Anda di halaman 1dari 17

ANATOMI FISIOLOGI

MAKALAH TENTANG STRUKTUR DAN FUNGSI SISTEM PENCERNAAN

NAMA KELOMPOK :

 MUHAMMAD ALIF KHUZAIFI (p21345121047)


 TAZKIA HAYATINNISA (p21345121074)
 NABILA ANJANI RAHMADINA (p21345121051)
 YOSUA GERALDI TAMBUNAN (p21345121080)
KELAS : 1 D3B SANITASI

KELOMPOK 2

2021 / 2022
KATA PENGHANTAR

Puji syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa. Atas rahmat dan hidayah-Nya,
kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “Struktur dan Fungsi Sistem
Pencernaan” dengan tepat waktu. Makalah ini merupakan syarat wajib dalam menyelesaikan
tugas mata kuliah anatomi fisiologi semester ganjil.
Kami ucapkan terimakasih kepada ibu Dr.Dra.Tjipto Rini,M.Kes selaku dosen
pembimbing, dan kepada semua pihak yang sudah membantu dalam pembuatan makalah ini
dari awal hingga akhir penulisan.
Sekiranya makalah yang telah kami susun ini agar dapat berguna bagi kami dan orang
yang membacanya.Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan dalam
penulisan makalah ini dan kami juga memohon kritik dan saran yang membangun demi
perbaikan di masa depan.
DAFTAR ISI

Kata Penghantar ..................................................................................................................i

Daftar Isi .............................................................................................................................ii

BAB I (PENDAHULUAN)

A.Latar Belakang ................................................................................................................4

B. Rumusan Masalah ..........................................................................................................4

C. Tujuan ............................................................................................................................4

BAB II (PEMBAHASAN)

A. Proses dan fungsi sistem pencernaan ......................................................................5


B. Rongga oral, faring dan osefagus ...........................................................................5
C. Lambung (anatomi, fungsi, sekresi dan digesti lambung dan pengosongan lambung)
.................................................................................................................................7
D. Usus halus (gambar umum, devisi, motilitas, dan fungsi usus halus) ....................9
E. Pankreas, hati, dan kandung empedu (anatomi, fungsi dan kendali pada sekresi)
................................................................................................................................. 10
F. Usus besar (gambaran umum, bagian-bagian dan fungsi usus besar) .................... 14

BAB III (PENUTUP)

Kesimpulan .........................................................................................................................16

Daftar Pustaka .....................................................................................................................17


BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Setiap manusia memerlukan makanan untuk pertumbuhan dan perkembangannya.
Manusia membutuhkan zat gizi yang terkandung dalam makanan untuk melakukan berbagai
proses biologis tubuh. Makanan yang masuk ke dalam tubuh akan dicerna oleh sistem
pencernaan agar zat gizi yang terkandung di dalamnya dapat diserap (absorbsi) oleh tubuh.
Makanan akan diolah dan diubah menjadi energi melalui proses pencernaan. Proses
pencernaan pada manusia dibedakan menjadi dua, yaitu pencernaan mekanik dan pencernaan
kimiawi. Pencernaan mekanik terjadi di rongga mulut. Pada proses ini memerlukan bantuan
lidah dan gigi. Sedangkan pada pencernaan kimiawi terjadi di rongga mulut, lambung, dan
usu. Proses ini memerlukan bantuan zat kimiawi yang disebut enzim.
B. Rumusan Masalah
1. Apa saja proses dan fungsi sistem pencernaan ?
2. Jelaskan mengenai rongga oral, faring dan osefagus ?
3. Jelaskan mengenai lambung (anatomi, fungsi, sekresi dan digesti lambung dan
pengosongan lambung) ?
4. Jelaskan mengenai usus halus (gambar umum, devisi, motilitas, dan fungsi usus
halus) ?
5. Jelaskan mengenai pankreas, hati, dan kandung empedu (anatomi, fungsi dan
kendali pada sekresi) ?
6. Jelaskan mengenai usus besar (gambaran umum, bagian-bagian dan fungsi usus
besar) ?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui proses dan fungsi sistem pencernaan
2. Untuk mengetahui rongga oral, faring dan osefagus
3. Untuk mengetahui lambung (anatomi, fungsi, sekresi dan digesti lambung dan
pengosongan lambung)
4. Untuk mengetahui usus halus (gambar umum, devisi, motilitas, dan fungsi usus
halus)
5. Untuk mengetahui pankreas, hati, dan kandung empedu (anatomi, fungsi dan
kendali pada sekresi)
6. Untuk mengetahui usus besar (gambaran umum, bagian-bagian dan fungsi usus
besar)
BAB II
PEMBAHASAN
A. Proses dan fungsi sistem pencernaan
Proses pencernaan pada tubuh manusia melalui beberapa tahapan yang cukup
panjang,tahapan pertama adalah proses penghalusan makanan yang terjadi pada saat
mengunyah makanan didalam mulut, proses pelumatan makanan dalam mulut dibantu oleh
air liur.
Idealnya proses penghalusan makanan dalam mulut manusia dilakukan sebanyak 32 kali
kunyahan , karena hal itu nantinya akan mempermudah kinerja pada proses selanjutnya
dilambung. Makanan yang sudah halus trsebut kemudian dihaluskan , kali ini tidak
menggunakan bantuan air liur melainkan enzim yang terdapat dalam lambung itu sendiri.
Pada proses pencernaan makanan yang terjadi di lambung inilah semua sari makanan berupa
vitamin, mineral, karbohidrat yang berperan sebagai penyuplai tenaga pada tubuh manusia,
serta beberapa sari makanan lain yang terkandung diserap oleh tubuh melalui dinding –
dinding lambung. Setelah makanan diproses melalui lambung , makanan yang diproses
tersebut kemudian menuju usus halus ( deudenum , jejunum dan ileum ) disini makanan
dipilah, mana yang masih memiliki zat yang berguna untuk tubuh dan mana yang tidak.
Setelah makanan diproses di dalam usus halus selanjutnya makanan yang tidak mengandung
zat berguna bagitubuh menuju usus besar. Usus besar merupakan terminal terakhir makanan
tersebut berada dalam tubuh sebelum kemudian dibuang dalam bentuk feses.
Fungsi utama sistem ini adalah untuk menyediakan makanan, air, dan elektrolit bagi
tubuh dari nutrien yang dicerna sehingga siap diabsorpsi. Pencernaan berlansung secara
mekanik dan kimia, dan meliputi proses-proses berikut:
1. Ingesti adalah masuknya makanan ke dalam mulut
2. Pemotongan dan penggilingan makanan dilakukan secara mekanik oleh gigi.
Makanan kemudian bercampur dengan saliva sebelum ditelan (menelan)
3. Peristalsis adalah gelombang kontraksi otot polos involunter yang
menggerakkan makanan tertelan melalui saluran pencernaan.
4. Digesti adalah hidrolisis kimia (penguraian) molekul besar menjadi molekul
kecil sehingga absorpsi dapat berlansung.
5. Absorpsi adalah pergerakan produk akhir pencernaan dari lumen saluran
pencernaan ke dalam sirkulasi darah dan limfatik sehingga dapat digunakan
oleh sel tubuh.
6. Egesti (defekasi) adalah proses eleminasi zat-zat sisa yang tidak tercerna, juga
bakteri, dalam bentuk feses dari saluran pencernaan.
B. Rongga oral, faring dan esofagus
Rongga Oral (Mulut)
Proses pencernaan dimulai di dalam mulut, tempat terjadinya pencernaan mekanik
dan kimiawi. Mulut berfungsi untuk mengunyah makanan menjadi lebih halus agar mudah
dicerna. Di dalamnya terdapat organ-organ pelengkap, yaitu lidah, gigi, dan kelenjar ludah.
Gigi memotong makanan menjadi potongan-potongan kecil. Potongan kecil makanan lalu
dibasahi oleh air liur sebelum lidah dan otot-otot lain mendorong makanan ke dalam faring
dan melanjutkannya ke dalam kerongkongan (esophagus). Bagian luar lidah terdiri dari
papilla, yakni tonjolan-tonjolan yang berfungsi mencengkeram makanan dan mengenali rasa.
Sementara itu, kelenjar ludah yang terletak di bawah lidah dan dekat rahang bawah
menghasilkan air liur ke dalam mulut. Air liur berperan penting untuk memecah makanan,
melembapkannya, dan membuatnya lebih mudah untuk ditelan. Air liur juga memecah
karbohidrat dengan salah satu enzim pencernaan terpenting bagi manusia, yaitu enzim
ptialin/amilase. Gerakan lidah dan mulut mendorong makanan ke belakang tenggorokan.
Pada persimpangan antara tenggorokan dan kerongkongan, terdapat katup bernama epiglotis
yang mencegah makanan masuk ke dalam sistem pernapasan.

