Anda di halaman 1dari 22

MEKANISME FUNGSI DAN SISTEM ORGAN PADA

MANUSIA
Makalah ini disusun dan diajukan untuk memenuhi tugas kelompok pada mata
kuliah Biologi Umum

.
Dosen Pengampu Mata Kuliah: Azza Nuzullah Putri, S.Pd., M.Pd.

Disusun oleh: Kelompok 10


1. Rachma Ade Aprilia (2103040002)
2. Suci Purwati (2103040010)
3. Oriena Fitriani (2103040015)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI
TANJUNGPINANG
2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena berkat
Taufik dan Hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah tentang
“Mekanisme fungsi dan sistem organ pada manusia”. Sholawat serta salam
semoga senantiasa tercurah kepada Baginda Nabi Besar Nabi Muhammad SAW.

Penulis mengucapkan berterima kasih kepada ibu Azza Nuzullah Putri,


S.Pd., M.Pd. selaku dosen pengampu mata kuliah Biologi Umum yang senantiasa
membimbing penulis dalam menyelesaikan tugas makalah ini juga kepada semua
pihak yang telah memberikan dukungan dan partisipasi baik moral maupun materi
dalam pembuatan makalah ini.

. Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah Biologi Umum.
Selain itu, makalah ini dibuat untuk pemahaman kepada pembaca mengenai
mekanisme fungsi dan sisitem organ pada manusia yang mencangkup pencernaan
dan pernafasan.

Penulis juga menyadari dalam penyusunan makalah ini masih terdapat


banyak kekurangan. Oleh karena itu, penulis senantiasa mengharapkan masukan
dan kritikan yang bersifat membangun untuk menyempurnakan makalah ini.

Tanjungpinang, 7 April 2022

Penulis,

Kelompok 10

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................2
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................4
A. Latar Belakang..............................................................................................4
B. Perumusan Masalah......................................................................................4
C. Tujuan Penulisan...........................................................................................4
D.   Manfaat Penulisan.........................................................................................5
BAB II PEMBAHASAN........................................................................................6
A. Sistem Pencernaan...........................................................................................6
B. Sistem Pernafasan..........................................................................................15
BAB III PENUTUP...............................................................................................19
A. Simpulan.......................................................................................................19
B. Saran.............................................................................................................19
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................20

3
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Dalam proses kehidupan, setiap makhluk hidup melakukan aktivitas.
Aktivitas ini tersusun dari berbagai sistem. Untuk dapat terus hidup, makhluk
hidup harus terus bernapas dan makan. Maka ada sistem pernapasan dan
pencernaan untuk mengatur setiap mekanismenya.

Makanan yang kita makan tidak selamanya berguna bagi tubuh. Di dalam
tubuh kita terdapat organ-organ tubuh yang sangat berperan penting dalam proses
pencernaan. Dimana antara organ yang satu dengan yang lainnya saling berkaitan.
Jika ada salah satu organ yang mengalami gangguan maka sistem pencernaan di
dalam tubuh manusia tidak akan berlangsung secara optimal.

Di alam raya ini tidak ada satupun makhluk hidup yang tidak
bernapas.Apalagi manusia. Manusia sangat membutuhkan oksigen dalam
bernapas dan untuk menjalankan berbagai aktivitas tubuh. Oleh karena itu, di
dalam tubuh manusia terdapat sistem pernapasan yang mensirkulasikan peredaran
oksigen dan pengeluaran karbondioksida dari dalam tubuh.

Begitu luasnya pemaparan tentang sistem-sistem in, membuat kurang


minat untuk mempelajari lebih lanjut. Namun, sebagai makhluk yang haus akan
pengetahuan, tentunya kita harus mempelajari hal ini.

