Anda di halaman 1dari 34

1

BAB I
PENDAHULUAN

1.1.  Latar Belakang

            Lantanida merupakan unsur transisi blok f yang sifatnya sangat


berbeda dengan unsur transisi blok d. Unsur ini biasanya diletakkan terpisah
dalam tabel periodik unsur, ini dikarenakan keperiodikan strukrur elektronik
yang sangat berbeda dengan yang lain. Lantanida sering disebut sebagai tanah
jarang. Walaupun Lantanida sering disebut sebagai tanah jarang namun,
kelimpahan unsur ini sangat banyak di kerak bumi. Lantanida ini biasanya
menggunakan simbol Ln. Karena lantanida memiliki sifat yang sangat mirip
dan sukar dipisahkan satu sama lain, di waktu yang lalu unsur-unsur ini
belum banyak dimanfaatkan dalam riset dasar dan terapan, jadi nama tanah
jarang berasal dari fakta ini. Karena adanya metoda ekstraksi pelarut cair-cair
dengan menggunakan tributilfosfin oksida sejak tahun 1960-an, unsur-unsur
lantanoid menjadi mudah didapat dan mulai banyak dimanfaatkan tidak hanya
untuk riset dasar tetapi juga dalam material seperti dalam paduan logam,
katalis, laser dan tabung sinar katode. Untuk lebih memahami unsur-unsur
golongan transisi dalam terutama lantanida, maka disusunlah makalah ini.
           
1.2 Tujuan Penulisan
Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah sebagai berikut.

1. Untuk mengetahui sumber dan kelimpahan unsur-unsur golongan


Lantanida
2. Untuk memahami sifat fisik dan kimia unsur-unsur Lantanida
3. Untuk memahami reaktivitas unsur-unsur Lantanida
4. Untuk mengetahui isolasi unsur-unsur Lantanida
5. Untuk mengetahui reaksi-reaksi yang terjadi pada unsur Lantanida
6. Untuk mengetahui senyawaan yang terbentuk dan kegunaan unsur-
unsur Lantanida
2

7. Untuk mengetahui jenis ikatan yang terbentuk pada unsur-unsur


Lantanida

BAB II
UNSUR-UNSUR GOLONGAN LANTANIDA

2.1 Sumber dan Kelimpahan

1. Lantanium ( La )

Lantanium ditemukan dalam mineral-mineral bumi yang langka seperti cerite,


monazite, allantte, dandan batnasite.Monazite dan bastnasite adalah bijih-bijih
utama yang mengandung lantanium (25% dan 38%). Logam misch, yang
digunakan pada korek api mengandung 25% lantanium. Ketersediaan lantanium
dan logam-logam rare-earth lainnya telah meningkat dalam beberapa waktu
belakangan.

2. Cerium (Ce)

Serium ditemukan di Swedia oleh Jöns Jakob Berzellius dan Wilhelm von
Hisinger, dan secara bebas di Jerman oleh Martin Heinrich Klaproth, keduanya
pada tahun 1803. Serium dinamakan oleh Berzellius setelah asteroid Ceres yang
ditemukan 2 tahun.
Serium adalah zat pereduksi yang kuat dan menyala, seperti pereduksi Ce(III)
fluoride dengan kalsium, atau dengan elektrolisis Ce(III) klorida cair atau
senyawa serium halida lainnya. Secara spontan dalam udara pada suhu 65-80˚C.
Uap dari serium yang terbakar merupakan racun. Air tidak boleh digunakan dalam
menghentikan serium yang terbakar yang secara reaksi akan menimbulkan gas
hidrogen. Binatang yang disuntik oleh serium dalam dosis tinggi akan mati karena
mengenai jantung dan saluran darah. Serium (IV)oksida adalah oksidator yang
3

sangat kuat, pada temperatur tinggi akan bereaksi dengan bahan organik. Serium
bukan zat radioaktif, angka ketidakmurniannya akan mengandung sedikit thorium,
yang radioaktif. Penggunaan dalam ilmu biologi tidak diketahui.

3. Praseodinium (Pr)

Pada tahun 1841, Mosander mengekstrak tanah jarang didymia dari lantana;
pada tahun1879, Lecoq de Boisbaudran mengisolasi tanah baru, samaria, dari
didymia yang didapatdari mineral samarskit. Enam tahun kemudian, pada tahun
1885, von Welsbach memisahkan didymia menjadi dua komponen, praseodymia
dan neodymia, yang memberikan senyawa garam dengan warna yang berbeda.
Sebagaimana unsur tanah jarang lainnya, senyawa unsur ini dalam larutan
memiliki garis atau pita spektrum absorsi yang cukup nyata dan tajam, hanya
sedikit saja yang lebarnya hanya beberapa angstrom.

Praseodimium terdapat bersamaan dengan unsur tanah jarang dalam berbagai


mineral. Monazit dan bastnasit adalah sumber komersial yang utama untuk logam
tanah jarang. Logam ini baru dapat dihasilkan dalam kondisi relatif murni pada
tahun 1931.

4. Prometium (Pm)

Penelitian terhadap unsur ini di bumi hampir tidak berhasil, dan sekarang
tampak bahwa promethium memang sudah menghilang dari kerak bumi.
Promethium, bagaimanapun juga dikenali dalam spektrum bintang HR465
di Andromeda. Unsur ini baru saja terbentuk di permukaan bintang, dengan isotop
promethium dengan masa waktu paruh terpanjang yakni 17.7 tahun. Tujuh belas
isotop promethium dengan kisaran massa atom 134 - 155 pun sudah dikenali.
Promethium 147, dengan masa paruh waktu 2.6 tahun, adalah isotop yang paling
umum digunakan. Promethium 145 adalah isotop dengan masa hidup paling lama.
4

5. Samarium (Sm)

Ditemukan dengan spektroskopi, karena garis absorpsinya yang tajam


pada tahun 1879 oleh Lecoq de Boisbaudran dalam mineral samarskit. Diberi
nama Samarium untuk menghormati petugas tambang Rusia.

Samarium ditemukan bersama dengan unsur tanah jarang lainnya dalam


banyak mineral, termasuk monazit dan bastnasite, yang merupakan sumber
komersial. Promethium terdapat dalam monazit dengan kandungan 2.8%. Meski
alloy alam mengandung 1% logam samarium telah lama digunakan, namun
samarium baru bisa dihasilkan dalam keadaan murni dewasa ini. Teknik
pertukaran ion dan ekstraksi pelarut telah menyederhanakan pemisahan unsur
tanah jarang antara satu dan lainnya; bahkan teknik terbaru, yakni deposisi
elektrokimia, menggunakan larutan elektrolitik litium sitrat dan elektroda raksa,
dikatakan sebagai cara yang sederhana, cepat dan sangat spesifik untuk
memisahkan unsur tanah jarang. Logam samarium dapat dihasilkan dengan
mereduksi oksida samarium dengan lantanum.

6. Europium (Eu)

Pada tahun 1890, Boisbaudran mendapatkan fraksi dasar dari konsentrat


samarium-gadollinium yang memiliki garis spektrum spark yang bukan samarium
atau gadolinium. Garis ini akhirnya diketahui miliki unsure europium. Penemuan
europium diatasnamakan Demarcay, yang memisahkan unsur tanah jarang dalam
kondisir relatif murni pada tahun1901. Logam murninya baru bisa diisolasi akhir-
akhir ini.

Europium telah dikenali dengan spektroskopi pada matahari dan bintang-


bintang tertentu. Ada 1 isotop yang telah dikenali. Isotop europium adalah
5

penyerap neutron yang baik dansedang dipelajari untuk diterapkan dalam


pengendalian nuklir.

