MANUSIA
Makalah ini disusun dan diajukan untuk memenuhi tugas kelompok pada mata
kuliah Biologi Umum
.
Dosen Pengampu Mata Kuliah: Azza Nuzullah Putri, S.Pd., M.Pd.
Puji syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena berkat
Taufik dan Hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah tentang
“Mekanisme fungsi dan sistem organ pada manusia”. Sholawat serta salam
semoga senantiasa tercurah kepada Baginda Nabi Besar Nabi Muhammad SAW.
. Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah Biologi Umum.
Selain itu, makalah ini dibuat untuk pemahaman kepada pembaca mengenai
mekanisme fungsi dan sisitem organ pada manusia yang mencangkup pencernaan
dan pernafasan.
Penulis,
Kelompok 10
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................2
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................4
A. Latar Belakang..............................................................................................4
B. Perumusan Masalah......................................................................................4
C. Tujuan Penulisan...........................................................................................4
D. Manfaat Penulisan.........................................................................................5
BAB II PEMBAHASAN........................................................................................6
A. Sistem Pencernaan...........................................................................................6
B. Sistem Pernafasan..........................................................................................15
BAB III PENUTUP...............................................................................................19
A. Simpulan.......................................................................................................19
B. Saran.............................................................................................................19
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................20
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam proses kehidupan, setiap makhluk hidup melakukan aktivitas.
Aktivitas ini tersusun dari berbagai sistem. Untuk dapat terus hidup, makhluk
hidup harus terus bernapas dan makan. Maka ada sistem pernapasan dan
pencernaan untuk mengatur setiap mekanismenya.
Makanan yang kita makan tidak selamanya berguna bagi tubuh. Di dalam
tubuh kita terdapat organ-organ tubuh yang sangat berperan penting dalam proses
pencernaan. Dimana antara organ yang satu dengan yang lainnya saling berkaitan.
Jika ada salah satu organ yang mengalami gangguan maka sistem pencernaan di
dalam tubuh manusia tidak akan berlangsung secara optimal.
Di alam raya ini tidak ada satupun makhluk hidup yang tidak
bernapas.Apalagi manusia. Manusia sangat membutuhkan oksigen dalam
bernapas dan untuk menjalankan berbagai aktivitas tubuh. Oleh karena itu, di
dalam tubuh manusia terdapat sistem pernapasan yang mensirkulasikan peredaran
oksigen dan pengeluaran karbondioksida dari dalam tubuh.
B. Perumusan Masalah
1. Apa saja organ tubuh yang bekerja dalam sistem pencernaan dan
pernafasan pada manusia?
2. Apa saja saluran sistem pencernaan dan pernafasan pada manusia?
3. Bagaimana proses pencernaan dan pernafasan pada manusia?
C. Tujuan Penulisan
1. Mahasiswa mengetahui oragn tubuh yang bekerja dalam sistem
pencernaan dan pernafasan pada manusia
4
2. Mahasiswa bisa mengetahui saluran yang di lalui sistem
pencernaan dan pernafasan pada manusia
3. Mahasiswa mengetahui proses pencernaan dan pernafasan pada
manusia
5
BAB II
PEMBAHASAN
A. Sistem Pencernaan
2. Organ-organ Pencernaan
Organ Pencernaan Manusia memiliki peran vital dalam kehidupan.
Organ-organ pencernaan dengan fungsi yang berlainan tersebut menjadi
salah satu penentu kualitas dan keberlangsungan hidup manusia. Rongga
mulut hingga usus halus maupun besar merupakan contoh organ sistem
pencernaan manusia. Makanan tersebut bisa menopang keberlangsungan
hidup manusia apabila bisa dicerna di dalam tubuh. Dalam proses
pencernaan di tubuh manusia, makanan melewati berbagai organ secara
berurutan. Artinya, proses pencernaan terjadi secara bertahap hingga
nutrisinya bisa diserap oleh tubuh manusia.