B. Perumusan Masalah
1. Apa saja organ tubuh yang bekerja dalam sistem pencernaan dan
pernafasan pada manusia?
2. Apa saja saluran sistem pencernaan dan pernafasan pada manusia?
3. Bagaimana proses pencernaan dan pernafasan pada manusia?
C. Tujuan Penulisan
1. Mahasiswa mengetahui oragn tubuh yang bekerja dalam sistem
pencernaan dan pernafasan pada manusia

4
2. Mahasiswa bisa mengetahui saluran yang di lalui sistem
pencernaan dan pernafasan pada manusia
3. Mahasiswa mengetahui proses pencernaan dan pernafasan pada
manusia

D.   Manfaat Penulisan


1. Guna menambah wawasan mengenai mekanisme fungsi pernafasan
dan pencernaan pada manusia
2. Dapat dijadikan acuan untuk pendidik sebagai bahan materi dalam
proses pembelajaran.
3. Dapat digunakan referensi persiapan para pendidik dalam memberi
materi mekanisme fungsi pernafasan dan pencernaan pada manusia
.

5
BAB II
PEMBAHASAN

A. Sistem Pencernaan

1. Pengertian Sistem Pencernaan


Sistem pencernaan merupakan serangkaian jaringan organ yang
memiliki fungsi untuk mencerna makanan. Proses pencernaan adalah
proses penghancuran makanan menjadi zat-zat makanan yang dapat
diserap tubuh. Alat yang berfungsi untuk menghancurkan makanan ini
disebut alat pencernaan. Agar makanan yang dicerna dapat diserap oleh
tubuh dengan baik, maka alat pencernaan haruslah dalam keadaan sehat.
Melalui alat pencernaan itulah zat-zat makanan diolah terlebih dahulu,
baru kemudian diserap oleh tubuh.

2. Organ-organ Pencernaan
Organ Pencernaan Manusia memiliki peran vital dalam kehidupan.
Organ-organ pencernaan dengan fungsi yang berlainan tersebut menjadi
salah satu penentu kualitas dan keberlangsungan hidup manusia. Rongga
mulut hingga usus halus maupun besar merupakan contoh organ sistem
pencernaan manusia. Makanan tersebut bisa menopang keberlangsungan
hidup manusia apabila bisa dicerna di dalam tubuh. Dalam proses
pencernaan di tubuh manusia, makanan melewati berbagai organ secara
berurutan. Artinya, proses pencernaan terjadi secara bertahap hingga
nutrisinya bisa diserap oleh tubuh manusia.

6
Gambar 1.1

7
Adapun organ-organ sistem pencernaan pada manusia yaitu :

1. Mulut, fungsinya melumatkan makanan dari besar hingga kecil.


2. Kerongkongan, fungsinya sebagai saluran penghubung mulut ke
lambung.
3. Lambung, fungsinya mencerna makanan secara mekanik dan
kimiawi.
4. Usus halus, fungsinya mencerna dan menyerap sari makanan.
5. Usus Besar, fungsinya menyerap air dan garam-garaman.
6. Anus, fungsinya tempat keluarnya sisa-sisa makanan.

3. Saluran Pencernaan
Alat-alat pencernaan terdiri dari saluran pencernaan dan kelenjar
pencernaan. Saluran pencernaan terdiri atas mulut, pharynk, esophagus,
lambung, usus halus, usus besar, dan berakhir pada anus. Sedangkan kelenjar
pencernaan terdiri atas kelenjar ludah, kelenjar lambung, kelenjar usus, hati,
dan pancreas

Gambar 1.2

a Rongga Mulut

Di dalam mulut terdapat alat-alat yang membantu dalam proses


pencernaan, yaitu: gigi, lidah, dan kelenjar ludah (air liur). Dan di dalam
ronggga mulut, makanan menggalami pencerrnaan secara mekanik dan
kimiawi.