7. Gadolinium ( Gd )

Unsur logam radioaktif yang langka ini didapatkan dari mineral gadolinit.
Gadolinia,yang merupakan oksida dari gadolinium, telah dipisahkan oleh
Marignac pada tahun 1880 dan Lecoq de Boisbaudran, secara terpisah telah
memisahkannya dari mineral yttria, yang ditemukan oleh Mosander, pada tahun
1886.

Gadolinium ditemukan dalam beberapa mineral lainnya, termasuk monasit


dan bastnasit, keduanya merupakan sumber yang sangat komersial. Dengan
perkembangan metode pertukaran ion dan ekstraksi pelarut, ketersediaan dan
harga gadolinium dan unsur logam radioaktif yang jarang ditemukan menjadi
terjangkau.

8. Terbium ( Tb)

Ditemukan oleh Mosander pada tahun 1843. Termasuk golongan lantanida


atau unsur radioaktif. Ditemukan dalam mineral cerit, gadolinit, dan mineral
lainnya di mana unsur radioaktif lainnya berada. Terbium didapatkan secara
komersial dari monazit dengan ketersediaan hanya 0,03% dari xenotime dan dari
euksenit, oksida kompleks dengan   kandungan terbia 1% atau lebih.

9. Disprosium (Dy)

Disprosium ditemukan pada tahun 1886 oleh Lecoq de Boisbaudran, tapi


belum diisolasi. Baik logam maupun oksidanya belum dapat diisolasi hingga
murni hingga tahun 1950, ketika teknik pemisahan pertukaran ion dan reduksi
metallografi dikembangkan olehSpedding dan kawan-kawan. Disprosium terdapat
6

bersama unsur lantanida lainnya dalam berbagai mineral seperti xenotime,


fergusonit, gadolinit, euksenit, polikrase, dan bromstrandin. Sumber yang sangat
penting adalah monaziat dan bastnasit.

10. Holmium (Ho)

Pita penyerapan holmium yang istimewa dikenali pada tahun 1878 oleh ahli
kimia Swiss Delafontaine dan Soret, yang mengumumkan keberadaannya sebagai
unsur X. Seorang ahli kimia Swedia, belakangan secara terpisah menemukan
unsur yang sama ketika bekerja dengan mineral erbia tanah. Unsur ini dinamakan
dengan nama kota asal Cleve. Holmia, oksida berwarna kuning, telah dibuat oleh
Homberg pada tahun 1911. Holmiumterdapat dalam gadolinit, monazit, dan
mineral radioaktif lainnya. Holmium telah dihasilkan secara komersial dari
monazit dengan kadar 0.05%.

11. Erbium ( E )

Erbium, termasuk dalam golongan radioaktif lantanida, ditemukan dalam


mineral yang juga mengandung disprosium. Pada tahun 1842, Mosander
memisaahkan yttria yangditemukan dalam mineral gadolinit, menjadi 3 fraksi,
yang disebut yttria, erbia dan terbia.Penamaan erbia dan terbia saat itu masih
membingungkan. Setelah 1860, terbia Mosander dikenali sebagai erbia, dan
setelah 1877, yang semula diketahui sebagai erbia, ternyata adalah terbia. Pada
tahun ini, erbia diketahui terdiri dari lima oksida, yang sekarang dikenal sebagai
erbia, skandia, holmia, dan ytterbia. Pada tahun 1905, Urbain dan James secara
terpisah berhasil mengisolasi Er2O3 yang cukup murni.

12. Tulium ( Tm )

Ditemukan pada tahun 1879 oleh Cleve. Tulium terdapat dalam kadar yang
sedikitdengan unsur radioaktif lainnya dalam sejumlah mineral. Dihasilkan secara
komersialdari mineral monazit, yang mengandung 0.07% tulium. Tulium adalah
7

unsur radioaktif yang paling sedikit di antara unsur-unsur lainnya, tapi dengan


sumber mineral terbaru saatini, tulium menjadi sama langkanya dengan perak,
emas atau kadmium.

13. Iterbium ( Yb )

Iterbium terdapat bersama unsur radioaktif lainnya dalam sejumlah mineral


langka.Didapatkan secara komersial dari pasir monazit, dengan kadar 0.03%.

14. Lutesium ( Lu )

Pada tahun 1907, Urbain menggambarkan sebuah proses di mana iterbium


yangditemukan oleh Marignac (1879) dapat dipisahkan menjadi dua unsur, yakni
iterbium(neoiterbium) dan lutesium. Kedua elemen ini identik dengan
aldebaranium dancassiopeium, yang ditemukan secara terpisah pada waktu yang
sama.
Pengerjaan unsur inidiubah dari lutecium menjadi lutesium pada tahun
1949. Meski telah dikembangkantekhnik pertukaran ion yang memungkinkan
pemisahan untuk semua unsur radioaktif, lutesium tetap meruakan unsur yang
mahal didapat.
8

2.2 Sifat-Sifat Fisik Dan Kimia Lantanida


Unsur La Ce Pr Nd Pm Sm Eu Gd Tb Dy Ho Er T Yb Lu
m
Radius 1,38 1,81 1,82 1,8 1,8 1,8 1,9 1,8 1,8 1,8 1,79 1,7 1,7 1,94 1,7
Atom (Ả) 2 1 1 9 8 7 5
Volume 22,5 21 20.8 20, 22, 19, 28, 19, 19, 19 18,7 18, 18, 24,8 17,
atom ( cm3 6 4 9 9 9 2 4 1 8
/mol
Massa atom 138,9 140, 140,90 14 14 15 15 127 15 16 164, 16 16 173, 174
(gr) 12 8 4,2 5 0,3 1,9 ,25 8,9 2,5 93 7,2 8,9 04 .96
4 6 65 25 6 34 7
Titik didih 3737 3715 3785 33 32 20 18 180 35 28 3140 31 22 1469 366
(K) 47 73 67 00 0 00 40 40 23 8
Radius 1,25 1,65 1,65 1,6 1,6 1,6 1,8 1,6 1,5 1,5 1,58 1,5 1,5 1,7 1,5
Kovalensi 4 3 2 5 1 9 9 7 6 6
(Ả)
Massa jenis 6,15 6,77 6,77 7,0 7,2 7,5 5,2 5,2 8,2 8,5 9,07 9,0 9,3 6,97 9,8
gr/cm3 1 2 2 4 4 3 5 7 2 4
Konduktivit 1,9 x 1,4x 1,5 x 1,6 2x 1,1 1,1 0,8 0,9 1,1 1,1 x 1,2 1,3 3,7 x 1,5
as listrik 106 106 106 x 106 x x x x x 106 x x 106 x
ohm-1cm-1 106 106 106 106 10 106 106 106 106
6

elektronegat 1,1 1,12 1,12 1,1 1,1 1,1 1,2 1,2 1,1 1,2 1,23 1,2 1,2 1,1 1,2
ivitas 4 3 7 2 4 5 7
Formasi 11,3 9,2 9,2 10, 11, 10, 15, 11, 17,1 17, 16, 7,7 18,
entalpi 88 09 46 48 06 5 15 8 6
Konduktivit 13,5 11,4 11,4 16, 17, 13, 13, 10, 11, 10, 16,2 14, 16, 34,9 16,
as panas 5 9 3 9 6 1 7 3 8 4
(Wm-1 K-1)
Potensial 5,58 5,47 5,47 5,4 5,5 5,6 5,6 6,1 5,8 5,9 6,02 6,1 6,1 6,25 5,4
ionisasi (V) 9 5 3 7 5 6 3 01 84 4 3
Titik lebur 1191 1017 1017 12 13 13 10 109 16 16 1802 18 18 1092 193
(K) 94 15 47 95 5 29 85 02 18 6
9