Faring
Merupakan organ yang menghubungkan rongga mulut dengan kerongkongan
(osofagus) di dalam lengkung faring terdapat tonsil (amandel) yaitu kumpulan kelenjar limfe
yang banyak mengandung limfosit dan merupakan pertahanan terhadap infeksi. Disini
terletak persimpangan antara jalan nafas dan jalan makanan, letaknya di belakang rongga
mulut dan rongga hidung, di depan ruas tulang belakang. Ke atas bagian depan berhubungan
dengan rongga hidung, dengan perantaraan lubang bernama koana.
Menelan (Deglutisio) disaat Jalan udara dan jalan makanan pada faring terjadi
penyilangan. Jalan udara masuk ke bagian depan terus ke leher bagian depan sedangkan jalan
makanan masuk ke belakang dari jalan nafas dan di depan dari ruas tulang belakang.
Makanan melewati epiglotis lateral melalui ressus piriformis masuk ke esofagus tanpa
membahayakan jalan udara. Gerakan menelan mencegah masuknya makanan ke jalan udara,
pada waktu yang sama jalan udara ditutup sementara. Permulaan menelan, otot mulut dan
lidah kontraksi secara bersamaan.
Esofagus (kerongkongan)
Merupakan saluran yang menghubungkan tekak dengan lambung, panjangnya sekitar
25cm, mulai dari faring sampai pintu masuk kardiak di bawah lambung. Lapisan dinding dari
dalam ke luar; Lapisan selaput lendir(mukosa), lapisan sub mukosa, lapisan otot melingkar
sirkuler dan lapisan otot memanjang longitudinal. Osofagus terletak di belakang trakea dan
didepan tulang punggung setelah melalui toraks menembus diafragma masuk ke dalam
abdomen menyambung dengan lambung. kerongkongan berfungsi sebagai jalan makanan
yang telah dikunyah menuju lambung, jadi, pada kerongkongan tidak terjadi proses
pencernaan. Otot kerongkongan dapat berkontraksi secara bergelombang sehingga dapat
mendorong makanan masuk ke dalam lambung, gerak kerongkongan ini di sebut gerak
peristalis. Makanan di dalam kerongkongan hanya sekitar enam detik. Bagian pangkal
kerongkongan ( paring ) berotot lurik, artinya kita menelan makanan jika telah di kunyah
sesuai dengan kehendak kita.
C. Lambung (anatomi, fungsi, sekresi dan digesti lambung dan pengosongan
lambung)

