuh dan hubungan bagiannya
satu sama lain, sedangkan Fisiologi adalah mempelajari fungsi atau kerja tubuh
manusia dalam keadaan normal. Tubuh terbentuk atas atas banyak jaringan dan
organ, masing-masing dengan fungsinya yang khusus untuk dilaksanankan. Fisiologi
sistem pencernaan manusia terdiri dari beberapa organ yang terdiri dari; mulut,
faring, esofagus, lambung, usus halus, usus besar, rectum dan anus. Semua sistem
pencernaan itu akan bekerja sesuai dengan tugasnya, namun tetap saling berkaitan
untuk mencerna semua makanan yang masuk ke dalam tubuh.

B. Rumusan Masalah
Dari latar belakang di atas, rumusan masalah dari makalah ini adalah:
1. Apa pengertian dari sistem pencernaan?
2. Apa fungsi sistem pencernaan?
3. Bagaimana gambaran garis besar dari saluran pencernaan?
4. Apa saja organ-organ yang terdapat dalam system pencernaan?

C. Tujuan Penulisan Makalah


Dari rumusan masalah di atas tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk
mengetahui:
1. Pengertian dari sistem pencernaan.
2. Apa fungsi sistem pencernaan.
3. Gambaran garis besar dari saluran pencernaan.
4. Organ-organ yang terdapat dalam sistem pencernaan.
5. Metabolisme energi beserta interaksinya
6. Indikator pemenuhan kebutuhan dasar manusia

D. Manfaat Penulisan Makalah


Manfaat dari makalah ini adalah:
1. Bagi lembaga, dapat menambah referensi perpustakaan STIKIM, khususnya
dalam hal pengetahuan fisiologi pencernaan manusia.
2. Bagi mahasiswa, hasil penulisan makalah ini dapat berfungsi sebagai
pengetahuan yang bisa dijadikan pedoman dalam memahami tentang fisiologi
pencernaan manusia.
3. Bagi masyarakat, hasil penulisan makalah ini dapat memberi pengetahuan
tentang fisiologi pencernaan manusia.

E. Metode Penyusunan
Metode penyusunan dalam makalah ini menggunakan dua metode, yaitu:
1. Referensi Buku
Kelompok dalam penyusunan makalah ini menggunakan metode pencarian
materi menggunakan sumber referensi buku.
2. Browsing Internet
Kelompok dalam penyusunan makalah ini menggunakan metode pencarian
internet dengan sumber terpercaya yaitu karya tulis dalam bentuk pdf.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Sistem Pencernaan


Sistem perncernaan adalah sistem yang berfungsi untuk melakukan proses
makanan sehingga dapat diserap dan digunakan oleh sel-sel tubuh secara fisika
maupun secara kimia. System pencernaan ini terdiri dari saluran pencernaan
(alimentar), yaitu tuba muscular panjang yang memrentang dari mulut sampai anus,
dan organ-organ aksesoris, seperti gigi, lidah, kelenjar saliva, hati, kandung empedu
dan pancreas.Saluran pencernaan yang terletak di bawah area diafragma disebut
saluran grastrointestinal.Sedangkan pengertian dari fisiologi pencernaan itu sendiri
adalah mempelajari fungsi atau kerja system pencernaan dalam keadaannormal.

