Anda di halaman 1dari 22

MAKALAH

ANATOMI DAN FISIOLOGI SISTEM PENCERNAAN


Disusun Untuk Memenuhi Tugas Kelompok Pada Mata Kuliah
Anatomi Fisiologi Manusia

Dosen Pengampu: Hifni Septina Carolina, M.Pd.

Disusun:
Kelompok 3
1. Adie Putra Setiawan (1901082001)
2. Anggi Saputri (1901081004)
3. Lidya Cindy Lestari (1901080016)
Kelas B

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) METRO


FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
JURUSAN TADRIS BIOLOGI
2021

i
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh


Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Allah Swt. yang telah melimpahkan
rahmat dan hidayah-Nya sehingga dapat menyelesaikan pembuatan makalah yang
berjudul “ANATOMI DAN FISIOLOGI SISTEM PENCERNAAN” ini tepat
pada waktunya.
Makalah ini disusun guna memenuhi salah satu tugas kelompok pada Mata
Kuliah Anatomi Fisiologi Manusia. Dalam penyusunan makalah ini, penulis
mendapat bantuan, masukan, bimbingan, dan dukungan dari berbagai pihak.
Untuk itu, melalui kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih kepada:
1. Ibu Hifni Septina Carolina, M.Pd. selaku Dosen Mata Kuliah Anatomi
Fisiologi Manusia di Institut Agama Islam Negeri Metro, yang telah memberi
bantuan, masukan, dan dukungan terkait penyusunan makalah ini,
2. Orang tua penyusun makalah yang telah memberi dorongan serta motivasi
dalam penyelesaian makalah ini,
3. Serta rekan-rekan yang telah mendukung penyusunan makalah ini sehingga
dapat terselesaikan tepat pada waktunya.
Makalah ini diharapkan bisa meningkatkan pengetahuan dan dapat
bermanfaat bagi para pembaca pada umumnya.
Kritik dan saran sangat diharapkan untuk perbaikan dan penyempurnaan
pada makalah penulis dimasa yang akan datang. Untuk itu, penulis ucapkan terima
kasih sebanyak-banyaknya.
Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Metro, 30 September 2021

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR ........................................................................................ii
DAFTAR ISI .....................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang .....................................................................................1
B. Rumusan Masalah.................................................................................2
C. Tujuan Penulisan ..................................................................................2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengertian Sistem Pencernaan..............................................................3
B. Anatomi Sistem Pencernaan Manusia...................................................3
C. Fisiologi Sistem Pencernaan Manusia.................................................14
D. Gangguan Pada Sistem Pencernaan Manusia......................................16
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan..........................................................................................18
DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................19

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Anatomi adalah ilmu yang mempelajari tentang susunan tubuh dan
hubungan bagian-bagiannya satu sama lain. Sedangkan fisiologi berkaitan
dengan fungsi atau kerja tubuh manusia dalam keadaan normal. Saat struktur
tubuh manusia dan fungsinya berkoordinasi, tubuh mendapatkan
keseimbangan dari lingkungan di dalam tubuh yang disebut homeostasis
(keseimbangan). Pada kondisi yang normal, homeostatsis didukung oleh
mekanisme adaptif dari otak ke bahan kimia yang disebut dengan hormon
yang disekresikan oleh berbagai organ yang langsung masuk ke dalam aliran
darah. Homeostatis mengatur mekanisme seperti tekanan darah, suhu tubuh,
pernafasan, dan nadi.
Tiap tubuh manusia membutuhkan oksigen, nutrisi, suhu tubuh yang
normal, dan tekanan atmosfer yang normal, sehingga tubuh manusia harus
memiliki homeostasis yang mampu dipertahankan agar dapat
mempertahankan keseimbangan tubuh dalam jangka yang normal. Sehingga
untuk mendukung keseimbangan tersebut, terdapat berbagai macam sistem
organ, antara lain: sistem integument, sistem skeletal, sistem muskulo, sistem
saraf, sistem endokrin, sistem kardiovaskular, sistem respirasi, sistem
lymphatic, sistem urinary, sistem reproduksi, dan sistem pencernaan. Masing-
masing dari sistem orgam memiliki organ masing-masing yang bekerja sama
dalam menstabilkan keadaan tubuh secara bersamaan. Fungsi dari tiap sistem
organ yaitu metabolisme, organization, kemampuan dalam bereaksi,
pergerakan tubuh, perkembangan, dan reproduksi.
Salah satu yang dibutuhkan oleh tubuh adalah nutrisi. Nutrisi yang
diperoleh dari luar akan masuk ke dalam tubuh dan disebarkan ke dalam
tubuh agar nutrisi yang diperoleh mampu mempertahankan homeostasis
tersebut. Sistem organ yang mampu mencernaa nutrisi tersebut adalah sistem
pencernaan (digestive system), dimana dengan bantuan sistem sirkulasi,
bekerja seperti “gigantic meals on wheels” yang memberikan makanan pada