Bilangan 3 3,4 3,4 3 3 3,2 3,2 3,2 3,4 3 3 3 3,2 3,2 3


oksidasi
Kapasitas 0,19 0,19 0,19 0,1 0,1 0,2 0,1 0,16 0,1 0,1 0,15 0,1
panas Jg-1 K- 9 82 36 8 5 68 6 5 5
1

Entalpi 399,5 313, 313,8 28 17 311 251, 29 19 128 355


penguapan 7 8 3,6 17 ,71 04 2,8 1
kj/mol 8 5,7 8
3
Energi 538,1 534, 527 53 54 54 54 593 56 57 581, 58 59 603, 523
Ionisasi 4 3,1 0 4,5 7,1 ,4 5,8 3 0 9,3 6,7 4 ,5
pertama
(kJ/mol)
Energi 1067 1050 1020 10 10 10 10 117 11 11 1140 11 11 1174 134
Ionisasi 40 50 70 85 0 10 30 50 60 0
kedua
(kJ/mol)
Energi 1850 1949 2086 21 21 22 24 199 21 22 2204 21 22 2411 202
Ionisasi 30 50 60 04 0 14 00 94 85 2,3
ketiga
(kJ/mol)

1. Lantanum (La)

Lantanum adalah logam lembut, lunak, ulet, perak-putih. Lantanum adalah unsur
kimia aktif, salah satu yang paling reaktif dari logam langka bumi, ia
mengoksidasi dengan cepat di udara dan bereaksi dengan air untuk membentuk
hidroksida tersebut. Lantanum mudah terbakar, garamnya sangat tidak larut.
10

2. Cerium (Ce)

Atom serium merupakan unsur logam keperakan yang termasuk ke dalam


golongan lantanida. Digunakan dalam beberapa campuran logam yang jarang
ditemukan di bumi,menyerupai besi di dalam warna dan kilaunya, tetapi serium
adalah logam abu-abu yang lunak dan tidak keras, serta mudah ditempa. Hanya
europium yang lebih reaktif daripada serium di antara unsur yang sulit ditemukan.
Larutan alkali ditambahkan air serta asam yang konsentrasi tinggi dapat
menyerang logam dengan cepat. Logam yang murni terlihat seperti menyala dan
terbakar bila digores dengan pisau. Serium oksida lambat dalam air dingin dan
cepat dalam air panas.

3. Praseodymium(Pr)

 Praseodimium lunak, seperti perak, mudah ditempa. Lebih resisten terhadap


korosi dalam udara daripada europium, lantanum, cerium atau neodium, tapi
unsur ini membentuk lapisan oksida hijau yang mengelupas bila terpapar dengan
udara. Seperti unsur tanah jarang lainnya, unsur ini harus disimpan terlindung dari
sinar matahari, dalam minyak mineral atau plastik bersegel.

4. Neodimium(Nd)
           
Neodimium memiliki kilau logam seperti perak. Merupakan salah satu unsur
tanah jarang yang lebih reaktif dan mudah mengusam di udara, membentuk oksida
yang mengelupas dan memudahkan teroksidasi. Karenanya, harus dilindungi dari
matahari dalam minyak mineral atau material plastik bersegel. Neodimium
terdapat dalam dua bentuk allotrop,dengan transformasi struktur dari heksagonal
ganda menjadi kubus berpusat badan pada suhu 863oC.
11

5. Promethium(Pm)

 Promethium merupakan pemancar sinar beta yang lunak, meski tidak ada sinar
gamma yang dipancarkan, radiasi sinar X dapat dihasilkan ketika partikel beta
mengenai unsur  bernomor atom tinggi. Dibutuhkan kehati-hatian dalam
menangani Promethium. Garam promethium menyala luminesens dalam gelap
dengan kilau kehijauan atau biru pucat,karena radioaktivitasnya yang tinggi.
Metode pertukaran ion mengarahkan pembuatan 10 gram promethium dari limbah
yang dihasilkan bahan bakar reaktor atom pada tahun1963. Hanya sedikit saja
yang diketahui tentang sifat-sifat logam promethium.

6. Samarium(Sm)

Samarium adalah logam keperak-putih milik kelompok lantanida dari tabel


periodik. Hal ini relatif stabil pada suhu ruang di udara kering, tetapi menyatu
ketika dipanaskan di atas 150 oC dan membentuk lapisan oksida di udara lembab.
Samarium mempunyai keadaan oksidasi yang relatif stabil (II).

7. Europium(Eu)
 Seperti unsur tanah jarang lainnya, kecuali lanthanum, europium terbakar di
udara pada suhu 150oC - 180oC. Europium sekeras timbale dan cukup mudah
ditempa. Ia termasuk unsure tanah jarang yang paling reaktif, dan teroksidasi
dengan cepat di udara. Menyerupai reaksi kalsium dalam air. Bastnasit dan
monazit adalah bijih utama yang mengandung europium.

8. Gadolinium ( Gd )

Sebagaimana unsur radioaktif lainnya, gadolinium memiliki warna putih


keperakan, berkilau seperti logam, dan mudah ditempa. Pada suhu kamar,
12

gadolinium mengkristal dalam bentuk heksagonal, atau bentuk alfa dengan


kerangka tertutup. Selama pemanasan hingga 1235oC, gadolinium alfa berubah
menjadi bentuk beta yang memiliki struktur kubus berpusat badan. Logam ini
relatif stabil di udara kering, tapi mudah kusam di udara lembab dan membentuk
lapisan oksida yang menempel dengan lemah. Lapisan oksida ini mudah
mengelupas dan akhirnya membuka lapisan berikutnya yang terpapar terhadap
oksidasi. Logam ini bereaksi lambat dengan air dan mudah larut dalam asam
encer.

9. Terbium (Tb)

 Terbium cukup stabil di udara. Merupakan logam berwarna abu-abu keperak-


perakan,mudah ditempa, ductile, dan cukup lunak untuk bisa dipotong dengan
sebilah pisau. Ada dua kristal modifikasi yang dikenal, dengan transformasi suhu
1289oC. Ada 21 isotop dengan massa atom bervariasi dari 145 hingga 165. Oksida
terbium berwarna coklat atau marun gelap.

10. Disprosium(Dy)

Unsur ini memiliki kilau logam perak yang terang. Relatif stabil di udara pada
suhu kamar, dan dapat dilarutkan dengan asam mineral yang encer maupun
yang pekat. Logam ini cukup lunak untuk bisa dipotong dengan pisau dan bisa
dipakai dalam pembuatan mesin tanpa adanya percikan api bila tidak digunakan
pada suhu tinggi. Sejumlah kecil pengotor dapat sangat mempengaruhi sifat
fisiknya.

11. Holmium(Ho)

Holmium murni memiliki kilau perak yang terang. Relatif lunak dan bisa ditempa,
stabil di udara kering pada suhu kamar, tapi mudah teroksidasi dalam udara
lembab dan suhu tinggi. Logam ini memiliki sifat magnetik yang tidak lazim.
13

Beberapa kegunaannya telah ditemukan. Unsur ini, seperti unsur radioaktif


lainnya, memiliki tingkat toksisitas akut yang rendah.