B. Fungsi Sistem Pencernaan


Fungsi utama dari sistem ini adalah untuk menyediakan makanan, air, dan
elektrolit bagi tubuh dari nutrient yang dicerna sehingga siap diabsorpsi.
Pencernaan berlangsung secara mekanik dan kimia, dan meliputi proses berikut:
1. Ingesti adalah masuknya makanan ke dalam mulut.
2. Pemotongan dan penggilingan makanan dilakukan secara mekanik oleh gigi.
Makanan kemudian bercampur dengan saliva sebelum ditelan(menelan).
3. Peristalsis adalah gelombang kontraksi otot polos involunter yang
menggerakkan makanan tertelan melalui saluran pencernaan.
4. Digesti adalah hidrolisis kimia (penguraian) molekul besar menjadi molekul
kecilsehingga absorpsi dapat berlangsung.
5. Absorpsi adalah penggerakan produk akhir pencernaan dari lumen saluran
pencernaan ke dalam sirkulasi darah dan limfatik sehingga dapat digunakan
oleh tubuh.
6. Egesti (defekasi) adalah proses eliminasi zat-zat sisa yang tidak tercerna,juga
bakteri, dalam bentuk feses dari saluran pencernaan.
C. Gambaran Besar Saluran Pencernaan
1. Dinding saluran terusun dari 4 lapisan jaringan dasar dari lumen (rongga
sentral)ke arah luar. Komponen lapisan pada setiap regia berfariasi sesuai fungsi
regia.
a. Mukosa (membrane mukosa) tersusun dari tiga lapisan.
1) Epithelium yang melapisi berfungsi untuk perlindungan, sekresi, dan
absorpsi. Di bagian ujung oral dan anal saluran, lapisannya tersusun dari
dari epithelium skuamosa bertingkat tidak terkeranisasi untuk
perlinndungan. Lapisan ini terdiri dari epithelium kolumnar simple
dengan sel goblet di area tersebut yang dikhususkan untuk sekresi dan
absorpsi.
2) Lamina propria adalah jaringan ikat areolar yang menopang epithelium.
Lamina ini mengandung pembuluh darah, limfatik, nodular limfe, dan
bebrapa jenis kelenjar.
3) Muskularis mukosa terdiri dari lapisan sirkular dalam yang tipis dan
lapisan otot polos longitudinal luar.
b. Submukosa
Submukosa terdiri dari jaringan ikat areolar yang mengandung pembuluh
darah, pembuluh limfatik, beberapa kelenjar submukosal, dan pleksus
serabut saraf, serta sel-sel ganglion yang disebut pleksus meissner (pleksus
submukosal). Submukosa mengikat mukosa ke muskularis eksterna.
c. Muskularis
Muskularis eksterna terdiri dari dua lapisan otot, satu lapisan sirkular dalam
dan satu lapisan longitudinal luar. Konstraksi lapisan sirkular
mengkonstruksi lumen saluran dan kontraksi lapisan longitudinal
memperpendek dan memperlebar lumen saluran. Konstraksi ini
mengakibatkan gelombang peristalsis yang meenggerakkan isi saluran
kearah depan.
1) Muskularis eksterna terdiri dari otot rangka di mulut, faring,
danesophagusattas, serta otot polos pada saluran selanjutnya.
2) Pleksus auerbach (pleksus mienterik) yang terdiri dari serabut saraf dan
ganglion parasimpatis, terletak diantara lapisan otot sirkular ddalam
longitudinal luar.
d. Serosa
Serosa (adventisia), lapisan keempat dan paling luar yang disebut juga
peritoneum viseral. Lapisan ini terdiri dari membrane serosa jaringan ikat
renggang yang dilapisi epithelium skuamosa simple. Di bawah area
diafragma dan dalam lokasi tempat epithelium skuamosa dan menghilang
dan jaringan ikat bersatu dengan jaringan ikat di sekitarna area tersebut
disebut sebagai adventisia.
2. Peritoneum, mesenterium, dan omentum abdominopelvis adalah membraneerosa
terlebar dalam tubuh.
a. Peritoneum Parietal
Peritonium parietal melapisi rongga abdominopelvis.
b. Peritonium Viseral
Peritoneum viseral membungkus organ dan terhubungkan ke peritoneum
parietal oleh berbagai lipatan.
c. Rongga Peritoneal
Rongga Peritoneal adalah ruang potensial antara visceral dan peritoneum
parietal.
d. Mesenterium dan Omentum
Mesentrium dan Omentium adalah lipatan jaringan peritoneal berlapis ganda
yang merefleks balik dari peritoneum visceral. Lipatan ini berfungsi untuk
mengikat organ-organ abdominal satu sama lain dan melabuhkannya ke
dinding abdominal belakang. Pembuluh darah limfatik, dan saraf terletak
dalam lipatan peritoneal.
1) Omentum besar adalah lipatan ganda berukuran besar yang melekat pada
duodenum, lambung dan usus besar. Lipatan ini tergantung seperrti
celemek di atas usus.
2) Omentum kecil menopang lambung dan duodenum sehingga terpisah dari
hati.
3) Mesokolon melekatnya kolon ke dinding abdominal belakang.
4) Ligamen falsimoris melekatkan hati ke dinding abdominal depan dan
difragma.
e. Retroperitoneal
Organ yang tidak terbungkus peritoneum, tetapi hanya tertutup olehnya
disebut retroperitoneal (di belakang peritoneum). Yang termasuk
retroperitoneal antara lain; pankreas, duodenum, ginjal, rectum, kandung
kemih, dan beberapa organ reproduksi perempuan.

D. Organ-Organ Sistem Pencernaan


1. Mulut, Faring Dan Esofagus
a. Mulut
Mulut adalah jalan masuk menuju system pencernaan dan berisi organ
asesoris yangberfungsi dalam proses awal pencernaan. Bagian luar yang
sempit dari mulut antara gusi serta gigi dengan bibir dan pipi disebut
Vestibula. Otot untuk mengunyah yaitu maseter, temporalis, dan pterigoid
medial dan lateral. Pada rongga mulut terjadi pencernaan secara mekanis
(dilakukan oleh gigi) dan kimiawi (enzime amilase). Didalam mulut
makanan dihancurkan sehingga dapat ditelan dengan mudah, yang terdiri
dari; palatum (langit-langit mulut), kelenjar saliva (ludah), gigi dan lidah.
a. Gambar rongga mulut