Anatomi
1) Kardiak
Kardiak adalah bagian ujung lambung teratas yang berhubungan langsung dengan
esofagus. Kardiak menjadi tempat pertama masuknya makanan setelah dari kerongkongan.
Pada ujung lambung ini terdapat sfingter kardiak, cincin otot yang berfungsi sebagai klep
untuk mencegah makanan yang sudah masuk ke lambung kembali naik ke kerongkongan.
2) Fundus
Fundus adalah area yang berbentuk lengkungan di bagian atas lambung dan terletak di
bawah diafragma. Bagian lambung yang satu ini menjadi tempat makanan mulai mengalami
proses pencernaan.
3) Badan lambung
Badan lambung adalah bagian dari anatomi lambung yang paling penting. Pasalnya,
badan lambung menjadi tempat makanan dicerna dan diproses menjadi bentuk kecil-kecil
dengan bantuan enzim lambung.
4) Antrum
Antrum adalah bagian terbawah dari lambung, terkadang disebut juga dengan antrum
pilorus. Antrum memiliki fungsi sebagai tempat menampung makanan yang sudah dicerna
sebelum disalurkan menuju usus halus.
5) Pilorus
Pilorus adalah anatomi lambung paling akhir yang terhubung langsung dengan usus
halus. Pada pilorus terdapat sfingter pilorus, yaitu cincin otot tebal yang berfungsi sebagai
katup yang mengatur keluarnya makanan dari lambung menuju duodenum. Sfingter pilorus
ini juga berfungsi untuk mencegah makanan yang sudah tersalurkan ke duodenum agar tidak
kembali ke lambung.
6) Lapisan pada dinding lambung
Lambung terdiri dari beberapa lapisan jaringan, di antaranya:
 Mukosa (selaput lendir), yaitu lapisan terdalam lambung yang bersentuhan langsung
dengan makanan di dalam lambung. Ketika perut kosong, mukosa berbentuk seperti
gerigi yang terdiri dari rugae (dinding-dinding yang berkerut). Rugae ini akan
memipih saat lambung dipenuhi oleh makanan. Lapisan mukosa ini menghasilkan dua
zat pencernaan, yaitu asam klorida dan pepsin untuk membantu lambung dalam
mencerna makanan.
 Submukosa, yaitu lapisan lambung yang terdiri dari jaringan ikat. Jaringan ikat
tersebut mengandung pembuluh darah, pembuluh getah bening, sel-sel saraf, dan serat
tubuh.
 Muscularis propria (muscularis eksterna), yaitu lapisan lambung yang menutupi
submukosa. Muscularis propia terdiri dari tiga lapisan otot sekaligus, di antaranya
lapisan otot melingkar, memanjang, dan menyerong yang membantu mencerna
makanan dengan enzim pencernaan.
 Serosa, yaitu lapisan terluar lambung yang berfungsi untuk melindungi lambung dari
gesekan dengan organ lainnya. Lapisan serosa disebut juga dengan peritoneum
viseral.

Fungsi
Lambung memiliki tiga fungsi utama, yaitu:
1. Tempat penyimpanan makanan sementara, setidaknya selama dua jam atau
lebih sebelum disalurkan ke organ pencernaan selanjutnya
2. Memecah dan mengaduk-aduk makanan lewat gerak peristaltik yang dipicu
oleh kerja lapisan otot lambung
3. Mencerna dan menghancurkan makanan dengan bantuan enzim lambung

Sekresi Lambung
Selain terdapat sel pensekresi mukus yang berada pada seluruh permukaan lambung,
mukosa lambung memiliki dua tipe kelenjar, yaitu kelenjar oxyntic (atau gatric) dan kelenjar
pilorik. Kelenjar oxyntic yang berlokasi di 80% proksimal lambung (pada body dan fundus),
mensekresi hydrochloric acid (HCl), pepsinogen, faktor intrinsik, dan mukus. Sementara itu,
kelenjar pilorik berada pada 20% distal, atau antrum. Hasil sekresi kelenjar pilorik adalah
kebanyakan mukus, beberapa pepsinogen, dan hormon gastrin. Sel di fundus juga mensekresi
lipase, sebuah enzim yang menghancurkan lemak menjadi asam lemak dan digliserida.
Karena lipase yang diproduksi oleh pankreas jumlahnya banyak, maka hilangnya lipase dari
lambung tidak mengubah pencernaan lemak. Namun tetap saja kontribusi lipase gaster dapat
menjadi signifikan pada bayi baru lahir dan seseorang dengan defisiensi dan inaktivasi lipase
pankreas.
Digesti Lambung
Di lambung, makanan ditampung, disimpan, dan dicampur dengan asam lambung,
lendir dan pepsin. Mukosa lambung banyak mengandung kelenjar pencernaan. Kelenjar pada
bagian pilorika dan kardiaka menghasilkan lendir. Kelenjar pada fundus terdapat sel parietal
(oxyntic cell) menghasilkan HCl, dan chief cell menghasilkan pepsinogen. Proses digesti di
lambung meliputi:
1) Pencernaan pada lambung sebatas pada protein, sangat sedikit lemak, dan
karbohidrat. Absorpsi zat-zat tertentu seperti; alkohol, obat-obatan.
2) Makanan setelah melewati lambung menjadi dalam bentuk bubur makanan
(chyme). Dengan mekanisme dorongan dari otot lambung chyme menuju ke usus
dua belas jari (duodenum).
Pengosongan Lambung
Pengosongan lambung ini berlangsung terus selama pencernaan lambung, seringkali
pada intervall yang tak teratur ingesta lambung didorong ke dalam usus oleh kontraksi
lambung yang meningkatkan tekanan dalam lambung lebih tinggi daripada tekanan dalam
duodenum. Sphincter pylori mencegah regurgitasi duodenum dan kurang berarti dalam
pengaturan pengosongan lambung.
Status fisik makanan mempengaruhi kecepatan pengosongan lambung sepotong besar
daging pada anjing meninggalkan lambung lebih lambat daripada kentang yang dihancurkan
ataupun hati yang digerus. Tekanan osmose, viskositas, volume dan pH lambung juga dapat
mempengaruhi pengosongan lambung. Faktor utama yang mengatur pengosongan lambung
adalah hadirnya dan komposisi ingesta dalam duodenum, terutama asiditas dan kandungan
lemaknya. Telah ditunjukkan bahwa bila larutan asam dengan pH 3.0 berkontak dengan
mukosa duodenum terjadilah reflex inhibisi gerak lambung, ini dikenal sebagai reflex
enterogastrikum. Lemak dan asam- asam lemak dalam duodenum berkombinasi dengan
garam-garam empedu dan menyebabkan pelepasan hormon enterogastrone dari mukosa
duodenum, yang mempunyai effek inhibisi pada gerak dan sekresi lambung.
D. Usus halus (gambar umum, devisi,mobilitas, dan fungsi usus halus)