8
1) Gigi

Gigi berfungsi untuk mengunyah makanan sehingga


makanan menjadi halus. Gigi dapat di bedakan atas empat macam
yaitu, Gigi seri, gigi taring, gigi geraham depan dan gigi geraham
belakang. Secara umum, gigi manusia terdiri dari tiga bagian,
yaitu: Mahkota gigi (korona), leher gigi (kolum), dan akar gigi
(radiks). Setiap gigi memiliki bentuk mahkota gigi yang berbeda-
beda. Gigi seri berbentuk seperti pahat runcing, dan gigi geraham
berbentuk agak silindris dengan permukaan lebar dan datar
berlekuk-lekuk dan gigi taring yang berbentuk seperti pahat
runcing berfungsi untuk merobek makanan. Sedangkan gigi
geraham dengan permukaan yang lebar dan datar berlekuk-lekuk,
berfungsi untuk mengunyah.

Pada bayi, gigi sudah mulai tumbuh pada usia 6 bulan. Gigi
pertama yang tumbuh disebut gigi susu. Gigi anak-anak pada usia
6 tahun jumlahnya 20 yang terdiri dari 8 gigi seri, 4 gigi taring, dan
8 gigi geraham.

2) Lidah
Berfungsi untuk mengaduk makanan di dalam rongga
mulut dan membantu mendorong makanan (proses penelanan).
Selain itu lidah juga berfungsi sebagai alat pengecap yang dapat
merasakan manis, asin, pahit, dan asam.

3) Kelenjar Ludah
Fungsi saliva (ludah) adalah untuk membantu pembentukan
bolus makanan dan berperan sebagai pelumas untuk
mempermudah menelan.
Didalam ludah terdapat enzim ptialin (amilase). Enzim
ptialin berfungsi mengubah makanan dalam mulut yang
mengandung zat karbohidrat (amilum) menjadi gula sederhana

9
(maltosa). Maltosa mudah di cerna oleh organ pencernaan
selanjutnya. Enzim ptialin bekeja dengan baik pada PH antara 6,8-
7 dan suhu 37oC. 2.
b Tekak (pharynk)
Pharynk merupakan pertemuan saluran pernafasan antara rongga
hidung dengan tenggorokan dan saluran pencernaan antara rongga mulut
dan kerongkongan. Lubang yang menuju tenggorokan disebut glotis dan
ditutup oleh klep yang disebut epiglotis pada waktu proses menelan.
c Kerongkongan (esophagus)
Kerongkongan (esofagus) merupakan saluran penghubung antara
rongga mulut dengan lambung, kerongkongan berfungsi sebagai jalan
makanan yang telah di kunyah menuju lambung, jadi, pada kerongkongan
tidak terjadi proses pencernaan.
Otot kerongkongan dapat berkontraksi secara bergelombang
sehingga dapat mendorong makanan masuk ke dalam lambung, gerak
kerongkongan ini di sebut gerak peristalis. Gerak peristalis merupakan
gerak kembang kempis kerongkongan untuk mendorong makanan ke
dalam lambung.
d Lambung
Lambung (fentrikulus) merupakan kantung besar yang terletak
disebelah kiri rongga perut. Lambung sering pula disebut perut besar atau
kantung nasi.
Lambung terdiri dari 3 bagian yaitu bagian atas (kardiak), bagian
tengah yang membulat (fundus), dan bagian bawah (pilorus). Kardiak
berdekatan dengan hati dan berhubungan dengan kerongkongan. Pilorus
berhubungan langsung dengan usus dua belas jari. Di bagian ujung kardiak
dan pilorus terdapat klep (sfigter) yang mengatur masuk dan keluarnya
makanan ke dalam dari lambung.
Dinding lambung terdiri dari otot yang tersusun melingkar,
memanjang, dan menyerong. Otot-otot tersebut menyebabkan lambung
berkontraksi. Akibatnya kontraksi otot lambung, makanan teraduk dengan