1. Palatum (Langi-langit mulut)


Terdiri dari:
a. Palatum durum (palatum keras) yang tersusun dari tajuk-tajuk platum
dari sebelah tulang maksilaris dan bagian belakang terdiri atas tulang
palatum.
b. Palatum mole (palatum lunak) ditengah dari palatum mole menggantung
keluar sebuah prosessur berbentuk krucut yang disebut uvul. Disebelah
kanan dan kiri terdapat tonsil.
2. Kelenjar Saliva (Ludah)
a. Menghasilkan air liur yang mengandung enzim pencernaan disebut
amilase. Keluarnya air liur dirangsang oleh adanya makanan dalam
mulut, melihat, mencium, dan memikirkan makanan. ½ - 1 liter air liur
dihasilkan setiap hari.Air liur membasahi makanan sehingga
memudahkan proses makanan. Disekitar rongga mulut terdapat 3 buah
kelenjar ludah yaitu :
 Kelenjar Parotis
 Kelenjar Submaxilaris
 Kelenjar Sublingualis

b. Kelenjar Saliva

Ketiga kelenjar saliva tersebut mengeluarkan air liur untuk yang


mengandung enzim ptialin atau amilase yang berguna mengubah amilum
menjadi maltosa.
Fungsi saliva (Air liur) :
1.) Membasahi makanan
2.) Melindungi selaput rongga mulut dari asam, basa, panas dan dingin.
3.) Membunuh mikroorganisme
4.) Mencerna makanan secara kimiawi
5.) Makanan dimulut kemudian dibentuk menjadi lembek dan bulat disebut
bolus
6.) Kemudian bolus dengan bantuan lidah didorong menuju faring.
b.Gigi
Gigi terletak di rahang atas (maxila) dan rahang bawah (mandibula).
Sebuah gigi mempunyai mahkota, leher dan akar (radik) terbuat dari bahan
yang sangat keras disebut dentin dan dalam strukturnya terdapat rongga
pulpa. Secara mekanik memecahkan makanan menjadi partikel yang lebih
kecil, membentuk bolus makanan, lalu bolus tersebut kemudian ditelan. Ada
2 macam gigi :

c. Gambar Gigi

a.) Gigi sulung(gigi sementara) atau yang disebut juga gigi susu mulai
tumbuh pada anak umur 6-8 bulan, jumlahnya 20 buah lengkap pada
umur 2,5 tahun, 10 pada tiap rahang, 1 karina atau gigi taring, 2 molar
atau graham.
b.) Gigi tetap (gigi permanen) tumbuh pada umur 6-18 tahun jumlahnya
lebih banyak yaitu 32 buah, 16 pada tiap rahang, ditengah kesamping
berturut-turut : 2 insisivus, 1 taring, 2 premolar (graham depan) dan 3
molar (graham belakang) yang berangsur-angsur mengganti gigi
sementara.
 Gigi seri (insisivus) untuk memotong makanan
 Gigi taring (kaninus) untuk menusuk dan mengoyakkan makanan
 Gigi graham (premolare dan molare) berfungsi untuk mengunyah
makanan yang sudah terpotong-potong.

c. Faring
Faring atau tekak terletak di belakang hidung, mulut, dan laring
(tenggorokan). Faring berupa saluran yang berbentuk kerucut dari bahan
membrane berotot (muskulo membranosa) dengan bagian terlebar di
sebelah atas dan berjalan dari dasar tengkorak sampai diketinggian
vertebra servikal keenam, yaitu ketinggin tulang rawan krikoid, tempat
faring bersambung dengan usofagus. Dalam faring ini terjadi proses
menelan (deglutisi) menggerakkan makanan dari faring menuju
esofagus.
Faring manusia secra konvensional dibagi menjadi tiga bagian:
nasofaring, orofaring, dan laringofaring. Faring merupakan bagian dari
sistem pencernaan dan juga sistem pernafasan; itu juga penting dalam
vokalisasi.
Bagian-bagian faring :
 Nasofaring (Nasopharynx)
Nasofaring adalah bagian yang paling ke arah kepala faring.Ia
meluas dari dasar tengkorak ke permukaan atas langit-langit lunak.
Amandel faring, lebih sering disebut sebagai kelenjar gondok, adalah
struktur jaringan limfoid yang terletak di dinding posterior
nasofaring.Polip atau lendir dapat menghambat nasofaring, seperti
dapat hambatan akibat infeksi saluran pernapasan atas. Tabung
Eustachian yang menghubungkan telinga tengah dengan faring,
terbuka ke dalam nasofaring. Pembukaan dan penutupan tabung
Eustachian berfungsi untuk menyamakan tekanan udara di telinga
tengah dengan suasana ambient.
Aspek anterior nasofaring berkomunikasi melalui choanae dengan
rongga hidung. Pada dinding lateral adalah ostia faring tabung
pendengaran, agak berbentuk segitiga, dan dibatasi belakang oleh
keunggulan perusahaan, tubarius torus atau bantal, yang disebabkan
oleh ujung medial tulang rawan dari tabung yang mengangkat
selaput lendir. Dua lipatan muncul dari pembukaan tulang
rawan. Lipatan salpingopharyngeal, lipatan vertikal selaput lendir
membentang dari bagian inferior torus dan mengandung otot
salpingopharyngeus. Salpingopalatine flip, lipatan kecil memanjang
dari bagian superior dari torus ke langit-langit dan mengandung
ototlevator veli palatini. Tensor veli palatini adalah lateral levator
dan tidak memberikan kontribusi kali lipat, karena asal mendalam
untuk pembukaan tulang rawan.
 Orofaring (Oropharynx)
Karena makanan dan udara melewati faring, flap dari jaringan ikat
yang disebut epiglotis menutup lebih glotis ketika makanan ditelan
untuk mencegah aspirasi.Orofaring dilapisi oleh epitel berlapis
keratin non skuamosa. Orofaring atau mesopharynx terletak di
belakang rongga mulut, membentang dari uvula ke tingkat tulang
hyoid.Ini membuka anterior, melalui faucium tanah genting, ke
dalam mulut, sedangkan pada dinding lateral, antara lengkungan
palatoglossal dan lengkungan Palatopharyngeal, adalah
tonsilpalatine.Dinding anterior terdiri dari dasar lidah dan
Valleculaepiglottic. Dinding lateral terdiri dari tonsil, fossa tonsil,
dan tonsil (faucial) pilar. Dinding superior terdiri dari permukaan
inferior langit-langit lunak dan uvula.
 Laringofaring (Hipypharynx)
Laringofaring berfungsi sebagai lorong untuk makanan dan udara
dan dilapisi dengan epitel skuamosa berlapis.Hal ini dipersarafi oleh
pleksus faring. Hipofaring atau laringofaring adalah bagian ekor dari
faring; itu adalah bagian dari tenggorokan yang terhubung ke
kerongkongan.Itu terletak lebih rendah epiglotis dan meluas ke
lokasi di mana jalur umum ini menyimpang ke dalam jalur saluran
pernapasan (laring) dan pencernaan (esofagus).Pada saat itu,
laringofaring kontinu dengan kerongkongan posterior.Kerongkongan
melakukan makanan dan cairan ke perut; udara masuk laring
anterior.Selama menelan, makanan memiliki “hak jalan.”Dan saluran
udara sementara berhenti.Sesuai kasar ke daerah yang terletak di
antara tulang leher keempat dan keenam, batas superior dari
laringofaring adalah pada tingkat tulang hyoid. Laringofaring
mencakup tiga lokasi utama: sinus piriformis, daerah postcricoid,
dan dinding posterior faring.