Devisi
Usus halus atau usus kecil adalah bagian dari saluran pencernaan yang terletak diantara
lambung dan usus besar. Dinding usus kaya akan pembuluh darah yang mengangkut zat-zat
yang diserap ke hati melalui vena porta. Dinding usus melepaskan lendir (yang melumasi isi
usus) dan air (yang membantu melarutkan pecahan-pecahan makanan yang dicerna). Dinding
usus juga melepaskan sejumlah kecil enzim yang mencerna protein, gula dan lemak.
Motilitas
Gerakan peristaltik regular dimulai di duodenum. Gerakan peristaltik (kurang lebih 12
kali per menit di jejunum) menjadi lebih lambat lama kelamaan, sampai kira-kira 9 kali per
menit di ileum. Kontras dari gerakan peristaltik di lambung, gerakan di usus halus selama
pencernaan makanan adalah kontraksi stasioner dengan sedikit-sedikit bergerak ke usus
besar. Setiap segmen kontraksi hanya berjarak beberapa sentimeter dan terjadi beberapa
detik. Kontraksi dan relaksasi ritmis di usus halus dikenal dengan sebutan segmentasi
(segmentation).
Fungsi

 Menyerap Nutrisi

Setiap makanan yang masuk kedalam tubuh mengandung nutrisi dan vitamin yang baik
sehingga mudah diserap oleh tubuh dan badan menjadi sehat. Dan ini merupakan salah satu
fungsi usus halus dalam proses pencernaan manusia yaitu dengan menyerap nutrisi dari setiap
makanan untuk dialirkan keseluruh peredaran darah.

 Menghaluskan Makanan

Pada saat tubuh mencerna makanan didalam organ usus halus maka makanan yang
sedang diproses akan berubah menjadi cairan yang kemudian akan diproses organ pencernaan
lainnya dan disalurkan ke seluruh peredaran darah.

 Penyerapan Zat didalam Tubuh

Fungsi Usus Halus Manusia ini memiliki beberapa tahapan, Pertama zat makanan seperti
air, mineral, glukosa, vitamin dan asam amino dibawa ke hati menuju ke jantung dan seluruh
tubuh. Kedua semua vitamin yang masuk dibawa oleh darah selanjutnya masuk ke dalam
seluruh peredaran darah.

E. Pankreas, hati dan kandung empedu (anatomi, fungsi dan kendali pada sekresi)

1) Pankreas
Anatomi
Anatomi pankreas yang berbentuk seperi berudu, terbagi ke dalam:

 Kepala : Bagian paling lebar dari pankreas ini, berada di lekukan usus dua belas jari.
Kepala pankreas adalah tempat di mana lambung mengeluarkan sebagian makanan
yang telah dicerna dan dicampur dengan enzim yang dilepaskan oleh pankreas ke
dalam usus kecil. Separuh kepala pankreas mengerjakan proses uncinate, yang
berkembang dari cairan pankreas ventral dan menempel di sekeliling vena superior
mesenteric dan arteri mesenteric.