1
miliaran sel di dalam tubuh. Sistem ini menyediakan air, elektrolit, dan nutrisi
yang lain. Sistem pencernaan terdiri dari organ seperti, kaviti oral, faring,
esofagus, perut, usus kecil, dan usus besar. Dimana organ tersebut melakukan
tugasnya masing-masing seperti mencerna, absorbsi, dan mengririmkan
nutrisi ke dalam seluruh tubuh.

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari sistem pencernaan manusia?
2. Bagaimana anatomi sistem pencernaan pada manusia?
3. Bagaimana fisiologi sistem pencernaan pada manusia?
4. Apa saja gangguan yang dapat terjadi pada sistem pencernaan manusia?

C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui pengertian dari sistem pencernaan manusia.
2. Untuk mengetahui anatomi sistem pencernaan pada manusia.
3. Untuk mengetahui fisiologi sistem pencernaan pada manusia.
4. Untuk mengetahui gangguan pada sistem pencernaan manusia.

1.

2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengertian Sistem Pencernaan


Makanan yang masuk ke dalam tubuh akan diolah melalui proses
pencernaan. Sistem pencernaan merupakan sistem yang memproses
mengubah makanan dan menyerap sari makanan yang berupa nutrisi-nutrisi
menjadi zat-zat makanan yang dibutuhkan oleh tubuh (Sasrawan, 2012).
Sistem pencernaan juga akan memecah molekul makanan yang kompleks
menjadi molekul yang sederhana dengan bantuan enzim sehingga mudah
dicerna oleh tubuh.

B. Anatomi Sistem Pencernaan Manusia


Menjalankan fungsi sistem pencernaan maka membutuhkan organ
yang mampu melaksanakan fungsinya, maka terdapat beberapa organ
pencernaan antara lain, mulut, faring, esofagus, lambung, usus kecil, dan usus
besar, rektum dan anus. Kemudian untuk mendukung fungsi tersebut juga
terdapat organ tambahan yaitu kelenjar saliva, hati (liver), kantong empedu,
dan pankreas.

Gambar 1. Sistem pencernaan dan bagian-bagiannya

3
Dinding dalam saluran cerna terdiri dari empat lapisan yaitu, serosa,
muskularis, submukosa, dan mukosa.

Organ-organ Sistem Pencernaan:


1. Oral Cavity (Mulut)
Mulut adalah suatu rongga terbuka menjadi tempat masuknya
makanan dan air, mulut juga sering disebut dengan pintu gerbang pada
sistem pencernaan karena mulut merupakan bagian awal pada sistem
pencernaan.