6
Gambar 1.1
7
Adapun organ-organ sistem pencernaan pada manusia yaitu :
3. Saluran Pencernaan
Alat-alat pencernaan terdiri dari saluran pencernaan dan kelenjar
pencernaan. Saluran pencernaan terdiri atas mulut, pharynk, esophagus,
lambung, usus halus, usus besar, dan berakhir pada anus. Sedangkan kelenjar
pencernaan terdiri atas kelenjar ludah, kelenjar lambung, kelenjar usus, hati,
dan pancreas
Gambar 1.2
a Rongga Mulut
8
1) Gigi
Pada bayi, gigi sudah mulai tumbuh pada usia 6 bulan. Gigi
pertama yang tumbuh disebut gigi susu. Gigi anak-anak pada usia
6 tahun jumlahnya 20 yang terdiri dari 8 gigi seri, 4 gigi taring, dan
8 gigi geraham.
2) Lidah
Berfungsi untuk mengaduk makanan di dalam rongga
mulut dan membantu mendorong makanan (proses penelanan).
Selain itu lidah juga berfungsi sebagai alat pengecap yang dapat
merasakan manis, asin, pahit, dan asam.
3) Kelenjar Ludah
Fungsi saliva (ludah) adalah untuk membantu pembentukan
bolus makanan dan berperan sebagai pelumas untuk
mempermudah menelan.
Didalam ludah terdapat enzim ptialin (amilase). Enzim
ptialin berfungsi mengubah makanan dalam mulut yang
mengandung zat karbohidrat (amilum) menjadi gula sederhana
9
(maltosa). Maltosa mudah di cerna oleh organ pencernaan
selanjutnya. Enzim ptialin bekeja dengan baik pada PH antara 6,8-
7 dan suhu 37oC. 2.
b Tekak (pharynk)
Pharynk merupakan pertemuan saluran pernafasan antara rongga
hidung dengan tenggorokan dan saluran pencernaan antara rongga mulut
dan kerongkongan. Lubang yang menuju tenggorokan disebut glotis dan
ditutup oleh klep yang disebut epiglotis pada waktu proses menelan.
c Kerongkongan (esophagus)
Kerongkongan (esofagus) merupakan saluran penghubung antara
rongga mulut dengan lambung, kerongkongan berfungsi sebagai jalan
makanan yang telah di kunyah menuju lambung, jadi, pada kerongkongan
tidak terjadi proses pencernaan.
Otot kerongkongan dapat berkontraksi secara bergelombang
sehingga dapat mendorong makanan masuk ke dalam lambung, gerak
kerongkongan ini di sebut gerak peristalis. Gerak peristalis merupakan
gerak kembang kempis kerongkongan untuk mendorong makanan ke
dalam lambung.
d Lambung
Lambung (fentrikulus) merupakan kantung besar yang terletak
disebelah kiri rongga perut. Lambung sering pula disebut perut besar atau
kantung nasi.
Lambung terdiri dari 3 bagian yaitu bagian atas (kardiak), bagian
tengah yang membulat (fundus), dan bagian bawah (pilorus). Kardiak
berdekatan dengan hati dan berhubungan dengan kerongkongan. Pilorus
berhubungan langsung dengan usus dua belas jari. Di bagian ujung kardiak
dan pilorus terdapat klep (sfigter) yang mengatur masuk dan keluarnya
makanan ke dalam dari lambung.
Dinding lambung terdiri dari otot yang tersusun melingkar,
memanjang, dan menyerong. Otot-otot tersebut menyebabkan lambung
berkontraksi. Akibatnya kontraksi otot lambung, makanan teraduk dengan
10
baik sehingga akan bercampur merata dengan getah lambung. Hal ini
menyebabkan makanan didalam lambung berbentuk seperti bubur.
Dinding lambung mengandung sel-sel kelenjar yang berfungsi
sebagai kelenjar pencernaan yang menghasilkan getah lambung. Getah
lambung mengandung air lendir (musin), asam lambung, enzim renim, dan
enzim pepsinogen. Getah lambung bersifat asam karena banyak
mengandung asam lambung.