 Badan : Bagian terbesar dari pankreas ini terletak di dasar lambung.

 Ekor : Bagian ini berada di dekat pinggiran cekung limpa. Ekor pankreas berisi
hormon pancreatic polypeptide yang akan menghambat sekresi enzim pankreas dan
kontraksi kantung empedu.

Fungsi

Fungsi pankreas layaknya endokrin, ia melepaskan beberapa hormon penting bagi tubuh
yang mengalir dalam darah, seperti somatostatin, insulin, glukagon, dan pancreatic
polypeptide. Pankreas merupakan salah satu organ di dalam sistem pencernaan, yang
bertugas melakukan sekresi pada enzim atau getah usus agar dapat menghancurkan makanan.

Kendali pada sekresi

Sekresi eksorin pankreas dipengaruhi oleh aktivitas reflek saraf selama tahap safalik dan
tahap lambung pada sekresi lambung. Walaupun kendali utama terletak pada hormon
duodenum yang diabsorbsi ke dalam aliran darah yang mencapai pankreas
1) Sekretin diproduksi oleh sel mukosa duodenum dan diabsorbsi ke dalam darah
untuk mencapai pankreas. Sekretin akan dilepas jika kimus asam memasuki
usus dan mengeluarkan sebagian besar cairan berair yang mengandung
Natrium Bikarbonat. Bikarbonat berguna menetralkan asam dan memebentuk
lingkungan basa untuk kerja enzim pankreas dan usus.
2) CCK diproduksi oleh sel mukosa duodenum sebagai respon terhadap lemak
dan protein separuh tercerna yang masuk dari lambung.