12. Erbium(Er)

 Erbium murni lunak dan mudah ditempa. Berwarna putih perak dengan kilau
logam.Seperti halnya unsur radioaktif lainnya, sifat-sifatnya sangat tergantung
pada keberadaan jumlah pengotor. Logam ini cukup stabil di udara dan tidak
teroksidasi secepat unsur-unsur radioaktif lainnya. Terdapat di alam sebagai
campuran dari enam isotop, yang semuanya bersifat stabil. Ada pula sembilan
isotop radioaktif lainnya yang telah dikenali.Teknik produksi erbium terbaru,
menggunakan reaksi pertukaran ion, telahmenghasilkan unsur radioaktif dan
senyawanya dengan biaya yang lebih murah. Kebanyakan oksida unsur radioaktif
memiliki pita penyerapan yang tajam pada panjang gelombang sinar tampak,
ultraviolet, dan infra merah dekat. Sifat-sifat ini bergabungdengan struktur
elektroniknya, memberikan warna pastel yang indah pada kebanyakan garam
radioaktif.

13. Iterbium (Yb)

 Iterbium memilliki kilau perak yang terang, lunak, mudah ditempa. Meski
demikian,unsurr ini cukup stabil dan harus disimpan dalam wadah tertutup untuk
melindunginyadari udara dan kelembaban. Iterbium dapat dilarutkan dengan asam
mineral encer dan pekat, dan bereaksi erlahan dengan air. Iterbium memiliki btiga
bentuk allotrop dengantitik transformasi pada suhu -13oC dan 795oC. Bentuk beta
terdapat pada suhu kamar,kristal berpusat muka; sedangkan bentuk gamma
terbentuk pada suhu tinggi, dan merupakan kubus berpusat badan. Fase kubus
berpusat badan iterbium lainnya baru –baru saja ditemukan stabil pada tekanan
tinggi pada suhu kamar. Bentuk beta memilikikonduktivitas seperti logam, tetai
14

sifat ini menjadi semikonduktor ketika tekanan naik hingga 16000 atm. Hambatan
listrik naik sepuluh kali lipat ketika tekanan naik ke 39000atm ; dan hambatan ini
turun 10% dari hambatan pada tekanan dan suhu standar, ketika tekanan mencapai
40000 atm. Iterbium alamiah terdiri dari tujuh isotop stabil diketahui ada tujuh
isotop lainnya yang tidak stabil.

14. Lutesium (Lu)

Lutesium terdapat dalam jumlah yang sangat kecil pada semua mineral yang
mengandung yttrium dan juga pada monazit dengan kandungan 0.003% , yang
merupakan sumber yang komersial. Telah diisolasi menjadi keadaan murni baru
pada beberapa tahun terakhir danmerupakan unsur yang paling sulit dipisahkan.
Lutesium bisa didapat dengan mereduksi LuCl3 anhidrat atau LuF3 dengan unsur
alkali atau alkali tanah. Unsur ini berwarnaputih keperak-perakan dan relatif stabil
di udara. 176 Lu terdapat di alam sebanyak 2.6% dan 175 Lu (97.4%). Lutesium
memiliki masa paruh waktu sekitar 3 x 1010 tahun.

2.3 Cara Isolasi atau Pembuatan

Teknik isolasi unsur-unsur lantanida dibagi ke dalam empat jenis yaitu :


1. Teknik reduksi garam dengan logam alkali/alkali tanah
Reaksi umum
2LnX3(aq) + 3M(s) 2Ln(s) + 3MX2(aq)
keterangan :
Ln : unsur-unsur lantanida
X : klorin atau fluorin
M : logam alkali/alkali tanah
2. Teknik penukaran ion
3. Teknik campuran oksida lantanida dengan unsur lantanum berlebih
4. Teknik kristalisasi fraksional
15

1. Lantanum (La)
Lantanum ditemukan oleh ahli kimia dari Swedia ini ketika dia mengubah
komposisi sampel cerium nitrat dengan memanaskan dan mereaksikan garamnya
dengan mencairkan asam nitrat. Dari hasil reaksi tersebut lalu mengisolasinya
yang disebut lantana. Lanthanum diisolasi dalam bentuk murni tahun 1923.
Logam ini dapat diproduksi dengan cara mereduksi anhydrous fluoride dengan
kalsium. Pemisahannya dioperasikan secara komersial meliputi pengendapan dari
basa lemah larutan nitrat dengan penambahan magnesium oksida atau gas
ammonia. Pemurnian lanthanium tetap pada kondisi larutan. Cara lain kristalisasi
fraksional dibuat oleh Dimitry Mendeleev, dalam bentuk ganda ammonium nitrat
tetrahidrat, yang digunakan untuk memisahkan lanthanum yang memiliki
kelarutan kecil dari didymium yang memiliki kelarutan lebih besar di tahun 1870.
Sistem tersebut digunakan secara komersial dalam proses pemurnian lanthanum
sampai perkembangan metode ekstraksi pelarut yang dimulai tahun 1950. Seperti
pada pemurnian lanthanum, ammonium nitrat direkristalisaikan dari air.
Lanthanum relatif mudah dimurnikan, sejak hanya terdapat satu lantanida yang
berdekatan yaitu cerium yang sangat mudah lepas sesuai dengan ikatan valensinya

2. Serium (Ce)
Cerium dioksidasi menjadi Ce (IV) dan kemudian diendapkan dari
HNO3 6M sebagai ceric iodat atau dipisahkan dengan ekstraksi pelarut. Cerium
mudah diekstraksi dari larutan HNO3 oleh tributil fosfat yang dilarutkan dalam
kerosen atau pelarut inert lainnya dan dapat dipisahkan dari ion-ion lantanida +3.
Nitrat Lantanida +3 juga dapat diekstraksi dalam kondisi tertentu bertambah
dengan bertambahnya nomor atom; ia lebih tinggi dalam asam kuat dan
konsentrasi NO3- yang lebih encer.

3. Praseodimium (Pr)
Tekhnik ekstraksi pelarut dan pertukaran ion telah mengarah pada isolasi
yang lebih mudah untuk unsur tanah jarang, sehingga biaya pun bisa ditekan pada
beberapa tahun terakhir. Praseodimium dapat dibuat dengan beberapa metode,
16

seperti reduksi kalsium terhadap senyawa praseodimium klorida atau florida


anhidrat.

4. Neodinium (Nd)
Neodimium dapat diperoleh dengan memisahkan garam neodimium dari
unsur lantanida lainnya dengan tekhnik pertukaran ion atau ekstraksi pelarut.
Dapat pula dengan mereduksi halida anhidratnya seperti NdF3 dengan logam
kalsium. Tekhnik pemisahan lainnya pun masih memungkinkan.

5. Prometium (Pm)
Cara pembuatan unsur prometium yaitu dengan metode pertukaran ion
yang mengarahkan pembuatan 10 gram promethium dari limbah yang dihasilkan
bahan bakar reaktor atom pada tahun1963.

6. Samarium (Sm)
Teknik pertukaran ion dan ekstraksi pelarut telah menyederhanakan
pemisahan unsur tanah jarang antara satu dan lainnya; bahkan tekhnik terbaru,
yakni deposisi elektrokimia, menggunakan larutan elektrolitik litium sitrat dan
elektroda raksa, dikatakan sebagai cara yang sederhana, cepat dan sangat spesifik
untuk memisahkan unsur tanah jarang. Logam samarium dapat dihasilkan dengan
mereduksi oksida samarium dengan lantanum.

7.  Europium (Eu)
Europium sekarang dibuat dengan mencampurkan Eu2O3 dengan logam
lentanum berlebih10% dan memanaskan campuran ini dalam cawan tantalum
pada kondisi vakum. Unsur ini didapatkan sebagai padatan logam berwarna putih
seperti perak pada dinding cawan.