Gambar 2. Bagian-bagian mulut manusia

a. Bagian-bagian mulut:
1) Bibir dan Pipi
Bibir atau labia, merupakan struktur yang banyak terbentuk dari
muskular oleh orbiculari oris. Lapisan terluar bibir ditutupi oleh
kulit. Sedangkan pipi terbentuk di dinding bagian lateral di rongga
mulut. Bagian dari pipi adalah termasuk otot buccinator, yang
meratakan pipi terhadap gigi, bagian bibir dan pipi sangatlah penting
dalam proses mastikasi dan berbicara atau berkomunikasi. Bagian ini
dapat membantu menggerakkan makanan di dalam mulut dan
menahannya di dalam mulut selama makanan dihancurkan menjadi
bagian-bagian kecil.

4
2) Langit-Langit dan Tonjolan Palatin
Langit-langit mulut memiliki dua bagian yang terdiri dari bagian
anterior yang bertulang keras dan bagian posterior yang tak
bertulang lembut, yang terdiri dari otot dan jaringan ikat. Fungsi dari
langit-langit mulut sangatlah penting dalam proses menelan dan
mencegah makanan masuk ke dalam rongga hidung. Sedangkan
palatin tonsil terletak di dinding lateral dari tenggorokan.
3) Lidah
Lidah terletak di tengah mulut yang dipenuhi dengan otot kerangka
yang ditutupi dengan mukosa membran. Lidah berfungsi
menggerakkan makanan di dalam mulut, membantu dalam
mendorong makanan ke dalam esofagus (menelan), sebagai peran
utama artikulasi dalam berbicara dan berkomunikasi, sebagai perasa.
Dalam proses menggerakkan makanan di dalam mulut, lidah bekerja
bersama dengan bibir dan gusi, sehingga mampu menahan makanan
di dalam mulut selama pengunyahan atau mastikasi.
4) Gigi
Secara normal, orang dewasa memiliki jumlah total gigi adalah 32
gigi secara kelesuruhan. Tiap gigi memiliki mahkota (di atas gusi),
leher dan atap (di bawah gusi). Dibagi menjadi dua bagian, yaitu
bagaian rahang atas dan bagian rahang bawah. Selain pembagian
gigi yaitu terdiri dari bagian atas sebelah kanan dan kiri dan bagian
bawah sebelah atas dan bawah. Tiap empat kuadran memiliki gigi
seri, gigi taring, gigi depan, gigi geraham, dan gigi bungsu.
Fungsinya hampir sama dengan lidah, berperan dalam proses
mastikasi dan berbicara.
b. Fungsi mulut:
1) Sebagai alat perasa, makanan yang berada pada papila lidah.
2) Sebagai pengunyah, pergerakan dari rahang bawah (mandibula)
yang dibantu oleh otot mastikasi menyebabkan gigi dapat
menghancurkan makanan menjadi bagian yang lebih kecil. Lidah
dan pipi membantu dalam menempatkan makanan diantara mulut.

5
3) Sebagai pencernaan, enzim amilase yang ada di dalam ludah
memulai pencernaan karbohidrat.
4) Mulut juga berfungsi untuk menelan makanan atau minuman yang
masuk kemudian diteruskan pada sistem pencernaan lainnya.

2. Faring (Tenggorokan)
Faring adalah bagian tenggorokan yang menghubungkan mulut
dengan rongga hidung pada esophagus dan laring melalui lubang berotot.
Berperan sebagai jalan bagimakanan,udara dan air yang masuk untuk
mencapai lambung dan paru-paru.
Bagian pada faring terdiri dari tiga bagian yaitu nasofaring,
orofaring, dan laringo faring. Secara normal, makanan dapat masuk
melalui orofaring dan laringofaring. Nasofaring berfungsi sebagai saluran
dalam masuknya udara selama bernafas dan berhubungan dengan fungsi
pendengaran. Orofaring berada dibagain posterior mulut, sebagai saluran
masuknya mulut dan menuju ke lambung dan juga berfungsi sebagai
saluran udara untuk pernafasan. Laringofaring berada di bawah orofaring,
memanjang dari epiglotis ke bagian bawah kartilago kortikoid dari laring
dan memiliki fungsi yang sama dengan orofaring. Selain itu faring juga
memiliki fungsi dalam sistem pencernaan yaitu;
a. Tempat yang memisahkan udara dari makanan dan air.
b. Berperan penting dalam proses menelan makanan.
c. Mendorong makanan ke dalam kerongkongan.

