Anda di halaman 1dari 22

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Fisiologi adalah mempelajari fungsi atau kerja tubuh manusia dalam keadaan
normal. Tubuh terbentuk atas atas banyak jaringan dan organ, masing-masing
dengan fungsinya yang khusus untuk dilaksanankan. Fisiologi sistem pencernaan
manusia terdiri dari beberapa organ. Rongga mulut, esofagus, lambung, usus
kecil, usus besar, rectum dan anus. Semua sistem pencernaan itu akan bekerja
sesuai dengan tugasnya, namun tetap saling berkaitan untuk mencerna semua
makanan yang masuk ke tubuh.
Saluran pencernaan makanan merupakan saluran yang menerima makanan
dari luar dan mempersiapkannya untuk diserap oleh tubuh dengan jalan proses
pencernaan (mengunyah, menelan dan pencapuran) dengan enzim dan zat cair
yang terbentang mulai dari mulut sampai anus.Makanan yang dikonsumsi hanya
akan diserap dan digunakan oleh tubuh bila telah melalui proses pencernaan.
Proses pencernaan itu sendiri ada yang bekerja secara mekanik dan adapula yang
bekerja secara kimiawi. Saluran pencernaan ada yang bekerja secara kehendak
(volunteer) dan ada pula yang bekerja di luar kehendak (involunter)
Sistem pencernaan manusia juga merupakan proses perubahan atau
pemecahan zat makanan dari molekul kompleks menjadi molekul yang lebih
sederhana dengan menggunakan enzim dan organ-organ pencernaan. Sistem
pencernaan ini dibedakan menjadi tiga, yaitu:
1. Pencernaan mekanis Yaitu pencernaan makanan secara fisik, mengubah
bentuk kasar menjadi halus seperti mengunyah, menggiling, mengaduk,
menekan maupun melumatkan.
2. Pencernaan kimiawi atau enzimatis Yaitu pengubahan zat makanan
dengan bantuan enzim pencernaan.
3. Pencernaan biologis Yaitu pencernaan yang memanfaatkan kerjasama
yang menguntungkan dengan mikroba.

1
1.2 Rumusan Masalah

a. Apa pengertian dari sistem pencernaan?


b. Apa fungsi sistem pencernaan?
c. Bagaimana gambaran garis besar dari saluran pencernaan?
d. Apa saja organ-organ yang terdapat dalam system pencernaan?

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Sistem Pencernaan

Sistem perncernaan adalah sistem yang berfungsi untuk melakukan proses


makanan sehingga dapat diserap dan digunakan oleh sel-sel tubuh secara fisika
maupun secara kimia. System pencernaan ini terdiri dari saluran pencernaan
(alimentar), yaitu tuba muscular panjang yang memrentang dari mulut sampai
anus, dan organ-organ aksesoris, seperti gigi, lidah, kelenjar saliva, hati, kandung
empedu dan pancreas.Saluran pencernaan yang terletak di bawah area diafragma
disebut saluran grastrointestinal.Sedangkan pengertian dari fisiologi pencernaan
itu sendiri adalah mempelajari fungsi atau kerja sistem pencernaan dalam keadaan
normal.

3
2.2 Fungsi Sistem Pencernaan
Fungsi utama dari sistem ini adalah untuk menyediakan makanan, air, dan
elektrolit bagi tubuh dari nutrient yang dicerna sehingga siap diabsorpsi.
Pencernaan berlangsung secara mekanik dan kimia, dan meliputi proses berikut:
a. Ingesti adalah masuknya makanan ke dalam mulut.
b. Pemotongan dan penggilingan makanan dilakukan secara mekanik oleh
gigi. Makanan kemudian bercampur dengan saliva sebelum
ditelan(menelan).
c. Peristalsis adalah gelombang kontraksi otot polos involunter yang
menggerakkan makanan tertelan melalui saluran pencernaan.
d. Digesti adalah hidrolisis kimia (penguraian) molekul besar menjadi
molekul kecil sehingga absorpsi dapat berlangsung.
e. Absorpsi adalah penggerakan produk akhir penccernaan dari lumen
saluran pencernaan ke dalam sirkulasi darah dan limfatik sehingga dapat
digunakan oleh tubuh.
f. Egesti (defekasi) adalah proses eliminasi zat-zat sisa yang tidak tercerna,
juga bakteri, dalam bentuk feses dari saluran pencernaan.