Asam lambung berfungsi membunuh kuman penyakit atau bakteri
yang masuk bersama makanan dan juga berfungsi untuk mengaktifkan
pepsinogen menjadi pepsin-pepsin yang berfungsi memecah protein
menjadi pepton dan proteosa-enzim renin berfungsi menggumpalkan
protein susu (kasein) yang terdapat dalam susu. Adanya enzim renin dan
enzim pepsin menunjukkan bahwa didalam lambung terjadi proses
pencernaan kimiawi-selain menghasilkan enzim pencernaaan, dinding
lambung juga menghasilkan hormon gastrin. Hormon gastrin berfungsi
untuk mengeluarkan (sekresi) getah lambung.
e Hati
Fungsi hati yang pertama yaitu sebagai pemproduksi cairan
empedu untuk menetralkan racun-racun yang masuk ke dalam tubuh. Hati
juga memegang peranan penting pada metabolisme tiga bahan makanan
yang dikirimkan oleh vena porta setelah diabsorbsi oleh tubuh dari usus,
bahan makanan tersebut adalah karbohidrat, protein, dan lemak.
f Usus Halus
Usus halus merupakan saluran berkelok-kelok yang panjangnya
sekitar 6–8 meter, lebar 25 mm dengan banyak lipatan yang disebut vili
atau jonjot-jonjot usus. Vili ini berfungsi memperluas permukaan usus
halus yang berpengaruh terhadap proses penyerapan makanan. Usus halus
terbagi menjadi tiga bagian seperti berikut:
1) Duodenum (usus 12 jari), panjangnya ± 25 cm,
Duodenum adalah bagian pertama usus halus, bagian usus
ini merupakan tempat bermuaranya saluran getah pankreas dan
11
getah empedu. Saluran empedu dan saluran pankreas masuk ke
dalam usus dua belas jari pada suatu lobang yang disebut ampula
hepatopankreatika atau ampula pateri. Saluran empedu
menghasilkan getah empedu (bilus) yang dihasilkan oleh hati.
Getah empedu berfungsi untuk mengemulsikan lemak. Pankreas
yang terdapat di bawah lambung menghasilkan getah pankreas,
getah pankreas menghasilkan enzim pencernaan seperti amilase,
tritsin, dan lipase.
2) Jejunum (usus kosong), panjangnya ± 7 m,
Pada bagian inilah pencernaan diselesaikan, pada usus ini
juga terjadi pencernaan secara kimiawi. Kelenjar-kelenjar ususnya
menghasilkan enzim pencernaan, seperti yang dihasilkan pankreas.
3) Ileum (usus penyerapan), panjangnya ± 1 m.
Pada bagian ini, sari-sari makanan hasil proses pencernaan
diserap, makanan akan diserap oleh jonjot usus. Asam amino dan
glukosa, vitamin, garam mineral, akan diangkut oleh kapiler darah,
sedangkan asam lemak dan gliserol akan diangkut oleh pembuluh
kil (pembuluh getah bening). Pembuluh getah bening usus menuju
ke pembuluh balik besar bawah selangka.
Pencernaan makanan yang terjadi di usus halus lebih
banyak bersifat kimiawi. Berbagai macam enzim diperlukan untuk
membantu proses pencernaan kimiawi ini. Hati, pankreas, dan
kelenjar-kelenjar yang terdapat di dalam dinding usus halus
mampu menghasilkan getah pencernaan. Getah ini bercampur
dengan kimus di dalam usus halus. Getah pencernaan yang
berperan di usus halus ini berupa cairan empedu, getah pankreas,
dan getah usus.
4) Cairan Empedu
Cairan empedu berwarna kuning kehijauan, 86% berupa
air, dan tidak mengandung enzim. Akan tetapi, mengandung mucin
12
dan garam empedu yang berperan dalam pencernaan makanan.
Cairan empedu tersusun atas bahan-bahan berikut:
a) Air, berguna sebagai pelarut utama.
b) Mucin, berguna untuk membasahi dan melicinkan
duodenum agar tidak terjadi iritasi pada dinding
usus.
c) Garam empedu, mengandung natrium karbonat
yang mengakibatkan empedu bersifat alkali. Garam
empedu juga berfungsi menurunkan tegangan
permukaan lemak dan air (mengemulsikan lemak)
5) Getah Pankreas
6) Getah Usus
13
b) Maltase, berfungsi membantu mempercepat proses
pemecahan maltosa menjadi dua molekul glukosa.
c) Laktase, berfungsi membantu mempercepat proses
pemecahan laktosa menjadi glukosa dan galaktosa.
d) Enzim peptidase, berfungsi membantu mempercepat
proses pemecahan peptida menjadi asam amino.
g Usus Besar
Usus besar atau kolon memiliki panjang ± 1 meter dan terdiri atas
kolon ascendens, kolon transversum, dan kolon descendens. Di antara
intestinum tenue (usus halus) dan intestinum crassum (usus besar) terdapat
sekum (usus buntu). Pada ujung sekum terdapat tonjolan kecil yang
disebut appendiks (umbai cacing) yang berisi massa sel darah putih yang
berperan dalam imunitas.