8. Gadolinium (Gd)
Unsur Gadolinium ini dapat dibuat dengan mereduksi garam anhidrat
fluorida dengan logam kalsium.
17

9. Terbium (Tb)
Terbium telah diisolasi hanya dalam beberapa tahun terakhir seiring
perkembangan tekhnik pertukaran ion untuk pemisahan unsur radioaktif. Seperti
halnya dengan unsur radio aktif lainnya, terbium dapat dihasilkan dengan
mereduksi garam anhidrat klorida dengan logam kalsium dalam cawan tantalum.
Pengotor kalsium dan tantalum dapatdihilangkan dengan pencairan ulang pada
kondisi vakum. Metode isolasi lainnya punmasih memungkinkan.

10.  Disprosium, (Dy)
Baik logam maupun oksidanya belum dapat diisolasi hingga murni hingga
tahun 1950, ketika tekhnik pemisahan pertukaran ion dan reduksi metallografi
dikembangkan oleh Spedding dan kawan-kawan. Disprosium terdapat bersama
unsur lantanida lainnya dalam berbagai mineral seperti xenotime, fergusonit,
gadolinit, euksenit, polikrase, dan bromstrandin. Sumber yang sangat penting
adalah monaziat dan bastnasit. Disprosium dapat diperoleh dengan mereduksi
garam trifluorida dengan kalsium.

11.  Holmium, (Ho)


Unsur holmium ini dapat diisolasi dengan cara mereduksi garam kloroda
atau florida anhidratnya dengan logam kalsium.

12. Erbium (E)


Pada tahun 1905, Urbain dan Jamessecara terpisah berhasil mengisolasi
Er2O3 yang cukup murni. Klemm dan Bommer yang pertama menghasilkan logam
erbium murni pada tahun 1934, dengan mereduksi garamklorida anhidrat dengan
uap kalium. Tekhnik produksi erbium terbaru, menggunakan reaksi pertukaran
ion, telahmenghasilkan unsur radioaktif dan senyawanya dengan biaya yang lebih
murah.

13. Tulium (Tm)


Tulium dapat diisolasi dengan mereduksi oksida tulium dengan logam
lantanum atau dengan logam kalsium dalam wadah tertutup.
18

14.  Iterbium, (Yb)


Unsur ini dibuat pertama kali oleh Klemm dan Bonner pada tahun 1937
dengan mereduksi iterbium trklorida dengan kalium. Namun, logam ini tercampur
dengan KCl.Daane, Dennison dan Spedding membuat iterbium yang lebih murni
pada tahun 1953,yang dengan demikian bisa menetapkan sifat fisika dan
kimianya.

15.  Lutesium, (Lu)


Lutesium bisa didapat dengan mereduksi LuCl3 anhidrat atau LuF3 dengan
unsur alkali atau alkali tanah.

2.4 Reaktifitas

Lantanoid adalah unsur-unsur transisi blok f, sifat-sifatya berbeda secara


signifikan dengan unsur-unsur transisi blok d. Karena entalpi ionisasi tiga tahap
unsur lantanoid cukup rendah, unsur-unsur ini membentuk kation trivalen.
Sebagian besar senyawa lantanoid kecuali senyawa Ce4+(4f0), Eu2+(4f7) dan
Yb2+(4f14) biasanya lantanoidnya berupa ion Ln3+. Ln3+ adalah asam keras, dan
karena elektron f terpendam jauh dan tidak digunakan dalam ikatan, elektron-
elektron f ini hampir tidak dipengaruhi ligan. Ada kecenderungan jari-jari atom
dan ion lantanoid menurun dengan kenaikan nomor atom, dan fenomena ini
disebut kontraksi lantanida. Kontraksi ini disebabkan kecilnya efek perisai
elektron 4f, yang menyebabkan inti atom menarik elektron dengan kuat dengan
meningkatnya nomor atom.

Seperti dengan alkali, ion terkecil secara kristalografi yaitu Lu memiliki


jari-jari terhidrasi terbesar, sedangkan La memiliki jari-jari terhidrasi terkecil.
Dengan demikian, La adalah yang paling kuat terikat dan Lu yang paling lemah
ikatannya. Selain itu jari-jari atom dalam satu golongan lantanida dari La sampai
Lu semakin besar sehingga gaya tarik inti terhadap elektron terluar semakin
19

berkurang yang menyebabkan elektronnya terluarnya mudah lepas dan lebih


mudah untuk berikatan dengan unsur lain. Oleh karena itu dalam satu golongan,
kereaktifan unsur lantanida semakin bertambah

Unsur Lantanum merupakan salah satu logam rare-earth yang sangat


reaktif. Ia mengoksida dengan cepat jika diekspos ke udara. Air dingin menyerang
lantanium secara pelan-pelan, sedangkan air panas dengan sangat cepat. Lantanum
cukup elektropositif. Samarium, Terbium dan dispersium stabil dalam udara
Erbium juaga cukup stabil di udara dan tidak teroksidasi secepat unsur-unsur
radioaktif lainnya

Logam Gadolinium ini relatif stabil di udara kering, tapi mudah kusam di
udara lembab dan membentuk lapisan oksida yang menempel dengan lemah.
Lapisan oksida ini mudah mengelupas dan akhirnya membuka lapisan berikutnya
yang terpapar terhadap oksidasi. Logam ini bereaksi lambat dengan air dan mudah
larut dalam asam encer. Gadolinium memiliki daya tangkap neutron termal
tertinggi dari semua unsur (49000 barn).

2.5 Reaksi dengan Unsur Lain


1. Lantanum (La)
a. Reaksi dengan air
Lantanum cukup elektropositif dan bereaksi secara lambat dengan air
dingin tapi cukup cepat jika bereaksi dengan air panas membentuk
lanthana hidroksida dan gas hidrogen :
2La(s) + 6H2O(g) 2La(OH)3(aq) + 3H2(g)

b. Reaksi dengan oksigen


Pada reaksi dengan udara atau pembakaran secara cepat maka akan
membentuk Lanthana (III)oksida
4La(s) + 3O2(g) 2La2O3(s)
20

c. Reaksi dengan halogen


Logam lanthanum bereaksi dengan semua unsur halogen membentuk
lanthana ( III) halida
2La(s) + 3F2(g) 2LaF3(s)
2La(s) + 3Cl2(g) 2LaCl3(s)
2La(s) + 3Br2(g) 2LaBr3(s)
2La(s) + 3I2(g) 2LaI3(s)

2. Serium (Ce)
a. Reaksi dengan oksigen
Logam cerium dengan lambat memudar di udara dan terbakar dengan
cepat pada150°C  membentuk cerium(IV) oksida :
Ce(s) + O2(g) CeO2(s)

b. Reaksi dengan air


Cerium cukup elektropositif dan bereaksi lambat dengan air dingin
dan cukup cepat dengan air panas membentuk cerium hidroksida.

2Ce(s) + 6H2O(l) 2Ce(OH)3(aq) + 3H2(g)

c. Reaksi dengan halogen


Logam cerium bereaksi dengan semua unsur halogen :
2Ce (s) +3F2 (g) 2CeF3(s) [putih]
2Ce (s) +3Cl2 (g) 2CeCl3(s) [putih]
2Ce (s) +3Br2 (g) 2CeBr3(s) [putih]
2Ce (s) +3I2(g) 2CeI3(s) [kuning]
Cerium larut dalam asam sulfat membentuk larutan yang mengandung
ion-ion Ce(III) yang tak berwarna, yang terdapat dalam bentuk
kompleks [Ce(OH2)9]3+.