2.3 Gambaran Besar Saluran Pencernaan


Dinding saluran terusun dari 4 lapisan jaringan dasar dari lumen (rongga
sentral) ke arah luar. Komponen lapisan pada setiap regia berfariasi sesuai fungsi
regia.
a. Mukosa (membrane mukosa) tersusun dari tiga lapisan.
1) Epithelium yang melapisi berfungsi untuk perlindungan, sekresi, dan
absorpsi. Dibagian ujung oral dan anal saluran, lapisannya tersusun
dari dari epithelium skuamosa bertingkat tidak terkeranisasi untuk
perlinndungan. Lapisan ini terdiri dari epithelium kolumnar simple
dengan sel goblet di area tersebut yang dikhususkan untuk sekresi dan
absorpsi.
2) Lamina propria adalah jaringan ikat areolar yang menopang
epithelium. Lamina ini mengandung pembuluh darah, limfatik,
nodular limfe, dan bebrapa jenis kelenjar.

4
3) Muskularis mukosa terdiri dari lapisan sirkular dalam yang tipis dan
lapisan otot polos longitudinal luar.
b. Submukosa terdiri dari jaringan ikat areolar yang mengandung pembuluh
darah, pembuluh limfatik, beberapa kelenjar submukosal, dan pleksus
serabut saraf, serta sel-sel ganglion yang disebut pleksus meissner (pleksus
submukosal). Submukosa mengikat mukosa ke muskularis eksterna.
c. Muskularis eksterna terdiri dari dua lapisan otot, satu lapisan sirkular
dalam dan satu lapisan longitudinal luar. Konstraksi lapisan sirkular
mengkonstriksi lumen saluran dan kontraksi lapisan longitudinal
memperpendek dan memperlebar lumen saluran.
d. Serosa(adventisia), lapisan keempat dan paling luar yang disebut juga
peritoneum viseral. Lapisan ini terdiri dari membrane serosa jaringan ikat
renggang yang dilapisi epithelium skuamosa simple. Di bawah area
diafragma dan dalam lokasi tempat epithelium skuamosa dan menghilang
dan jaringan ikat bersatu dengan jaringan ikat di sekitarna area tersebut
disebut sebagai adventisia.
e. Organ yang tidak terbungkus peritoneum, tetapi hanya tertutup olehnya
disebut retroperitoneal (di belakang peritoneum). Yang termasuk
retroperitoneal antara lain; pankreas, duodenum, ginjal, rectum, kandung
kemih, dan beberapa organ reproduksi perempuan.
2.4 Organ-Organ Sistem Pencernaan
a. Rongga oral
Rongga oral adalah jalan masuk menuju system pencernaan dan berisi
organ asesoris yangberfungsi dalam proses awal pencernaan.
b. Faring
Faring atau tekak terletak di belakang hidung, mulut, dan laring
(tenggorokan). Faring berupa saluran yang berbentuk kerucut dari bahan
membrane berotot (muskulo membranosa) dengan bagian terlebar di
sebelah atas dan berjalan dari dasar tengkorak sampai diketinggian
vertebra servikal keenam, yaitu ketinggin tulang rawan krikoid, tempat
faring bersambung dengan usofagus. Dalam faring ini terjadi proses
menelan (deglutisi) menggerakkan makanan dari faring menuju esofagus.

