Anda di halaman 1dari 4

Nama : M.

Iqbal Nuhanayif Fibrian


NIM : 220342609886
Offering : G

SOAL SISTEM PENCERNAAN


Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan memanfaatkan sumber-sumber informasi
dari internet yang dapat dipercaya kebenarannya. Tuliskan sumber yang Anda
gunakan untuk menjawab setiap pertanyaan.
1. Buatlah perbandingan struktur histologi antara esofagus, lambung, duodenum dan
kolon (untuk setiap tunika penyusunnya)!
Organ Struktur Histologi
Esofagus Lapisan Mukosa:
Epitelium: tediri atas epitel pipih berlapis banyak Lamina Propria, relatis
aseluler Muskularis mukosa, terdiri atas otot polos
Lapisan Submukosa: Merupakan jaringan ikat kendur yang mengandung serat
elastin
Lapisan Muskularis: Tersusun atas otot skelet sirkuler dan longitudinal
Lapisan adventitia Tersusun dari jaringan ikat fibrosa.
Lambung Tunika Mukosa Terdiri atas epitel silindris, lamina propria, dan muskularis
mukosa
Tunika Sub Mukosa Terdapat pembuluh darah Muskularis Externa Terdapat
lapisan otot sirkular dan jaringan ikat Lapisan Caroia
Duodenu Lapisan mukosa Memiliki lipatan-lipatan yang disebut dengan plica circulares
m atau kerckring Valves berbentuk seperti daun. Vili tersebut terdiri atas sel-sel
epitel silinder, sel penyerapan dan sel goblet
Lapisan submukosa Terdiri atas jaringan areoler, pada lapisan ini terdapat
kelenjar Brunner. Muskularis Mukosa Terdiri atas 2 lapisan otot polos
(lapisan dalam dan lapisan membujur luar)
Kolon Tunika Mukosa Terdiri atas jaringan ikat longgar, lemak, dan pleksus
Meissner. Lalu pada bagian luar terdapat tunika muskularis mukosa dan
tunika serosa. Terdapat banyak sel goblet. Pada kolon tidak memiliki vili.
Tunika submukosa Terdapat jaringan ikat agak padat dan ditemukan jaringan
limfoid Tunika adventitia
( Sumber : Junqueira , 1980)
2. a. Apakah fungsi HCl lambung?
 Asam Lambung (HCL) berfungsi untuk mengaktifkan enzim pepsin dan membunuh
mikroorganisme patogen yang masuk bersama makanan. Selain itu HCl lambung yang
bersifat asam juga dapat melunakkan makanan yang berwujud padat yang masuk ke
dalam lambung sehingga mudah untuk dicerna dan diserap oleh usu nantinya . Dinding
lambung juga menghasilkan lendir yang berfungsi untuk membasahi makanan dan
melindungi lambung .
(Sumber : Daneen Scaudies , 2007)
b. Jelaskan mengapa dinding lambung tidak menjadi rusak oleh HCl yang
dihasilkannya!
 Keberadaan lapisan mucus dapat melindungi mukosa lambung dari cedera mekanis
akibat sifat pelumasan yang dimilikinya, juga melindungi lambung dari cedera asam
karena sifat basa yang dimilikinya mampu menetralkan HCl didekat lapisan mukosa
lambung tanpa mengganggu fungsi HCl di lambung
(Sumber : Sherwood, 2012)
3. a. Apakah fungsi hati dalam pencernaan makanan?
 Hati dalam proses pencernaan berguna untuk membantu sistem pencernaan untuk
mengekskresikan cairan untuk memecahkan lemak saat kita memakan makanan
berlemak, maka hati akan mengeluarkan cairan empedunya yang berguna untuk
memcahkan lemak menjadi asam lemak dan gliserol. Fungsi hati lainnya dalam proses
pencernaan yaitu untuk membantu menstabilkan kadar gula darah (glukosa). Jika kadar
gula darah meningkat, hati menyaring gula dari darah yang dipasok oleh vena portal
(pembuluh vena dalam hati) dan menyimpannya dalam bentuk glikogen. Jika kadar gula
darah seseorang terlalu rendah, hati akan memecah cadangan gula yang dimilikinya dan
melepaskannya ke dalam darah. Begitu juga dengan gula, hati juga menyimpan vitamin
dan mineral (besi dan tembaga), untuk dilepaskan ke dalam darah jika diperlukan.
(Sumber : Ulfa Naimah,2017)
b. Bila sel-sel hati mengalami kerusakan, bagaimanakah pengaruhnya terhadap
pencernaan makanan?
 Hati merupakan organ yang menopang kelangsungan hidup hampir seluruh organ lain
di dalam tubuh. Oleh karena hati merupakan organ yang multi-dimensional maka hati
akan rawan mengalami kerusakan. Saat sel-sel hati mengalami kerusakan, hati akan
merespon dengan meradang. Dalam hal ini proses pencernaan makanan akan terganggu
apabila sel-sel hati sedang mengalami peradangan, pengeluaran zat untuk proses
pencernaan akan sulit dan akan mengganggu proses yang ada di lambung dalam
pemecahan lemak. Sehingga akan membuat organ-organ lainnya akan mengalami
gangguan dalam proses pencernaannya serta dapat mengakibatkan penyakit sembelit atau
susah BAB. Empedu mengandung kolesterol, garam mineral, garam empedu, pigmen
bilirubin dan biliverdin. Zat-zat yang telah di proses dalam empedu juga akan terhambat
disalurkan ke seluruh tubuh apabila sel-sel hati ini rusak. Hati memiliki sel unik bernama
hepatosit uang dapat melakukan proliferasi. Kemampuan hepatosit tidak dapat masuk ke
dalam siklus sel, walaupun kehilangan sebagian massanya, apabila terjadi fibrosis hati.
Lintasan fibrosis yang tidak segera mendapatkan perawatan , lambat laun akan
berkembang menjadi sirosis hati dan mengharuskan penderitanya untuk menjalani
transplantasi hati atau hepatektomi demi kelangsungan hidupnya.
(Sumber : Novita Joseph, 2018)
4. Apakah absorpsi sari-sari makanan dapat terjadi di dalam lambung? Jelaskan jawaban
Anda!
 Menurut Saya tidak, karena yang terjadi pada lambung merupakan proses pencernaan,
terutama pencernaan secara kimiawi. Dalam lambung, enzim-enzim untuk mencerna
makanan akan dikeluarkan dalam proses pemecahan lemak, protein dan karbohidrat agar
nantinya setelah makromolekul-makromolekul tersebut dapat dipecah menjadi molekul
yang lebih sederhana akan lebih mudah penyerapannya pada dinding usus kecil. Lambung
berfungsi sebagai penghancur dan penghalus makanan. Dalam lambung akan dihasilkan
HCl dan enzim yang melanjutkan proses cerna makanan. Penyerapan sari-sari makanan
utamanya terjadi di usus halus. Dalam usus halus terjadi proses pencernaan kimiawi yang
juga melibatkan enzim pencernaan. Karbohidrat diolah menjadi glukosa. Lemak menjadi
asam lemak dan gliserol. Protein dicerna menjadi asam amino. Selanjutnya, proses
absorbsi tersebut akan berlangsung di usus kosong dan juga usus penyerap.
(Sumber : Noya Allert, 2015)