2Ce (s) + 3H2SO4 (aq) 2Ce3+ (aq) + 3SO42-(aq) + 3H2(g)


21

3. Praseodimium (Pr)
a. Reaksi dengan oksigen
Membentuk lapisan oksida hijau yang mengelupas bila terpapar
dengan udara
4Pr(s) + 3O2(g) 2Pr2O3(s)
d. Reaksi dengan halogen
Logam praseodimium bereaksi dengan semua unsur halogen:
2Pr (s) +3F2 (g) 2PrF3(s)
2Pr (s) +3Cl2 (g) 2PrCl3(s)
2Pr (s) +3Br2 (g) 2PrBr3(s)
2Pr (s) +3I2(g) 2PrI3(s)

4. Neodinium (Nd)
a. Reaksi dengan oksigen
Neodimium adalah logam keperak-kuning mengkilap. Hal ini sangat
reaktif di udara dan membentuk dilapisi logam tidak melindungi dari
oksidasi lebih lanjut, sehingga harus disimpan jauh dari kontak dengan
udara.
4Nd(s) + 3O2(g) 2Nd2O3(s)
b. Reaksi dengan air
Bereaksi lambat dengan air dingin dan cepat dengan panas.
2Nd(s) + 6H2O(l) Δ` 2Nd(OH)3(aq) + 3H2(g)
c. Reaksi dengan halogen
2Nd(s) + 3F2(g) 2NdF3(s)
2Nd(s) + 3Cl2(g) 2NdCl3(s)
2Nd(s) + 3Br2(g) 2NdBr3(s)
2Nd(s) + 3I2(g) 2NdI3(s)
22

5. Prometium (Pm)
a. Reaksi dengan air
2Pm(s) + 6H2O(g) 2Pm(OH)3(aq) + 3H2(g)

b. Reaksi dengan oksigen


4Pm(s) + 3O2(g) 2Pm2O3(s)
c. Reaksi dengan halogen
2Pm(s) + 3F2(g) 2PmF3(s)
2Pm(s) + 3Cl2(g) 2PmCl3(s)
2Pm(s) + 3Br2(g) 2PmBr3(s)
2Pm(s) + 3I2(g) 2PmI3(s)

6. Samarium (Sm)
a. Reaksi dengan air
2Sm(s) + 6H2O(g) 2Sm(OH)3(aq) + 3H2(g)
b. Reaksi dengan halogen :
2Sm(s) + 3F2(g) 2SmF3(s)
2Sm(s) + 3Cl2(g) 2SmCl3(s)
2Sm(s) + 3Br2(g) 2SmBr3(s)
2Sm(s) + 3I2(g) 2SmI3(s)

c. Reaksi dengan Sulfida


Sm(s) + S SmS(s)
7. Europium (Eu)
a. Reaksi dengan air
2Eu(s) + 6H2O(g) 2Eu(OH)3 (aq) + 3H2(g)
b. Reaksi dengan oksigen
4Eu(s) + 3O2(g) 2Eu2O3(s)
c. Reaksi dengan halogen
2Eu(s) + 3F2(g) 2EuF3(s)
2Eu(s) + 3Cl2(g) 2EuCl3(s)
2Eu(s) + 3Br2(g) 2EuBr3(s)
23

2Eu(s) + 3I2(g) 2EuI3(s)

8. Gadolinium (Gd)
a. Reaksi dengan air
2Gd(s) + 6H2O(g) 2Gd(OH)3(aq) + 3H2(g)

b. Reaksi dengan oksigen


4Gd(s) + 3O2(g) 2Gd2O3(s)

c. Reaksi dengan halogen


2Gd(s) + 3F2(g) 2GdF3(s)
2Gd(s) + 3Cl2(g) 2GdCl3(s)
2Gd(s) + 3Br2(g) 2GdBr3(s)
2Gd(s) + 3I2(g) 2GdI3(s)

9. Terbium (Tb)
a. Reaksi dengan oksigen
4 Tb(s) + 3O2(g) 2Tb2O3(s)

b. Reaksi dengan halogen


2Tb(s) + 3F2(g) 2TbF3(s)

10.  Disprosium (Dy)
a. Reaksi dengan air
2Dy(s) + 6H2O(g) 2Dy(OH)3(aq) + 3H2(g)

b. Reaksi dengan oksigen


4Dy(s) + 3O2(g) 2Dy2O3(s)
24

c. Reaksi dengan halogen


2Dy(s) + 3F2(g) 2DyF3(s)
2Dy(s) + 3Cl2(g) 2DyCl3(s)
2Dy(s) + 3Br2(g) 2DyBr3(s)
2Dy(s) + 3I2(g) 2DyI3(s)

11.  Holmium (Ho)


a. Reaksi dengan air
2Ho(s) + 6H2O(g) 2Ho(OH)3(aq) + 3H2(g)

b. Reaksi dengan oksigen


4Ho(s) + 3O2(g) 2Hd2O3(s)

12.  Erbium (E)


a. Reaksi dengan air
2E(s) + 6H2O(g) 2E(OH)3(aq) + 3H2(g)

b. Reaksi dengan oksigen


4E(s) + 3O2(g) 2E2O3(s)
c. Reaksi dengan halogen
2E(s) + 3F2(g) 2EF3(s)
2E(s) + 3Cl2(g) 2Ecl3(s)
2E(s) + 3Br2(g) 2Ebr3(s)
2E(s) + 3I2(g) 2EI3(s)

13. Tulium (Tm)


a. Reaksi dengan air
2Tm(s) + 6H2O(g) 2Tm(OH)3(aq) + 3H2(g)

b. Reaksi dengan oksigen


4Tm(s) + 3O2(g) 2Tm2O3(s)
25

c. Reaksi dengan halogen


2Tm(s) + 3F2(g) 2TmF3(s)
2Tm(s) + 3Cl2(g) 2TmCl3(s)
2Tm(s) + 3Br2(g) 2TmBr3(s)
2Tm(s) + 3I2(g) 2TmI3(s)

15. Iterbium (Yb)


a. Reaksi dengan air
2Yb(s) + 6H2O(g) 2Yb(OH)3(aq) + 3H2(g)

b. Reaksi dengan oksigen


4Yb(s) + 3O2(g) 2Yb2O3(s)

c. Reaksi dengan halogen


2Yb(s) + 3F2(g) 2YbF3(s)
2Yb(s) + 3Cl2(g) 2YbCl3(s)
2Yb(s) + 3Br2(g) 2YbBr3(s)
2Yb(s) + 3I2(g) 2YbI3(s)

16. Lutesium (Lu)


a. Reaksi dengan air
2Lu(s) + 6H2O(g) 2Lu(OH)3(aq) + 3H2(g)

b. Reaksi dengan oksigen


4Lu(s) + 3O2(g) 2Lu2O3(s)
c. Reaksi dengan halogen
2Lu(s) + 3F2(g) 2LuF3(s)
2Lu(s) + 3Cl2(g) 2LuCl3(s)
2Lu(s) + 3Br2(g) 2LuBr3(s)
2Lu(s) + 3I2(g) 2LuI3(s)
26