d. Gambar Faring
c. Esofagus(kerongkongan)
Esophagus adalah tuba muscular, panjangnya sekitar 25 cm dan
berdiameter 2,54 cm. esofagus berawal pada area laringofaring, melewati
difragma dan hiatus esophagus (lubang) pada area sekitar vertebra toraks
kesepuluh, dan membukakearahlambung.Fungsi esophagus menggerakkan
makanan dari faring ke lambung melalui gerak peristalsis. Mukosa
esophagus memproduksi sejumlah besar mukus untuk melumasi dan
melindungi esofagus.

e. Gambar esofagus

2. Lambung
Regia-regia lambung terdiri dari bagian jantung, fundus, badan organ, dan
bagian pilorus. Makanan masuk ke dalam lambung dari kerongkongan melalui
otot berbentuk cincin (sfinter), yang bisa membuka dan menutup. Dalam keadaan
normal, sfinter menghalangi masuknya kembali isi lambung ke dalam
kerongkongan.
a. Bagian jantung lambung adalah area di sekitar pertemuan esophagus
danlambung.
b. Fundus adalah bagian yang menonjol ke sisi kiri atas mulut esophagus.
c. Badan lambung adalah bagian yang terilatasi di bawah fundus, yang
membentuk dua pertiga bagian lambung. Tepi meial badan lambung yang
konkaf disebut kurvatur kecil: tepi lateral badan lambung yang konveks
disebut kurvatur besar.
d. Bagian pylorus lambung menyempit di ujung bawah lambung dan membuka
ke duodenum. Antrum pylorus mengarah ke mulut pylorus yang dikelilingi
sfinger pylorus muscular tebal. Lambung berfungsi diantaranya dalah
sebagai gudang makanan, yang berkontraksi secara ritmik untuk mencampur
makanan dengan enzim-enzim, memproduksi kimus dan mucus, factor
intrinsic (menghasilkan vitamin B12), disgesti protein, dan absorpsi.

f. Gambar lambung

3. Usus Halus
Gambaran umum mengenai usus halus adalah tuba terlilit yang merentang
dari sfingter pylorus sampai ke katup ileosekal, tempatnya menyatu dengan usus
besar. Diameter usus halus kurang lebih 2,5 cm dan panjangnya 3-5 m. Secara
umum proses pencernaan dalam tubuh adalah dimulaidari lambung melepaskan
makanan ke dalam usus dua belas jari (duodenum), yang merupakan bagian
pertama dari usus halus.Makanan masuk ke dalam duodenum melalui sfingter
pilorus dalam jumlah yang bisa di cerna oleh usus halus. Jika penuh, duodenum
akan megirimkan sinyal kepada lambung untuk berhenti mengalirkan makanan.
Dinding usus kaya akan pembuluh darah yang mengangkut zat-zat yang diserap
ke hati melalui vena porta. Dinding usus melepaskan lendir (yang melumasi isi
usus) dan air (yang membantu melarutkan pecahan-pecahan makanan yang
dicerna). Dinding usus juga melepaskan sejumlah kecil enzim yang mencerna
protein, gula dan lemak.
Fungsi usus halus adalah diantaranya secara selektif mengabsorpsi produk
digesti, usus halus juga mengakhiri proses pencernaan makanan yang dimulai
di mulut dan lambung. Proses ini diselesaikan oleh enzim usus dan enzim
pancreas serta dibantu empedu dalam hati.