10
baik sehingga akan bercampur merata dengan getah lambung. Hal ini
menyebabkan makanan didalam lambung berbentuk seperti bubur.
Dinding lambung mengandung sel-sel kelenjar yang berfungsi
sebagai kelenjar pencernaan yang menghasilkan getah lambung. Getah
lambung mengandung air lendir (musin), asam lambung, enzim renim, dan
enzim pepsinogen. Getah lambung bersifat asam karena banyak
mengandung asam lambung.
Asam lambung berfungsi membunuh kuman penyakit atau bakteri
yang masuk bersama makanan dan juga berfungsi untuk mengaktifkan
pepsinogen menjadi pepsin-pepsin yang berfungsi memecah protein
menjadi pepton dan proteosa-enzim renin berfungsi menggumpalkan
protein susu (kasein) yang terdapat dalam susu. Adanya enzim renin dan
enzim pepsin menunjukkan bahwa didalam lambung terjadi proses
pencernaan kimiawi-selain menghasilkan enzim pencernaaan, dinding
lambung juga menghasilkan hormon gastrin. Hormon gastrin berfungsi
untuk mengeluarkan (sekresi) getah lambung.
e Hati
Fungsi hati yang pertama yaitu sebagai pemproduksi cairan
empedu untuk menetralkan racun-racun yang masuk ke dalam tubuh. Hati
juga memegang peranan penting pada metabolisme tiga bahan makanan
yang dikirimkan oleh vena porta setelah diabsorbsi oleh tubuh dari usus,
bahan makanan tersebut adalah karbohidrat, protein, dan lemak.
f Usus Halus
Usus halus merupakan saluran berkelok-kelok yang panjangnya
sekitar 6–8 meter, lebar 25 mm dengan banyak lipatan yang disebut vili
atau jonjot-jonjot usus. Vili ini berfungsi memperluas permukaan usus
halus yang berpengaruh terhadap proses penyerapan makanan. Usus halus
terbagi menjadi tiga bagian seperti berikut:
1) Duodenum (usus 12 jari), panjangnya ± 25 cm,
Duodenum adalah bagian pertama usus halus, bagian usus
ini merupakan tempat bermuaranya saluran getah pankreas dan

11
getah empedu. Saluran empedu dan saluran pankreas masuk ke
dalam usus dua belas jari pada suatu lobang yang disebut ampula
hepatopankreatika atau ampula pateri. Saluran empedu
menghasilkan getah empedu (bilus) yang dihasilkan oleh hati.
Getah empedu berfungsi untuk mengemulsikan lemak. Pankreas
yang terdapat di bawah lambung menghasilkan getah pankreas,
getah pankreas menghasilkan enzim pencernaan seperti amilase,
tritsin, dan lipase.
2) Jejunum (usus kosong), panjangnya ± 7 m,
Pada bagian inilah pencernaan diselesaikan, pada usus ini
juga terjadi pencernaan secara kimiawi. Kelenjar-kelenjar ususnya
menghasilkan enzim pencernaan, seperti yang dihasilkan pankreas.
3) Ileum (usus penyerapan), panjangnya ± 1 m.
Pada bagian ini, sari-sari makanan hasil proses pencernaan
diserap, makanan akan diserap oleh jonjot usus. Asam amino dan
glukosa, vitamin, garam mineral, akan diangkut oleh kapiler darah,
sedangkan asam lemak dan gliserol akan diangkut oleh pembuluh
kil (pembuluh getah bening). Pembuluh getah bening usus menuju
ke pembuluh balik besar bawah selangka.
Pencernaan makanan yang terjadi di usus halus lebih
banyak bersifat kimiawi. Berbagai macam enzim diperlukan untuk
membantu proses pencernaan kimiawi ini. Hati, pankreas, dan
kelenjar-kelenjar yang terdapat di dalam dinding usus halus
mampu menghasilkan getah pencernaan. Getah ini bercampur
dengan kimus di dalam usus halus. Getah pencernaan yang
berperan di usus halus ini berupa cairan empedu, getah pankreas,
dan getah usus.
4) Cairan Empedu
Cairan empedu berwarna kuning kehijauan, 86% berupa
air, dan tidak mengandung enzim. Akan tetapi, mengandung mucin