3. Esofagus (Kerongkongan)
Esofagus merupakan bagian sistem pencernaan yang memanjang dari
faring hingga lambung. Panjangnya sekitar 25 cm dan berada di
mediastinum, anyerior hingga vertebrae, posterior hingga trakea. Esofagus
melewati esophageal hiatus dari diafragma dan berkahir di lambung.

6
Gambar 3. Esofagus
Fungsi Esofagus:
a. Sebagai penggerak, kontraksi peristaltik menggerakkan bolus dari
faring menuju abdomen. Bagian bawah sfingter esofagus membatasi
refuks dari isi abdomen kembali ke esofagus.
b. Sebagai pelindung, kelenjar yang berada di dalam mukus membantu
dalam lubrikasi dan melindungi esofagus inerior dari asam (stomach
acid).

4. Lambung
Lambung merupakan organ berotot yang ada di bagian kiri atas perut, di
antara kerongkongan dan usus kecil. Lambung merupakan organ
terpenting pada sistem pencernaan.
a. Bagian-bagian lambung:

Gambar 4. Lambung

Terdapat empat bagian utama di dalam lambung yaitu :

7
1) Cardia atau cardiac region merupakan poin dimana esofagus
menghubungkan dan melewati lambung, dimana makanan masuk ke
dalam lambung. Terdapat di bagian inferior dari diafragma.
2) Fundus, berada di atas sebelah kiri dari cardia. Berbentuk seperti
kubah.
3) Tubuh, berada di bawah fundus, yang merupakan bagian utama dari
lambung.
4) Pylorus, bagian lambung yang berbentuk corong, menghubungkan
lambung dengan duodenum. Bagian yang semakin lebar dari corong,
dinamakan pyloric antrum yang menghubungkan tubuh (bagian
lambung “body”) dengan lambung. Kemudian bagian akhir yang
paling dangkal dinamakan pyloric canal, yang menghubungkan ke
duodenum. Sedangkan otot halus yaitu phyloric sphincter yang
berada di ujung saluran dan berfungsi mengkontrol pengosongan
lambung.
b. Fungsi lambung:
1) Sebagai penyimpanan, Rugae dapat membantu abdomen untuk
meluaskan area perut dan menahan (menyimpan) makanan hingga
dapat dicerna.
2) Sebagai pencernaan, terjadinya proses pencernaan dimana
pencernaan protein dimulai sebagai hasil dari proses asam
hidroklorik dan pepsin. Faktor intrinsik mencegah pecahnya vitamin
B12 oleh asam lambung.
3) Absorpsi, kecuali untuk beberapa produk (air, alkohol, aspirin)
penyerapan kecil berada di dalam lambung.
4) Sebagai pelindung, mukus memberikan lubrikasi dan mencegah
pencernaan dari dinding lambung. Asam lambung dapat membunuh
kebanyakan mikroorganisme.

5. Usus Kecil
Usus kecil atau yang sering disebut dengan usus halus adalah bagian dari
sistem pencernaan yang terletak di antara lambung dan usus besar. Usus

8
halus juga bekerja dengan organ lain untuk mencerna makanan lebih lanjut
setelah meninggalkan perut dan menyerap nutrisi.
a. Bagian-bagian usus kecil:

Gambar 5. Usus Kecil

1) Duodenum
Merupakan bagian usus kecil yang paling pendek dan awal bagian
usus kecil, dimulai di bagian pyloric sphincter berbentuk huruf C.
Sebagian besar duodenum berbentuk retro peritoneal. Duodenum
juga merupakan tempat dimana empedu dan cairan pankreas
memasuki saluran usus. Berfungsi sebagai tempat pecernaan kimia
dari makanan.
2) Jejunum
Merupakan bagian usus kecil yang berada diantara bagian akhir
distal dari duodenum dan bagian proksimal dari ileum. Jejunum
memiliki bagian dalam yang bernama membran mukosa yang telah
ditutupi oleh vili. Dimana vili tersebut dapat meningkatkan area
permukaan dari jaringan yang dapat mengabsorbsi nutrisi dari usus.
Berfungsi sebagai absorbsi dari makanan yang sudah dicerna.
3) Ileum
Memiliki fungsi dalam penyerapan vitamin B12 dan garam empedu.
Memiliki dinding yang terdiri dari vili di seluruh permukaannya. Sel
yang berada di ileum mengandung enzim protease dan karbohidrat

9
yang berguna dan tahap akhir dari pencernaan protein dan
karbohidrat. Bagian ileum secara terus menerus mengabsorbsi garam
empedu, dan juga menyerap vitamin yang larut dalam lemak yaitu
vitamin A, D, E, dan K. Jika terjadi absorbsi pada vitamin yang larut
dalam air, maka dibutuhkan asam empedu untuk melakukan proses
absorbsi. Berfungsi sebagai absorbsi dari makanan yang sudah
dicerna.
b. Fungsi usus kecil:
1) Penetralan, ion bikarbonat dari pankreas dan bili-bili dari hati
menormalkan asam lambung dari membentuk pH sesuai dengan
keadaan pankratik dan enzim usus.
2) Pencernaan, enzim yang berada di pankreas dan berada di sepanjang
usus kecil menyempurnakan pecahan makanan.
3) Penyerapan, kebanyakan nutrisi diserap baik secara aktif maupun
pasif, penyerapan paling banyak dilakukan pada air.
4) Pencampuran dan Propulasi, gerakan peristaltik menggerakan
makanan yang sudah dicerna ke dalam usus besar.
5) Pembuangan, bili-bili usus dari hati mengandung bilirubin, kolestrol,
lemak, dan hormon yang dapat larut dalam lemak.
6) Perlindungan, mukus membantu dalam lubrikasi, mencegah
pencernaan dari dinding usus, dan melindungi usus kecil dari asam
lambung.

6. Usus Besar
Usus besar adalah bagian akhir dari sistem pencernaan manusia, organ ini
memiliki beragam fungsi yaitu menyerap cairan dan vitamin,
memproduksi antibodi dan mencegah infeksi serta membentuk tinja.
a. Bagian-bagian usus besar:
1) Cecum
Merupakan bagian pertama dari usus besar, berbentuk seperti sac.
Panjangnya sekitar 6 cm (2.4 inchi), dapat terhubung dari ileum dan
meneruskan absorbsi dari air dan garam.

10
2) Kolon
Makanan yang masuk ke dalam kolon, makanan akan masuk ke
dalam kolon asending pada bagian sisi kanan dari abdomen. Pada
permukaan inferior dari hati, kolon memanjang dan berliku dan
membentuk hepatic flexure dan diteruskan menjadi kolon
transversal. Kemudian memasuki kolon desending yang berada
dibagian pelvis yang kemudian akan memasuki bagian kolon
sigmoid. Kolon sigmoid yang berbentuk S yang berada mulai dari
pelvis dan berakhir di rektum.

Gambar 6. Usus Besar

b. Fungsi usus besar:


1) Penyerapan, bagian proksimal sebagian dari kolon mengabsorbsi
garam (sodium klorida), air, dan vitamin (K) yang diproduksi
bakteria. Mengabsorbsi air tambahan (additional) yang dibutuhkan
oleh tubuh. Kemudian mengabsorbsi nutrisi tambahan dalam jumlah
yang kecil, seperti vitamin K dan B yang dibuat oleh bakteri di
saluran pencernaan.
2) Penyimpanan, sebagian bagian distal dari usus menahan feses hingga
feses dikeluarkan. Mengumpulkan, mengkonsentrasi dan membuang
sisa-sisa makanan.
3) Pencampuran dan propulasi, pergerakan massa mendorong feses
menuju ke anus dan terjadinya defekasi dari feses.
4) Perlindungan, mukus dan ion bikarbonat melindungi untuk melawan
asam yang diproduksi oleh bakteria.