5
c. Esofagus(kerongkongan)
Esophagus adalah tuba muscular, panjangnya sekitar 25 cm dan
berdiameter 2,54 cm. esofagus berawal pada area laringofaring, melewati
difragma dan hiatus esophagus (lubang) pada area sekitar vertebra toraks
kesepuluh, dan membuka kearah lambung.
2.4.2 Lambung
Regia-regia lambung terdiri dari bagian jantung, fundus, badan organ, dan
bagian pilorus. Makanan masuk ke dalam lambung dari kerongkongan melalui
otot berbentuk cincin (sfinter), yang bisa membuka dan menutup. Dalam keadaan
normal, sfinter menghalangi masuknya kembali isi lambung ke dalam
kerongkongan.
a. Bagian jantung lambung adalah area di sekitar pertemuan esophagus
dan lambung.
b. Fundus adalah bagian yang menonjol ke sisi kiri atas mulut esophagus.
c. Badan lambung adalah bagian yang terilatasi di bawah fundus, yang
membentuk dua pertiga bagian lambung. Tepi meial badan lambung
yang konkaf disebut kurvatur kecil: tepi lateral badan lambung yang
konveks disebut kurvatur besar.
d. Bagian pylorus lambung menyempit di ujung bawah lambung dan
membuka ke duodenum. Antrum pylorus mengarah ke mulut pylorus
yang dikelilingi sfinger pylorus muscular tebal.
Lambung berfungsi diantaranya dalah sebagai gudang makanan, yang
berkontraksi secara ritmik untuk mencampur makanan dengan enzim-enzim,
memproduksi kimus dan mucus, factor intrinsic (menghasilkan vitamin B12),
disgesti protein, dan absorpsi.
2.4.3 Usus Halus
Gambaran umum mengenai usus halus adalah tuba terlilit yang merentang
dari sfingter pylorus sampai ke katup ileosekal, tempatnya menyatu dengan usus
besar. Diameter usus halus kurang lebih 2,5 cm dan panjangnya 3-5 m. Secara
umum proses pencernaan dalam tubuh adalah dimulaidari lambung melepaskan
makanan ke dalam usus dua belas jari (duodenum), yang merupakan bagian
pertama dari usus halus.

6
Fungsi usus halus adalah diantaranya secara selektif mengabsorpsi produk
digesti, usus halus juga mengakhiri proses pencernaan makanan yang dimulai di
mulut dan lambung. Proses ini diselesaikan oleh enzim usus dan enzim pancreas
serta dibantu empedu dalam hati.
2.4.4 Pankreas
Pankraes merupakan suatu organ yang terdiri dari 2 jaringan dasar :
 Asini, menghasilkan enzim-enzim pencernaan
 Pulau pankreas, menghasilkan hormon. Pankreas melepaskan enzim
pencernaan ke dalam duodenum dan melepaskan hormon ke dalam darah.
Enzim yang dilepaskan oleh pankreas akan mencerna protein, karbohidrat
dan lemak. Enzim proteolitik memecah protein ke dalam bentuk yang dapat
digunakan oleh tubuh dan dilepaskan dalam bentuk inaktif. Enzim ini
hanya akan aktif jika telah mencapai saluran pencernaan. Pankreas juga
melepaskan sejumlah besar sodium bikarbonat, yang berfungsi melindungi
duodenum dengan cara menetralkan asam lambung
2.4.5 Hati
Hati merupakan sebuah organ yang besar dan memiliki berbagai fungsi,
beberapa diantaranya berhubungan dengan pencernaan. Zat-zat gizi dari makanan
diserap ke dalam dinding usus yang kaya akan pembuluh darah yang kecil-kecil
(kapiler). Kapiler ini mengalirkan darah ke dalam vena yang bergabung dengan
vena yang lebih besar dan pada akhirnya masuk ke dalam hati sebagai vena porta.
Vena porta terbagi menjadi pembuluh-pembuluh kecil di dalam hati, dimana
darah yang masuk diolah. Hati melakukan proses tersebut dengan kecepatan
tinggi, setelah darah diperkaya dengan zat-zat gizi, darah dialirkan ke dalam
sirkulasi umum.
2.4.6 Kandung Empedu dan saluran Empedu
Empedu memiliki 2 fungsi penting :
 Membantu pencernaan dan penyerapan lemak
 Berperan dalam pembuangan limbah tertentu dari tubuh, terutama
haemoglobin (Hb) yang berasal dari penghancuran sel darah merah dan
kelebihan kolesterol