2.6 Senyawa dan Kegunaan Unsur-Unsur Lantanida


1. Senyawaan Lantanida
Keadaan Trivalensi

Fluorida lantanida adalah penting karena ketidaklarutannya. Kloridanya larut


dalam air, dari mana mereka mengkristal sebagai hidrat.
Bagi unsur lantanida memiliki bilangan koordinasi melampaui 6 seperti dalam
[Nd(H2O)9]3+. Untuk senyawa praseodimium(IV) dan Terbium(IV) hanya ada
dalam oksida dan fluorida. Sistem oksida dan sangat rumit dan nonstoikiometri.
Persenyawaan serium yang terkenal adalah serium (IV) oksida (CeO2), yang
digunakan sebagai ” pemerah perhiasan “. Dua zat oksidasi yang digunakan dalam
titrasi adalah Ammonium serium (IV) sulfat {(NH4)2Ce(SO4)3} dan Ammonium
serium (IV) nitrat [(NH4)2Ce(NO3)6]. Serium juga membentuk sebuah klorida,
CeCl3 atau Serium (III) klorida, yang digunakan untuk memudahkan reaksi dalam
carbonyl groups dalam kimia organik. Persenyawaan lain termasuk Serium (III)
karbonat (Ce(CO3)3), Serium (III) florida (CeF3), Serium (III) oksida (Ce2O3),
maupun Serium (IV) sulfat (Ce(SO4)2), dan Serium (III) triflat (Ce(OSO2(F3)3).
Ion serium(IV) dan ion serium(III) kedua-duanya membentuk kompleks-
kompleks yangstabil dengan beragam anion. Ketika ion Ce(IV) dipergunakan
sebagai titran, senyawanya ferroin biasanya digunakan sebagai indikator. Ion
tersebut dapat dipergunakan dalam kebanyakan titrasi dimana permanganat
digunakan, dan ion ini memiliki sifat-sifat yang sering kali membuatnya sangat
baik untuk dijadikan sebagai titran. Beberapa kimiawan menamakan asam dan
garam dari serium untuk menunjukkan, bahwa unsurnya ada sebagai suatu anion
kompleks dan bukan sebagai kation. Contohnya garam (NH4)2Ce(NO2)6
dinamakan ammonium heksanitratoserat. Untuk sederhananya senyawa demikian
serium(IV) ammonium nitrat dan menuliskan rumus Ce(NO3)4 2NH4 NO3.
Adapun senyawaan unsur ini adalah oksida europium (Eu2O3)
27

2. Kegunaan Unsur dan Senyawa Lantanida


a. Lantanum (La)
Lantanum adalah salah satu bahan kimia langka, yang dapat ditemukan di
rumah-rumah dalam peralatan seperti televisi warna, lampu neon, lampu
hemat energi dan kacamata. Semua bahan kimia jarang memiliki sifat
sebanding. La2O2 digunakan untuk membuat gelas optik khusus
(inframerah adsorbing kaca, kamera dan lensa teleskop). Jika ditambahkan
dalam jumlah kecil itu meningkatkan kelenturan dan ketahanan baja.
Lantanum digunakan sebagai bahan inti dalam elektroda karbon busur.
garam Lantanum termasuk dalam katalis zeolit digunakan dalam
penyulingan minyak bumi karena dapat menstabilkan zeolit pada suhu
tinggi.

b. Serium (Ce)
Serium adalah komponen logam alloy alam, yang secara ekstensif
digunakan dalam pembuatan alloy piroforik untuk pemantik rokok. Bila
serium tidak bersifat radioaktif, pada tingkat komersialnya yang tidak
murni,serium dapat mengandung thorium, yang bersifat radioaktif. Oksida
serium yang merupakan penyusun utama mantel gas yang menghasilkan
cahaya putih bila dipanaskan dengan nyala api dan muncul sebagai katalis
hidrokarbon dalam oven yang membersihkan secara otomatis yang
terintegrasi dengan tembok oven untuk mencegah penumpukan residu
proses memasak. Ceri sulfat digunakan secara ekstensif dalam analisis
kuantitatif volumetri sebagai zat oksidator. Senyawa serium digunakan
dalam pembuatan kaca, baik sebagai komponen maupun sebagai pewarna.
Oksida serium mulai sering digunakan sebagai zat pemoles kaca sebagai
pengganti rouge ,karena daya polesnya lebih cepat. Serium, denganunsur
tanah jarang lainnya, digunakandalam menyalakan bunga api karbon
khususnya dalam industri pembuatan film. Serium juga sangat berguna
sebagai katalis dalam proses pemurnian minyak bumi, penerapan
28

metalurgi dan nuklir.

c.  Praseodimium (Pr)

Logam alloy alam, digunakan sebagai pemantik rokok, mengandung


logam praseodimium sebanyak 5%. Oksida unsur tanah jarang, termasuk
Pr2O3 adalah di antara zat yang paling banyak dihasilkan. Bersamaan
dengan unsur tanah jarang lainnya, praseodimium digunakan bahan inti
pada busur bunga api karbon yang digunakan dalam industri pembuatan
film untuk penerangan studio dan proyeksi. Garam praseodimium
digunakan untuk mewarnai kaca dan enamel; ketika dicampur dengan
bahan tertentu lainnya, praseodimium menghasilkan warna kuning bersih
yang kuat dan tidak lazim pada kaca. Kaca didymium, yang mana
praseodimium adalah penyusunnya, adalah pewarna untuk pelindung mata
tukang las.

d. Neodimium (Nd)

Neodymium adalah salah satu bahan kimia langka, yang dapat


ditemukan di rumah-rumah dalam peralatan seperti televisi warna,
lampu neon, lampu hemat energi dan kacamata. Semua bahan kimia
jarang memiliki sifat sebanding. Nedymium adalah salah satu dari
beberapa logam paduan yang biasa digunakan dalam batu api ringan.
Yang paling penting adalah neodybium paduan, besi dan boron (NIB),
ditemukan untuk membuat magnet permanen yang sangat baik.
Magnet ini merupakan bagian dari komponen kendaraan modern,
digunakan dalam penyimpanan data komputer dan pengeras suara.
Neodymium digunakan dalam pewarnaan gelas (kaca didymium)
mampu menyerap sorotan natrium kuning api. Kaca semacam ini
digunakan untuk melindungi mata tukang las. Hal ini juga digunakan
untuk kaca nuansa warna ungu yang menarik.
29

e. Prometium (Pm)
Promethium adalah logam langka-bumi yang memancarkan radius
beta. Hal ini sangat radoiactive dan langka, sehingga sedikit dipelajari:
kimia dan sifat fisik yang tidak didefinisikan dengan baik. garam
promethium memiliki warna merah muda atau merah yang coluors
udara sekitarnya dengan cahaya biru-hijau pucat.
Prometium sebagian besar digunakan untuk tujuan penelitian. Hal ini
dapat digunakan sebagai sumber radiasi beta pada cat bercahaya, dalam
baterai nuklir untuk peluru kendali, jam tangan, alat pacu jantung dan
rados, dan sebagai sumber cahaya untuk sinyal. Ada kemungkinan
bahwa di masa depan akan digunakan sebagai sumber X-ray portabel.
Promethium digunakan sebagai sumber partikel beta untuk alat
pengukuran ketebalan, dan bisa diserap oleh fosfor untuk menghasilkan
nyala. Nyala yang dihasilkan bisadigunakan untuk tanda atau sinyal
sesuai dengan kebutuhan seperti baterai bertenaga nuklir dengan
menangkap cahaya dalam fotosel yang kemudian mengubahnya
menjadiarus listrik. Baterai seperti ini, menggunakan 147 Pm, dengan
masa pakai sekitar 5 tahun. Promethium adalah sumber sinar X portabel
yang menjanjikan, dan bisa pula sebagaisumber panas yang
menyediakan tenaga untuk satelit dan benda-benda antariksa. Lebihdari
30 senyawa telah dibuat. Kebanyakan senyawa memiliki warna.