g. Gambar usus halus

4. Pankreas
Pankreas merupakan suatu organ yang terdiri dari 2 jaringan dasar :
a. Asini, menghasilkan enzim-enzim pencernaan
b. Pulau pankreas, menghasilkan hormon. Pankreas melepaskan enzim
pencernaan ke dalam duodenum dan melepaskan hormon ke dalam darah.
Enzim yang dilepaskan oleh pankreas akan mencerna protein, karbohidrat
dan lemak. Enzim proteolitik memecah protein ke dalam bentuk yang dapat
digunakan oleh tubuh dan dilepaskan dalam bentuk inaktif. Enzim ini hanya
akan aktif jika telah mencapai saluran pencernaan. Pankreas juga
melepaskan sejumlah besar sodium bikarbonat, yang berfungsi melindungi
duodenum dengan cara menetralkan asam lambung.
h. Gambar Pankreas
5. Hati
Hati merupakan sebuah organ yang besar dan memiliki berbagai fungsi,
beberapa
diantaranya berhubungan dengan pencernaan. Zat-zat gizi dari makanan diserap
ke dalam dinding usus yang kaya akan pembuluh darah yang kecil-kecil(kapiler).
Kapiler ini mengalirkan darah ke dalam vena yang bergabung dengan vena yang
lebih besar dan pada akhirnya masuk ke dalam hati sebagai vena porta. Vena
porta terbagi menjadi pembuluh-pembuluh kecil di dalam hati, dimana darah
yang masuk diolah. Hati melakukan proses tersebut dengan kecepatan tinggi,
setelah darah diperkaya dengan zat-zat gizi, darah dialirkan ke dalam sirkulasi
umum.
i. Gambar hati

1. Kandung Empedu dan saluran Empedu


Empedu memiliki 2 fungsi penting :
a. Membantu pencernaan dan penyerapan lemak.
b. Berperan dalam pembuangan limbah tertentu dari tubuh, terutama
hemoglobin (Hb) yang berasal daripenghancuran sel darah merah dan
kelebihan kolesterol.
j. gambar empedu beserta salurannya

2. Usus Besar
Begitu materi dalam saluran pencernaan masuk ke usus besar,
sebagiannutrient telah dicerna dan di absorpsi dan hanya menyisakan zat-zat
yang tidak tercerna. Usus besar tidak memiliki vili, plicae cilculares (lipatan
sirkular) dan diameternya lebih lebar, panjantnya lebih pendek, dan daya
renggangnya lebih besar disbandingkan usus halus. Usus besar terdiri dari
sekum (kantong tertutup yang menggantung di bawah area katup ileosekal),
kolon (kolon asenden, kolon tranversa, kolon desenden), rectum (bagian
saluran dengan panjang 12-13cm, yang berakhir pada saluran anal dan
membuka ke eksterior di anus.
Usus besar berfungsi diantaranya adalah:
1. Usus besar mengabsorpsi 80% sampai 90% air dan elektrolit dari kimus
yang tersisa danmengubah kimus dari cairan menjadi massa semi padat.
2. Usus besar hanya memproduksi mucus. Sekresinya tidak mengandung
enzim atauhormonepencernaan.
3. Sejumlah bakteri dalam kolon mampu mencerna sejumlah kecil selulosa
dan memproduksi sedikit kalori nutrient bagi tubuh dalam setiap hari.
Bakteri juga memproduksi vitamin (K, riboflavin, dan tiamin) dan
berbagai gas.
4. Usus besar juga mengekskresi sisa dalam bentuk feses.

k. Usus besar

3. Rektum dan Anus


Rektum adalah sebuah ruangan yang berawal dari ujung usus besar
(setelah kolon sigmoid) dan berakhir di anus. Biasanya rektum ini kosong
karena tinja disimpan di tempat yang lebih tinggi, yaitu pada kolon
desendens. Jika kolon desendens penuh dan tinja masuk ke dalam rektum,
maka timbul keinginan untuk buang air besar (BAB). Orang dewasa dan anak
yang lebih tua bisa menahan keinginan ini, tetapi bayi dan anak yang lebih
muda mengalami kekurangan dalam pengendalian otot yang penting untuk
menunda BAB. Anus merupakan lubang di ujung saluran pencernaan,
dimana bahan limbah keluar dari tubuh. Sebagian anus terbentuk dari
permukaan tubuh (kulit) dan sebagian lannya dari usus. Suatu cincin berotot
(sfingter ani) menjaga agar anus tetap tertutup.