7
2.4.7 Usus Besar
Begitu materi dalam saluran pencernaan masuk ke usus besar, sebagian
nutrient telah dicerna dan di absorpsi dan hanya menyisakan zat-zat yang tidak
tercerna. Usus besar tidak memiliki vili, plicae cilculares (lipatan sirkular) dan
diameternya lebih lebar, panjantnya lebih pendek, dan daya renggangnya lebih
besar disbandingkan usus halus. Usus besar terdiri dari sekum (kantong tertutup
yang menggantung di bawah area katup ileosekal), kolon (kolon asenden, kolon
tranversa, kolon desenden), rectum (bagian saluran dengan panjang 12-13cm,
yang berakhir pada saluran anal dan membuka ke eksterior di anus.
Usus besar berfungsi diantaranya adalah:
1. Usus besar mengabsorpsi 80% sampai 90% air dan elektrolit dari kimus
yang tersisa dan mengubah kimus dari cairan menjadi massa semi padat.
2. Usus besar hanya memproduksi mucus. Sekresinya tidak mengandung
enzim atau hormone pencernaan.
3. Sejumlah bakteri dalam kolon mampu mencerna sejumlah kecil selulosa
dan memproduksi sedikit kalori nutrient bagi tubuh dalam setiap hari.
Bakteri juga memproduksi vitamin (K, riboflavin, dan tiamin) dan
berbagai gas.
4. Usus besar juga mengekskresi sisa dalam bentuk feses

2.4.8 Rektum dan Anus


Rektum adalah sebuah ruangan yang berawal dari ujung usus besar
(setelah kolon sigmoid) dan berakhir di anus. Biasanya rektum ini kosong karena
tinja disimpan di tempat yang lebih tinggi, yaitu pada kolon desendens. Jika kolon
desendens penuh dan tinja masuk ke dalam rektum, maka timbul keinginan untuk
buang air besar (BAB). Orang dewasa dan anak yang lebih tua bisa menahan
keinginan ini, tetapi bayi dan anak yang lebih muda mengalami kekurangan dalam
pengendalian otot yang penting untuk menunda BAB.
Anus merupakan lubang di ujung saluran pencernaan, dimana bahan
limbah keluar dari tubuh. Sebagian anus terbentuk dari permukaan tubuh (kulit)
dan sebagian lannya dari usus. Suatu cincin berotot (sfingter ani) menjaga agar
anus tetap tertutup.

8
2.5 Anatomi Sistem Pencernaan Manusia
2.5.1 Mulut/cavum oris

Mulut atau oris adalah permulaan saluran pencernaan yang terdiri atas 2
bagian yaitu 1) bagian luar yang sempit atau vestibulum yaitu ruang diantara
gusi, gigi, bibir dan pipi. 2) bagian rongga mulut bagian dalam, yaitu rongga
mulut yang dibatasi sisinya oleh tulang maksilaris, palatum dan mandibularis, di
sebelah belakang bersambung dengan faring.
Palatum terdiri atas 2 yaitu: Palatum durum (palatum keras) yang
merupakan perantara antara rongga hidung dan rongga mulut dan palatum mole
(palatum lunak), terletak dibelakang yang merupakan lipatan menggantung yang
dapat bergerak.
1. Geligi (dens)
Geligi ada dua macam:
a. Gigi sulung, mulai tumbuh pada anak 6-7 bulan dan jumlahnya 20
buah. Terdiri dari: 8 buah gigi seri, (dens insisivus), 4 buah gigi taring
(dens kanisus), dan 8 buah gigi geraham (morale)
b. Gigi tetap (gigi permanen) tumbuh pada umur 6-18 tahun), jumlahnya
32 buah.