f. Samarium (Sm)
Samarium digunakan sebagai katalis dalam reaksi organik tertentu:
iodida samarium (SmI2) digunakan oleh ahli kimia penelitian organik
untuk membuat versi sintetis produk alami. Oksida, Samaria,
digunakan untuk membuat kaca menyerap khusus inframerah dan inti
dari elektroda karbon busur-lampu dan sebagai katalis untuk dehidrasi
dan dehidrogenasi etanol. Samarium, bersama dengan unsur tanah
jarang lainnya, digunakan untuk pencahayaan busur bunga api karbon
yang digunakan dalam industri pembuatan film. SmCo5 telah
30

digunakan dalam pembuatan bahan magnet permanen yang baru


dengan resistensi tertinggi terhadap proses demagnetisasi dari semua
material yang ada. Dikatakan bahwadaya koersif intrinsiknya setinggi
2200 kA/m. Samarium oksida telah digunakan dalamkaca optic untuk
menyerap infra merah. Samarium digunakan sebagai dopan
Kristalkalsium fluorida yang dipakai dalam laser optik atau laser.
Senyawa samarium bertindak sebagai pembuat peka fosfor tereksitasi
dalam infra merah; oksidanya menghambat sifatkatalitik dalam proses
dehidrasi dan dehidrogenasi etil alkohol.
g. Europium (Eu)

Europium adalah adsorber neutron,, sehingga digunakan dalam batang


kendali reaktor nuklir. Europium fosfor digunakan dalam tabung
televisi untuk memberikan warna merah cerah dan sebagai penggerak
untuk fosfor itrium berbasis. Untuk kuat penerangan jalan yang sedikit
europium ditambahkan ke lampu uap merkuri untuk memberikan
cahaya lebih alami. Sebuah garam europium dipakai bedak pendar
yang lebih baru dan cat.

h. Gadolinium (Gd)

Gadolinium telah menemukan beberapa digunakan dalam batang


kendali untuk reaktor nuklir dan pembangkit listrik tenaga nuklir,
melainkan digunakan untuk membuat garnet untuk aplikasi microwave
dan senyawanya digunakan untuk membuat fosfor untuk tabung TV
warna. Metalic gadolinium jarang digunakan sebagai logam itu sendiri,
tapi paduan perusahaan digunakan untuk membuat magnet dan
komponen elektronik seperti rekaman kepala untuk perekam video.
Hal ini juga digunakan untuk pembuatan compact disk dan memori
komputer.
31

9. Terbium (Tb)

Terbium digunakan di laser, peralatan semikonduktor, dan fosfor


dalam tabung televisi berwarna. Hal ini juga digunakan dalam
perangkat solid-state, sebagai stabilisator sel bahan bakar yang
beroperasi pada suhu tinggi.

10.  Disprosium (Dy)
Disprosium digunakan dalam reaktor nuklir sebagai keramik logam,
material komposit yang terbuat dari keramik dan logam disinter, untuk
membuat bahan laser, batang kendali reaktor nuklir, sebagai sumber
radiasi inframerah untuk mempelajari reaksi kimia. Lain digunakan
dalam bidang radioaktivitas adalah dosimeter untuk pemantauan
paparan radiasi pengion.

11.  Holmium (Ho)

Paduan holmium digunakan sebagai konsentrator fluks magnetik


untuk menciptakan medan magnet terkuat yang dihasilkan secara
artifisial. Hal ini juga digunakan dalam reaktor nuklir untuk batang
kendali nuklir. Holmium oksida digunakan sebagai pewarna gas
kuning.

12.  Erbium (E)

Beberapa erbium ditambahkan ke paduan dengan logam vanadium


tersebut karena menurunkan kekerasan mereka, membuat mereka
lebih bisa diterapkan. Karena adsorpsinya cahaya inframerah, erbium
ditambahkan di kaca kacamata pengaman khusus bagi pekerja, seperti
tukang las dan-kaca blower. Hal ini digunakan sebagai filter fotografi
juga, dan untuk serat optik ganja secara berkala untuk memperkuat
32

sinyal. Akhirnya, karena warna merah mudanya nya, erbium kadang-


kadang digunakan sebagai enamel kaca dan porselen Glaze pewarna.

13. Tulium (Tm)


Oleh karena harganya yang cukup mahal, belum banyak diketahui
kegunaan dari tulium. 169Tm yang ditembak dalam sebuah reaktor nuklir,
bisa digunakan sebagai sumber radiasi sinar X pada peralatan yang bisa
dibawa kemana-mana. 171Tm juga berpotensi untuk digunakan sebagai
sumber energi. Tulium alam juga berguna dalam ferit (bahan magnetik
keramik) yang digunakan dalam peralatan mikrowave, dan bisa digunakan
untuk proses doping fiber laser. Seperti halnya anggota lantanida lainnya,
tulium memiliki tingkat toksistas akut dari rendah hingga sedang. Unsur
ini harus ditangani dengan hati-hati.

14.  Iterbium (Yb)


Logam ini dapat digunakan untuk membantu meningkatkan
penyempurnaan butir, kekuatan, dan sifat mekanis lainnya dari baja
stainless. Beberapa paduan Iterbium telah digunakan dalam
kedokteran gigi. Satu isotop Iterbium telah digunakan sebagai
pengganti sumber radiasi untuk mesin X-ray portabel ketika listrik
tidak tersedia. Seperti unsur jarang-bumi lainnya, dapat digunakan
untuk fosfor obat bius, atau untuk kapasitor keramik dan perangkat
elektronik lainnya, dan bahkan dapat bertindak sebagai katalis
industri.
15.  Lutesium (Lu)

Nuklida lutesium yang stabil, yang memancarkan radiasi beta murni


setelah aktivasineutron termal, dapat digunakan sebagai katalis dalam
proses pemecahan, hidrogenasidan polimerisasi. Secara nyata, tidak ada
kegunaan lain lutesium yang telah ditemukan.

2.6 Ikatan Yang Terbentuk


33

Banyak sifat fisika logam berubah perlahan-lahan sepanjang deret, kecuali


bagi Eu dan Yb dan kadangkala Sm dan Tm. Penyimpangan terjadi dengan
lantanida yang memiliki kecenderungan besar untuk berada dalam keadaan +2,
diasumsikan bahwa unsur-unsur ini cenderung menyumbangkan hanya dua
elektron pada pita konduksi logam, jadi meninggalkan inti yang lebih besar dan
menghasilkan gaya ikatan yang lebih rendah. Jadi ikatan yang terbentuk adalah
ikatan logam, dimana ikatan logam ini terbentuk akibat penggunaan bersama
elektron-elektron valensi antar dua atom. Perlu dicatat juga, Bahwa Eu dan Yb
larut dalam amonia.
Ikatan unsur-unsur lantanida dengan unsur lain adalah ikatan kovalen, hal
ini terlihat seperti pada senyawa oksidanya dan garam-garam kompleksnya.
34

BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Berdasarkan penejelasan mengenai unsur-unsur golongan lantanida diatas, dapat


ditarik beberapa kesimpulan yaitu sebagai berikut.
1. Lantanida adalah logam-logam transisi dalm yang dicirikan dengan
pengisian orbital 4f.
2. Perbedaan sifat yang terjadi pada lantanida disebabkan oleh adana
kontraksi lanatanida.
3. Lantanida dapat diperoleh dari fluorida amupun dari anhifratnya.
4. Lantanida merupakan logam aktif yang kebanyakan dapat bereaksi dengan
air, hidrogen, oksigen, dan halogen.
5. Bilangan oksidasi umum lantanida adalah +3, +2, dan separuhnya +4.
6. Kebanyakan ion lantanida bersifat paramagnetik pada larutan air.
7. Ikatan pada lantanida adalah ikatan logam.

Anda mungkin juga menyukai