l. gambar rectum & anus


e. Metabolisme Tubuh Manusia
Metabolisme menyangkut semua proses fisik dan kimia yang terjadi dalam tubuh
yang diperlukan untuk mempertahankan kehidupan. Reaksi kimia yang terjadi
memungkinkan tubuh mengeluarkan dan menggunakan energy yang berasal dari
makanan, mengubah suatu zat menjadi zat lain dan menyiapkan sisa-sisa untuk
diekskresi. Ada kurang lebih seribu macam reaksi kimia yangh terjadi dalam suatu
sel tubuh.
Energi diperoleh dari zat-zat gizi makro penghasil energi: karbohidrat, lemak, dan
protein. Agar dapat digunakan oleh jaringan tubuh, sebagian zat-zat gizi sumber
energy ini terlebih dahulu harus dipecah melalui proses pencernaan menjadi
molekul-molekul lebih kecil, seperti monosakarida, asam lemak bebas, dan asam
amino. Molekul-molekul kecil ini kemudian diangkut melalui darah ke jaringan-
jaringan tubuh untuk segera digunakan, atau disimpan sebagai glikogen, protein, dan
trigliserida.Simpanan ini memungkinkan jaringan tubuh memperoleh energy,
walaupun suplai melalui saluran cerna terbatas (misalnya pada waktu puasa).Di
samping itu alkohol juga digunakan tubuh sebagai sumber energi.Dalam metabolism
energi, karbohidrat, lemak, protein, dan alcohol saling berinteraksi.Sebagian besar
vitamin dalam metabolism berfungsi sebagai koenzim, sedangkan sebagian besar
mineral sebagai kofaktor.Koenzim dan kofaktor membantub fungsi
enzim.Metabolisme energi dikontrol oleh hormone-hormon terutama glucagon,
insulin, dan tiroid.

1. Definisi Metabolisme
Metabolisme adalah proses pemecahan zat-zat gizi di dalam tubuh untuk
menghasilkan energy atau untuk pembentukan struktur tubuh. Suatu rentetan
reaksi kimia dari awal hingga akhir yang terjadi alam metabolisme dinamakan
jalur metabolisme.Jalur metabolisme.Jalur metabolisme terdiri atas reaksi-reaksi
anabolisme dan katabolisme.Reaksi anabolisme adalah reaksi membangun dari
ikatan sederhana ke ikatan lebih besar dan kompleks misalnya glukosa diubah
menjadi glikogen; asam lemak dan gliserol diubah menjadi trigliserida; serta
asam amino menjadi protein. Proses anabolisme memerlukan energi.
Reaksi katabolisme adalah reaksi yang memecah ikatan kompleks menjadi ikatan
lebih sederhana.Reaksi katabolisme biasanya melepaskan energi.Contoh reaksi
katabolisme adalah pemecehan glikogen menjadi glukosa, trigliserida menjadi
gliserol dan asam lemak serta protein menjadi asam amino.

2. Peranan Enzim dan Koenzim dalam Metabolisme


Metabolisme selalu membutuhkan enzim untuk membantu reakai-reaksi yang
terjadi.Kadang-kadang enzim membutuhkan pembantu berupa koenzim.
Enzim adalah protein khusus yang berperan sebagai katalisator dalam reaksi
kima, tetapi tidak mengalami perubahan selama proses berlangsung. Koenzim
adalah zat organikbukan protein yang membantu aktivitas enzim.Banyak
koenzim yang bagian strukturnya terdiri atas vitamin B.

3. Proses Metabolisme
Metabolisme zat-zat energy karbohidrat, lemak, dan protein beserta interaksinya
dapat dilihat pada gambar di bawah ini.
Pencernaan karbohidrat menghasilkan glukosa.Sebagian dari glukosa disimpan
sebagai glikogen, dan sebagian dibawa ke otak dan lain-lain sel. Di dalam sel
glukosa mengalami glikolisis, yaitu dipecah menjadi piruvat dan asetil KoA
untuk menghasilkan energy.Asetil KoA memasuki siklus TCA (Krebs) dan RTE
(Rantai Transpor Elektron) untuk menghasilkan lebih banyak energi.Glukosa
melalui piruvat dapat diubah menjadi gliserol dan melalui asetil KoA menjadi
asam lemak.Jadi kelebihan karbohidrat dapat diubah menjadi lemak
(lipogenesis).
Pencernaan lemak menghasilkan gliserol dan asam lemak.Sebagian kembali
dirakit kembali dalam hati dan disimpan sebagai lemak di dalam sel-sel
lemak.Sebagian dari asam lemak diubah menjadi asetil KoA, memasuki siklus
TCA dan RTE untuk menghasilkan energi atau membentuk bahan-bahan
keton.Sebagian dari gliserol diubah menjadi piruvat yang dapat diubah menjadi
glukosa atau asetil KoA untuk menghasilkan energi.
Pencernaan protein menghasilkan asam amino.Sebagian besar asam amino
digunakan untuk pembangunan protein tubuh. Bila ada kelebihan atau bila tidak
tersedia cukup karbohidrat dan lemak untuk kebutuhan energi, sebagian dari
asam amino dipecah melalui jalur yang sama dengan glukosa untuk
menghasilkan energi. Asam amino lain, langsung memasuki siklus TCA untuk
menghasilkan energi.
Asetil KoA memegang peranan sentral dalam metabolisme energi.Semua
metabolisme energi melalui asetil KoA. Walaupun karbohidrat, lemak, dan
protein memasuki siklus TCA melalui jalur yang berbeda, cara menghasilkan
energy setelah itu adalah sama untuk ketiga jenis zat gizi pembentuk energi.
Di antara berbagai ikatan mengandungenergi.
n. Metabolisme Energi
f. INDIKATOR PEMENUHAN KEBUTUHAN NUTRISI SESUAI TUMBANG
1. Makanan Bayi
ASI merupakan makanan ideal bagi bayi berusia 1-2 tahun hingga usia 4 bulan
bayi hanya perlu ASI sebagai makanan satu-satunya dan setelah itu ASI diberi
bersama¬sama makanan mereka. 4-12 bulan mulai dikenalkan dengan makanan
padat.8 bulan ke atas mulai bisa memakan makanan orang dewasa.
Daftar Makanan Bayi
Susu ASI atau susu formula. ASI atau susu formula. ASI atau susu formula. ASI
atau susu formula.
a) Sereal dan roti Sereal dicampur dengan susu. Dilanjutkan dengan roti dan
sereal lainnya..Dilanjutkan dengan sereal bayi sampai 18 bulan.
b) Buah dan sayur dijus lunak, buah dn sayur yang sudah dimasak. Sayur
dan buah bisa diberikan 4 kali sehari termasuk jus.
c) Daging dan sumber protein lain. Daging giling dan daging yang
dipotong, daging sapi, telur, ikan, kacang, polong-polongan, keju.Daging
ataupun protein diberikan 2 kali sehari.