11
7. Rektum dan Anus
Sisa makanan sebanyak 100-500 ml/hari masuk ke usus besar,
sepertiganya diekskresikan sebagai feses. Jumlah feses rata-rata 150g/hari,
terdiri atas 100gr air dan 50 zat padat. Kesimbangan antara asupan dan
ekskresi makanan dan cairan.
Di luar saat defekasi, anus tertutup rapat oleh sfingter anus internal
(involuntar) dan sfingter anus eksternal (voluntar). Anus juga sering
disebut dengan ujung saluran gastrointestinal (GI). Saat rektum penuh
sfingter bagian dalam ini akan mengendur dan mendorong tinja rektum ke
dalam saluran anus.

Gambar 7. Rektum dan Anus

Kelenjar Pada Sistem Pencernaan:


Organ-organ yang menghasilkan kelenjar pencernaan pada sistem
pencernaan manusia terdiri dari kelenjar ludah (glandula salivaris), hati
(hepar), kantong empedu, dan pankreas.
1. Kelenjar Ludah (Glandula Salivaris)
Kelenjar ini diproduksi secara terus menerus oleh tubuh. Aliran
saliva (ludah) ini berasal dari kelenjar saliva dan tersebar di mulut melalui
pembuluh saluran. Kelenjar ludah di dalam rongga mulut manusia terdiri
dari:

12
a. Kelenjar parotid (bagian terbesar, saliva banyak terdiri atas amilase,
berada di dekat telinga),
b. Kelenjar submandibular (memprodukasi saliva yang kental (sulit untuk
mengalir) dan berada di dekat mulut (floor)),
c. Kelenjar sublingual (berukuran paling kecil, mensekresi mukus dan
berada di bawah mulut).

Gambar 8. Kelenjar Saliva

Fungsi kelenjar ludah adalah membersihkan gigi dan


menghancurkan bahan kimia yang terkandung dalam makanan sehinggan
dapat dirasakan. Kelenjar saliva ini memiliki enzim yang membantu dalam
mencerna makanan dan mukus. Selain itu, kelenjar saliva juga membantu
dalam melubrikasi faring untuk membantu dalam menelan makanan.
2. Hati (Hepar)
Hati merupakan kelenjar terbesar di dalam tubuh, terletak dalam
rongga perut sebelah kanan, tepatnya di bawah diafragma. Hati berfungsi
sebagai pengatur keseimbangan zat makanan dalam darah, sebagai
penyekresi empedu, dan membentuk eritrosit.
3. Kantong Empedu
Kantung empedu adalah organ berbentuk buah pir yang dapat
menyimpan sekitar 50 ml empedu yang dibutuhkan tubuh untuk proses
pencernaan. Pada manusia, panjang kantung empedu adalah sekitar 7-10
cm dan berwarna hijau gelap bukan karena warna jaringannya, melainkan
karena warna cairan empedu yang dikandungnya.
Kantung empedu terhubungkan dengan hati dan usus dua belas jari
melalui saluran empedu. Empedu mengandung garam empedu, pigmen
empedu, air, kolestrol dan leistin (bahan pengemulsi makanan). Kandung

13
empedu berfungsi untuk menetralkan asam lambung, membantu proses
pencernaan lemak, membantu fungsi enzim lipase dan sebagai bakterisida
(substansi yang dapat membunuh bakteri).
4. Pankreas
Pankreas merupakan kelenjar eksokrin sekaligus kelenjar endokrin.
Pankreas disebut sebagai kelenjar eksokrin karena menghasilkan getah-
getah pankreas yang disekresikan ke usus halus. Sementara itu, sebagai
kelenjar endokrin, pankreas menghasilkan hormon insulin dan glukagon.
Pankreas terletak pada kuadran kiri atas abdomen atau perut dan bagian
kaput atau kepalanya menempel pada organ duodenum.