5. Jelaskan struktur dan fungsi lambung ruminansia! Bagian manakah dari lambung
ruminansia yang identik dengan lambung manusia? Jelaskan jawaban Anda!
 Struktur dan fungsi lambung ruminansia Makanan yang telah melewati esofagus
kemudian akan menuju lambung. Proses pencernaan pada lambung yang pertama untuk
menampung makanan sementara sebelum dikeluarkan kembali. Selain itu lambung
berfungsi dalam proses pembusukan makanan dan menghasilkan enzim selulase yang
dapat mengurai selulosa. Berikut ini adalah bagian-bagian lambung hewan ruminansia:
1) Rumen (Perut Besar) Rumen berfungsi sebagi tempat penyimpanan sementara bagi
makanan yang telah ditelan, setelah rumen terisi cukup makanan, ruminansia akan
beristirahat sembari mengunyah kembali makanan yang dikeluarkan dari rumen ini.
Di dalam rumen, populasi bakteri dan Protozoa menghasilkan enzim oligosakharase,
hidrolase, glikosidase, amilase, dan enzim selulase. Enzimenzim ini berfungsi untuk
menguraikan polisakarida termasuk selulosa yang terdapat dalam makanan alami
mereka. Enzim pengurai protein seperti enzim proteolitik dan beberapa enzim
pencerna lemak juga terdapat di sana.
2) Retikulum (Perut Jala) Di retikulum, makanan diaduk-aduk dan dicampur dengan
enzim-enzim tersebut sampai menjadi gumpalan-gumpalan kasar (bolus). Pengadukan
ini dilakukan dengan bantuan kontraksi otot dinding retikulum. Pada gumpalan
makanan ini kemudian didorong kembali ke rongga mulut untuk dimamah kedua
kalinya sampai lebih sempurna saat sapi tersebut tengah beristirahat.
3) Omasum (Perut Buku) Begitu gumpalan makanan yang dikunyah lagi itu ditelan
kembali, mereka akan masuk ke omasum yang melewati rumen dan reticulum. Di
dalam omasum, kelenjar enzim akan membantu penghalusan makanan secara
kimiawi. Kadar air dari gumpalan makanan juga dikurangi melalui proses absorpsi air
yang dilakukan oleh dinding omasum.
4) Abomasum (Perut Masam) Abomasums merupakan perut yang sebenarnya karena di
organ inilah sistem pencernaan hewan ruminansia secara kimiawi bekerja dengan
bantuan enzim-enzim pencernaan. Didalm abomasums, gumpalan makanan dicerna
melalui bantuan enzim dan asam klorida. Enzim yang dikeluarkan oleh dinding
abomasums sama dengan yang terdapat pada lambung mamalia lain, sedangkan asam
klorida (HCI) selain membantu dalam pengaktifan enzim pepsinogen yang
dikeluarkan dinding abomasums, juga berperan sebagai desinfektan bagi bakteri jahat
yang masuk bersama dengan makanan. Seperti diketahui bahwa bakteri akan mati
pada pH yang sangat rendah. Abomasum pada ruminansia identik dengan lambung
pada manusia, dimana pada lambung ini terjadi proses pencernaan secara kimiawi
dengan menggunakan HCl pada lambung manusia dan ruminansia.

(Sumber : Dwi Adistiana, 2018

Anda mungkin juga menyukai