12
dan garam empedu yang berperan dalam pencernaan makanan.
Cairan empedu tersusun atas bahan-bahan berikut:
a) Air, berguna sebagai pelarut utama.
b) Mucin, berguna untuk membasahi dan melicinkan
duodenum agar tidak terjadi iritasi pada dinding
usus.
c) Garam empedu, mengandung natrium karbonat
yang mengakibatkan empedu bersifat alkali. Garam
empedu juga berfungsi menurunkan tegangan
permukaan lemak dan air (mengemulsikan lemak)
5) Getah Pankreas

Getah pankreas dihasilkan di dalam organ pankreas.


Pankreas ini berperan sebagai kelenjar eksokrin yang
menghasilkan getah pankreas ke dalam saluran pencernaan dan
sebagai kelenjar endokrin yang menghasilkan hormone insulin.
Hormon ini dikeluarkan oleh sel-sel berbentuk pulau- pulau yang
disebut pulau-pulau langerhans. Insulin ini berfungsi menjaga gula
darah agar tetap normal dan mencegah diabetes melitus.

Getah pankreas ini dari pankreas mengalir melalui saluran


pankreas masuk ke usus halus. Dalam pancreas terdapat tiga
macam enzim, yaitu lipase yang membantu dalam pemecahan
lemak, tripsin membantu dalam pemecahan protein, dan amylase
membantu dalam pemecahan pati..

6) Getah Usus

Pada dinding usus halus banyak terdapat kelenjar yang


mampu menghasilkan getah usus. Getah usus mengandung enzim-
enzim seperti berikut :

a) Sukrase, berfungsi membantu mempercepat proses


pemecahan sukrosa menjadi glukosa dan fruktosa.

13
b) Maltase, berfungsi membantu mempercepat proses
pemecahan maltosa menjadi dua molekul glukosa.
c) Laktase, berfungsi membantu mempercepat proses
pemecahan laktosa menjadi glukosa dan galaktosa.
d) Enzim peptidase, berfungsi membantu mempercepat
proses pemecahan peptida menjadi asam amino.
g Usus Besar

Usus besar atau kolon memiliki panjang ± 1 meter dan terdiri atas
kolon ascendens, kolon transversum, dan kolon descendens. Di antara
intestinum tenue (usus halus) dan intestinum crassum (usus besar) terdapat
sekum (usus buntu). Pada ujung sekum terdapat tonjolan kecil yang
disebut appendiks (umbai cacing) yang berisi massa sel darah putih yang
berperan dalam imunitas.

Makanan yang tidak dicerna diusus halus, misalnya selulosa


bersama dengan lendir akan menuju keusus, besar menjadi fases. Dalam
usus besar juga terdapat bakteri escherichia coli. Bakteri ini membantu
dalam proses pembusukan sisa makanan. Bakteri e.coli juga menghasilkan
vitamin K. Vitamin K berperan penting dalam proses pembekuan darah.

Usus besar terdiri dari bagian yang naik, yaitu mulai dari usus
buntu (apendiks), bagian mendatar, bagian menurun, dan berakhir pada
anus. Didalam usus besar fases di dorong secara teratur dan lambat oleh
gerakan pristalsis menuju ke rektum (poros usus). Gerakan pristalsis
dikendalikan oleh otot polos (otot tak sadar). Pada saat buang air besar
otot sfingeres dianus di pengaruhi oleh otot lurik (otot sadar) jadi, proses
defekasi (buang air besar) dilakukan dengan adanya konstrasi otot dinding
perut yang di ikuti dengan mengendurnya otot sfingeter anus dan
konstraksi kolon serta rektum, akibatnya feses dapat terdorong keluar anus.

h Anus

14
Setelah semuanya selesai dicerna, termasuk di usus besar, sisa
makanan yang tidak diperlukan tubuh perlu dikeluarkan agar tidak
menumpuk di dalam tubuh dan menjadi racun. Di sinilah proses terakhir
pencernaan makanan itu terjadi. Anus jadi organ terakhir sistem
pencernaan yang berfungsi untuk membuang sisa makanan. Proses ini juga
dikenal dengan istilah defekasi.