2) Hati
Anatomi
Anatomi hati memiliki empat lobus dengan ukuran yang berbeda, yaitu:
 Lobus kanan adalah bagian terbesar di hati dengan ukuran 5-6 kali lebih besar
daripada lobus kiri
 Lobus kiri adalah bagian hati yang berbentuk lebih runcing dan kecil daripada lobus
kanan. Terpisah oleh ligamen falciform.
 Lobus kaudatus, memiliki ukuran lebih kecil dibanding lobus kanan dan kiri.
Letaknya memanjang dari sisi belakang lobus kanan dan membungkus pembuluh
darah balik utama.
 Lobus kuadrat, berada lebih rendah dan terletak dari sisi belakang lobus kanan hingga
membungkus kantong empedu.
Fungsi
Berikut beberapa fungsi hati:
1. Menghancurkan sel darah merah
Fungsi hati menghancurkan sel darah merah yang sudah tua. Proses ini membuat fases
berwarna cokelat. Namun jika fases ini berwarna pucat atau warna urine menjadi lebih gelap,
bisa menjadi tanda ada masaslah pada organ hati.
2. Membersihkan darah
Fungsi hati lainnya adalah membersihkan darah dari senyawa berbahaya, seperti berasal dari
obat-obatan, alkohol, hingga racun.
3. Memproduksi protein
Hati juga bertanggung jawab untuk memproduksi protein, seperti albumin yang berfungsi
menjaga carian dalam sistem sirkulasi tubuh. Protein yang berperan sebagai faktor
pembekuan darah dan sistem kekebalan tubuh juga dihasilkan oleh hati.
4. Metabolisme protein
Hati membantu metabolisme protein dengan mengubah amonia menjadi urea yang
dikeluarkan bersama urine oleh ginjal.
5. Penyimpanan nutrisi
Hati juga berperan penting dalam proses penyimpanan nutrisi tubuh. Misalnya zat besi,
vitamin A, B12, D, dan K, serta asam folat.
Kendali Pada Sekresi Hati
Fungsi hati sebagai organ yang berperan dalam sistem ekskresi karena
mengekskresikan getah empedu dan urea, hati memiliki beberapa fungsi, antara lain:
 Menghasilkan getah empedu
Getah empedu adalah getah hasil perombakan sel darah merah. Getah ini terdiri dari
dua komponen, yaitu garam empedu dan zat warna empedu. Garam empedu bertugas untuk
mengemulsi lemak, sementara zat warna empedu adalah yang membuat feses dan urine, yang
dikeluarkan bersamaan dengan getah empedu, kekuningan.
 Menghasilkan urea dan amonia
Urea dan amonia adalah salah satu hasil perombakan protein yang harus dibuang dari
tubuh karena beracun. Urea ini akan diserap ke dalam darah, disaring oleh ginjal, lalu keluar
dari tubuh bersama urine. Sementara amonia akan diikat oleh ornitin kemudian dibawa keluar
bersama urin atau dimasukkan ke dalam empedu. Amonia inilah yang akan membuat urin
berbau menyengat.
3) Kandung Empedu
Anatomi
Kandung empedu adalah sebuah kantung berbentuk seperti buah pir, yang terletak
pada permukaan inferior dari hati pada garis yang memisahkan lobus kanan dan kiri, yang
disebut dengan fossa kandung empedu. Ukuran kandung empedu pada orang dewasa adalah
7cm hingga 10 cm dengan kapasitas lebih kurang 30mL. Kandung empedu menempel pada
hati oleh jaringan ikat longgar , yang mengandung vena dan saluran limfatik yang
menghubungkan kantung empedu dengan hati. Kantung empedu dibagi menjadi empat area
anatomi: fundus, korpus, infundibulum, dan kolum.
Fungsi
1. Membantu kerja fungsi enzim pencernaan
Fungsi empedu dalam pencernaan salah satunya adalah menetralkan asam lambung.
Membantu enzim pencernaan untuk bekerja dengan baik di suasana yang lebih netral. Enzim
pencernaan yang berperan di usus halus dapat bekerja optimal dalam kondisi basa sedangkan
zat makanan yang masuk ke usus memiliki sifat asam. Sifat asam ini diperoleh dari
pencampuran HCl, sekresi dari bagian lambung yang berfungsi untuk mencerna makanan. Di
sinilah fungsi empedu diperlukan oleh tubuh, empedu memiliki sifat basa (pH antara 7,5-
8,05).
2. Empedu berperan sebagai pengencer lemak
Tubuh manusia terdiri dari 70% air. Air dalam tubuh manusia berfungsi sebagai
pelarut zat-zat makanan agar mudah diserap oleh tubuh. Lemak dan air sulit untuk
dicampurkan. Campuran lemak dan air dapat stabil dengan bantuan agen pengemulsi. Sifat
semacam ini dimiliki oleh asam empedu. Asam empedu memiliki permukaan dengan ikatan
peptida polar sehingga terjadi tarik menarik dengan molekul air (hidrofilik) sedangkan
permukaan yang lain cenderung hidrofobik. Permukaan hidrofobik berikatan dengan lemak
membentuk suatu struktur disebut misel.
3. Membantu fungsi enzim lipase
Enzim lipase memiliki fungsi dalam merombak lemak menjadi dua molekul asam
lemak dan gliserol. Empedu membantu kerja enzim lipase dengan membentuk misel-misel.
Misel membantu menambah luas permukaan partikel sehingga enzim lipase lebih cepat
merombak lemak.
4. Empedu sebagai bakterisida
Dalam sekali makan, mikroba yang masuk ke dalam tubuh lewat makanan jumlahnya
tidak terhitung. Sistem pencernaan memiliki mekanisme pertahanan sendiri seperti empedu.
Fungsi empedu menciptakan kondisi basa yang dapat mematikan atau menghambat mikroba
yang masuk ke dalam tubuh.
Kendali Sekresi Pada Empedu
Empedu merupakan sekresi eksokrin hepatosit ke dalam kanalikuli biliaris. Sekresi asam-
asam empedu, sekitar 90% zat-zat ini berasal dari absorpsi lumen usus dan sisnya 10%
disintesis oleh hepotosit dari konyugasi asam kolat dengan asam amino glisin dan taurin,
dihasilkan asam glikokolat dan taurokolat. Asam kolat disintesis dari kolesterol. Asam-asam
empedu mempunyai fungsi penting untuk emulsifikasi lipid dalam duodenum sehingga
mempermudah pencernaan oleh lipase menjadi asam lemak dan gliserol. Bilirubin dibentuk
oleh sistem makrofag (termasuk sel Kupffer), bilirubin hidrofobik (tidak larut dalam air)
dikonyugasi dengan asam glukuronat, membentuk bilirubin glukuronida yang larut dalam air
(hidrofilik). Selanjutnya, bilirubin glukuronida disekresi ke dalam kanalikuli biliaris.
F. Usus besar (gambaran umum, bagian-bagian dan fungsi usus besar)

