NIM : 200341617203
Offering :C
TUGAS ASSIGNMENT SISTEM PENCERNAAN
1. Buatlah perbandingan struktur histologi antara esofagus, lambung, duodenum dan kolon
(untuk setiap tunika penyusunnya)
Jawab :
1) Esofagus
a. Tunika Mukosa esofagus terdiri atas 3 bagian yakni :
Epitel berlapis gepeng tanpa lapisan tanduk disebelah dalam ;
selapis tipis jaringan ikat dibawahnya (lamina propria);
dan selapis serat otot polos memanjang yaitu muskularis mukosa.
d. Tunika serosa
Pada esofagus tidak terdapat tunika serosa, karena tidak dilapisi oleh
mesotelium dan salurannya terletak diluar rongga peritoneal atau biasa disebut
retroperitoneal dengan lapisan terluar adalah adventisia yang terdiri atas lapisan
jaringan ikat longgar yang menyatu dengan adventisia trakea dan struktur
sekitarnya.
2) Lambung
a. Tunika Mukosa terdiri atas :
Epitel selapis silindris yang meluas ke dalam dan melapisi faveola gastrica
Jaringan ikat longgar lamina propria yang mengisi celah diantara kelenjar
gastrica
Muskularis mukosa (selapis tipis otot polos)
3) Duodenum
a. Tunika Mukosa terdiri atas :
vili yang dilapisi oleh epitel selapis silindris yang mengandung sel goblet
lamina propria (terdapat pada bagian tengah tiap vilus) mengandung jaringan
ikat, sel limfoid, sel plasma, dan sel otot polos
muskularis mukosa yang terdapat kelenjar intestinal
b. Tunika Sub Mukosa terdiri atas :
Jaringan ikat padat tidak teratur
Kelenjar duodenal (Brunner) bercabang penghasil mukus dengan duktusnya
yang menembus muskularis mukosa
c. Tunika Muskularis Eksterna yang terdiri atas:
Otot polos sirkular pada bagian dalam dan longitudinal pada bagian luar, dan
terletak di sekitar tunika sub mukosa dan kelenjar duodenal.
d. Tunika serosa yang merupakan lapisan terluar duodenum yang berupa lapisan ti[is
dan disertai dengan mesotel
4) Kolon
a. Tunika Mukosa terdiri atas :
Epitel selapis silindris yang mengandung sel absorptif kolumnar dan sel goblet
Lamina propria dengan kelenjar intesitinal (Kriptus Lieberkiihn)
Muskularis mukosa amsih mengandung kelenjar intestinal
b. Tunika Sub Mukosa berisi agregasi sel limfois dan nodulus limfoid
c. Tunika Muskularis Eksterna yang terdiri atas:
Lapisan otot polos yang mengalami modifikasi
Lapisan sirkular dalam terlihat utuh di dinding kolon
Lapisan longitudinal luar terbagi menjadi 3 pita memanjang yang lebar yaitu
taenia coli
d. Tunika serosa tersusun atas satu lapisan tipis jaringan ikat dan sel adiposa (melapisi
kolon transversum dan kolon signoid)
Sumber :
Ereschenko, V.P. 2008. Di Fiore’s Atlas of Histology With Functional Correlations 11th Edition.
United States of America: Wolters Kluwer.
Ross, M.H & Pawlina, W. 2011. Histology: A text Book and Atlas With Corselated Cells and
Molecular Biology 6th Edition. China: Lippicott and Wilkins
2. a. Apakah fungsi HCl lambung?
Jawab :
Asam klorida (HCl) dalam konsentrasi mulai dari 150 hingga 160 mmol/L, berfungsi
memberikan cairan lambung pH rendah (1,0 hingga 2,0). HCl diproduksi oleh sel parietal dan
memulai pencernaan protein makanan dalam lambung (mempromosikan hidrolisis asam
dari substrat). HCl juga mengubah pepsinogen yang tidak aktif menjadi enzim pepsin aktif.