4. Proses Pencernaan

Proses pencernaan pada tubuh manusia dapat dibagi menjadi 2 macam,


yaitu :

a Pencernaan mekanik, yaitu proses pengubahan makanan dari bentuk kasar


menjadi bentuk yang lebih kecil atau halus. Proses ini dilakukan dengan
menggunakan gigi di dalam mulut. Proses pencernaan mekanik makanan
terjadi ketika mengunyah kemudian ditelan sampai halus untuk masuk ke
dalam organ pencernaan selanjutnya. Pencernaan mekanik juga terjadi di
lambung dengan bantuan yang disebut gerak peristaltik, yaitu menekan
dan mengaduk makanan
b Pencernaan kimiawi, yaitu proses pencernaan makanan dimanan makanan
yang masih berbentuk zat–zat kompleks dirubah menjadi zat–zat yang
lebih sederhana dengan bantuan enzim–enzim pencernaan, yang dimulai
dari mulut, lambung, dan usus. Setelah itu, proses mencerna makanan
dilanjutkan secara kimiawi. Tubuh mengandalkan berbagai enzim untuk
menghancurkan ikatan-ikatan senyawa kompleks dalam makanan. Fungsi
enzim pencernaan adalah memecah molekul kompleks makanan menjadi
zat-zat yang dibutuhkan oleh tubuh, misalnya protein, lemak,
karbohidrat,dan asam nukleat. Sebagai contoh, tubuh mengubah protein
menjadi asam amino dengan bantuan enzim tripsin.

Adapun proses pencernaan makanan tersebut meliputi hal-hal berikut :

1) Ingesti: pemasukan makanan ke dalam tubuh melalui mulut.


2) Mastikasi: proses mengunyah makanan oleh gigi.

15
3) Deglutisi: proses menelan makanan di kerongkongan.
4) Digesti: pengubahan makanan menjadi molekul yang lebih
sederhana dengan bantuan enzim, terdapat di lambung.
5) Absorpsi: proses penyerapan, terjadi di usus halus.
6) Defekasi: pengeluaran sisa makanan yang sudah tidak berguna

B. Sistem Pernafasan

1. Pengertian

Pengertian pernafasan atau respirasi adalah suatu proses mulai dari


pengambilan oksigen, pengeluaran karbohidrat hingga penggunaan energi
di dalam tubuh. Menusia dalam bernapas menghirup oksigen dalam udara
bebas dan membuang karbondioksida ke lingkungan.

Sistem pernafasan pada dasarnya dibentuk oleh jalan atau saluran


nafas dan paru-paru beserta pembungkusnya (pleura) dan rongga dada
yang melindunginya. Di dalam rongga dada terdapat juga jantung di
dalamnya. Rongga dada dipisahkan dengan rongga perut oleh diafragma.

2. Organ

Sistem respirasi manusia dapat berlangsung berkat keberadaan


alat-alat pernafasan. Alat pernafasan manusia terdiri dari rongga hidung,
faring, trakea, bronkus, dan paru-paru. Bila salah satu organ pernafasan
tidak mampu berfungsi secara normal maka bisa mempengaruhi kerja
sistem pernafasan secara umum.

3. Saluran
a Rongga Hidung

Hidung merupakan organ pernapasan yang pertama dilalui


udara luar. Di dalam rongga hidung terdapat selaput lendir dan rambut
yang berfungsi untuk menahan kontaminasi benda-benda asing,
misalnya debu dan kuman, yang ikut masuk ke dalam rongga hidung.