Usus besar terbagi menjadi beberapa bagian, yaitu:

1. Caecum (Sekum)

Di sekum terdapat umbai cacing atau usus buntu. Selain berguna untuk menyerap sisa
air dan garam, sekum juga memiliki katup yang tugasnya mengendalikan jumlah makanan
yang masuk ke dalam kolon. Saat makanan masuk ke dalam sekum, maka ia akan
meneruskannya ke usus besar.

2. Kolon Asenden

Kolon asenden berarti usus besar yang menanjak. Kolon asenden merupakan bagian
paling besar dari usus besar. Letaknya berada di dasar perut kanan bawah dan ujungnya
berakhir di samping hati. Kolon asenden memiliki tugas yaitu menyerap air maupun nutrisi
yang sebelumnya terlewatkan oleh usus halus.

3. Kolon Transversum

Kolon transversum berarti usus besar yang melintang horizontal dari kanan ke kiri.
Bagian yang lokasinya membentang dari sisi kanan ke kiri perut ini masih terhubung
langsung dengan kolon asenden.

4. Kolon Desenden
Kolon desenden berarti usus besar yang menurun. Setelah makanan melewati kolon
transversum, maka akan diteruskan ke kolon desenden yang letaknya di sisi perut sebelah
kiri. Kolon ini bertugas menampung feses sementara sebelum diteruskan ke bagian rektum.

5. Kolon Sigmoid

Kolon sigmoid bentuknya mirip huruf S.

6. Rektum

Bagian ujung dari usus besar ini merupakan tempat penyimpanan akhir sebelum feses
dikeluarkan lewat anus. Selain dilapisi mukosa dan pembuluh darah, rektum juga memiliki
saraf yang berhubungan dengan otak sehingga seseorang bisa mengendalikan kontraksi
saat buang air besar.

Fungsi Usus Besar


Fungsi usus besar antara lain adalah:
 Menyerap nutrisi (misalnya vitamin K) dan air dari makanan dan minuman yang kita
konsumsi.
 Mengolah sisa makanan dan minuman dengan bantuan bakteri baik di dalam usus.
Bakteri ini juga memiliki fungsi lain, seperti mensintesis berbagai vitamin dan
melindungi usus dari bakteri berbahaya yang dapat menyebabkan penyakit.
 Membentuk atau mengubah tinja dari cairan menjadi padat.
 Menyerap zat empedu. Hampir semua empedu yang tersisa pada proses pencernaan
akan diserap di usus kecil, namun sisa-sisa empedu yang masih terdapat pada
makanan yang telah dicerna akan diserap kembali oleh usus besar.
 Menyimpan tinja yang akan dibuang.
 Membuang tinja keluar dari tubuh.
BAB III

PENUTUP

Kesimpulan

Makanan yang masuk ke dalam tubuh akan dicerna oleh sistem pencernaan. Sistem
pencernaan tubuh terdiri dari rongga mulut, faring, esofagus, lambung, usus halus, dan usus
besar, rektum, dan anus. Pada rongga mulut dan lambung terjadi pencernaan secara kimiawi
dan mekanik. Pencernaan makanan juga dibantu oleh kelenjar ludah, empedu, dan getah
pangkreas.
DAFTAR PUSTAKA

https://www.honestdocs.id/fungsi-usus-besar

https://www.docdoc.com/id/info/body/pancreas

https://www.kompas.com/skola/read/2020/04/09/160000069/anatomi-dan-fungsi-hati?
page=all

https://www.academia.edu/6326341/ANFIS_HATI_EMPEDU_DAN_PANKREAS

https://materi.co.id/usus-halus/
https://www.academia.edu/34780896/Anatomi_Usus_Halus
https://hellosehat.com/hidup-sehat/fakta-unik/anatomi-lambung/#gref
http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/Bb1-Digesti.pdf
https://www.academia.edu/9208788/Sistem_Pencernaan_Manusia
https://hellosehat.com/pencernaan/anatomi-sistem-pencernaan/

Anda mungkin juga menyukai