Usus besar terdiri dari bagian yang naik, yaitu mulai dari usus
buntu (apendiks), bagian mendatar, bagian menurun, dan berakhir pada
anus. Didalam usus besar fases di dorong secara teratur dan lambat oleh
gerakan pristalsis menuju ke rektum (poros usus). Gerakan pristalsis
dikendalikan oleh otot polos (otot tak sadar). Pada saat buang air besar
otot sfingeres dianus di pengaruhi oleh otot lurik (otot sadar) jadi, proses
defekasi (buang air besar) dilakukan dengan adanya konstrasi otot dinding
perut yang di ikuti dengan mengendurnya otot sfingeter anus dan
konstraksi kolon serta rektum, akibatnya feses dapat terdorong keluar anus.
h Anus
14
Setelah semuanya selesai dicerna, termasuk di usus besar, sisa
makanan yang tidak diperlukan tubuh perlu dikeluarkan agar tidak
menumpuk di dalam tubuh dan menjadi racun. Di sinilah proses terakhir
pencernaan makanan itu terjadi. Anus jadi organ terakhir sistem
pencernaan yang berfungsi untuk membuang sisa makanan. Proses ini juga
dikenal dengan istilah defekasi.
4. Proses Pencernaan
15
3) Deglutisi: proses menelan makanan di kerongkongan.
4) Digesti: pengubahan makanan menjadi molekul yang lebih
sederhana dengan bantuan enzim, terdapat di lambung.
5) Absorpsi: proses penyerapan, terjadi di usus halus.
6) Defekasi: pengeluaran sisa makanan yang sudah tidak berguna
B. Sistem Pernafasan
1. Pengertian
2. Organ
3. Saluran
a Rongga Hidung
16
Selain itu, rongga mulut manusia juga memiliki konka yang
mengandung banyak kapiler darah sehingga dapat menghangatkan
udara yang akan masuk ke dalam sistem pernapasan.
d Bronkus
17
e Bronkiolus
f Alveolus
4. Proses
a Pernapasan Dada
18
menyebabkan tekanan rongga dada meningkat dan
lebih tinggi dari tekanan atsmosfer sehingga udara
dalam paru-paru mengalir keluar melalui saluran
pernafasan.
Gambar 1.3
19
BAB III
PENUTUP
A. Simpulan
Sistem pencernaan merupakan serangkaian jaringan organ yang
memiliki fungsi untuk mencerna makanan. Proses pencernaan adalah
proses penghancuran makanan menjadi zat-zat makanan yang dapat
diserap tubuh. Alat yang berfungsi untuk menghancurkan makanan ini
disebut alat pencernaan
B. Saran
Dikarenakan tubuh kita membutuhkan nutrisi, maka makanlah
yang sehat dan bergizi. Dan makanan yang dapat menyehatkan lambung.
Selain hal tersebut menjaga lambung adalah dengan makan teratur. Hal ini
penting karena sekresi asam lambung dan enzim pencernaan umumnya
mengikuti irama harian sesuai dengan jadwal makan sebelumnya. Tidak
teraturnya jadwal makan dapat menyebabkan berbagai keluhan sakit maag,
karena adanya iritasi dari asam lambung dan enzim pencernaan pada
saluran cerna yang kosong. Juga sepatutnya kita menjaga system
pernafasan kita dengan tidak merokok agar senantiasa bisa menikmati
hidup dengan hidup sehat.
20
21
DAFTAR PUSTAKA
Fitriah, I., Qodariah, L., Dewi, L. P., Mutiani, L. D., Farida, M., Wijaya, M. T., &
Ihsan, M. PROSES PENCERNAAN.
Habibi, R., & Nasrul, R. (2016). Aplikasi Sistem Pakar Untuk Diagnosa Penyakit
Dalam Pada Sistem Pernafasan Manusia (Sub Modul Knowledge Base). Jurnal
Teknik Informatika, 8(1), 25-31.
22