2. Toodler dan Preschool


Rata-rata anak-anak toddler atau preschool umumnya membutuhkan :
a. Susu, 2 atau 3 kali dalam 1 hari. Dalam I kali minum kira-kira setengah
gelas.
b. Daging, 2 kali atau lebih dalam 1 hari.
c. Sereal dan roti ; 4 kali atau lebih dalam 1 hari.1 kali pemberian kira-kira '/2-
1 potong roti atau '/2 gelas bubur.
d. Sayur dan buah-buahan, 4 kali atau lebih dalam 1 hari.Itu meliputi sekurang-
kurangnya 1 kali atau lebih pemberian jeruk dan 1 kali pemberian
sayuran hijau/kuning.
3. Anak Sekolah
Anak sekolah membutuhkan jumlah yang sama dengan penyediaan makanan
dasar yang dibutuhkan oleh anak usia preschool. Tapi kebutuhan lebih banyak
darianakpreschool.
Contoh :
Susu satu gelas, daging 6-8 potong, sayur 1/3 - 1/2 gelas, roti 1 - 2 iris, sereal '/2
- 1 mangkok.

4. Adolesence
Remaja membutuhkan energi untuk kebutuhan mereka dan didalam makanannya
membutuhkan susu, daging, sayuran hijau dan kuning. Orang tua dianjurkan
memberikan sayur dan buah.

5. Dewasa Muda
Harus terjadi keseimbangan antara intake makanan dengan jumlah kalori yang
keluar, khususnya pada wanita hamil dan menyusui.
Wanita hamil dan menyusui membutuhkan :
a. Protein
b. Calsium dan fosfor
c. Magnesium 150 mg/hari
d. Besi
e. Iodine 175 mg/hari
f. Seng 5 mg lebih banyak dari kebutuhan seharinya untuk pembentukan
jaringan baru.

6. Midle Age Adult (Dewasa Tengah)


Intake kalori perlu dikurangi karena penurunan BMR, pertumbuhan sudah
lengkap dan aktivitas berkurang.Penurunan intake bertujuan mencegah
obesitas.Mereka sebaiknya berhati-hati dalam memilih makanan.Makanan yang
dianjurkan makanan rendah lemak, unggas, ikan, kacang, dan telur hanya boleh 3
kali seminggu. Sayur, buah, sereal dan roti kasar dapat memenuhi kebutuhan
serat dan protein.