Karena HCl bersifat bakteriostatik, sebagian besar bakteri yang masuk ke lambung dengan
makanan yang dicerna akan dimusnahkan. (Ross et al., 2011).
HCl mengaktifkan pepsinogen oleh pepsin, denaturasi protein dalam hal ini protein mudah
dihidrolisis dan di cerna. HCl membunuh mikroorganisme yang masuk bersama makanan
karena bersifat asam. HCL juga berfungsi berfungsi melindungi sel mukosa lambung dari
keaktifan pepsin, karena pepsin dapat menyebabkan kerusakan sel-sel mukosa lambung. HCl
mengurangi kelarutan dari asam kuat dalam lambung.
Sumber : Wulandari, E & Hendarmin, L.A. Bab X Biokimia Gastrointestinal. Integrasi Biokimia dalam
Modul Kedokteran.
b. Jelaskan mengapa dinding lambung tidak menjadi rusak oleh HCl yang dihasilkannya!
Jawab :
Sel epitel lambung menghasilkan glikoprotein yang mengalami hidrasi dan bercampur dengan
lipid dan ion bikarbonat menghasilkan lapisan hidrofobik kental yang disebut mukus. Mukus
ini membentuk lapisan tebal, kental, seperti gel yang melekat pada permukaan epitel sehingga
berfungsi melindungi dinding lambung dari abrasi dari komponen chyme yang lebih kasar.
Selain itu, konsentrasi bikarbonat dan kaliumnya yang tinggi melindungi epitel dari kandungan
asam dari getah lambung dengan mempertahankan pH netral dan berkontribusi pada apa
yang disebut penghalang mukosa lambung fisiologis.
Sumber : Ross, M.H & Pawlina, W. 2011. Histology: A text Book and Atlas With Corselated Cells and
Molecular Biology 6th Edition. China: Lippicott and Wilkins
Pada proses detofsifikasi, hati melakukan inaktivasi hormone, detoksifikasi toksin dan obat.
Dalam hati juga terjadi fagositosis mikroorganisme, eritrosit, dan leukosit yang sudah tua atau
rusak. Dalam mengemban fungsi ekskresi, hati memproduksi empedu yang berperan dalam
emulsifikasi dan absorpsi lemak (Sloane, 2004).
Sumber :
Batticaca, F.B. 2009. Asuhan Keperawatan pada Klien dengan Gangguan Sistem Metabolisme.
Jakarta. Salemba Medika
Sloane, Ethel. 2004. Anatomy and physiology: an easy learner. Diterjemahkan oleh: James
Veldman, EGC, Jakarta.
b. Bila sel-sel hati mengalami kerusakan, bagaimanakah pengaruhnya terhadap pencernaan
makanan?
Jawab :
Jika sel-sel hati mengalami kerusakan , secara fisik ditandai dengan menguningnya warna
kulit , membran mukosa dan naikknya konsentrasi bilirubin, SGOT (Serum Glutamic
Oxaloacetic Transaminase), SGPT (Serum Glutamic Pyruvic Transaminase), 4 GGT (Gamma
Glutamyl Transferase) dan lainnya dalam darah (Lu, 1995). Pada beberapa kasus kerusakan
hati yang akut, tidak hanya mempengaruhi perannya dalam pencernaan makanan, namun
juga disertai dengan penyakit, antara lain sirosis hati, hepatitis, penyakit kuning, reye
syndrome, penyakit wilson, dan tumor hati (Kaplan, 1989).
Sumber :Lu, F.C.1995. Toksikologi dasar: Asas, organ sasaran, dan penilaian resiko. Terjemahan dari
Basic Toxicology: Fundamentals, target organs, and risk assesment, oleh Nugroho, E. Bustami, Z.S
dan Darmansyah, I. Universitas Indonesia Press, Jakarta.