9
2. Lidah (lingua)
Lidah terdiri dari otot serat lintang dan dilapisi oleh selaput lendir, kerja
otot ini dapat digerakan disegala arah.
Lidah terbagi atas 3 bagian yaitu:1) apex lingua (ujung lidah), 2) dorsum lingua
(punggung lidah), 3) dan radix lingua (akar lidah)
3. Kelenjar ludah
Ada 3 kelenjar ludah (saliva) yaitu : 1) kelenjar parotis, 2) kelenjar (sub
lingualis) dan 3) kelenjar sub mandibularis).
B. Faring (tekak)
Faring merupakan organ yang menghubungkan rongga mulut dengan
kerongkongan (eosophagus). Faring terbagi atas 3 bagian yaitu; 1) naso faring,
oro faring, dan 3) laringo faring).

10
A. Kerongkongan (esophagus)

Esophagus merupakan saluran yang menghubungkan tekak dengan


lambung, panjangnya + 25 cm, mulai dari faring sampai pintu masuk kardiak di
bawah lambung. Esophagus terletak di belakang trakea (tenggorokan) dan di
depan tulang punggung.

D. Lambung (gaster)

Lambung merupakan bagian dari saluran yang dapat mengembang paling


banyak terutama di daerah epigaster. Bagiaian lambung terdiri dari :
a. Fundus ventrikuli, bagian yang menonjol ke atas terletak sebelah
kiri osteum kardium dan biasanya penuh berisi gas.
b. Korpus ventrikuli, setinggi osteum kardium, suatu lekukan pada
bagian bawah kurvatura minor.

11
c. Antrum pylorus, bagian lambung berbentuk tabung mempunyai
otot yang tebal membentuk sfingter pilorus.
d. Kurvatura minor, terdapat di sebelah kanan lambung, terbentang
dari osteum kardiak sampai ke pilorus.
e. Kurvatura mayor, terbentang dari sisi kiri osteum kardiak melalui
fundus ventrikuli menuju ke kanan sampai ke pilorus inferior.
f. Osteum kardiak, merupakan tempat esophagus bagian abdomen
masuk ke lambung. Pada bagian ini terdapat orifisium pilorik.
Susunan lapisan lambung dari dalam ke luar, terdiri dari:
1. Lapisan selaput lendir (rugae)
2. Lapisan otot melingkar (muskulus aurikularis)
3. Lapisan otot miring (muskulus obliqus)
4. Lapisan otot panjang (muskulus longitudinal)
5. Lapisan jaringan ikat/serosa (peritoneum)

E. Usus Halus (intestinum minor)

Usus halus adalah bagia dari sistem pencernaan makanan yang


berpangkal pada pilorus gaster dan berakhir pada sekum. Panjangnya + 6 meter,

12
merupakan saluran paling panjang tempat proses pencernaan dan absorbs hasil
pencernaan.
Di dalam lapisan usus halus merupakan sel-sel epitel merupakan lipatan
mukosa dan mikrovili yang memudahkan proses pencernaan dan absorbsi.`
Lapisan usus halus terdiri dari:
1. Lapisan mukosa (sebelah dalam)
2. Lapisan otot melingkar (M.sirkuler)
3. Lapisan oror memanjang (M.longitudinal), dan
4. Lapisan serosa (sebelah luar).
Usus halus terbagi atas 3 bagian yaitu duodenum, jejunum dan ileum.
1. Duodenum

Disebut juga usus 12 jari, panjangnya + 25 cm, berbentuk sepatu kuda


melengkung ke kiri. Pada lengkungan ini terdapat pangkreas. Pada bagian kanan
duodenum ini terdapat selaput lendir yang disebut vateri. Pada papila vateri ini
bermuara duktus emperdu (duktus koleduokus) dan salurann pangkreas (duktus
wirsungi/dukus pankreatikus).

Dinding duodenum mempunyai lapisan mukosa yang banyak mengandung


kelenjar yang disebut kelenjar brunner, yang berfungsi memproduksi getah
intestinum.