7. Manula
Terjadi perubahan fisiologis seperti: kurangnya gigi, kurangnya kemampuan
merasa danmencium yang dapat berpengaruh pada kebiasaan makanan.
Perubahan fisiologis lainnya adalah:
a. Penurunan sekresi empedu dan asam lambung
b. Penurunan peristaltik
c. Berkurangnya sirkulasi
d. Menurunkan toleransi glukosa
e. Menurunkan massa tulang
f. BB turun
Pedoman nutrisi untuk manula menurut Raab dan Raab:
a. Mengurangi konsumsi lemak dengan minum susu rendah lemak, memakan
lebih banyak unggas-unggasan dan ikan dari pada daging merah. Batas porsi
daging adalah 4-6 ons perhari. Tambahan lemak yang terbatas dari butter,
margarin, dan salad berminyak.
b. Konsumsi makan penutup seperti buah segar atau kalengan, puding yang
dibuat dari susu rendah lemak lebih baik dari pada mengkonsumsi pie,
biscuit, cake atau es krim.
c. Yakinkan bahwa intake daging, unggas, ikan, telur dan keju cukup, karena
konsumsi makanan ini berkurang pada manula.
d. Karena toleransi glukosa menurunkan konsumsi karbohidrat komplek seperti
roti, sereal, beras, pasta, kentang dan kacang-kacangan lebih baik dari
makanan yang banyak mengandung gula.
e. Mengkonsumsi sekitar 800 mg kalsium untuk mencegah kerapuhan tulang.
Susu dan produk-produknya seperti keju, yoghurt, sup krim, puding susu,
produk susu yang dibekukan adalah sumber kalsium yang utama.
f. Cukup konsumsi vitamin D untuk mempertahankan keseimbangan kalsium.
Didapatkan dari susu. Bila susu dan produknya tidak dapat mentoleransi
defesiensi laktosa, suplemen vitamin D bisa diberikan.
g. Diet rendah garam pada manula yang menderita hipertensi dan penyakit
kardiovaskuler. Hindari sup kalengan, kecap, mustar, garam, rokok dan lain-
lain.
h. Penggunaan aspirin dapat menurunkan intake daging dan kebutuhan zat besi
akan meningkat.
i. Kesulitan mengunyah buah-buahan dan sayur-sayuran dapat menyebabkan
defesiensi vitamin A dan C, mineral dan serat. Buah dan sayur yang
dipotong, sayur berdaun hijau lebih baik. Dan mengganti daging, unggas,
ikan yang susah dikunyah.
j. Memperbanyak konsumsi makanan tinggi serat untuk mencegah konstipasi
dan mengurangi penggunaan zat-zat laxatif.
Makanan sebaiknya :
a. Menarik, warna lebih ditonjolkan untuk menimbulkan selera makan.
b. Memasak makanan dengan baik, agar mudah dikunyah oleh gusi.
c. Menyedikan zat-zat makanan yang penting, baru kemudian yang
bergula/karbohidrat.
d. Tidak menyediakan teh, kopi pada sore dan malam hari yang dapat membuat
insomnia.
BAB III
PENUTUP

A. Simpulan
Dari pembahasan dalam bab 2 makalah ini, maka kesimpulan dari makalah ini
adalah:
1. Pengertian dari sistem perncernaan adalah sistem yang berfungsi untuk
melakukan proses makanan sehingga dapat diserap dan digunakan oleh sel-sel
tubuh secara fisika maupun secara kimia.
2. Pengertian dari fisiologi pencernaan itu sendiri adalah mempelajari fungsi atau
kerja system pencernaan dalam keadaan normal.
3. Fungsi utama dari sistem pencernaan ini adalah untuk menyediakan makanan,
air,dan elektrolit bagi tubuh dari nutrient yang dicerna sehingga siap diabsorpsi.
Pencernaan berlangsung secara mekanik dan kimia, dan meliputi proses berikut:
a) Ingesti adalah masuknya makanan ke dalam mulut,
b) Pemotongan dan penggilingan makanan dilakukan secara mekanik oleh gigi.
makanan kemudian bercampur dengan saliva sebelum ditelan (menelan),
c) Peristalsis adalah gelombang kontraksi otot polos involunter yang
menggerakkan makanan tertelan melalui saluran pencernaan,
d) Digesti adalah hidrolisis kimia (penguraian) molekul besar menjadi molekul
kecil sehingga absorpsi dapat berlangsung,
e) Absorpsi adalah penggerakan produk akhir penccernaan dari lumen saluran
pencernaan ke dalam sirkulasi darah dan limfatik sehingga dapat digunakanoleh
tubuh,
f) Egesti (defekasi) adalah proses eliminasi zat-zat sisa yang tidak tercerna, juga
bakteri, dalam bentuk feses dari saluran pencernaan.
4. Gambaran Besar Saluran Pencernaan adalah terdiri dari :
a) dinding saluran terusun dari 4 lapisan jaringan dasar dari lumen (rongga
sentral) ke arah luar. Komponen lapisan pada setiap regia berfariasi sesuai
fungsi regia,
b) Peritoneum, mesenterium, dan omentum abdominopelvis adalah membrane
serosa terlebar dalam tubuh.
5. Organ-organ system pencernaan adalah Rongga Oral, Faring Dan Esofagus,
lambung, usus halus, pancreas, hati, kandung empedu, usus besar, rectum dan
anus.
6. Metabolisme adalah proses pemecahan zat-zat gizi di dalam tubuh untuk
menghasilkan energy atau untuk pembentukan struktur tubuh.
7. indikator pemenuhan kebutuhan nutrisi sesuai tumbang itu berdasarkan usia
mulai dari bayi hingga ke manula berbeda-beda sesuai kebutuhannya

B. Saran
Dalam penyusunan makalah berjudul sistem pencernaan kelompok turut
menyarankan kepada:
1. Mahasiswa Keperawatan
Diharapkan dalam penyusunan makalah ini dapat dipertimbangkan juga sebagai
rangka pembelajaran mengenai sistem pencernaan.
2. Perawat
Diharapkan sebesar-besarnya dengan adanya penyusunan makalah ini kepada
perawat dalam kegiatannya memperhatikan aspek masalah yang terjadi pada
klien yang memiliki masalah pada sistem pencernaannya.
DAFTAR PUSTAKA

Bibliography
Almatsier, S. (2013). Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta: PT.Gramedia Pustaka Utama.
F.Weller, B. (2013). Kamus Keperawatan Bailliere. Singapore: PT.Salemba Medika.
T.Laksman, D. (2005). Kamus Anatomi . Jakarta: PT.Kesaint Blanc Indah Corp.

Anda mungkin juga menyukai