Gambar 9. Hati, kantong empedu, dan pankreas

C. Fisiologi Sistem Pencernaan Manusia


Menurut Ziser (2014), setiap tubuh pasti membutuhkan nutrisi yang
diperoleh makanan yang berguna sel-sel dalam tubuh. Nutrisi berguna untuk
proses sintesis, atau gula yang digunakan untuk membentuk energi. Fungsi
utama dari sistem pencernaan adalah mecerna makanan baik secara fisik
ataupun kimia, proses absorbsi, mengumpulkan dan membuang komponen
dari makanan yang tidak dibutuhkan (sisa-sisa makanan). Untuk
menyempurnakan proses pencernaan tersebut dibutuhkan juga beberapa
proses lainnya antara lain adalah:
1. Ingestion (Ingesti)
Ingesti adalah proses masuknya makanan atau minuman dari luar ke dalam
tubuh melalui proses menelan, rute normal dari pencernaan adalah melalui
kaviti oral atau mulut.

14
2. Mastication (Mengunyah)
Proses dimana makanan masuk melalu mulut dan dikunyah oleh gigi.
Proses mastikasi adalah mengubah makanan dalam jumlah yang besar
menjadi jumlah yang partikel kecil yang mampu dicerna tubuh. Dengan
adanya makanan yang masuk ke dalam mulut, dapat menstimulasi reseptor
yang dapat mengaktifkan refeks dimana menyebabkan otot dari mastikasi
relax. Otot tertarik bersamaan dengan menurunnya mandibula, dan
tertariknya otot dapat mengaktifkan refeks yang menyebabkan kontraksi
dari otot mastikasi. Jika mulut sudah tertutup, makanan akan menstimulasi
kembali otot dari mastikasi relax dan tahap proses mastikasi terjadi
kembali.
3. Propulsion (Mendorong)
Adalah pergerakan makanan dari akhir saluran pencernaan ke yang lain.
Jumlah waktu yang dibutuhkan dalam proses pencernaan sekitar 24-36
jam.
4. Mixing ( Percampuran)
Terdapat kontraksi yang disebut dengan kontraksi segmental, dimana
kontraksi bercampur dan muncul ke dalam usus kecil.
5. Secretion (Sekresi)
Setelah makanan masuk ke dalam saluran cerna, sekresi bertujuan untuk
lubrikasi, mencairkan, dan mencerna makanan. Mukus disekresi di
sepanjang saluran cerna, sehingga melubrikasi makanan dan sepanjang
saluran. Enzim disekresi oleh mulut, lambung, usus, dan pankreas untuk
memecah molekul makanan yang besar menjadi molekul yang lebih kecil
yang dapat diabsorbsi di dinding usus.
6. Digestion (Pemecahan)
Pemecahan dari molekul organik yang besar menjadi beberapa komponen:
karbohidrat menjadi monosakarida; protein menjadi asam amino; dan
trigiserida menjadi asam lemak dan gliserol. Pencernaan terjadi dari
mekanisme pencernaan yang terdiri dari mastikasi dan pencampuran
makanan, dan pencernaan kimia yang dilakukan dengan adanya enzim
yang disekresi di saluran cerna. Mineral dan air tidak dipecah sebelum