4. Apakah absorpsi sari-sari makanan dapat terjadi di dalam lambung? Jelaskan jawaban Anda!
Jawab :
Absorpsi sari-sari makanan tidak dapat terjadi di lambung, namun hanya terjadi pada usus
terutama pada usus halus. Fungsi utama dari lambung yakni untuk mencerna protein,
sedangkan fungsi utama dari usus yakni untuk menyerap sari-sari makanan. Pencernaan
makanan di lambung adalah fungsi utama sekresi lambung yang dihasilkan oleh berbagai sel
di kelenjar gastrika. Komponen utama sekresi lambung adalah getah lambung. Lambung
juga melakukan fungsi penyerapan namun fungsi ini terbatas pada penyerapan air, alcohol,
garam, dan obat tertentu , bukan sebagai penyerapan sari-sari makanan.
Yang melakukan bayak fungsi pencernaan adalah usus halus, meliputi melanjutkan dan
menyelesaikan pencernaan (diawali di rongga mulut dan lambung) produk makanan oleh
bahan kimia dan enzim yang dihasilkan oleh hati dan pancreas, serta oleh sel di mukosanya
sendiri, yang kedua yakni absorpsi selektif nutrient ke dalam darah dan kapiler limfe, yang
ketiga sebagai pengangkutan kimus dan produk sisa pencernaan ke usus besar dan
mengeluarkan berbagai hormone ke dalam darah untuk mengatur fungsi sekretorik dan
motilitas organ pencernaan. (Eroschenko, 2008)
Sumber : Ereschenko, V.P. 2008. Di Fiore’s Atlas of Histology With Functional Correlations 11th
Edition. United States of America: Wolters Kluwer.
5. Jelaskan struktur dan fungsi lambung ruminansia! Bagian manakah dari lambung ruminansia
yang identik dengan lambung manusia? Jelaskan jawaban Anda!
Jawab :
Ruminansia mempunyai lambung ganda, ada sebanyak empat bagian, yaitu rumen,
retikulum, omasum, dan abomasum. Rumen dan retikulum memegang peranan penting
dalam saluran pencernaan ruminansia. Proses fermentasi pakan terjadi di dalam rumen dan
siklus utama motilitas rumen selalu dimulai dengan kontraksi retikulum (Braun dan Jacquat,
2011).
1. Rumen (Perut Besar).
Lumen terletak di sebelah kiri rongga perut, Permukaan rumen dilapisi oleh papilia
untuk memperluas permukaan sehingga dapat meningkatkan penyerapan (Absorpsi)
Rumen berfungsi sebagai tempat fermentasi oleh mikroba, tempat absorbsi VFA&
amonia serta sebagai tempat pencampuran pakan.
Bagian dalam dari reticulo-rumen dibagi dalam bentuk kantong-kantong (sacs) oleh
reticulo-ruminal fold (sekat) dan oleh pillars (tonjolan) yang dibagi menjadi 5 sacs
(kantong), yaitu : Dorsal sac (terbesar), Ventral sac , Eramil ventral sac , Ventral caudal
blind sac, dan Dorsal caudal blind sac
terdiri dari 3 lapisan utama , yaitu :
a. Lapisan mucosal, adalah lapisan bagian dalam rumen
b. Lapisan otot, berfungsi untuk kontraksi rumen sehingga pakan dapat bercampur
(dikocok). Hal tersebut penting dilakukan untuk menjaga partikel-partikel
makanan dalam suspensi, membuang gas yang dihasilkan selama pencernaan
dan untuk memindahkan bahan pakan yang telah dicerna ke dalam abomasum.
c. Lapisan bagian luar yang berserat, berfungsi untuk melindungi keseluruhan
organ/ bagian.
Rumen terbagi atas 4 zona/phase yaitu Gas Zone, Pad zone (daerah dimana ingesta
mengandung kurang cairan, disebut juga floating fiber), Fluid phase, . High density phase
(daerah dimana umumnya terkumpul bendabenda yang berat seperti metal (paku), rock
(batu-batuan), kawat dan lain-lain). (Cakra, 2016)