16
Selain itu, rongga mulut manusia juga memiliki konka yang
mengandung banyak kapiler darah sehingga dapat menghangatkan
udara yang akan masuk ke dalam sistem pernapasan.

b Pangkal tenggorokan (Faring)

Faring merupakan pertemuan antara saluran pernafasan


(nasofarings) di bagian depan dan saluran pencernaan (orofarings) di
bagian belakang. Saluran nafas akan terbuka ketika manusia berbicara,
oleh karena itu jika kita makan sambil berbicara mungkinkan
makanan masuk ke dalam saluran pernafasan. Jika makanan masuk ke
dalam saluran pernafasan, biasanya saluran pernafasan akan
terangsang dan berusaha mengeluarkan makanan tersebut lewat
hidung. Bentuknya adalah peristiwa tersedak. Pada bagian belakang
farings terdapat laring (tekak). Pada laring terdapat pita suara (pita
vocalis). Bila pita suara bergetar karena masuknya udara pada faring,
maka akan menimbulkan suara.

c Batang Tenggorokan (trakea)

Batang tenggorokan berupa cincin-cincin tulang rawan yang


memiliki silia-silia pada dinding di dalamnya. Silia-silia ini berfungsi
untuk menyaring benda-benda asing yang ikut masuk ke dalam
saluran pernafasan. Sebagian trakea terletak di leher dan sebagian lagi
terletak di rongga dada. Batang tenggorokan pada orang dewasa
memiliki panjang sekitar 10 cm.

d Bronkus

Bronkus merupakan percabangan dari trakea. Trakea


bercabang lagi menjadi dua, yaitu bronkus kanan dan bronkus kiri.
Struktur lapisan mukosa bronkus hampir sama dengan trakea. Bronkus
kanan dan bronkus kiri masing-masing bercabang-cabang lagi menjadi
bronkiolus yang merupakan salah satu bagian paru-paru.

17
e Bronkiolus

Bronchiolus berfungsi sebagai saluran udara pernafasan dari


bronchus menuju ke gelembung–gelembung alveolus. Struktur dari
bronchiolus hampir mirip dengan struktur yang menyusun bronchus
tapi epitelium bersilianya mengalami modifikasi menjadi sisik.

f Alveolus

Alveolus mempunyai struktur seperti sarang lebah. Di


alveolus inilah terjadi pertukaran gas antaraudara dan darah. Luas
permukaan alveolus pada orang dewasa bisa mencapai antara 97
sampai 194 m2.

4. Proses

Berdasarkan proses inspirasi dan ekspirasi, mekanisme pernapasan


dibagi atas pernapasan dada dan pernapasan perut.

a Pernapasan Dada

Sistem pernapasan dada adalah sistem pernapasan yang terjadi


akibat aktivitas kontraksi dan relaksasi otot antar tulang rusuk. Sistem
pernafasan ada terdiri dari 2 tahap, yaitu:

 Tahap Inspirasi, yaitu kondisi di mana otot antartulang


rusuk berkontraksi sehingga tulang rusuk terangkat,
rongga dada membesar dan paru-paru mengembang.
Hal ini mengakibatkan tekanan udara di dalam rongga
dada lebih kecil dari tekanan atsmosfer sehingga udara
yang kaya okan oksigen terhisap masuk kedalam paru-
paru melalui saluran pernafasan.
 Tahap Ekspirasi, tahap eskpirasi disebut juga fase
relaksasi, yaitu kondisi dimana otot antara tulang rusuk
kembali ke posisi semula, rongga dada kembali
mengecil dan paru-paru mengempis. Kondidi ini

18
menyebabkan tekanan rongga dada meningkat dan
lebih tinggi dari tekanan atsmosfer sehingga udara
dalam paru-paru mengalir keluar melalui saluran
pernafasan.