2. Jejunum dan Ileum

Mempunyai panjang sekitar 6 meter. Dua perlima bagia atas


adalah jejunum + 2,5 m dan ileum dengan panjang sekitar 4-5 m. ujung bawah
ileum berhubungan dengan sekum dengan perantaran lubang yang bernama
orifisium ileosekalis dan diperkuat oleh katup sfingter ileosekalis.

F. Usus Besar (Intestinum Mayor)


Usus besar panjangnya + 1½ m, lebarnya 5-6 cm. lapisan-lapisan usus
besar dari dalam ke luar: selaput lendir, lapisan otot melingkar, lapisan otot
memanjang, dan jaringan ikat.

13
Ada beberapa bagian yang membentuk usus besar :
1. Sekum

Di bawah sekum terdapat apendiks vermiformis yang berbentuk seperti


cacing sehingga disebut juga umbai cacing. Panjangnya sekitar 6 cm, seluruhnya
ditutupi oleh peritoneum.

2. Kolon asenden

Panjangnya sekitar 13 cm, terletak di bawah abdomen, membujur ke atas


dari ileum ke bawah hati. Di bawah hati melengkung ke kiri yang disebut fleksure
hepatica, dan dilanjutkan sebagai kolon tranvesum.

3. Kolon tranvesum

Panjangnya sekitar 38 cm, membujur dari kolon asenden sampai ke kolon


desendens, sebelah kanan terdapat fleksure hepatica dan sebelah kiri terdapat
fleksure renalis.

4. Kolon desenden

Panjangnya sekitar 25 cm, terletak di bawah abdomen sebelah kiri


membujur dari atas ke bawah dari fleksure renalis sampai ke kolon sigmoid.

5. Kolon sigmoid

Kolon sigmoid merupakan kelanjutan dari kolon desenden, terletak miring


dalam rongga pelvis sebelah kiri, bentuknya menyerupai huruf S, ujung bawahnya
berhubungan dengan rectum.

14
G. Rektum
Rektum terletak di bawah kolon sigmoid yang menghubungkan
intestinum mayor dengan anus, terletak dalam rongga pelvis depan os sacrum dan
os koksigis.
H. Anus
Anus adalah bagian dari saluran pencernaan yang menghubungkan
rectum dengan dunia luar. Terletak di dasar pelvis, dindingnya diperkuat oleh 3
sfingter :
1. Sfingter ani internus (sebelah atas), involunter.
2. Sfingter levator ani, bersifat involunter.
3. Sfingter ani eksternus (sebelah bawah), bersifat volunter.

15
BAB III

PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dari pembahasan dalam bab 2 makalah ini, maka kesimpulan dari makalah
ini adalah:
1. Pengertian dari sistem perncernaan adalah sistem yang berfungsi untuk
melakukan proses makanan sehingga dapat diserap dan digunakan oleh
sel-sel tubuh secara fisika maupun secara kimia.
2. Pengertian dari fisiologi pencernaan itu sendiri adalah mempelajari fungsi
atau kerja system pencernaan dalam keadaan normal.
3. Fungsi utama dari sistem pencernaan ini adalah untuk menyediakan
makanan, air, dan elektrolit bagi tubuh dari nutrient yang dicerna
sehingga siap diabsorpsi.
Saluran pencernaan makanan merupakan saluran yang menerima
makanan dari luar dan mempersiapkannya untuk diserap oleh tubuh dengan jalan
proses pencernaan (mengunyah, menelan dan pencapuran) dengan enzim dan zat
cair yang terbentang mulai dari mulut sampai anus.
Susunan saluran pencernaan terdiri dari :
1. Oris (mulut)
2. Faring (tekak)
3. Esophagus (kerongkongan)
4. Ventrikulus/gaster (lambung)
5. Intestinum minor (usus halus) :
a. duodenum
b. jejunum
c. ileum
6. Intestinum mayor (usus besar)
a. sekum
b. kolon asendens
c. kolon tranvesum
d. kolon desendens