15
diabsorbsi. Vitamin juga diabsorbsi tanpa dicerna dan akan hilang
fungsinya jika ikut dicerna. Pencernaan fisik (memecah potongan besar
menjadi potongan kecil), sedangkan pencernaan kimia (memecah molekul
yang besar [protein, lemak, starches] menjadi molekul kecil [asam amino,
asam lemak, gula]).
7. Absorption (Penyerapan)
Pergerakan molekul keluar dari saluran cerna dan masuk ke dalam
sirkulasi atau sistem limfatik. Mekanisme absorbsi muncul tergantung
dengan tipe molekul yang masuk ke dalam saluran cerna. Molekul keluar
melewati saluran cerna dengan proses seprti difusi, transport aktif, dan
kontransport.
8. Elimination (Eliminasi)
Proses dimana produk sisa dari pencernaan dibuang dari dalam tubuh.
Selama proses ini, banyak terjadi pada usus besar dan mengabsorbsi air
dan garam dan mengganti material di dalam saluran pencernaan menjadi
semisolid. Produk semisolid ini dinamakan feses, yang kemudian dibuang
dari saluran cerna oleh proses yang disebut defekasi.

D. Gangguan Pada Sistem Pencernaan Manusia


Terdapat beberapa penyakit gangguan pada sistem pencernaan manusia, yaitu
sebagai berikut:
1. Maag, gangguan pada sistem pencernaan yang sering kita dengar, yaitu
penyakit maag, gejala penyakit berupa rasa nyeri dan panas pada lambung.
2. Ulkus (Tukak Lambung), gangguan sistem pencernaan yang disebabkan
oleh adanya kerusakan pada selaput lendir karena faktor psikosomatis,
toksin, atau akibat bakteri (Streptococcus sp).
3. Ambeien, peradangan dan pembengkakan pada pembuluh darah di lubang
anus.
4. Diare, terdapat infeksi pada kolon yang disebabkan oleh bakteri. Penderita
diare ketika buang air besar fesesnya encer, apabila tidak segera dicegah
dapat menimbulkan dehidrasi.

16
5. Konstipasi (Sembelit), gangguan pencernaan dimana penderitanya
mengalami sulit buang air besar karena feses terlalu keras
6. Radang Usus Buntu (Apendisitis), peradangan pada bagian usus besar
yang kita kenal sebagai apendiks (usus buntu) atau umbai cacing.

1.

17
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan tentang anatomi dan fisiologi sistem
pencernaan manusia di atas, maka dapat disimpulkan bahwa:
1. Sistem pencernaan merupakan sistem yang memproses mengubah
makanan dan menyerap sari makanan yang berupa nutrisi-nutrisi menjadi
zat-zat makanan yang dibutuhkan oleh tubuh.
2. Pada sistem pencernaan manusia terdiri atas beberapa organ yaitu, mulut,
faring, esofagus, lambung, usus kecil, dan usus besar, rektum dan anus.
Kemudian untuk mendukung fungsi tersebut juga terdapat organ tambahan
yaitu kelenjar saliva, hati (liver), kantong empedu, dan pankreas.
3. Fungsi utama dari sistem pencernaan adalah mecerna makanan baik secara
fisik ataupun kimia, proses absorbsi, mengumpulkan dan membuang
komponen dari makanan yang tidak dibutuhkan (sisa-sisa makanan).
4. Terdapat beberapa penyakit gangguan pada sistem pencernaan manusia,
antara lain ialah maag, ulkus (tukak lambung), ambeien, diare, konstipasi
(sembelit), dan radang usus buntu (apendisitis).

18
DAFTAR PUSTAKA

Anderson, Paul D. 2008. Anatomi dan Fisiologi Tubuh Manusia. Jakarta: EGC.
Brown, Dale. 2008. Human Anatomy and Physiology. United States: lllinois State
University.
Harlan, J. 2018. Biopsikologi. Depok: Universitas Gunadarma.
Kharisma, Rima Zona. 2018. Modul Pembelajaran Praktikum Anatomi Fisiologi
Manusia. Jakarta: Universitas Esa Unggul.
Pearce, C., Evelyn. 1999. Anatomi dan Fisiologi Untuk Paramedis. Jakarta:
Gramedia Pustaka Utama.

19

Anda mungkin juga menyukai