Gambar 1.3

b Sistem Pernafasan Perut

Sistem pernafasan perut adalah sistem pernafasan yang


bergantung pada aktivitas diafragma. Pernafasan perut juga
dibedakan menjadi 2 tahap, yaitu:

 Tahap Inspirasi, yaitu keadaan dimana otot diafragma


berkontraksi, sehingga rongga dada membesar dan
paru-paru mengembang, tekanan udara turun sehingga
udara dari luar dapat masuk kedalam paru-paru melalu
saluran pernafasan.
 Tahap Ekspirasi adalah kondisi dimana otot diafragma
berelaksasi dan otot dinding perut berkontraksi
sehingga otot diaframa kembali ke posisi semula.
Akibatnya rongga dada mengecil, paru-paru mengepis,
tekanan udara dalam paru-paru meningkat sehingga
udara dalam rongga dada yang kaya karbon dioksida
terhembus keluar melalui saluran pernafasan.

19
BAB III
PENUTUP

A. Simpulan
Sistem pencernaan merupakan serangkaian jaringan organ yang
memiliki fungsi untuk mencerna makanan. Proses pencernaan adalah
proses penghancuran makanan menjadi zat-zat makanan yang dapat
diserap tubuh. Alat yang berfungsi untuk menghancurkan makanan ini
disebut alat pencernaan

Fungsi utama sistem pencernaan adalah menyediakan makanan,


air, dan elektrolit bagi tubuh dari nutrient yang dicerna sehingga siap
diabsorpsi. Pencernaan pada tubuh manusia terjadi dalam dua sistem yaitu
mekanik dan kimiawi. Pencernaan mekanik adalah pencernaan yang
dilakukan gigi di dalam mulut kita. Sedangkan pencernaan kimiawi adalah
pencernaan yang melibatkan enzim dalam tubuh kita.

Pengertian pernafasan atau respirasi adalah suatu proses mulai dari


pengambilan oksigen, pengeluaran karbohidrat hingga penggunaan energi
di dalam tubuh manusia dalam bernapas menghirup oksigen dalam udara
bebas dan membuang karbondioksida ke lingkungan.

B. Saran
Dikarenakan tubuh kita membutuhkan nutrisi, maka makanlah
yang sehat dan bergizi. Dan makanan yang dapat menyehatkan lambung.
Selain hal tersebut menjaga lambung adalah dengan makan teratur. Hal ini
penting karena sekresi asam lambung dan enzim pencernaan umumnya
mengikuti irama harian sesuai dengan jadwal makan sebelumnya. Tidak
teraturnya jadwal makan dapat menyebabkan berbagai keluhan sakit maag,
karena adanya iritasi dari asam lambung dan enzim pencernaan pada
saluran cerna yang kosong. Juga sepatutnya kita menjaga system
pernafasan kita dengan tidak merokok agar senantiasa bisa menikmati
hidup dengan hidup sehat.

20
21
DAFTAR PUSTAKA

Duhita, M. R. (2020). SISTEM PENCERNAAN. BIOLOGI UMUM, 127.

Fitriah, I., Qodariah, L., Dewi, L. P., Mutiani, L. D., Farida, M., Wijaya, M. T., &
Ihsan, M. PROSES PENCERNAAN.

Zakky, F. N. (2014). MEMBANGUN VISUALISASI SISTEM PENCERNAAN


MANUSIA (Doctoral dissertation, University of Muhammadiyah Malang).

Nugroho, F. A. (2016). Identifikasi miskonsepsi sistem pencernaan manusia pada


buku teks biologi SMA Kurikulum 2013 di Kota Yogyakarta. Jurnal Pendidikan
Biologi, 5(5), 13-22.

Habibi, R., & Nasrul, R. (2016). Aplikasi Sistem Pakar Untuk Diagnosa Penyakit
Dalam Pada Sistem Pernafasan Manusia (Sub Modul Knowledge Base). Jurnal
Teknik Informatika, 8(1), 25-31.

Winatasasmita, Djamhur. 1992. MATERI POKOK BIOLOGI UMUM. Jakarta:


Universitas Terbuka.

22

Anda mungkin juga menyukai