16
e. kolon sigmoid
7. Rectum
8. Anus

3.2 Saran
Dengan mengetahui sistem-sistem yang ada pada tubuh manusia ini, kita
mengharapkan para pembaca maupun teman-teman yang lain dapat mengenal
lebih dekat bagian-bagian dari keadaan tubuh kita. Mulai dari organ-organ yang
menyusun sistem tersebut, cara kerja suatu sistem pada tubuh kita, zat-zat atau
enzim yang membantu dalam proses sistem tersebut, penyakit yang dapat
menyerang sistem-sistem tersebut, atau hal-hal lain yang berkaitan dengan suatu
salah satu sistem organ. Disini pula kita temukan pengetahuan dan wawasan yang
baru yang belum kita ketahui seluruhnya.
Semoga makalah dengan judul “Sistem Pencernaan pada Manusia” ini
dapat menjadi sumber inspirasi teman-teman untuk membuat makalah dengan
tema yang sama. Mohon maaf apabila dalam penyusunan makalah ini ada kata-
kata yang tidak berkenan di hati pembaca maupun banyak kekurangan pada
makalah ini. Terima kasih

17
DAFTAR PUSTAKA

Anatomi dan Fisiologi Sistem Pencernaan. (Online).


http://id.wikipedia.org/wiki/Berkas:Gray1045.png. (diakses tanggal 22
Oktober 2013).

Fisiologi Sistem Pencernaan. (Online).


http://medicastore.com/nutracare/isi_enzym.php. (diakses tanggal 22
Oktober 2013).

Fisiologi Sistem Pencernaan Manusia. (Online).


http://www.anneahira.com/fisiologi-sistem-pencernaan-manusia.htm.
(diakses tanggal 22 Oktober 2013).

P. Evelyn , C. 2006. Anatomi dan fisiologi untuk paramedik. Jakarta: PT.


Gramedia Pustaka Umum.

S. Ethel. W. palupi (ed). Anatomi dan Fisiologi untuk Pemula. Penerbit Buku
Kedokteran.

Dorland. 1994. Kamus Kedokteran. Edis 26. EGC: Jakarta.

Syaifuddin. 2002. Struktur & Komponen Tubuh Manusia. Penerbit Buku


Kedokteran EGC: Jakarta.

Syaifudin. 2006. Anatomi Fisiologi untuk Mahasiswa Keperawatan. Edisi 3.


EGC: Jakarta.

Sutarmo Setiaji. 1990. Buku kuliah anatomi fisiologi. Fakultas Kedokteran UI:
Jakarta.

Sherwood, Laura. Fisiologi Manusia dari Sel ke Sistem. 2nd Ed. Buku EGC
2001:537-087.

18
MAKALAH

ANFIS SISTEM PENCERNAAN

Disusun Oleh :

ELSI FITRIANINGSIH
NIM:14030003

PROGRAM STUDI ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN AUFA ROYHAN
PADANG SIDIMPUAN
2018

19
KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah


mencurahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan
makalah yang berharga ini. Penulis menyusun makalah yang berjudul “Anfis
Sistem Pencernaan“ Penulis menyadari bahwa makalah yang penulis susun ini
masih ada kekurangan dan kelemahan. Penulis menyusun makalah ini atas dasar
teori yang sudah ada dalam berbagai sumber .
Untuk itu, penulis mengharapkan kritikan dan saran untuk
kesempurnaannya dimasa yang akan datang. Penulis berharap semoga makalah
ini dapat bermanfaat bagi pembaca.

Padangsidimpuan, Maret 2018

Penulis

20
i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .......................................................................... i


DAFTAR ISI ......................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN .................................................................. 1


1.1 Latar Belakang ................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah . ......................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Sistem Pencernaan .......................................... 3
2.2 Fungsi Sistem Pencernaan ................................................ 4
2.3 Organ-Organ Sistem Pencernaan...................................... 4
2.4 Anatomi Sistem Pencernaan Manusia .............................. 6
2.5 Mulut/cavum oris.............................................................. 8

BAB III PENUTUP


3.1 Kesimpulan ...................................................................... 17
3.2 Saran . .............................................................................. 17

DAFTAR PUSTAKA

ii
21
22

Anda mungkin juga menyukai